আল-কোৰআনুল কাৰীমৰ অৰ্থানুবাদ - আল-মুখতাচাৰ ফী তাফছীৰিল কোৰআনিল কাৰীমৰ ইন্দোনেচিয়ান অনুবাদ * - অনুবাদসমূহৰ সূচীপত্ৰ


অৰ্থানুবাদ ছুৰা: ছুৰা আল-আনআম   আয়াত:

Surah Al-An'ām

ছুৰাৰ উদ্দেশ্য:
تقرير عقيدة التوحيد والرد على ضلالات المشركين.
Menjelaskan dan mengukuhkan akidah tauhid dan membantah berbagai kesesatan kaum musyrikin.

ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَجَعَلَ ٱلظُّلُمَٰتِ وَٱلنُّورَۖ ثُمَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّهِمۡ يَعۡدِلُونَ
Sifat kesempurnaan yang mutlak (absolut) dan pujian dengan kebaikan-kebaikan tertinggi disertai rasa cinta adalah milik Allah yang telah menciptakan seluruh langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya. Dia juga menciptakan malam dan siang yang silih-berganti, Dia menjadikan malam gelap gulita dan menjadikan siang bercahaya. Namun demikian orang-orang kafir menyamakan Zat-Nya dengan selain-Nya dan membuat sekutu bagi-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
هُوَ ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن طِينٖ ثُمَّ قَضَىٰٓ أَجَلٗاۖ وَأَجَلٞ مُّسَمًّى عِندَهُۥۖ ثُمَّ أَنتُمۡ تَمۡتَرُونَ
Dialah yang menciptakan kalian -wahai manusia- dari tanah liat ketika Dia menciptakan bapak kalian, Adam -‘alaihissalām- darinya. Kemudian Dia memberi kalian waktu sejenak untuk mencicipi kehidupan dunia dan Dia juga memberi kalian batas waktu lain yang hanya diketahui oleh-Nya untuk membangkitkan kalian (dari kubur) pada hari Kiamat nanti. Namun, kemudian kalian meragukan kemampuan-Nya untuk membangkitkan kalian (dari kubur kalian).
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَهُوَ ٱللَّهُ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَفِي ٱلۡأَرۡضِ يَعۡلَمُ سِرَّكُمۡ وَجَهۡرَكُمۡ وَيَعۡلَمُ مَا تَكۡسِبُونَ
Dialah Tuhan -Subḥānahu- yang berhak disembah di langit dan di bumi. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Dia mengetahui semua niat, ucapan, dan perbuatan yang kalian sembunyikan maupun yang kalian nyatakan dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengannya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَمَا تَأۡتِيهِم مِّنۡ ءَايَةٖ مِّنۡ ءَايَٰتِ رَبِّهِمۡ إِلَّا كَانُواْ عَنۡهَا مُعۡرِضِينَ
Setiap hujah yang datang kepada orang-orang musyrik dari Tuhan mereka pasti mereka abaikan dan tidak mereka hiraukan. Padahal, telah datang kepada mereka hujah-hujah yang nyata dan bukti-bukti yang terang benderang yang menunjukkan keesaan Allah dan juga telah datang kepada mereka mukjizat-mukjizat yang menunjukkan kebenaran para rasul-Nya, tetapi mereka berpaling darinya dan tidak menghiraukannya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
فَقَدۡ كَذَّبُواْ بِٱلۡحَقِّ لَمَّا جَآءَهُمۡ فَسَوۡفَ يَأۡتِيهِمۡ أَنۢبَٰٓؤُاْ مَا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَهۡزِءُونَ
Jika mereka berpaling dari hujah yang nyata dan bukti-bukti yang terang benderang itu maka sesungguhnya mereka sebelumnya telah berpaling dari sesuatu yang lebih nyata dari itu. Mereka telah mendustakan Al-Qur`ān yang dibawa oleh Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan mereka akan tahu bahwa agama yang ia tawarkan kepada mereka itu merupakan agama yang benar, yaitu tatkala mereka melihat azab Allah pada hari Kiamat kelak.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
أَلَمۡ يَرَوۡاْ كَمۡ أَهۡلَكۡنَا مِن قَبۡلِهِم مِّن قَرۡنٖ مَّكَّنَّٰهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَا لَمۡ نُمَكِّن لَّكُمۡ وَأَرۡسَلۡنَا ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡهِم مِّدۡرَارٗا وَجَعَلۡنَا ٱلۡأَنۡهَٰرَ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهِمۡ فَأَهۡلَكۡنَٰهُم بِذُنُوبِهِمۡ وَأَنشَأۡنَا مِنۢ بَعۡدِهِمۡ قَرۡنًا ءَاخَرِينَ
Tidakkah orang-orang kafir itu mengetahui sunatullah dalam membinasakan umat-umat yang zalim?! Sungguh, Allah telah membinasakan banyak sekali umat sebelum mereka yang telah diberikan kekuatan serta kemampuan untuk bertahan hidup di muka bumi yang belum pernah Dia berikan kepada kaum kafir tersebut. Dia telah menurunkan air hujan yang bertubi-tubi kepada mereka, dan Dia telah mengalirkan untuk mereka sungai-sungai di bawah tempat tinggal mereka, kemudian mereka durhaka kepada Allah. Sebab itu, Allah pun membinasakan mereka akibat perbuatan-perbuatan maksiat yang telah mereka lakukan dan sesudah itu Allah menciptakan umat-umat lainnya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَلَوۡ نَزَّلۡنَا عَلَيۡكَ كِتَٰبٗا فِي قِرۡطَاسٖ فَلَمَسُوهُ بِأَيۡدِيهِمۡ لَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا سِحۡرٞ مُّبِينٞ
Seandainya Kami turunkan kepadamu -wahai Rasul- sebuah kitab yang tertulis di atas kertas yang dapat mereka saksikan dengan mata kepala mereka dan mereka sentuh dengan tangan mereka, niscaya mereka tetap tidak beriman kepadanya karena kerasnya hati dan kepala mereka, dan pasti mereka akan berkata, “Kitab yang kamu bawa itu tidak lebih dari sihir belaka maka kami tidak akan beriman kepadanya.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَقَالُواْ لَوۡلَآ أُنزِلَ عَلَيۡهِ مَلَكٞۖ وَلَوۡ أَنزَلۡنَا مَلَكٗا لَّقُضِيَ ٱلۡأَمۡرُ ثُمَّ لَا يُنظَرُونَ
Orang-orang kafir itu akan berkata, “Seandainya Allah menurunkan bersama Muhammad seorang malaikat yang berbicara dengan kami dan bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang rasul pasti kami akan beriman kepadanya.” Seandainya Kami benar-benar menurunkan seorang malaikat seperti yang mereka inginkan, niscaya Kami akan membinasakan mereka apabila mereka tidak mau beriman dan mereka tidak akan diberi kesempatan untuk bertobat ketika malaikat tersebut turun.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• شدة عناد الكافرين، وبيان إصرارهم على الكفر على الرغم من قيام الحجة عليهم بالأدلة الحسية.
· Kerasnya penolakan orang-orang kafir dan kegigihan mereka mempertahankan kekafiran, meskipun mereka sudah mengetahui hujah dan bukti kebenaran yang nyata.

• التأمل في سنن الله تعالى في السابقين لمعرفة أسباب هلاكهم والحذر منها.
· Merenungkan sunatullah yang berlaku pada umat-umat terdahulu untuk mengetahui dan mewaspadai sebab-sebab kebinasaan mereka.

• من رحمة الله بعباده أن لم ينزل لهم رسولًا من الملائكة لأنهم لا يمهلون للتوبة إذا نزل.
· Di antara rahmat Allah bagi hamba-hamba-Nya ialah Dia tidak menurunkan seorang rasul dari jenis malaikat karena mereka tidak akan diberi kesempatan untuk bertobat apabila malaikat itu sudah turun.

وَلَوۡ جَعَلۡنَٰهُ مَلَكٗا لَّجَعَلۡنَٰهُ رَجُلٗا وَلَلَبَسۡنَا عَلَيۡهِم مَّا يَلۡبِسُونَ
Seandainya Kami menugaskan seorang malaikat sebagai rasul untuk mereka, niscaya Kami akan menjadikannya berwujud seorang laki-laki, agar mereka bisa mendengarnya dan menerima pesannya; sebab mereka tidak bisa melakukan hal itu bersama malaikat yang berada dalam wujud aslinya sebagaimana Allah menciptakannya. Seandainya Kami benar-benar menjadikan malaikat itu berwujud seorang laki-laki (manusia), niscaya urusannya akan rancu bagi mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَلَقَدِ ٱسۡتُهۡزِئَ بِرُسُلٖ مِّن قَبۡلِكَ فَحَاقَ بِٱلَّذِينَ سَخِرُواْ مِنۡهُم مَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَهۡزِءُونَ
Jika orang-orang itu mengolok-olok dirimu dengan menuntut diturunkannya seorang malaikat bersamamu, sesungguhnya umat-umat sebelum mereka telah mengolok-olok rasul-rasul mereka, kemudian mereka terkepung oleh azab yang tadinya mereka ingkari dan jadikan sebagai olok-olokan ketika mereka diperingatkan akan hal itu.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ سِيرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ ثُمَّ ٱنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُكَذِّبِينَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang telah mendustakan dan mengolok-olok itu, “Berjalanlah kalian di muka bumi. Kemudian pikirkanlah bagaimana akhir dari perjalanan orang-orang yang dahulu mendustakan para utusan Allah. Mereka benar-benar ditimpa hukuman dari Allah setelah sebelumnya mereka memiliki kekuatan dan ketangguhan yang luar biasa.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُل لِّمَن مَّا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ قُل لِّلَّهِۚ كَتَبَ عَلَىٰ نَفۡسِهِ ٱلرَّحۡمَةَۚ لَيَجۡمَعَنَّكُمۡ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ لَا رَيۡبَ فِيهِۚ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ فَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Siapakah pemilik langit dan bumi beserta segala yang ada di antara keduanya?” Katakanlah, “Semuanya milik Allah.” Dia telah menetapkan kasih sayang atas diri-Nya sebagai wujud kemurahan-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Sebab itu, Dia tidak tergesa-gesa menimpakan hukuman kepada mereka. Sekalipun mereka tidak bertobat Dia akan mengumpulkan mereka semua pada hari Kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dengan bersikap kafir kepada Allah bukanlah orang-orang yang beriman, sehingga mereka tidak bisa menyelamatkan diri mereka dari kerugian.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
۞ وَلَهُۥ مَا سَكَنَ فِي ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ
Allah adalah satu-satunya pemilik segala sesuatu, baik yang berada di malam hari maupun di siang hari. Dialah Yang Maha Mendengar ucapan-ucapan mereka lagi Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan mereka, dan akan memberikan balasan yang setimpal kepada mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ أَغَيۡرَ ٱللَّهِ أَتَّخِذُ وَلِيّٗا فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَهُوَ يُطۡعِمُ وَلَا يُطۡعَمُۗ قُلۡ إِنِّيٓ أُمِرۡتُ أَنۡ أَكُونَ أَوَّلَ مَنۡ أَسۡلَمَۖ وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik yang menyembah Allah bersama sembahan lain, entah itu berupa berhala maupun lainnya, “Apakah masuk akal bila aku menjadikan selain Allah sebagai pelindung dan penolong?! Padahal, Dia adalah pencipta langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya, sehingga tidak ada yang mendahului-Nya menciptakan langit dan bumi. Dialah yang memberikan rezeki kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya dan tidak ada seorang pun dari hamba-hamba-Nya yang memberikan rezeki kepada-Nya. Dia Mahakaya, tidak membutuhkan bantuan hamba-hamba-Nya, sebaliknya hamba-hamba-Nya membutuhkan pertolongan-Nya.” Katakanlah -wahai Rasul-, “Sesungguhnya aku diperintahkan oleh Tuhanku -Subḥānahu- agar aku menjadi orang pertama di antara umat ini yang tunduk dan patuh kepada Allah, dan Dia melarang diriku menjadi bagian dari orang-orang yang menyekutukan-Nya dengan selain-Nya.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ إِنِّيٓ أَخَافُ إِنۡ عَصَيۡتُ رَبِّي عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٖ
Katakanlah -wahai Rasul-, “Sesungguhnya aku takut bila aku durhaka kepada Allah dengan melakukan apa yang diharamkan bagiku, seperti menyekutukan Allah dan lain-lain, atau meninggalkan apa yang diperintahkan kepadaku, seperti beriman kepada Allah dan ibadah-ibadah lainnya, maka Allah akan menyiksaku dengan azab yang sangat besar pada hari Kiamat nanti.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
مَّن يُصۡرَفۡ عَنۡهُ يَوۡمَئِذٖ فَقَدۡ رَحِمَهُۥۚ وَذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡمُبِينُ
Barangsiapa yang dijauhkan oleh Allah dari azab pada hari Kiamat itu maka ia telah memenangkan kasih sayang Allah. Keselamatan dan terhindar dari azab tersebut merupakan kemenangan nyata yang tidak ada bandingannya dengan kemenangan apa pun.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَإِن يَمۡسَسۡكَ ٱللَّهُ بِضُرّٖ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَۖ وَإِن يَمۡسَسۡكَ بِخَيۡرٖ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ
Apabila kamu -wahai anak Adam- mendapatkan cobaan dari Allah tidak ada yang dapat memalingkannya darimu selain Allah. Sebaliknya, apabila kamu mendapatkan kebaikan dari-Nya tidak ada yang dapat menghalanginya dan tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya karena Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَهُوَ ٱلۡقَاهِرُ فَوۡقَ عِبَادِهِۦۚ وَهُوَ ٱلۡحَكِيمُ ٱلۡخَبِيرُ
Dialah Tuhan Yang Maha Pemenang terhadap hamba-hamba-Nya serta yang menundukkan mereka. Dia Mahatinggi dari mereka dalam segala hal dan tidak bisa dilemahkan oleh apa pun, serta tidak terkalahkan oleh siapa pun. Semuanya tunduk kepadaNya. Dia berada di atas hamba-hamba-Nya dalam bentuk yang sesuai dengan keagungan-Nya. Dialah Yang Mahabijaksana dalam menciptakan sesuatu, mengatur makhluk-Nya, dan menetapkan syariat-Nya, lagi Maha Mengetahui, sehingga tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• بيان حكمة الله تعالى في إرسال كل رسول من جنس من يرسل إليهم؛ ليكون أبلغ في السماع والوعي والقبول عنه.
· Penjelasan tentang hikmah dari Allah dalam pengutusan setiap rasul dari jenis makhluk yang sama dengan sasaran dakwahnya, yaitu supaya para rasul tersebut lebih mudah didengar, dimengerti, dan diterima.

• الدعوة للتأمل في أن تكرار سنن الأوّلين في العصيان قد يقابله تكرار سنن الله تعالى في العقاب.
· Seruan untuk merenungkan bahwa pengulangan perilaku umat-umat di masa lalu dalam menunjukkan kedurhakaannya kepada Allah -Ta'ālā- terkadang akan berhadapan dengan sunatullah berupa pengulangan jenis azab terhadap perilaku tersebut.

• وجوب الخوف من المعصية ونتائجها.
· Keharusan merasa takut akan perbuatan maksiat dan akibatnya.

• أن ما يصيب البشر من بلاء ليس له صارف إلا الله، وأن ما يصيبهم من خير فلا مانع له إلا الله، فلا رَادَّ لفضله، ولا مانع لنعمته.
· Setiap cobaan yang menimpa manusia tidak dapat dipalingkan oleh selain Allah. Sebaliknya, setiap kebaikan yang datang kepadanya tidak dapat dihalang-halangi oleh selain Allah. Sebab itu, tidak ada seorang pun yang mampu menolak anugerah Allah dan tidak ada satu pun yang dapat menghalangi nikmat-Nya.

قُلۡ أَيُّ شَيۡءٍ أَكۡبَرُ شَهَٰدَةٗۖ قُلِ ٱللَّهُۖ شَهِيدُۢ بَيۡنِي وَبَيۡنَكُمۡۚ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانُ لِأُنذِرَكُم بِهِۦ وَمَنۢ بَلَغَۚ أَئِنَّكُمۡ لَتَشۡهَدُونَ أَنَّ مَعَ ٱللَّهِ ءَالِهَةً أُخۡرَىٰۚ قُل لَّآ أَشۡهَدُۚ قُلۡ إِنَّمَا هُوَ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞ وَإِنَّنِي بَرِيٓءٞ مِّمَّا تُشۡرِكُونَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik yang mendustakan kamu, “Siapakah yang paling agung dan kesaksiannya paling penting terhadap kejujuranku?” Katakanlah, “Allahlah yang paling agung dan pemilik kesaksian yang paling penting terhadap kejujuranku. Dia adalah saksi antara diriku dan kalian. Dia mengetahui apa yang kubawa kepada kalian dan jawaban yang akan kalian berikan. Allah telah mewahyukan Al-Qur`ān ini kepadaku untuk memberikan peringatan kepada kalian dan kepada siapa pun yang mendengarnya, baik dari bangsa manusia maupun bangsa jin. Sesungguhnya kalian wahai orang-orang musyrik percaya bahwa di samping Allah ada sembahan-sembahan yang lain." Katakanlah -wahai Rasul-, “Aku tidak mau bersaksi atas apa yang kalian percayai itu karena kepercayaan tersebut batil. Sesungguhnya Allah adalah satu-satunya tuhan yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagi-Nya dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu jadikan sekutu dengan-Nya."
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
ٱلَّذِينَ ءَاتَيۡنَٰهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ يَعۡرِفُونَهُۥ كَمَا يَعۡرِفُونَ أَبۡنَآءَهُمُۘ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ فَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ
Orang-orang Yahudi yang Kami beri Kitab Taurat dan orang-orang Nasrani yang Kami beri Kitab Injil mengenal dengan baik figur Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka sendiri di antara anak-anak orang lain. Mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri dengan memasukkan diri sendiri ke dalam neraka karena mereka tidak mau beriman.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوۡ كَذَّبَ بِـَٔايَٰتِهِۦٓۚ إِنَّهُۥ لَا يُفۡلِحُ ٱلظَّٰلِمُونَ
Tidak ada orang yang lebih berat kezalimannya daripada orang yang menyatakan bahwa Allah mempunyai sekutu kemudian menyembah sekutu itu bersama-Nya, atau orang yang mendustakan ayat-ayat yang Dia turunkan kepada rasul-Nya. Sesungguhnya orang-orang yang zalim karena menyatakan bahwa Allah mempunyai sekutu dan mendustakan ayat-ayat-Nya itu selamanya tidak akan beruntung, jika mereka tidak bertobat.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَيَوۡمَ نَحۡشُرُهُمۡ جَمِيعٗا ثُمَّ نَقُولُ لِلَّذِينَ أَشۡرَكُوٓاْ أَيۡنَ شُرَكَآؤُكُمُ ٱلَّذِينَ كُنتُمۡ تَزۡعُمُونَ
Ingatlah akan hari Kiamat ketika Kami mengumpulkan mereka semua. Kami tidak akan meninggalkan seorang pun dari mereka. Kemudian Kami berfirman kepada orang-orang yang menyembah tuhan lain di samping menyembah Allah untuk mengecam tindakan mereka, “Di mana tuhan-tuhan kalian yang dahulu kalian klaim secara dusta bahwa mereka itu sekutu-sekutu Allah?!”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
ثُمَّ لَمۡ تَكُن فِتۡنَتُهُمۡ إِلَّآ أَن قَالُواْ وَٱللَّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشۡرِكِينَ
Kemudian alasan yang mereka kemukakan setelah melalui ujian ini tidak lain hanyalah mereka berlepas diri dari sembahan-sembahan mereka. Mereka lantas berdusta dengan mengatakan, “Demi Allah, Tuhan kami! Sesungguhnya ketika di dunia kami tidak pernah menyekutukan-Mu, melainkan beriman kepada-Mu dan mengesakan-Mu."
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
ٱنظُرۡ كَيۡفَ كَذَبُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡۚ وَضَلَّ عَنۡهُم مَّا كَانُواْ يَفۡتَرُونَ
Lihatlah -wahai Muhammad- bagaimana mereka membohongi diri mereka sendiri dengan mengatakan bahwa mereka tidak berbuat syirik dan mereka lupa dengan tuhan-tuhan yang mereka sembah di samping mereka menyembah Allah selama hidup mereka di dunia?
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَمِنۡهُم مَّن يَسۡتَمِعُ إِلَيۡكَۖ وَجَعَلۡنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ أَكِنَّةً أَن يَفۡقَهُوهُ وَفِيٓ ءَاذَانِهِمۡ وَقۡرٗاۚ وَإِن يَرَوۡاْ كُلَّ ءَايَةٖ لَّا يُؤۡمِنُواْ بِهَاۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوكَ يُجَٰدِلُونَكَ يَقُولُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ إِنۡ هَٰذَآ إِلَّآ أَسَٰطِيرُ ٱلۡأَوَّلِينَ
Di antara orang-orang musyrik itu ada orang yang mendengarkanmu -wahai Rasul- ketika kamu membaca Al-Qur`ān. Tetapi, mereka tidak mendapatkan manfaat apa pun dari apa yang mereka dengarkan karena Kami telah menyelimuti hati mereka dengan penutup sehingga mereka tidak bisa memahami Al-Qur`ān. Hal itu disebabkan oleh sikap mereka yang menolak keras dan berpaling darinya. Kami juga telah membuat telinga mereka tuli dari mendengar hal-hal yang bermanfaat. Walaupun mereka melihat bukti-bukti yang nyata dan hujah-hujah yang jelas mereka tidak akan beriman kepadanya. Bahkan, ketika mereka datang kepadamu untuk berdebat melawan kebenaran dengan kebatilan, mereka berkata, “Kitab yang kamu datangkan itu hanyalah kutipan dari kitab-kitab terdahulu.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَهُمۡ يَنۡهَوۡنَ عَنۡهُ وَيَنۡـَٔوۡنَ عَنۡهُۖ وَإِن يُهۡلِكُونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمۡ وَمَا يَشۡعُرُونَ
Mereka melarang masyarakat percaya kepada Rasulullah. Dan mereka sendiri pun menjauhinya. Mereka tidak membiarkan seorangpun mengambil manfaat darinya. Dan mereka sendiri juga tidak mengambil manfaat darinya. Dengan perbuatan mereka itu sesungguhnya mereka tidak mencelakakan siapapun selain diri mereka sendiri. Tetapi mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu akan mencelakakan diri mereka sendiri.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذۡ وُقِفُواْ عَلَى ٱلنَّارِ فَقَالُواْ يَٰلَيۡتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِـَٔايَٰتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
Seandainya kamu -wahai Rasul- melihat mereka di hari Kiamat ketika mereka dihadapkan pada api neraka, lalu mereka mengungkapkan penyesalan mereka dengan mengatakan, “Oh, kiranya kami dikembalikan kepada kehidupan dunia, lalu kami tidak mendustakan ayat-ayat Allah, dan kami termasuk orang-orang yang beriman kepada Allah,” niscaya kamu akan melihat pemandangan yang menakjubkan dari buruknya keadaan mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• بيان الحكمة في إرسال النبي عليه الصلاة والسلام بالقرآن، من أجل البلاغ والبيان، وأعظم ذلك الدعوة لتوحيد الله.
· Penjelasan tentang hikmah diutusnya Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan membawa Kitab Al-Qur`ān, yaitu untuk menyampaikan dan menjelaskan kandungannya, dan kandungan terbesarnya ialah seruan untuk mengesakan Allah.

