ߞߎ߬ߙߣߊ߬ ߞߟߊߒߞߋ ߞߘߐ ߟߎ߬ ߘߟߊߡߌߘߊ - "ߟߊߘߛߏߣߍ߲" ߞߎ߬ߙߣߊ߬ ߞߟߊߒߞߋ ߞߘߐߦߌߘߊ ߘߐ߫ ߍ߲ߘߣߏߛߌߞߊ߲ ߘߐ߫ * - ߘߟߊߡߌߘߊ ߟߎ߫ ߦߌ߬ߘߊ߬ߥߟߊ


ߞߘߐ ߟߎ߬ ߘߟߊߡߌ߬ߘߊ߬ߟߌ ߝߐߘߊ ߘߏ߫: ߟߏ߬ߟߏ ߝߐߘߊ   ߟߝߊߙߌ ߘߏ߫:

Surah An-Najm

ߝߐߘߊ ߟߊߢߌߣߌ߲ ߘߏ߫:
إثبات صدق الوحي وأنه من عند الله.
Pengukuhan kebenaran wahyu, yaitu bahwa sumbernya dari sisi Allah.

وَٱلنَّجۡمِ إِذَا هَوَىٰ
Allah -Subḥānahu- bersumpah dengan bintang ketika jatuh.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمۡ وَمَا غَوَىٰ
Tidaklah Muhammad Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- itu tersesat dari jalan hidayah dan tidak pula ia berbuat keliru, akan tetapi ia berada dalam kebenaran.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ
Tidaklah ia mengucapkan Al-Qur`ān ini dengan mengikuti hawa nafsunya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
إِنۡ هُوَ إِلَّا وَحۡيٞ يُوحَىٰ
Al-Qur`ān ini tidak lain adalah wahyu yang diwahyukan Allah kepadanya melalui Jibril -'alaihissalām-.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
عَلَّمَهُۥ شَدِيدُ ٱلۡقُوَىٰ
Diajarkan kepadanya oleh malaikat yang sangat kuat, yaitu Jibril -'alaihissalām-.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
ذُو مِرَّةٖ فَٱسۡتَوَىٰ
Jibril -'alaihissalām- mempunyai bentuk yang sempurna dan ia menampakkan diri di hadapan Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dalam bentuknya yang diciptakan oleh Allah untuknya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَهُوَ بِٱلۡأُفُقِ ٱلۡأَعۡلَىٰ
Saat itu dia berada di ufuk yang tinggi dari langit.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّىٰ
Lalu Jibril -'alaihissalām- mendekat kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- kemudian bertambah lebih mendekat lagi.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
فَكَانَ قَابَ قَوۡسَيۡنِ أَوۡ أَدۡنَىٰ
Jarak kedekatan antara Jibril dengan Nabi sekitar dua busur panah atau lebih dekat lagi.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
فَأَوۡحَىٰٓ إِلَىٰ عَبۡدِهِۦ مَآ أَوۡحَىٰ
Lalu Jibril mewahyukan kepada hamba Allah Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- apa yang Allah wahyukan.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
مَا كَذَبَ ٱلۡفُؤَادُ مَا رَأَىٰٓ
Hati Muhammad tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
أَفَتُمَٰرُونَهُۥ عَلَىٰ مَا يَرَىٰ
Apakah kalian -wahai orang-orang musyrik- hendak mendebatnya apa yang diperlihatkan oleh Allah kepadanya pada malam beliau diisrakan.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَلَقَدۡ رَءَاهُ نَزۡلَةً أُخۡرَىٰ
Sungguh, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah melihat Jibril kembali dalam bentuk aslinya pada malam ia diisrakan.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
عِندَ سِدۡرَةِ ٱلۡمُنتَهَىٰ
Itu terjadi di Sidratulmuntaha, yaitu pohon yang besar sekali, yang berada di langit ketujuh.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
عِندَهَا جَنَّةُ ٱلۡمَأۡوَىٰٓ
Di sebelah pohon ini terdapat surga al-Ma`wā.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
إِذۡ يَغۡشَى ٱلسِّدۡرَةَ مَا يَغۡشَىٰ
Yaitu ketika Sidratulmuntaha diliputi oleh hal yang agung dari perintah Allah, yang tidak diketahui hakikatnya kecuali oleh Allah.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
مَا زَاغَ ٱلۡبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ
Mata beliau tidak menoleh ke kiri atau ke kanan serta tidak melampaui yang sudah ditentukan.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
لَقَدۡ رَأَىٰ مِنۡ ءَايَٰتِ رَبِّهِ ٱلۡكُبۡرَىٰٓ
