Check out the new design

Fassarar Ma'anonin Alqura'ni - Fassara da harshan Indonisiyanci ta taƙsitacciyar fassarar AlƘur'ani mai girma * - Teburin Bayani kan wasu Fassarori


Fassarar Ma'anoni Sura: Al'safat   Aya:
وَجَعَلۡنَا ذُرِّيَّتَهُۥ هُمُ ٱلۡبَاقِينَ
Kami menyelamatkan keluarganya dan para pengikutnya yang beriman saja. Selain mereka dari kaumnya yang kafir, Kami tenggelamkan.
Tafsiran larabci:
وَتَرَكۡنَا عَلَيۡهِ فِي ٱلۡأٓخِرِينَ
Kami meninggalkan baginya sanjungan yang baik pada umat-umat berikutnya, mereka menyanjungnya dengan itu.
Tafsiran larabci:
سَلَٰمٌ عَلَىٰ نُوحٖ فِي ٱلۡعَٰلَمِينَ
Keamanan dan keselamatan untuk Nuh sehingga tidak ada kata-kata buruk dari umat-umat yang datang kemudian tertuju kepadanya, sebaliknya sanjungan dan nama yang baik akan terus mengalir untuknya.
Tafsiran larabci:
إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ
 Kami memberi balasan orang-orang yang berbuat baik dalam beribadah dan menaati Allah semata dengan balasan yang sama dengan yang Kami berikan kepada Nuh -'alaihissalām-.
Tafsiran larabci:
إِنَّهُۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
 Sesungguhnya Nuh termasuk hamba-hamba Kami yang membenarkan yang mengamalkan ketaatan kepada Allah.
Tafsiran larabci:
ثُمَّ أَغۡرَقۡنَا ٱلۡأٓخَرِينَ
Kemudian Kami menenggelamkan sisa kaumnya dengan badai topan yang Kami kirimkan kepada mereka, sehingga tidak tersisa seorang pun.
Tafsiran larabci:
۞ وَإِنَّ مِن شِيعَتِهِۦ لَإِبۡرَٰهِيمَ
 Sesungguhnya Ibrahim termasuk seagama dengan Nuh yang sejalan dengannya dalam menyeru kepada Tauhid kepada Allah.
Tafsiran larabci:
إِذۡ جَآءَ رَبَّهُۥ بِقَلۡبٖ سَلِيمٍ
Ingatlah ketika dia datang kepada Tuhannya dengan membawa hati yang bersih dari syirik dan tulus kepada Allah dalam menasihati makhluk-Nya.
Tafsiran larabci:
إِذۡ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوۡمِهِۦ مَاذَا تَعۡبُدُونَ
Ketika dia berkata kepada bapaknya dan kaumnya yang musyrik untuk menyalahkan perbuatan mereka, “Apa yang kalian sembah selain Allah ini?
Tafsiran larabci:
أَئِفۡكًا ءَالِهَةٗ دُونَ ٱللَّهِ تُرِيدُونَ
Apakah tuhan-tuhan palsu itu yang kalian sembah selain Allah?
Tafsiran larabci:
فَمَا ظَنُّكُم بِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Wahai kaumku! Apa anggapan kalian terhadap Allah, Tuhan alam semesta, jika kalian menghadap kepada-Nya sementara kalian menyembah selain-Nya? Menurut kalian, apa yang akan Dia lakukan terhadap kalian?”
Tafsiran larabci:
فَنَظَرَ نَظۡرَةٗ فِي ٱلنُّجُومِ
Ibrahim memandang ke bintang sejenak untuk memikirkan taktik melepaskan diri agar tidak berangkat bersama kaumnya.
Tafsiran larabci:
فَقَالَ إِنِّي سَقِيمٞ
Ia menyebutkan alasan ketidakpergiannya bersama kaumnya ke hari raya mereka, “Sesungguhnya aku sakit.”
Tafsiran larabci:
فَتَوَلَّوۡاْ عَنۡهُ مُدۡبِرِينَ
 Mereka lantas meninggalkannya dan berangkat.
Tafsiran larabci:
فَرَاغَ إِلَىٰٓ ءَالِهَتِهِمۡ فَقَالَ أَلَا تَأۡكُلُونَ
Kemudian Ibrahim mendatangi berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah. Dia mencibir berhala-berhala tersebut dengan berkata, “Mengapa kalian tidak menyantap makanan yang dibuat oleh para pemuja kalian?!
Tafsiran larabci:
مَا لَكُمۡ لَا تَنطِقُونَ
 Mengapa kalian tidak berkata-kata, tidak menjawab siapa yang bertanya kepada kalian? Apakah seperti ini disembah selain Allah?”
Tafsiran larabci:
فَرَاغَ عَلَيۡهِمۡ ضَرۡبَۢا بِٱلۡيَمِينِ
Maka Ibrahim maju menghantam berhala-berhala tersebut dengan tangan kanannya.
Tafsiran larabci:
فَأَقۡبَلُوٓاْ إِلَيۡهِ يَزِفُّونَ
Kemudian para penyembah berhala-berhala tersebut datang bergegas kepadanya.
Tafsiran larabci:
قَالَ أَتَعۡبُدُونَ مَا تَنۡحِتُونَ
Ibrahim menghadapi mereka dengan keberanian dan berkata kepada mereka sembari mencela perbuatan mereka, “Apakah kalian menyembah tuhan-tuhan selain Allah yang kalian pahat sendiri dengan tangan kalian?
Tafsiran larabci:
وَٱللَّهُ خَلَقَكُمۡ وَمَا تَعۡمَلُونَ
Padahal, Allah -Subḥānahu- yang menciptakan kalian dan menciptakan perbuatan kalian, di antaranya adalah perbuatan kalian membuat berhala-berhala ini. Dialah yang berhak untuk disembah semata dan tidak disekutukan dengan selain-Nya.”
Tafsiran larabci:
قَالُواْ ٱبۡنُواْ لَهُۥ بُنۡيَٰنٗا فَأَلۡقُوهُ فِي ٱلۡجَحِيمِ
Ketika mereka kalah dalam menghadapi hujah Ibrahim mereka pun menggunakan kekerasan. Mereka bermusyawarah di antara mereka tentang apa yang hendak mereka perbuat terhadap Ibrahim. Mereka berkata, “Dirikanlah suatu bangunan, isilah ia dengan kayu bakar, kemudian bakarlah, lalu campakkanlah dia ke dalamnya."
Tafsiran larabci:
فَأَرَادُواْ بِهِۦ كَيۡدٗا فَجَعَلۡنَٰهُمُ ٱلۡأَسۡفَلِينَ
Kaum Ibrahim bermaksud berbuat jahat terhadapnya dengan membakarnya agar mereka bisa berlepas diri darinya. Namun, Kami menggagalkan kejahatan mereka ketika Kami menjadikan api itu dingin dan tempat keselamatan bagi Ibrahim.
Tafsiran larabci:
وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَىٰ رَبِّي سَيَهۡدِينِ
Ibrahim berkata, “Sesungguhnya aku berhijrah kepada Tuhanku dengan meninggalkan negeri kaumku agar aku bisa beribadah kepada-Nya, Tuhanku akan menunjukkanku kepada jalan kebaikan di dunia dan di akhirat.
Tafsiran larabci:
رَبِّ هَبۡ لِي مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Ya Tuhanku! Karuniailah aku anak yang saleh sebagai pendukungku dan pengganti dari kaumku di negeri asing.”
Tafsiran larabci:
فَبَشَّرۡنَٰهُ بِغُلَٰمٍ حَلِيمٖ
Kami pun mengabulkan doanya, lalu Kami memberinya kabar gembira yang membahagiakannya, Kami memberinya kabar gembira dengan kelahiran seorang anak yang bakal menjadi dewasa dan menjadi penyantun. Anak itu adalah Ismail -'alaihissalām-.
Tafsiran larabci:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعۡيَ قَالَ يَٰبُنَيَّ إِنِّيٓ أَرَىٰ فِي ٱلۡمَنَامِ أَنِّيٓ أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ سَتَجِدُنِيٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Tatkala Ismail menjadi pemuda, usahanya mencapai usaha bapaknya, bapaknya Ibrahim bermimpi, dan mimpi para Nabi adalah wahyu. Ibrahim menyampaikan kandungan mimpinya kepada anaknya, “Anakku! Sesungguhnya aku bermimpi menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu tentangnya.” Ismail menjawab kata-kata bapaknya, “Bapakku! Lakukanlah apa yang Allah perintahkan kepadamu, yaitu menyembelihku, insyaallah engkau akan mendapati diriku termasuk orang-orang yang sabar, yang rela menerima hukum Allah.”
Tafsiran larabci:
daga cikin fa'idodin Ayoyin wannan shafi:
• من مظاهر الإنعام على نوح: نجاة نوح ومن آمن معه، وجعل ذريته أصول البشر والأعراق والأجناس، وإبقاء الذكر الجميل والثناء الحسن.
· Di antara bentuk nikmat Allah kepada Nuh adalah keselamatan dirinya dan orang-orang yang beriman bersamanya; menjadikan anak-anak keturunannya leluhur bagi manusia yang terdiri dari berbagai macam suku dan ras; terukirnya kenangan yang baik dan sanjungan yang bagus baginya.

