Check out the new design

وه‌رگێڕانی ماناكانی قورئانی پیرۆز - وەرگێڕاوی ئیندۆنیسی بۆ پوختەی تەفسیری قورئانی پیرۆز * - پێڕستی وه‌رگێڕاوه‌كان


وه‌رگێڕانی ماناكان سوره‌تی: البقرة   ئایه‌تی:
۞ سَيَقُولُ ٱلسُّفَهَآءُ مِنَ ٱلنَّاسِ مَا وَلَّىٰهُمۡ عَن قِبۡلَتِهِمُ ٱلَّتِي كَانُواْ عَلَيۡهَاۚ قُل لِّلَّهِ ٱلۡمَشۡرِقُ وَٱلۡمَغۡرِبُۚ يَهۡدِي مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ
Orang-orang bodoh dan lemah akal dari kalangan Yahudi, serta orang-orang munafik yang seperti mereka bertanya, “Apa yang membuat orang-orang Islam berpaling dari kiblat Baitulmaqdis yang menjadi kiblat mereka sebelumnya?” Katakanlah -wahai Nabi- untuk menjawab pertanyaan mereka, “Allahlah satu-satunya pemilik kerajaan timur, barat dan arah mata angin lainnya. Dia berhak menghadapkan siapa saja di antara hamba-hamba-Nya ke arah tertentu yang dihendaki-Nya, dan Dialah yang menunjukkan hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki ke jalan lurus, yang tidak bengkok dan tidak menyimpang.”
تەفسیرە عەرەبیەکان:
وَكَذَٰلِكَ جَعَلۡنَٰكُمۡ أُمَّةٗ وَسَطٗا لِّتَكُونُواْ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَيَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَيۡكُمۡ شَهِيدٗاۗ وَمَا جَعَلۡنَا ٱلۡقِبۡلَةَ ٱلَّتِي كُنتَ عَلَيۡهَآ إِلَّا لِنَعۡلَمَ مَن يَتَّبِعُ ٱلرَّسُولَ مِمَّن يَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيۡهِۚ وَإِن كَانَتۡ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى ٱلَّذِينَ هَدَى ٱللَّهُۗ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَٰنَكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِٱلنَّاسِ لَرَءُوفٞ رَّحِيمٞ
Sebagaimana Kami telah memberi kalian kiblat yang Kami ridai untuk kalian, Kami pun telah menjadikan kalian sebagai umat terbaik, adil dan pertengahan di antara umat-umat lainnya, baik dalam hal akidah, ibadah maupun muamalah, supaya kalian kelak pada hari Kiamat menjadi saksi bagi para utusan Allah bahwa mereka telah menyampaikan apa yang Allah perintahkan kepada mereka untuk disampaikan kepada umat mereka. Juga supaya Rasulullah, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menjadi saksi atas kalian bahwa dia telah menyampaikan kepada kalian apa yang harus dia sampaikan. Sungguh, tidaklah Kami menjadikan pengalihan kiblatmu yang pertama itu -yaitu Baitulmaqdis- kecuali supaya Kami mengetahui secara nyata balasan apa yang akan diterima oleh orang yang mau menerima ketentuan Allah secara sukarela dan tunduk kepada-Nya, kemudian mengikuti Rasulullah. Juga supaya Kami mengetahui siapa yang murtad dari agamanya dan mengikuti hawa nafsunya, sehingga tidak mau tunduk kepada ketentuan Allah. Peristiwa pengalihan dari kiblat yang pertama ini terasa sangat berat kecuali bagi orang-orang yang mendapat bimbingan dari Allah untuk beriman kepada-Nya dan percaya bahwa apa pun yang ditetapkan Allah bagi hamba-hamba-Nya pasti didasari oleh hikmah-hikmah tertentu yang sangat bijaksana. Sungguh, Allah tidak akan menyia-nyiakan iman kalian kepada-Nya, termasuk salat yang kalian lakukan sebelum pengalihan kiblat, karena sesungguhnya Allah Maha Penyantun lagi Maha Penyayang, Dia tidak akan memberatkan mereka dan tidak akan menyia-nyiakan pahala amal perbuatan mereka.
تەفسیرە عەرەبیەکان:
قَدۡ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجۡهِكَ فِي ٱلسَّمَآءِۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبۡلَةٗ تَرۡضَىٰهَاۚ فَوَلِّ وَجۡهَكَ شَطۡرَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِۚ وَحَيۡثُ مَا كُنتُمۡ فَوَلُّواْ وُجُوهَكُمۡ شَطۡرَهُۥۗ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ لَيَعۡلَمُونَ أَنَّهُ ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّهِمۡۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا يَعۡمَلُونَ
Sungguh Kami telah melihat gerak-gerik wajah dan pandanganmu -wahai Nabi- ke arah langit untuk menunggu turunnya wahyu tentang pengalihan arah kiblat yang engkau inginkan. Lalu Kami benar-benar menghadapkanmu ke arah kiblat yang engkau ridai dan sukai, yaitu Baitullah (Ka'bah), sebagai pengganti Baitulmaqdis yang sekarang. Sebab itu, hadapkanlah wajahmu ke arah Baitullah yang ada di Makkah al-Mukarramah, sehingga di manapun kalian -wahai orang-orang mukmin- berada, hadapkanlah wajah kalian ke arahnya ketika menunaikan salat. Sesungguhnya orang-orang yang telah diberikan kitab suci, baik Yahudi maupun Nasrani benar-benar mengetahui bahwa pengalihan kiblat ini adalah kebenaran yang turun dari Tuhan yang menciptakan mereka dan mengatur urusan mereka, karena kebenaran itu telah tertulis di dalam kitab suci mereka. Allah tidak lalai terhadap perbuatan orang-orang yang berpaling dari kebenaran, bahkan Allah mengetahuinya dan akan memberi mereka balasan yang setimpal.
تەفسیرە عەرەبیەکان:
وَلَئِنۡ أَتَيۡتَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ بِكُلِّ ءَايَةٖ مَّا تَبِعُواْ قِبۡلَتَكَۚ وَمَآ أَنتَ بِتَابِعٖ قِبۡلَتَهُمۡۚ وَمَا بَعۡضُهُم بِتَابِعٖ قِبۡلَةَ بَعۡضٖۚ وَلَئِنِ ٱتَّبَعۡتَ أَهۡوَآءَهُم مِّنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَكَ مِنَ ٱلۡعِلۡمِ إِنَّكَ إِذٗا لَّمِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Demi Allah! Jika engkau -wahai Nabi- datang kepada orang-orang yang telah diberi kitab suci, baik orang-orang Yahudi maupun Nasrani dengan membawa setiap ayat dan bukti yang menunjukkan bahwa pengalihan kiblat itu adalah benar, niscaya mereka tidak akan mau menghadap ke arah kiblatmu karena mereka memang menolak agama yang engkau bawa dan enggan mengikuti kebenaran. Engkau tidak akan menghadap ke arah kiblat mereka setelah Allah memalingkanmu dari kiblat itu. Sebagian dari mereka pun tidak akan menghadap ke arah kiblat sebagian yang lain karena masing-masing dari mereka mengafirkan golongan yang lain. Namun, jika engkau mengikuti hawa nafsu orang-orang itu -dalam urusan kiblat dan ketentuan-ketentuan hukum lainnya setelah engkau mendapatkan ilmu yang benar dan tidak ada keraguan terhadapnya- sesungguhnya ketika itu engkau benar-benar termasuk orang-orang yang zalim karena telah meninggalkan petunjuk dan mengikuti hawa nafsu. Kata-kata ini ditujukan kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- untuk menunjukkan betapa buruknya tindakan mengikuti orang-orang tersebut. Jika tidak, maka Allah telah memelihara Nabi-Nya dari tindakan tersebut. Kata-kata ini juga merupakan peringatan bagi umatnya sepeninggalnya.
تەفسیرە عەرەبیەکان:
سوودەکانی ئایەتەکان لەم پەڕەیەدا:
• أن الاعتراض على أحكام الله وشرعه والتغافل عن مقاصدها دليل على السَّفَه وقلَّة العقل.
· Melawan ketentuan hukum dan syariat Allah serta mengabaikan tujuan-tujuannya menunjukkan kebodohan dan kekurangwarasan.