• نفي الشريك عن الله تعالى، ودحض افتراءات المشركين في هذا الخصوص.
· Menyangkal adanya sekutu bagi Allah dan mematahkan anggapan-anggapan yang keliru dari orang-orang musyrik tentang masalah ini.

• بيان معرفة اليهود والنصارى للنبي عليه الصلاة والسلام، برغم جحودهم وكفرهم.
· Penjelasan tentang pengetahuan orang-orang Yahudi dan Nasrani perihal sosok Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, kendati mereka menolak dan mengingkarinya.

بَلۡ بَدَا لَهُم مَّا كَانُواْ يُخۡفُونَ مِن قَبۡلُۖ وَلَوۡ رُدُّواْ لَعَادُواْ لِمَا نُهُواْ عَنۡهُ وَإِنَّهُمۡ لَكَٰذِبُونَ
Sesungguhnya masalahnya tidak seperti yang mereka katakan bahwa seandainya mereka dikembalikan ke dunia niscaya mereka akan beriman. Justru yang muncul dari mereka ialah apa yang dahulu mereka sembunyikan, yaitu ucapan mereka, “Demi Allah Tuhan kami! Dahulu kami bukanlah orang-orang musyrik.” Hal itu terjadi ketika anggota badan mereka memberikan kesaksian yang merugikan mereka. Seandainya mereka benar-benar dikembalikan ke dunia, niscaya mereka akan kembali melakukan apa yang dilarang bagi mereka, seperti berbuat kufur dan syirik. Sesungguhnya mereka berbohong dalam janji mereka untuk beriman apabila mereka dikembalikan ke dunia.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَقَالُوٓاْ إِنۡ هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنۡيَا وَمَا نَحۡنُ بِمَبۡعُوثِينَ
Orang-orang musyrik itu berkata, “Tidak ada kehidupan lain selain kehidupan yang sedang kita jalani dan kita tidak akan dibangkitkan dari kematian untuk menjalani hisab (perhitungan amal).”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذۡ وُقِفُواْ عَلَىٰ رَبِّهِمۡۚ قَالَ أَلَيۡسَ هَٰذَا بِٱلۡحَقِّۚ قَالُواْ بَلَىٰ وَرَبِّنَاۚ قَالَ فَذُوقُواْ ٱلۡعَذَابَ بِمَا كُنتُمۡ تَكۡفُرُونَ
Seandainya kamu -wahai Rasul- melihat ketika orang-orang yang mengingkari kebangkitan dari kubur itu berdiri di hadapan Tuhan mereka, niscaya kamu akan melihat pemandangan yang menakjubkan dari buruknya keadaan mereka, yaitu ketika Allah bertanya kepada mereka, “Bukankah kebangkitan dari kubur yang dahulu kalian dustakan ini benar dan nyata, tidak ada keraguan terhadapnya?” Mereka menjawab, “Kami bersumpah demi Tuhan kami yang telah menciptakan kami bahwa kebangkitan dari kubur itu benar dan nyata, tidak ada keraguan terhadapnya.” Ketika itulah Allah berfirman kepada mereka, “Rasakanlah azab ini karena kalian telah mengingkari keberadaan hari ini yang dahulu kalian mendustakannya selama hidup kalian di dunia!”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قَدۡ خَسِرَ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِلِقَآءِ ٱللَّهِۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَتۡهُمُ ٱلسَّاعَةُ بَغۡتَةٗ قَالُواْ يَٰحَسۡرَتَنَا عَلَىٰ مَا فَرَّطۡنَا فِيهَا وَهُمۡ يَحۡمِلُونَ أَوۡزَارَهُمۡ عَلَىٰ ظُهُورِهِمۡۚ أَلَا سَآءَ مَا يَزِرُونَ
Sungguh merugi orang-orang yang telah mendustakan kebangkitan dari kubur pada hari Kiamat dan menganggap mustahil pertemuan dengan Allah. Sampai ketika hari Kiamat datang dengan tiba-tiba tanpa diketahui sebelumnya mereka mengungkapkan penyesalan mereka yang sangat dalam dengan mengatakan, “Oh, alangkah besarnya penyesalan kami dan betapa besarnya kekecewaan kami atas kelalaian kami dalam menjalankan perintah Allah. Kami kafir kepada-Nya dan tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi hari Kiamat.” Sementara mereka memikul kesalahan-kesalahan mereka di atas punggung mereka. Ingatlah, sungguh buruk kesalahan-kesalahan yang mereka pikul itu.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا لَعِبٞ وَلَهۡوٞۖ وَلَلدَّارُ ٱلۡأٓخِرَةُ خَيۡرٞ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ
Kehidupan dunia yang mereka cintai itu tidak lain hanyalah permainan dan tipu daya belaka bagi orang yang tidak mau melakukan apa yang diridai Allah, sedangkan negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka, yaitu berupa iman dan ketaatan, dan meninggalkan apa yang terlarang bagi mereka, yaitu berupa kesyirikan dan kemaksiatan. Tidakkah kalian memikirkan hal itu, wahai orang-orang musyrik? Sehingga kalian nantinya akan beriman dan beramal saleh.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قَدۡ نَعۡلَمُ إِنَّهُۥ لَيَحۡزُنُكَ ٱلَّذِي يَقُولُونَۖ فَإِنَّهُمۡ لَا يُكَذِّبُونَكَ وَلَٰكِنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ يَجۡحَدُونَ
Kami mengetahui -wahai Rasul- bahwa sikap mereka yang mendustakan dirimu secara lahiriah itu telah membuat kamu bersedih. Tetapi, ketahuilah sesungguhnya mereka itu tidak mendustakan kamu di dalam hati mereka karena mereka mengetahui bagaimana kejujuran dan amanahmu. Akan tetapi, mereka adalah orang-orang yang zalim karena mereka telah menolak perintahmu secara terang-terangan, padahal sebenarnya hati mereka meyakininya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَلَقَدۡ كُذِّبَتۡ رُسُلٞ مِّن قَبۡلِكَ فَصَبَرُواْ عَلَىٰ مَا كُذِّبُواْ وَأُوذُواْ حَتَّىٰٓ أَتَىٰهُمۡ نَصۡرُنَاۚ وَلَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَٰتِ ٱللَّهِۚ وَلَقَدۡ جَآءَكَ مِن نَّبَإِيْ ٱلۡمُرۡسَلِينَ
Janganlah kamu menyangka bahwa pendustaan itu hanya dialami oleh agama yang kamu bawa saja, bahkan para rasul sebelummu juga didustakan dan disakiti oleh kaumnya. Tetapi, mereka menghadapinya secara sabar dengan terus berdakwah dan berjuang di jalan Allah sampai pertolongan dari Allah tiba. Tidak ada seorang pun yang dapat merubah kemenangan yang telah Allah tuliskan dan telah Dia janjikan kepada para rasul-Nya. Telah datang kepadamu -wahai Rasul- berita tentang para rasul serta segala rintangan yang mereka hadapi dari perilaku umat mereka dan pertolongan yang Allah berikan kepada mereka untuk mengalahkan dan membinasakan musuh-musuh mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَإِن كَانَ كَبُرَ عَلَيۡكَ إِعۡرَاضُهُمۡ فَإِنِ ٱسۡتَطَعۡتَ أَن تَبۡتَغِيَ نَفَقٗا فِي ٱلۡأَرۡضِ أَوۡ سُلَّمٗا فِي ٱلسَّمَآءِ فَتَأۡتِيَهُم بِـَٔايَةٖۚ وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَمَعَهُمۡ عَلَى ٱلۡهُدَىٰۚ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡجَٰهِلِينَ
Jika kamu -wahai Rasul- merasa berat menghadapi sikap orang-orang yang mendustakanmu dan berpaling dari kebenaran yang kamu tawarkan kepada mereka, maka jika kamu sanggup mencari terowongan yang menembus bumi atau tangga yang menjulang ke langit, kemudian kamu bisa mendapatkan hujah-hujah dan bukti-bukti di luar apa yang Aku berikan kepadamu, lakukanlah. Seandainya Allah berkehendak menyatukan mereka pada petunjuk (agama) yang kamu bawa pasti Dia telah menyatukan mereka. Akan tetapi, Allah tidak menghendaki hal itu karena ada hikmah yang sangat berharga. Oleh karena itu, jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang bodoh karena hal itu, yaitu dengan membiarkan dirimu larut dalam kesedihan karena memikirkan mereka yang tidak mau beriman.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• من عدل الله تعالى أنه يجمع العابد والمعبود والتابع والمتبوع في عَرَصات القيامة ليشهد بعضهم على بعض.
· Salah satu wujud keadilan Allah -Ta'ālā- ialah Dia akan mengumpulkan orang yang menyembah dan orang yang disembah, orang yang mengikuti dan orang yang diikuti di atas padang yang luas pada hari Kiamat agar mereka bisa menyaksikan satu sama lain.

• ليس كل من يسمع القرآن ينتفع به، فربما يوجد حائل مثل ختم القلب أو الصَّمَم عن الانتفاع أو غير ذلك.
· Tidak semua orang yang mendengarkan Al-Qur`ān bisa mendapatkan manfaat darinya karena terkadang ada dinding penghalang darinya, seperti pengunci hati, atau tuli yang membuat seseorang tidak bisa mengambil manfaat, atau hal lainnya.

• بيان أن المشركين وإن كانوا يكذبون في الظاهر فهم يستيقنون في دواخلهم بصدق النبي عليه الصلاة والسلام.
· Penjelasan bahwa meskipun orang-orang musyrik itu secara lahiriah mendustakan Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, tetapi sebenarnya mereka meyakini kejujuran beliau di dalam hati mereka.

• تسلية النبي عليه الصلاة والسلام ومواساته بإعلامه أن هذا التكذيب لم يقع له وحده، بل هي طريقة المشركين في معاملة الرسل السابقين.
· Memberikan hiburan dan pelipur lara kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan cara memberitahu beliau bahwa pendustaan itu tidak hanya terjadi pada dirinya saja, melainkan sesuatu yang selalu dilakukan orang-orang musyrik terhadap rasul-rasul terdahulu.

۞ إِنَّمَا يَسۡتَجِيبُ ٱلَّذِينَ يَسۡمَعُونَۘ وَٱلۡمَوۡتَىٰ يَبۡعَثُهُمُ ٱللَّهُ ثُمَّ إِلَيۡهِ يُرۡجَعُونَ
Sesungguhnya yang mau menerima agama yang kamu bawa hanyalah orang-orang yang bisa mendengar dan memahami kata-kata, sedangkan orang-orang kafir adalah orang-orang mati yang tidak punya kemampuan untuk itu karena hati mereka telah mati. Orang-orang yang mati itu akan dibangkitkan kembali oleh Allah kelak pada hari Kiamat. Kemudian mereka semua akan dikembalikan kepada-Nya untuk menerima balasan yang setimpal atas perbuatan mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَقَالُواْ لَوۡلَا نُزِّلَ عَلَيۡهِ ءَايَةٞ مِّن رَّبِّهِۦۚ قُلۡ إِنَّ ٱللَّهَ قَادِرٌ عَلَىٰٓ أَن يُنَزِّلَ ءَايَةٗ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ
Orang-orang musyrik mengajukan tuntutan yang menyulitkan untuk menunda-nunda keimanan mereka dengan mengatakan, “Mengapa tidak diturunkan kepada Muhammad suatu tanda yang luar biasa sebagai bukti dari Tuhannya bahwa agama yang dibawanya itu benar?” Katakanlah -wahai Rasul-, “Sesungguhnya Allah mampu menurunkan bukti yang mereka inginkan itu. Tetapi, kebanyakan dari orang-orang musyrik yang mengajukan tuntutan itu tidak tahu bahwa turunnya tanda-tanda yang luar biasa itu disesuaikan dengan kebijaksanaan Allah -Ta'ālā-, bukan disesuaikan dengan tuntutan mereka; karena seandainya Allah benar-benar menurunkannya kemudian mereka tidak mau beriman, pasti Allah akan membinasakan mereka."
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَمَا مِن دَآبَّةٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا طَٰٓئِرٖ يَطِيرُ بِجَنَاحَيۡهِ إِلَّآ أُمَمٌ أَمۡثَالُكُمۚ مَّا فَرَّطۡنَا فِي ٱلۡكِتَٰبِ مِن شَيۡءٖۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمۡ يُحۡشَرُونَ
Setiap binatang yang bergerak di muka bumi dan burung yang terbang di langit adalah bangsa seperti kalian -wahai Anak Adam- yang diciptakan oleh Allah dan membutuhkan rezeki. Tidak ada sesuatu pun yang Kami abaikan di Loh Mahfuz karena semuanya telah Kami tetapkan dan semuanya diketahui oleh Allah. Kemudian mereka semua akan dikumpulkan di hadapan Tuhan mereka di hari Kiamat untuk menerima keputusan dari-Nya. Lalu masing-masing akan menerima balasan yang setimpal dengan amal perbuatannya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَا صُمّٞ وَبُكۡمٞ فِي ٱلظُّلُمَٰتِۗ مَن يَشَإِ ٱللَّهُ يُضۡلِلۡهُ وَمَن يَشَأۡ يَجۡعَلۡهُ عَلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ
Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami laksana orang-orang tuli yang tidak bisa mendengar dan orang-orang bisu yang tidak bisa berbicara. Di samping itu, mereka juga berada di dalam kegelapan yang membuat mereka tidak bisa melihat apa-apa. Jadi, mana mungkin orang-orang seperti itu bisa menemukan jalan yang benar? Siapa saja yang Allah kehendaki dari kalangan manusia untuk disesatkan, Dia pasti akan menyesatkannya. Sebaliknya, siapa saja yang Dia kehendaki untuk diberi petunjuk, Dia pasti memberinya petunjuk dengan menempatkannya di jalan lurus yang tidak berkelok-kelok.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ أَرَءَيۡتَكُمۡ إِنۡ أَتَىٰكُمۡ عَذَابُ ٱللَّهِ أَوۡ أَتَتۡكُمُ ٱلسَّاعَةُ أَغَيۡرَ ٱللَّهِ تَدۡعُونَ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Katakan padaku, jikalau azab Allah atau hari Kiamat yang telah dijanjikan kepada kalian benar-benar datang kepada kalian, apakah ketika itu kalian akan memanjatkan doa kepada selain Allah untuk menyingkirkan bencana dan kesulitan yang menimpa kalian itu, apabila kalian sungguh-sungguh dengan pengakuan kalian bahwa tuhan-tuhan yang kalian sembah itu dapat mendatangkan manfaat dan menolak mudarat?!
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
بَلۡ إِيَّاهُ تَدۡعُونَ فَيَكۡشِفُ مَا تَدۡعُونَ إِلَيۡهِ إِن شَآءَ وَتَنسَوۡنَ مَا تُشۡرِكُونَ
Yang pasti ketika itu kalian tidak akan memanjatkan doa kecuali kepada Allah yang telah menciptakan kalian agar Dia menghindarkan kalian dari bencana dan melenyapkan kesulitan kalian jika Dia berkehendak, karena hanya Dialah yang mampu melakukan hal itu. Adapun tuhan-tuhan lain yang kalian sembah bersama Allah pasti akan kalian tinggalkan karena kalian tahu bahwa mereka tidak dapat mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَآ إِلَىٰٓ أُمَمٖ مِّن قَبۡلِكَ فَأَخَذۡنَٰهُم بِٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ لَعَلَّهُمۡ يَتَضَرَّعُونَ
Sesungguhnya Kami telah mengutus banyak rasul kepada umat-umat sebelum kamu -wahai Rasul- kemudian mereka mendustakan para rasul tersebut dan berpaling dari ajaran yang dibawanya. Sebab itu, Kami hukum mereka dengan kesusahan seperti kemiskinan dan musibah pada tubuh mereka seperti penyakit supaya mereka mau tunduk dan patuh kepada Tuhan mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
فَلَوۡلَآ إِذۡ جَآءَهُم بَأۡسُنَا تَضَرَّعُواْ وَلَٰكِن قَسَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Seandainya ketika hukuman Kami tiba mereka itu mau tunduk dan patuh kepada Allah agar Dia berkenan mengangkat hukuman itu, niscaya Kami akan mengasihani mereka. Tetapi mereka tidak melakukannya. Justru hati mereka menjadi keras, tidak mau mengambil pelajaran dan tidak menghiraukan peringatan yang ada. Setan telah membuat kekafiran dan kemaksiatan yang mereka lakukan itu tampak bagus di mata mereka, sehingga mereka terus melanjutkan perbuatan tersebut.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
فَلَمَّا نَسُواْ مَا ذُكِّرُواْ بِهِۦ فَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ أَبۡوَٰبَ كُلِّ شَيۡءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُواْ بِمَآ أُوتُوٓاْ أَخَذۡنَٰهُم بَغۡتَةٗ فَإِذَا هُم مُّبۡلِسُونَ
Setelah mereka mengabaikan peringatan yang diberikan kepada mereka -berupa kemiskinan yang parah dan penyakit berat- dan tidak mau melaksanakan perintah-perintah Allah maka Kami beri mereka istidraj dengan cara membuka pintu rezeki seluas-luasnya kepada mereka, memberi mereka kekayaan yang melimpah, dan mengembalikan kesehatan mereka setelah mengidap penyakit berat. Sampai ketika mereka dihinggapi kesombongan dan keangkuhan atas kenikmatan hidup yang mereka rasakan, tiba-tiba azab Kami datang kepada mereka secara mendadak. Seketika itu juga mereka kebingungan dan putus asa tanpa ada harapan lagi.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• تشبيه الكفار بالموتى؛ لأن الحياة الحقيقية هي حياة القلب بقَبوله الحق واتباعه طريق الهداية.
· Penyerupaan orang kafir dengan orang mati karena hidup yang hakiki ialah hidupnya hati yang ditandai dengan kemauannya menerima kebenaran dan mengikuti jalan yang benar.

• من حكمة الله تعالى في الابتلاء: إنزال البلاء على المخالفين من أجل تليين قلوبهم وردِّهم إلى ربهم.
· Salah satu kebijaksanaan Allah -Ta'ālā- dalam memberi hukuman ialah memberikan hukuman kepada para pelanggar hukum dengan tujuan melunakkan hati mereka dan mengembalikan mereka ke jalan-Nya.

• وجود النعم والأموال بأيدي أهل الضلال لا يدل على محبة الله لهم، وإنما هو استدراج وابتلاء لهم ولغيرهم.
· Adanya kenikmatan dan kekayaan di tangan orang-orang sesat tidak serta merta menunjukkan kecintaan Allah kepada mereka. Sesungguhnya itu adalah pancingan (istidraj) dan ujian bagi mereka dan orang lain.

فَقُطِعَ دَابِرُ ٱلۡقَوۡمِ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْۚ وَٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Lalu orang-orang kafir terakhir itu pun diputus generasi penerusnya dengan cara dibinasakan semua populasinya, sementara para utusan Allah diberikan pertolongan. Ungkapan rasa syukur dan pujian hanya diperuntukkan bagi Allah semata, Tuhan alam semesta yang telah membinasakan musuh-musuh-Nya dan menolong para pendukung-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِنۡ أَخَذَ ٱللَّهُ سَمۡعَكُمۡ وَأَبۡصَٰرَكُمۡ وَخَتَمَ عَلَىٰ قُلُوبِكُم مَّنۡ إِلَٰهٌ غَيۡرُ ٱللَّهِ يَأۡتِيكُم بِهِۗ ٱنظُرۡ كَيۡفَ نُصَرِّفُ ٱلۡأٓيَٰتِ ثُمَّ هُمۡ يَصۡدِفُونَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik, “Katakan padaku, jikalau Allah membuatmu tuli dengan cara mengambil pendengaranmu, membuatmu buta dengan cara mengambil penglihatanmu, dan mengunci mati hatimu sehingga kamu tidak mengerti apa-apa, siapakah tuhan yang dapat memberikan apa yang hilang darimu itu?” Renungkanlah -wahai Rasul- bagaimana Kami menjelaskan banyak hujjah dan memberikan banyak bukti kepada mereka tetapi kemudian mereka berpaling darinya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ أَرَءَيۡتَكُمۡ إِنۡ أَتَىٰكُمۡ عَذَابُ ٱللَّهِ بَغۡتَةً أَوۡ جَهۡرَةً هَلۡ يُهۡلَكُ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul-, “Katakan padaku, jikalau azab Allah datang kepada kalian dengan tiba-tiba tanpa kalian sadari, atau datang kepada kalian secara terangan-terangan dan terbuka, sesungguhnya tidak ada yang dibinasakan dengan azab itu kecuali orang-orang yang zalim lantaran perilaku mereka yang kafir kepada Allah dan mendustakan Rasul-Nya."
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَمَا نُرۡسِلُ ٱلۡمُرۡسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَۖ فَمَنۡ ءَامَنَ وَأَصۡلَحَ فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ
Tidaklah Kami mengutus rasul-rasul Kami melainkan untuk memberitahu orang-orang yang beriman dan patuh kepada-Ku kabar yang menggembirakan berupa kenikmatan abadi yang tidak akan habis serta putus dan memperingatkan orang-orang yang kafir dan durhaka kepada-Ku akan adanya azab-Ku yang sangat pedih. Barang siapa yang beriman kepada para rasul dan beramal saleh maka tidak ada kekhawatiran atas mereka tentang masa depan mereka di akhirat, dan tidak ada kesedihan serta penyesalan bagi mereka atas kekayaan duniawi yang luput dari mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَا يَمَسُّهُمُ ٱلۡعَذَابُ بِمَا كَانُواْ يَفۡسُقُونَ
Adapun orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami akan ditimpa azab yang pedih karena mereka keluar dari kepatuhan kepada Allah.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُل لَّآ أَقُولُ لَكُمۡ عِندِي خَزَآئِنُ ٱللَّهِ وَلَآ أَعۡلَمُ ٱلۡغَيۡبَ وَلَآ أَقُولُ لَكُمۡ إِنِّي مَلَكٌۖ إِنۡ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰٓ إِلَيَّۚ قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِي ٱلۡأَعۡمَىٰ وَٱلۡبَصِيرُۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Aku tidak mengatakan kepada kalian bahwa aku mempunyai wewenang atas perbendaharaan Allah berupa rezeki sehingga aku bisa mengaturnya sesuka hatiku. Aku juga tidak mengatakan kepada kalian bahwa aku mengetahui perkara gaib selain apa yang Allah beritahukan kepadaku melalui wahyu dan aku juga tidak mengatakan kepada kalian bahwa aku adalah seorang malaikat karena aku hanyah utusan dari Allah. Aku tidak mungkin mengikuti apa pun selain apa yang diwahyukan kepadaku. Aku juga tidak mungkin mengakui sesuatu yang bukan milikku.” Katakan pula -wahai Rasul- kepada mereka, “Apakah sama orang kafir yang mata hatinya buta terhadap kebenaran dengan orang mukmin yang mata hatinya melihat kebenaran dengan jelas kemudian beriman kepadanya? Tidakkah kalian -wahai orang-orang musyrik- mau memikirkan menggunakan akal kalian tanda-tanda kebenaran yang ada di sekitar kalian?”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَأَنذِرۡ بِهِ ٱلَّذِينَ يَخَافُونَ أَن يُحۡشَرُوٓاْ إِلَىٰ رَبِّهِمۡ لَيۡسَ لَهُم مِّن دُونِهِۦ وَلِيّٞ وَلَا شَفِيعٞ لَّعَلَّهُمۡ يَتَّقُونَ
Dengan Al-Qur`ān ini berikanlah peringatan -wahai Rasul- kepada orang-orang yang takut akan dikumpulkan kepada Tuhannya kelak pada hari Kiamat, yaitu ketika tidak ada penolong yang dapat memberikan manfaat bagi mereka dan tidak ada pelindung yang dapat melindungi mereka dari mara bahaya kecuali Allah. Mudah-mudahan mereka bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan manfaat dari Al-Qur`ān.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَلَا تَطۡرُدِ ٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ رَبَّهُم بِٱلۡغَدَوٰةِ وَٱلۡعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجۡهَهُۥۖ مَا عَلَيۡكَ مِنۡ حِسَابِهِم مِّن شَيۡءٖ وَمَا مِنۡ حِسَابِكَ عَلَيۡهِم مِّن شَيۡءٖ فَتَطۡرُدَهُمۡ فَتَكُونَ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Janganlah kamu -wahai Rasul- menjauhkan dari majelismu orang-orang miskin dari kalangan muslimin yang senantiasa beribadah kepada Allah di waktu pagi dan petang hari secara ikhlas. Janganlah kamu mengusir mereka karena kamu ingin meluluhkan hati para pembesar orang-orang musyrik. Kamu sama sekali tidak bertanggung jawab atas perbuatan orang-orang miskin itu karena tanggung jawab mereka ada di sisi Allah. Sungguh, jika kamu mengusir mereka dari majelismu, kamu akan termasuk orang-orang yang melanggar aturan Allah.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• الأنبياء بشر، ليس لهم من خصائص الربوبية شيء البتة، ومهمَّتهم التبليغ، فهم لا يملكون تصرفًا في الكون، فلا يعلمون الغيب، ولا يملكون خزائن رزق ونحو ذلك.
· Para nabi adalah manusia biasa. Mereka sama sekali tidak mempunyai sifat ketuhanan. Tugas mereka hanyalah menyampaikan wahyu. Mereka tidak mempunyai wewenang untuk mengatur alam semesta, mereka tidak mengetahui perkara yang gaib, dan mereka tidak berwenang mengatur gudang rezeki dan semacamnya.

