কুরআনুল কারীমের অর্থসমূহের অনুবাদ - কুরআনুল কারীমের সংক্ষিপ্ত তাফসীরের ইন্দোনেশীয় ভাষায় অনুবাদ। * - অনুবাদসমূহের সূচী


অর্থসমূহের অনুবাদ সূরা: সূরা আল-মায়েদা   আয়াত:

Surah Al-Māidah

সূরার কতক উদ্দেশ্য:
الأمر بالوفاء بالعقود، والتحذير من مشابهة أهل الكتاب في نقضها.
Perintah memenuhi akad yang disepakati dan peringatan dari menyerupai Ahli Kitab dalam mengkhianati dan membatalkannya sepihak.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَوۡفُواْ بِٱلۡعُقُودِۚ أُحِلَّتۡ لَكُم بَهِيمَةُ ٱلۡأَنۡعَٰمِ إِلَّا مَا يُتۡلَىٰ عَلَيۡكُمۡ غَيۡرَ مُحِلِّي ٱلصَّيۡدِ وَأَنتُمۡ حُرُمٌۗ إِنَّ ٱللَّهَ يَحۡكُمُ مَا يُرِيدُ
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah! Sempurnakanlah perjanjian-perjanjian yang saling mengikat kuat antara kalian dengan pencipta kalian dan antara kalian dengan makhluk-Nya. Allah telah menghalalkan bagi kalian -sebagai wujud kasih sayang-Nya kepada kalian- binatang-binatang ternak, seperti unta, sapi, dan kambing, kecuali binatang yang pengharamannya dibacakan kepada kalian dan binatang buruan darat yang diharamkan bagi kalian pada saat kalian melaksanakan ihram haji atau umrah. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum atas apa yang Dia kehendaki dengan menghalalkan atau mengharamkannya sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Oleh sebab itu, tidak ada seorang pun yang bisa memaksa-Nya, dan tidak ada seorang pun yang mampu menyanggah ketetapan hukum-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُحِلُّواْ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ وَلَا ٱلشَّهۡرَ ٱلۡحَرَامَ وَلَا ٱلۡهَدۡيَ وَلَا ٱلۡقَلَٰٓئِدَ وَلَآ ءَآمِّينَ ٱلۡبَيۡتَ ٱلۡحَرَامَ يَبۡتَغُونَ فَضۡلٗا مِّن رَّبِّهِمۡ وَرِضۡوَٰنٗاۚ وَإِذَا حَلَلۡتُمۡ فَٱصۡطَادُواْۚ وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنَـَٔانُ قَوۡمٍ أَن صَدُّوكُمۡ عَنِ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ أَن تَعۡتَدُواْۘ وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian menghalalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah, yang kalian diperintahkan-Nya untuk menghormatinya, dan jauhilah larangan-larangan ihram, seperti memakai pakaian yang berjahit, serta hindarilah larangan-larangan tanah haram, seperti berburu binatang. Janganlah kalian melakukan peperangan di bulan-bulan haram (Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab). Janganlah kalian menghalalkan (mengganggu) binatang-binatang hadyu (sembelihan) yang akan disembelih di tanah suci dengan cara merampasnya atau semacamnya, atau menghalang-halanginya agar tidak sampai ke tempat penyembelihannya. Janganlah kalian menghalalkan binatang-binatang ternak yang diberi kalung dari kain atau sejenisnya sebagai tanda bahwa binatang itu adalah binatang hadyu, dan janganlah kalian menghalalkan (mengganggu) orang-orang yang sedang pergi ke Baitullah yang suci untuk mencari keuntungan dari perdagangan dan mengharap rida Allah. Apabila kalian telah selesai bertahalul dari ihram haji atau umrah, dan telah keluar dari tanah haram, maka berburulah jika kalian mau. Jangan sekali-kali kebencian kalian kepada suatu kaum karena mereka telah menghalang-halangi kalian dari Masjidilharam, mendorong kalian untuk berbuat sewenang-wenang dan tidak berlaku adil kepada mereka. Tolong-menolonglah kalian -wahai orang-orang mukmin- dalam mengerjakan apa yang diperintahkan kepada kalian dan meninggalkan apa yang terlarang bagi kalian, dan janganlah kalian tolong-menolong dalam perbuatan maksiat yang mendatangkan dosa dan dalam perbuatan zalim terhadap makhluk, baik kezaliman dalam perkara darah, harta, ataupun kehormatan mereka. Takutlah kalian kepada Allah dengan senantiasa patuh kepada-Nya dan tidak durhaka kepada-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakeras hukuman-Nya kepada orang yang durhaka kepada-Nya maka waspadalah terhadap hukuman-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• عناية الله بجميع أحوال الورثة في تقسيم الميراث عليهم.
· Allah memperhatikan kondisi seluruh ahli waris di dalam pembagian harta warisan kepada mereka.

• الأصل هو حِلُّ الأكل من كل بهيمة الأنعام، سوى ما خصه الدليل بالتحريم، أو ما كان صيدًا يعرض للمحرم في حجه أو عمرته.
· Pada dasarnya semua binatang ternak halal dimakan, kecuali yang secara khusus diharamkan oleh dalil, atau binatang buruan bagi orang yang sedang melaksanakan ihram haji atau umrah.

• النهي عن استحلال المحرَّمات، ومنها: محظورات الإحرام، والصيد في الحرم، والقتال في الأشهر الحُرُم، واستحلال الهدي بغصب ونحوه، أو مَنْع وصوله إلى محله.
· Larangan menghalalkan larangan-larangan Allah, di antaranya ialah larangan-larangan ihram, larangan berburu di tanah haram, larangan berperang di bulan-bulan haram, larangan mengganggu binatang hadyu dengan cara merampasnya dan semacamnya, atau mencegahnya sampai ke tempat penyembelihannya.

