[1367]. Maksudnya, kaum musyrikin Mekah bukan saja benci kepada kebenaran, bahkan mereka juga telah merencanakan hendak membunuh Nabi Muhammad Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam. Akan tetapi, rencana itu gagal karena Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā juga mempunyai rencana untuk menyelamatkan Nabi.
[1368]. Maksudnya Nabi Muhammad Ṣallallāhu ʻAlaihi wa Sallam dan nabi yang lain dapat memberi syafaat sesudah diberi izin oleh Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā.