কুরআনুল কারীমের অর্থসমূহের অনুবাদ - কুরআনুল কারীমের সংক্ষিপ্ত তাফসীরের ইন্দোনেশীয় ভাষায় অনুবাদ। * - অনুবাদসমূহের সূচী


অর্থসমূহের অনুবাদ সূরা: সূরা আল- ইসরা   আয়াত:

Surah Al-Isrā`

সূরার কতক উদ্দেশ্য:
تثبيت الله لرسوله صلى الله عليه وسلم وتأييده بالآيات البينات، وبشارته بالنصر والثبات.
Penguatan dan pertolongan Allah terhadap Rasul-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan adanya mukjizat yang jelas dan pemberian kabar gembira padanya berupa kemenangan dan keteguhan.

سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلٗا مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ
Sungguh Allah -Subḥānahu- Mahasuci lagi Mahaagung; lantaran kekuasaan-Nya yang tidak bisa ditandingi oleh selain-Nya. Dialah yang memperjalankan hamba-Nya, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan jasad dan ruhnya serta dalam kondisi sadar (bukan mimpi) pada sebagian malam dari Masjidilharam menuju Masjid Baitulmaqdis (Masjidilaqsa) yang Kami berkahi dan anugerahi tanah-tanah sekelilingnya dengan banyaknya buah-buahan, dan pertanian, serta sebagai tempat diutus dan menetapnya para nabi -'alaihimussalām-; agar ia (Muhammad) menyaksikan sebagian tanda-tanda kebesaran Kami yang menunjukkan kekuasaan Allah -Subḥānahu- karena sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar; tidak ada yang tersembunyi dari-Nya segala sesuatu yang terdengar, lagi Maha Melihat; tidak ada yang tersembunyi dari-Nya segala sesuatu yang terlihat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَءَاتَيۡنَا مُوسَى ٱلۡكِتَٰبَ وَجَعَلۡنَٰهُ هُدٗى لِّبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ أَلَّا تَتَّخِذُواْ مِن دُونِي وَكِيلٗا
Kami telah memberikan pada Musa -'alaihissalām- Kitab Taurat yang Kami jadikan sebagai hidayah dan petunjuk bagi Bani Israil sembari Kami mengambil janji dari mereka dengan mengatakan, "Janganlah mengambil pelindung selain Aku dengan menyerahkan urusan kalian padanya, namun berserah dirilah kalian sepenuhnya hanya kepada-Ku."
আরবি তাফসীরসমূহ:
ذُرِّيَّةَ مَنۡ حَمَلۡنَا مَعَ نُوحٍۚ إِنَّهُۥ كَانَ عَبۡدٗا شَكُورٗا
Kalian (Bani Israil) berasal dari keturunan orang-orang yang Kami limpahkan kepada mereka nikmat keselamatan bersama Nuh -'alaihissalām- dari azab tenggelam dalam badai gelombang. Sebab itu, ingatlah selalu nikmat keselamatan ini dan bersyukurlah kepada Allah -Ta'ālā- atasnya dengan cara memurnikan ibadah dan ketaatan hanya kepada-Nya, serta teladanilah sikap Nuh yang senantiasa banyak bersyukur kepada Allah -Ta'ālā-.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقَضَيۡنَآ إِلَىٰ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ فِي ٱلۡكِتَٰبِ لَتُفۡسِدُنَّ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَّتَيۡنِ وَلَتَعۡلُنَّ عُلُوّٗا كَبِيرٗا
Kami telah mengabarkan pada Bani Israil dalam Kitab Taurat bahwa mereka pasti akan melakukan kerusakan di muka bumi sebanyak dua kali; berupa mengerjakan banyak maksiat dan sikap kesombongan. Bahkan mereka akan berkuasa atas manusia secara zalim dan keji, dengan berlebih-lebihan dalam menjalankan kekuasaan atas mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَإِذَا جَآءَ وَعۡدُ أُولَىٰهُمَا بَعَثۡنَا عَلَيۡكُمۡ عِبَادٗا لَّنَآ أُوْلِي بَأۡسٖ شَدِيدٖ فَجَاسُواْ خِلَٰلَ ٱلدِّيَارِۚ وَكَانَ وَعۡدٗا مَّفۡعُولٗا
Apabila kerusakan yang pertama telah terjadi, Kami akan mendatangkan hamba-hamba Kami, yaitu suatu kaum yang memiliki keperkasaan dan kekuatan besar untuk menguasai mereka, serta membunuh dan mengusir mereka. Lalu mereka merajalela di negeri-negeri Bani Israil sembari merusak segala yang mereka temui. Sungguh janji Allah tentang peristiwa ini pasti terjadi dan terlaksana.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ثُمَّ رَدَدۡنَا لَكُمُ ٱلۡكَرَّةَ عَلَيۡهِمۡ وَأَمۡدَدۡنَٰكُم بِأَمۡوَٰلٖ وَبَنِينَ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ أَكۡثَرَ نَفِيرًا
Kemudian setelah itu -wahai Bani Israil-, Kami mengembalikan kepada kalian negeri dan kekuasaan kalian tatkala kalian telah bertobat kepada Allah -Ta'ālā-, bahkan Kami juga membantu dan mengembalikan harta kekayaan kalian yang sebelumnya telah dirampas dan anak-anak yang sebelumnya telah menjadi tawanan kepada kalian. Kemudian Kami jadikan kalian kelompok yang lebih besar daripada musuh-musuh kalian.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنۡ أَحۡسَنتُمۡ أَحۡسَنتُمۡ لِأَنفُسِكُمۡۖ وَإِنۡ أَسَأۡتُمۡ فَلَهَاۚ فَإِذَا جَآءَ وَعۡدُ ٱلۡأٓخِرَةِ لِيَسُـُٔواْ وُجُوهَكُمۡ وَلِيَدۡخُلُواْ ٱلۡمَسۡجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٖ وَلِيُتَبِّرُواْ مَا عَلَوۡاْ تَتۡبِيرًا
Apabila kalian -wahai Bani Israil- memperbaiki amalan kalian dan mengerjakannya sesuai tata cara yang diperintahkan, niscaya ganjaran amalan tersebut pasti kembali pada diri kalian sebab Allah tidak membutuhkan amalan-amalan tersebut. Sebaliknya, andai kalian berbuat keburukan maka balasannya juga akan kembali kepada kalian sebab kebaikan amalan kalian sama sekali tidaklah memberikan manfaat kepada Allah dan keburukan kalian tidak pula mendatangkan kerugian bagi-Nya. Apabila masa kerusakan yang kedua telah tiba, Kami akan memberikan kekuasaan pada musuh-musuh kalian agar merendahkan, menginjak-injak harga diri, dan menyuramkan wajah kalian dengan menimpakan atas kalian ragam penghinaan dan siksa. Mereka juga pasti akan memasuki Baitulmaqdis lalu menghancurkannya sebagaimana yang mereka lakukan pada penguasaan mereka yang pertama, lalu menghancurkan semua negeri yang mereka kuasai secara menyeluruh.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• في قوله: ﴿الْمَسْجِدِ الْأَقْصَا﴾: إشارة لدخوله في حكم الإسلام؛ لأن المسجد موطن عبادةِ المسلمين.
· Pada firman Allah: "Masjidilaqsa" terdapat isyarat akan masuknya masjid ini dalam kekuasaan Islam karena kata "masjid" secara khusus dimaknai sebagai tempat ibadah kaum muslimin.

• بيان فضيلة الشكر، والاقتداء بالشاكرين من الأنبياء والمرسلين.
· Penjelasan tentang keutamaan syukur dan meneladani orang-orang yang senantiasa bersyukur dari kalangan para nabi dan rasul.

• من حكمة الله وسُنَّته أن يبعث على المفسدين من يمنعهم من الفساد؛ لتتحقق حكمة الله في الإصلاح.
· Di antara sifat kebijaksanaan dan hukum Allah adalah mengirimkan pada kaum perusak orang-orang yang menghalangi mereka dari berbuat kerusakan; demi terwujudnya hikmah Allah dalam memperbaiki kondisi manusia.

• التحذير لهذه الأمة من العمل بالمعاصي؛ لئلا يصيبهم ما أصاب بني إسرائيل، فسُنَّة الله واحدة لا تتبدل ولا تتحول.
· Peringatan pada umat ini untuk menjauhi perbuatan maksiat, agar mereka tidak ditimpa bencana seperti yang ditimpakan pada Bani Israil, sebab hukum Allah itu tetap, tak akan berubah dan berganti sedikit pun.

عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يَرۡحَمَكُمۡۚ وَإِنۡ عُدتُّمۡ عُدۡنَاۚ وَجَعَلۡنَا جَهَنَّمَ لِلۡكَٰفِرِينَ حَصِيرًا
Mudah-mudahan Tuhan kalian -wahai Bani Israil- akan melimpahkan rahmat kepada kalian setelah adanya bencana berat ini apabila kalian kembali bertobat dan memperbaiki amalan kalian. Namun, bila kalian kembali melakukan kerusakan untuk ketiga kalinya atau lebih dari itu, niscaya Kami pasti akan kembali memberikan bencana pada kalian. Sungguh Kami menjadikan neraka Jahanam itu sebagai penjara dan tempat tinggal orang-orang yang kafir terhadap Allah, mereka tidak akan bisa membebaskan diri darinya sedikit pun.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ يَهۡدِي لِلَّتِي هِيَ أَقۡوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرٗا كَبِيرٗا
Sungguh, Kitab Al-Qur`ān yang diturunkan kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- ini memberikan petunjuk ke jalan yang paling baik, yaitu jalan Islam dan memberikan kabar gembira pada orang-orang mukmin yang beramal saleh, berupa pahala dan ganjaran yang besar di sisi Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَأَنَّ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡأٓخِرَةِ أَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابًا أَلِيمٗا
Ia juga memberikan ancaman dan kabar buruk bagi orang-orang yang tidak beriman dengan adanya Hari Kiamat, yaitu bahwasanya Kami akan menyediakan bagi mereka pada Hari Kiamat kelak azab yang pedih.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَيَدۡعُ ٱلۡإِنسَٰنُ بِٱلشَّرِّ دُعَآءَهُۥ بِٱلۡخَيۡرِۖ وَكَانَ ٱلۡإِنسَٰنُ عَجُولٗا
Sering kali manusia mendoakan keburukan untuk diri, anak, dan hartanya tatkala marah terhadap keburukan yang menimpanya -lantaran kejahilannya-, sama seperti halnya ia mendoakan kebaikan untuk dirinya. Seandainya Kami mengabulkan doa keburukannya tersebut, niscaya diri, anak, dan hartanya akan binasa. Sungguh manusia memang memiliki fitrah suka tergesa-gesa, sehingga sering kali ia tergesa-gesa mengerjakan sesuatu yang bisa mendatangkan mudarat baginya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَجَعَلۡنَا ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَ ءَايَتَيۡنِۖ فَمَحَوۡنَآ ءَايَةَ ٱلَّيۡلِ وَجَعَلۡنَآ ءَايَةَ ٱلنَّهَارِ مُبۡصِرَةٗ لِّتَبۡتَغُواْ فَضۡلٗا مِّن رَّبِّكُمۡ وَلِتَعۡلَمُواْ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلۡحِسَابَۚ وَكُلَّ شَيۡءٖ فَصَّلۡنَٰهُ تَفۡصِيلٗا
Kami menciptakan malam dan siang sebagai dua tanda yang menunjukkan keesaan dan kekuasaan Allah; karena pada keduanya terdapat perbedaan dari segi lama atau singkatnya, dan suhu panas atau dinginnya. Lalu Kami jadikan malam dalam kondisi gelap sebagai waktu istirahat dan tidur, dan menjadikan siang dalam kondisi terang benderang untuk kalian jadikan sebagai waktu mencari rezeki Allah yang ditentukan-Nya untuk kalian. Tujuan adanya pergantian siang dan malam ini juga ialah agar kalian mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan bulan, hari, dan jam. Sungguh segala sesuatu telah Kami terangkan sejelas-jelasnya agar semuanya bisa dibedakan, dan agar yang hak bisa jelas dibedakan dari yang batil.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَكُلَّ إِنسَٰنٍ أَلۡزَمۡنَٰهُ طَٰٓئِرَهُۥ فِي عُنُقِهِۦۖ وَنُخۡرِجُ لَهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ كِتَٰبٗا يَلۡقَىٰهُ مَنشُورًا
Setiap manusia telah Kami jadikan amal perbuatan yang ia kerjakan senantiasa melekat pada dirinya laksana melekatnya kalung pada leher, ia tidak akan terpisah darinya hingga amal perbuatannya tersebut dihisab. Lalu pada hari Kiamat kelak Kami keluarkan baginya satu kitab yang tercatat di dalamnya semua amal perbuatannya yang baik dan buruk, lalu ia akan menyaksikan kitab ini terbuka dan terbentang di hadapannya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱقۡرَأۡ كِتَٰبَكَ كَفَىٰ بِنَفۡسِكَ ٱلۡيَوۡمَ عَلَيۡكَ حَسِيبٗا
Pada hari itu Kami akan katakan padanya, "Wahai manusia! Bacalah kitab catatan amalmu dan silakan menghisab sendiri amal perbuatanmu. Pada hari Kiamat ini cukuplah dirimu sebagai penghitung atas amalanmu sendiri."
আরবি তাফসীরসমূহ:
مَّنِ ٱهۡتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَهۡتَدِي لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيۡهَاۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٞ وِزۡرَ أُخۡرَىٰۗ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبۡعَثَ رَسُولٗا
Barang siapa yang mengikuti hidayah dan petunjuk keimanan, niscaya ganjaran pahalanya akan kembali pada dirinya. Sebaliknya, barang siapa yang tersesat maka balasan kesesatannya juga akan kembali pada dirinya sendiri sebab seseorang tidak akan menanggung beban dosa orang lain, dan Kami tidak akan menyiksa suatu kaum hingga ditegakkan hujah atas mereka dengan mengirimkan pada mereka para rasul.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذَآ أَرَدۡنَآ أَن نُّهۡلِكَ قَرۡيَةً أَمَرۡنَا مُتۡرَفِيهَا فَفَسَقُواْ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيۡهَا ٱلۡقَوۡلُ فَدَمَّرۡنَٰهَا تَدۡمِيرٗا
Jika Kami hendak membinasakan suatu negeri lantaran kezaliman penduduknya maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah dan bergelimang harta di negeri itu agar menaati Allah, tetapi mereka tidak mengindahkannya, bahkan mereka melakukan kedurhakaan dan pembangkangan. Sebab itu, mereka pantas mendapatkan hukuman berupa azab yang menyeluruh, sehingga Kami pun membinasakan mereka dengan azab tersebut.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَكَمۡ أَهۡلَكۡنَا مِنَ ٱلۡقُرُونِ مِنۢ بَعۡدِ نُوحٖۗ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرَۢا بَصِيرٗا
Sungguh betapa banyak umat yang mendustakan Kami yang Kami binasakan setelah masa Nuh, seperti kaum 'Ād dan Ṡamūd. Namun, cukuplah Tuhanmu -wahai Rasul- Yang Maha Mengetahui dan Melihat dosa hamba-hamba-Nya, sama sekali tidak ada yang tersembunyi dari-Nya, dan Dia pasti memberikan mereka balasan atas dosa-dosa tersebut.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• من اهتدى بهدي القرآن كان أكمل الناس وأقومهم وأهداهم في جميع أموره.
· Barang siapa yang mengikuti hidayah Al-Qur`ān maka ia adalah orang yang paling sempurna, kuat, dan paling mendapatkan petunjuk dalam semua urusannya.