Sungguh Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah melihat sebagian dari tanda-tanda Tuhannya yang agung pada malam beliau dimikrajkan yang menunjukkan kekuasaan-Nya; beliau melihat surga, neraka, dan selain keduanya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
أَفَرَءَيۡتُمُ ٱللَّٰتَ وَٱلۡعُزَّىٰ
 Lalu apakah kalian -wahai orang-orang musyrik- melihat berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah ini, yaitu al-Lāt dan al-'Uzzā?
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَمَنَوٰةَ ٱلثَّالِثَةَ ٱلۡأُخۡرَىٰٓ
Juga apakah kalian melihat Manāh, berhala ketiga yang lain dari berhala-berhala kalian? Kabarkan kepadaku adakah mereka mempunyai kemampuan untuk memberi manfaat atau mudarat kepada kalian?!
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
أَلَكُمُ ٱلذَّكَرُ وَلَهُ ٱلۡأُنثَىٰ
Apakah bagi kalian -wahai orang-orang musyrik- anak laki-laki yang kalian sukai, sementara bagi Allah -Subḥānahu- anak perempuan yang tidak kalian sukai?
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
تِلۡكَ إِذٗا قِسۡمَةٞ ضِيزَىٰٓ
Pembagian yang kalian lakukan berdasarkan hawa nafsu kalian itu adalah pembagian yang tidak adil.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
إِنۡ هِيَ إِلَّآ أَسۡمَآءٞ سَمَّيۡتُمُوهَآ أَنتُمۡ وَءَابَآؤُكُم مَّآ أَنزَلَ ٱللَّهُ بِهَا مِن سُلۡطَٰنٍۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ وَمَا تَهۡوَى ٱلۡأَنفُسُۖ وَلَقَدۡ جَآءَهُم مِّن رَّبِّهِمُ ٱلۡهُدَىٰٓ
Berhala-berhala ini tidak lain hanyalah nama-nama yang tidak mempunyai arti. Ia tidak mempunyai bagian dari sifat-sifat ketuhanan, hanya saja kalian dan bapak-bapak kalianlah yang menamakannya dengan nama-nama itu, Allah sama sekali tidak menurunkan keterangan tentang hal itu. Dalam keyakinan mereka, orang-orang musyrik hanyalah mengikuti prasangka dan apa yang diinginkan oleh hawa nafsu mereka dari apa yang dijadikan indah oleh setan-setan di dalam hati mereka. Sungguh, telah datang kepada mereka petunjuk dari Tuhan mereka melalui lisan Nabi-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, akan tetapi mereka tidak mengambil petunjuk itu.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
أَمۡ لِلۡإِنسَٰنِ مَا تَمَنَّىٰ
Apakah manusia mendapatkan apa yang diinginkan dari syafa’at berhala-berhala itu kepada Allah?
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
فَلِلَّهِ ٱلۡأٓخِرَةُ وَٱلۡأُولَىٰ
Tidak, mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan karena milik Allah sajalah akhirat dan dunia. Dia memberikan dari keduanya apa yang dikehendaki-Nya dan menahan dari keduanya apa yang dikehendaki-Nya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
۞ وَكَم مِّن مَّلَكٖ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ لَا تُغۡنِي شَفَٰعَتُهُمۡ شَيۡـًٔا إِلَّا مِنۢ بَعۡدِ أَن يَأۡذَنَ ٱللَّهُ لِمَن يَشَآءُ وَيَرۡضَىٰٓ
Berapa banyak malaikat di langit yang syafaat mereka tidak berguna sedikit pun seandainya mereka ingin memberikan syafaat kepada seseorang, kecuali setelah Allah mengizinkan sebagian mereka memberi syafaat untuk orang yang dikehendaki-Nya dan Allah meridai orang yang diberi syafaat itu. Allah tidak akan memberi izin bagi yang menjadikan sekutu selain Allah untuk memberi syafaat dan tidak meridai orang yang diberi syafaat yang menyembah sekutu selain menyembah Allah.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
ߟߝߊߙߌ ߟߎ߫ ߢߊ߬ߕߣߐ ߘߏ߫ ߞߐߜߍ ߣߌ߲߬ ߞߊ߲߬:
• كمال أدب النبي صلى الله عليه وسلم حيث لم يَزغْ بصره وهو في السماء السابعة.
· Kesempurnaan adab Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- karena mata beliau tidak jelalatan saat berada di langit ke tujuh.

