Terjemahan makna Surah Ad-Dukhān - Terjemahan Berbahasa Malay - Abdullah Basamiyah - Ensiklopedia Alquran Alkarim

Ad-Dukhaan

Ayah: 1

حمٓ

Haa, Miim.

Ayah: 2

وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلۡمُبِينِ

Demi Al-Quran Kitab yang menerangkan kebenaran.

Ayah: 3

إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةٖ مُّبَٰرَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ

Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran itu pada malam yang berkat; (Kami berbuat demikian) kerana sesungguhnya Kami sentiasa memberi peringatan dan amaran (jangan hamba-hamba Kami ditimpa azab).

Ayah: 4

فِيهَا يُفۡرَقُ كُلُّ أَمۡرٍ حَكِيمٍ

(Kami menurunkan Al-Quran pada malam yang tersebut, kerana) pada malam yang berkat itu, dijelaskan (kepada malaikat) tiap-tiap perkara yang mengandungi hikmat serta tetap berlaku, (tidak berubah atau bertukar).

Ayah: 5

أَمۡرٗا مِّنۡ عِندِنَآۚ إِنَّا كُنَّا مُرۡسِلِينَ

Iaitu perkara-perkara yang terbitnya dari hikmat kebijaksanaan Kami; sesungguhnya telah menjadi adat Kami mengutus Rasul.

Ayah: 6

رَحۡمَةٗ مِّن رَّبِّكَۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ

(Untuk menyampaikan) rahmat dari Tuhanmu (kepada umat manusia); sesungguhnya Allah Jualah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui (akan segala keadaan hamba-hambaNya).

Ayah: 7

رَبِّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَآۖ إِن كُنتُم مُّوقِنِينَ

Tuhan (yang mencipta dan mentadbirkan keadaan) langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya; kalau betul kamu orang-orang yang yakin (akan hakikat itu, maka terimalah sahaja apa yang diutuskan kepada kamu).

Ayah: 8

لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ يُحۡيِۦ وَيُمِيتُۖ رَبُّكُمۡ وَرَبُّ ءَابَآئِكُمُ ٱلۡأَوَّلِينَ

Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia; Dia lah Yang menghidupkan dan Yang mematikan; (Dia lah jua) Tuhan kamu dan Tuhan datuk nenek kamu yang telah lalu.

Ayah: 9

بَلۡ هُمۡ فِي شَكّٖ يَلۡعَبُونَ

(Mereka tidak meyakini kebenaran yang dijelaskan kepada mereka), bahkan mereka masih tenggelam dalam keraguan sambil bermain-main dengan perkara ugama.

Ayah: 10

فَٱرۡتَقِبۡ يَوۡمَ تَأۡتِي ٱلسَّمَآءُ بِدُخَانٖ مُّبِينٖ

Oleh itu tunggulah (wahai Muhammad) semasa langit membawa asap kemarau yang jelas nyata (yang menyebabkan kebuluran yang dahsyat),

Ayah: 11

يَغۡشَى ٱلنَّاسَۖ هَٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٞ

Yang akan menimpa seluruh keadaan manusia (yang kafir itu, sehingga mereka akan berkata: “Ini adalah azab yang sungguh menyakitkan”.

Ayah: 12

رَّبَّنَا ٱكۡشِفۡ عَنَّا ٱلۡعَذَابَ إِنَّا مُؤۡمِنُونَ

(Pada saat itu mereka akan merayu dengan berkata): “Wahai Tuhan kami! Hapuskanlah azab ini dari kami, sesungguhnya kami akan beriman!”.

Ayah: 13

أَنَّىٰ لَهُمُ ٱلذِّكۡرَىٰ وَقَدۡ جَآءَهُمۡ رَسُولٞ مُّبِينٞ

Bagaimana mereka dapat beringat (menyempurnakan janji mereka hendak beriman itu)? Pada hal mereka telah pun didatangi seorang Rasul yang memberi keterangan-keterangan (yang cukup untuk mereka beriman)!

Ayah: 14

ثُمَّ تَوَلَّوۡاْ عَنۡهُ وَقَالُواْ مُعَلَّمٞ مَّجۡنُونٌ

Sekalipun demikian, mereka juga berpaling ingkar daripada menerima keterangannya sambil berkata (sesama sendiri): “Dia seorang yang diajar (oleh bangsa asing), dia juga seorang yang gila!”

Ayah: 15

إِنَّا كَاشِفُواْ ٱلۡعَذَابِ قَلِيلًاۚ إِنَّكُمۡ عَآئِدُونَ

Sesungguhnya (kalaulah) kami hapuskan azab itu barang sedikitpun, sudah tentu kamu akan kembali (kufur ingkar).

