Firo maanaaji al-quraan tedduɗo oo - Firo enndeniaiiwo tonngaango e facciro al-quraan tedduɗo oo * - Tippudi firooji ɗii


Firo maanaaji Aaya: (18) Simoore: Simoore korndolli
حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوۡاْ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمۡلِ قَالَتۡ نَمۡلَةٞ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمۡلُ ٱدۡخُلُواْ مَسَٰكِنَكُمۡ لَا يَحۡطِمَنَّكُمۡ سُلَيۡمَٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُونَ
Mereka terus digiring hingga ketika mereka sampai di lembah semut (salah satu tempat di negeri Syam), seekor semut berkata, "Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang kalian, agar kalian tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari keberadaan kalian, sebab bila mereka mengetahuinya niscaya mereka tidak akan menginjak-injak kalian."
Faccirooji aarabeeji:
Ina jeyaa e nafoore aayeeje ɗee e ngol hello:
• التبسم ضحك أهل الوقار.
· Senyuman itu adalah tertawanya orang-orang yang berwibawa.

• شكر النعم أدب الأنبياء والصالحين مع ربهم.
· Mensyukuri nikmat merupakan adab kebiasaan para nabi dan orang-orang saleh terhadap Tuhan mereka

• الاعتذار عن أهل الصلاح بظهر الغيب.
· Memaafkan orang-orang saleh ketika mereka absen.

• سياسة الرعية بإيقاع العقاب على من يستحقه، وقبول عذر أصحاب الأعذار.
· Salah satu cara mengatur rakyat bawahan adalah menghukum orang yang berhak mendapatkannya dan menerima alasan orang yang memiliki uzur.

• قد يوجد من العلم عند الأصاغر ما لا يوجد عند الأكابر.
· Kadangkala ada ilmu pada orang-orang muda atau junior yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang sudah senior.

 
Firo maanaaji Aaya: (18) Simoore: Simoore korndolli
Tippudi cimooje Tonngoode hello ngoo
 
Firo maanaaji al-quraan tedduɗo oo - Firo enndeniaiiwo tonngaango e facciro al-quraan tedduɗo oo - Tippudi firooji ɗii

Firo enndenisiiwo tonngaango e facciro al-quraan tedduɗo oo ummiriingo to hentorde facciro wonannde jaŋdeeli al-quraan

Uddude