• فضلُ هذه الأمة وشرفها، حيث أثنى عليها الله ووصفها بالوسطية بين سائر الأمم.
· Besarnya keutamaan dan kemuliaan umat ini karena Allah telah memujinya dan menyebutnya sebagai umat pertengahan di antara umat-umat lainnya.

• التحذير من متابعة أهل الكتاب في أهوائهم؛ لأنهم أعرضوا عن الحق بعد معرفته.
· Peringatan agar tidak mengikuti hawa nafsu Ahli Kitab karena mereka telah berpaling dari kebenaran setelah mengetahuinya.

• جواز نَسْخِ الأحكام الشرعية في الإسلام زمن نزول الوحي، حيث نُسِخَ التوجه إلى بيت المقدس، وصار إلى المسجد الحرام.
· Dimungkinkan adanya penghapusan hukum syariat di dalam Islam pada masa turunnya wahyu, seperti dihapusnya keharusan menghadap ke Baitulmaqdis dan diganti dengan keharusan menghadap ke arah Masjidilharam (Ka'bah).

 
وه‌رگێڕانی ماناكان سوره‌تی: البقرة
پێڕستی سوره‌ته‌كان ژمارەی پەڕە
 
وه‌رگێڕانی ماناكانی قورئانی پیرۆز - وەرگێڕاوی ئیندۆنیسی بۆ پوختەی تەفسیری قورئانی پیرۆز - پێڕستی وه‌رگێڕاوه‌كان

بڵاوكراوەتەوە لە لایەن ناوەندی تەفسیر بۆ خوێندنە قورئانیەکان.

داخستن