• سفاهة عقل المشركين حيث عبدوا شيئًا لا يضر ولا ينفع، ونسبوا لله ما يكرهون واصطفوا لهم ما يحبون.
· Dangkalnya akal kaum musyrikin karena mereka menyembah sesuatu yang tak membahayakan dan tidak pula menguntungkan, serta mereka menisbahkan kepada Allah apa yang mereka benci dan memilih untuk diri mereka apa yang mereka suka.

• الشفاعة لا تقع إلا بشرطين: الإذن للشافع، والرضا عن المشفوع له.
· Syafaat tidak terjadi kecuali dengan dua syarat; izin Allah untuk yang memberi syafaat dan rida Allah bagi orang yang diberi syafaat.

إِنَّ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡأٓخِرَةِ لَيُسَمُّونَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةَ تَسۡمِيَةَ ٱلۡأُنثَىٰ
Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada hari kebangkitan di alam akhirat benar-benar menamakan para malaikat dengan nama-nama perempuan karena mereka meyakini bahwa malaikat adalah anak-anak perempuan Allah. Mahatinggi Allah dari ucapan mereka setinggi-tingginya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَمَا لَهُم بِهِۦ مِنۡ عِلۡمٍۖ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّۖ وَإِنَّ ٱلظَّنَّ لَا يُغۡنِي مِنَ ٱلۡحَقِّ شَيۡـٔٗا
Penamaan mereka dengan anak-anak perempuan sama sekali tidak berdasarkan kepada pengetahuan, mereka tidak mengikuti kecuali hanya sekedar prasangka saja, padahal sesungguhnya prasangka itu sama sekali tidak berguna untuk mencapai kebenaran sehingga harus disamakan dengannya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
فَأَعۡرِضۡ عَن مَّن تَوَلَّىٰ عَن ذِكۡرِنَا وَلَمۡ يُرِدۡ إِلَّا ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا
Sebab itu, berpalinglah -wahai Rasul- dari orang yang berpaling dari mengingat Allah, tidak mengindahkannya, dan tidak menginginkan kecuali hanya kehidupan dunia dan dia tidak berbuat untuk akhiratnya karena dia tidak mengimaninya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
ذَٰلِكَ مَبۡلَغُهُم مِّنَ ٱلۡعِلۡمِۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِمَنِ ٱهۡتَدَىٰ
Hal yang dikatakan oleh orang-orang musyrik itu -yaitu memberi nama malaikat dengan nama-nama perempuan- adalah batas pengetahuan mereka karena mereka adalah orang-orang bodoh, tidak sampai kepada ilmu yang pasti. Sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- paling mengetahui orang-orang yang melenceng dari jalan kebenaran dan Dia paling mengetahui siapa yang mendapat hidayah ke jalan kebenaran, tidak ada sesuatu pun yang luput dari-Nya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَلِلَّهِ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ لِيَجۡزِيَ ٱلَّذِينَ أَسَٰٓـُٔواْ بِمَا عَمِلُواْ وَيَجۡزِيَ ٱلَّذِينَ أَحۡسَنُواْ بِٱلۡحُسۡنَى
Hanya milik Allahlah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi baik dari sisi kekuasaan, penciptaan, maupun pengaturan, agar Allah membalas orang-orang yang melakukan perbuatan buruk di dunia dengan siksa yang pantas bagi mereka dan membalas orang-orang beriman yang melakukan kebaikan dengan surga.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
ٱلَّذِينَ يَجۡتَنِبُونَ كَبَٰٓئِرَ ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡفَوَٰحِشَ إِلَّا ٱللَّمَمَۚ إِنَّ رَبَّكَ وَٰسِعُ ٱلۡمَغۡفِرَةِۚ هُوَ أَعۡلَمُ بِكُمۡ إِذۡ أَنشَأَكُم مِّنَ ٱلۡأَرۡضِ وَإِذۡ أَنتُمۡ أَجِنَّةٞ فِي بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمۡۖ فَلَا تُزَكُّوٓاْ أَنفُسَكُمۡۖ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَنِ ٱتَّقَىٰٓ
