Check out the new design

ߞߎ߬ߙߣߊ߬ ߞߟߊߒߞߋ ߞߘߐ ߟߎ߬ ߘߟߊߡߌߘߊ - ߟߊߘߛߏߣߍ߲" ߞߎ߬ߙߣߊ߬ ߞߟߊߒߞߋ ߞߘߐߦߌߘߊ ߘߐ߫ ߍ߲ߘߣߏߛߌߞߊ߲ ߘߐ߫ * - ߘߟߊߡߌߘߊ ߟߎ߫ ߦߌ߬ߘߊ߬ߥߟߊ


ߞߘߐ ߟߎ߬ ߘߟߊߡߌ߬ߘߊ߬ߟߌ ߝߐߘߊ ߘߏ߫: ߟߐ߬ߓߊ   ߟߝߊߙߌ ߘߏ߫:
كَلَّا بَلۡ تُحِبُّونَ ٱلۡعَاجِلَةَ
Sekali-kali tidak demikian, perkaranya tidak sebagaimana yang kalian duga dalam hal mustahilnya terjadi kebangkitan. Kalian tahu bahwa Tuhan Yang Mahakuasa untuk menciptakan kalian dari semula tidak akan kesulitan untuk menghidupkan kalian setelah kematian kalian, akan tetapi sebab pendustaan kalian terhadap kebangkitan adalah kecintaan kalian terhadap kehidupan dunia yang cepat berlalu.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَتَذَرُونَ ٱلۡأٓخِرَةَ
Kalian juga meninggalkan kehidupan akhirat yang jalan mencapainya adalah dengan menjalankan segala ketaatan yang diperintahkan Allah dan meninggalkan segala perbuatan haram yang dilarang-Nya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٖ نَّاضِرَةٌ
Wajah-wajah orang yang beriman dan yang berbahagia pada hari itu terang bercahaya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٞ
Mereka memandang kepada Tuhan mereka dengan penuh rasa senang kepada-Nya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَوُجُوهٞ يَوۡمَئِذِۭ بَاسِرَةٞ
Sebaliknya, wajah orang-orang kafir dan sengsara pada hari itu tampak muram.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
تَظُنُّ أَن يُفۡعَلَ بِهَا فَاقِرَةٞ
Hal itu karena mereka meyakini bahwa wajah-wajah mereka itu akan tertimpa siksa yang besar dan azab yang pedih.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
كَلَّآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلتَّرَاقِيَ
Kenyataannya tidak sebagaimana yang dibayangkan oleh orang-orang musyrik bahwa apabila mereka meninggal mereka tidak akan disiksa. Padahal, apabila nyawa salah seorang dari mereka telah mencapai puncak dadanya,
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَقِيلَ مَنۡۜ رَاقٖ
serta sebagian manusia berkata kepada sebagian yang lain, “Siapakah yang bisa merukiah orang ini agar dia sembuh?”
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَظَنَّ أَنَّهُ ٱلۡفِرَاقُ
saat itulah, orang yang mengalami sakratulmaut meyakini bahwa itu adalah perpisahan dunia dengan kematian.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَٱلۡتَفَّتِ ٱلسَّاقُ بِٱلسَّاقِ
Segala kedahsyatan terkumpul pada masa akhir dunia dan awal permulaan akhirat.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
إِلَىٰ رَبِّكَ يَوۡمَئِذٍ ٱلۡمَسَاقُ
Jika hal itu telah terjadi, maka orang yang meninggal langsung digiring menuju Tuhannya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلَّىٰ
Namun, orang kafir tidak mau membenarkan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah dan tidak mau salat untuk Allah -Subḥānahu-.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَلَٰكِن كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ
Bahkan, ia mendustakan ajaran yang dibawa oleh Rasul-Nya dan berpaling darinya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
ثُمَّ ذَهَبَ إِلَىٰٓ أَهۡلِهِۦ يَتَمَطَّىٰٓ
Kemudian orang kafir ini pergi ke keluarganya dengan berjalan secara sombong.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
أَوۡلَىٰ لَكَ فَأَوۡلَىٰ
Sebab itu, Allah mengancam orang kafir itu bahwa azabnya telah dekat dan sebentar lagi.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
ثُمَّ أَوۡلَىٰ لَكَ فَأَوۡلَىٰٓ
Kemudian kalimat itu diulangi lagi sebagai penegasan, maka Allah berfirman, "Kemudian celakalah bagimu dengan apa yang engkau benci."
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
أَيَحۡسَبُ ٱلۡإِنسَٰنُ أَن يُتۡرَكَ سُدًى
Apakah manusia mengira bahwa Allah meninggalkannya secara sia-sia tanpa membebaninya dengan aturan syariat?!
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
أَلَمۡ يَكُ نُطۡفَةٗ مِّن مَّنِيّٖ يُمۡنَىٰ
Bukankah manusia itu sebelumnya berupa setetes air mani yang ditumpahkan ke dalam rahim?!
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
ثُمَّ كَانَ عَلَقَةٗ فَخَلَقَ فَسَوَّىٰ
Kemudian setelah itu berupa segumpal darah padat nan beku, kemudian Allah menciptakannya dan menyempurnakan rupanya?!
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
فَجَعَلَ مِنۡهُ ٱلزَّوۡجَيۡنِ ٱلذَّكَرَ وَٱلۡأُنثَىٰٓ
Kemudian menciptakan dari jenisnya dua macam; laki-laki dan perempuan.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
أَلَيۡسَ ذَٰلِكَ بِقَٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يُحۡـِۧيَ ٱلۡمَوۡتَىٰ
Bukankah Dia yang menciptakan manusia dari air mani lalu menjadi segumpal darah, berkuasa pula untuk menghidupkan kembali orang-orang yang sudah meninggal untuk perhitungan amal perbuatan dan pemberian ganjarannya?! Tentu saja, Dia kuasa untuk itu.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
ߟߝߊߙߌ ߟߎ߫ ߢߊ߬ߕߣߐ ߘߏ߫ ߞߐߜߍ ߣߌ߲߬ ߞߊ߲߬:
• خطر حب الدنيا والإعراض عن الآخرة.
· Bahaya mencintai dunia dan berpaling dari akhirat.