• التحذير من الدعوة على النفس والأولاد بالشر.
· Ayat-ayat ini memperingatkan kita agar tidak mendoakan keburukan untuk diri dan anak-anak kita.

• اختلاف الليل والنهار بالزيادة والنقص وتعاقبهما، وضوء النهار وظلمة الليل، كل ذلك دليل على وحدانية الله ووجوده وكمال علمه وقدرته.
· Pergantian dan perbedaan siang dan malam dari segi panjang pendek waktu keduanya, atau dari segi perbedaan cahaya siang dan kegelapan malam, semua ini menunjukkan keesaan Allah dan keberadaan-Nya, serta kesempurnaan ilmu dan kekuasaan-Nya.

• تقرر الآيات مبدأ المسؤولية الشخصية، عدلًا من الله ورحمة بعباده.
· Ayat-ayat ini menetapkan adanya prinsip tanggung jawab pribadi atas semua amal perbuatan yang dilakukan, sebagai bentuk keadilan Allah dan rahmat-Nya atas hamba-hamba-Nya.

مَّن كَانَ يُرِيدُ ٱلۡعَاجِلَةَ عَجَّلۡنَا لَهُۥ فِيهَا مَا نَشَآءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلۡنَا لَهُۥ جَهَنَّمَ يَصۡلَىٰهَا مَذۡمُومٗا مَّدۡحُورٗا
Barang siapa yang mengerjakan amal kebajikan hanya demi menghendaki kehidupan dunia, sedang ia tidak beriman kepada hari akhirat, dan tidak juga memedulikannya maka Kami segerakan balasan baginya di dunia ini berupa kenikmatan yang Kami kehendaki, bukan apa yang ia kehendaki, yaitu bagi orang yang ingin Kami perlakukan demikian. Kemudian pada hari Kiamat kelak Kami sediakan baginya neraka Jahanam, dia akan memasukinya dengan merasakan kepanasan azabnya dalam keadaan terhina lantaran hanya menghendaki kehidupan dunia dan kafir terhadap hari akhirat, serta terjauhkan dari rahmat Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمَنۡ أَرَادَ ٱلۡأٓخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعۡيَهَا وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَأُوْلَٰٓئِكَ كَانَ سَعۡيُهُم مَّشۡكُورٗا
Sebaliknya, barang siapa yang mengerjakan amal kebajikan dengan menghendaki pahala akhirat, berusaha meraihnya secara sungguh-sungguh tanpa disertai sifat ria dan sumah, dan ia beriman kepada perkara-perkara yang diwajibkan Allah untuk diimani maka mereka yang memiliki sifat-sifat seperti ini, usaha dan kesungguhan mereka akan diterima di sisi Allah dan Dia akan memberikan mereka ganjaran atasnya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
كُلّٗا نُّمِدُّ هَٰٓؤُلَآءِ وَهَٰٓؤُلَآءِ مِنۡ عَطَآءِ رَبِّكَۚ وَمَا كَانَ عَطَآءُ رَبِّكَ مَحۡظُورًا
Kepada masing-masing dua golongan ini, yaitu golongan buruk dan golongan baik, Kami berikan bantuan dan tambahan karunia Tuhanmu -wahai Rasul- tanpa henti. Sungguh karunia dan kemurahan Tuhanmu di kehidupan dunia ini tidak terhalangi dari seorang pun, baik ia orang yang baik ataupun orang yang buruk.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱنظُرۡ كَيۡفَ فَضَّلۡنَا بَعۡضَهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖۚ وَلَلۡأٓخِرَةُ أَكۡبَرُ دَرَجَٰتٖ وَأَكۡبَرُ تَفۡضِيلٗا
Perhatikanlah -wahai Rasul-, bagaimana Kami melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain di kehidupan dunia ini dari segi rezeki dan pangkat kedudukan, namun kehidupan akhirat tentu lebih tinggi derajat kenikmatan dan karunianya serta lebih besar keutamaannya dibandingkan kehidupan dunia. Sebab itu, hendaknya setiap mukmin berusaha untuk meraihnya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَّا تَجۡعَلۡ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ فَتَقۡعُدَ مَذۡمُومٗا مَّخۡذُولٗا
Janganlah engkau -wahai hamba Allah- mengadakan tuhan lain di samping Allah yang engkau sembah karena dengan itu engkau akan tercela dan tak terpuji di hadapan Allah dan di hadapan hamba-hamba-Nya yang saleh, serta terhina dan tidak akan ada yang menolongmu dari azabNya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنًاۚ إِمَّا يَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفّٖ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلٗا كَرِيمٗا
Tuhanmu telah memerintahkan dan mewajibkanmu -wahai hamba Allah- agar tidak menyembah selain-Nya, serta memerintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, terutama ketika mereka telah berusia lanjut. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut dalam pemeliharaanmu maka janganlah sekali-kali engkau mengeluh dari mereka dengan kata-kata yang menyakiti mereka, dan jangan pula membentak dan berkata kasar kepada keduanya, namun ucapkanlah kepada mereka perkataan baik yang penuh lembut dan santun.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحۡمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرٗا
Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh rasa kasih sayang, dan katakanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangi dan rahmatilah keduanya karena mereka berdua telah bersusah payah membina dan memeliharaku sewaktu kecil."
আরবি তাফসীরসমূহ:
رَّبُّكُمۡ أَعۡلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمۡۚ إِن تَكُونُواْ صَٰلِحِينَ فَإِنَّهُۥ كَانَ لِلۡأَوَّٰبِينَ غَفُورٗا
Tuhan kalian -wahai manusia- lebih mengetahui apa yang ada dalam hati kalian berupa sifat ikhlas dalam beribadah, beramal kebajikan, dan berbakti kepada kedua orang tua. Jika niat ibadah dan pergaulan baik dengan orang tua atau selain mereka berdua baik maka Dia sungguh Maha Pengampun atas orang-orang yang senantiasa memohon tobat dan ampunan pada-Nya. Sebab itu, barang siapa yang bertobat dari kelalaiannya sebelumnya dalam ketaatan terhadap Tuhannya dan kebaktiannya terhadap orang tuanya, niscaya Allah mengampuninya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَءَاتِ ذَا ٱلۡقُرۡبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلۡمِسۡكِينَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرۡ تَبۡذِيرًا
Wahai orang yang beriman! Berikanlah hak kerabat dekatmu berupa ikatan silaturahmi, juga berilah bantuan kepada orang miskin yang membutuhkan dan orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan, dan janganlah sekali-kali menggunakan hartamu dalam kemaksiatan, atau menghambur-hamburkannya secara boros.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّ ٱلۡمُبَذِّرِينَ كَانُوٓاْ إِخۡوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِۖ وَكَانَ ٱلشَّيۡطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورٗا
Sesungguhnya orang-orang yang menggunakan harta mereka dalam kemaksiatan dan orang-orang yang menghambur-hamburkannya secara boros adalah saudara-saudara setan, mereka menaati segala apa yang diperintahkan para setan tersebut berupa sikap boros dan menghambur-hamburkan harta, padahal setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya; ia tidak beramal kecuali dengan amalan maksiat dan tidak pula memerintahkan kecuali dengan perintah yang mengundang kemurkaan Tuhannya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• ينبغي للإنسان أن يفعل ما يقدر عليه من الخير وينوي فعل ما لم يقدر عليه؛ ليُثاب على ذلك.
· Seorang manusia hendaknya senantiasa mengerjakan kebaikan yang sanggup untuk dilakukannya, serta selalu berniat untuk mengerjakan amalan-amalan yang belum ia sanggupi agar ia tetap diberikan pahala atasnya karena niat tersebut.

• أن النعم في الدنيا لا ينبغي أن يُسْتَدل بها على رضا الله تعالى؛ لأنها قد تحصل لغير المؤمن، وتكون عاقبته المصير إلى عذاب الله.
· Kenikmatan dunia tidak dapat dijadikan sebagai bukti keridaan Allah kepada seorang hamba karena kenikmatan dunia juga didapatkan oleh orang kafir padahal ujung-ujungnya ia hanya mendapatkan azab Allah.

• الإحسان إلى الوالدين فرض لازم واجب، وقد قرن الله شكرهما بشكره لعظيم فضلهما.
· Berbakti kepada kedua orang tua merupakan kewajiban yang harus dilakukan. Allah telah menyandingkan antara perintah bersyukur kepada mereka berdua dengan perintah bersyukur kepada-Nya lantaran besarnya keutamaan mereka.

• يحرّم الإسلام التبذير، والتبذير إنفاق المال في غير حقه.
· Islam mengharamkan sikap boros, yaitu menggunakan harta bukan pada tempatnya.

