Dan tidaklah Kami perlihatkan suatu mukjizat kepada mereka kecuali (mukjizat itu) lebih besar dari mukjizat-mukjizat (yang sebelumnya). Dan Kami timpakan kepada mereka azab786) agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
*786) Yang dimaksud "azab" di sini ialah azab duniawi sebagai cobaan dari Allah, seperti kekurangan makanan, berjangkitnya hama tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain.
Dan mereka berkata, "Wahai penyihir!787) Berdoalah kepada Tuhanmu untuk (melepaskan) kami sesuai dengan apa yang telah dijanjikan-Nya kepadamu; sesungguhnya kami (jika doamu dikabulkan) akan menjadi orang yang mendapat petunjuk."
*787) Maksud mereka ialah Nabi Musa -'alaihissalām-.
Dan Firaun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata, "Wahai kaumku! Bukankah kerajaan Mesir itu milikku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku; apakah kamu tidak melihat?
Dan mereka berkata, "Manakah yang lebih baik, tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?" Mereka tidak memberikan (perumpamaan itu) kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja; sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.788)
*788) Ayat 57 dan 58 di atas menceritakan kembali kejadian sewaktu Rasulullah membacakan di hadapan orang-orang Quraisy ayat 98 Surah Al-Anbiyā` (21) yang artinya, "Sesungguhnya kamu dan yang kamu sembah selain Allah adalah kayu bakar Jahanam." Maka seorang Quraisy bernama Abdullah bin Az-Zab'ari menanyakan kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tentang keadaan Isa yang disembah orang Nasrani, apakah dia juga menjadi kayu bakar neraka Jahanam seperti halnya sembahan-sembahan mereka. Rasulullah terdiam dan mereka pun menertawakannya; lalu mereka menanyakan lagi mengenai mana yang lebih baik, antara sembahan-sembahan mereka dan Nabi Isa -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Pertanyaan-pertanyaan mereka ini hanyalah mencari perbantahan saja, bukanlah mencari kebenaran. Jalan pikiran mereka adalah kesalahan yang besar. Nabi Isa -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tidak mengetahui bahwa dia disembah, dan dia tidak rela dijadikan sesembahan.
Terjemahan makna Alquran Alkarim - Terjemahan Berbahasa Indonesia - Kementerian Agama - Daftar isi terjemahan
Diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Sudah dikembangkan di bawah pengawasan Markaz Ruwād Terjemah. Teks terjemahan asli masih bisa ditampilkan untuk diberi masukan.
Contents of the translations can be downloaded and re-published, with the following terms and conditions:
1. No modification, addition, or deletion of the content.
2. Clearly referring to the publisher and the source (QuranEnc.com).
3. Mentioning the version number when re-publishing the translation.
4. Keeping the transcript information inside the document.
5. Notifying the source (QuranEnc.com) of any note on the translation.
6. Updating the translation according to the latest version issued from the source (QuranEnc.com).
7. Inappropriate advertisements must not be included when displaying translations of the meanings of the Noble Quran.
Hasil pencarian:
API specs
Endpoints:
Sura translation
GET / https://quranenc.com/api/v1/translation/sura/{translation_key}/{sura_number} description: get the specified translation (by its translation_key) for the speicified sura (by its number)
Parameters: translation_key: (the key of the currently selected translation) sura_number: [1-114] (Sura number in the mosshaf which should be between 1 and 114)
Returns:
json object containing array of objects, each object contains the "sura", "aya", "translation" and "footnotes".
GET / https://quranenc.com/api/v1/translation/aya/{translation_key}/{sura_number}/{aya_number} description: get the specified translation (by its translation_key) for the speicified aya (by its number sura_number and aya_number)
Parameters: translation_key: (the key of the currently selected translation) sura_number: [1-114] (Sura number in the mosshaf which should be between 1 and 114) aya_number: [1-...] (Aya number in the sura)
Returns:
json object containing the "sura", "aya", "translation" and "footnotes".