• اهتمام الداعية بأتباعه وخاصة أولئك الضعفاء الذين لا يبتغون سوى الحق، فعليه أن يقرِّبهم، ولا يقبل أن يبعدهم إرضاء للكفار.
· Seorang da’i harus peduli kepada para pengikutnya, terutama orang-orang lemah yang kepentingannya hanyalah mencari kebenaran. Seorang da’i harus memberikan ruang kepada mereka untuk dekat dengannya, dan tidak boleh menjauhkan mereka dari sisinya demi menarik simpati orang-orang kafir.

• إشارة الآية إلى أهمية العبادات التي تقع أول النهار وآخره.
· Ayat ini menunjukkan pentingnya ibadah yang dilakukan pada permulaan siang dan akhir siang.

وَكَذَٰلِكَ فَتَنَّا بَعۡضَهُم بِبَعۡضٖ لِّيَقُولُوٓاْ أَهَٰٓؤُلَآءِ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَيۡهِم مِّنۢ بَيۡنِنَآۗ أَلَيۡسَ ٱللَّهُ بِأَعۡلَمَ بِٱلشَّٰكِرِينَ
Kami juga menguji sebagian dari mereka dengan sebagian yang lain. Kami jadikan mereka berbeda-beda dalam hal kekayaan duniawi. Kami menguji mereka dengan cara tersebut supaya orang-orang kafir yang kaya berkata kepada orang-orang mukmin yang miskin, “Apakah orang-orang miskin itu yang Allah anugerahi petunjuk di antara kita? Seandainya iman itu baik, pasti mereka tidak mendahului kami untuk mendapatkannya karena kamilah yang selalu mendapatkan kebaikan lebih dahulu.” Bukankah Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang bersyukur atas karunia-Nya kemudian Dia membimbing mereka menuju iman, dan Maha Mengetahui akan orang-orang yang kufur terhadap karunia-Nya kemudian Dia mengabaikan mereka sehingga mereka tidak beriman? Benar. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui perihal mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَإِذَا جَآءَكَ ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِـَٔايَٰتِنَا فَقُلۡ سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمۡۖ كَتَبَ رَبُّكُمۡ عَلَىٰ نَفۡسِهِ ٱلرَّحۡمَةَ أَنَّهُۥ مَنۡ عَمِلَ مِنكُمۡ سُوٓءَۢا بِجَهَٰلَةٖ ثُمَّ تَابَ مِنۢ بَعۡدِهِۦ وَأَصۡلَحَ فَأَنَّهُۥ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
Apabila kamu -wahai Rasul- didatangi oleh orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami yang membuktikan kebenaran agama yang kamu bawa maka jawablah salam mereka untuk menghormati mereka. Lalu berilah mereka kabar gembira akan luasnya kasih sayang Allah karena Allah telah mewajibkan diri-Nya sendiri untuk menebar kasih sayang sebagai bagian dari kemuliaan-Nya. Barang siapa di antara kalian berbuat maksiat karena tidak tahu dan tidak mengerti, kemudian ia bertobat sesudah melakukan perbuatan itu dan memperbaiki amal perbuatannya, sesungguhnya Allah pasti mengampuni apa yang telah diperbuatnya karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَكَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ ٱلۡأٓيَٰتِ وَلِتَسۡتَبِينَ سَبِيلُ ٱلۡمُجۡرِمِينَ
Sebagaimana Kami menjelaskan hal-hal tersebut, Kami pun menjelaskan Al-Qur`ān untuk memaparkan kebenaran dan mengamalkannya, di samping untuk menunjukkan jalan dan pola yang ditempuh oleh orang-orang yang jahat agar dihindari dan diwaspadai.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ إِنِّي نُهِيتُ أَنۡ أَعۡبُدَ ٱلَّذِينَ تَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِۚ قُل لَّآ أَتَّبِعُ أَهۡوَآءَكُمۡ قَدۡ ضَلَلۡتُ إِذٗا وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُهۡتَدِينَ
Katakanlah -wahai Rasul-, “Sesungguhnya Allah melarangku menyembah tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Allah.” Katakanlah -wahai Rasul-, “Aku tidak mau mengikuti selera kalian dalam menyembah tuhan selain Allah karena jika aku mengikuti selera kalian dalam hal itu, pasti aku akan tersesat dari jalan yang benar dan tidak bisa menemukannya. Hal itu adalah perilaku semua orang yang mengikuti hawa nafsu tanpa dilandasi bukti (wahyu) dari Allah.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ إِنِّي عَلَىٰ بَيِّنَةٖ مِّن رَّبِّي وَكَذَّبۡتُم بِهِۦۚ مَا عِندِي مَا تَسۡتَعۡجِلُونَ بِهِۦٓۚ إِنِ ٱلۡحُكۡمُ إِلَّا لِلَّهِۖ يَقُصُّ ٱلۡحَقَّۖ وَهُوَ خَيۡرُ ٱلۡفَٰصِلِينَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Sesungguhnya aku berpijak pada bukti (wahyu) yang nyata dari Tuhanku, bukan karena dorongan hawa nafsu, sedangkan kalian mendustakan bukti ini. Aku tidak berwenang mendatangkan azab yang ingin segera kalian dapatkan dan mukjizat yang kalian minta. Sesungguhnya wewenang untuk melakukan hal itu ada di tangan Allah. Tidak ada yang berhak membuat keputusan -termasuk apa yang kalian minta itu- selain Allah. Dialah yang mengatakan kebenaran dan Dialah yang memutuskannya, serta Dia -Subḥānahu- adalah sebaik-baik pembuat keputusan yang memisahkan antara orang yang benar dan orang yang batil.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُل لَّوۡ أَنَّ عِندِي مَا تَسۡتَعۡجِلُونَ بِهِۦ لَقُضِيَ ٱلۡأَمۡرُ بَيۡنِي وَبَيۡنَكُمۡۗ وَٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِٱلظَّٰلِمِينَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Seandainya aku berhak dan berwenang untuk menyegerakan azab yang kalian minta, pasti aku sudah menimpakannya kepada kalian. Lalu saat itulah akan diputuskan perkara yang terjadi di antara aku dan kalian." Allah Maha Mengetahui perihal orang-orang yang zalim terkait berapa lama Dia akan memberi mereka tenggang waktu dan kapan Dia akan menjatuhkan hukuman kepada mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
۞ وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلۡغَيۡبِ لَا يَعۡلَمُهَآ إِلَّا هُوَۚ وَيَعۡلَمُ مَا فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِۚ وَمَا تَسۡقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعۡلَمُهَا وَلَا حَبَّةٖ فِي ظُلُمَٰتِ ٱلۡأَرۡضِ وَلَا رَطۡبٖ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَٰبٖ مُّبِينٖ
Hanya di sisi Allahlah perbendaharaan perkara gaib. Tidak ada yang mengetahuinya selain Allah. Dia mengetahui semua makhluk yang ada di darat seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda mati. Dia juga mengetahui segala macam hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda mati yang ada di lautan. Tidak ada sehelai daun pun yang jatuh di mana saja, tidak ada sebiji pun yang tersembunyi di bumi, tidak ada sesuatu pun yang basah, dan tidak ada sesuatu pun yang kering melainkan semua itu sudah ditetapkan di dalam tulisan yang jelas, yaitu loh mahfuz.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• الله تعالى يجعل العباد بعضهم فتنة لبعض، فتتفاوت درجاتهم في الرزق وفي الكفر والإيمان، والكفر والإيمان ليس منوطًا بسعة الرزق وضيقه.
· Allah -Ta'ālā- menjadikan sebagian manusia sebagai ujian bagi sebagian yang lain. Oleh sebab itu, derajat (tingkatan) mereka berbeda-beda dalam hal rezeki, kekafiran, dan keimanan. Tetapi, kekafiran dan keimanan tidak tergantung pada luas dan sempitnya rezeki seseorang.

• من أخلاق الداعية طلاقة الوجه وإلقاء التحية والتبسط والسرور بأصحابه.
· Di antara akhlak yang mesti dimiliki seorang dai ialah selalu menampilkan wajah yang ceria, mengucapkan salam, bersikap ramah, dan berusaha menyenangkan hati para pengikutnya.

• على الداعية اجتناب الأهواء في عقيدته ومنهجه وسلوكه.
· Seorang juru dakwah harus menjauhi pengaruh hawa nafsu dalam hal akidah, manhaj dan perilakunya.

• إثبات تفرد الله عز وجل بعلم الغيب وحده لا شريك له، وسعة علمه في ذلك، وأنه لا يفوته شيء ولا يعزب عنه من مخلوقاته شيء إلا وهو مثبت مدوَّن عنده سبحانه بأدق تفاصيله.
· Penegasan bahwa Allah -'Azza wa Jalla- adalah satu-satunya yang mengetahui perkara gaib, tidak ada sekutu bagi-Nya. Pengetahuan-Nya tentang perkara yang gaib itu sangat luas, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Segala sesuatu yang terjadi pada makhluk-Nya sudah ditetapkan dan ditulis di sisi-Nya dengan serinci-rincinya.

وَهُوَ ٱلَّذِي يَتَوَفَّىٰكُم بِٱلَّيۡلِ وَيَعۡلَمُ مَا جَرَحۡتُم بِٱلنَّهَارِ ثُمَّ يَبۡعَثُكُمۡ فِيهِ لِيُقۡضَىٰٓ أَجَلٞ مُّسَمّٗىۖ ثُمَّ إِلَيۡهِ مَرۡجِعُكُمۡ ثُمَّ يُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
Allahlah yang menggenggam nyawa kalian untuk sementara waktu ketika kalian sedang tidur dan Dialah yang mengetahui apa yang kalian perbuat di siang hari ketika kalian sedang beraktivitas. Kemudian Dia membangkitkan kalian di siang hari setelah Dia menggenggam nyawa kalian dengan cara menidurkan kalian agar kalian melakukan pekerjaan kalian sampai akhir hayat kalian yang telah ditetapkan batasnya di sisi Allah. Kemudian hanya kepada-Nya kalian semua akan dikembalikan dengan dibangkitkan dari kubur kalian kelak pada hari Kiamat. Lantas Dia akan memberitahu kalian tentang apa yang telah kalian perbuat selama hidup kalian di dunia dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengannya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَهُوَ ٱلۡقَاهِرُ فَوۡقَ عِبَادِهِۦۖ وَيُرۡسِلُ عَلَيۡكُمۡ حَفَظَةً حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ تَوَفَّتۡهُ رُسُلُنَا وَهُمۡ لَا يُفَرِّطُونَ
Dialah Allah yang menguasai hamba-hamba-Nya serta yang menundukkan mereka. Dia Mahatinggi dari mereka dalam segala hal dan segala sesuatu tunduk kepada-Nya. Dia berada di atas hamba-hamba-Nya dalam bentuk yang sesuai dengan keagungan-Nya. Dia juga mengirimkan kepada kalian -wahai manusia- para malaikat mulia yang bertugas mencatat amal perbuatan kalian sampai akhir hayat kalian dengan adanya malaikat maut dan pasukannya yang mencabut nyawa kalian dan mereka tidak pernah lalai dalam melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
ثُمَّ رُدُّوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ مَوۡلَىٰهُمُ ٱلۡحَقِّۚ أَلَا لَهُ ٱلۡحُكۡمُ وَهُوَ أَسۡرَعُ ٱلۡحَٰسِبِينَ
Kemudian semua yang dicabut nyawanya akan dikembalikan kepada Allah, pemilik sejati mereka untuk menerima balasan yang setimpal dengan amal perbuatan masing-masing. Dialah yang berhak membuat keputusan yang sah dan vonis yang adil bagi mereka dan Dia adalah penghitung yang paling cepat atas amal perbuatan kalian.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ مَن يُنَجِّيكُم مِّن ظُلُمَٰتِ ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ تَدۡعُونَهُۥ تَضَرُّعٗا وَخُفۡيَةٗ لَّئِنۡ أَنجَىٰنَا مِنۡ هَٰذِهِۦ لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلشَّٰكِرِينَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Siapakah yang dapat menyelamatkan kalian ketika kalian menghadapi berbagai bencana di tengah gelapnya daratan dan lautan? Yaitu yang kalian memanjatkan doa hanya kepada-Nya seraya merendahkan dan menundukkan diri kepada-Nya secara lahir dan batin seraya bertekad, ‘Sungguh, jika Tuhan kami menyelamatkan kami dari bencana-bencana ini, pasti kami akan mensyukuri nikmat-nikmat yang Dia berikan kepada kami dengan tidak menyembah selain Dia’.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلِ ٱللَّهُ يُنَجِّيكُم مِّنۡهَا وَمِن كُلِّ كَرۡبٖ ثُمَّ أَنتُمۡ تُشۡرِكُونَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Allahlah yang dapat menyelamatkan kalian dari bencana-bencana itu dan membebaskan kalian dari segala macam kesulitan. Tetapi, setelah itu kalian menyekutukan-Nya dengan yang lain di kala jaya. Adakah kezaliman yang lebih besar dari kezaliman yang kalian lakukan?!”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ هُوَ ٱلۡقَادِرُ عَلَىٰٓ أَن يَبۡعَثَ عَلَيۡكُمۡ عَذَابٗا مِّن فَوۡقِكُمۡ أَوۡ مِن تَحۡتِ أَرۡجُلِكُمۡ أَوۡ يَلۡبِسَكُمۡ شِيَعٗا وَيُذِيقَ بَعۡضَكُم بَأۡسَ بَعۡضٍۗ ٱنظُرۡ كَيۡفَ نُصَرِّفُ ٱلۡأٓيَٰتِ لَعَلَّهُمۡ يَفۡقَهُونَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Allahlah yang sanggup mengirimkan kepada kalian azab dari atas seperti batu, halilintar, dan banjir bandang, atau dari bawah seperti gempa bumi, atau tanah longsor, atau membuat kalian berselisih paham sehingga masing-masing orang mengikuti seleranya sendiri-sendiri, hingga saling membunuh satu sama lain.” Renungkanlah -wahai Rasul-, bagaimana Kami memberikan dan menjelaskan dalil-dalil serta bukti-bukti yang beraneka ragam kepada mereka agar mereka yakin bahwa agama yang kamu bawa adalah agama yang benar, dan agama yang mereka anut adalah agama yang batil.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَكَذَّبَ بِهِۦ قَوۡمُكَ وَهُوَ ٱلۡحَقُّۚ قُل لَّسۡتُ عَلَيۡكُم بِوَكِيلٖ
Kaummu telah mendustakan Al-Qur`ān ini. Padahal, ia adalah kebenaran yang datang dari sisi Allah tanpa keraguan sedikit pun. Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Aku bukanlah pengawas atas amal perbuatan kalian. Tugasku hanyalah memberikan peringatan kepada kalian akan datangnya azab yang sangat keras.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
لِّكُلِّ نَبَإٖ مُّسۡتَقَرّٞۚ وَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ
Setiap berita memiliki waktu terjadinya dan mempunyai batas akhirnya. Di antaranya ialah berita tentang nasib dan akhir perjalanan hidup kalian. Kalian akan mengetahuinya ketika kalian dibangkitkan dari kubur kalian di hari Kiamat.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَإِذَا رَأَيۡتَ ٱلَّذِينَ يَخُوضُونَ فِيٓ ءَايَٰتِنَا فَأَعۡرِضۡ عَنۡهُمۡ حَتَّىٰ يَخُوضُواْ فِي حَدِيثٍ غَيۡرِهِۦۚ وَإِمَّا يُنسِيَنَّكَ ٱلشَّيۡطَٰنُ فَلَا تَقۡعُدۡ بَعۡدَ ٱلذِّكۡرَىٰ مَعَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Apabila kamu -wahai Rasul- melihat orang-orang musyrik membicarakan ayat-ayat Kami dengan nada mengejek dan menghina maka jauhilah mereka sampai mereka masuk ke dalam pembicaraan yang bersih dari ejekan dan hinaan terhadap ayat-ayat Kami. Apabila setan membuatmu lupa (akan hal itu) dan kamu duduk bersama mereka, kemudian kamu ingat (akan hal itu) maka tinggalkanlah majelis mereka dan jangan pernah duduk bersama orang-orang yang melampaui batas.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• إثبات أن النومَ موتٌ، وأن الأرواح تُقْبض فيه، ثم تُرَد عند الاستيقاظ.
· Penegasan bahwa tidur adalah kematian dan ruh orang yang tidur itu dicabut, kemudian dikembalikan lagi ketika bangun.

• الاستدلال على استحقاق الله تعالى للألوهية بدليل الفطرة، فإن أهل الكفر يؤمنون بالله تعالى ويرجعون لفطرتهم عند الاضطرار والوقوع في المهالك، فيسألون الله تعالى وحده.
· Pembuktian bahwa Allah -Ta'ālā- berhak menyandang sifat ulūhiyyah (keilahian) berdasarkan dalil fitrah karena orang-orang kafir itu sebenarnya percaya kepada Allah -Ta'ālā- dan secara fitrah kembali kepada-Nya ketika menghadapi situasi yang sulit dan ditimpa bencana, sehingga di saat itu mereka meminta tolong hanya kepada-Nya.

• إلزام المشركين بمقتضى سلوكهم، وإقامة الدليل على انقلاب فطرتهم، بكونهم يستغيثون بالله وحده في البحر عند الشدة، ويشركون به حين يسلمهم وينجيهم إلى البر.
· Tuntutan kepada orang-orang musyrik agar mereka konsisten dengan apa yang menjadi konsekuensi dari perilaku mereka dan pembuktian bahwa fitrah mereka telah terbalik, yaitu lantaran mereka hanya meminta tolong kepada Allah ketika mereka menghadapi kesulitan di tengah lautan, tetapi mereka justru menyekutukan-Nya dengan yang lain setelah Dia menyelamatkan mereka ke daratan.

• عدم جواز الجلوس في مجالس أهل الباطل واللغو، ومفارقتُهم، وعدم العودة لهم إلا في حال إقلاعهم عن ذلك.
· Larangan duduk dan bergaul dengan orang-orang yang gemar berbuat salah dan dosa, dan anjuran untuk menjauhi mereka dan tidak kembali ke tempat mereka kecuali apabila mereka sudah meninggalkan perilaku buruk mereka itu.