وَإِمَّا تُعۡرِضَنَّ عَنۡهُمُ ٱبۡتِغَآءَ رَحۡمَةٖ مِّن رَّبِّكَ تَرۡجُوهَا فَقُل لَّهُمۡ قَوۡلٗا مَّيۡسُورٗا
Apabila engkau enggan untuk memberi mereka -dikarenakan tidak ada harta yang dapat engkau berikan- sembari menanti adanya rezeki dari Allah, maka cukuplah bagimu untuk mengucapkan kata-kata yang lembut lagi santun kepada mereka, misalnya; engkau mendoakan agar rezeki mereka dilapangkan, atau menjanjikan mereka suatu pemberian bila Allah memberimu harta.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَا تَجۡعَلۡ يَدَكَ مَغۡلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبۡسُطۡهَا كُلَّ ٱلۡبَسۡطِ فَتَقۡعُدَ مَلُومٗا مَّحۡسُورًا
Janganlah menahan tanganmu dari memberi harta dan jangan melampaui batas dalam memberi, nanti engkau akan dicela oleh manusia lantaran kekikiranmu bila enggan memberi, juga nanti engkau akan menyesal dan berhenti dari memberi lantaran habisnya hartamu yang engkau berikan secara berlebihan karena tidak ada lagi yang dapat engkau berikan setelahnya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّ رَبَّكَ يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقۡدِرُۚ إِنَّهُۥ كَانَ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرَۢا بَصِيرٗا
Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa saja yang Dia kehendaki, dan menyempitkannya bagi siapa saja yang Dia kehendaki untuk suatu hikmah yang besar. Sungguh Dia Maha Mengetahui lagi Melihat hamba-hamba-Nya, tidak ada satu urusan mereka yang tersembunyi dari-Nya, sehingga Dia bisa menentukan apa saja terhadap urusan mereka sekehendak-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَا تَقۡتُلُوٓاْ أَوۡلَٰدَكُمۡ خَشۡيَةَ إِمۡلَٰقٖۖ نَّحۡنُ نَرۡزُقُهُمۡ وَإِيَّاكُمۡۚ إِنَّ قَتۡلَهُمۡ كَانَ خِطۡـٔٗا كَبِيرٗا
Janganlah kalian membunuh anak-anak kalian lantaran takut miskin jika menafkahi mereka sebab Kamilah yang bertanggungjawab memberi rezeki pada mereka, dan juga pada kalian. Sesungguhnya membunuh mereka merupakan suatu dosa besar karena mereka tak berdosa dan tidak pula ada alasan yang mengharuskan pembunuhan itu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلزِّنَىٰٓۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةٗ وَسَآءَ سَبِيلٗا
Jauhilah perbuatan zina, serta jauhilah segala sesuatu yang bisa mengantarkan padanya karena zina adalah amalan paling keji dan jalan yang sangat buruk lantaran akibatnya berupa ketidakjelasan nasab anak hasil zina dan azab Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَا تَقۡتُلُواْ ٱلنَّفۡسَ ٱلَّتِي حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلۡحَقِّۗ وَمَن قُتِلَ مَظۡلُومٗا فَقَدۡ جَعَلۡنَا لِوَلِيِّهِۦ سُلۡطَٰنٗا فَلَا يُسۡرِف فِّي ٱلۡقَتۡلِۖ إِنَّهُۥ كَانَ مَنصُورٗا
Janganlah kalian membunuh orang yang diharamkan jiwanya oleh Allah, baik karena keimanannya atau adanya perjanjian damai dengannya, kecuali jika ia memang berhak dibunuh karena murtad, berzina setelah menikah, atau karena kisas. Barang siapa dibunuh secara zalim tanpa ada alasan yang membolehkan pembunuhannya maka Kami memberikan kuasa pada wali dari kalangan ahli warisnya atas pembunuhnya; ia boleh menuntut pengadaan kisas terhadap si pembunuh tersebut, atau memberinya maaf tanpa ada tebusan apa pun, atau memberinya maaf dengan mensyaratkan tebusan diat. Namun, ia tidak boleh melampaui batasan yang dibolehkan oleh Allah seperti memutilasi tubuh pembunuh, membunuhnya dengan cara yang tidak benar, atau membunuh orang yang bukan pembunuhnya karena sesungguhnya sang wali tersebut adalah orang yang mendapat dukungan dan pertolongan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَا تَقۡرَبُواْ مَالَ ٱلۡيَتِيمِ إِلَّا بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُ حَتَّىٰ يَبۡلُغَ أَشُدَّهُۥۚ وَأَوۡفُواْ بِٱلۡعَهۡدِۖ إِنَّ ٱلۡعَهۡدَ كَانَ مَسۡـُٔولٗا
Janganlah kalian menggunakan harta anak yang orang tuanya telah wafat kecuali dengan cara yang baik, seperti mengembangkan harta tersebut (dengan jalan dagang) atau menjaganya hingga anak tersebut dewasa dan mampu mengelola hartanya sendiri. Penuhilah perjanjian yang berlaku antara kalian dengan Allah, atau antara kalian dengan hamba-hamba-Nya yang lain dengan tanpa membatalkan atau melalaikannya karena pada hari Kiamat kelak Allah pasti akan bertanya pada orang yang melakukan perjanjian; apakah ia menepatinya agar ia memberinya pahala, atau melalaikannya agar ia menghukumnya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَأَوۡفُواْ ٱلۡكَيۡلَ إِذَا كِلۡتُمۡ وَزِنُواْ بِٱلۡقِسۡطَاسِ ٱلۡمُسۡتَقِيمِۚ ذَٰلِكَ خَيۡرٞ وَأَحۡسَنُ تَأۡوِيلٗا
Sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar untuk orang lain dan jangan menguranginya, dan timbanglah dengan timbangan yang jujur lagi tidak mengurang-nguranginya, sebab penyempurnaan takaran dan timbangan tersebut lebih baik bagi kalian di dunia dan di akhirat kelak, dan lebih baik ganjarannya daripada sikap curang dengan mengurangi takaran atau timbangan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَا تَقۡفُ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌۚ إِنَّ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡبَصَرَ وَٱلۡفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَٰٓئِكَ كَانَ عَنۡهُ مَسۡـُٔولٗا
Janganlah kamu -wahai anak Adam- mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui, sehingga kamu hanya mengikuti prasangka dan insting belaka sebab manusia pasti akan mempertanggungjawabkan baik-buruknya penggunaan alat pendengaran, penglihatan, dan hatinya, yang baik akan diberikan pahala dan ganjaran, sedangkan yang buruk akan diberikan hukuman dan azab.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّكَ لَن تَخۡرِقَ ٱلۡأَرۡضَ وَلَن تَبۡلُغَ ٱلۡجِبَالَ طُولٗا
Janganlah pula kamu berjalan di muka bumi dengan sikap angkuh dan sombong sebab walaupun engkau berjalan dengan sikap keangkuhan bumi tidak akan terbelah karenanya, dan tidak pula dirimu akan menjulang tinggi seperti tingginya gunung-gunung, lalu kenapa harus menunjukkan sikap angkuh?!
আরবি তাফসীরসমূহ:
كُلُّ ذَٰلِكَ كَانَ سَيِّئُهُۥ عِندَ رَبِّكَ مَكۡرُوهٗا
Wahai manusia, semua yang telah disebutkan diatas berupa amalan yang dilarang merupakan kejahatan yang sangat dibenci dan dilarang oleh Tuhanmu, Allah tidak akan meridhai pelakunya, bahkan Dia memurkainya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• الأدب الرفيع هو رد ذوي القربى بلطف، ووعدهم وعدًا جميلًا بالصلة عند اليسر، والاعتذار إليهم بما هو مقبول.
· Menolak permintaan kerabat dekat dengan lemah lembut, memberikan mereka janji yang baik seperti penguatan ikatan silaturahim saat lapang, serta meminta maaf pada mereka dengan cara yang baik merupakan adab mulia.

• الله أرحم بالأولاد من والديهم؛ فنهى الوالدين أن يقتلوا أولادهم خوفًا من الفقر والإملاق وتكفل برزق الجميع.
· Kasih sayang Allah terhadap anak-anak lebih besar daripada kasih sayang orang tua mereka. Sebab itu, Dia melarang orang tua membunuh anak mereka jika takut hidup miskin dan melarat karena Dialah yang bertanggungjawab memberikan rezeki kepada semuanya.

• في الآيات دليل على أن الحق في القتل للولي، فلا يُقْتَص إلا بإذنه، وإن عفا سقط القصاص.
· Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa hak kisas berada di tangan wali. Seorang pembunuh tidak boleh dibunuh kecuali atas seizin wali yang terbunuh, dan bila wali tersebut memaafkannya maka hukuman kisas tersebut tidak berlaku.

• من لطف الله ورحمته باليتيم أن أمر أولياءه بحفظه وحفظ ماله وإصلاحه وتنميته حتى يبلغ أشده.
· Di antara rahmat dan kasih sayang Allah terhadap anak yatim adalah memerintahkan walinya untuk menjaga dirinya dan hartanya, serta memerintahkannya agar menggunakan harta tersebut dengan baik dan mengembangkannya, hingga si yatim tersebut tumbuh dewasa dan mampu mengelola hartanya sendiri.

ذَٰلِكَ مِمَّآ أَوۡحَىٰٓ إِلَيۡكَ رَبُّكَ مِنَ ٱلۡحِكۡمَةِۗ وَلَا تَجۡعَلۡ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ فَتُلۡقَىٰ فِي جَهَنَّمَ مَلُومٗا مَّدۡحُورًا
Perkara yang Kami jelaskan tersebut berupa perintah, larangan, dan hukum-hukum merupakan ilmu dan hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu, sebab itu janganlah engkau -wahai manusia- mengadakan Tuhan lain bersama Allah, nanti engkau diceburkan ke dalam neraka Jahanam pada hari Kiamat kelak dalam keadaan tercela di mata dirimu sendiri dan di mata manusia lainnya, serta terjauhkan dari segala kebaikan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَفَأَصۡفَىٰكُمۡ رَبُّكُم بِٱلۡبَنِينَ وَٱتَّخَذَ مِنَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنَٰثًاۚ إِنَّكُمۡ لَتَقُولُونَ قَوۡلًا عَظِيمٗا
Wahai orang-orang yang mengklaim bahwa para malaikat adalah anak-anak perempuan Allah! Apakah Tuhan kalian -wahai kaum musyrikin- mengistimewakan kalian dengan anak laki-laki dan Dia memilih untuk diri-Nya para malaikat sebagai anak-anak perempuan? Sungguh Allah Mahatinggi dari apa yang kalian katakan, sungguh kalian benar-benar telah mengatakan tentang Allah perkataan yang sangat keji dengan menisbahkan pada-Nya anak, serta mengklaim bahwa Dia memiliki anak perempuan sebagai bentuk kekufuran yang melampaui batas kepada-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَقَدۡ صَرَّفۡنَا فِي هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ لِيَذَّكَّرُواْ وَمَا يَزِيدُهُمۡ إِلَّا نُفُورٗا
Sungguh, dalam Al-Qur`ān ini telah Kami jelaskan berulang-ulang tentang hukum-hukum, mauizah, dan berbagai perumpamaan agar manusia mengambilnya sebagai peringatan, sehingga mereka bisa mengerjakan apa yang mendatangkan manfaat dan menjauhi apa yang memberikan mudarat. Akan tetapi, kenyataannya sebagian mereka adalah orang-orang yang sifat fitrah mereka telah berubah, yang dengannya mereka hanya semakin bertambah jauh dari kebenaran dan semakin membencinya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُل لَّوۡ كَانَ مَعَهُۥٓ ءَالِهَةٞ كَمَا يَقُولُونَ إِذٗا لَّٱبۡتَغَوۡاْ إِلَىٰ ذِي ٱلۡعَرۡشِ سَبِيلٗا
Wahai Rasul! Katakanlah kepada orang-orang musyrik itu, "Seandainya ada tuhan-tuhan sesembahan lain di samping Allah -Ta'ālā- sebagaimana yang mereka klaim secara fitnah dan dusta, niscaya tuhan-tuhan sesembahan itu akan mencari jalan kepada Allah, Sang Pemilik Arasy untuk mengalahkan dan merebut kekuasaan-Nya."
আরবি তাফসীরসমূহ:
سُبۡحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يَقُولُونَ عُلُوّٗا كَبِيرٗا
Sungguh Allah -Subḥānahu- Mahasuci lagi Mahamulia dari apa yang orang-orang musyrik sifatkan pada-Nya dan Dia Mahatinggi dari apa yang mereka katakan dengan setinggi-tingginya keagungan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
تُسَبِّحُ لَهُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ ٱلسَّبۡعُ وَٱلۡأَرۡضُ وَمَن فِيهِنَّۚ وَإِن مِّن شَيۡءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمۡدِهِۦ وَلَٰكِن لَّا تَفۡقَهُونَ تَسۡبِيحَهُمۡۚ إِنَّهُۥ كَانَ حَلِيمًا غَفُورٗا
Langit, bumi, dan semua makhluk yang ada di seluruh langit dan bumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Tidak ada suatu makhluk pun melainkan bertasbih menyucikan-Nya sembari memuji dan menyanjung-Nya, tetapi kalian tidak mengetahui cara mereka bertasbih karena kalian tidak mengetahui kecuali cara tasbih yang diucapkan dengan bahasa kalian. Sungguh Dia Maha Penyantun, tidak menyegerakan azab bagi hamba-Nya, lagi Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذَا قَرَأۡتَ ٱلۡقُرۡءَانَ جَعَلۡنَا بَيۡنَكَ وَبَيۡنَ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡأٓخِرَةِ حِجَابٗا مَّسۡتُورٗا
Apabila engkau -wahai Rasul- membaca Al-Qur`ān lantas mereka mendengarkan isi kandungannya berupa peringatan dan mauizah maka Kami adakan antara engkau dan orang-orang yang tidak beriman kepada hari Kiamat tersebut suatu dinding pemisah yang tidak terlihat, yang menghalangi mereka dari memahami Al-Qur`ān sebagai bentuk hukuman atas pengingkaran mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَجَعَلۡنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ أَكِنَّةً أَن يَفۡقَهُوهُ وَفِيٓ ءَاذَانِهِمۡ وَقۡرٗاۚ وَإِذَا ذَكَرۡتَ رَبَّكَ فِي ٱلۡقُرۡءَانِ وَحۡدَهُۥ وَلَّوۡاْ عَلَىٰٓ أَدۡبَٰرِهِمۡ نُفُورٗا
Kami juga menjadikan hati mereka tertutup agar tidak memahami kandungan Al-Qur`ān, menjadikan telinga mereka tersumbat agar tidak mendapatkan manfaat ketika mendengarkannya, dan apabila engkau menyebut Tuhanmu saja dalam Al-Qur`ān dan tidak menyebut nama-nama tuhan yang mereka klaim, mereka segera berpaling ke belakang demi menjauhkan diri dari kemurnian tauhid kepada Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
نَّحۡنُ أَعۡلَمُ بِمَا يَسۡتَمِعُونَ بِهِۦٓ إِذۡ يَسۡتَمِعُونَ إِلَيۡكَ وَإِذۡ هُمۡ نَجۡوَىٰٓ إِذۡ يَقُولُ ٱلظَّٰلِمُونَ إِن تَتَّبِعُونَ إِلَّا رَجُلٗا مَّسۡحُورًا
Kami lebih mengetahui bagaimana para pemuka mereka mendengarkan Al-Qur`ān. Mereka mendengarkannya bukan untuk mendapatkan petunjuk darinya, namun hanya ingin mencemooh dan bersenda gurau tatkala engkau membacanya. Kami juga lebih mengetahui apa yang orang-orang musyrik itu bisik-bisikkan berupa klaim dusta dan untuk menghalangi manusia darinya (Muhammad), sewaktu mereka berkata kufur pada diri mereka sendiri, "Wahai manusia! Kalian tidaklah mengikuti kecuali seorang laki-laki yang terkena sihir lagi tidak waras akalnya."
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱنظُرۡ كَيۡفَ ضَرَبُواْ لَكَ ٱلۡأَمۡثَالَ فَضَلُّواْ فَلَا يَسۡتَطِيعُونَ سَبِيلٗا
Perhatikanlah -wahai Rasul-, agar engkau merasa heran dengan apa yang mereka sifatkan pada dirimu berupa sifat tercela yang beragam, sehingga dengan tindakan itu mereka pun menyimpang dan terombang-ambing dari jalan kebenaran, serta tidak dapat lagi menemukan jalan kebenaran tersebut.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقَالُوٓاْ أَءِذَا كُنَّا عِظَٰمٗا وَرُفَٰتًا أَءِنَّا لَمَبۡعُوثُونَ خَلۡقٗا جَدِيدٗا
Orang-orang musyrik tersebut juga berkata -sebagai bentuk pengingkaran terhadap hari kebangkitan-, "Apabila kami telah mati dan menjadi tulang-belulang, serta jasad kami telah hancur, apakah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?! Sungguh ini adalah perkara yang mustahil terjadi."
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• الزعم بأن الملائكة بنات الله افتراء كبير، وقول عظيم الإثم عند الله عز وجل.
· Klaim bahwa para malaikat adalah putri-putri Allah merupakan kedustaan dan klaim yang sangat besar dosanya di sisi Allah -'Azza wa Jalla-.