حُرِّمَتۡ عَلَيۡكُمُ ٱلۡمَيۡتَةُ وَٱلدَّمُ وَلَحۡمُ ٱلۡخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ لِغَيۡرِ ٱللَّهِ بِهِۦ وَٱلۡمُنۡخَنِقَةُ وَٱلۡمَوۡقُوذَةُ وَٱلۡمُتَرَدِّيَةُ وَٱلنَّطِيحَةُ وَمَآ أَكَلَ ٱلسَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيۡتُمۡ وَمَا ذُبِحَ عَلَى ٱلنُّصُبِ وَأَن تَسۡتَقۡسِمُواْ بِٱلۡأَزۡلَٰمِۚ ذَٰلِكُمۡ فِسۡقٌۗ ٱلۡيَوۡمَ يَئِسَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِن دِينِكُمۡ فَلَا تَخۡشَوۡهُمۡ وَٱخۡشَوۡنِۚ ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ فَمَنِ ٱضۡطُرَّ فِي مَخۡمَصَةٍ غَيۡرَ مُتَجَانِفٖ لِّإِثۡمٖ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
Allah mengharamkan bagi kalian binatang yang mati tanpa disembelih. Allah juga mengharamkan bagi kalian darah yang mengucur, daging babi, binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah, binatang yang mati karena dicekik, dipukul, jatuh dari tempat yang tinggi, ditanduk oleh binatang lain, dan binatang yang diterkam oleh binatang buas seperti singa, harimau, dan serigala. Dari semua itu, dikecualikan binatang-binatang yang kalian dapati masih hidup kemudian kalian menyembelihnya, maka binatang itu halal bagi kalian. Dia juga mengharamkan bagi kalian binatang yang disembelih untuk berhala dan mengharamkan bagi kalian mencari tahu nasib kalian yang merupakan hal gaib melalui beberapa batangan panjang, yaitu bisa dari bebatuan atau anak panah yang tertulis di sana "Lakukan" dan "Jangan lakukan", lantas tulisan mana yang keluar maka itulah yang dikerjakan. Melakukan perbuatan-perbuatan terlarang tersebut berarti keluar dari ketaatan kepada Allah. Pada hari ini, orang-orang kafir telah putus asa untuk membuat kalian murtad dari agama Islam tatkala mereka melihat kekuatan Islam. Sebab itu, janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku saja. Pada hari ini, telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, yaitu agama Islam, dan telah Aku cukupkan bagi kalian nikmat-Ku yang lahir maupun yang batin, serta Aku juga telah pilihkan agama Islam sebagai agama kalian. Oleh karena itu, Aku tidak akan menerima agama lain selain Islam. Barang siapa yang kelaparan dan terpaksa memakan bangkai, tanpa ada kecenderungan untuk berbuat dosa maka tidak ada dosa baginya pada hal tersebut. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَسۡـَٔلُونَكَ مَاذَآ أُحِلَّ لَهُمۡۖ قُلۡ أُحِلَّ لَكُمُ ٱلطَّيِّبَٰتُ وَمَا عَلَّمۡتُم مِّنَ ٱلۡجَوَارِحِ مُكَلِّبِينَ تُعَلِّمُونَهُنَّ مِمَّا عَلَّمَكُمُ ٱللَّهُۖ فَكُلُواْ مِمَّآ أَمۡسَكۡنَ عَلَيۡكُمۡ وَٱذۡكُرُواْ ٱسۡمَ ٱللَّهِ عَلَيۡهِۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلۡحِسَابِ
Sahabat-sahabatmu bertanya kepada kamu -wahai Rasul- tentang makanan yang Allah halalkan bagi mereka. Katakanlah -wahai Rasul-, “Allah menghalalkan bagi kalian memakan makanan-makanan yang baik, dan juga menghalalkan bagi kalian memakan binatang yang ditangkap oleh binatang-binatang terlatih dan bertaring, seperti anjing dan singa, atau burung-burung yang berkuku tajam, seperti burung elang yang kalian latih untuk berburu dan kalian ajari sebagian dari ilmu berupa tata caranya yang Allah berikan kepada kalian, sehingga menjadi binatang yang apabila diperintah maka ia jalankan perintah itu, dan apabila dilarang ia patuhi larangan tersebut. Karena itu, makanlah binatang buruan yang berhasil ditangkapnya walaupun ia membunuhnya. Tetapi, bacalah bismillah ketika kalian melepaskannya (untuk berburu) dan takutlah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sesungguhnya Allah Mahacepat penghitungan-Nya terhadap berbagai amal perbuatan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱلۡيَوۡمَ أُحِلَّ لَكُمُ ٱلطَّيِّبَٰتُۖ وَطَعَامُ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ حِلّٞ لَّكُمۡ وَطَعَامُكُمۡ حِلّٞ لَّهُمۡۖ وَٱلۡمُحۡصَنَٰتُ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ وَٱلۡمُحۡصَنَٰتُ مِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ مِن قَبۡلِكُمۡ إِذَآ ءَاتَيۡتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ مُحۡصِنِينَ غَيۡرَ مُسَٰفِحِينَ وَلَا مُتَّخِذِيٓ أَخۡدَانٖۗ وَمَن يَكۡفُرۡ بِٱلۡإِيمَٰنِ فَقَدۡ حَبِطَ عَمَلُهُۥ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
Pada hari ini Allah menghalalkan bagi kalian memakan makanan-makanan yang dianggap lezat, dan memakan binatang yang disembelih oleh Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani. Dia juga menghalalkan bagi mereka binatang yang kalian sembelih, dan Dia menghalalkan bagi kalian menikahi wanita-wanita beriman yang merdeka dan terhormat, dan menikahi wanita-wanita yang merdeka dan terhormat dari kalangan orang-orang yang diberi Alkitab sebelum kalian, yaitu kalangan Yahudi dan Nasrani, apabila kalian memberikan mahar mereka dan kalian bermaksud menjaga diri dari perbuatan keji, tidak bermaksud menjadikan mereka sebagai kekasih-kekasih gelap untuk kalian ajak berbuat zina. Barang siapa yang kafir kepada ketentuan-ketentuan hukum yang telah Allah tetapkan bagi hamba-hamba-Nya maka amal perbuatannya batal karena kehilangan syarat sahnya, yaitu iman, dan kelak pada hari kiamat ia termasuk orang-orang yang merugi karena ia akan masuk neraka untuk selama-lamanya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• تحريم ما مات دون ذكاة، والدم المسفوح، ولحم الخنزير، وما ذُكِرَ عليه اسْمٌ غير اسم الله عند الذبح، وكل ميت خنقًا، أو ضربًا، أو بسقوط من علو، أو نطحًا، أو افتراسًا من وحش، ويُستثنى من ذلك ما أُدرِكَ حيًّا وذُكّيَ بذبح شرعي.
· Keharaman mengonsumsi binatang yang mati tanpa disembelih, darah yang mengucur, daging babi, binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah, binatang yang mati karena dicekik, dipukul, jatuh dari ketinggian, ditanduk oleh binatang lain, atau diterkam oleh binatang buas, kecuali yang didapati masih hidup kemudian disembelih sesuai syariat.

• حِلُّ ما صاد كل مدرَّبٍ ذي ناب أو ذي مخلب.
· Kehalalan memakan binatang yang diburu oleh binatang buas yang bertaring atau berkuku tajam.

• إباحة ذبائح أهل الكتاب، وإباحة نكاح حرائرهم من العفيفات.
· Kebolehan mengonsumsi binatang yang disembelih oleh Ahli Kitab dan bolehnya menikahi wanita-wanita merdeka dan terhormat dari kalangan mereka.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قُمۡتُمۡ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغۡسِلُواْ وُجُوهَكُمۡ وَأَيۡدِيَكُمۡ إِلَى ٱلۡمَرَافِقِ وَٱمۡسَحُواْ بِرُءُوسِكُمۡ وَأَرۡجُلَكُمۡ إِلَى ٱلۡكَعۡبَيۡنِۚ وَإِن كُنتُمۡ جُنُبٗا فَٱطَّهَّرُواْۚ وَإِن كُنتُم مَّرۡضَىٰٓ أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوۡ جَآءَ أَحَدٞ مِّنكُم مِّنَ ٱلۡغَآئِطِ أَوۡ لَٰمَسۡتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمۡ تَجِدُواْ مَآءٗ فَتَيَمَّمُواْ صَعِيدٗا طَيِّبٗا فَٱمۡسَحُواْ بِوُجُوهِكُمۡ وَأَيۡدِيكُم مِّنۡهُۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجۡعَلَ عَلَيۡكُم مِّنۡ حَرَجٖ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمۡ وَلِيُتِمَّ نِعۡمَتَهُۥ عَلَيۡكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kalian hendak menunaikan salat sementara kalian sedang berhadas kecil maka berwudulah, yaitu dengan cara membasuh wajah kalian, membasuh tangan beserta sikunya, mengusap kepala kalian, dan membasuh kaki kalian beserta mata kaki yang menonjol di pergelangan kaki. Tetapi, bila kalian berhadas besar maka mandilah. Jika kalian menderita sakit yang kalian takutkan akan bertambah parah atau tertunda kesembuhannya (bila terkena air), atau kalian sedang bepergian dalam keadaan sehat walafiat, atau kalian sedang berhadas kecil karena buang hajat misalnya, atau berhadas besar karena bersetubuh dengan istri, tetapi kalian tidak menemukan air untuk bersuci setelah berusaha mencarinya maka hendaknya mencari permukaan tanah kemudian tepuklah dengan kedua telapak tangan kalian dan usapkanlah ke wajah kalian dan usapkanlah ke kedua tangan kalian. Allah tidak ingin menyulitkan kalian dalam ketentuan hukum-hukum-Nya dengan (tidak) mewajibkan kalian (bersuci dengan) menggunakan air bila membahayakan kalian. Oleh karena itu, Dia menetapkan syariat baru sebagai penggantinya ketika ada kesulitan dalam menggunakan air karena sakit atau tidak ada air. Hal itu dalam rangka menyempurnakan nikmat-Nya kepada kalian supaya kalian bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kalian, dan tidak mengingkarinya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَةَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ وَمِيثَٰقَهُ ٱلَّذِي وَاثَقَكُم بِهِۦٓ إِذۡ قُلۡتُمۡ سَمِعۡنَا وَأَطَعۡنَاۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
Ingatlah nikmat yang Allah berikan kepada kalian berupa petunjuk untuk memeluk agama Islam dan ingatlah pula janji yang telah Dia ambil dari kalian tatkala kalian menyatakan baiat (janji setia) kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- untuk mendengar dan patuh, baik di kala senang maupun susah dengan mengatakan, “Kami mendengar ucapanmu dan mematuhi perintahmu.” Bertakwalah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya -termasuk janji-janji kalian kepada-Nya- dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati sehingga tidak ada sesuatu pun padanya yang luput dari pengetahuan-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنَـَٔانُ قَوۡمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعۡدِلُواْۚ ٱعۡدِلُواْ هُوَ أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya! Tunaikanlah hak-hak Allah atas diri kalian seraya mengharap rida-Nya dan hendaklah kalian menjadi saksi yang adil bukan saksi palsu. Jangan sekali-kali kebencian kalian terhadap orang-orang tertentu mendorong kalian untuk berlaku tidak adil kepada mereka karena keadilan itu diperlukan dalam menghadapi kawan maupun lawan. Sebab itu, berlaku adillah kepada kawan maupun lawan karena keadilan itu lebih dekat kepada sikap takut kepada Allah, sedangkan sikap tidak adil lebih dekat kepada kelancangan kepada Allah. Bertakwalah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat. Tidak ada satu pun amal perbuatan kalian yang luput dari pengetahuan-Nya dan Dia akan membalas kalian dengan balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَهُم مَّغۡفِرَةٞ وَأَجۡرٌ عَظِيمٞ
Allah -yang tidak pernah mengingkari janji-Nya- menjanjikan kepada orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta beramal saleh ampunan atas dosa-dosa mereka dan ganjaran yang besar, yaitu masuk surga.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• الأصل في الطهارة هو استعمال الماء بالوضوء من الحدث الأصغر، والغسل من الحدث الأكبر.
· Pada dasarnya bersuci adalah menggunakan air untuk berwudu dalam rangka menghilangkan hadas kecil dan untuk mandi dalam rangka menghilangkan hadas besar.

• في حال تعذر الحصول على الماء، أو تعذّر استعماله لمرض مانع أو برد قارس، يشرع التيمم (بالتراب) لرفع حكم الحدث (الأصغر أو الأكبر).
· Ketika tidak mendapatkan air atau tidak bisa menggunakan air karena sakit atau cuaca yang sangat dingin maka disyariatkan untuk bertayamum dengan tanah untuk menghilangkan hadas kecil atau hadas besar.

• الأمر بتوخي العدل واجتناب الجور حتى في معاملة المخالفين.
· Perintah untuk berlaku adil dan menghindari perilaku curang meskipun terhadap orang-orang yang berseberangan.

وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَكَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَآ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَحِيمِ
Sebaliknya, orang-orang yang kafir kepada Allah dan mendustakan ayat-ayat-Nya, mereka itu penghuni-penghuni neraka yang akan masuk ke dalamnya sebagai hukuman atas kekafiran dan pendustaan mereka. Mereka akan menetap di sana sebagaimana seorang sahabat yang selalu setia dengan sahabatnya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ هَمَّ قَوۡمٌ أَن يَبۡسُطُوٓاْ إِلَيۡكُمۡ أَيۡدِيَهُمۡ فَكَفَّ أَيۡدِيَهُمۡ عَنكُمۡۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah dengan hati dan lisan kalian akan karunia yang Allah berikan kepada kalian, yaitu rasa aman yang Dia berikan kepada kalian dan rasa takut yang Dia masukkan ke dalam hati musuh-musuh kalian tatkala mereka hendak mengangkat tangan mereka untuk menyerang dan mencelakakan kalian, tetapi kemudian Allah memalingkan perhatian mereka dari kalian dan melindungi kalian dari serangan mereka. Bertakwalah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Hanya kepada Allahlah seharusnya orang-orang mukmin bersandar dalam mencari kemaslahatan agamawi maupun duniawi mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ وَلَقَدۡ أَخَذَ ٱللَّهُ مِيثَٰقَ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ وَبَعَثۡنَا مِنۡهُمُ ٱثۡنَيۡ عَشَرَ نَقِيبٗاۖ وَقَالَ ٱللَّهُ إِنِّي مَعَكُمۡۖ لَئِنۡ أَقَمۡتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَيۡتُمُ ٱلزَّكَوٰةَ وَءَامَنتُم بِرُسُلِي وَعَزَّرۡتُمُوهُمۡ وَأَقۡرَضۡتُمُ ٱللَّهَ قَرۡضًا حَسَنٗا لَّأُكَفِّرَنَّ عَنكُمۡ سَيِّـَٔاتِكُمۡ وَلَأُدۡخِلَنَّكُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۚ فَمَن كَفَرَ بَعۡدَ ذَٰلِكَ مِنكُمۡ فَقَدۡ ضَلَّ سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ
Allah telah mengambil perjanjian yang kukuh atas orang-orang Bani Israil dengan hal-hal yang akan disebutkan sebentar lagi. Allah juga mengangkat dua belas orang pemimpin untuk mereka. Setiap pemimpin bertanggung jawab untuk memimpin anak buahnya. Allah berfirman kepada Bani Israil, “Sesungguhnya Aku bersama kalian dengan memberikan pertolongan dan dukungan apabila kalian menunaikan salat dengan cara yang sesempurna mungkin, membayar zakat harta kalian, percaya kepada semua rasul-Ku tanpa membeda-bedakan satu sama lain, menghormati serta mendukung perjuangan mereka, dan membelanjakan harta kalian untuk kebaikan. Apabila kalian mau melaksanakan semua itu, pasti Aku akan menghapus dosa-dosa yang pernah kalian perbuat, dan kelak pada hari kiamat Aku akan memasukkan kalian ke dalam surga-surga yang di bawah istana-istananya mengalir sungai-sungai. Barang siapa yang kafir setelah pengambilan janji yang kokoh ini, berarti ia telah menyimpang dari jalan yang benar dengan sadar dan sengaja.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَبِمَا نَقۡضِهِم مِّيثَٰقَهُمۡ لَعَنَّٰهُمۡ وَجَعَلۡنَا قُلُوبَهُمۡ قَٰسِيَةٗۖ يُحَرِّفُونَ ٱلۡكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِۦ وَنَسُواْ حَظّٗا مِّمَّا ذُكِّرُواْ بِهِۦۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىٰ خَآئِنَةٖ مِّنۡهُمۡ إِلَّا قَلِيلٗا مِّنۡهُمۡۖ فَٱعۡفُ عَنۡهُمۡ وَٱصۡفَحۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
Karena mereka telah melanggar perjanjian kokoh yang diambil atas mereka itu, maka Kami jauhkan mereka dari rahmat Kami dan Kami ubah hati mereka menjadi kasar dan keras sehingga tidak ada satu pun kebaikan yang bisa memasukinya dan tidak ada satu pun nasihat yang berguna baginya. Mereka suka mengubah kata-kata dalam susunan kalimatnya dengan cara mengganti kata-katanya dan menakwilkan maknanya dengan makna yang sesuai dengan selera mereka dan mereka tidak mau mengindahkan sebagian peringatan yang diberikan kepada mereka. Kamu -wahai Rasul- akan senantiasa menemukan pengkhianatan mereka kepada Allah dan hamba-hamba-Nya yang beriman. Hanya sedikit saja dari mereka yang menepati perjanjian yang diambil atas mereka. Sebab itu, maafkanlah mereka, jangan menghukum mereka, dan lupakanlah kesalahan mereka karena sikap itu merupakan sikap yang baik dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• من عظيم إنعام الله عز وجل على النبي عليه الصلاة والسلام وأصحابه أن حماهم وكف عنهم أيدي أهل الكفر وضررهم.
· Di antara karunia besar yang Allah -'Azza wa Jalla- berikan kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan sahabat-sahabatnya adalah Allah melindungi mereka dari tangan-tangan jahat orang-orang kafir.

• أن الإيمان بالرسل ونصرتهم وإقامة الصلاة وإيتاء الزكاة على الوجه المطلوب، سببٌ عظيم لحصول معية الله تعالى وحدوث أسباب النصرة والتمكين والمغفرة ودخول الجنة.
· Beriman kepada para rasul, mendukung perjuangan mereka, mendirikan salat, dan menunaikan zakat dengan semestinya merupakan penyebab utama datangnya pertolongan Allah -Ta'ālā-, kemenangan, kejayaan, ampunan, dan masuk surga.

• نقض المواثيق الملزمة بطاعة الرسل سبب لغلظة القلوب وقساوتها.
· Melanggar suatu perjanjian yang isinya mengharuskan kepatuhan kepada para rasul adalah penyebab utama kerasnya hati.

• ذم مسالك اليهود في تحريف ما أنزل الله إليهم من كتب سماوية.
· Kecaman terhadap perilaku orang-orang Yahudi yang gemar mengubah kitab-kitab suci yang Allah turunkan kepada mereka.

وَمِنَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّا نَصَٰرَىٰٓ أَخَذۡنَا مِيثَٰقَهُمۡ فَنَسُواْ حَظّٗا مِّمَّا ذُكِّرُواْ بِهِۦ فَأَغۡرَيۡنَا بَيۡنَهُمُ ٱلۡعَدَاوَةَ وَٱلۡبَغۡضَآءَ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِۚ وَسَوۡفَ يُنَبِّئُهُمُ ٱللَّهُ بِمَا كَانُواْ يَصۡنَعُونَ
Sebagaimana Kami mengambil perjanjian yang kukuh dari orang-orang Yahudi, Kami pun mengambilnya dari orang-orang yang mengaku bahwa mereka adalah pengikut Isa -‘alaihissalām-. Tetapi, kemudian mereka tidak mengindahkan sebagian peringatan yang diberikan kepada mereka seperti para pendahulu mereka dari kalangan Yahudi. Lalu Kami lemparkan ke tengah-tengah mereka rasa permusuhan dan kebencian yang besar hingga hari kiamat, sehingga mereka senantiasa saling membunuh, saling bertengkar, dan saling mengafirkan satu sama lain. Kelak Allah akan memberitahu mereka apa yang pernah mereka perbuat, dan akan memberi mereka balasan yang setimpal.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ قَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمۡ كَثِيرٗا مِّمَّا كُنتُمۡ تُخۡفُونَ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَيَعۡفُواْ عَن كَثِيرٖۚ قَدۡ جَآءَكُم مِّنَ ٱللَّهِ نُورٞ وَكِتَٰبٞ مُّبِينٞ
Wahai Ahli Kitab dari kalangan Yahudi yang memiliki kitab suci Taurat dan kalangan Nasrani yang memiliki kitab suci Injil! Utusan Kami, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah datang kepada kalian untuk menerangkan banyak hal yang dahulu kalian sembunyikan dari kitab suci yang diturunkan kepada kalian. Ia juga memaafkan banyak kesalahan kalian yang tidak ada kemaslahatan di dalamnya selain membuka aib kalian. Kitab suci Al-Qur`ān dari sisi Allah telah datang kepada kalian sebagai cahaya yang menerangi dan sebagai kitab yang menjelaskan segala hal yang dibutuhkan oleh umat manusia, baik yang berkaitan dengan urusan duniawi maupun ukhrawi.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَهۡدِي بِهِ ٱللَّهُ مَنِ ٱتَّبَعَ رِضۡوَٰنَهُۥ سُبُلَ ٱلسَّلَٰمِ وَيُخۡرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِهِۦ وَيَهۡدِيهِمۡ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ
Melalui kitab ini Allah menunjukkan orang-orang yang mengikuti apa yang diridai-Nya, yaitu iman dan amal saleh ke jalan yang menyelamatkannya dari azab Allah, yaitu jalan menuju surga, dan mengeluarkan mereka dari gelapnya kekafiran dan kemaksiatan menuju terangnya keimanan dan ketaatan atas izin-Nya, serta membimbing mereka ke jalan yang lurus, yaitu agama Islam.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَّقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ مَرۡيَمَۚ قُلۡ فَمَن يَمۡلِكُ مِنَ ٱللَّهِ شَيۡـًٔا إِنۡ أَرَادَ أَن يُهۡلِكَ ٱلۡمَسِيحَ ٱبۡنَ مَرۡيَمَ وَأُمَّهُۥ وَمَن فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗاۗ وَلِلَّهِ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَاۚ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ
Sungguh telah kafir orang-orang Nasrani yang mengatakan bahwa Allah adalah Almasih Isa putra Maryam. Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul-, “Siapa yang mampu mencegah Allah jika Dia membinasakan Almasih Isa putra Maryam, membinasakan ibunya, dan membinasakan semua orang yang ada di muka bumi jika Dia berkehendak membinasakan mereka?! Jika tidak ada seorang pun yang mampu mencegah Allah melakukan hal itu, berarti tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, sedangkan mereka semua, yaitu Isa putra Maryam, ibunya, dan makhluk-makhluk lainnya adalah ciptaan Allah. Hanya kepunyaan Allahlah seluruh kerajaan langit dan bumi beserta yang ada di antara keduanya. Dia bisa menciptakan apa saja yang Dia kehendaki. Salah satu ciptaan-Nya ialah Isa -‘alaihissalām- yang merupakan seorang hamba dan utusan Allah dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• تَرْك العمل بمواثيق الله وعهوده قد يوجب وقوع العداوة وإشاعة البغضاء والتنافر والتقاتل بين المخالفين لأمر الله تعالى.
· Tidak mengamalkan perjanjian-perjanjian yang Allah tetapkan dapat menimbulkan permusuhan, kebencian, perpecahan, dan pertumpahan darah di antara orang-orang yang melanggar perintah Allah -Ta'ālā-.

• الرد على النصارى القائلين بأن الله تعالى تجسد في المسيح عليه السلام، وبيان كفرهم وضلال قولهم.
· Bantahan terhadap orang-orang Nasrani yang mengatakan bahwa Allah -Ta'ālā- merasuk ke dalam tubuh Isa Almasih -'alaihissalām- dan penjelasan tentang kekafiran dan kesesatan mereka.

• من أدلة بطلان ألوهية المسيح أن الله تعالى إن أراد أن يهلك المسيح وأمه عليهما السلام وجميع أهل الأرض فلن يستطيع أحد رده، وهذا يثبت تفرده سبحانه بالأمر وأنه لا إله غيره.
· Salah satu bukti salahnya ketuhanan Isa Almasih ialah jika Allah -Ta'ālā- berkehendak membinasakan Al-Masih, ibunya, dan seluruh penduduk bumi pasti tidak ada seorang pun yang mampu menghalanginya. Ini membuktikan bahwa hanya Allah -Subḥānahu- sendiri yang memiliki perintah tersebut, dan tidak ada sesuatu yang berhak disembah selain-Nya.

• من أدلة بطلان ألوهية المسيح أن الله تعالى يُذَكِّر بكونه تعالى ﴿ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ﴾ (المائدة: 17)، فهو يخلق من الأبوين، ويخلق من أم بلا أب كعيسى عليه السلام، ويخلق من الجماد كحية موسى عليه السلام، ويخلق من رجل بلا أنثى كحواء من آدم عليهما السلام.
· Salah satu bukti salahnya ketuhanan Isa Almasih ialah bahwa Allah -Ta'ālā- mengisyaratkan status-Nya bahwa, “Dia mampu menciptakan apa saja yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Mā`idah ayat: 17). Allah menciptakan manusia dari kedua orang tua, menciptakan dari ibu tanpa bapak separti Isa -'alaihissalām-, menciptakan benda hidup dari benda mati seperti ularnya Musa -'alaihissalām-, dan menciptakan manusia dari lelaki tanpa perempuan seperti Hawa dari Adam -'alaihissalām-.

وَقَالَتِ ٱلۡيَهُودُ وَٱلنَّصَٰرَىٰ نَحۡنُ أَبۡنَٰٓؤُاْ ٱللَّهِ وَأَحِبَّٰٓؤُهُۥۚ قُلۡ فَلِمَ يُعَذِّبُكُم بِذُنُوبِكُمۖ بَلۡ أَنتُم بَشَرٞ مِّمَّنۡ خَلَقَۚ يَغۡفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُۚ وَلِلَّهِ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَاۖ وَإِلَيۡهِ ٱلۡمَصِيرُ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani masing-masing mengklaim bahwa mereka adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya. Katakanlah -wahai Rasul- untuk menjawab pengakuan mereka itu, “Mengapa Allah mengazab kalian lantaran dosa-dosa yang kalian perbuat?! Jika memang kalian adalah kekasih-kekasih Allah sebagaimana klaim kalian, pasti Dia tidak akan mengazab kalian dengan membunuh dan mengubah wujud kalian di dunia dan dengan api neraka di akhirat karena Allah tidak akan mengazab orang yang dicintai-Nya. Jadi, kalian hanyalah manusia biasa sebagaimana manusia pada umumnya." Siapa yang berbuat baik dari mereka Allah akan membalasnya dengan surga, dan siapa yang berbuat buruk Dia akan menghukumnya dengan api neraka. Allah dapat mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dengan karunia-Nya, dan dapat mengazab siapa saja yang Dia kehendaki dengan keadilan-Nya. Hanya Allahlah satu-satu-Nya pemilik kerajaan langit dan bumi beserta kerajaan yang ada di antara keduanya dan hanya kepada-Nya segala sesuatu akan kembali.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ قَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمۡ عَلَىٰ فَتۡرَةٖ مِّنَ ٱلرُّسُلِ أَن تَقُولُواْ مَا جَآءَنَا مِنۢ بَشِيرٖ وَلَا نَذِيرٖۖ فَقَدۡ جَآءَكُم بَشِيرٞ وَنَذِيرٞۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ
Wahai Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani! Telah datang kepada kalian Rasul Kami, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- setelah terputusnya para rasul dan munculnya kebutuhan mendesak akan pengutusan seorang rasul, agar kalian tidak beralasan dengan mengatakan, “Tidak ada rasul yang datang kepada kami untuk menyampaikan kabar gembira akan adanya ganjaran dari Allah dan memperingatkan kami akan adanya hukuman dari-Nya.” Sebab itu, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- datang kepada kalian untuk menyampaikan kabar gembira akan adanya ganjaran dari Allah dan memperingatkan kalian akan adanya hukuman dari-Nya. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi-Nya. Salah satu kekuasaan-Nya ialah mengutus para rasul dan menutupnya dengan Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذۡ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوۡمِهِۦ يَٰقَوۡمِ ٱذۡكُرُواْ نِعۡمَةَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ جَعَلَ فِيكُمۡ أَنۢبِيَآءَ وَجَعَلَكُم مُّلُوكٗا وَءَاتَىٰكُم مَّا لَمۡ يُؤۡتِ أَحَدٗا مِّنَ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Ingatlah -wahai Rasul- tatkala Musa berkata kepada kaumnya, Bani Israil, “Wahai kaumku! Ingatlah dengan hati dan lisan kalian akan karunia yang Allah berikan kepada kalian tatkala Dia mengutus nabi-nabi di antara kalian untuk mengajak kalian ke jalan yang benar dan menjadikan kalian sebagai penguasa yang bisa mengatur urusan kalian sendiri setelah sebelumnya kalian menjadi budak yang tertindas. Dia juga telah memberi kalian karunia yang belum pernah Dia berikan kepada siapa pun di masa kalian.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰقَوۡمِ ٱدۡخُلُواْ ٱلۡأَرۡضَ ٱلۡمُقَدَّسَةَ ٱلَّتِي كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمۡ وَلَا تَرۡتَدُّواْ عَلَىٰٓ أَدۡبَارِكُمۡ فَتَنقَلِبُواْ خَٰسِرِينَ
Musa berkata, “Wahai kaumku! Masuklah kalian ke tanah suci (Baitulmaqdis dan sekitarnya) yang telah Allah janjikan kepada kalian bahwa kalian akan memasukinya dan memerangi orang-orang kafir yang ada di sana, dan kalian tidak akan tunduk kepada para penjajah yang kejam, supaya kalian tidak merugi di dunia dan di akhirat.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالُواْ يَٰمُوسَىٰٓ إِنَّ فِيهَا قَوۡمٗا جَبَّارِينَ وَإِنَّا لَن نَّدۡخُلَهَا حَتَّىٰ يَخۡرُجُواْ مِنۡهَا فَإِن يَخۡرُجُواْ مِنۡهَا فَإِنَّا دَٰخِلُونَ
Kaumnya menjawab, “Wahai Musa! Sesungguhnya di tanah suci itu ada orang-orang yang memiliki kekuatan dan pasukan yang kuat. Inilah yang menghalangi kami untuk masuk ke sana. Kami tidak akan masuk ke sana selama mereka masih ada di sana karena kami tidak memiliki daya dan kekuatan untuk berperang melawan mereka. Namun, jika mereka keluar dari sana (Baitulmaqdis) kami akan masuk ke sana.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ رَجُلَانِ مِنَ ٱلَّذِينَ يَخَافُونَ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمَا ٱدۡخُلُواْ عَلَيۡهِمُ ٱلۡبَابَ فَإِذَا دَخَلۡتُمُوهُ فَإِنَّكُمۡ غَٰلِبُونَۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَتَوَكَّلُوٓاْ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ
Dua orang sahabat Musa yang merasa takut kepada Allah dan takut pada hukuman-Nya serta mendapatkan bimbingan Allah untuk patuh kepada-Nya berkata kepada kaum mereka untuk memotivasi mereka agar menjalankan perintah Musa -‘alaihissalām-, “Hadapilah para penjajah yang kejam itu dengan memasuki pintu gerbang kota. Jika kalian berhasil mendobrak pintu gerbang itu dan masuk ke dalam kota, niscaya -dengan izin Allah- kalian akan dapat mengalahkan mereka. Kalian harus percaya akan sunatullah yang menggantungkan pertolongan pada usaha-usaha berupa iman kepada Allah dan penyiapan berbagai sarana yang diperlukan. Bersandarlah serta bertawakallah kalian hanya kepada Allah jika kalian benar-benar beriman kepada-Nya karena iman kepada Allah mengharuskan sikap tawakal kepada-Nya -Subḥānahu-”.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• تعذيب الله تعالى لكفرة بني إسرائيل بالمسخ وغيره يوجب إبطال دعواهم في كونهم أبناء الله وأحباءه.
· Azab Allah -Ta'ālā- yang ditimpakan kepada orang-orang Bani Israil yang kafir dengan cara mengubah wujud mereka dan lain-lain benar-benar membatalkan pengakuan mereka bahwa mereka adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya.