وَمَا عَلَى ٱلَّذِينَ يَتَّقُونَ مِنۡ حِسَابِهِم مِّن شَيۡءٖ وَلَٰكِن ذِكۡرَىٰ لَعَلَّهُمۡ يَتَّقُونَ
Orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya itu tidak bertanggungjawab sedikitpun terhadap perbuatan orang-orang yang zalim itu. Tugas mereka hanyalah melarang orang-orang tersebut melakukan perbuatan mungkar agar mereka bertakwa kepada Allah, sehingga mereka mau menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَذَرِ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ دِينَهُمۡ لَعِبٗا وَلَهۡوٗا وَغَرَّتۡهُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَاۚ وَذَكِّرۡ بِهِۦٓ أَن تُبۡسَلَ نَفۡسُۢ بِمَا كَسَبَتۡ لَيۡسَ لَهَا مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلِيّٞ وَلَا شَفِيعٞ وَإِن تَعۡدِلۡ كُلَّ عَدۡلٖ لَّا يُؤۡخَذۡ مِنۡهَآۗ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ أُبۡسِلُواْ بِمَا كَسَبُواْۖ لَهُمۡ شَرَابٞ مِّنۡ حَمِيمٖ وَعَذَابٌ أَلِيمُۢ بِمَا كَانُواْ يَكۡفُرُونَ
Tinggalkanlah -wahai Rasul- orang-orang musyrik itu yang telah menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau yang mereka ejek dan mereka olok-olok, dan telah tertipu oleh kehidupan dunia yang berisi kenikmatan-kenikmatan sementara. Nasihatilah umat manusia -wahai Nabi- dengan ayat-ayat Al-Qur`ān agar seseorang tidak terjerumus ke dalam kebinasaan disebabkan perbuatan-perbuatan dosa yang ia lakukan. Tidak ada seorang pun selain Allah yang dapat menolongnya dan tidak ada seorang pun yang dapat melindunginya dari siksa Allah di hari Kiamat. Jika ia hendak menebus dirinya dari siksa tersebut dengan tebusan apa pun pasti tidak akan diterima. Mereka itu adalah orang-orang yang menjerumuskan dirinya sendiri ke dalam kebinasaan disebabkan perbuatan-perbuatan maksiat yang mereka lakukan. Mereka di hari Kiamat kelak akan mendapatkan minuman yang panasnya tiada tara dan azab yang amat menyakitkan akibat kekafiran mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ أَنَدۡعُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَنفَعُنَا وَلَا يَضُرُّنَا وَنُرَدُّ عَلَىٰٓ أَعۡقَابِنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ كَٱلَّذِي ٱسۡتَهۡوَتۡهُ ٱلشَّيَٰطِينُ فِي ٱلۡأَرۡضِ حَيۡرَانَ لَهُۥٓ أَصۡحَٰبٞ يَدۡعُونَهُۥٓ إِلَى ٱلۡهُدَى ٱئۡتِنَاۗ قُلۡ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلۡهُدَىٰۖ وَأُمِرۡنَا لِنُسۡلِمَ لِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Apakah kita akan menyembah berhala-berhala sebagai tuhan selain Allah yang tidak dapat memberikan manfaat bagi kita dan tidak dapat memberikan mudarat sedikit pun bagi kita, dan apakah kita akan meninggalkan iman kita setelah Allah membimbing kita kepadanya, sehingga kita menjadi seperti orang yang disesatkan oleh setan sampai kebingungan, tidak tahu jalan yang benar, padahal ia memiliki banyak kawan di jalan yang benar yang selalu mengajaknya mengikuti kebenaran, tetapi ia tidak mau menghiraukan ajakan mereka?” Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Sesungguhnya petunjuk Allah adalah petunjuk yang benar dan Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- telah memerintahkan kepada kita agar kita berserah diri hanya kepada-Nya dengan senantiasa mengesakan-Nya dan hanya beribadah kepada-Nya karena Dia adalah Tuhan alam semesta.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَأَنۡ أَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَٱتَّقُوهُۚ وَهُوَ ٱلَّذِيٓ إِلَيۡهِ تُحۡشَرُونَ
Dia juga memerintahkan kepada kita agar kita mendirikan salat dengan sebaik-baiknya dan memerintahkan kepada kita agar kita bertakwa kepada-Nya dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya karena hanya kepada Dialah kelak semua makhluk akan dikumpulkan di hari Kiamat agar Dia memberikan mereka balasan yang setimpal dengan amal perbuatan mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَهُوَ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ بِٱلۡحَقِّۖ وَيَوۡمَ يَقُولُ كُن فَيَكُونُۚ قَوۡلُهُ ٱلۡحَقُّۚ وَلَهُ ٱلۡمُلۡكُ يَوۡمَ يُنفَخُ فِي ٱلصُّورِۚ عَٰلِمُ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَٰدَةِۚ وَهُوَ ٱلۡحَكِيمُ ٱلۡخَبِيرُ
Dialah -Subḥānahu wa Ta'ālā- yang menciptakan langit dan bumi dengan sebenar-benarnya, yaitu tatkala Allah berfirman kepada sesuatu, “Jadilah!” Lalu jadilah ia. Juga ketika Dia berfirman pada hari Kiamat, “Bangkitlah kalian!” Lalu bangkitlah mereka. Itulah firman-Nya yang benar, yang pasti akan terjadi tanpa kecuali. Dialah -Subḥānahu wa Ta'ālā- satu-satunya pemilik kerajaan di hari Kiamat, yaitu tatkala Malaikat Israfil meniup sangkakala untuk kedua kalinya. Dia Maha Mengetahui apa yang tersembunyi dan apa yang nyata. Dia Mahabijaksana dalam mengatur dan mengurus makhluk-Nya dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu, tidak ada sesuatu yang luput dari pengetahuan-Nya, sehingga perkara-perkara yang tersembunyi akan tampak seperti perkara-perkara yang nyata bagi-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• الداعية إلى الله تعالى ليس مسؤولًا عن محاسبة أحد، بل هو مسؤول عن التبليغ والتذكير.
· Seorang dai tidak berkewajiban mengintrospeksi siapa pun, tetapi hanya berkewajiban menyampaikan dan mengingatkan.

• الوعظ من أعظم وسائل إيقاظ الغافلين والمستكبرين.
· Nasihat adalah salah satu sarana terampuh dalam menyadarkan orang-orang yang sedang lalai dan orang-orang yang sombong.

• من دلائل التوحيد: أن من لا يملك نفعًا ولا ضرًّا ولا تصرفًا، هو بالضرورة لا يستحق أن يكون إلهًا معبودًا.
· Salah satu dalil yang memperkuat ajaran tauhid ialah bahwa siapa pun yang tidak memiliki kuasa untuk mendatangkan manfaat, menolak mudarat maupun mengatur urusan makhluk pasti tidak layak menjadi tuhan yang berhak disembah.

۞ وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِيمُ لِأَبِيهِ ءَازَرَ أَتَتَّخِذُ أَصۡنَامًا ءَالِهَةً إِنِّيٓ أَرَىٰكَ وَقَوۡمَكَ فِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٖ
Ingatlah -wahai Rasul- tatkala Ibrahim -‘alaihissalām- berkata kepada ayahnya yang musyrik, Āzar, “Wahai ayahku! Apakah Anda menjadikan patung-patung itu sebagai tuhan-tuhan yang Anda sembah selain Allah? Sesungguhnya aku melihat Anda dan kaum Anda yang menyembah berhala-berhala itu berada dalam kesesatan yang nyata dan menyimpang dari jalan yang benar disebabkan kalian menyembah tuhan selain Allah. Padahal, Allah -Subḥānahu- adalah Tuhan yang disembah secara hak, sedang yang lain adalah tuhan yang disembah secara batil.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَكَذَٰلِكَ نُرِيٓ إِبۡرَٰهِيمَ مَلَكُوتَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلِيَكُونَ مِنَ ٱلۡمُوقِنِينَ
Sebagaimana Kami memperlihatkan kesesatan ayahnya dan kaumnya, Kami juga memperlihatkan kerajaan langit dan bumi yang sangat luas untuk dijadikan sebagai petunjuk bagi keesaan Allah dan kedudukan-Nya sebagai satu-satunya tuhan yang berhak disembah. Tujuannya ialah supaya ia (Ibrahim) menjadi yakin bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
فَلَمَّا جَنَّ عَلَيۡهِ ٱلَّيۡلُ رَءَا كَوۡكَبٗاۖ قَالَ هَٰذَا رَبِّيۖ فَلَمَّآ أَفَلَ قَالَ لَآ أُحِبُّ ٱلۡأٓفِلِينَ
Maka tatkala malam mulai gelap, ia (Ibrahim) melihat sebuah bintang dan berkata, “Ini adalah tuhanku!” Namun, tatkala bintang itu terbenam, Ibrahim berkata, “Aku tidak suka dengan tuhan yang terbenam karena Tuhan yang benar selalu hadir dan tidak pernah menghilang.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
فَلَمَّا رَءَا ٱلۡقَمَرَ بَازِغٗا قَالَ هَٰذَا رَبِّيۖ فَلَمَّآ أَفَلَ قَالَ لَئِن لَّمۡ يَهۡدِنِي رَبِّي لَأَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلضَّآلِّينَ
Ketika ia melihat bulan muncul di langit, Ibrahim berkata, “Ini adalah tuhanku!” Namun, tatkala bulan itu terbenam, Ibrahim berkata, “Sungguh, jikalau Allah tidak membimbingku untuk mengesakan-Nya dan menyembah-Nya semata, niscaya aku benar-benar akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang jauh dari agama-Nya yang hak."
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
فَلَمَّا رَءَا ٱلشَّمۡسَ بَازِغَةٗ قَالَ هَٰذَا رَبِّي هَٰذَآ أَكۡبَرُۖ فَلَمَّآ أَفَلَتۡ قَالَ يَٰقَوۡمِ إِنِّي بَرِيٓءٞ مِّمَّا تُشۡرِكُونَ
Lalu tatkala melihat matahari terbit, Ibrahim berkata, “Yang terbit ini adalah tuhanku. Yang terbit ini lebih besar dari bintang dan bulan.” Kemudian tatkala matahari itu terbenam, Ibrahim berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian jadikan sekutu dengan Allah.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
إِنِّي وَجَّهۡتُ وَجۡهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ حَنِيفٗاۖ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ
Sesungguhnya aku memurnikan agamaku hanya kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya, serta berpaling dari ajaran syirik menuju ajaran tauhid yang murni, serta aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik yang menyembah tuhan lain bersama menyembah Allah.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَحَآجَّهُۥ قَوۡمُهُۥۚ قَالَ أَتُحَٰٓجُّوٓنِّي فِي ٱللَّهِ وَقَدۡ هَدَىٰنِۚ وَلَآ أَخَافُ مَا تُشۡرِكُونَ بِهِۦٓ إِلَّآ أَن يَشَآءَ رَبِّي شَيۡـٔٗاۚ وَسِعَ رَبِّي كُلَّ شَيۡءٍ عِلۡمًاۚ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
Kemudian kaumnya yang musyrik membantah seruannya tentang keharusan mengesakan Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- dan menakut-nakutinya dengan hukuman dari berhala-berhala mereka. Lalu ia berkata kepada mereka, “Apakah kalian membantah seruanku tentang keharusan mengesakan Allah dan hanya menyembah kepada-Nya, sedangkan Tuhanku telah membimbingku untuk melaksanakan ajaran itu, dan aku tidak takut kepada berhala-berhala kalian karena mereka tidak memiliki kuasa untuk mendatangkan mudarat maupun manfaat kepadaku, kecuali dengan izin Allah, sehingga apa yang Dia kehendaki pasti terjadi. Dengan pengetahuan Allah atas segala sesuatu maka tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya, baik di langit maupun di bumi. Tidakkah kalian -wahai kaumku- mau menyadari tindakan kalian yang kafir kepada Allah dan menyekutukan-Nya dengan yang lain, kemudian kalian beriman kepada Allah semata?
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَكَيۡفَ أَخَافُ مَآ أَشۡرَكۡتُمۡ وَلَا تَخَافُونَ أَنَّكُمۡ أَشۡرَكۡتُم بِٱللَّهِ مَا لَمۡ يُنَزِّلۡ بِهِۦ عَلَيۡكُمۡ سُلۡطَٰنٗاۚ فَأَيُّ ٱلۡفَرِيقَيۡنِ أَحَقُّ بِٱلۡأَمۡنِۖ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ
Bagaimana mungkin aku merasa takut kepada berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah, sedangkan kalian tidak merasa takut ketika kalian menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya tanpa sedikitpun dalil yang mendukung tindakan itu? Golongan manakah -di antara golongan yang mengesakan Allah dan golongan yang menyekutukan Allah- yang lebih pantas mendapatkan keselamatan? Jika kalian mengetahui golongan mana yang lebih pantas mendapatkannya, maka ikutilah golongan itu. Tidak diragukan lagi bahwa golongan yang lebih pantas mendapatkan keselamatan itu ialah golongan orang-orang mukmin yang mengesakan Allah.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• الاستدلال على الربوبية بالنظر في المخلوقات منهج قرآني.
· Penegasan dalil tentang rubūbiyyah (ketuhanan) Allah dengan cara memperhatikan ciptaan-ciptaan-Nya merupakan metode Qurani.

• الدلائل العقلية الصريحة توصل إلى ربوبية الله.
· Dalil-dalil akal yang jelas pasti akan membuktikan rubūbiyyah (ketuhanan) Allah.

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَمۡ يَلۡبِسُوٓاْ إِيمَٰنَهُم بِظُلۡمٍ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلۡأَمۡنُ وَهُم مُّهۡتَدُونَ
Hanya orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti syariat-Nya, serta tidak mencampur iman mereka dengan syirik sajalah yang akan mendapatkan kedamaian dan keselamatan, bukan golongan yang lain. Mereka adalah orang-orang yang mendapatkan bimbingan. Mereka dibimbing oleh Tuhan mereka ke jalan yang benar.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَتِلۡكَ حُجَّتُنَآ ءَاتَيۡنَٰهَآ إِبۡرَٰهِيمَ عَلَىٰ قَوۡمِهِۦۚ نَرۡفَعُ دَرَجَٰتٖ مَّن نَّشَآءُۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٞ
Firman Allah (Manakah dari kedua golongan itu yang lebih berhak mendapat keselamatan), yaitu argumen yang digunakan oleh Ibrahim untuk mengalahkan argumen kaumnya itu adalah argumen yang Kami ajarkan kepadanya untuk mengalahkan argumen kaumnya. Argumen itu Kami berikan kepadanya untuk mengangkat derajat hamba-hamba Kami yang Kami kehendaki hingga beberapa derajat di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- adalah Tuhan Yang Mahabijaksana dalam mengatur dan mengurus makhluk-Nya lagi Maha Mengetahui perihal hamba-hamba-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَوَهَبۡنَا لَهُۥٓ إِسۡحَٰقَ وَيَعۡقُوبَۚ كُلًّا هَدَيۡنَاۚ وَنُوحًا هَدَيۡنَا مِن قَبۡلُۖ وَمِن ذُرِّيَّتِهِۦ دَاوُۥدَ وَسُلَيۡمَٰنَ وَأَيُّوبَ وَيُوسُفَ وَمُوسَىٰ وَهَٰرُونَۚ وَكَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ
Kami anugerahkan kepada Ibrahim putranya, Ishak dan cucunya, Yakub, lalu keduanya Kami bimbing ke jalan yang lurus. Sebelum itu, Kami telah membimbing Nuh (ke jalan yang lurus) dan Kami pun telah membimbing sebagian dari keturunan Nuh, yakni Daud beserta putranya, yaitu Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa beserta saudaranya, yaitu Harun -‘alaihimussalām- ke jalan yang benar. Ganjaran seperti yang Kami berikan kepada para nabi sebagai imbalan atas kebaikan mereka itu pun akan Kami berikan kepada orang-orang yang berbuat baik dari golongan lain sebagai imbalan atas kebaikan mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَزَكَرِيَّا وَيَحۡيَىٰ وَعِيسَىٰ وَإِلۡيَاسَۖ كُلّٞ مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Kami juga membimbing Zakaria, Yahya, Isa putra Maryam, dan Ilyas -‘alaihimussalām- (ke jalan yang benar). Para nabi itu semuanya termasuk golongan orang-orang saleh yang Allah pilih sebagai utusan-utusan-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَإِسۡمَٰعِيلَ وَٱلۡيَسَعَ وَيُونُسَ وَلُوطٗاۚ وَكُلّٗا فَضَّلۡنَا عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ
Kami juga membimbing Ismail, Ilyasak, Yunus, dan Lut -‘alaihimussalām-. Semua nabi itu terutama Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- Kami berikan keutamaan atas alam semesta.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَمِنۡ ءَابَآئِهِمۡ وَذُرِّيَّٰتِهِمۡ وَإِخۡوَٰنِهِمۡۖ وَٱجۡتَبَيۡنَٰهُمۡ وَهَدَيۡنَٰهُمۡ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ
Kami membimbing sebagian orang tua mereka, sebagian anak-anak mereka, dan sebagian saudara-saudara mereka yang Kami kehendaki untuk Kami bimbing dan Kami pilih untuk mengikuti jalan yang lurus, yaitu jalan mengesakan Allah dan menaati-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهۡدِي بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۚ وَلَوۡ أَشۡرَكُواْ لَحَبِطَ عَنۡهُم مَّا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Bimbingan yang mereka terima itu berasal dari Allah, Dia membimbing hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka menyekutukan Allah dengan yang lain niscaya amal perbuatan mereka akan sia-sia karena perbuatan syirik dapat membatalkan amal saleh.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ءَاتَيۡنَٰهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحُكۡمَ وَٱلنُّبُوَّةَۚ فَإِن يَكۡفُرۡ بِهَا هَٰٓؤُلَآءِ فَقَدۡ وَكَّلۡنَا بِهَا قَوۡمٗا لَّيۡسُواْ بِهَا بِكَٰفِرِينَ
Para nabi tersebut merupakan orang-orang yang Kami beri kitab suci, hikmah, dan status sebagai nabi. Jika kaummu mengingkari ketiga pemberian itu, niscaya Kami akan menyiapkan kaum-kaum lain yang tidak mengingkarinya, tetapi mengimaninya dan berpegang teguh kepadanya, yaitu kaum Muhajirin, kaum Ansar, dan orang-orang mengikuti mereka dengan baik sampai hari Kiamat.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ هَدَى ٱللَّهُۖ فَبِهُدَىٰهُمُ ٱقۡتَدِهۡۗ قُل لَّآ أَسۡـَٔلُكُمۡ عَلَيۡهِ أَجۡرًاۖ إِنۡ هُوَ إِلَّا ذِكۡرَىٰ لِلۡعَٰلَمِينَ
Para nabi beserta para orang tua, anak-anak, dan saudara-saudara mereka tersebut adalah orang-orang yang benar-benar mendapatkan hidayah (petunjuk dari Allah). Sebab itu, ikutilah jejak mereka dan contohlah perilaku mereka. Lalu katakanlah -wahai Rasul- kepada kaummu, “Aku tidak minta imbalan apa pun dari kalian atas jasaku menyampaikan Al-Qur`ān ini kepada kalian karena Al-Qur`ān itu tidak lain adalah peringatan bagi alam semesta dari golongan jin dan manusia agar mereka jadikan sebagai petunjuk ke jalan yang lurus dan jalur yang benar."
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• من فضائل التوحيد أنه يضمن الأمن للعبد، خاصة في الآخرة حين يفزع الناس.
· Salah satu keutamaan tauhid ialah dapat menjamin keamanan seseorang, terutama ketika seluruh umat manusia dicekam ketakutan di akhirat.

• تُقَرِّر الآيات أن جميع من سبق من الأنبياء إنما بَلَّغوا دعوتهم بتوفيق الله تعالى لا بقدرتهم.
· Ayat-ayat Al-Qur`ān menegaskan bahwa Nabi-Nabi terdahulu dapat menyampaikan dakwah mereka semata-mata berkat pertolongan Allah -Ta'ālā-, bukan atas kemampuan mereka sendiri.

• الأنبياء يشتركون جميعًا في الدعوة إلى توحيد الله تعالى مع اختلاف بينهم في تفاصيل التشريع.
· Semua nabi memiliki kesamaan dalam berdakwah untuk menauhidkan Allah -Ta'ālā-, meskipun mereka memiliki syariat yang berbeda-beda dalam perincian ibadah.

• الاقتداء بالأنبياء سنة محمودة، وخاصة في أصول التوحيد.
· Meneladani para nabi adalah perilaku yang terpuji, terutama meneladani mereka dalam perkara tauhid.

وَمَا قَدَرُواْ ٱللَّهَ حَقَّ قَدۡرِهِۦٓ إِذۡ قَالُواْ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ عَلَىٰ بَشَرٖ مِّن شَيۡءٖۗ قُلۡ مَنۡ أَنزَلَ ٱلۡكِتَٰبَ ٱلَّذِي جَآءَ بِهِۦ مُوسَىٰ نُورٗا وَهُدٗى لِّلنَّاسِۖ تَجۡعَلُونَهُۥ قَرَاطِيسَ تُبۡدُونَهَا وَتُخۡفُونَ كَثِيرٗاۖ وَعُلِّمۡتُم مَّا لَمۡ تَعۡلَمُوٓاْ أَنتُمۡ وَلَآ ءَابَآؤُكُمۡۖ قُلِ ٱللَّهُۖ ثُمَّ ذَرۡهُمۡ فِي خَوۡضِهِمۡ يَلۡعَبُونَ
Orang-orang musyrik itu tidak memuliakan Allah dengan pemuliaan yang sesungguhnya tatkala mereka berkata kepada Nabi-Nya, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, “Allah tidak pernah menurunkan wahyu apa pun kepada seorang manusia.” Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Siapakah yang telah menurunkan Kitab Taurat kepada Musa sebagai cahaya, petunjuk, dan pembimbing bagi kaumnya?” Orang-orang Yahudi mencatat Kitab Taurat itu dalam buku catatan. Mereka memperlihatkan bagian-bagian yang sejalan dengan hawa nafsu mereka dan menyembunyikan bagian-bagian yang tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka, seperti bagian yang menyebutkan ciri-ciri Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, sedangkan kalian -wahai bangsa Arab- telah diajari sebagian dari ilmu Al-Qur`ān yang belum pernah kalian ketahui dan belum pernah diketahui oleh para pendahulu kalian sebelumnya. Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Allahlah yang telah menurunkannya (Taurat).” Kemudian biarkanlah mereka dalam kebodohan dan kesesatan mereka dengan terus mengejek dan memperolok-olokmu sampai ajal menjemput mereka.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَهَٰذَا كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ مُبَارَكٞ مُّصَدِّقُ ٱلَّذِي بَيۡنَ يَدَيۡهِ وَلِتُنذِرَ أُمَّ ٱلۡقُرَىٰ وَمَنۡ حَوۡلَهَاۚ وَٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡأٓخِرَةِ يُؤۡمِنُونَ بِهِۦۖ وَهُمۡ عَلَىٰ صَلَاتِهِمۡ يُحَافِظُونَ
Kitab Al-Qur`ān ini Kami turunkan kepadamu -wahai Nabi- sebagai kitab suci yang penuh berkah dan membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya; agar kamu menjadikannya sebagai bahan untuk memperingatkan penduduk Makkah dan seluruh umat manusia yang ada di timur dan barat agar mereka mendapatkan petunjuk ke jalan yang benar. Orang-orang yang beriman akan adanya akhirat pasti beriman kepada Kitab Al-Qur`ān ini dan mengamalkan isinya. Mereka juga senantiasa menjaga salat-salat mereka dengan cara menunaikan rukun-rukunnya, hal-hal yang wajib di dalamnya, dan sunah-sunahnya pada waktu-waktu yang telah ditetapkan untuknya secara syariat.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوۡ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمۡ يُوحَ إِلَيۡهِ شَيۡءٞ وَمَن قَالَ سَأُنزِلُ مِثۡلَ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُۗ وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلظَّٰلِمُونَ فِي غَمَرَٰتِ ٱلۡمَوۡتِ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ بَاسِطُوٓاْ أَيۡدِيهِمۡ أَخۡرِجُوٓاْ أَنفُسَكُمُۖ ٱلۡيَوۡمَ تُجۡزَوۡنَ عَذَابَ ٱلۡهُونِ بِمَا كُنتُمۡ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ غَيۡرَ ٱلۡحَقِّ وَكُنتُمۡ عَنۡ ءَايَٰتِهِۦ تَسۡتَكۡبِرُونَ
Tidak ada yang lebih zalim dari orang yang mengada-mengada dan membuat kebohongan atas nama Allah, yaitu dengan mengatakan, “Allah tidak pernah menurunkan wahyu apa pun kepada seorang manusia”, atau orang yang mengaku-aku bahwa Allah telah memberinya wahyu, padahal Allah tidak pernah memberinya wahyu apa pun, atau orang yang mengatakan, “Aku akan menurunkan kitab suci seperti Al-Qur`ān yang telah Allah turunkan.” Sekiranya kamu -wahai Rasul- melihat ketika orang-orang zalim itu mengalami sakratulmaut, sementara para malaikat membentangkan tangannya ke arah mereka untuk memberikan siksaan dan pukulan sembari para malaikat tersebut dengan nada yang sangat keras berkata kepada mereka, “Keluarkanlah nyawa kalian karena kami akan mencabutnya. Pada hari inilah kalian akan dibalas dengan azab yang menghinakan dan menistakan kalian, disebabkan kebohongan yang telah kalian buat atas nama Allah dengan mengaku-aku menjadi nabi, menerima wahyu, dan menurunkan kitab suci seperti yang diturunkan oleh Allah, dan juga disebabkan oleh kesombongan kalian untuk beriman kepada ayat-ayat-Nya.” Sekiranya kamu melihatnya, niscaya kamu akan melihat sesuatu yang sangat mengerikan.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَلَقَدۡ جِئۡتُمُونَا فُرَٰدَىٰ كَمَا خَلَقۡنَٰكُمۡ أَوَّلَ مَرَّةٖ وَتَرَكۡتُم مَّا خَوَّلۡنَٰكُمۡ وَرَآءَ ظُهُورِكُمۡۖ وَمَا نَرَىٰ مَعَكُمۡ شُفَعَآءَكُمُ ٱلَّذِينَ زَعَمۡتُمۡ أَنَّهُمۡ فِيكُمۡ شُرَكَٰٓؤُاْۚ لَقَد تَّقَطَّعَ بَيۡنَكُمۡ وَضَلَّ عَنكُم مَّا كُنتُمۡ تَزۡعُمُونَ
Pada hari kebangkitan kelak akan dikatakan kepada mereka, “Kalian telah datang kepada Kami hari ini sendiri-sendiri, tanpa kekayaan dan jabatan, sebagaimana Kami menciptakan kalian pertama kali, tanpa alas kaki, tanpa pakaian, dan tidak berkhitan. Lalu kalian terpaksa meninggalkan apa yang telah Kami berikan kepada kalian di dunia. Namun, hari ini Kami tidak melihat kalian bersama berhala-berhala yang dahulu kalian anggap dapat menolong kalian dan kalian anggap sebagai sekutu-sekutu Allah yang berhak disembah. Hubungan kalian benar-benar terputus sekaligus kalian telah kehilangan anggapan kalian bahwa mereka dapat menolong kalian dan mereka adalah sekutu-sekutu Allah.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• إنزال الكتب على الأنبياء هو سُنَّة الله في المرسلين، والنبي عليه الصلاة والسلام واحد منهم.
· Menurunkan kitab suci kepada para nabi merupakan sunatullah terhadap para rasul dan Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- adalah salah satu dari mereka.