• أكثر الناس لا تزيدهم آيات الله إلا نفورًا؛ لبغضهم للحق ومحبتهم ما كانوا عليه من الباطل.
· Ayat-ayat Allah bagi kebanyakan manusia hanya menambah jauh mereka dari kebenaran lantaran kebencian mereka terhadap kebenaran tersebut dan kecintaan mereka terhadap kebatilan yang mereka yakini.

• ما من مخلوق في السماوات والأرض إلا يسبح بحمد الله تعالى فينبغي للعبد ألا تسبقه المخلوقات بالتسبيح.
· Tidak ada satu makhluk pun di langit dan di bumi melainkan bertasbih memuji Allah -Ta'ālā-. Oleh karena itu, hendaknya seorang manusia tidak dikalahkan oleh makhluk-makhluk lain dalam bertasbih kepada Allah.

• من حلم الله على عباده أنه لا يعاجلهم بالعقوبة على غفلتهم وسوء صنيعهم، فرحمته سبقت غضبه.
· Di antara sifat penyantun Allah terhadap makhluk-Nya: Dia tidak menyegerakan azab pada mereka sebagai balasan atas kelalaian dan amalan buruk mereka sebab rahmat-Nya lebih luas dan mendahului murka-Nya.

۞ قُلۡ كُونُواْ حِجَارَةً أَوۡ حَدِيدًا
Wahai Rasul! Katakanlah pada mereka, "Wahai orang-orang musyrik! Apabila kalian sanggup, jadilah batu dengan sifat kerasnya, atau besi dengan sifat kuatnya, tapi kalian tidak akan sanggup,
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَوۡ خَلۡقٗا مِّمَّا يَكۡبُرُ فِي صُدُورِكُمۡۚ فَسَيَقُولُونَ مَن يُعِيدُنَاۖ قُلِ ٱلَّذِي فَطَرَكُمۡ أَوَّلَ مَرَّةٖۚ فَسَيُنۡغِضُونَ إِلَيۡكَ رُءُوسَهُمۡ وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هُوَۖ قُلۡ عَسَىٰٓ أَن يَكُونَ قَرِيبٗا
atau jadilah makhluk lain yang lebih besar dari keduanya menurut pikiranmu. Namun, Allah tetap akan mengembalikan penciptaan kalian sebagaimana Dia menciptakan kalian pertama kali, dan menghidupkan kalian kembali sebagaimana Dia menghidupkan kalian pertama kali." Para pembangkang tersebut akan berkata, "Siapakah yang akan menghidupkan kami kembali setelah kami mati?", Katakanlah pada mereka, "Kalian akan dihidupkan kembali oleh Dia yang pertama kali menciptakan kalian tanpa ada contoh sebelumnya." Mereka akan menggeleng-gelengkan kepala seraya mencemooh jawabanmu sembari berkata dalam ketidakpercayaan, "Kapankah waktu kehidupan kembali ini?!". Katakanlah pada mereka, "Barangkali waktunya telah dekat sebab segala hal yang akan tiba adalah dekat."
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَوۡمَ يَدۡعُوكُمۡ فَتَسۡتَجِيبُونَ بِحَمۡدِهِۦ وَتَظُنُّونَ إِن لَّبِثۡتُمۡ إِلَّا قَلِيلٗا
Allah akan menghidupkan kalian kembali pada hari ketika Dia menyeru kalian menuju bumi mahsyar (kebangkitan). Kalian lantas mematuhi seruannya sembari memuji-Nya, dan saat itu kalian pasti akan mengira bahwa tidaklah kalian berada di atas bumi ini melainkan hanya sebentar saja.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقُل لِّعِبَادِي يَقُولُواْ ٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ يَنزَغُ بَيۡنَهُمۡۚ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ كَانَ لِلۡإِنسَٰنِ عَدُوّٗا مُّبِينٗا
Lalu katakanlah -wahai Rasul- kepada hamba-hamba yang beriman kepada-Ku: hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik dan benar ketika berbincang dan tidak mengucapkan perkataan buruk lagi kasar karena setan akan menjadikan perkataan buruk itu sebagai sebab utama untuk menimbulkan perselisihan di antara mereka yang bisa merusak kehidupan dunia dan akhirat mereka. Sungguh setan adalah musuh yang nyata bagi manusia, sebab itu manusia wajib berhati-hati darinya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
رَّبُّكُمۡ أَعۡلَمُ بِكُمۡۖ إِن يَشَأۡ يَرۡحَمۡكُمۡ أَوۡ إِن يَشَأۡ يُعَذِّبۡكُمۡۚ وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ عَلَيۡهِمۡ وَكِيلٗا
Wahai manusia! Tuhan kalian lebih mengetahui tentang diri kalian, tidak ada satu perkara kalian pun yang tersembunyi dari-Nya. Jika Dia menghendaki adanya rahmat atas kalian, niscaya Dia akan mencurahkan rahmat-Nya dengan memberi kalian taufik iman dan amal saleh. Sebaliknya, jika Dia menghendaki adanya azab atas kalian, niscaya Dia akan menurunkan azab-Nya dengan menjauhkan kalian dari iman dan mematikan kalian dalam keadaan kafir. Sungguh, tidaklah Kami mengutusmu -wahai Rasul- kepada mereka sebagai wakil untuk memaksa mereka beriman, menjauhi kekafiran, dan menghitung amalan baik buruk mereka, namun engkau hanya bertugas menyampaikan apa yang diperintahkan Allah atasmu untuk disampaikan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَرَبُّكَ أَعۡلَمُ بِمَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۗ وَلَقَدۡ فَضَّلۡنَا بَعۡضَ ٱلنَّبِيِّـۧنَ عَلَىٰ بَعۡضٖۖ وَءَاتَيۡنَا دَاوُۥدَ زَبُورٗا
Adapun Tuhanmu -wahai Rasul- maka lebih mengetahui seluruh yang ada di langit dan di bumi, Dia lebih mengetahui keadaan mereka, dan hak-hak yang harus mereka dapatkan. Sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian nabi atas sebagian lainnya berupa kelebihan banyaknya pengikut dan diturunkannya kitab pada mereka, dan Kami telah berikan Daud suatu kitab bernama Zabur.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلِ ٱدۡعُواْ ٱلَّذِينَ زَعَمۡتُم مِّن دُونِهِۦ فَلَا يَمۡلِكُونَ كَشۡفَ ٱلضُّرِّ عَنكُمۡ وَلَا تَحۡوِيلًا
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, "Wahai orang-orang musyrik! Serulah mereka yang kalian anggap sebagai tuhan-tuhan selain Allah bila suatu bahaya menimpa kalian, niscaya mereka tidak kuasa membentengi kalian dari mara bahaya tersebut, dan tidak pula kuasa untuk memindahkannya kepada selain kalian lantaran lemahnya mereka, dan barang siapa yang lemah maka sekali-kali bukanlah tuhan yang patut disembah."
আরবি তাফসীরসমূহ:
أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ يَبۡتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ ٱلۡوَسِيلَةَ أَيُّهُمۡ أَقۡرَبُ وَيَرۡجُونَ رَحۡمَتَهُۥ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُۥٓۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحۡذُورٗا
Orang-orang yang mereka seru dan sembah itu dari kalangan malaikat atau selainnya, mereka sendiri mencari jalan demi mendekatkan diri kepada Allah dengan beramal saleh, bahkan mereka sendiri saling berlomba siapa yang lebih dekat pada-Nya dengan melakukan berbagai ketaatan, serta sangat mengharap rahmat-Nya, dan takut akan azab-Nya karena sungguh azab Tuhamu itu -wahai Rasul- hendaknya dijauhi.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِن مِّن قَرۡيَةٍ إِلَّا نَحۡنُ مُهۡلِكُوهَا قَبۡلَ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ أَوۡ مُعَذِّبُوهَا عَذَابٗا شَدِيدٗاۚ كَانَ ذَٰلِكَ فِي ٱلۡكِتَٰبِ مَسۡطُورٗا
Tidak ada satu perkampungan atau perkotaan pun yang penduduknya durhaka melainkan Kami menurunkan padanya suatu azab dan kebinasaan dalam kehidupan dunia ini lantaran kekafirannya, atau Kami siksa mereka dengan siksa yang sangat keras, baik dengan pembunuhan atau lainnya lantaran kekafirannya pula. Sungguh pembinasaan dan azab ini merupakan keputusan Allah yang telah tertulis dalam Loh Mahfuz.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• القول الحسن داع لكل خلق جميل وعمل صالح، فإنَّ من ملك لسانه ملك جميع أمره.
· Perkataan yang baik menyebabkan timbulnya akhlak baik dan amal saleh karena barang siapa menjaga lisannya, niscaya ia akan menjaga semua perkaranya.