• التوكل على الله تعالى والثقة به سبب لاستنزال النصر.
· Berserah diri kepada Allah -Ta'ālā- dan bersandar kepada-Nya adalah sarana untuk memohon pertolongan-Nya.

• جاءت الآيات لتحذر من الأخلاق الرديئة التي كانت عند بني إسرائيل.
· Ayat-ayat ini diturunkan untuk memperingatkan dari akhlak-akhlak buruk yang dahulu menjadi watak Bani israil.

• الخوف من الله سبب لنزول النعم على العبد، ومن أعظمها نعمة طاعته سبحانه.
· Takut kepada Allah merupakan penyebab turunnya nikmat kepada seorang hamba, dan nikmat yang terbesar adalah nikmat ketaatan kepada-Nya.

قَالُواْ يَٰمُوسَىٰٓ إِنَّا لَن نَّدۡخُلَهَآ أَبَدٗا مَّا دَامُواْ فِيهَا فَٱذۡهَبۡ أَنتَ وَرَبُّكَ فَقَٰتِلَآ إِنَّا هَٰهُنَا قَٰعِدُونَ
Kaum Musa dari kalangan Bani Israil bersikeras untuk menentang perintah nabi mereka, Musa -‘alaihissalām- dengan mengatakan, “Sungguh, kami tidak akan masuk ke dalam kota selama para penjajah yang kejam itu berada di sana. Pergilah kamu -wahai Musa- bersama Tuhanmu, lalu berperanglah kalian berdua menghadapi kaum yang kejam itu. Adapun kami maka akan tetap duduk di tempat kami ini. Kami tidak mau berperang bersama kalian berdua.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ رَبِّ إِنِّي لَآ أَمۡلِكُ إِلَّا نَفۡسِي وَأَخِيۖ فَٱفۡرُقۡ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡفَٰسِقِينَ
Musa berkata kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku! Aku tidak punya kuasa atas siapa pun selain atas diriku dan saudaraku, Harun. Sebab itu, jauhkanlah kami berdua dari orang-orang yang menentang perintah-Mu dan perintah rasul-Mu.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ فَإِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيۡهِمۡۛ أَرۡبَعِينَ سَنَةٗۛ يَتِيهُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِۚ فَلَا تَأۡسَ عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡفَٰسِقِينَ
Allah berfirman kepada nabi-Nya, Musa -‘alaihissalām-, “Sesungguhnya Allah mengharamkan orang-orang Bani Israil memasuki tanah suci selama 40 tahun. Mereka akan tersesat di padang pasir dan kebingungan di muka bumi tanpa tahu jalan pulang selama masa tersebut. Jadi, wahai Musa! Janganlah kamu merasa iba terhadap orang-orang yang menentang perintah Allah karena hukuman yang menimpa mereka itu adalah akibat dari kedurhakaan dan dosa-dosa mereka sendiri.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ وَٱتۡلُ عَلَيۡهِمۡ نَبَأَ ٱبۡنَيۡ ءَادَمَ بِٱلۡحَقِّ إِذۡ قَرَّبَا قُرۡبَانٗا فَتُقُبِّلَ مِنۡ أَحَدِهِمَا وَلَمۡ يُتَقَبَّلۡ مِنَ ٱلۡأٓخَرِ قَالَ لَأَقۡتُلَنَّكَۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِينَ
Ceritakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang Yahudi yang pendengki dan zalim itu perihal dua putra Adam, yaitu Kabil dan Habil dengan cerita yang benar dan tidak diragukan, yaitu tatkala keduanya mempersembahkan kurbannya masing-masing untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kemudian Allah menerima kurban yang dipersembahkan oleh Habil karena ia merupakan orang yang bertakwa. Tetapi, Allah tidak menerima kurban yang dipersembahkan oleh Kabil karena ia bukanlah orang yang bertakwa. Lalu Kabil memprotes diterimanya kurban yang dipersembahkan oleh Habil karena iri hati dengan berkata, “Aku benar-benar akan membunuhmu, wahai Habil!” Habil menjawab, “Sesungguhnya Allah hanya mau menerima kurban dari orang yang bertakwa kepada-Nya dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَئِنۢ بَسَطتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقۡتُلَنِي مَآ أَنَا۠ بِبَاسِطٖ يَدِيَ إِلَيۡكَ لِأَقۡتُلَكَۖ إِنِّيٓ أَخَافُ ٱللَّهَ رَبَّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Sungguh, jika kamu mengulurkan tanganmu ke arahku untuk membunuhku, aku tidak akan membalas perbuatanmu itu. Hal itu bukan karena aku pengecut, tetapi aku takut kepada Allah, Tuhan segenap makhluk."
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنِّيٓ أُرِيدُ أَن تَبُوٓأَ بِإِثۡمِي وَإِثۡمِكَ فَتَكُونَ مِنۡ أَصۡحَٰبِ ٱلنَّارِۚ وَذَٰلِكَ جَزَٰٓؤُاْ ٱلظَّٰلِمِينَ
Lantas ia (Habil) melanjutkan sambil menakutinya, "Sesungguhnya aku menginginkan agar kamu kembali dengan membawa dosa pembunuhan terhadapku secara zalim dan semena-mena lalu digabungkan dengan dosa-dosamu yang telah lalu, sehingga kamu termasuk penghuni neraka yang akan masuk dan menetap di sana kelak pada hari kiamat. Itu adalah balasan bagi orang-orang yang melampaui batas. Adapun aku maka tidak ingin kembali dengan membawa dosa pembunuhan terhadapmu yang akan membuatku menjadi penghuni neraka.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَطَوَّعَتۡ لَهُۥ نَفۡسُهُۥ قَتۡلَ أَخِيهِ فَقَتَلَهُۥ فَأَصۡبَحَ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
Kemudian Kabil digoda oleh nafsu amarahnya untuk membunuh saudaranya, Habil secara semena-mena, lalu ia pun benar-benar membunuhnya. Dengan sebab itu, Kabil pun termasuk golongan yang merugikan diri mereka sendiri di dunia dan di akhirat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَبَعَثَ ٱللَّهُ غُرَابٗا يَبۡحَثُ فِي ٱلۡأَرۡضِ لِيُرِيَهُۥ كَيۡفَ يُوَٰرِي سَوۡءَةَ أَخِيهِۚ قَالَ يَٰوَيۡلَتَىٰٓ أَعَجَزۡتُ أَنۡ أَكُونَ مِثۡلَ هَٰذَا ٱلۡغُرَابِ فَأُوَٰرِيَ سَوۡءَةَ أَخِيۖ فَأَصۡبَحَ مِنَ ٱلنَّٰدِمِينَ
Lalu Allah mengutus seekor burung gagak yang menggali tanah untuk mengubur burung gagak lain yang mati di hadapan Kabil dengan maksud mengajarkan kepadanya tentang bagaimana cara mengubur jasad saudaranya, Habil. Pada saat itulah, Kabil yang membunuh saudaranya ini berkata, "Celakalah aku! Mengapa aku tidak sanggup berbuat seperti yang dilakukan burung gagak yang menguburkan gagak lain yang mati ini sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?!" Lalu Kabil menguburkan saudaranya tersebut dan ia pun termasuk orang-orang yang menyesal.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• مخالفة الرسل توجب العقاب، كما وقع لبني إسرائيل؛ إذ عاقبهم الله تعالى بالتِّيه.
· Melanggar perintah para rasul akan mengundang datangnya hukuman, seperti yang terjadi pada Bani Israil tatkala Allah -Ta'ālā- menghukum mereka dengan tersesat kebingungan di tengah gurun.

