Translation of the Meanings of the Noble Qur'an - Indonesian Translation - Sabeq Company * - Translations’ Index

XML CSV Excel API
Please review the Terms and Policies

Translation of the meanings Ayah: (103) Surah: Al-Mā’idah
مَا جَعَلَ ٱللَّهُ مِنۢ بَحِيرَةٖ وَلَا سَآئِبَةٖ وَلَا وَصِيلَةٖ وَلَا حَامٖ وَلَٰكِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يَفۡتَرُونَ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَۖ وَأَكۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡقِلُونَ
103. Allah tidak pernah mensyariatkan adanya baḥīrah,*(298) sā’ibah,**(299) waṣīlah,***(300) dan ḥām.****(301) Tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti.
*298). Baḥīrah: Unta betina yang telah beranak lima kali dan anak yang kelima itu jantan, lalu unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh diambil air susunya. **299). Sā’ibah: Unta betina yang dibiarkan pergi ke mana saja lantaran suatu nazar. Seperti, jika seorang Arab Jahiliyah akan melakukan sesuatu atau perjalanan yang berat, maka dia biasa bernazar akan menjadikan untanya sā’ibah apabila maksud atau perjalanannya berhasil dan selamat. ***300). Waṣīlah: Seekor domba betina melahirkan anak kembar yang terdiri dari jantan dan betina, maka yang jantan ini disebut waṣīlah tidak boleh disembelih dan diserahkan kepada berhala. ****301). Ḥām: Unta jantan yang tidak boleh diganggu gugat lagi, karena telah dapat membuntingkan unta betina sepuluh kali. Perlakuan terhadap baḥīrah, sā’ibah, waṣīlah, dan ḥām. ini adalah kepercayaan Arab Jahiliyah.
Arabic explanations of the Qur’an:
 
Translation of the meanings Ayah: (103) Surah: Al-Mā’idah
Surahs’ Index Page Number
 
Translation of the Meanings of the Noble Qur'an - Indonesian Translation - Sabeq Company - Translations’ Index

Translation of the Quran meanings into Indonesian by Sabeq Company, printed in 2016. corrected by Rowwad Translation Center. The original translation is available for suggestions, continuous evaluation and development.

close