• أفعال الإنسان يخلقها الله ويفعلها العبد باختياره.
· Perbuatan manusia diciptakan oleh Allah dan dilakukan oleh manusia dengan pilihannya.

• الذبيح بحسب دلالة هذه الآيات وترتيبها هو إسماعيل عليه السلام؛ لأنه هو المُبَشَّر به أولًا، وأما إسحاق عليه السلام فبُشِّر به بعد إسماعيل عليه السلام.
· Anak Ibrahim yang disembelih menurut ayat-ayat ini dan konteksnya adalah Ismail -'alaihissalām- karena dialah kabar gembira pertama kali bagi ayahnya. Adapun Ishak -'alaihissalām- maka ia adalah anak Ibrahim sesudah Ismail -'alaihissalām-.

• قول إسماعيل: ﴿سَتَجِدُنِي إِن شَآءَ اْللهُ مِنَ اْلصَّابِرِينَ﴾ سبب لتوفيق الله له بالصبر؛ لأنه جعل الأمر لله.
· Ucapan Ismail, “Engkau akan dapatiku insya Allah termasuk orang-orang yang sabar” adalah penyebab Allah memberinya taufik untuk bersabar karena ia menyerahkan perkaranya kepada Allah.

 
Fassarar Ma'anoni Sura: Al'safat
Teburin Jerin Sunayen Surori Lambar shafi
 
Fassarar Ma'anonin Alqura'ni - Fassara da harshan Indonisiyanci ta taƙsitacciyar fassarar AlƘur'ani mai girma - Teburin Bayani kan wasu Fassarori

Wacce aka buga a Cibiyar Tafsiri da karatuttukan AlƘur'ani.

Rufewa