• قصة ابني آدم ظاهرها أن أول ذنب وقع في الأرض - في ظاهر القرآن - هو الحسد والبغي، والذي أدى به للظلم وسفك الدم الحرام الموجب للخسران.
· Kisah dua putra Adam -menurut konteks Al-Qur`ān- menunjukkan bahwa dosa pertama yang terjadi di muka bumi ialah dosa iri hati dan melampaui batas yang kemudian menimbulkan tindakan zalim dan pertumpahan darah yang suci yang akhirnya mengakibatkan kerugian.

• الندامة عاقبة مرتكبي المعاصي.
· Penyesalan senantiasa menjadi akhir dari orang-orang yang melakukan kemaksiatan.

• أن من سَنَّ سُنَّة قبيحة أو أشاع قبيحًا وشجَّع عليه، فإن له مثل سيئات من اتبعه على ذلك.
· Orang yang memberi contoh perilaku yang buruk atau menyebarluaskan dan menganjurkan perilaku yang buruk akan mendapatkan dosa seperti yang diterima oleh orang-orang yang mengikutinya.

مِنۡ أَجۡلِ ذَٰلِكَ كَتَبۡنَا عَلَىٰ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ أَنَّهُۥ مَن قَتَلَ نَفۡسَۢا بِغَيۡرِ نَفۡسٍ أَوۡ فَسَادٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعٗا وَمَنۡ أَحۡيَاهَا فَكَأَنَّمَآ أَحۡيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعٗاۚ وَلَقَدۡ جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُنَا بِٱلۡبَيِّنَٰتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرٗا مِّنۡهُم بَعۡدَ ذَٰلِكَ فِي ٱلۡأَرۡضِ لَمُسۡرِفُونَ
Karena Kabil telah membunuh saudaranya, Habil maka Kami beritahukan kepada Bani Israil, bahwasanya orang yang membunuh seseorang tanpa alasan yang dibenarkan seperti karena kisas atau karena orang itu membuat kerusakan di muka bumi dengan melakukan kekafiran atau melakukan perampokan maka seolah-olah ia telah membunuh seluruh umat manusia; karena baginya tidak ada bedanya antara orang yang tidak bersalah dan pelaku kejahatan. Sebaliknya, seseorang yang tidak membunuh orang lain yang Allah -Ta'ālā- haramkan nyawanya lantaran berkeyakinan bahwa orang tersebut haram dibunuh maka seolah-olah dia telah menghidupkan seluruh umat manusia; karena sikapnya tersebut menjamin keselamatan seluruh umat manusia. Rasul-rasul Kami telah datang kepada Bani Israil dengan membawa hujah-hujah yang jelas dan bukti-bukti yang nyata, namun demikian banyak dari mereka yang melanggar aturan-aturan Allah dengan melakukan perbuatan-perbuatan maksiat dan melawan perintah rasul-rasul mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّمَا جَزَٰٓؤُاْ ٱلَّذِينَ يُحَارِبُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَسۡعَوۡنَ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَسَادًا أَن يُقَتَّلُوٓاْ أَوۡ يُصَلَّبُوٓاْ أَوۡ تُقَطَّعَ أَيۡدِيهِمۡ وَأَرۡجُلُهُم مِّنۡ خِلَٰفٍ أَوۡ يُنفَوۡاْ مِنَ ٱلۡأَرۡضِۚ ذَٰلِكَ لَهُمۡ خِزۡيٞ فِي ٱلدُّنۡيَاۖ وَلَهُمۡ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Tidak ada balasan yang pantas bagi orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya, dan menantang-Nya dengan menebar permusuhan serta kerusakan di muka bumi dengan cara membunuh, merampok, dan menebar teror selain dibunuh tanpa disalib, atau dibunuh dengan cara disalib di atas kayu atau sejenisnya, atau dipotong tangan kanan dan kaki kirinya, kemudian apabila ia mengulanginya maka dipotong tangan kiri dan kaki kanannya, atau diusir dari kampung halamannya. Hukuman itu merupakan kehinaan besar bagi mereka di dunia dan di akhirat kelak mereka akan mendapatkan azab yang sangat besar.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِلَّا ٱلَّذِينَ تَابُواْ مِن قَبۡلِ أَن تَقۡدِرُواْ عَلَيۡهِمۡۖ فَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
Kecuali mereka yang sudah bertobat sebelum kalian -wahai para pemimpin- berhasil menangkap mereka. Ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi mereka setelah pertobatan tersebut. Salah satu bentuk kasih sayang-Nya ialah membatalkan hukuman mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَٱبۡتَغُوٓاْ إِلَيۡهِ ٱلۡوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُواْ فِي سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, serta berusahalah kalian untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan menunaikan apa yang Dia perintahkan kepada kalian dan menjauhi apa yang Dia larang. Berjuanglah kalian melawan orang-orang kafir untuk mengharap rida-Nya, agar kalian bisa mendapatkan apa yang kalian harapkan dan menghindari apa yang kalian takuti manakala kalian melaksanakan kewajiban (berjuang) tersebut.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوۡ أَنَّ لَهُم مَّا فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا وَمِثۡلَهُۥ مَعَهُۥ لِيَفۡتَدُواْ بِهِۦ مِنۡ عَذَابِ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ مَا تُقُبِّلَ مِنۡهُمۡۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٞ
Sungguh, sekiranya orang-orang yang kafir kepada Allah dan para rasul-Nya, masing-masing memiliki semua yang ada di bumi ini ditambah dengan jumlah yang sama lalu mereka mempergunakannya untuk menebus diri mereka dari azab Allah di hari kiamat, niscaya tebusan itu tidak akan diterima, dan mereka tetap akan mendapatkan azab yang pedih.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• حرمة النفس البشرية، وأن من صانها وأحياها فكأنما فعل ذلك بجميع البشر، وأن من أتلف نفسًا بشرية أو آذاها من غير حق فكأنما فعل ذلك بالناس جميعًا.
· Besarnya kesucian dan kehormatan jiwa manusia, sehingga barang siapa menjaga dan menghidupkannya maka seolah-olah dia telah melakukan hal itu kepada seluruh umat manusia. Sebaliknya, barang siapa menghilangkan nyawa seorang manusia atau mengancam jiwanya tanpa ada alasan yang hak maka seolah-olah ia telah melakukan hal itu kepada seluruh umat manusia.

• عقوبة الذين يحاربون الله ورسوله ممن يفسدون بالقتل وانتهاب الأموال وقطع الطرق هي: القتل بلا صلب، أو مع الصلب، أو قطع الأطرف من خلاف، أو بتغريبهم من البلاد؛ وهذا على حسب ما صدر منهم.
· Hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dengan cara melakukan pembunuhan, perampokan dan perampasan di tengah jalan ialah dihukum mati tanpa disalib, atau dihukum mati dengan cara disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara menyilang (kiri-kanan), atau diasingkan ke daerah lain. Ini semua sesuai dengan tingkat kejahatan yang telah dilakukannya.

• توبة المفسدين من المحاربين وقاطعي الطريق قبل قدرة السلطان عليهم توجب العفو.
· Bila para pengacau dan perampok itu bertobat sebelum tertangkap oleh pihak berwajib maka mereka diampuni dengan tidak dikenakan hukuman.

يُرِيدُونَ أَن يَخۡرُجُواْ مِنَ ٱلنَّارِ وَمَا هُم بِخَٰرِجِينَ مِنۡهَاۖ وَلَهُمۡ عَذَابٞ مُّقِيمٞ
Tatkala mereka masuk ke dalam Neraka mereka ingin keluar darinya. Tetapi mana mungkin mereka bisa keluar dari sana? Mereka tidak akan keluar dari sana. Mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya. Dan mereka akan mendapatkan siksa yang tidak ada hentinya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱلسَّارِقُ وَٱلسَّارِقَةُ فَٱقۡطَعُوٓاْ أَيۡدِيَهُمَا جَزَآءَۢ بِمَا كَسَبَا نَكَٰلٗا مِّنَ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٞ
Pencuri laki-laki dan pencuri wanita, potonglah -wahai para pejabat yang berwenang- tangan kanan dari setiap mereka sebagai balasan dan hukuman dari Allah atas perbuatannya mengambil harta orang lain secara ilegal, serta untuk menakut-nakuti si pelaku dan orang-orang lainnya. Allah Mahaperkasa, tidak ada sesuatu pun yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Mahabijaksana dalam menetapkan ketentuan-Nya dan syariat-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَمَن تَابَ مِنۢ بَعۡدِ ظُلۡمِهِۦ وَأَصۡلَحَ فَإِنَّ ٱللَّهَ يَتُوبُ عَلَيۡهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٌ
Barang siapa yang bertobat kepada Allah dari tindakan mencuri dan memperbaiki perbuatannya, sesungguhnya Allah akan menerima tobatnya sebagai anugerah dari-Nya karena Allah Maha Mengampuni dosa-dosa para hamba-Nya yang bertobat, lagi Maha Penyayang kepada mereka. Akan tetapi, hukuman hudud tidak gugur dari mereka dengan pertobatan tersebut bilamana urusannya telah sampai ke tangan pihak yang berwenang.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَلَمۡ تَعۡلَمۡ أَنَّ ٱللَّهَ لَهُۥ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ يُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ وَيَغۡفِرُ لِمَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ
Wahai Rasul! Kamu telah mengetahui bahwa Allah adalah pemilik kerajaan langit dan bumi. Dia berhak melakukan apa pun yang Dia kehendaki pada keduanya, Dia berhak menyiksa siapa pun yang Dia kehendaki dengan keadilan-Nya, dan Dia berhak mengampuni siapa pun yang Dia kehendaki dengan anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ يَٰٓأَيُّهَا ٱلرَّسُولُ لَا يَحۡزُنكَ ٱلَّذِينَ يُسَٰرِعُونَ فِي ٱلۡكُفۡرِ مِنَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا بِأَفۡوَٰهِهِمۡ وَلَمۡ تُؤۡمِن قُلُوبُهُمۡۛ وَمِنَ ٱلَّذِينَ هَادُواْۛ سَمَّٰعُونَ لِلۡكَذِبِ سَمَّٰعُونَ لِقَوۡمٍ ءَاخَرِينَ لَمۡ يَأۡتُوكَۖ يُحَرِّفُونَ ٱلۡكَلِمَ مِنۢ بَعۡدِ مَوَاضِعِهِۦۖ يَقُولُونَ إِنۡ أُوتِيتُمۡ هَٰذَا فَخُذُوهُ وَإِن لَّمۡ تُؤۡتَوۡهُ فَٱحۡذَرُواْۚ وَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ فِتۡنَتَهُۥ فَلَن تَمۡلِكَ لَهُۥ مِنَ ٱللَّهِ شَيۡـًٔاۚ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَمۡ يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمۡۚ لَهُمۡ فِي ٱلدُّنۡيَا خِزۡيٞۖ وَلَهُمۡ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٞ
Wahai Rasul! Janganlah kamu bersedih hati melihat orang-orang yang tergesa-gesa menyatakan kekafiran mereka untuk membuatmu marah; mereka itu dari kalangan munafik yang memperlihatkan keimanan dan menyembunyikan kekafiran. Janganlah pula kamu bersedih hati tatkala melihat kalangan Yahudi yang suka mendengarkan serta menerima kedustaan para pemimpin mereka sembari mengikuti jejak para pemuka mereka yang enggan datang kepadamu. Mereka mengganti firman Allah yang ada di dalam kitab suci Taurat dengan sesuatu yang sejalan dengan selera mereka, dan mereka berkata kepada para pengikut mereka, “Jika hukum Muhammad sejalan dengan selera kalian, ikutilah ia. Jika tidak, jauhilah ia.” Barang siapa yang dikehendaki untuk disesatkan oleh Allah dari bangsa manusia maka kamu -wahai Rasul- tidak akan menemukan orang yang dapat melindunginya dari kesesatan dan membawanya ke jalan yang benar. Orang-orang Yahudi dan orang-orang munafik semacam itu, Allah tidak hendak membersihkan hati mereka dari kekafiran. Mereka akan mendapatkan kehinaan dan kenistaan di dunia dan mereka akan mendapatkan azab yang sangat berat di akhirat, yaitu siksa neraka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• حكمة مشروعية حد السرقة: ردع السارق عن التعدي على أموال الناس، وتخويف من عداه من الوقوع في مثل ما وقع فيه.
· Hikmah diberlakukannya hukuman hudud (potong tangan) bagi pencuri ialah untuk memberikan efek jera bagi si pencuri agar tidak lagi mengambil harta orang lain, dan menakut-nakuti orang lain agar tidak melakukan kejahatan serupa.

• قَبول توبة السارق ما لم يبلغ السلطان وعليه إعادة ما سرق، فإذا بلغ السلطان وجب الحكم، ولا يسقط بالتوبة.
· Seorang pencuri bisa diterima tobatnya selama kasusnya belum sampai ke pihak berwenang, tetapi saat itu ia wajib mengembalikan harta yang dicurinya. Namun, jika kasusnya sudah sampai ke tangan pihak berwenang maka hukum harus ditegakkan dan tidak bisa dibatalkan dengan tobat.

• يحسن بالداعية إلى الله ألَّا يحمل همًّا وغمًّا بسبب ما يحصل من بعض الناس مِن كُفر ومكر وتآمر؛ لأن الله تعالى يبطل كيد هؤلاء.
· Seorang juru dakwah hendaknya tidak gusar maupun risau dengan kekafiran, tipu daya, dan persekongkolan yang dilakukan oleh sebagian orang karena Allah -Ta'ālā- pasti akan menggagalkan tipu daya mereka.

• حِرص المنافقين على إغاظة المؤمنين بإظهار أعمال الكفر مع ادعائهم الإسلام.
· Upaya orang-orang munafik untuk membuat orang-orang mukmin murka dengan cara menampakkan perbuatan kekafiran dengan tetap mengaku sebagai orang Islam.