• أعظم الناس كذبًا وفرية هو الذي يكذب على الله تعالى، فينسب أو ينفي ويثبت في حق الله تعالى أمرًا ليس عليه دليل صحيح.
· Orang yang paling besar kebohongannya ialah orang yang berdusta atas nama Allah -Ta'ālā-. Yaitu dengan menisbahkan, menafikan atau menetapkan sesuatu kepada Allah -Ta'ālā- tanpa didasari dalil yang sahih.

• كل أحد يبعث يوم القيامة فردًا متجردًا عن المناصب والألقاب، فقيرًا، ويحاسب وحده.
· Setiap orang akan dibangkitkan dari kuburnya pada hari kiamat kelak seorang diri, tanpa memliki jabatan, tanpa gelar kebanggaan, dan tanpa memiliki harta sedikit pun, bahkan ia pun akan dihitung amalnya seorang diri.

۞ إِنَّ ٱللَّهَ فَالِقُ ٱلۡحَبِّ وَٱلنَّوَىٰۖ يُخۡرِجُ ٱلۡحَيَّ مِنَ ٱلۡمَيِّتِ وَمُخۡرِجُ ٱلۡمَيِّتِ مِنَ ٱلۡحَيِّۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُۖ فَأَنَّىٰ تُؤۡفَكُونَ
Sesungguhnya hanya Allahlah yang dapat membelah biji-bijian yang dapat dimakan kemudian mengeluarkan tanaman-tanaman pertanian darinya. Dia pulalah yang membelah biji-bijian yang tak dapat dimakan kemudian mengeluarkan berbagai pohon darinya, seperti pohon kurma, anggur, dan selain keduanya. Dia mengeluarkan makhluk hidup dari makhluk mati karena Dia mengeluarkan manusia dan hewan-hewan lainnya dari sperma. Dia juga mengeluarkan makhluk mati dari makhluk hidup karena Dia mengeluarkan sperma dari manusia dan mengeluarkan telur dari ayam. Yang melakukan itu semua adalah Allah yang telah menciptakan kalian. Bagaimana mungkin kalian -wahai orang-orang musyrik- berpaling dari kebenaran, sedangkan kalian menyaksikan sebagian dari keajaiban ciptaan-Nya?!
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
فَالِقُ ٱلۡإِصۡبَاحِ وَجَعَلَ ٱلَّيۡلَ سَكَنٗا وَٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ حُسۡبَانٗاۚ ذَٰلِكَ تَقۡدِيرُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ
Dia pulalah yang membelah cahaya pagi dari gelapnya malam. Dialah yang menjadikan malam sebagai waktu istirahat yang manusia berhenti melakukan kesibukan mencari rezeki untuk beristirahat dari penatnya kerja di siang hari. Dialah juga yang menjadikan matahari dan bulan berjalan menurut perhitungan yang telah Dia tetapkan. Keajaiban ciptaan tersebut merupakan ketentuan yang dibuat oleh Tuhan Yang Mahaperkasa yang tidak terkalahkan oleh siapa pun, lagi Maha Mengetahui seluruh makhluk-Nya beserta apa yang terbaik bagi mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَهُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ٱلنُّجُومَ لِتَهۡتَدُواْ بِهَا فِي ظُلُمَٰتِ ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِۗ قَدۡ فَصَّلۡنَا ٱلۡأٓيَٰتِ لِقَوۡمٖ يَعۡلَمُونَ
Dialah -Subḥānahu wa Ta'ālā- yang menciptakan untuk kalian -wahai anak-anak Adam- bintang-bintang di langit untuk kalian jadikan sebagai petunjuk dalam perjalanan apabila kalian merasakan kebimbangan dalam menentukan jalan yang hendak kalian ambil, baik di darat maupun di laut. Kami telah menjelaskan dalil-dalil dan bukti-bukti yang menunjukkan kekuasaan Kami bagi orang-orang yang mau merenungkannya kemudian mendapatkan manfaat darinya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَهُوَ ٱلَّذِيٓ أَنشَأَكُم مِّن نَّفۡسٖ وَٰحِدَةٖ فَمُسۡتَقَرّٞ وَمُسۡتَوۡدَعٞۗ قَدۡ فَصَّلۡنَا ٱلۡأٓيَٰتِ لِقَوۡمٖ يَفۡقَهُونَ
Dialah -Subḥānahu wa Ta'ālā- yang telah menciptakan kalian dari satu jiwa, yaitu jiwa bapak kalian, Adam. Dia telah memulai penciptaan kalian dengan menciptakan bapak kalian (Adam) dari tanah liat. Kemudian Dia menciptakan kalian dari dirinya. Lalu Dia menciptakan untuk kalian sesuatu yang menjadi tempat kalian menetap, seperti rahim ibu kalian, dan juga menciptakan untuk kalian sesuatu yang menjadi tempat penyimpanan kalian, seperti tulang punggung ayah kalian. Kami telah menjelaskan ayat-ayat itu kepada orang-orang yang memahami firman Allah.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَهُوَ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءٗ فَأَخۡرَجۡنَا بِهِۦ نَبَاتَ كُلِّ شَيۡءٖ فَأَخۡرَجۡنَا مِنۡهُ خَضِرٗا نُّخۡرِجُ مِنۡهُ حَبّٗا مُّتَرَاكِبٗا وَمِنَ ٱلنَّخۡلِ مِن طَلۡعِهَا قِنۡوَانٞ دَانِيَةٞ وَجَنَّٰتٖ مِّنۡ أَعۡنَابٖ وَٱلزَّيۡتُونَ وَٱلرُّمَّانَ مُشۡتَبِهٗا وَغَيۡرَ مُتَشَٰبِهٍۗ ٱنظُرُوٓاْ إِلَىٰ ثَمَرِهِۦٓ إِذَآ أَثۡمَرَ وَيَنۡعِهِۦٓۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكُمۡ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يُؤۡمِنُونَ
Dialah -Subḥānahu wa Ta'ālā- yang menurunkan air hujan dari langit. Kemudian dengan air hujan itu Dia menumbuhkan segala jenis tanaman. Lalu dari tumbuh-tumbuhan itu Kami keluarkan tanam-tanaman dan pepohonan yang hijau, dan darinya Kami keluarkan biji-bijian yang bertumpuk-tumpuk, seperti yang terjadi pada bulir-bulir (gandum dan sejenisnya). Dari mayang kurma juga muncul tangkai-tangkai yang dekat sehingga dapat diraih oleh orang yang berdiri maupun orang yang duduk. Kami pun mengeluarkan kebun-kebun anggur dan Kami juga mengeluarkan pohon zaitun dan pohon delima yang memiliki kemiripan dalam bentuk daunnya tetapi buahnya berbeda. Perhatikanlah -wahai manusia- bagaimana kondisi buahnya pada awal kemunculannya dan bagaimana kondisinya ketika buahnya telah matang. Sesungguhnya di situ terdapat petunjuk yang nyata mengenai kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya karena merekalah yang bisa mendapatkan manfaat dari petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti semacam itu.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَجَعَلُواْ لِلَّهِ شُرَكَآءَ ٱلۡجِنَّ وَخَلَقَهُمۡۖ وَخَرَقُواْ لَهُۥ بَنِينَ وَبَنَٰتِۭ بِغَيۡرِ عِلۡمٖۚ سُبۡحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يَصِفُونَ
Orang-orang musyrik menjadikan jin sebagai sekutu Allah dalam ibadah tatkala mereka beranggapan bahwa jin dapat mendatangkan manfaat dan menghindarkan mereka dari mara bahaya. Padahal Allahlah yang menciptakan mereka, bukan yang lain. Sebab itu, Allahlah yang paling berhak mereka sembah. Bahkan mereka secara semena-mena menyatakan bahwa Allah mempunyai anak laki-laki, seperti yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi dengan 'Uzair dan orang-orang Nasrani dengan Isa. Mereka juga menyatakan bahwa Dia mempunyai anak perempuan, seperti yang dilakukan oleh orang-orang musyrik dengan malaikat. Mahasuci Allah dari apa yang dikemukakan oleh orang-orang yang sesat.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
بَدِيعُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُۥ وَلَدٞ وَلَمۡ تَكُن لَّهُۥ صَٰحِبَةٞۖ وَخَلَقَ كُلَّ شَيۡءٖۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ
Dia -Subḥānahu wa Ta'ālā- adalah pencipta langit dan pencipta bumi tanpa contoh sebelumnya. Bagaimana mungkin Dia mempunyai anak, sementara Dia tidak mempunyai istri? Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Maha Mengetahuinya, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• الاستدلال ببرهان الخلق والرزق (تخليق النبات ونموه وتحول شكله وحجمه ونزول المطر) وببرهان الحركة (حركة الأفلاك وانتظام سيرها وانضباطها)؛ وكلاهما ظاهر مشاهَد - على انفراد الله سبحانه وتعالى بالربوبية واستحقاق الألوهية.
· Menjadikan proses penciptaan dan pembagian rezeki (penciptaan tumbuh-tumbuhan, perkembangannya, perubahan bentuk dan ukurannya, turunnya hujan) dan menjadikan proses pergerakan (pergerakan planet-planet dengan terukur dan tepat) -dan keduanya tampak, bisa dilihat- sebagai bukti bahwa Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- Maha Esa dalam rubūbiyyah-Nya dan berhak untuk disembah.

• بيان ضلال وسخف عقول المشركين في عبادتهم للجن.
· Penjelasan tentang kesesatan dan kerendahan akal pikiran orang-orang musyrik yang menyembah jin.

ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمۡۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ خَٰلِقُ كُلِّ شَيۡءٖ فَٱعۡبُدُوهُۚ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ وَكِيلٞ
Dia yang memiliki sifat-sifat seperti demikian itulah Tuhan kalian, wahai manusia, sehingga tidak ada tuhan lain bagi kalian selain Dia dan tidak ada sembahan yang benar selain Dia karena Dialah pencipta segala sesuatu. Sebab itu, sembahlah Dia saja karena hanya Dialah yang berhak disembah dan Dia Maha Menjaga segala sesuatu.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
لَّا تُدۡرِكُهُ ٱلۡأَبۡصَٰرُ وَهُوَ يُدۡرِكُ ٱلۡأَبۡصَٰرَۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلۡخَبِيرُ
Dia tidak dapat diliputi (diketahui secara menyeluruh) oleh penglihatan mata, sedangkan Dia -Subḥānahu- dapat menangkap dan meliputi penglihatan mata dan Dia Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya yang saleh lagi Maha Mengetahui perihal mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قَدۡ جَآءَكُم بَصَآئِرُ مِن رَّبِّكُمۡۖ فَمَنۡ أَبۡصَرَ فَلِنَفۡسِهِۦۖ وَمَنۡ عَمِيَ فَعَلَيۡهَاۚ وَمَآ أَنَا۠ عَلَيۡكُم بِحَفِيظٖ
Sungguh telah datang kepada kalian -wahai manusia- hujah-hujah yang jelas dan bukti-bukti yang nyata dari Tuhan kalian. Siapa yang mau memahaminya dan mendengarkannya dengan seksama maka manfaatnya akan kembali kepada dirinya. Sebaliknya, siapa yang menutup mata terhadapnya, tidak mau memahaminya dan tidak mau mendengarkannya dengan seksama maka dampak buruknya akan kembali pada dirinya saja. Aku bukanlah pengawas bagi kalian yang bertugas menghitung amal perbuatan kalian karena sesungguhnya aku hanyalah seorang utusan dari Tuhanku dan Dialah yang menjadi pengawas bagi kalian.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَكَذَٰلِكَ نُصَرِّفُ ٱلۡأٓيَٰتِ وَلِيَقُولُواْ دَرَسۡتَ وَلِنُبَيِّنَهُۥ لِقَوۡمٖ يَعۡلَمُونَ
Di samping memberikan beragam dalil dan bukti yang menunjukkan kekuasaan Allah, Kami juga memberikan beragam ayat yang berisi janji, ancaman, serta peringatan. Lalu orang-orang musyrik akan mengatakan, “Ini bukan wahyu, tetapi kamu mempelajarinya dari Ahli Kitab yang hidup sebelumnya.” Kami hendak menjelaskan fakta yang benar kepada umat manusia melalui beragam ayat yang Kami berikan kepada orang-orang mukmin dari kalangan umat Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- karena merekalah yang bisa menerima dan mengikuti kebenaran.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
ٱتَّبِعۡ مَآ أُوحِيَ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡمُشۡرِكِينَ
Ikutilah -wahai Rasul- kebenaran yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu karena Dialah satu-satunya tuhan yang berhak disembah dan jangan menyibukkan hatimu dengan penolakan yang ditunjukkan orang-orang kafir karena urusan mereka hanya kepada Allah.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ مَآ أَشۡرَكُواْۗ وَمَا جَعَلۡنَٰكَ عَلَيۡهِمۡ حَفِيظٗاۖ وَمَآ أَنتَ عَلَيۡهِم بِوَكِيلٖ
Sekiranya Allah berkehendak membuat mereka tidak menyekutukan-Nya dengan siapa pun, niscaya mereka tidak akan menyekutukan-Nya dengan siapa pun. Kami tidak menjadikanmu -wahai Rasul- sebagai pengawas yang bertugas menghitung amal perbuatan mereka dan kamu pun bukanlah penilai bagi mereka. Sesungguhnya kamu hanyalah seorang rasul, tugasmu hanyalah menyampaikan wahyu.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَلَا تَسُبُّواْ ٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ فَيَسُبُّواْ ٱللَّهَ عَدۡوَۢا بِغَيۡرِ عِلۡمٖۗ كَذَٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمۡ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِم مَّرۡجِعُهُمۡ فَيُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Janganlah kalian -wahai orang-orang mukmin- mencaci-maki berhala-berhala yang disembah oleh orang-orang musyrik bersama Allah, walaupun berhala-berhala itu adalah sesuatu yang paling hina dan paling pantas dicaci-maki supaya orang-orang musyrik itu tidak mencaci-maki Allah secara semena-mena dan tidak mengetahui apa yang patut bagi-Nya -Subḥānahu-. Sebagaimana mereka yang memandang baik kesesatan yang mereka anut, Kami pun membuat tiap-tiap umat memandang baik perbuatannya masing-masing, baik perbuatan itu sebenarnya baik maupun buruk. Lalu mereka pun melakukan perbuatan yang mereka pandang baik itu, kemudian mereka akan dikembalikan kepada Tuhan mereka kelak di hari Kiamat. Lalu Tuhan mereka akan memberitahu mereka perihal apa yang telah mereka perbuat di dunia dan memberi kepada mereka balasan yang setimpal dengannya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَأَقۡسَمُواْ بِٱللَّهِ جَهۡدَ أَيۡمَٰنِهِمۡ لَئِن جَآءَتۡهُمۡ ءَايَةٞ لَّيُؤۡمِنُنَّ بِهَاۚ قُلۡ إِنَّمَا ٱلۡأٓيَٰتُ عِندَ ٱللَّهِۖ وَمَا يُشۡعِرُكُمۡ أَنَّهَآ إِذَا جَآءَتۡ لَا يُؤۡمِنُونَ
Orang-orang musyrik itu bersumpah demi Allah dengan sekuat tenaga mereka bahwa jika suatu ketika Muhammad datang kepada mereka dengan membawa mukjizat yang mereka usulkan niscaya mereka benar-benar akan beriman kepadanya. Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, “Mukjizat itu bukanlah wewenangku sehingga bisa kuturunkan sesuka hatiku. Sesungguhnya mukjizat itu adalah wewenang Allah. Dialah yang bisa menurunkannya menurut kehendak-Nya.” Tahukah kalian -wahai orang-orang mukmin- bahwa apabila mukjizat-mukjizat itu datang kepada mereka seperti yang mereka usulkan, mereka tidak akan beriman? Bahkan, mereka akan tetap ingkar dan membangkang karena mereka tidak menginginkan hidayah (petunjuk ke jalan yang benar).
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَنُقَلِّبُ أَفۡـِٔدَتَهُمۡ وَأَبۡصَٰرَهُمۡ كَمَا لَمۡ يُؤۡمِنُواْ بِهِۦٓ أَوَّلَ مَرَّةٖ وَنَذَرُهُمۡ فِي طُغۡيَٰنِهِمۡ يَعۡمَهُونَ
Kami bolak-balik hati dan mata mereka dengan menghalanginya dari jalan yang benar, sebagaimana Kami menghalangi mereka dari iman kepada Al-Qur`ān sejak awal akibat penolakan mereka. Kami biarkan mereka berada di dalam kesesatan dan pembangkangan mereka kepada Tuhan mereka, sehingga mereka kebingungan dan berjalan sempoyongan
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• تنزيه الله تعالى عن الظلم الذي ترسِّخُه عقيدة (الجَبْر)، وبيان أن كفر العباد وشركهم أمر يحدث باختيارهم.
· Penyucian Allah -Ta'ālā- dari sifat zalim yang ditanamkan oleh akidah Jabariah, serta penjelasan bahwa kekafiran dan kemusyrikan manusia adalah sesuatu yang terjadi karena pilihan mereka.

• ليس بمقدور نبي من الأنبياء أن يأتي بآية من عند نفسه، أو متى شاء، بل ذلك أمر مردود لله تعالى، فهو القادر وحده على ذلك، وهو الحكيم الذي يُقَدِّر نوع الآية ووقت إظهارها.
· Seorang nabi tidak bisa mendatangkan mukjizat dari dirinya sendiri kapan saja sesuka hatinya karena wewenang itu berpulang kepada Allah -Ta'ālā-. Hanya Allah yang mampu melakukannya dan Dia Mahabijaksana, yang menentukan dengan tepat jenis mukjizat seorang nabi dan waktu kemunculannya.

• النهي عن سب آلهة المشركين حذرًا من مفسدة أكبر وهي التعدي بالسب على جناب رب العالمين.
· Larangan mencaci-maki tuhan-tuhan yang disembah oleh orang-orang musyrik untuk menghindari mafsadat yang lebih besar, yaitu caci-maki terhadap Tuhan alam semesta.

• قد يحول الله سبحانه وتعالى بين العبد والهداية، ويُصرِّف بصره وقلبه على غير الطاعة؛ عقوبة له على اختياره الكفر.
· Terkadang Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- menghalangi seseorang dari hidayah dan memalingkan mata dan hatinya kepada keburukan. Hal itu sebagai hukuman atas keputusannya memilih menjadi orang kafir.

