Traduzione dei significati Versetto 9 Sura An-Nisâ’ - Traduzione indonesiana dell'Abbreviata Esegesi del Nobile Corano - L'Enciclopedia del Nobile Corano

Versetto: 9

وَلۡيَخۡشَ ٱلَّذِينَ لَوۡ تَرَكُواْ مِنۡ خَلۡفِهِمۡ ذُرِّيَّةٗ ضِعَٰفًا خَافُواْ عَلَيۡهِمۡ فَلۡيَتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡيَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدًا

Hendaklah orang-orang yang sekiranya mereka mati akan meninggalkan anak-anak yang masih kecil lagi lemah merasa khawatir anak-anak mereka tersebut akan terlantar. Oleh sebab itu, seharusnya mereka bertakwa kepada Allah dalam mengurus anak-anak yatim yang berada di bawah perwaliannya dengan tidak menzalimi mereka, agar setelah mereka mati Allah menyediakan orang yang mau berbuat baik kepada anak-anak mereka sebagaimana mereka berbuat baik kepada anak-anak yatim tersebut. Seharusnya juga mereka berbuat baik terhadap hak anak-anak dari orang yang mereka hadiri wasiatnya, yaitu dengan mengucapkan kata-kata yang tepat kepadanya agar ia tidak membuat wasiat yang menzalimi hak ahli warisnya setelah kematiannya, dan tidak menutup dirinya sendiri dari kebaikan dengan tidak membuat wasiat sama sekali.

Alcuni insegnamenti da trarre da questi versi sono:

• دلت أحكام المواريث على أن الشريعة أعطت الرجال والنساء حقوقهم مراعية العدل بينهم وتحقيق المصلحة بينهم.

· Ketentuan-ketentuan hukum dalam pembagian warisan menunjukkan bahwa syariat Islam mempertimbangkan aspek keadilan dan perwujudan maslahat dalam memberikan hak-hak ahli waris laki-laki dan perempuan.

• التغليظ الشديد في حرمة أموال اليتامى، والنهي عن التعدي عليها، وعن تضييعها على أي وجه كان.

· Peringatan keras tentang keharaman harta anak-anak yatim dan larangan keras untuk berbuat zalim di dalamnya dan menyia-nyiakannya dengan cara apa pun.

• لما كان المال من أكثر أسباب النزاع بين الناس تولى الله تعالى قسمته في أحكام المواريث.

· Karena harta merupakan salah satu penyebab utama timbulnya perselisihan di antara manusia, maka Allah -Ta'ālā- sendiri yang mengatur pembagiannya dalam hukum waris.