• فاضل الله بين الأنبياء بعضهم على بعض عن علم منه وحكمة.
· Allah melebihkan sebagian nabi atas sebagian lainnya berdasarkan pengetahuan dan hikmah dari-Nya.

• الله لا يريد بعباده إلا ما هو الخير، ولا يأمرهم إلا بما فيه مصلحتهم.
· Allah tidak menginginkan pada hamba-Nya kecuali kebaikan, dan Dia tidak memerintahkan mereka kecuali yang bisa mendatangkan maslahat dan kebaikan pada mereka.

• علامة محبة الله أن يجتهد العبد في كل عمل يقربه إلى الله، وينافس في قربه بإخلاص الأعمال كلها لله والنصح فيها.
· Tanda-tanda cinta Allah kepada hamba-Nya adalah bila seorang hamba bersungguh-sungguh mengerjakan amalan yang bisa mendekatkan dirinya kepada Allah, serta bersegera mendekatkan diri pada-Nya dengan mengikhlaskan semua amalan hanya kepada Allah, dan memberikan nasihat kepada manusia untuk mengerjakannya.

وَمَا مَنَعَنَآ أَن نُّرۡسِلَ بِٱلۡأٓيَٰتِ إِلَّآ أَن كَذَّبَ بِهَا ٱلۡأَوَّلُونَۚ وَءَاتَيۡنَا ثَمُودَ ٱلنَّاقَةَ مُبۡصِرَةٗ فَظَلَمُواْ بِهَاۚ وَمَا نُرۡسِلُ بِٱلۡأٓيَٰتِ إِلَّا تَخۡوِيفٗا
Kami tidak mengirimkan mukjizat-mukjizat nyata yang dimintai oleh orang-orang musyrik untuk membuktikkan kebenaran Rasulullah seperti menghidupkan orang mati atau semisalnya, melainkan karena Kami telah mengirimkannya kepada umat-umat terdahulu dan mereka hanya mendustakannya. Kami telah berikan kepada kaum Ṡamūd suatu tanda kekuasaan Allah yang agung lagi jelas, yaitu berupa unta betina, namun mereka mendustakannya sehingga Kami pun menyegerakan azab bagi mereka. Kami tidaklah mengirimkan mukjizat-mukjizat tersebut melalui tangan para pasul, kecuali dengan tujuan untuk menakut-nakuti umat mereka. Semoga dengannya mereka masuk Islam dan menyerahkan diri kepada Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذۡ قُلۡنَا لَكَ إِنَّ رَبَّكَ أَحَاطَ بِٱلنَّاسِۚ وَمَا جَعَلۡنَا ٱلرُّءۡيَا ٱلَّتِيٓ أَرَيۡنَٰكَ إِلَّا فِتۡنَةٗ لِّلنَّاسِ وَٱلشَّجَرَةَ ٱلۡمَلۡعُونَةَ فِي ٱلۡقُرۡءَانِۚ وَنُخَوِّفُهُمۡ فَمَا يَزِيدُهُمۡ إِلَّا طُغۡيَٰنٗا كَبِيرٗا
Ingatlah -wahai Rasul- ketika Kami wahyukan kepadamu, "Sungguh kekuasaan Tuhanmu meliputi seluruh manusia, mereka senantiasa berada dalam genggaman-Nya, Allah juga akan melindungi dirimu dari kejahatan mereka, maka sampaikanlah segala apa yang diperintahkan padamu untuk disampaikan. Kami tidak menjadikan apa yang Kami perlihatkan padamu secara jelas pada malam Isra kecuali sebagai ujian bagi manusia; apakah mereka akan membenarkannya atau malah mendustakannya? Kami juga tidak menjadikan pohon zakum yang disebutkan dalam Al-Qur`ān bahwa ia tumbuh di dasar neraka Jahim melainkan sebagai ujian bagi mereka." Bila mereka tidak beriman dengan dua tanda kebenaran Rasul ini maka mereka pasti tidak akan beriman dengan tanda-tanda kebenaran lainnya, dan Kami akan terus mengancam mereka dengan mengirimkan tanda-tanda kebenaran Rasul, namun hal itu malah tidak akan menambah mereka kecuali semakin bertambah kafir dan semakin terjerumus ke dalam kesesatan."
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ قَالَ ءَأَسۡجُدُ لِمَنۡ خَلَقۡتَ طِينٗا
Ingatlah pula -wahai Rasul- ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kalian semua kepada Adam sebagai sujud penghormatan, bukan sujud ibadah dan penyembahan," lalu mereka semua mengerjakannya dan sujud kepada Adam, namun ternyata Iblis enggan bersujud kepadanya karena sombong seraya berkata kepada Allah, "Apakah aku harus bersujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah, sedangkan aku Engkau telah ciptakan dari api?! Sungguh aku lebih mulia darinya."
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ أَرَءَيۡتَكَ هَٰذَا ٱلَّذِي كَرَّمۡتَ عَلَيَّ لَئِنۡ أَخَّرۡتَنِ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ لَأَحۡتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهُۥٓ إِلَّا قَلِيلٗا
Iblis melanjutkan perkataannya pada Tuhannya, "Inikah makhluk yang lebih Engkau muliakan daripada aku dengan memerintahkanku untuk bersujud kepadanya? Sekiranya Engkau memberiku umur hingga masa berakhirnya dunia, pasti aku akan berusaha menyesatkan anak keturunannya dan mengeluarkan mereka dari jalan yang lurus, kecuali sebagian kecil dari mereka yang Engkau lindungi, yaitu hamba-hamba-Mu yang memurnikan keikhlasan hanya kepada-Mu."
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ ٱذۡهَبۡ فَمَن تَبِعَكَ مِنۡهُمۡ فَإِنَّ جَهَنَّمَ جَزَآؤُكُمۡ جَزَآءٗ مَّوۡفُورٗا
Tuhannya berfirman kepadanya, "Pergilah engkau dan orang-orang yang mengikutimu dari anak keturunan Adam karena sungguh neraka Jahanamlah balasan bagimu dan bagi mereka sebagai balasan yang sempurna lagi setimpal atas amal keburukan kalian.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱسۡتَفۡزِزۡ مَنِ ٱسۡتَطَعۡتَ مِنۡهُم بِصَوۡتِكَ وَأَجۡلِبۡ عَلَيۡهِم بِخَيۡلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكۡهُمۡ فِي ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَوۡلَٰدِ وَعِدۡهُمۡۚ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ إِلَّا غُرُورًا
Perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang sanggup engkau (Iblis) tipu dengan suara indahmu yang menyeru kepada maksiat, dan kerahkanlah pasukan berkudamu dan pejalan kakimu yang menyeru agar mereka tunduk dan mengikutimu. Bersekutulah dengan mereka dalam harta dengan menghiasi amal usaha mereka yang menyelisihi syariat Allah, dan bersekutulah dengan mereka pada anak-anak mereka dengan cara mereka mengklaimnya secara dusta, menghasilkannya dari jalan zina, dan menghambakan mereka kepada selain Allah sewaktu pemberian nama, serta berilah mereka janji-janji dusta dan angan-angan palsu." Padahal, setan itu hanya menjanjikan kedustaan belaka yang menipu mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّ عِبَادِي لَيۡسَ لَكَ عَلَيۡهِمۡ سُلۡطَٰنٞۚ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ وَكِيلٗا
Allah melanjutkan, "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku yang beriman dan mengerjakan ketaatan kepada-Ku, engkau tidak akan bisa berkuasa atas mereka -wahai Iblis- karena Aku, Allah senantiasa membentengi mereka dari tipu dayamu, dan cukuplah Allah sebagai penjaga bagi orang-orang yang selalu menyerahkan segala urusannya kepada-Nya."
আরবি তাফসীরসমূহ:
رَّبُّكُمُ ٱلَّذِي يُزۡجِي لَكُمُ ٱلۡفُلۡكَ فِي ٱلۡبَحۡرِ لِتَبۡتَغُواْ مِن فَضۡلِهِۦٓۚ إِنَّهُۥ كَانَ بِكُمۡ رَحِيمٗا
Wahai manusia! Tuhanmulah yang memudahkan berlayarnya kapal-kapal di lautan untukmu, dengan tujuan agar kalian bisa mencari rezeki dan karunia-Nya dengan usaha dagang atau lainnya. Sungguh Dia Maha Penyayang terhadap kalian dengan mempermudah sarana-sarana rezeki dan karunia tersebut.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• من رحمة الله بالناس عدم إنزاله الآيات التي يطلبها المكذبون حتى لا يعاجلهم بالعقاب إذا كذبوا بها.
· Diantara bentuk rahmat Allah kepada manusia, Dia tidak menurunkan tanda-tanda yang jelas tentang kebenaran Rasul-Nya yang dimintai oleh orang-orang yang mendustakanNya, agar Dia tidak menyegerakan azab bila mereka mendustakan tanda-tanda tersebut.

• ابتلى الله العباد بالشيطان الداعي لهم إلى معصية الله بأقواله وأفعاله.
· Allah senantiasa menguji hamba-hamba-Nya dengan keberadaan setan yang selalu menyeru mereka -dengan ucapan dan perbuatannya- agar bermaksiat kepada Allah.

• من صور مشاركة الشيطان للإنسان في الأموال والأولاد: ترك التسمية عند الطعام والشراب والجماع، وعدم تأديب الأولاد.
· Diantara bentuk bersekutunya setan dengan manusia dalam hal harta dan anak-anak, ketika manusia tidak menyebut nama Allah tatkala makan, minum, dan jimak, serta tidak membina anak-anak dengan baik.

وَإِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ فِي ٱلۡبَحۡرِ ضَلَّ مَن تَدۡعُونَ إِلَّآ إِيَّاهُۖ فَلَمَّا نَجَّىٰكُمۡ إِلَى ٱلۡبَرِّ أَعۡرَضۡتُمۡۚ وَكَانَ ٱلۡإِنسَٰنُ كَفُورًا
Apabila kalian ditimpa suatu bahaya atau bencana di lautan -wahai orang-orang musyrik- sehingga kalian khawatir akan binasa, niscaya semua yang kalian sembah selain Allah akan hilang dari benak kalian, dan tidak akan teringat kecuali hanya Allah, lalu kepada-Nyalah kalian memohon pertolongan. Namun, setelah Dia menolong dan menyelamatkan kalian dari bahaya yang kalian takutkan itu dan setelah kalian berada di daratan kalian malah berpaling dari keyakinan mengesakan-Nya dan dari menghaturkan doa hanya kepada-Nya, serta kembali mengagungkan patung-patung kalian. Sungguh, manusia memang sangat mengingkari nikmat Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَفَأَمِنتُمۡ أَن يَخۡسِفَ بِكُمۡ جَانِبَ ٱلۡبَرِّ أَوۡ يُرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ حَاصِبٗا ثُمَّ لَا تَجِدُواْ لَكُمۡ وَكِيلًا
Maka, apakah kalian -wahai orang-orang musyrik- merasa aman ketika Allah menyelamatkan kalian ke daratan bahwa Dia tidak membenamkan daratan tersebut bersama kalian?! Atau apakah kalian merasa aman bahwa Dia tidak menurunkan bebatuan dari langit untuk menimpa kalian seperti yang Dia lakukan terhadap kaum Lut, padahal kalian sama sekali tidak akan mendapatkan seorang penjaga dan pelindung pun yang bisa menjaga kalian dari azab dan kebinasaan tersebut?!
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَمۡ أَمِنتُمۡ أَن يُعِيدَكُمۡ فِيهِ تَارَةً أُخۡرَىٰ فَيُرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ قَاصِفٗا مِّنَ ٱلرِّيحِ فَيُغۡرِقَكُم بِمَا كَفَرۡتُمۡ ثُمَّ لَا تَجِدُواْ لَكُمۡ عَلَيۡنَا بِهِۦ تَبِيعٗا
Atau apakah kalian merasa aman bahwa Allah tidak akan mengembalikan kalian ke lautan sekali lagi, lalu Dia mengirimkan angin topan kepada kalian, lalu Dia menenggelamkan kalian lantaran kafirnya kalian terhadap nikmat Allah tatkala menyelamatkan kalian pertama kali?! Kemudian kalian tidak akan mendapatkan seorang penolong pun yang bisa menuntut apa yang Kami lakukan atas kalian.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ وَلَقَدۡ كَرَّمۡنَا بَنِيٓ ءَادَمَ وَحَمَلۡنَٰهُمۡ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ وَرَزَقۡنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلۡنَٰهُمۡ عَلَىٰ كَثِيرٖ مِّمَّنۡ خَلَقۡنَا تَفۡضِيلٗا
Sungguh, Kami telah memuliakan anak keturunan Adam dengan karunia akal pikiran, bersujudnya para malaikat terhadap kakek mereka, serta kemuliaan lainnya. Kami juga telah menundukkan segala sarana yang mengangkut mereka di daratan berupa hewan tunggangan dan alat transportasi, serta menundukkan sarana yang mengangkut mereka di lautan berupa kapal-kapal, dan Kami beri mereka rezeki berupa makanan, minuman, pernikahan yang baik-baik, dan sebagainya. Kami juga melebihkan mereka di atas banyak makhluk ciptaan Kami dengan kelebihan yang besar lagi sempurna, sebab itu mereka wajib bersyukur atas nikmat-nikmat Allah ini.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَوۡمَ نَدۡعُواْ كُلَّ أُنَاسِۭ بِإِمَٰمِهِمۡۖ فَمَنۡ أُوتِيَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ فَأُوْلَٰٓئِكَ يَقۡرَءُونَ كِتَٰبَهُمۡ وَلَا يُظۡلَمُونَ فَتِيلٗا
Ingatlah -wahai Rasul- pada hari ketika Kami menyeru setiap kelompok umat dengan pemimpin yang mereka ikuti ketika di dunia. Saat itu, barang siapa yang diberikan catatan amalnya di tangan kanannya, mereka akan membaca catatannya dengan gembira, tidak dikurangi sedikit pun dari pahala mereka walaupun kecilnya pahala tersebut laksana selaput putih yang membungkus biji kurma.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمَن كَانَ فِي هَٰذِهِۦٓ أَعۡمَىٰ فَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ أَعۡمَىٰ وَأَضَلُّ سَبِيلٗا
Barang siapa yang buta hatinya dari menerima kebenaran dan tunduk kepadanya di kehidupan dunia ini maka di hari Kiamat kelak dia akan lebih buta lagi, tidak akan mendapatkan jalan surga, dan tersesat dari jalan hidayah. Sungguh, balasan suatu amalan setimpal dan sejenis dengan amalannya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِن كَادُواْ لَيَفۡتِنُونَكَ عَنِ ٱلَّذِيٓ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ لِتَفۡتَرِيَ عَلَيۡنَا غَيۡرَهُۥۖ وَإِذٗا لَّٱتَّخَذُوكَ خَلِيلٗا
Sungguh, orang-orang musyrik itu hampir saja memalingkan dirimu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu berupa ayat-ayat Al-Qur`ān -wahai Rasul-, agar engkau mengada-adakan hal lain terhadap Kami yang sesuai dengan hawa nafsu mereka. Apabila engkau melakukan apa yang mereka inginkan, niscaya mereka akan menjadikan dirimu sebagai sahabat setia mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَوۡلَآ أَن ثَبَّتۡنَٰكَ لَقَدۡ كِدتَّ تَرۡكَنُ إِلَيۡهِمۡ شَيۡـٔٗا قَلِيلًا
Seandainya Kami tidak menganugerahkan keteguhan pada hatimu di atas kebenaran, niscaya engkau hampir saja condong sedikit kepada mereka, sehingga engkau pun bisa saja menyetujui kemauan mereka lantaran kuatnya tipu daya mereka di balik kuatnya tekadmu untuk membuat mereka beriman, namun Kami melindungimu agar tidak condong kepada kemauan mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِذٗا لَّأَذَقۡنَٰكَ ضِعۡفَ ٱلۡحَيَوٰةِ وَضِعۡفَ ٱلۡمَمَاتِ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ عَلَيۡنَا نَصِيرٗا
Apabila engkau condong kepada kemauan mereka, niscaya Kami akan menimpakan padamu azab yang berlipat ganda di dunia ini dan di akhirat kelak, kemudian engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan seorang penolong pun yang melindungimu dari Kami atau menghentikan azab itu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• الإنسان كفور للنعم إلا من هدى الله.
· Manusia begitu ingkar dan kufur terhadap nikmat Allah, kecuali orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah.

• كل أمة تُدْعَى إلى دينها وكتابها، هل عملت به أو لا؟ والله لا يعذب أحدًا إلا بعد قيام الحجة عليه ومخالفته لها.
· Setiap umat akan diseru kepada agama dan kitab mereka untuk ditanya: apakah mereka beramal dengan agama dan kitab tersebut atau tidak? Allah tidak akan menyiksa seorang pun kecuali setelah ditegakkannya hujah kebenaran atasnya, lalu ia menyelisihinya.

• عداوة المجرمين والمكذبين للرسل وورثتهم ظاهرة بسبب الحق الذي يحملونه، وليس لذواتهم.
· Permusuhan orang-orang yang jahat dan mendustakan para rasul dengan para penerus mereka sangat tampak, hal itu disebabkan oleh kebenaran yang mereka usung, bukan karena pribadi mereka.

• الله تعالى عصم النبي من أسباب الشر ومن البشر، فثبته وهداه الصراط المستقيم، ولورثته مثل ذلك على حسب اتباعهم له.
· Allah -Ta'ālā- menjaga Rasul-Nya dari segala keburukan dan dari tipu daya manusia, sehingga Dia pun meneguhkannya dan memberinya petunjuk ke jalan yang lurus. Demikian pula para ahli warisnya (ulama dan dai) akan mendapatkan hal seperti itu sesuai kadar ketaatan mereka terhadap Rasulullah.

وَإِن كَادُواْ لَيَسۡتَفِزُّونَكَ مِنَ ٱلۡأَرۡضِ لِيُخۡرِجُوكَ مِنۡهَاۖ وَإِذٗا لَّا يَلۡبَثُونَ خِلَٰفَكَ إِلَّا قَلِيلٗا
Sungguh, orang-orang kafir itu hampir membuatmu gelisah dengan aksi permusuhan mereka terhadapmu agar mereka mengeluarkanmu dari Makkah. Akan tetapi, Allah menghalangi mereka dari mengeluarkanmu hingga tiba masa hijrah atas perintah Tuhanmu. Seandainya mereka mengeluarkanmu dari Makkah, niscaya mereka tidak akan tinggal lama setelah itu melainkan sebentar saja karena mereka akan segera di azab.
আরবি তাফসীরসমূহ:
سُنَّةَ مَن قَدۡ أَرۡسَلۡنَا قَبۡلَكَ مِن رُّسُلِنَاۖ وَلَا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحۡوِيلًا
Ketentuan tidak tinggalnya mereka melainkan sebentar setelah engkau keluar darinya karena akan di azab, merupakan ketetapan Allah yang pasti bagi para rasul sebelum engkau, yaitu bahwa setiap rasul yang dikeluarkan oleh kaumnya dari negeri mereka, Allah menurunkan padanya azab, dan engkau -wahai Rasul- tidak akan dapati perubahan atas ketetapan Kami, bahkan engkau akan mendapatinya pasti terjadi.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِدُلُوكِ ٱلشَّمۡسِ إِلَىٰ غَسَقِ ٱلَّيۡلِ وَقُرۡءَانَ ٱلۡفَجۡرِۖ إِنَّ قُرۡءَانَ ٱلۡفَجۡرِ كَانَ مَشۡهُودٗا
Dirikanlah salat dengan melaksanakannya secara sempurna di waktu-waktunya, mulai dari tergelincirnya matahari dari tengah langit yang mencakup waktu salat Zuhur dan Asar, sampai waktu gelapnya malam yang mencakup waktu salat Magrib dan Isya, serta dirikanlah salat Fajar (Subuh) dengan memperpanjang bacaan Al-Qur`ān di dalamnya karena salat Fajar dihadiri oleh Malaikat malam dan Malaikat siang.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمِنَ ٱلَّيۡلِ فَتَهَجَّدۡ بِهِۦ نَافِلَةٗ لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبۡعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامٗا مَّحۡمُودٗا
Kemudian pada sebagian malam, dirikanlah salat tahajud -wahai Rasul-, salatlah di sebagian waktu malam itu agar ia menjadi tambahan untuk mengangkat derajatmu, dengan harapan agar Allah membangkitkanmu di hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafaat kepada seluruh umat manusia agar terbebaskan dari kesengsaraan dan rasa takut pada hari Kiamat, dan engkau berhak mendapatkan kedudukan sebagai pemegang syafaat 'uẓmā (teragung) yang dipuji dan disanjung oleh umat-umat terdahulu dan belakangan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقُل رَّبِّ أَدۡخِلۡنِي مُدۡخَلَ صِدۡقٖ وَأَخۡرِجۡنِي مُخۡرَجَ صِدۡقٖ وَٱجۡعَل لِّي مِن لَّدُنكَ سُلۡطَٰنٗا نَّصِيرٗا
Katakanlah -wahai Rasul-, "Wahai Tuhanku! Jadikanlah semua tempat masuk dan tempat keluarku senantiasa dalam ketaatan dan keridaan-Mu, dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu hujah dan dalil kuat lagi jelas agar bisa memenangkanku atas musuh-musuhku."
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقُلۡ جَآءَ ٱلۡحَقُّ وَزَهَقَ ٱلۡبَٰطِلُۚ إِنَّ ٱلۡبَٰطِلَ كَانَ زَهُوقٗا
Katakanlah pula kepada orang-orang musyrik itu -wahai Rasul-, "Islam telah datang, kemenangan yang Allah janjikan telah tiba, serta kekafiran dan kesyirikan telah lenyap karena sungguh kebatilan pasti akan lenyap dan sirna, akan hancur bila berhadapan dengan kebenaran."
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٞ وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارٗا
Kami turunkan dari Al-Qur`ān sesuatu yang menjadi obat penawar bagi hati dari penyakit kebodohan, kekafiran, dan keraguan, dan sesuatu yang menjadi obat bagi badan bila melakukan rukiah dengannya, juga dari Al-Qur`ān itu Kami turunkan sesuatu yang menjadi rahmat bagi orang-orang mukmin yang beramal dengannya. Al-Qur`ān ini tidaklah menambah pada orang-orang kafir kecuali kebinasaan; karena mendengarkannya membuat mereka semakin dengki, semakin mendustakan, dan berpaling darinya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذَآ أَنۡعَمۡنَا عَلَى ٱلۡإِنسَٰنِ أَعۡرَضَ وَنَـَٔا بِجَانِبِهِۦ وَإِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ كَانَ يَـُٔوسٗا
Apabila Kami berikan nikmat kesenangan pada manusia, seperti nikmat kesehatan dan kekayaan, ia berpaling untuk tidak mensyukuri dan menaati Allah, bahkan ia menjauhi-Nya dengan sikap sombong. Sebaliknya, apabila ditimpa penyakit, kemiskinan, atau semisalnya maka ia akan sangat putus asa dari rahmat Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلۡ كُلّٞ يَعۡمَلُ عَلَىٰ شَاكِلَتِهِۦ فَرَبُّكُمۡ أَعۡلَمُ بِمَنۡ هُوَ أَهۡدَىٰ سَبِيلٗا
Katakanlah -wahai Rasul-, "Setiap manusia beramal sesuai dengan pembawaannya masing-masing yang menyerupai keadaannya dalam hidayah atau kesesatan." Namun, Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَيَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلرُّوحِۖ قُلِ ٱلرُّوحُ مِنۡ أَمۡرِ رَبِّي وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلۡعِلۡمِ إِلَّا قَلِيلٗا
Orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitab bertanya kepadamu -wahai Rasul- tentang hakikat roh, maka katakanlah pada mereka, "Tidak ada yang mengetahui hakikat roh kecuali Allah, sedangkan kalian dan semua makhluk tidaklah diberikan ilmu kecuali hanya sedikit bila dibandingkan dengan ilmu Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā-."
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَئِن شِئۡنَا لَنَذۡهَبَنَّ بِٱلَّذِيٓ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ بِهِۦ عَلَيۡنَا وَكِيلًا
Demi Allah! Jika Kami berkehendak melenyapkan semua yang telah Kami turunkan kepadamu -wahai Rasul- berupa wahyu dengan cara menghapuskannya dari dada manusia dan dari buku catatan Al-Qur`ān, niscaya Kami dengan mudah saja melenyapkannya, kemudian engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong pun untuk membelamu dan mengembalikannya padamu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• في الآيات دليل على شدة افتقار العبد إلى تثبيت الله إياه، وأنه ينبغي له ألا يزال مُتَمَلِّقًا لربه أن يثبته على الإيمان.
· Ayat-ayat ini menunjukkan betapa perlunya seorang hamba untuk terus memohon anugerah keteguhan iman kepada Allah, dan hendaknya ia tidak berpangku tangan menanti Tuhannya yang meneguhkan imannya.