Ayah: 16

يَوۡمَ نَبۡطِشُ ٱلۡبَطۡشَةَ ٱلۡكُبۡرَىٰٓ إِنَّا مُنتَقِمُونَ

(Ingatlah! Kalau kamu ulangi keingkaran kamu, kamu akan dibinasakan) semasa Kami timpakan (kamu dengan) paluan yang besar (dari pihak lawan kamu); sesungguhnya Kami tetap akan menyeksa (dengan azab yang seberat-beratnya).

Ayah: 17

۞ وَلَقَدۡ فَتَنَّا قَبۡلَهُمۡ قَوۡمَ فِرۡعَوۡنَ وَجَآءَهُمۡ رَسُولٞ كَرِيمٌ

Dan demi sesungguhnya! Sebelum mereka, Kami telah menguji kaum Firaun, dan merekapun telah didatangi oleh seorang Rasul (Nabi Musa) Yang mulia, -

Ayah: 18

أَنۡ أَدُّوٓاْ إِلَيَّ عِبَادَ ٱللَّهِۖ إِنِّي لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِينٞ

(Yang memberitahu kepada mereka dengan katanya): Berikanlah kepadaku wahai hamba-hamba Allah (apa-apa yang menandakan kamu menerima kerasulanku); sesungguhnya aku ini seorang Rasul yang amanah, yang diutuskan kepada kamu.

Ayah: 19

وَأَن لَّا تَعۡلُواْ عَلَى ٱللَّهِۖ إِنِّيٓ ءَاتِيكُم بِسُلۡطَٰنٖ مُّبِينٖ

“Dan janganlah kamu berlaku sombong takbur terhadap Allah; sesungguhnya aku ada membawa kepada kamu mukjizat yang jelas nyata.

Ayah: 20

وَإِنِّي عُذۡتُ بِرَبِّي وَرَبِّكُمۡ أَن تَرۡجُمُونِ

“Dan sesungguhnya aku telah memohon perlindungan kepada Tuhanku dan Tuhan kamu, daripada kamu merejam (atau menyakiti) daku.

Ayah: 21

وَإِن لَّمۡ تُؤۡمِنُواْ لِي فَٱعۡتَزِلُونِ

“Dan sekiranya kamu tidak juga mahu berimankan kerasulanku, maka putuskanlah perhubungan kamu denganku (janganlah mengganggu daku).”

Ayah: 22

فَدَعَا رَبَّهُۥٓ أَنَّ هَٰٓؤُلَآءِ قَوۡمٞ مُّجۡرِمُونَ

(Setelah Nabi Musa berputus asa daripada iman mereka), maka ia pun merayu kepada Tuhannya lalu berkata: “Sesungguhnya orang-orang ini adalah kaum yang berdosa, (yang telah sebati dengan kekufurannya, dan berhaklah mereka menerima balasan yang seburuk-buruknya)”.

Ayah: 23

فَأَسۡرِ بِعِبَادِي لَيۡلًا إِنَّكُم مُّتَّبَعُونَ

Lalu (diperintahkan kepadanya): “Bawalah hamba-hambaku (pengikut-pengikutmu) keluar pada waktu malam, kerana sesungguhnya kamu akan dikejar (oleh Firaun dan orang-orangnya).

Ayah: 24

وَٱتۡرُكِ ٱلۡبَحۡرَ رَهۡوًاۖ إِنَّهُمۡ جُندٞ مُّغۡرَقُونَ

“Dan tinggalkanlah laut itu dalam keadaan tenang - terbelah, kerana sesungguhnya mereka (yang mengejarmu itu) ialah tentera yang akan ditenggelamkan (sehingga binasa)”.

Ayah: 25

كَمۡ تَرَكُواْ مِن جَنَّٰتٖ وَعُيُونٖ

Banyak sungguh kebun-kebun dan matair, mereka tinggalkan,

Ayah: 26

وَزُرُوعٖ وَمَقَامٖ كَرِيمٖ

Dan juga berbagai jenis tanaman serta tempat-tempat kediaman yang indah - mulia,

Ayah: 27

وَنَعۡمَةٖ كَانُواْ فِيهَا فَٰكِهِينَ

Dan juga kemewahan hidup, yang mereka sekian lama menikmatinya.