۞ وَلَوۡ أَنَّنَا نَزَّلۡنَآ إِلَيۡهِمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةَ وَكَلَّمَهُمُ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَحَشَرۡنَا عَلَيۡهِمۡ كُلَّ شَيۡءٖ قُبُلٗا مَّا كَانُواْ لِيُؤۡمِنُوٓاْ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَهُمۡ يَجۡهَلُونَ
Seandainya Kami benar-benar mengabulkan keinginan mereka, lalu Kami turunkan kepada mereka sejumlah Malaikat yang mereka saksikan secara nyata, dan Kami datangkan sejumlah orang mati untuk berbicara kepada mereka dan memberitahu mereka perihal kebenaran dari agama yang engkau bawa, serta Kami penuhi semua usulan mereka secara nyata, pasti mereka tidak akan beriman kepada agama yang engkau bawa. Kecuali orang-orang yang Allah kehendaki untuk diberi-Nya hidayah. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahui hal itu, sehingga mereka tidak pernah mengadu kepada Allah untuk mendapatkan hidayah-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَكَذَٰلِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوّٗا شَيَٰطِينَ ٱلۡإِنسِ وَٱلۡجِنِّ يُوحِي بَعۡضُهُمۡ إِلَىٰ بَعۡضٖ زُخۡرُفَ ٱلۡقَوۡلِ غُرُورٗاۚ وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُۖ فَذَرۡهُمۡ وَمَا يَفۡتَرُونَ
Sebagaimana Kami mengujimu dengan sikap permusuhan dari orang-orang musyrik, Kami juga menguji setiap nabi sebelummu. Setiap nabi Kami beri musuh-musuh yang durhaka dari bangsa manusia dan bangsa jin yang saling membisiki satu sama lain, sehingga mereka menjadikan kebatilan tampak baik di mata para nabi itu untuk memperdaya mereka. Seandainya Allah berkehendak agar mereka tidak melakukan hal itu, niscaya mereka tidak akan melakukannya. Namun, Dia menghendaki adanya ujian itu terhadap mereka. Sebab itu, biarkanlah mereka bergelimang dengan kekafiran dan kebatilan yang mereka buat-buat sendiri, dan jangan hiraukan mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَلِتَصۡغَىٰٓ إِلَيۡهِ أَفۡـِٔدَةُ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡأٓخِرَةِ وَلِيَرۡضَوۡهُ وَلِيَقۡتَرِفُواْ مَا هُم مُّقۡتَرِفُونَ
Supaya hati orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat cenderung kepada bisikan-bisikan mereka dan agar mereka menerimanya dengan lapang dada untuk diri mereka, serta supaya mereka melakukan perbuatan-perbuatan maksiat serta dosa yang biasa dilakukan para musuh tersebut.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
أَفَغَيۡرَ ٱللَّهِ أَبۡتَغِي حَكَمٗا وَهُوَ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ إِلَيۡكُمُ ٱلۡكِتَٰبَ مُفَصَّلٗاۚ وَٱلَّذِينَ ءَاتَيۡنَٰهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ يَعۡلَمُونَ أَنَّهُۥ مُنَزَّلٞ مِّن رَّبِّكَ بِٱلۡحَقِّۖ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡمُمۡتَرِينَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik yang menyembah tuhan lain selain Allah itu, “Apakah masuk akal bila aku menerima selain Allah sebagai hakim antara aku dan kalian?” Padahal, Allah adalah Tuhan yang menurunkan Kitab Al-Qur`ān kepada kalian untuk memberikan penjelasan yang cukup tentang segala sesuatu, sementara orang-orang Yahudi yang Kami beri Kitab Taurat dan orang-orang Nasrani yang Kami beri Kitab Injil pun tahu bahwa Al-Qur`ān diturunkan kepadamu yang mengandung kebenaran. Hal itu karena mereka menemukan penjelasan tentang hal itu di dalam kitab suci mereka masing-masing. Jadi, jangan sekali-kali kamu merasa bimbang terhadap apa yang Kami wahyukan kepadamu.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَتَمَّتۡ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدۡقٗا وَعَدۡلٗاۚ لَّا مُبَدِّلَ لِكَلِمَٰتِهِۦۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ
Kitab Al-Qur`ān menjadi kitab yang paling benar dalam kata-katanya dan beritanya, tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimatnya. Dialah Tuhan Yang Maha Mendengar ucapan hamba-hamba-Nya lagi Maha Mengetahuinya, sehingga tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan Nya dan Dia akan memberi balasan bagi yang berusaha mengubah kalimat-kalimat-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَإِن تُطِعۡ أَكۡثَرَ مَن فِي ٱلۡأَرۡضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ وَإِنۡ هُمۡ إِلَّا يَخۡرُصُونَ
Jika seumpama kamu -wahai Rasul- mengikuti kebanyakan manusia yang ada di muka bumi, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari agama Allah; karena sunatullah yang berlaku menunjukkan bahwa kebenaran selalu minoritas lantaran sebagian besar manusia hanya mengikuti prasangka yang tidak berdasar. Mereka menyangka bahwa berhala-berhala yang mereka sembah itu dapat mendekatkan mereka kepada Allah, padahal mereka berdusta tentang hal itu.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ مَن يَضِلُّ عَن سَبِيلِهِۦۖ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ
Sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- lebih tahu tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan lebih tahu tentang orang yang mengikuti jalan-Nya. Tidak ada sesuatu pun terkait hal itu yang luput dari pengetahuan-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
فَكُلُواْ مِمَّا ذُكِرَ ٱسۡمُ ٱللَّهِ عَلَيۡهِ إِن كُنتُم بِـَٔايَٰتِهِۦ مُؤۡمِنِينَ
Makanlah -wahai manusia- binatang yang disembelih dengan menyebut nama Allah, jika kamu benar-benar percaya akan bukti-bukti yang nyata dari-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• يجب أن يكون الهدف الأعظم للعبد اتباع الحق، ويطلبه بالطرق التي بيَّنها الله، ويعمل بذلك، ويرجو عَوْن ربه في اتباعه، ولا يتكل على نفسه وحوله وقوته.
· Target utama yang harus dicapai seorang hamba ialah mengikuti kebenaran, mencarinya dengan cara-cara yang telah dijelaskan oleh Allah lalu mengamalkannya, serta memohon pertolongan dari Tuhannya dalam mengikuti kebenaran itu, dan tidak hanya mengandalkan kemampuan dan kekuatan dirinya sendiri.

• من إنصاف القرآن للقلة المؤمنة العالمة إسناده الجهل والضلال إلى أكثر الخلق.
· Salah satu keadilan yang diberikan oleh Al-Qur`ān kepada kelompok minoritas yang beriman dan berilmu ialah menyandarkan kebodohan dan kesesatan kepada kelompok mayoritas.

• من سنّته تعالى في الخلق ظهور أعداء من الإنس والجنّ للأنبياء وأتباعهم؛ لأنّ الحقّ يعرف بضدّه من الباطل.
· Salah satu sunatullah yang berlaku bagi makhluk ialah munculnya musuh-musuh dari bangsa jin dan manusia yang memusuhi para nabi dan para pengikutnya; karena kebenaran itu bisa diketahui dari kebatilan yang menjadi lawannya.

• القرآن صادق في أخباره، عادل في أحكامه،لا يُعْثَر في أخباره على ما يخالف الواقع، ولا في أحكامه على ما يخالف الحق.
· Al-Qur`ān itu senantiasa benar dalam berita-beritanya dan adil dalam hukum-hukumnya. Tidak ada satu pun beritanya yang bertentangan dengan fakta yang ada dan tidak ada satu pun ketetapan hukumnya yang bertentangan dengan kebenaran.

وَمَا لَكُمۡ أَلَّا تَأۡكُلُواْ مِمَّا ذُكِرَ ٱسۡمُ ٱللَّهِ عَلَيۡهِ وَقَدۡ فَصَّلَ لَكُم مَّا حَرَّمَ عَلَيۡكُمۡ إِلَّا مَا ٱضۡطُرِرۡتُمۡ إِلَيۡهِۗ وَإِنَّ كَثِيرٗا لَّيُضِلُّونَ بِأَهۡوَآئِهِم بِغَيۡرِ عِلۡمٍۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُعۡتَدِينَ
Apa yang mencegah kalian -wahai orang-orang mukmin- untuk memakan binatang yang disembelih dengan menyebut nama Allah? Padahal Allah telah menjelaskan kepada kalian apa-apa yang diharamkan bagi kalian sehingga harus kalian tinggalkan, kecuali dalam kondisi darurat; karena kondisi darurat membuat yang terlarang menjadi boleh. Sesungguhnya banyak orang-orang musyrik yang tersesat berusaha menyesatkan para pengikut mereka dengan pendapat-pendapat mereka yang salah lantaran kebodohan mereka, yaitu mereka menghalalkan apa-apa yang telah Allah haramkan bagi mereka, seperti bangkai dan lain-lain, dan mengharamkan apa-apa yang Allah halalkan bagi mereka, seperti binatang-binatang baḥīrah (unta yang dipotong telinganya apabila sudah melahirkan dalam jumlah tertentu), waṣīlah (unta yang melahirkan unta betina kemudian melahirkan unta betina lagi), ḥāmī (unta jantan yang ditugaskan mengawini unta betina sampai melahirkan anak-anak unta dalam jumlah tertentu), dan lain-lain. Sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- lebih tahu tentang orang-orang yang melampaui batas-batas Allah dan Dia akan memberi mereka balasan yang setimpal atas perbuatan mereka yang melampaui batas-batas-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَذَرُواْ ظَٰهِرَ ٱلۡإِثۡمِ وَبَاطِنَهُۥٓۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكۡسِبُونَ ٱلۡإِثۡمَ سَيُجۡزَوۡنَ بِمَا كَانُواْ يَقۡتَرِفُونَ
Tinggalkanlah -wahai manusia- perbuatan-perbuatan maksiat, baik di kala ramai maupun sepi. Sesungguhnya orang-orang yang berbuat maksiat di kala sepi maupun ramai pasti akan dibalas oleh Allah dengan balasan yang setimpal dengan perbuatan mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَلَا تَأۡكُلُواْ مِمَّا لَمۡ يُذۡكَرِ ٱسۡمُ ٱللَّهِ عَلَيۡهِ وَإِنَّهُۥ لَفِسۡقٞۗ وَإِنَّ ٱلشَّيَٰطِينَ لَيُوحُونَ إِلَىٰٓ أَوۡلِيَآئِهِمۡ لِيُجَٰدِلُوكُمۡۖ وَإِنۡ أَطَعۡتُمُوهُمۡ إِنَّكُمۡ لَمُشۡرِكُونَ
Janganlah kalian -wahai orang-orang muslim- memakan binatang yang disembelih tanpa menyebut nama Allah, baik disebut nama yang lain maupun tidak. Sesungguhnya memakan binatang semacam itu berarti keluar dari ketaatan kepada Allah menuju kedurhakaan kepada-Nya. Sesungguhnya setan-setan senantiasa menggoda teman-temannya dengan memberikan syubhat-syubhat untuk mendebat kalian perihal hukum memakan bangkai. Jika kalian -wahai orang-orang muslim- mengikuti godaan setan-setan yang berusaha menghalalkan bangkai itu niscaya kalian akan sama dengan mereka dalam hal kemusyrikan.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
أَوَمَن كَانَ مَيۡتٗا فَأَحۡيَيۡنَٰهُ وَجَعَلۡنَا لَهُۥ نُورٗا يَمۡشِي بِهِۦ فِي ٱلنَّاسِ كَمَن مَّثَلُهُۥ فِي ٱلظُّلُمَٰتِ لَيۡسَ بِخَارِجٖ مِّنۡهَاۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلۡكَٰفِرِينَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Apakah orang yang tadinya mati sebelum mendapatkan hidayah dari Allah -karena ia menyimpan kekafiran, kebodohan dan kedurhakaan- kemudian Kami hidupkan dengan memberinya petunjuk kepada keimanan, ilmu pengetahuan dan ketaatan itu sama dengan orang yang berada di dalam gelapnya kekafiran, kebodohan dan kedurhakaan sehingga tidak dapat keluar darinya karena kebingungan mencari jalan keluar dan tidak mengetahui jalan yang benar? Sebagaimana orang-orang musyrik itu memandang baik perbuatan mereka menyekutukan Allah, memakan bangkai dan berdebat dengan cara yang batil, mereka juga memandang baik perbuatan-perbuatan maksiat yang mereka lakukan untuk mendapatkan azab yang sangat pedih sebagai balasannya kelak di hari Kiamat.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَكَذَٰلِكَ جَعَلۡنَا فِي كُلِّ قَرۡيَةٍ أَكَٰبِرَ مُجۡرِمِيهَا لِيَمۡكُرُواْ فِيهَاۖ وَمَا يَمۡكُرُونَ إِلَّا بِأَنفُسِهِمۡ وَمَا يَشۡعُرُونَ
Seperti halnya yang terjadi pada para pembesar orang-orang musyrik di Makkah yang senantiasa menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, Kami juga menjadikan pemuka-pemuka dan pembesar-pembesar di setiap negeri yang senantiasa berjuang dan berupaya untuk mengajak manusia ke jalan setan dan memerangi para rasul beserta pengikut-pengikutnya. Tetapi kenyataannya, bahwa upaya dan tipu daya yang mereka lakukan itu sebenarnya kembali kepada diri mereka sendiri. Hanya saja mereka tidak merasakannya karena kebodohan mereka dan kesenangan mereka memperturutkan hawa nafsu mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَإِذَا جَآءَتۡهُمۡ ءَايَةٞ قَالُواْ لَن نُّؤۡمِنَ حَتَّىٰ نُؤۡتَىٰ مِثۡلَ مَآ أُوتِيَ رُسُلُ ٱللَّهِۘ ٱللَّهُ أَعۡلَمُ حَيۡثُ يَجۡعَلُ رِسَالَتَهُۥۗ سَيُصِيبُ ٱلَّذِينَ أَجۡرَمُواْ صَغَارٌ عِندَ ٱللَّهِ وَعَذَابٞ شَدِيدُۢ بِمَا كَانُواْ يَمۡكُرُونَ
Apabila ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada nabi-Nya ditunjukkan kepada para pembesar kaum kafir maka mereka akan berkata, “Kami tidak akan beriman sebelum Allah memberi kami derajat kenabian dan kerasulan seperti yang Dia berikan kepada para nabi dan rasul.” Kemudian Allah menjawab ucapan mereka itu dengan menyatakan bahwa Allah lebih mengetahui siapa yang pantas menjadi rasul dan mampu mengemban tugas itu, kemudian memberikan derajat kenabian dan kerasulan itu kepadanya. Para pembangkang yang jahat itu akan mendapatkan kehinaan dan kenistaan akibat kesombongan mereka untuk menerima kebenaran dan mereka akan ditimpa azab yang sangat pedih akibat tipu daya yang mereka buat.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• الأصل في الأشياء والأطعمة الإباحة، وأنه إذا لم يرد الشرع بتحريم شيء منها فإنه باق على الإباحة.
· Hukum asal (pokok) bagi segala sesuatu dan makanan ialah mubah (boleh). Jika tidak ada dalil syar’i yang menunjukkan keharamannya, maka sesuatu atau makanan itu tetap pada hukum asalnya, yaitu mubah.

• كل من تكلم في الدين بما لا يعلمه، أو دعا الناس إلى شيء لا يعلم أنه حق أو باطل، فهو معتدٍ ظالم لنفسه وللناس، وكذلك كل من أفتى وليس هو بكفء للإفتاء.
· Setiap orang yang berbicara tentang masalah agama tanpa didasari ilmu, atau mengajak orang lain kepada sesuatu yang tidak ia ketahui kebenaran atau kebatilannya, berarti ia telah melanggar hukum dan berbuat zalim kepada dirinya sendiri dan orang lain. Begitu juga halnya dengan orang yang mengeluarkan fatwa sedangkan dirinya tidak memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk berfatwa.

• منفعة المؤمن ليست مقتصرة على نفسه، بل مُتَعدِّية لغيره من الناس.
· Manfaat yang ditimbulkan oleh orang mukmin tidak terbatas pada dirinya sendiri, tetapi menjalar kepada orang lain.

فَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يَهۡدِيَهُۥ يَشۡرَحۡ صَدۡرَهُۥ لِلۡإِسۡلَٰمِۖ وَمَن يُرِدۡ أَن يُضِلَّهُۥ يَجۡعَلۡ صَدۡرَهُۥ ضَيِّقًا حَرَجٗا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي ٱلسَّمَآءِۚ كَذَٰلِكَ يَجۡعَلُ ٱللَّهُ ٱلرِّجۡسَ عَلَى ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ
Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah untuk dibimbing ke jalan yang benar maka dilapangkan dadanya untuk menerima agama Islam dengan sukarela. Sebaliknya, barang siapa yang dikehendaki oleh Allah untuk diabaikan dan tidak dibimbing ke jalan yang benar maka disempitkan dadanya sehingga tidak bisa menerima kebenaran. Keadaannya seperti orang yang naik ke langit yang tinggi hingga susah bernafas. Sebagaimana Allah memberikan kondisi yang sangat sempit itu kepada orang yang tersesat, Dia juga memberikan azab yang berat kepada orang-orang yang tidak beriman kepada-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَهَٰذَا صِرَٰطُ رَبِّكَ مُسۡتَقِيمٗاۗ قَدۡ فَصَّلۡنَا ٱلۡأٓيَٰتِ لِقَوۡمٖ يَذَّكَّرُونَ
Agama yang telah Kami syariatkan untukmu -wahai Rasul- adalah jalan Allah yang lurus, tidak bengkok sedikit pun. Kami telah menjelaskan banyak ayat kepada orang yang memiliki kemampuan untuk mengerti dan memahami pelajaran dari Allah.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
۞ لَهُمۡ دَارُ ٱلسَّلَٰمِ عِندَ رَبِّهِمۡۖ وَهُوَ وَلِيُّهُم بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Mereka akan mendapatkan surga, di dalamnya mereka akan selamat dari segala hal yang tidak menyenangkan, dan Allahlah yang akan menjadi penolong dan pendukung mereka sebagai balasan atas kebajikan yang telah mereka lakukan.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَيَوۡمَ يَحۡشُرُهُمۡ جَمِيعٗا يَٰمَعۡشَرَ ٱلۡجِنِّ قَدِ ٱسۡتَكۡثَرۡتُم مِّنَ ٱلۡإِنسِۖ وَقَالَ أَوۡلِيَآؤُهُم مِّنَ ٱلۡإِنسِ رَبَّنَا ٱسۡتَمۡتَعَ بَعۡضُنَا بِبَعۡضٖ وَبَلَغۡنَآ أَجَلَنَا ٱلَّذِيٓ أَجَّلۡتَ لَنَاۚ قَالَ ٱلنَّارُ مَثۡوَىٰكُمۡ خَٰلِدِينَ فِيهَآ إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُۚ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٞ
Ingatlah -wahai Rasul- hari tatkala Allah akan mengumpulkan dua golongan makhluk-Nya; jin dan manusia, kemudian Allah berfirman, “Wahai sekalian jin! Kalian telah banyak menyesatkan manusia dan menghalang-halangi mereka dari jalan Allah.” Lalu para pengikut mereka dari golongan manusia menjawab Tuhan mereka, “Wahai Tuhan kami! Kami sama-sama mendapatkan kesenangan dari yang lain. Bangsa jin mendapatkan kesenangan dengan kepatuhan bangsa manusia kepadanya, sedangkan bangsa manusia mendapatkan kesenangan dengan tercapainya keinginannya. Kini, kami telah sampai pada ajal yang telah Engkau tetapkan bagi kami karena hari ini adalah hari Kiamat.” Allah berfirman, “Neraka adalah tempat tinggal kalian untuk selama-lamanya, kecuali orang yang Allah kehendaki masa tertentu, yakni sejak mereka dibangkitkan dari kubur hingga kesudahan mereka di neraka Jahanam, itulah masa yang Allah kecualikan bagi yang tidak masuk ke neraka secara abadi.” Sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- Mahabijaksana dalam menetapkan dan mengatur segala sesuatu, lagi Maha Mengetahui perihal hamba-hamba-Nya dan siapa saja yang berhak mendapatkan azab-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَكَذَٰلِكَ نُوَلِّي بَعۡضَ ٱلظَّٰلِمِينَ بَعۡضَۢا بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ
Sebagaimana Kami telah memberikan kuasa kepada jin yang durhaka agar menyesatkan sebagian manusia, Kami juga memberikan kuasa kepada orang yang zalim agar mendorong orang yang zalim lainnya untuk berbuat jahat, menghalang-halanginya serta menjauhkannya supaya tidak berbuat baik, sebagai balasan atas perbuatan maksiat yang telah mereka lakukan.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
يَٰمَعۡشَرَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ رُسُلٞ مِّنكُمۡ يَقُصُّونَ عَلَيۡكُمۡ ءَايَٰتِي وَيُنذِرُونَكُمۡ لِقَآءَ يَوۡمِكُمۡ هَٰذَاۚ قَالُواْ شَهِدۡنَا عَلَىٰٓ أَنفُسِنَاۖ وَغَرَّتۡهُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا وَشَهِدُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ أَنَّهُمۡ كَانُواْ كَٰفِرِينَ
Kami akan berfirman kepada mereka pada hari Kiamat, “Wahai sekalian jin dan manusia! Bukankah telah datang kepada kalian rasul-rasul dari bangsa kalian -yakni dari bangsa manusia- yang membacakan kepada kalian wahyu yang Allah turunkan kepada mereka, dan memperingatkan kalian akan adanya perjumpaan (dengan Allah) di hari Kiamat ini?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Hari ini kami mengakui bahwa rasul-rasul-Mu telah menyampaikannya kepada kami dan kami juga mengakui adanya perjumpaan (dengan-Mu) di hari ini. Akan tetapi, kami dahulu tidak percaya kepada rasul-rasul-Mu dan tidak percaya akan adanya perjumpaan (dengan-Mu) di hari ini.” Mereka tertipu oleh kemegahan dan kenikmatan semu yang ada di dalam kehidupan dunia. Mereka mengakui bahwa selama di dunia mereka kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Namun, pengakuan dan keimanan itu tidak ada gunanya bagi mereka karena sudah terlambat.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• سُنَّة الله في الضلال والهداية أنهما من عنده تعالى، أي بخلقه وإيجاده، وهما من فعل العبد باختياره بعد مشيئة الله.
· Sunatullah dalam hal kesesatan dan petunjuk (hidayah) ialah bahwa keduanya berasal dari sisi Allah -Ta'ālā-, yakni keduanya adalah ciptaan Allah, namun keduanya merupakan perbuatan manusia yang dilakukan berdasarkan pilihannya sendiri setelah adanya kehendak Allah.

• ولاية الله للمؤمنين بحسب أعمالهم الصالحة، فكلما زادت أعمالهم الصالحة زادت ولايته لهم والعكس.
· Perlindungan Allah kepada orang-orang mukmin berdasarkan amal salehnya masing-masing. Semakin banyak amal saleh seseorang semakin banyak pula perlindungan yang Allah berikan kepadanya, begitu pula sebaliknya.

• من سُنَّة الله أن يولي كل ظالم ظالمًا مثله، يدفعه إلى الشر ويحثه عليه، ويزهِّده في الخير وينفِّره عنه.
· Salah satu sunatullah ialah bahwa setiap orang yang zalim pasti memiliki orang zalim lain seperti dirinya yang senantiasa mendorongnya dan menganjurkannya untuk berbuat buruk dan menghalang-halanginya dari berbuat baik.