Merekalah orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan maksiat-maksiat yang buruk kecuali dosa-dosa kecil karena yang ini diampuni dengan meninggalkan dosa-dosa besar dan memperbanyak ketaatan. Sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- Mahaluas ampunan-Nya, Dia mengampuni dosa hamba-hamba-Nya saat mereka bertobat darinya. Dia -Subḥānahu- paling mengerti kondisi kalian dan keadaan kalian saat menciptakan bapak kalian, Adam, dari tanah dan saat kalian berada di perut ibu-ibu kalian dari satu bentuk pencitptaan ke bentuk lain, tidak ada sesuatu pun dari itu yang luput dari Allah. Sebab itu, janganlah kalian menganggap diri kalian suci dengan memujinya dan memuji ketakwaannya karena Allahlah yang paling mengetahui siapa yang paling bertakwa kepada-Nya dengan menjalankan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
أَفَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي تَوَلَّىٰ
Apakah kamu melihat keburukan orang yang berpaling dari Islam setelah ia dekat darinya?
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَأَعۡطَىٰ قَلِيلٗا وَأَكۡدَىٰٓ
Dia ini memberikan sedikit dari hartanya kemudian ia menahannya karena sifat kikir telah menjadi tabiatnya, meski demikian ia menganggap dirinya suci.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
أَعِندَهُۥ عِلۡمُ ٱلۡغَيۡبِ فَهُوَ يَرَىٰٓ
Apakah di sisinya ada ilmu tentang yang gaib lalu dia melihat dan berbicara tentang yang gaib itu?
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
أَمۡ لَمۡ يُنَبَّأۡ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَىٰ
Ataukah dia hanya mengada-ada atas nama Allah?! Ataukah orang yang mengada-ada atas nama Allah ini belum diberitahu apa yang ada pada suhuf pertama yang diturunkan kepada Musa,
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَإِبۡرَٰهِيمَ ٱلَّذِي وَفَّىٰٓ
dan suhuf Ibrahim yang telah menunaikan segala yang ditugaskan oleh Tuhannya kepadanya dan menuntaskannya?!
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
أَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٞ وِزۡرَ أُخۡرَىٰ
Hal itu adalah bahwa seseorang tidak dibebani dengan dosa orang lain;
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَأَن لَّيۡسَ لِلۡإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ
bahwa seseorang tidak mendapat pahala kecuali pahala amalnya yang telah ia kerjakan;
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَأَنَّ سَعۡيَهُۥ سَوۡفَ يُرَىٰ
dan bahwa amalnya pasti akan diperlihatkan secara kasat mata pada hari Kiamat,
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
ثُمَّ يُجۡزَىٰهُ ٱلۡجَزَآءَ ٱلۡأَوۡفَىٰ
kemudian pahala amalnya itu diberikan secara sempurna tanpa dikurangi;
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَأَنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ ٱلۡمُنتَهَىٰ
bahwa hanya kepada Tuhanmu -wahai Rasul- tempat kembali para hamba dan tujuan mereka setelah kematian mereka;
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَأَنَّهُۥ هُوَ أَضۡحَكَ وَأَبۡكَىٰ
bahwasanya Dia menggembirakan orang yang dikehendaki-Nya dengan menjadikannya tertawa, dan membuat sedih orang yang dikehendaki-Nya dengan membuatnya menangis;
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَأَنَّهُۥ هُوَ أَمَاتَ وَأَحۡيَا
bahwasanya Dia mematikan orang-orang yang hidup di dunia dan menghidupkan orang-orang yang meninggal dengan kebangkitan;
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
ߟߝߊߙߌ ߟߎ߫ ߢߊ߬ߕߣߐ ߘߏ߫ ߞߐߜߍ ߣߌ߲߬ ߞߊ߲߬:
• انقسام الذنوب إلى كبائر وصغائر.
· Pembagian dosa-dosa menjadi dosa besar dan dosa kecil.

• خطورة التقوُّل على الله بغير علم.
· Bahaya berkata atas nama Allah tanpa ilmu.

• النهي عن تزكية النفس.
· Larangan untuk menganggap diri suci.

وَأَنَّهُۥ خَلَقَ ٱلزَّوۡجَيۡنِ ٱلذَّكَرَ وَٱلۡأُنثَىٰ
bahwasanya Dia menciptakan dua jenis, laki-laki dan perempuan,
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
مِن نُّطۡفَةٍ إِذَا تُمۡنَىٰ
keduanya dari air mani jika diletakkan di dalam rahim;
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَأَنَّ عَلَيۡهِ ٱلنَّشۡأَةَ ٱلۡأُخۡرَىٰ
bahwasanya Dialah yang mengembalikan penciptaan keduanya setelah kematian keduanya untuk kebangkitan;
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَأَنَّهُۥ هُوَ أَغۡنَىٰ وَأَقۡنَىٰ
bahwasanya Dia menjadikan kaya orang yang dikehendaki-Nya dengan manjadikannya memiliki harta dan Dia memberikan harta yang digunakan manusia untuk mencukupi diri mereka;
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَأَنَّهُۥ هُوَ رَبُّ ٱلشِّعۡرَىٰ
bahwasanya Dia adalah pemilik bintang asy-Syi'rā (Sirius), yaitu bintang yang disembah oleh sebagian orang musyrik sebagai tuhan selain Allah;
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَأَنَّهُۥٓ أَهۡلَكَ عَادًا ٱلۡأُولَىٰ
dan bahwasanya Dia telah menghancurkan kaum 'Ād yang pertama, yaitu kaum Nabi Hud tatkala mereka tetap berada pada kekufuran.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَثَمُودَاْ فَمَآ أَبۡقَىٰ
Dia juga membinasakan Ṡamūd, kaum Nabi Saleh, sehingga Dia tidak menyisakan seorang pun dari mereka.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَقَوۡمَ نُوحٖ مِّن قَبۡلُۖ إِنَّهُمۡ كَانُواْ هُمۡ أَظۡلَمَ وَأَطۡغَىٰ
Dia juga membinasakan kaum Nabi Nuh sebelum kaum 'Ād dan Ṡamūd. Sesungguhnya kaum Nabi Nuh lebih zalim dan lebih melampaui batas daripada kaum 'Ād dan Ṡamūd karena Nuh tinggal bersama kaumnya selama seribu tahun kurang lima puluh tahun dalam rangka menyeru mereka untuk menauhidkan Allah, akan tetapi mereka tidak mengindahkannya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَٱلۡمُؤۡتَفِكَةَ أَهۡوَىٰ
Negeri-negeri kaum Lut juga diangkat oleh Allah ke langit kemudian Dia membalikkannya dan menjatuhkannya kembali ke bumi.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
فَغَشَّىٰهَا مَا غَشَّىٰ
Lalu setelah mengangkat negeri-negeri itu ke langit dan menjatuhkannya ke bumi, Dia menutupnya dan menimpakan padanya bebatuan yang menghilangkan negeri itu.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
فَبِأَيِّ ءَالَآءِ رَبِّكَ تَتَمَارَىٰ
Lantas bukti-bukti Tuhanmu yang mana yang menunjukkan kekuasaan-Nya yang kamu tentang -wahai manusia-, sehingga kamu tidak mengambil pelajaran darinya?!
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
هَٰذَا نَذِيرٞ مِّنَ ٱلنُّذُرِ ٱلۡأُولَىٰٓ
 Rasul yang diutus kepada kalian ini adalah dari jenis rasul-rasul yang terdahulu.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
أَزِفَتِ ٱلۡأٓزِفَةُ
 Kiamat yang dekat sudah mendekat.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
لَيۡسَ لَهَا مِن دُونِ ٱللَّهِ كَاشِفَةٌ
 Tidak ada penahan yang bisa menahannya dan tidak ada yang tahu kejadiannya selain Allah.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
أَفَمِنۡ هَٰذَا ٱلۡحَدِيثِ تَعۡجَبُونَ
Lalu apakah dengan Al-Qur`ān yang dibacakan kepada kalian ini kalian merasa heran bila ia berasal dari sisi Allah?!
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَتَضۡحَكُونَ وَلَا تَبۡكُونَ
Lalu kalian menertawakannya sebagai bentuk penghinaan terhadapnya dan kalian tidak menangis ketika mendengar nasihat-nasihatnya?!
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
وَأَنتُمۡ سَٰمِدُونَ
Bahkan, kalian selalu lalai darinya dan tidak memperhatikannya?!
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
فَٱسۡجُدُواْۤ لِلَّهِۤ وَٱعۡبُدُواْ۩
Sebab itu, sujudlah kepada Allah semata dan ikhlaskanlah ibadah hanya untuk-Nya.
ߊߙߊߓߎߞߊ߲ߡߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߟߎ߬:
ߟߝߊߙߌ ߟߎ߫ ߢߊ߬ߕߣߐ ߘߏ߫ ߞߐߜߍ ߣߌ߲߬ ߞߊ߲߬:
• عدم التأثر بالقرآن نذير شؤم.
· Tidak terpengaruh dengan Al-Qur`ān adalah pertanda sial (kemalangan).

• خطر اتباع الهوى على النفس في الدنيا والآخرة.
· Bahayanya mengikuti hawa nafsu di dunia dan di akhirat.

• عدم الاتعاظ بهلاك الأمم صفة من صفات الكفار.
· Tidak mengambil pelajaran dari kebinasaan umat-umat yang terdahulu adalah salah satu sifat orang-orang kafir.

 
ߞߘߐ ߟߎ߬ ߘߟߊߡߌ߬ߘߊ߬ߟߌ ߝߐߘߊ ߘߏ߫: ߟߏ߬ߟߏ ߝߐߘߊ
ߝߐߘߊ ߟߎ߫ ߦߌ߬ߘߊ߬ߥߟߊ ߞߐߜߍ ߝߙߍߕߍ
 
ߞߎ߬ߙߣߊ߬ ߞߟߊߒߞߋ ߞߘߐ ߟߎ߬ ߘߟߊߡߌߘߊ - "ߟߊߘߛߏߣߍ߲" ߞߎ߬ߙߣߊ߬ ߞߟߊߒߞߋ ߞߘߐߦߌߘߊ ߘߐ߫ ߍ߲ߘߣߏߛߌߞߊ߲ ߘߐ߫ - ߘߟߊߡߌߘߊ ߟߎ߫ ߦߌ߬ߘߊ߬ߥߟߊ

"ߟߊߘߛߏߣߍ߲" ߞߎ߬ߙߣߊ߬ ߞߟߊߒߞߋ ߞߘߐߦߌߘߊ ߘߐ߫ ߍ߲ߘߣߏߛߌߞߊ߲ ߘߐ߫߸ ߡߍ߲ ߝߘߊߣߍ߲߫ ߞߎ߬ߙߊ߬ߣߊ ߞߘߐߦߌߘߊ ߕߌߙߌ߲ߠߌ߲ ߝߊ߲ߓߊ ߟߊ߫

ߘߊߕߎ߲߯ߠߌ߲