Ayah: 28

كَذَٰلِكَۖ وَأَوۡرَثۡنَٰهَا قَوۡمًا ءَاخَرِينَ

Demikianlah keadaannya (hukum Kami ke atas orang-orang yang derhaka); dan Kami jadikan semua peninggalan Firaun dan orang-orangnya: milik kaum yang lain (kaum Bani Israil).

Ayah: 29

فَمَا بَكَتۡ عَلَيۡهِمُ ٱلسَّمَآءُ وَٱلۡأَرۡضُ وَمَا كَانُواْ مُنظَرِينَ

Mereka (ketika dibinasakan) itu tidak ditangisi oleh langit dan bumi (atau penduduk keduanya) dan mereka pula tidak diberi tempoh lagi.

Ayah: 30

وَلَقَدۡ نَجَّيۡنَا بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ مِنَ ٱلۡعَذَابِ ٱلۡمُهِينِ

Dan demi sesungguhnya! Kami telah selamatkan kaum Bani Israil, dari azab yang menghina, -

Ayah: 31

مِن فِرۡعَوۡنَۚ إِنَّهُۥ كَانَ عَالِيٗا مِّنَ ٱلۡمُسۡرِفِينَ

Dari penindasan Firaun, sesungguhnya ia adalah seorang yang sombong takbur lagi terbilang dari orang-orang yang melampaui batas (dalam keganasan dan kekejamannya).

Ayah: 32

وَلَقَدِ ٱخۡتَرۡنَٰهُمۡ عَلَىٰ عِلۡمٍ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ

Dan demi sesungguhnya! Kami telah memilih mereka dengan berdasarkan pengetahuan (Kami) - menjadi lebih pangkatnya dari penduduk dunia (pada zaman itu),

Ayah: 33

وَءَاتَيۡنَٰهُم مِّنَ ٱلۡأٓيَٰتِ مَا فِيهِ بَلَٰٓؤٞاْ مُّبِينٌ

Dan Kami berikan kepada mereka (melalui Nabi Musa) berbagai mukjizat yang mengandungi ujian yang jelas nyata (untuk melahirkan sikap mereka).

Ayah: 34

إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ لَيَقُولُونَ

(Berbalik kepada kisah kaum musyrik penduduk Makkah, Allah berfirman): “Sesungguhnya mereka ini akan berkata (kepadamu - wahai Muhammad dan kepada pengikut-pengikutmu):

Ayah: 35

إِنۡ هِيَ إِلَّا مَوۡتَتُنَا ٱلۡأُولَىٰ وَمَا نَحۡنُ بِمُنشَرِينَ

“Mati, hanyalah mati kita yang pertama (di dunia), dan kita tidak sekali-kali akan dibangkitkan hidup lagi (sesudah itu);

Ayah: 36

فَأۡتُواْ بِـَٔابَآئِنَآ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ

“(Jika tidak) maka bawakanlah datuk nenek kami (yang telah mati) kalau betul kamu orang-orang yang benar!”

Ayah: 37

أَهُمۡ خَيۡرٌ أَمۡ قَوۡمُ تُبَّعٖ وَٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ أَهۡلَكۡنَٰهُمۡۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ مُجۡرِمِينَ

(Mengapa mereka masih berdegil dalam kekufurannya?) Adakah mereka yang lebih kekuatan dan kehandalannya atau kaum “Tubba'” dan orang-orang yang terdahulu dari mereka? Orang-orang itu semuanya Kami telah binasakan, kerana sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berdosa.

Ayah: 38

وَمَا خَلَقۡنَا ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا لَٰعِبِينَ

Dan tidaklah Kami menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya, secara main-main;

Ayah: 39

مَا خَلَقۡنَٰهُمَآ إِلَّا بِٱلۡحَقِّ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ

Tidaklah Kami menciptakan keduanya (serta segala yang ada di antaranya) melainkan kerana menzahirkan perkara-perkara yang benar; akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (hakikat itu).

Ayah: 40

إِنَّ يَوۡمَ ٱلۡفَصۡلِ مِيقَٰتُهُمۡ أَجۡمَعِينَ

Sesungguhnya hari pemutusan hukum untuk memberi balasan, ialah masa untuk mereka semua berhimpun, -

Ayah: 41

يَوۡمَ لَا يُغۡنِي مَوۡلًى عَن مَّوۡلٗى شَيۡـٔٗا وَلَا هُمۡ يُنصَرُونَ

Iaitu hari seseorang kerabat atau sahabat karib tidak dapat memberikan sebarang perlindungan kepada seseorang kerabat atau sahabat karibnya, dan mereka pula tidak akan diberikan pertolongan (untuk menghapuskan azab itu),

Ayah: 42

إِلَّا مَن رَّحِمَ ٱللَّهُۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ

Kecuali orang yang telah diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah jualah yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.