• عند ظهور الحق يَضْمَحِل الباطل، ولا يعلو الباطل إلا في الأزمنة والأمكنة التي يكسل فيها أهل الحق.
· Ketika kebenaran muncul maka kebatilan akan lenyap dengan sendirinya. Kebatilan tidak akan muncul kecuali pada waktu dan tempat yang di dalamnya pengusung kebenaran tidak sungguh-sungguh mendakwahkannya.

• الشفاء الذي تضمنه القرآن عام لشفاء القلوب من الشُّبَه، والجهالة، والآراء الفاسدة، والانحراف السيئ والمقاصد السيئة.
· Obat penyembuh yang terdapat dalam Al-Qur`ān mencakup obat bagi seluruh penyakit, termasuk obat bagi hati dari syubhat, kebodohan, ideologi-ideologi sesat, penyimpangan-penyimpangan serta berbagai maksud buruk.

• في الآيات دليل على أن المسؤول إذا سئل عن أمر ليس في مصلحة السائل فالأولى أن يعرض عن جوابه، ويدله على ما يحتاج إليه، ويرشده إلى ما ينفعه.
· Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa bila seseorang ditanya dengan pertanyaan yang jawabannya bukan merupakan hak penanya dan tidak mendatangkan manfaat baginya, maka yang lebih utama adalah tidak menjawab pertanyaan tersebut, dan hanya menasihatinya tentang perkara yang dibutuhkan oleh penanya, serta menunjukkan padanya perkara yang bermanfaat baginya.

إِلَّا رَحۡمَةٗ مِّن رَّبِّكَۚ إِنَّ فَضۡلَهُۥ كَانَ عَلَيۡكَ كَبِيرٗا
Akan tetapi, Kami tidaklah melenyapkannya sebagai rahmat dari Tuhanmu, bahkan membiarkannya terjaga (dalam dada dan lembaran kitab). Sungguh, karunia Tuhanmu kepadamu begitu besar, yaitu Dia menjadikanmu sebagai rasul, menutup para nabi dengan dirimu, serta menurunkan Kitab Al-Qur`ān kepadamu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُل لَّئِنِ ٱجۡتَمَعَتِ ٱلۡإِنسُ وَٱلۡجِنُّ عَلَىٰٓ أَن يَأۡتُواْ بِمِثۡلِ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ لَا يَأۡتُونَ بِمِثۡلِهِۦ وَلَوۡ كَانَ بَعۡضُهُمۡ لِبَعۡضٖ ظَهِيرٗا
Katakanlah -wahai Rasul-, "Sesungguhnya jika seluruh bangsa manusia dan jin berkumpul untuk membuat sesuatu yang serupa dengan Al-Qur`ān yang diturunkan kepadamu dari segi balaghah atau gaya sastranya, keindahan susunannya, dan ketepatan penempatan lafaz-lafaznya, mereka tidak akan pernah sanggup membuat yang serupa dengannya sekalipun mereka saling membantu dan menolong satu sama lain."
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَقَدۡ صَرَّفۡنَا لِلنَّاسِ فِي هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ مِن كُلِّ مَثَلٖ فَأَبَىٰٓ أَكۡثَرُ ٱلنَّاسِ إِلَّا كُفُورٗا
Sungguh, Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur`ān ini dengan menyebutkan berbagai macam pelajaran berupa mauizah, pelajaran, perintah, larangan, dan kisah-kisah agar mereka beriman, tetapi kebanyakan manusia malah membangkang dan ingkar terhadap Al-Qur`ān ini.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقَالُواْ لَن نُّؤۡمِنَ لَكَ حَتَّىٰ تَفۡجُرَ لَنَا مِنَ ٱلۡأَرۡضِ يَنۢبُوعًا
Bahkan, orang-orang musyrik itu berkata, "Kami tidak akan beriman kepadamu (wahai Muhammad) sehingga engkau memancarkan untuk kami satu mata air yang terus-menerus mengalir dari tanah Makkah ini,
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَوۡ تَكُونَ لَكَ جَنَّةٞ مِّن نَّخِيلٖ وَعِنَبٖ فَتُفَجِّرَ ٱلۡأَنۡهَٰرَ خِلَٰلَهَا تَفۡجِيرًا
atau sampai engkau mempunyai kebun-kebun kurma dan anggur, lalu engkau mengalirkan di dalamnya sungai-sungai yang deras alirannya,
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَوۡ تُسۡقِطَ ٱلسَّمَآءَ كَمَا زَعَمۡتَ عَلَيۡنَا كِسَفًا أَوۡ تَأۡتِيَ بِٱللَّهِ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ قَبِيلًا
Atau sampai langit menjatuhkan azab kepada kami sebagaimana yang engkau ancamkan, atau hingga engkau mendatangkan Allah dan para malaikat-Nya secara nyata, agar mereka sendirilah yang bersaksi tentang kebenaran wahyu yang engkau klaim.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَوۡ يَكُونَ لَكَ بَيۡتٞ مِّن زُخۡرُفٍ أَوۡ تَرۡقَىٰ فِي ٱلسَّمَآءِ وَلَن نُّؤۡمِنَ لِرُقِيِّكَ حَتَّىٰ تُنَزِّلَ عَلَيۡنَا كِتَٰبٗا نَّقۡرَؤُهُۥۗ قُلۡ سُبۡحَانَ رَبِّي هَلۡ كُنتُ إِلَّا بَشَرٗا رَّسُولٗا
atau hingga engkau memiliki sebuah rumah yang dihiasi emas dan lainnya, atau hingga engkau naik ke langit, dan jika engkau menaikinya kami tidak akan pernah percaya bahwa engkau benar-benar seorang utusan Allah, kecuali bila engkau turun kepada kami dengan membawa suatu kitab yang tertulis dari sisi Allah yang di dalamnya tertulis bahwa engkau adalah utusan Allah." Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul-, "Mahasuci Tuhanku! Bukankah aku ini hanyalah seorang manusia yang menjadi rasul sebagaimana rasul-rasul sebelumnya, aku sama sekali tidak memiliki kekuasaan untuk mendatangkan sesuatu pun, lalu bagaimana bisa aku mendatangkan semua yang kalian minta?!"
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمَا مَنَعَ ٱلنَّاسَ أَن يُؤۡمِنُوٓاْ إِذۡ جَآءَهُمُ ٱلۡهُدَىٰٓ إِلَّآ أَن قَالُوٓاْ أَبَعَثَ ٱللَّهُ بَشَرٗا رَّسُولٗا
Tidak ada yang menghalangi orang-orang kafir untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan beramal sesuai petunjuk Rasul-Nya, selain karena pengingkaran mereka terhadap adanya rasul yang berasal dari bangsa manusia, yaitu tatkala mereka berkata, "Mengapa Allah mengutus kepada kami seorang rasul dari kalangan manusia?!"
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُل لَّوۡ كَانَ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَلَٰٓئِكَةٞ يَمۡشُونَ مُطۡمَئِنِّينَ لَنَزَّلۡنَا عَلَيۡهِم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ مَلَكٗا رَّسُولٗا
Katakanlah -wahai Rasul- sebagai bantahan kepada mereka, "Sekiranya di bumi ada bangsa malaikat yang menetap dan berjalan di atasnya dengan rasa tenang sebagaimana halnya keadaan kalian, niscaya Kami akan turunkan kepada mereka seorang malaikat dari langit sebagai rasul dari bangsa mereka sendiri karena hanya Dialah yang bisa memahamkan mereka tentang ajaran yang diembannya. Bukanlah suatu kebaikan bila Kami mengutus kepada para malaikat tersebut seorang rasul dari kalangan manusia, dan hal ini persis dengan keadaan kalian."
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلۡ كَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدَۢا بَيۡنِي وَبَيۡنَكُمۡۚ إِنَّهُۥ كَانَ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرَۢا بَصِيرٗا
Katakanlah -wahai Rasul-, "Cukuplah Allah yang menjadi saksi antara aku dan kalian bahwa aku benar-benar Rasulullah yang diutus kepada kalian, dan bahwasanya aku telah menyampaikan kepada kalian ajaran agama yang diembankan padaku; karena sesungguhnya Dia Mahatahu segala keadaan hamba-Nya, tidak ada satu keadaan mereka pun yang tersembunyi dari-Nya, juga Maha Melihat segala yang tersembunyi dalam diri mereka.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• بيَّن الله للناس في القرآن من كل ما يُعْتَبر به من المواعظ والعبر والأوامر والنواهي والقصص؛ رجاء أن يؤمنوا.
· Dalam Al-Qur`ān Allah telah menjelaskan kepada manusia tentang berbagai macam pelajaran berupa mauizah, ibrah, perintah, larangan, dan kisah-kisah; dengan tujuan agar mereka beriman.

• القرآن كلام الله وآية النبي الخالدة، ولن يقدر أحد على المجيء بمثله.
· Al-Qur`ān merupakan firman Allah dan mukjizat Nabi yang kekal, tidak akan ada seorang manusia pun yang bisa membuat sepertinya.

• من رحمة الله بعباده أن أرسل إليهم بشرًا منهم، فإنهم لا يطيقون التلقي من الملائكة.
· Di antara rahmat Allah kepada hamba-hamba-Nya: Dia mengutus kepada mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri karena manusia tidak akan mampu menerima risalah dari para malaikat secara langsung.

• من شهادة الله لرسوله ما أيده به من الآيات، ونَصْرُه على من عاداه وناوأه.
· Di antara bentuk kesaksian Allah terhadap Rasul-Nya adalah pertolongan-Nya kepadanya dengan mukjizat, dan melindunginya dari semua orang yang memusuhi dan menentangnya.