ذَٰلِكَ أَن لَّمۡ يَكُن رَّبُّكَ مُهۡلِكَ ٱلۡقُرَىٰ بِظُلۡمٖ وَأَهۡلُهَا غَٰفِلُونَ
Alasan-alasan yang diwujudkan dalam bentuk mengutus para rasul kepada manusia dan jin itu dimaksudkan supaya tidak ada seorang pun yang dihukum atas perbuatannya sementara belum ada rasul yang diutus kepadanya dan belum ada dakwah yang sampai kepadanya; karena Kami tidak akan menjatuhkan hukuman kepada umat mana pun kecuali Kami telah mengutus para rasul kepada mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَلِكُلّٖ دَرَجَٰتٞ مِّمَّا عَمِلُواْۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَٰفِلٍ عَمَّا يَعۡمَلُونَ
Masing-masing dari mereka memiliki derajat yang sesuai dengan amal perbuatan mereka. Sebab itu, tidak sama antara orang yang banyak keburukannya dengan orang yang sedikit keburukannya dan juga tidak sama antara orang yang mengikuti dan orang yang diikuti, sebagaimana tidak sama juga pahala yang diberikan kepada orang-orang yang mengerjakan amal saleh. Sungguh, Tuhanmu tidak lalai terhadap apa yang telah mereka perbuat, bahkan Dia senantiasa mengetahuinya. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya dan Dia akan memberi mereka balasan yang setimpal dengan perbuatan mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَرَبُّكَ ٱلۡغَنِيُّ ذُو ٱلرَّحۡمَةِۚ إِن يَشَأۡ يُذۡهِبۡكُمۡ وَيَسۡتَخۡلِفۡ مِنۢ بَعۡدِكُم مَّا يَشَآءُ كَمَآ أَنشَأَكُم مِّن ذُرِّيَّةِ قَوۡمٍ ءَاخَرِينَ
Tuhanmu -wahai Rasul- adalah Tuhan Yang Mahakaya terhadap hamba-hamba-Nya. Dia sama sekali tidak membutuhkan bantuan mereka. Bahkan, Dia tidak membutuhkan ibadah mereka, dan Dia sama sekali tidak dirugikan oleh kekafiran mereka. Namun, kendati Dia tidak membutuhkan mereka, Dia sangat penyayang kepada mereka. Jika Dia menghendaki untuk membinasakan kalian -wahai hamba-hamba yang durhaka- Dia akan membinasakan kalian dengan azab-Nya. Lalu setelah kehancuran kalian akan ada orang yang dikehendaki-Nya menjadi orang-orang yang beriman dan patuh kepada-Nya, sebagaimana Dia telah menciptakan kalian dari keturunan kaum lain yang berbeda dengan orang-orang sebelum kalian.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
إِنَّ مَا تُوعَدُونَ لَأٓتٖۖ وَمَآ أَنتُم بِمُعۡجِزِينَ
Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepada kalian -wahai orang-orang kafir- tentang hari kebangkitan dari kubur, penghitungan amal, dan hukuman (di hari Kiamat) pasti akan datang, bukan hal yang mustahil, dan kalian tidak akan bisa melarikan diri dari Tuhan kalian. Dia pasti akan menangkap dan menghukum kalian dengan azab-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ يَٰقَوۡمِ ٱعۡمَلُواْ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمۡ إِنِّي عَامِلٞۖ فَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ مَن تَكُونُ لَهُۥ عَٰقِبَةُ ٱلدَّارِۚ إِنَّهُۥ لَا يُفۡلِحُ ٱلظَّٰلِمُونَ
Katakanlah -wahai Rasul-, “Wahai kaumku! Tetaplah kalian dengan perilaku kalian dan pertahankanlah kekafiran serta kesesatan kalian karena aku telah membantah alasan kalian dan menegakkan dalil yang menjelaskan kesalahan kalian dengan sejelas-jelasnya. Aku sungguh tidak peduli dengan kekafiran dan kesesatan kalian. Aku akan mempertahankan kebenaran yang aku yakini sampai kalian akan tahu siapa yang akan mendapat kemenangan di dunia, siapa yang akan mewarisi bumi, dan siapa yang akan mendapatkan kebahagiaan hidup di akhirat. Sesungguhnya orang-orang musyrik tidak akan mendapatkan kemenangan di dunia maupun di akhirat. Bahkan, nasib mereka akan berakhir dengan kerugian, walaupun mereka bisa menikmati kesenangan yang mereka sukai di dunia.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَجَعَلُواْ لِلَّهِ مِمَّا ذَرَأَ مِنَ ٱلۡحَرۡثِ وَٱلۡأَنۡعَٰمِ نَصِيبٗا فَقَالُواْ هَٰذَا لِلَّهِ بِزَعۡمِهِمۡ وَهَٰذَا لِشُرَكَآئِنَاۖ فَمَا كَانَ لِشُرَكَآئِهِمۡ فَلَا يَصِلُ إِلَى ٱللَّهِۖ وَمَا كَانَ لِلَّهِ فَهُوَ يَصِلُ إِلَىٰ شُرَكَآئِهِمۡۗ سَآءَ مَا يَحۡكُمُونَ
Orang-orang yang menyekutukan Allah mempersembahkan kepada Allah satu bagian dari apa yang Dia ciptakan dari tanam-tanaman dan binatang ternak, lalu mereka mengaku bahwa bagian itu adalah milik Allah. Mereka juga mempersembahkan satu bagian lain kepada berhala-berhala mereka. Lalu (mereka mengaku bahwa) bagian yang mereka peruntukan bagi berhala-berhala mereka tidak akan sampai kepada orang-orang yang ditetapkan oleh Allah sebagai penerima zakat, seperti orang-orang fakir dan orang-orang miskin. Tetapi, bagian yang mereka peruntukan bagi Allah akan sampai kepada berhala-berhala mereka dan akan dipergunakan untuk kepentingan berhala-berhala itu. Sungguh buruk keputusan dan pembagian yang mereka buat.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَكَذَٰلِكَ زَيَّنَ لِكَثِيرٖ مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ قَتۡلَ أَوۡلَٰدِهِمۡ شُرَكَآؤُهُمۡ لِيُرۡدُوهُمۡ وَلِيَلۡبِسُواْ عَلَيۡهِمۡ دِينَهُمۡۖ وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ مَا فَعَلُوهُۖ فَذَرۡهُمۡ وَمَا يَفۡتَرُونَ
Di samping membuat orang-orang musyrik memandang baik keputusan yang tidak adil tersebut, setan juga membuat banyak orang-orang musyrik memandang baik perbuatan mereka yang membunuh anak-anak mereka karena takut miskin. Hal itu dikarenakan setan hendak mencelakakan mereka dengan cara menjerumuskan mereka ke dalam tindak pembunuhan terhadap orang yang nyawanya dilindungi oleh Allah, kecuali dengan hak. Setan juga hendak merusak pemahaman agama mereka hingga mereka tidak mengetahui apa yang dibenarkan oleh syariat dan apa yang tidak. Sekiranya Allah menghendaki mereka tidak melakukan hal itu pasti mereka tidak akan melakukannya. Akan tetapi, Allah menghendaki hal itu terjadi karena ada hikmah yang sangat penting. Oleh sebab itu, biarkanlah -wahai Rasul- orang-orang musyrik itu dengan kebohongan yang mereka buat atas nama Allah karena hal itu sama sekali tidak merugikanmu dan serahkanlah urusan mereka kepada Allah.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• تفاوت مراتب الخلق في أعمال المعاصي والطاعات يوجب تفاوت مراتبهم في درجات العقاب والثواب.
· Perbedaan tingkatan manusia dalam hal jumlah perbuatan maksiat dan ketaatan ibadah yang dilakukannya berimbas kepada perbedaan tingkatan mereka dalam hukuman dan ganjaran yang akan mereka terima.

• اتباع الشيطان موجب لانحراف الفطرة حتى تصل لاستحسان القبيح مثل قتل الأولاد ومساواة أصنامهم بالله سبحانه وتعالى.
· Mengikuti setan berakibat pada penyimpangan fitrah hingga pada batas menganggap baik hal-hal yang buruk seperti membunuh anak-anak dan menyamakan antara berhala-berhala mereka dengan Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā-.

وَقَالُواْ هَٰذِهِۦٓ أَنۡعَٰمٞ وَحَرۡثٌ حِجۡرٞ لَّا يَطۡعَمُهَآ إِلَّا مَن نَّشَآءُ بِزَعۡمِهِمۡ وَأَنۡعَٰمٌ حُرِّمَتۡ ظُهُورُهَا وَأَنۡعَٰمٞ لَّا يَذۡكُرُونَ ٱسۡمَ ٱللَّهِ عَلَيۡهَا ٱفۡتِرَآءً عَلَيۡهِۚ سَيَجۡزِيهِم بِمَا كَانُواْ يَفۡتَرُونَ
Orang-orang musyrik berkata, “Jenis-jenis hewan ternak dan tanam-tanaman ini terlarang.” Tidak ada yang boleh memakannya selain orang-orang yang mereka kehendaki menurut anggapan mereka secara dusta dari kalangan para pelayan berhala dan lain-lain. Ini adalah hewan-hewan ternak yang diharamkan punggungnya sehingga tidak boleh dinaiki dan tidak boleh diberi muatan, yaitu hewan-hewan yang disebut dengan baḥīrah (unta yang dipotong telinganya apabila sudah melahirkan dalam jumlah tertentu), sā`ibah (unta betina yang dibiarkan pergi ke mana saja karena suatu nazar), dan ḥāmī (unta jantan yang ditugaskan mengawini unta betina sampai melahirkan anak-anak unta dalam jumlah tertentu). Ini adalah hewan-hewan yang mereka sembelih tanpa menyebut nama Allah, tetapi mereka menyembelihnya dengan menyebut nama berhala-berhala mereka. Mereka melakukan semua itu berdasarkan kebohongan yang mereka buat atas nama Allah bahwa hal itu berasal dari sisi-Nya. Allah akan membalas perbuatan mereka dengan azab-Nya disebabkan kebohongan yang mereka buat.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَقَالُواْ مَا فِي بُطُونِ هَٰذِهِ ٱلۡأَنۡعَٰمِ خَالِصَةٞ لِّذُكُورِنَا وَمُحَرَّمٌ عَلَىٰٓ أَزۡوَٰجِنَاۖ وَإِن يَكُن مَّيۡتَةٗ فَهُمۡ فِيهِ شُرَكَآءُۚ سَيَجۡزِيهِمۡ وَصۡفَهُمۡۚ إِنَّهُۥ حَكِيمٌ عَلِيمٞ
Mereka juga berkata, “Janin yang ada di dalam perut hewan sā`ibah (unta betina yang dibiarkan pergi ke mana saja karena suatu nazar) dan baḥīrah (unta yang dipotong telinganya apabila sudah melahirkan dalam jumlah tertentu), jika lahir dalam keadaan hidup maka janin itu halal bagi laki-laki kami, namun haram bagi wanita kami. Namun, jika janin yang ada di perutnya lahir dalam keadaan mati maka laki-laki dan wanita sama-sama boleh memakannya. Kelak Allah akan membalas perbuatan mereka sesuai yang berhak mereka dapatkan akibat ucapan mereka itu. Sesungguhnya Allah -Ta'ālā- Mahabijaksana dalam menetapkan syariat-Nya dan mengatur urusan makhluk-Nya, lagi Maha Mengetahui perihal mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قَدۡ خَسِرَ ٱلَّذِينَ قَتَلُوٓاْ أَوۡلَٰدَهُمۡ سَفَهَۢا بِغَيۡرِ عِلۡمٖ وَحَرَّمُواْ مَا رَزَقَهُمُ ٱللَّهُ ٱفۡتِرَآءً عَلَى ٱللَّهِۚ قَدۡ ضَلُّواْ وَمَا كَانُواْ مُهۡتَدِينَ
Sungguh celaka orang-orang yang membunuh anak-anaknya karena kebodohan dan ketololan mereka dan mengharamkan hewan-hewan ternak yang Allah berikan kepada mereka secara mengada-ada atas nama Allah. Mereka benar-benar tersesat dari jalan yang lurus dan tidak mengetahui jalan yang benar.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
۞ وَهُوَ ٱلَّذِيٓ أَنشَأَ جَنَّٰتٖ مَّعۡرُوشَٰتٖ وَغَيۡرَ مَعۡرُوشَٰتٖ وَٱلنَّخۡلَ وَٱلزَّرۡعَ مُخۡتَلِفًا أُكُلُهُۥ وَٱلزَّيۡتُونَ وَٱلرُّمَّانَ مُتَشَٰبِهٗا وَغَيۡرَ مُتَشَٰبِهٖۚ كُلُواْ مِن ثَمَرِهِۦٓ إِذَآ أَثۡمَرَ وَءَاتُواْ حَقَّهُۥ يَوۡمَ حَصَادِهِۦۖ وَلَا تُسۡرِفُوٓاْۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُسۡرِفِينَ
Allah yang menciptakan kebun-kebun yang terhampar di muka bumi, baik berupa tanaman-tanaman yang tidak mempuyai batang maupun pepohonan yang memiliki batang. Dialah yang menciptakan pohon kurma dan menciptakan tanaman-tanaman yang beraneka ragam buahnya dari segi bentuk dan cita rasanya. Dia pula yang menciptakan buah zaitun dan buah delima yang daunnya serupa tetapi rasa buahnya berbeda. Makanlah -wahai manusia- dari buahnya apabila tanaman itu berbuah, dan tunaikanlah zakatnya pada waktu panen. Namun, janganlah kalian melampaui batas-batas yang telah ditetapkan oleh syariat ketika memakannya dan membelanjakannya karena Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas dalam masalah tersebut maupun masalah lainnya. Bahkan, Dia murka kepada hal semacam itu. Sesungguhnya Dia yang menciptakan semua hal itu ialah Dia juga yang menghalalkannya untuk hamba-hamba-Nya, sehingga orang-orang musyrik tidak berhak mengharamkannya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَٰمِ حَمُولَةٗ وَفَرۡشٗاۚ كُلُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوّٞ مُّبِينٞ
Dialah yang menciptakan untuk kalian hewan-hewan ternak yang layak digunakan sebagai pengangkut barang, seperti unta yang sudah besar, dan hewan-hewan yang tidak layak digunakan sebagai pengangkut barang, seperti unta yang masih kecil atau kambing. Makanlah -wahai manusia- rezeki yang Allah berikan kepada kalian di antara hewan-hewan yang halal dikonsumsi. Namun, janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan dalam menghalalkan apa yang Allah haramkan dan mengharamkan apa yang Allah halalkan, seperti yang dilakukan oleh orang-orang musyrik. Sesungguhnya setan itu bagi kalian -wahai manusia- adalah musuh yang nyata permusuhannya karena ia menginginkan agar kalian senantiasa durhaka kepada Allah.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• ذم الله المشركين بسبع صفات هي : الخسران والسفاهة وعدم العلم وتحريم ما رزقهم الله والافتراء على الله والضلال وعدم الاهتداء؛ فهذه أمور سبعة، وكل واحد منها سبب تام في حصول الذم.
· Hawa nafsu merupakan pemicu terjadinya tindakan mengharamkan sesuatu yang Allah halalkan dan menghalalkan sesuatu yang Allah haramkan.

• الأهواء سبب تحريم ما أحل الله وتحليل ما حرم الله.
· Allah mencela orang-orang musyrik dengan tujuh sifat, yaitu: kerugian, kebodohan, tidak berilmu, mengharamkan rezeki dari Allah untuk mereka, berdusta atas nama Allah, tersesat, dan tidak mendapat petunjuk. Inilah tujuh sifat mereka, dan setiap sifat layak untuk menjadi pemicu datangnya celaan.

• وجوب الزكاة في الزروع والثمار عند حصادها، مع جواز الأكل منها قبل إخراج زكاتها، ولا يُحْسَب من الزكاة.
· Kewajiban membayar zakat tanaman dan buah-buahan pada waktu panen, serta kebolehan memakan sebagian dari buah-buahan tersebut sebelum dikeluarkan zakatnya tanpa dihitung dari zakat.

• التمتع بالطيبات مع عدم الإسراف ومجاوزة الحد في الأكل والإنفاق.
· Boleh menikmati makanan yang baik asal tidak berlebih-lebihan dan tidak melampaui batas dalam memakannya dan membelanjakannya.

ثَمَٰنِيَةَ أَزۡوَٰجٖۖ مِّنَ ٱلضَّأۡنِ ٱثۡنَيۡنِ وَمِنَ ٱلۡمَعۡزِ ٱثۡنَيۡنِۗ قُلۡ ءَآلذَّكَرَيۡنِ حَرَّمَ أَمِ ٱلۡأُنثَيَيۡنِ أَمَّا ٱشۡتَمَلَتۡ عَلَيۡهِ أَرۡحَامُ ٱلۡأُنثَيَيۡنِۖ نَبِّـُٔونِي بِعِلۡمٍ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ
Allah menciptakan bagi kalian 8 jenis hewan; sepasang domba jantan-betina dan sepasang kambing jantan-betina. Tanyakanlah -wahai Rasul kepada orang-orang musyrik, “Apakah Allah mengharamkan domba dan kambing jantan karena kejantanannya?” Jika mereka menjawab, “Ya,” tanyakanlah kepada mereka, “Apakah kalian mengharamkan domba dan kambing betina? Apakah Allah mengharamkannya karena kebetinaannya?” Jika mereka menjawab, “Ya,” tanyakanlah kepada mereka, “Mengapa kalian mengharamkan domba dan kambing jantan? Ataukah Allah mengharamkan janin yang terkandung di dalam rahim domba dan kambing betina karena keberadaannya di dalam rahim?” Jika mereka menjawab, “ya” tanyakanlah kepada mereka, “Mengapa kalian membedakan antara janin yang terkandung di dalam rahim dengan kadang-kadang mengharamkan jantannya dan kadang-kadang mengharamkan betinanya? Jelaskanlah padaku -wahai orang-orang musyrik- apa landasan ilmu sahih yang kalian gunakan jika kalian sungguh-sungguh dengan klaim kalian bahwa pengharaman itu berasal dari Allah.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَمِنَ ٱلۡإِبِلِ ٱثۡنَيۡنِ وَمِنَ ٱلۡبَقَرِ ٱثۡنَيۡنِۗ قُلۡ ءَآلذَّكَرَيۡنِ حَرَّمَ أَمِ ٱلۡأُنثَيَيۡنِ أَمَّا ٱشۡتَمَلَتۡ عَلَيۡهِ أَرۡحَامُ ٱلۡأُنثَيَيۡنِۖ أَمۡ كُنتُمۡ شُهَدَآءَ إِذۡ وَصَّىٰكُمُ ٱللَّهُ بِهَٰذَاۚ فَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبٗا لِّيُضِلَّ ٱلنَّاسَ بِغَيۡرِ عِلۡمٍۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Jenis hewan lainnya ialah sepasang unta dan sepasang sapi. Tanyakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik, “Apakah Allah mengharamkan hewan itu karena kejantanannya, karena kebetinaannya, atau karena keberadaannya di dalam rahim? Jika kalian -wahai orang-orang musyrik- mengaku bahwa kalian hadir ketika Allah memerintahkan agar kalian mengharamkan jenis-jenis tertentu dari hewan-hewan tersebut, maka tidak ada yang lebih besar kezalimannya dan tidak ada yang lebih besar dosanya dibanding orang yang berbohong atas nama Allah dengan mengaku bahwa Allah telah mengharamkan sesuatu yang tidak pernah Dia haramkan, dengan tujuan untuk menyesatkan manusia dari jalan yang benar tanpa dilandasi ilmu yang benar. Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang zalim yang telah berdusta atas nama Allah.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُل لَّآ أَجِدُ فِي مَآ أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَىٰ طَاعِمٖ يَطۡعَمُهُۥٓ إِلَّآ أَن يَكُونَ مَيۡتَةً أَوۡ دَمٗا مَّسۡفُوحًا أَوۡ لَحۡمَ خِنزِيرٖ فَإِنَّهُۥ رِجۡسٌ أَوۡ فِسۡقًا أُهِلَّ لِغَيۡرِ ٱللَّهِ بِهِۦۚ فَمَنِ ٱضۡطُرَّ غَيۡرَ بَاغٖ وَلَا عَادٖ فَإِنَّ رَبَّكَ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
Katakanlah -wahai Rasul-, “Aku tidak menemukan di dalam kitab suci yang Allah wahyukan kepadaku sesuatu yang diharamkan kecuali hewan yang mati tanpa disembelih, atau darah yang mengalir, atau daging babi karena statusnya najis dan haram, atau hewan yang disembelih atas nama selain Allah, seperti hewan yang disembelih sebagai persembahan untuk berhala mereka. Namun, barang siapa yang berada dalam kondisi darurat yang membuatnya terpaksa mengonsumsi makanan yang haram karena didera rasa lapar yang sangat, bukan sengaja ingin merasakan kelezatannya dan tidak melampaui batasan darurat maka tidak ada dosa baginya untuk mengonsumsinya. Sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi orang yang terpaksa mengonsumsi makanan yang haram itu.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَعَلَى ٱلَّذِينَ هَادُواْ حَرَّمۡنَا كُلَّ ذِي ظُفُرٖۖ وَمِنَ ٱلۡبَقَرِ وَٱلۡغَنَمِ حَرَّمۡنَا عَلَيۡهِمۡ شُحُومَهُمَآ إِلَّا مَا حَمَلَتۡ ظُهُورُهُمَآ أَوِ ٱلۡحَوَايَآ أَوۡ مَا ٱخۡتَلَطَ بِعَظۡمٖۚ ذَٰلِكَ جَزَيۡنَٰهُم بِبَغۡيِهِمۡۖ وَإِنَّا لَصَٰدِقُونَ
Kami haramkan bagi orang-orang Yahudi hewan-hewan yang jari-jari kakinya tidak terpisah-pisah, seperti unta dan burung unta. Kami juga haramkan bagi mereka lemak sapi dan kambing, kecuali yang menempel di punggungnya, atau yang ada di dalam usus, atau yang bercampur dengan tulang pantat dan pinggang. Kami telah membalas kezaliman mereka dengan mengharamkan hal-hal tersebut bagi mereka dan Kami benar-benar serius dengan semua hal yang Kami sampaikan.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• في الآيات دليل على إثبات المناظرة في مسائل العلم، وإثبات القول بالنظر والقياس.
· Ayat-ayat di atas memperkuat pentingnya adu argumen dalam membahas masalah-masalam keilmuan dan setiap pendapat dapat diperkuat dengan argumen yang rasional dan logis.

• الوحي وما يستنبط منه هو الطريق لمعرفة الحلال والحرام.
· Wahyu yang hasil ijtihad yang didasarkan pada wahyu adalah jalur yang benar untuk mengetahui halal dan haram.

• إن من الظلم أن يُقْدِم أحد على الإفتاء في الدين ما لم يكن قد غلب على ظنه أنه يفتي بالصواب الذي يرضي الله.
· Adalah merupakan kezaliman apabila seseorang mengeluarkan fatwa tanpa didasari keyakinan yang kuat bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk memberikan fatwa yang benar dan diridai oleh Allah.

• من رحمة الله بعباده الإذن لهم في تناول المحرمات عند الاضطرار.
· Salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-hambaNya ialah mengizinkan mereka mengonsumsi makanan yang haram pada waktu darurat.