• ثبوت الاختيار للإنسان، وهذا من تكريم الله له.
· Kepastian adanya pilihan bagi manusia, dan ini merupakan kemuliaan dari Allah untuknya.

• النظر لوجه الله الكريم من أعظم النعيم.
· Melihat ke wajah Allah Yang Mahamulia adalah kenikmatan yang terbesar.

 
ߞߘߐ ߟߎ߬ ߘߟߊߡߌ߬ߘߊ߬ߟߌ ߝߐߘߊ ߘߏ߫: ߟߐ߬ߓߊ
ߝߐߘߊ ߟߎ߫ ߦߌ߬ߘߊ߬ߥߟߊ ߞߐߜߍ ߝߙߍߕߍ
 
ߞߎ߬ߙߣߊ߬ ߞߟߊߒߞߋ ߞߘߐ ߟߎ߬ ߘߟߊߡߌߘߊ - ߟߊߘߛߏߣߍ߲" ߞߎ߬ߙߣߊ߬ ߞߟߊߒߞߋ ߞߘߐߦߌߘߊ ߘߐ߫ ߍ߲ߘߣߏߛߌߞߊ߲ ߘߐ߫ - ߘߟߊߡߌߘߊ ߟߎ߫ ߦߌ߬ߘߊ߬ߥߟߊ

ߡߍ߲ ߝߘߊߣߍ߲߫ ߞߎ߬ߙߊ߬ߣߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߕߌߙߌ߲ߠߌ߲ ߝߊ߲ߓߊ ߟߊ߫

ߘߊߕߎ߲߯ߠߌ߲