وَمَن يَهۡدِ ٱللَّهُ فَهُوَ ٱلۡمُهۡتَدِۖ وَمَن يُضۡلِلۡ فَلَن تَجِدَ لَهُمۡ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِهِۦۖ وَنَحۡشُرُهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمۡ عُمۡيٗا وَبُكۡمٗا وَصُمّٗاۖ مَّأۡوَىٰهُمۡ جَهَنَّمُۖ كُلَّمَا خَبَتۡ زِدۡنَٰهُمۡ سَعِيرٗا
Barang siapa yang diberi taufik oleh Allah untuk mendapatkan petunjuk maka dialah yang benar-benar mendapatkan petunjuk, sebaliknya barang siapa yang Dia jauhkan dari petunjuk dan sesatkan maka engkau -wahai Rasul- tidak akan mendapatkan penolong-penolong yang menunjuki mereka jalan kebenaran, membentengi mereka dari mara bahaya, dan memberikan mereka manfaat. Kami akan mengumpulkan mereka pada hari Kiamat kelak dalam keadaan ditarik (oleh para malaikat) dengan wajah tersungkur, dalam keadaan buta, bisu, dan tuli. Tempat kembali yang mereka diami adalah neraka Jahanam, setiap kali nyala apinya akan padam, Kami tambahkan lagi nyalanya bagi mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ذَٰلِكَ جَزَآؤُهُم بِأَنَّهُمۡ كَفَرُواْ بِـَٔايَٰتِنَا وَقَالُوٓاْ أَءِذَا كُنَّا عِظَٰمٗا وَرُفَٰتًا أَءِنَّا لَمَبۡعُوثُونَ خَلۡقٗا جَدِيدًا
Azab yang mereka dapatkan tersebut merupakan balasan atas kekafiran mereka terhadap ayat-ayat yang Kami turunkan kepada Rasul Kami, dan atas perkataan mereka demi mengingkari adanya hari kebangkitan, "Apabila kami telah mati, lalu menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur serta terpisah-pisah, apakah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?!".
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ أَوَلَمۡ يَرَوۡاْ أَنَّ ٱللَّهَ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ قَادِرٌ عَلَىٰٓ أَن يَخۡلُقَ مِثۡلَهُمۡ وَجَعَلَ لَهُمۡ أَجَلٗا لَّا رَيۡبَ فِيهِ فَأَبَى ٱلظَّٰلِمُونَ إِلَّا كُفُورٗا
Apakah orang-orang yang ingkar terhadap hari kebangkitan itu tidak tahu bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi dengan segala kemegahannya pasti akan sangat kuasa pula untuk menciptakan yang serupa dengan mereka, sebab siapa saja yang kuasa menciptakan sesuatu yang besar maka ia pasti kuasa pula untuk menciptakan sesuatu yang lebih kecil darinya. Allah telah menetapkan bagi mereka di dunia ini batasan waktu berakhirnya kehidupan mereka, dan menetapkan pula bagi mereka waktu kebangkitan yang tidak ada keraguan padanya. Akan tetapi, sekalipun bukti-bukti adanya kebangkitan itu telah nyata dan jelas, kaum musyrikin tetap tidak menyikapinya kecuali dengan pembangkangan dan kekafiran.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُل لَّوۡ أَنتُمۡ تَمۡلِكُونَ خَزَآئِنَ رَحۡمَةِ رَبِّيٓ إِذٗا لَّأَمۡسَكۡتُمۡ خَشۡيَةَ ٱلۡإِنفَاقِۚ وَكَانَ ٱلۡإِنسَٰنُ قَتُورٗا
Katakanlah kepada kaum musyrikin itu -wahai Rasul-, "Sekiranya kalian menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku yang tidak akan pernah habis dan terputus, niscaya kalian akan tetap enggan untuk membelanjakan dan menginfakkan perbendaharaan tersebut karena khawatir akan habis dan agar kalian tidak menjadi orang-orang miskin." Memang di antara tabiat manusia itu adalah bersifat kikir pada dirinya, kecuali bila ia seorang beriman maka tentu ia akan menginfakkan hartanya dengan harapan mendapatkan pahala dari Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا مُوسَىٰ تِسۡعَ ءَايَٰتِۭ بَيِّنَٰتٖۖ فَسۡـَٔلۡ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ إِذۡ جَآءَهُمۡ فَقَالَ لَهُۥ فِرۡعَوۡنُ إِنِّي لَأَظُنُّكَ يَٰمُوسَىٰ مَسۡحُورٗا
Sungguh, Kami telah menganugerahkan pada Musa sembilan mukjizat yang membuktikan kebenarannya, yaitu berupa tongkat, tangan, tahun-tahun yang kering, berkurangnya buah-buahan, adanya angin topan, belalang, kutu, katak, dan darah. Sebab itu, tanyakanlah -wahai Rasul- kepada kaum Yahudi ketika Musa mendatangi pendahulu-pendahulu mereka dengan mukjizat-mukjizat itu, lantas Firaun berkata kepadanya, "Wahai Musa! Sungguh aku mengira engkau benar-benar seorang yang terkena sihir lantaran adanya hal-hal aneh yang engkau bawa."
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ لَقَدۡ عَلِمۡتَ مَآ أَنزَلَ هَٰٓؤُلَآءِ إِلَّا رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ بَصَآئِرَ وَإِنِّي لَأَظُنُّكَ يَٰفِرۡعَوۡنُ مَثۡبُورٗا
Musa menjawab sebagai bantahan kepadanya, "Wahai Firaun! Sungguh engkau benar-benar yakin bahwa tidak ada yang menurunkan mukjizat-mukjizat ini kecuali Allah, Tuhan seluruh langit dan bumi. Dia menurunkannya sebagai bukti nyata atas kekuasaan-Nya, dan kebenaran Rasul-Nya, namun engkau tetap saja ingkar, dan sungguh aku benar-benar yakin engkau akan binasa dan sengsara -wahai Firaun-!".
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَأَرَادَ أَن يَسۡتَفِزَّهُم مِّنَ ٱلۡأَرۡضِ فَأَغۡرَقۡنَٰهُ وَمَن مَّعَهُۥ جَمِيعٗا
Lalu Firaun hendak menghukum Musa dan kaumnya dengan mengusir mereka dari negeri Mesir, sebab itu Kami binasakan dirinya beserta seluruh bala tentara yang bersamanya dengan penenggelaman.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقُلۡنَا مِنۢ بَعۡدِهِۦ لِبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱسۡكُنُواْ ٱلۡأَرۡضَ فَإِذَا جَآءَ وَعۡدُ ٱلۡأٓخِرَةِ جِئۡنَا بِكُمۡ لَفِيفٗا
Setelah kebinasaan Firaun dan bala tentaranya, Kami berfirman kepada Bani Israil, "Menetaplah kalian di negeri Syam. Tetapi, apabila hari Kiamat telah tiba, Kami akan kumpulkan kalian semua di padang mahsyar untuk dihisab."
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• الله تعالى هو المنفرد بالهداية والإضلال، فمن يهده فهو المهتدي على الحقيقة، ومن يضلله ويخذله فلا هادي له.
· Allah -Ta'ālā- sendirilah yang memiliki kekuasaan untuk memberikan petunjuk dan menyesatkan. Barang siapa yang Dia beri petunjuk maka ia telah benar-benar mendapatkan petunjuk dan barang siapa yang Dia sesatkan dan hinakan maka tidak akan ada yang sanggup memberinya petunjuk.

• مأوى الكفار ومستقرهم ومقامهم جهنم، كلما سكنت نارها زادها الله نارًا تلتهب.
· Tempat kembali dan menetapnya orang-orang kafir adalah neraka Jahanam. Setiap kali apinya akan padam, Allah akan tambahkan apinya hingga kian menyala-nyala.

• وجوب الاعتصام بالله عند تهديد الطغاة والمُسْتَبدين.
· Wajib berpegang teguh dengan tali agama Allah dan memohon pertolongan kepada-Nya tatkala menghadapi ancaman dari para diktator dan penguasa zalim.

• الطغاة والمُسْتَبدون يلجؤون إلى استخدام السلطة والقوة عندما يواجهون أهل الحق؛ لأنهم لا يستطيعون مواجهتهم بالحجة والبيان.
· Para diktator kesesatan dan penguasa zalim selalu menggunakan kekuasaan dan kekuatannya ketika menghadapi para pengusung kebenaran, karena mereka tidak sanggup menghadapi mereka dengan hujah dan bukti nyata.

وَبِٱلۡحَقِّ أَنزَلۡنَٰهُ وَبِٱلۡحَقِّ نَزَلَۗ وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا مُبَشِّرٗا وَنَذِيرٗا
Kami turunkan Al-Qur`ān ini dengan sebenarnya kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, dan ia turun kepadanya dengan membawa kebenaran tanpa bisa diganti dan diubah. Kami tidaklah mengutusmu -wahai Rasul- kecuali sebagai pembawa kabar gembira terhadap orang-orang yang bertakwa dengan adanya surga, dan sebagai pemberi ancaman terhadap orang-orang kafir dan bermaksiat dengan adanya neraka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقُرۡءَانٗا فَرَقۡنَٰهُ لِتَقۡرَأَهُۥ عَلَى ٱلنَّاسِ عَلَىٰ مُكۡثٖ وَنَزَّلۡنَٰهُ تَنزِيلٗا
Al-Qur`ān itu Kami turunkan dengan keterangan yang jelas, dengan harapan agar engkau membacakannya kepada manusia secara perlahan-lahan dan tidak tergesa-gesa karena hal itu lebih mudah untuk dipahami dan ditadaburi. Kami juga menurunkannya secara berangsur-angsur dan berpisah-pisah sesuai dengan peristiwa dan kondisi tertentu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلۡ ءَامِنُواْ بِهِۦٓ أَوۡ لَا تُؤۡمِنُوٓاْۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ مِن قَبۡلِهِۦٓ إِذَا يُتۡلَىٰ عَلَيۡهِمۡ يَخِرُّونَۤ لِلۡأَذۡقَانِۤ سُجَّدٗاۤ
Katakanlah -wahai Rasul-, "Berimanlah kalian kepadanya karena keimanan kalian tersebut tidaklah memberinya satu kelebihan apa pun, atau janganlah kalian beriman kepadanya karena kekafiran kalian tersebut tidaklah memberinya suatu kekurangan apa pun." Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab-kitab samawi terdahulu dan mengetahui adanya wahyu dan kenabian, apabila Al-Qur`ān dibacakan kepada mereka maka mereka segera menyungkurkan wajah untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur kepada-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَيَقُولُونَ سُبۡحَٰنَ رَبِّنَآ إِن كَانَ وَعۡدُ رَبِّنَا لَمَفۡعُولٗا
Dalam sujud itu mereka berkata, "Sungguh, Mahasuci Tuhan kami dari sifat menyelisihi janji. Apa yang Dia janjikan berupa diutusnya Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah terjadi karena sesungguhnya janji Tuhan kami dengan hal itu atau hal lainnya pasti akan terjadi."
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَيَخِرُّونَ لِلۡأَذۡقَانِ يَبۡكُونَ وَيَزِيدُهُمۡ خُشُوعٗا۩
Kemudian mereka menyungkurkan wajah untuk bersujud kepada Allah sembari menangis dalam keadaan khusyuk, dan pendengaran bacaan Al-Qur`ān serta pemahaman mereka terhadap makna kandungannya semakin membuat mereka tunduk dan takut kepada Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلِ ٱدۡعُواْ ٱللَّهَ أَوِ ٱدۡعُواْ ٱلرَّحۡمَٰنَۖ أَيّٗا مَّا تَدۡعُواْ فَلَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰۚ وَلَا تَجۡهَرۡ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتۡ بِهَا وَٱبۡتَغِ بَيۡنَ ذَٰلِكَ سَبِيلٗا
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang mengingkari ucapanmu tatkala berdoa, "Ya Allah, Ya Raḥmān", "Sungguh Allah dan ar-Raḥmān (Yang Maha Pengasih) merupakan dua nama bagi-Nya. Sebab itu, berdoalah pada-Nya dengan menyebut salah satunya atau dengan nama-nama-Nya yang lain karena Dia memiliki nama-nama yang baik, dan dua nama ini merupakan bagian dari nama-nama yang baik tersebut." Janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam bacaan salatmu sehingga orang-orang musyrik mendengar bacaannmu, dan jangan pula merendahkannya sehingga orang-orang beriman tidak mendengar bacaanmu, akan tetapi usahakanlah untuk menempuh jalan tengah di antara keduanya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقُلِ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي لَمۡ يَتَّخِذۡ وَلَدٗا وَلَمۡ يَكُن لَّهُۥ شَرِيكٞ فِي ٱلۡمُلۡكِ وَلَمۡ يَكُن لَّهُۥ وَلِيّٞ مِّنَ ٱلذُّلِّۖ وَكَبِّرۡهُ تَكۡبِيرَۢا
Katakanlah pula -wahai Rasul-, "Segala puji bagi Allah yang berhak mendapatkan berbagai pujian, yang tidak memiliki anak dan tidak pula memiliki sekutu, sungguh Dia tidak memiliki sekutu dalam kerajaan-Nya, tidak ditimpa kehinaan dan kerendahan, serta tidak memerlukan bantuan dan pertolongan." Agungkanlah Dia seagung-agungnya dan jangan sekali-sekali menisbahkan pada-Nya anak, sekutu, dan penolong dalam kerajaan-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• أنزل الله القرآن متضمنًا الحق والعدل والشريعة والحكم الأمثل .
· Allah menurunkan Al-Qur`ān yang berisi kebenaran, keadilan, syariat agama, dan perumpamaan-perumpamaan yang penuh hikmah.

• جواز البكاء في الصلاة من خوف الله تعالى.
· Bolehnya menangis ketika salat karena takut kepada Allah -Ta'ālā-.

• الدعاء أو القراءة في الصلاة يكون بطريقة متوسطة بين الجهر والإسرار.
· Doa dan bacaan dalam salat hendaknya dilakukan dengan suara yang sedang; antara keras dan pelan.

• القرآن الكريم قد اشتمل على كل عمل صالح موصل لما تستبشر به النفوس وتفرح به الأرواح.
· Al-Qur`ān al-Karīm mengandung penjelasan berbagai amal saleh yang mengantarkan pada ganjaran yang disenangi oleh hati dan digemari oleh jiwa.

 
অর্থসমূহের অনুবাদ সূরা: সূরা আল- ইসরা
সূরাসমূহের সূচী পৃষ্ঠার নাম্বার
 
কুরআনুল কারীমের অর্থসমূহের অনুবাদ - কুরআনুল কারীমের সংক্ষিপ্ত তাফসীরের ইন্দোনেশীয় ভাষায় অনুবাদ। - অনুবাদসমূহের সূচী

কুরআনুল কারীমের সংক্ষিপ্ত তাফসীরের ইন্দোনেশীয় ভাষায় অনুবাদ। মারকাযু তাফসীর লিদ-দিরাসাতিল কুরআনিয়্যাহ থেকে প্রকাশিত।

বন্ধ