فَإِن كَذَّبُوكَ فَقُل رَّبُّكُمۡ ذُو رَحۡمَةٖ وَٰسِعَةٖ وَلَا يُرَدُّ بَأۡسُهُۥ عَنِ ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡمُجۡرِمِينَ
Jika mereka mendustakanmu -wahai Rasul- dan tidak percaya kepada apa yang kamu bawa dari Tuhanmu maka katakanlah sebagai dorongan bagi mereka, “Tuhan kalian mempunyai kasih sayang yang luas dan salah satu bentuk kasih sayang-Nya kepada kalian ialah memberikan tenggang waktu kepada kalian dan tidak tergesa-gesa menimpakan azab-Nya kepada kalian.” Lalu peringatkanlah mereka dengan mengatakan, “Sesungguhnya azab-Nya tidak dapat ditolak dari orang-orang yang berbuat maksiat dan dosa.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
سَيَقُولُ ٱلَّذِينَ أَشۡرَكُواْ لَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ مَآ أَشۡرَكۡنَا وَلَآ ءَابَآؤُنَا وَلَا حَرَّمۡنَا مِن شَيۡءٖۚ كَذَٰلِكَ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ حَتَّىٰ ذَاقُواْ بَأۡسَنَاۗ قُلۡ هَلۡ عِندَكُم مِّنۡ عِلۡمٖ فَتُخۡرِجُوهُ لَنَآۖ إِن تَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ وَإِنۡ أَنتُمۡ إِلَّا تَخۡرُصُونَ
Orang-orang musyrik akan menjadikan kehendak dan ketentuan Allah sebagai alasan untuk membenarkan kemusyrikan mereka dengan mengatakan, “Seandainya Allah menghendaki kami dan para leluhur kami untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, tentu kami tidak akan menyekutukan-Nya dengan apa pun, dan seandainya Allah tidak menghendaki kami mengharamkan apa yang kami haramkan bagi diri kami tentu kami tidak akan mengharamkannya.” Alasan batil semacam itulah yang digunakan oleh orang-orang sebelum mereka yang mendustakan rasul-rasul mereka dengan mengatakan, “Seandainya Allah menghendaki kami untuk tidak mendustakan mereka (para rasul) tentu kami tidak akan mendustakan mereka.” Mereka terus mendustakan para rasul mereka sampai mereka merasakan azab yang Kami timpakan kepada mereka. Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Apakah kalian mempunyai dalil yang menunjukkan bahwa Allah merestui untuk kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu dan untuk menghalalkan apa yang diharamkan-Nya atau mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya? Terjadinya tindakan itu dari kalian tidak serta merta menunjukkan bahwa Dia merestui perbuatan kalian. Sesungguhnya dalam masalah itu kalian hanya mengikuti prasangka saja, padahal prasangka itu tidak dapat memberikan kebenaran sedikit pun, dan kalian hanya berbohong belaka.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ فَلِلَّهِ ٱلۡحُجَّةُ ٱلۡبَٰلِغَةُۖ فَلَوۡ شَآءَ لَهَدَىٰكُمۡ أَجۡمَعِينَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Jika kalian tidak mempunyai dalil selain argumen-argumen yang lemah itu, sesungguhnya Allah mempunyai argumen yang kuat dan tidak terbantahkan, sehingga alasan-alasan yang kalian kemukakan akan dipatahkan dan syubhat-syubhat yang kalian jadikan sebagai pegangan akan terbantahkan. Sekiranya Allah berkehendak membimbing kalian semua -wahai orang-orang musyrik- ke jalan yang benar tentu Dia akan membimbing kalian semua ke jalan yang benar.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ هَلُمَّ شُهَدَآءَكُمُ ٱلَّذِينَ يَشۡهَدُونَ أَنَّ ٱللَّهَ حَرَّمَ هَٰذَاۖ فَإِن شَهِدُواْ فَلَا تَشۡهَدۡ مَعَهُمۡۚ وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَا وَٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡأٓخِرَةِ وَهُم بِرَبِّهِمۡ يَعۡدِلُونَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik yang mengharamkan apa yang Allah halalkan dan mengklaim bahwa Allahlah yang mengharamkannya, “Hadirkanlah saksi-saksi kalian yang menyaksikan bahwa Allah telah mengharamkan apa-apa yang kalian haramkan itu.” Jika mereka bersaksi tanpa dilandasi ilmu yang menyatakan bahwa Allah telah mengharamkannya, janganlah kamu -wahai Rasul- percaya pada kesaksian mereka karena kesaksian mereka itu adalah kesaksian palsu. Janganlah kamu mengikuti orang-orang yang menjadikan hawa nafsu mereka sebagai sumber hukum karena mereka telah mendustakan ayat-ayat Kami ketika mereka mengharamkan apa yang Allah halalkan bagi mereka. Janganlah pula kamu mengikuti orang-orang yang tidak beriman kepada adanya akhirat dan menyekutukan Tuhan mereka serta menyetarakan-Nya dengan yang lain. Bagaimana mungkin orang yang berperilaku seperti itu kepada Tuhannya bisa dijadikan sebagai panutan?
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
۞ قُلۡ تَعَالَوۡاْ أَتۡلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمۡ عَلَيۡكُمۡۖ أَلَّا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡـٔٗاۖ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنٗاۖ وَلَا تَقۡتُلُوٓاْ أَوۡلَٰدَكُم مِّنۡ إِمۡلَٰقٖ نَّحۡنُ نَرۡزُقُكُمۡ وَإِيَّاهُمۡۖ وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلۡفَوَٰحِشَ مَا ظَهَرَ مِنۡهَا وَمَا بَطَنَۖ وَلَا تَقۡتُلُواْ ٱلنَّفۡسَ ٱلَّتِي حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلۡحَقِّۚ ذَٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada manusia, “Kemarilah! Aku akan membacakan untuk kalian apa yang telah Allah haramkan. Dia telah mengharamkan kalian menyekutukan-Nya dengan makhluk-Nya; durhaka kepada orang tua kalian, justru kalian wajib berbakti kepadanya; dan membunuh anak-anak kalian karena takut miskin seperti yang dilakukan oleh orang-orang jahiliah karena Kamilah yang memberikan rezeki kepada kalian dan kepada mereka. Allah juga mengharamkan kalian mendekati perbuatan keji, baik secara terang-terangan maupun tersembunyi, serta mengharamkan kalian membunuh orang yang nyawanya dilindungi oleh Allah, kecuali ada alasan yang dibenarkan, seperti orang yang berzina dan statusnya telah menikah atau orang yang murtad sesudah memeluk Islam. Hal-hal tersebut adalah wasiat Allah kepada kalian agar kalian mengerti perintah-perintah dan larangan-larangan-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• الحذر من الجرائم الموصلة لبأس الله؛ لأنه لا يُرَدُّ بأسه عن القوم المجرمين إذا أراده.
· Waspada terhadap perbuatan-perbuatan dosa yang dapat mengantarkan kepada hukuman Allah. Karena hukuman Allah tidak dapat ditolak dari orang-orang yang jahat apabila Allah menghendakinya.

• الاحتجاج بالقضاء والقدر بعد أن أعطى الله تعالى كل مخلوق قُدْرة وإرادة يتمكَّن بهما من فعل ما كُلِّف به؛ ظُلْمٌ مَحْض وعناد صرف.
· Menjadikan qadha dan qadar (keputusan dan ketentuan) Allah sebagai alasan untuk berbuat dosa, setelah Allah -Ta'ālā- memberikan kemampuan dan kemauan kepada setiap orang untuk melaksanakan perintah-Nya, adalah kezaliman murni dan pembangkangan yang nyata.

• دَلَّتِ الآيات على أنه بحسب عقل العبد يكون قيامه بما أمر الله به.
· Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa tingkat pemahaman seseorang sangat menentukan kesiapannya untuk menjalankan perintah-perintah Allah.

• النهي عن قربان الفواحش أبلغ من النهي عن مجرد فعلها، فإنه يتناول النهي عن مقدماتها ووسائلها الموصلة إليها.
·    Larangan mendekati perbuatan keji lebih tegas daripada larangan melakukannya karena larangan mendekatinya mencakup larangan terhadap hal-hal yang dapat mengantarkan dan menjurus kepada perbuatan keji tersebut.

وَلَا تَقۡرَبُواْ مَالَ ٱلۡيَتِيمِ إِلَّا بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُ حَتَّىٰ يَبۡلُغَ أَشُدَّهُۥۚ وَأَوۡفُواْ ٱلۡكَيۡلَ وَٱلۡمِيزَانَ بِٱلۡقِسۡطِۖ لَا نُكَلِّفُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۖ وَإِذَا قُلۡتُمۡ فَٱعۡدِلُواْ وَلَوۡ كَانَ ذَا قُرۡبَىٰۖ وَبِعَهۡدِ ٱللَّهِ أَوۡفُواْۚ ذَٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
Dia mengharamkan bagi kalian mengusik harta anak yatim (yaitu anak yang ayahnya meninggal sebelum ia akil balig) kecuali dengan tujuan mengurus dan mengembangkan hartanya hingga ia balig dan benar-benar dewasa. Allah juga mengharamkan kalian mengurangi takaran dan timbangan. Kalian harus berlaku adil dalam mengambil dan menyerahkan barang dalam transaksi jual-beli. Kami tidak pernah memberikan beban kepada seseorang melainkan sebatas kemampuannya. Adapun tambahan atau kekurangan yang sulit dihindari dalam urusan penakaran dan lain-lain tidak dikenakan sanksi apa pun. Allah juga mengharamkan kalian mengucapkan kata-kata yang tidak benar, baik dalam memberikan informasi maupun kesaksian, tanpa keberpihakan kepada kerabat atau teman. Allah juga mengharamkan kalian melanggar perjanjian dengan Allah, jika kalian berjanji kepada Allah atau berjanji atas nama Allah, bahkan kalian wajib menunaikannya. Hal-hal tersebut; Allah perintahkan kepada kalian dengan perintah yang kuat dengan harapan kalian mengingat akibat yang akan diterima di kemudian hari.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِي مُسۡتَقِيمٗا فَٱتَّبِعُوهُۖ وَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمۡ عَن سَبِيلِهِۦۚ ذَٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
Allah juga mengharamkan kalian mengikuti jalan-jalan kesesatan. Kalian harus mengikuti jalan Allah yang lurus dan tidak bengkok karena jalan-jalan kesesatan akan membawa kalian kepada perpecahan dan menjauh dari jalan yang benar. Perintah mengikuti jalan Allah yang lurus itu adalah wasiat dari Allah agar kalian bertakwa kepada-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
ثُمَّ ءَاتَيۡنَا مُوسَى ٱلۡكِتَٰبَ تَمَامًا عَلَى ٱلَّذِيٓ أَحۡسَنَ وَتَفۡصِيلٗا لِّكُلِّ شَيۡءٖ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٗ لَّعَلَّهُم بِلِقَآءِ رَبِّهِمۡ يُؤۡمِنُونَ
Setelah memberitahukan hal-hal tersebut di atas, Kami beritahukan bahwa Kami telah memberikan Kitab Taurat kepada Musa untuk menyempurnakan nikmat yang Kami berikan sebagai balasan atas amal baiknya, untuk menjelaskan segala hal yang dibutuhkannya dalam masalah agama dan juga untuk menunjukkan kebenaran serta sebagai wujud kasih sayang-Nya supaya mereka beriman akan perjumpaan dengan Tuhan mereka di hari Kiamat. Dengan demikian mereka akan bersiap-siap untuk menyambut hari itu dengan melakukan amal saleh.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَهَٰذَا كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ مُبَارَكٞ فَٱتَّبِعُوهُ وَٱتَّقُواْ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
Adapun Al-Qur`ān ini adalah kitab suci yang Kami turunkan dengan limpahan berkah yang banyak karena Al-Qur`ān ini berisi banyak hal yang bermanfaat terkait masalah agama dan dunia. Oleh sebab itu, ikutilah apa yang diturunkan di dalamnya dan jangan melanggarnya agar kalian mendapatkan kasih sayang-Nya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
أَن تَقُولُوٓاْ إِنَّمَآ أُنزِلَ ٱلۡكِتَٰبُ عَلَىٰ طَآئِفَتَيۡنِ مِن قَبۡلِنَا وَإِن كُنَّا عَن دِرَاسَتِهِمۡ لَغَٰفِلِينَ
Agar kalian -wahai orang-orang musyrik Arab- tidak berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menurunkan Kitab Taurat dan Injil kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani yang hidup sebelum kami, dan tidak menurunkan kitab suci apa pun kepada kami, sehingga kami tidak bisa membaca kitab-kitab suci mereka itu karena menggunakan bahasa mereka dan tidak menggunakan bahasa kami.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
أَوۡ تَقُولُواْ لَوۡ أَنَّآ أُنزِلَ عَلَيۡنَا ٱلۡكِتَٰبُ لَكُنَّآ أَهۡدَىٰ مِنۡهُمۡۚ فَقَدۡ جَآءَكُم بَيِّنَةٞ مِّن رَّبِّكُمۡ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٞۚ فَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّن كَذَّبَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَصَدَفَ عَنۡهَاۗ سَنَجۡزِي ٱلَّذِينَ يَصۡدِفُونَ عَنۡ ءَايَٰتِنَا سُوٓءَ ٱلۡعَذَابِ بِمَا كَانُواْ يَصۡدِفُونَ
Juga supaya kalian -wahai orang-orang musyrik- tidak berkata, “Sekiranya Allah menurunkan kitab suci kepada kami seperti yang diturunkan-Nya kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani, niscaya kami akan lebih baik dari mereka.” Padahal kalian telah didatangi kitab suci yang Allah turunkan kepada Nabi kalian, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan menggunakan bahasa kalian, dan itu adalah hujah yang jelas, petunjuk ke jalan yang benar, dan rahmat bagi umat. Oleh karena itu, janganlah kalian mengajukan alasan-alasan yang lemah dan dalih-dalih yang batil. Tidak ada orang yang lebih zalim dari orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling darinya. Kelak Kami akan menghukum orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan hukuman yang sangat keras, yaitu dengan memasukkan mereka ke dalam neraka Jahanam sebagai balasan atas tindakan mereka yang telah berpaling dari ayat-ayat Kami dan mengabaikannya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• لا يجوز التصرف في مال اليتيم إلّا في حدود مصلحته، ولا يُسلَّم ماله إلّا بعد بلوغه الرُّشْد.
· Tidak boleh mengusik harta anak yatim kecuali untuk kemaslahatannya dan harta anak yatim tidak boleh diserahkan kepadanya kecuali setelah dia benar-benar dewasa.

• سبل الضلال كثيرة، وسبيل الله وحده هو المؤدي إلى النجاة من العذاب.
· Jalan kesesatan banyak sekali jumlahnya. Hanya jalan Allahlah yang mengantarkan kepada keselamatan dari azab.

• اتباع هذا الكتاب علمًا وعملًا من أعظم أسباب نيل رحمة الله.
· Mengikuti Al-Qur`ān baik secara ilmu dan amal adalah penyebab terbesar untuk mendapatkan rahmat Allah.

هَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّآ أَن تَأۡتِيَهُمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ أَوۡ يَأۡتِيَ رَبُّكَ أَوۡ يَأۡتِيَ بَعۡضُ ءَايَٰتِ رَبِّكَۗ يَوۡمَ يَأۡتِي بَعۡضُ ءَايَٰتِ رَبِّكَ لَا يَنفَعُ نَفۡسًا إِيمَٰنُهَا لَمۡ تَكُنۡ ءَامَنَتۡ مِن قَبۡلُ أَوۡ كَسَبَتۡ فِيٓ إِيمَٰنِهَا خَيۡرٗاۗ قُلِ ٱنتَظِرُوٓاْ إِنَّا مُنتَظِرُونَ
Orang-orang kafir itu hanya menunggu kedatangan Malaikat Maut dan para pembantunya untuk mencabut nyawa mereka di dunia, atau menunggu kedatangan Tuhanmu -wahai Rasul- di akhirat untuk menjatuhkan keputusan yang tegas kepada mereka, atau menunggu datangnya sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu yang menunjukkan akan datangnya hari Kiamat. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu -seperti terbitnya matahari dari barat- imannya orang yang kafir tidak akan berguna baginya, dan amal baik seorang mukmin tidak akan berguna baginya apabila ia belum pernah berbuat baik sedikit pun sebelumnya. Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang musyrik serta mendustakanmu itu, “Tunggulah salah satu dari hal-hal tersebut. Sesungguhnya Kami pun sedang menunggunya.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
إِنَّ ٱلَّذِينَ فَرَّقُواْ دِينَهُمۡ وَكَانُواْ شِيَعٗا لَّسۡتَ مِنۡهُمۡ فِي شَيۡءٍۚ إِنَّمَآ أَمۡرُهُمۡ إِلَى ٱللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُواْ يَفۡعَلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang membuat agama mereka terpecah belah, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani yang mengambil sebagian agamanya dan mengabaikan sebagian yang lain, dan mereka terpecah belah menjadi kelompok-kelompok yang berselisih paham itu sama sekali bukan golonganmu, wahai Rasul. Kamu sama sekali tidak bertanggung jawab atas kesesatan mereka. Tugasmu hanyalah memberikan peringatan kepada mereka karena urusan mereka diserahkan kepada Allah. Kemudian pada hari Kiamat kelak Allah akan memberitahukan kepada mereka perihal apa yang telah mereka perbuat di dunia, lalu Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
مَن جَآءَ بِٱلۡحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشۡرُ أَمۡثَالِهَاۖ وَمَن جَآءَ بِٱلسَّيِّئَةِ فَلَا يُجۡزَىٰٓ إِلَّا مِثۡلَهَا وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ
Orang mukmin yang datang pada hari Kiamat dengan membawa satu kebajikan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah sebanyak sepuluh kali lipat. Sebaliknya, orang yang datang dengan membawa satu keburukan hanya akan dihukum berdasarkan besar atau kecilnya keburukan tersebut, tidak akan dilebihkan dari itu. Pada hari Kiamat nanti mereka tidak akan dizalimi dengan cara dikurangi (pahala) kebajikannya maupun ditambah hukuman keburukannya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ إِنَّنِي هَدَىٰنِي رَبِّيٓ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ دِينٗا قِيَمٗا مِّلَّةَ إِبۡرَٰهِيمَ حَنِيفٗاۚ وَمَا كَانَ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang musyrik dan mendustakanmu itu, “Sesungguhnya aku dibimbing oleh Tuhanku menuju jalan yang lurus, yaitu jalan agama yang menegakkan kemaslahatan dunia dan akhirat. Agama itu adalah agama Ibrahim yang senantiasa cenderung kepada kebenaran dan ia sama sekali tidak termasuk golongan orang-orang musyrik.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحۡيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Katakanlah -wahai Rasul-, “Sesungguhnya salatku, sembelihan yang aku persembahkan untuk Allah dan dengan menyebut nama Allah bukan nama yang lain, serta hidup dan matiku, semuanya untuk Allah, satu-satunya Tuhan yang menguasai segenap makhluk, tidak ada tuhan lain yang memiliki bagian di dalamnya.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
لَا شَرِيكَ لَهُۥۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرۡتُ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلۡمُسۡلِمِينَ
Dialah -Subḥānahu- satu-satunya Tuhan yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Akidah tauhid yang bersih dari unsur syirik inilah yang Allah perintahkan kepadaku dan aku orang pertama di antara umat ini yang mendekatkan diri kepada-Nya.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
قُلۡ أَغَيۡرَ ٱللَّهِ أَبۡغِي رَبّٗا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيۡءٖۚ وَلَا تَكۡسِبُ كُلُّ نَفۡسٍ إِلَّا عَلَيۡهَاۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٞ وِزۡرَ أُخۡرَىٰۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرۡجِعُكُمۡ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ فِيهِ تَخۡتَلِفُونَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Apakah aku akan mencari tuhan lain selain Allah, sedangkan Dia -Subḥānahu wa Ta'ālā- Tuhan bagi segala sesuatu?! Dia Tuhan bagi tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Dia. Orang yang tidak bersalah tidak akan menanggung dosa orang lain, kemudian hanya kepada Allahlah kalian akan dikembalikan di hari Kiamat kelak. Lalu Dia akan memberitahu kalian perihal urusan agama yang kalian perselisihkan di dunia.”
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
وَهُوَ ٱلَّذِي جَعَلَكُمۡ خَلَٰٓئِفَ ٱلۡأَرۡضِ وَرَفَعَ بَعۡضَكُمۡ فَوۡقَ بَعۡضٖ دَرَجَٰتٖ لِّيَبۡلُوَكُمۡ فِي مَآ ءَاتَىٰكُمۡۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ ٱلۡعِقَابِ وَإِنَّهُۥ لَغَفُورٞ رَّحِيمُۢ
Allahlah yang menjadikan kalian sebagai penerus umat-umat sebelum kalian untuk memakmurkan bumi dan meninggikan derajat sebagian dari kalian dari segi fisik, rezeki, dan lain-lain di atas sebagian yang lain untuk menguji kalian di dalam karunia yang Dia berikan kepada kalian. Sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- Mahacepat hukuman-Nya. Segala sesuatu yang akan datang adalah dekat bagi-Nya dan Dia Maha Menerima tobat para hamba-Nya, lagi Maha Penyayang terhadap mereka.
আৰবী তাফছীৰসমূহ:
এই পৃষ্ঠাৰ আয়াতসমূহৰ পৰা সংগৃহীত কিছুমান উপকাৰী তথ্য:
• أن الدين يأمر بالاجتماع والائتلاف، وينهى عن التفرق والاختلاف.
· Agama ini menganjurkan persatuan dan kerukunan, dan melarang perpecahan dan perselisihan.

• من تمام عدله تعالى وإحسانه أنه يجازي بالسيئة مثلها، وبالحسنة عشرة أمثالها، وهذا أقل ما يكون من التضعيف.
· Salah satu bukti sempurnanya keadilan dan kebaikan Allah -Ta'ālā- ialah bahwa Dia membalas keburukan dengan hukuman yang setara dengannya dan membalas kebaikan dengan pahala yang setara dengan sepuluh kali lipatnya, dan ini adalah pelipatgandaan yang paling sedikit.

• الدين الحق القَيِّم يتطَلب تسخير كل أعمال العبد واهتماماته لله عز وجل، فله وحده يتوجه العبد بصلاته وعبادته ومناسكه وذبائحه وجميع قرباته وأعماله في حياته وما أوصى به بعد وفاته.
· Agama yang benar dan lurus menuntut umatnya untuk menundukkan seluruh potensi keagamaan dan kemanusiaannya kepada Allah -'Azza wa Jalla-, sehingga hanya kepada-Nyalah seorang muslim mengarahkan tujuannya di dalam salat, ibadah, manasik, sembelihan, dan seluruh amal perbuatannya selama hidupnya dan apa yang diwasiatkannya sesudah matinya.

 
অৰ্থানুবাদ ছুৰা: ছুৰা আল-আনআম
ছুৰাৰ তালিকা পৃষ্ঠা নং
 
আল-কোৰআনুল কাৰীমৰ অৰ্থানুবাদ - আল-মুখতাচাৰ ফী তাফছীৰিল কোৰআনিল কাৰীমৰ ইন্দোনেচিয়ান অনুবাদ - অনুবাদসমূহৰ সূচীপত্ৰ

আল-মুখতাচাৰ ফী তাফছীৰিল কোৰআনিল কাৰীমৰ ইন্দোনেচিয়ান অনুবাদ, মৰকজ তাফছীৰ লিদ দিৰাছাত আল-কোৰআনিয়্যাৰ তৰফৰ পৰা প্ৰচাৰিত।

বন্ধ