Ayah: 43

إِنَّ شَجَرَتَ ٱلزَّقُّومِ

(Ingatlah), sesungguhnya pokok Zaqqum, -

Ayah: 44

طَعَامُ ٱلۡأَثِيمِ

(Buahnya) menjadi makanan bagi orang yang berdosa (dalam neraka).

Ayah: 45

كَٱلۡمُهۡلِ يَغۡلِي فِي ٱلۡبُطُونِ

(Makanan ini pula panas) seperti tembaga cair, mendidih dalam perut, -

Ayah: 46

كَغَلۡيِ ٱلۡحَمِيمِ

Seperti mendidihnya air yang meluap-luap panasnya.

Ayah: 47

خُذُوهُ فَٱعۡتِلُوهُ إِلَىٰ سَوَآءِ ٱلۡجَحِيمِ

(Lalu diperintahkan kepada malaikat penjaga neraka): “Renggutlah orang yang berdosa itu dan seretlah dia ke tengah-tengah neraka.

Ayah: 48

ثُمَّ صُبُّواْ فَوۡقَ رَأۡسِهِۦ مِنۡ عَذَابِ ٱلۡحَمِيمِ

“Kemudian curahkanlah di atas kepalanya - azab seksa - dari air panas yang menggelegak”.

Ayah: 49

ذُقۡ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡكَرِيمُ

(Serta dikatakan kepadanya secara mengejek): “Rasalah azab seksa, sebenarnya engkau adalah orang yang berpengaruh dan terhormat (dalam kalangan masyarakatmu)”

Ayah: 50

إِنَّ هَٰذَا مَا كُنتُم بِهِۦ تَمۡتَرُونَ

(Kemudian dikatakan kepada ahli neraka umumnya): “Sesungguhnya inilah dia (azab seksa) yang kamu dahulu ragu-ragu terhadapnya!”

Ayah: 51

إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٖ

Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa (akan ditempatkan) di tempat tinggal yang aman sentosa. -

Ayah: 52

فِي جَنَّٰتٖ وَعُيُونٖ

Ia itu di dalam beberapa taman Syurga, dengan matair-matair terpancar padanya,

Ayah: 53

يَلۡبَسُونَ مِن سُندُسٖ وَإِسۡتَبۡرَقٖ مُّتَقَٰبِلِينَ

Mereka memakai pakaian dari kain sutera yang halus dan kain sutera tebal yang bersulam; (mereka duduk di tempat perhimpunan) sentiasa berhadap-hadapan (di atas pelamin masing-masing).

Ayah: 54

كَذَٰلِكَ وَزَوَّجۡنَٰهُم بِحُورٍ عِينٖ

Demikianlah keadaannya; dan Kami jadikan kawan teman mereka bidadari-bidadari yang putih melepak, lagi luas cantik matanya.

Ayah: 55

يَدۡعُونَ فِيهَا بِكُلِّ فَٰكِهَةٍ ءَامِنِينَ

Mereka meminta - di dalam Syurga itu - tiap-tiap jenis buah-buahan (yang mereka ingini), dalam keadaan aman sentosa.

Ayah: 56

لَا يَذُوقُونَ فِيهَا ٱلۡمَوۡتَ إِلَّا ٱلۡمَوۡتَةَ ٱلۡأُولَىٰۖ وَوَقَىٰهُمۡ عَذَابَ ٱلۡجَحِيمِ

Mereka tidak merasai kematian dalam Syurga itu selain daripada mati yang mereka rasai (di dunia) dahulu; dan Allah selamatkan mereka dari azab neraka;

Ayah: 57

فَضۡلٗا مِّن رَّبِّكَۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ

(Mereka diberikan semuanya itu) sebagai limpah kurnia dari Tuhanmu (wahai Muhammad); yang demikian itulah kemenangan yang besar.

Ayah: 58

فَإِنَّمَا يَسَّرۡنَٰهُ بِلِسَانِكَ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُونَ

Maka sesungguhnya tujuan Kami memudahkan Al-Quran dengan bahasamu (wahai Muhammad), ialah supaya mereka (yang memahaminya) beringat dan insaf (untuk beriman dan mematuhinya).

Ayah: 59

فَٱرۡتَقِبۡ إِنَّهُم مُّرۡتَقِبُونَ

(Kiranya mereka tidak berbuat demikian) maka tunggulah (wahai Muhammad akan kesudahan mereka), sesungguhnya mereka juga menunggu (akan kesudahanmu).