Firo maanaaji al-quraan tedduɗo oo - Firo enndeniaiiwo tonngaango e facciro al-quraan tedduɗo oo * - Tippudi firooji ɗii


Firo maanaaji Aaya: (10) Simoore: Simoore jeddondiral
إِنَّمَا ٱلنَّجۡوَىٰ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ لِيَحۡزُنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَيۡسَ بِضَآرِّهِمۡ شَيۡـًٔا إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
Sesungguhnya bisik-bisik itu -yang mengandung dosa, permusuhan, dan kemaksiatan terhadap Rasul- adalah bagian dari upaya setan untuk memperindah yang buruk dan gangguannya terhadap para penolong-penolongnya, untuk memasukkan kesedihan ke hati orang-orang beriman bahwa mereka tertipu oleh setan. Setan dan upayanya untuk memperindah yang buruk itu sedikit pun tidak bisa menimpakan mudarat kepada orang-orang yang beriman kecuali dengan kehendak dan keinginan Allah. Hendaknya kepada Allah saja orang-orang yang beriman bersandar dalam segala urusan mereka.
Faccirooji aarabeeji:
Ina jeyaa e nafoore aayeeje ɗee e ngol hello:
• مع أن الله عالٍ بذاته على خلقه؛ إلا أنه مطَّلع عليهم بعلمه لا يخفى عليه أي شيء.
· Meskipun Allah itu tinggi dari sisi zat-Nya di atas makhluk-Nya, akan tetapi Dia mengetahui segenap makhluk-Nya dengan ilmu-Nya, tidak ada sesuatu pun yang luput dari-Nya.

• لما كان كثير من الخلق يأثمون بالتناجي أمر الله المؤمنين أن تكون نجواهم بالبر والتقوى.
· Ketika banyak orang yang berdosa karena pembicaraan rahasia, Allah memerintahkan agar pembicaraan rahasia orang-orang beriman adalah dalam urusan kebaikan dan takwa.

• من آداب المجالس التوسيع فيها للآخرين.
· Di antara adab dalam majelis adalah memberikan kelapangan untuk orang lain.

 
Firo maanaaji Aaya: (10) Simoore: Simoore jeddondiral
Tippudi cimooje Tonngoode hello ngoo
 
Firo maanaaji al-quraan tedduɗo oo - Firo enndeniaiiwo tonngaango e facciro al-quraan tedduɗo oo - Tippudi firooji ɗii

Firo enndenisiiwo tonngaango e facciro al-quraan tedduɗo oo ummiriingo to hentorde facciro wonannde jaŋdeeli al-quraan

Uddude