Firo maanaaji al-quraan tedduɗo oo - Firo enndeniaiiwo tonngaango e facciro al-quraan tedduɗo oo * - Tippudi firooji ɗii


Firo maanaaji Aaya: (106) Simoore: Simoore nagge
۞ مَا نَنسَخۡ مِنۡ ءَايَةٍ أَوۡ نُنسِهَا نَأۡتِ بِخَيۡرٖ مِّنۡهَآ أَوۡ مِثۡلِهَآۗ أَلَمۡ تَعۡلَمۡ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌ
Allah -Ta'ālā- menjelaskan bahwa ketika mencabut hukum yang tercantum di dalam ayat Al-Qur`ān atau mencabut lafalnya sehingga dilupakan oleh manusia, maka Allah -Subḥānahu- mendatangkan hukum atau ayat yang lebih bermanfaat di dunia dan di akhirat, atau yang setara dengannya. Hal itu dilakukan dengan pengetahuan dan kebijaksanaan Allah. Adapun engkau -wahai Nabi- mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, sehingga Dia dapat melakukan apa saja yang Dia kehendaki dan memutuskan apa saja yang Dia inginkan.
Faccirooji aarabeeji:
Ina jeyaa e nafoore aayeeje ɗee e ngol hello:
• أن الأمر كله لله، فيبدل ما يشاء من أحكامه وشرائعه، ويبقي ما يشاء منها، وكل ذلك بعلمه وحكمته.
· Semua urusan adalah hak milik Allah. Dia bisa mengganti ketentuan hukum dan syariat-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Dia juga bisa menetapkan ketentuan hukum dan syariat yang dikehendaki-Nya. Semua itu berdasarkan pengetahuan dan kebijaksaan-Nya.

• حَسَدُ كثيرٍ من أهل الكتاب هذه الأمة، لما خصَّها الله من الإيمان واتباع الرسول، حتى تمنوا رجوعها إلى الكفر كما كانت.
· Banyak Ahli Kitab yang merasa dengki kepada umat Islam ini tatkala Allah memberinya anugerah khusus berupa iman dan mengikuti ajaran Rasulullah. Bahkan Ahli Kitab itu berharap agar umat Islam kembali menjadi orang-orang kafir seperti sediakala.

 
Firo maanaaji Aaya: (106) Simoore: Simoore nagge
Tippudi cimooje Tonngoode hello ngoo
 
Firo maanaaji al-quraan tedduɗo oo - Firo enndeniaiiwo tonngaango e facciro al-quraan tedduɗo oo - Tippudi firooji ɗii

Firo enndenisiiwo tonngaango e facciro al-quraan tedduɗo oo ummiriingo to hentorde facciro wonannde jaŋdeeli al-quraan

Uddude