سَمَّٰعُونَ لِلۡكَذِبِ أَكَّٰلُونَ لِلسُّحۡتِۚ فَإِن جَآءُوكَ فَٱحۡكُم بَيۡنَهُمۡ أَوۡ أَعۡرِضۡ عَنۡهُمۡۖ وَإِن تُعۡرِضۡ عَنۡهُمۡ فَلَن يَضُرُّوكَ شَيۡـٔٗاۖ وَإِنۡ حَكَمۡتَ فَٱحۡكُم بَيۡنَهُم بِٱلۡقِسۡطِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُقۡسِطِينَ
Orang-orang Yahudi itu gemar mendengarkan kebohongan dan memakan harta yang haram, seperti riba. Jika mereka memintamu -wahai Rasul- untuk menjadi hakim maka putuskanlah perkara mereka jika kamu berkenan, atau janganlah memutuskan perkara mereka jika kamu enggan. Kamu boleh memilih mana yang kamu inginkan. Apabila kamu memilih untuk tidak memutuskan perkara mereka maka mereka tidak akan dapat menimpakan mudarat apa pun kepadamu. Sebaliknya, jika kamu memilih untuk memutuskan perkara mereka maka putuskanlah secara adil, meskipun mereka adalah orang-orang yang zalim dan musuh bagimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil dalam memutuskan perkara, sekalipun orang-orang yang berperkara adalah musuh bagi hakim.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَكَيۡفَ يُحَكِّمُونَكَ وَعِندَهُمُ ٱلتَّوۡرَىٰةُ فِيهَا حُكۡمُ ٱللَّهِ ثُمَّ يَتَوَلَّوۡنَ مِنۢ بَعۡدِ ذَٰلِكَۚ وَمَآ أُوْلَٰٓئِكَ بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ
Sikap mereka itu benar-benar aneh. Mereka kafir kepadamu tetapi mereka menjadikanmu sebagai hakim dengan harapan kamu akan memberikan keputusan (hukum) yang sejalan dengan keinginan mereka. Padahal mereka mempunyai kitab suci Taurat yang mereka klaim sebagai kitab suci yang mereka yakini dan berisi ketentuan-ketentuan hukum dari Allah. Kemudian mereka akan mengabaikan keputusanmu manakala keputusan itu tidak sejalan dengan keinginan mereka. Jadi, mereka menggabungkan antara kekafiran terhadap isi kitab suci mereka dan pengabaian terhadap keputusanmu. Tindakan mereka itu bukanlah tindakan orang-orang yang beriman. Oleh karena itu, mereka bukanlah orang-orang yang beriman kepadamu dan tidak mengakui agama yang kamu bawa.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّآ أَنزَلۡنَا ٱلتَّوۡرَىٰةَ فِيهَا هُدٗى وَنُورٞۚ يَحۡكُمُ بِهَا ٱلنَّبِيُّونَ ٱلَّذِينَ أَسۡلَمُواْ لِلَّذِينَ هَادُواْ وَٱلرَّبَّٰنِيُّونَ وَٱلۡأَحۡبَارُ بِمَا ٱسۡتُحۡفِظُواْ مِن كِتَٰبِ ٱللَّهِ وَكَانُواْ عَلَيۡهِ شُهَدَآءَۚ فَلَا تَخۡشَوُاْ ٱلنَّاسَ وَٱخۡشَوۡنِ وَلَا تَشۡتَرُواْ بِـَٔايَٰتِي ثَمَنٗا قَلِيلٗاۚ وَمَن لَّمۡ يَحۡكُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ
Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab suci Taurat kepada Musa -‘alaihissalām-. Di dalamnya terdapat bimbingan dan petunjuk ke arah kebaikan, serta cahaya yang dapat menjadi penerang. Kitab itu digunakan sebagai sumber hukum oleh nabi-nabi Bani Israil yang tunduk dan patuh kepada Allah, dan juga dijadikan sebagai sumber hukum oleh para ulama dan fukaha yang mendidik manusia tatkala Allah meminta mereka untuk menjaga kitab suci-Nya dan menjadikan mereka sebagai pengawal kitab suci tersebut agar menjaganya dari perubahan dan pendistorsian. Mereka adalah saksi-saksi yang menyatakan bahwa kitab tersebut adalah hak, dan mereka menjadi rujukan orang dalam setiap masalah yang terkait dengan kitab tersebut. Oleh sebab itu, janganlah kalian takut -wahai orang-orang Yahudi- kepada manusia. Tetapi, takutlah kepada-Ku saja. Janganlah pula kalian menukar hukum yang Allah turunkan kepada kallian dengan imbalan yang sedikit, seperti jabatan, kedudukan, atau kekayaan. Siapa yang tidak mau menjadikan wahyu Allah yang Dia turunkan sebagai sumber hukum seraya menghalalkan tindakan itu, atau memprioritaskan sumber hukum lain, atau menganggapnya sama dengan yang lain maka mereka itu adalah orang-orang kafir sejati.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَكَتَبۡنَا عَلَيۡهِمۡ فِيهَآ أَنَّ ٱلنَّفۡسَ بِٱلنَّفۡسِ وَٱلۡعَيۡنَ بِٱلۡعَيۡنِ وَٱلۡأَنفَ بِٱلۡأَنفِ وَٱلۡأُذُنَ بِٱلۡأُذُنِ وَٱلسِّنَّ بِٱلسِّنِّ وَٱلۡجُرُوحَ قِصَاصٞۚ فَمَن تَصَدَّقَ بِهِۦ فَهُوَ كَفَّارَةٞ لَّهُۥۚ وَمَن لَّمۡ يَحۡكُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
Kami telah membuat ketentuan hukum bagi orang-orang Yahudi di dalam kitab suci Taurat, bahwasanya siapa saja yang membunuh seseorang secara sengaja tanpa hak, ia harus dihukum mati. Siapa saja yang mencongkel mata seseorang secara sengaja, ia harus dicongkel matanya. Siapa saja yang mematahkan hidung seseorang secara sengaja, ia harus dipatahkan hidungnya. Siapa yang memotong telinga seseorang secara sengaja, ia harus dipotong telinganya, dan siapa yang menanggalkan gigi seseorang secara sengaja, ia harus ditanggalkan giginya. Kami telah tetapkan bagi mereka bahwa setiap orang yang melukai seseorang, ia harus dihukum dengan hukuman yang sama dengan kejahatannya. Barang siapa yang memaafkan si pelaku kejahatan maka kata maaf itu akan menjadi penghapus dosa-dosanya karena ia telah memaafkan orang yang telah berbuat zalim kepadanya. Barang siapa yang tidak mau menggunakan ketentuan hukum yang telah diturunkan oleh Allah dalam konteks kisas dan lain-lain, ia telah melanggar aturan Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• تعداد بعض صفات اليهود، مثل الكذب وأكل الربا ومحبة التحاكم لغير الشرع؛ لبيان ضلالهم وللتحذير منها.
· Paparan tentang sebagian sifat orang-orang Yahudi seperti gemar berdusta, memakan riba, dan mencari hukum di luar syariat Allah. Ini dimaksudkan untuk menerangkan kesesatan mereka dan memperingatkan umat Islam dari hal itu.

• بيان شرعة القصاص العادل في الأنفس والجراحات، وهي أمر فرضه الله تعالى على من قبلنا.
· Uraian tentang ketentuan hukuman kisas yang adil dalam kasus pembunuhan dan penganiayaan yang menimbulkan luka-luka. Ketentuan ini telah diberlakukan terhadap umat-umat sebelum kita.

• الحث على فضيلة العفو عن القصاص، وبيان أجرها العظيم المتمثّل في تكفير الذنوب.
· Anjuran untuk memaafkan dan mencabut tuntutan hukuman kisas, serta penjelasan bahwa tindakan ini memiliki keutamaan besar yang tercermin dalam penghapusan dosa-dosa.

• الترهيب من الحكم بغير ما أنزل الله في شأن القصاص وغيره.
· Larangan mencari keputusan hukum di luar ketentuan hukum yang Allah turunkan dalam konteks kisas dan lain-lain.

وَقَفَّيۡنَا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم بِعِيسَى ٱبۡنِ مَرۡيَمَ مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِۖ وَءَاتَيۡنَٰهُ ٱلۡإِنجِيلَ فِيهِ هُدٗى وَنُورٞ وَمُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِ وَهُدٗى وَمَوۡعِظَةٗ لِّلۡمُتَّقِينَ
Kami ikutkan pada jejak nabi-nabi Bani Israil dengan Isa putra Maryam yang beriman kepada apa yang tercantum di dalam kitab suci Taurat dan menjadikannya sebagai sumber hukum. Kami juga memberikan kepadanya kitab suci Injil yang berisi petunjuk ke jalan yang benar dan berisi penjelasan yang dapat melenyapkan hujah berupa syubhat-syubhat dan mengatasi masalah-masalah hukum, serta sesuai dengan kitab suci Taurat yang diturunkan sebelumnya kecuali sedikit masalah hukum yang diubahnya. Kami jadikan kitab suci Injil sebagai petunjuk yang diikuti oleh orang-orang yang bertakwa dan pencegah dari perbuatan yang diharamkan bagi mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلۡيَحۡكُمۡ أَهۡلُ ٱلۡإِنجِيلِ بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فِيهِۚ وَمَن لَّمۡ يَحۡكُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ
Hendaklah orang-orang Nasrani beriman kepada apa yang Allah turunkan di dalam kitab suci Injil dan hendaklah mereka menjadikan kandungannya yang berisi kebenaran sebagai sumber hukum sebelum diutusnya Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- kepada mereka. Barang siapa yang tidak mau menetapkan hukum berdasarkan kitab suci yang Allah turunkan, mereka itu adalah orang-orang yang tidak taat kepada Allah, meninggalkan kebenaran, dan cenderung kepada kebatilan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَأَنزَلۡنَآ إِلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ بِٱلۡحَقِّ مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَمُهَيۡمِنًا عَلَيۡهِۖ فَٱحۡكُم بَيۡنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُۖ وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَهُمۡ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلۡحَقِّۚ لِكُلّٖ جَعَلۡنَا مِنكُمۡ شِرۡعَةٗ وَمِنۡهَاجٗاۚ وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمۡ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗ وَلَٰكِن لِّيَبۡلُوَكُمۡ فِي مَآ ءَاتَىٰكُمۡۖ فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِيعٗا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ فِيهِ تَخۡتَلِفُونَ
Kami turunkan kepadamu -wahai Rasul- kitab suci Al-Qur`ān dengan kebenaran yang tak memiliki keraguan dan kebimbangan sedikit pun bahwa kitab suci ini berasal dari sisi Allah. Kitab suci ini membenarkan kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya dan menjadi tolok ukur baginya. Sebab itu, bila isinya sesuai dengan Al-Qur`ān maka ia benar dan yang bertentangan dengannya adalah salah. Oleh karena itu, berikanlah keputusan hukum kepada manusia berdasarkan kitab suci yang Allah turunkan kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang diturunkan kepadamu yang tidak mengandung keraguan pun. Kami telah memberikan syariat berupa ketentuan hukum amaliah dan jalan yang terang bagi tiap-tiap umat yang layak untuk diikuti. Seandainya Allah berkehendak menyatukan syariat mereka, niscaya Dia telah menyatukannya. Akan tetapi, Allah berkehendak memberikan syariat tertentu kepada tiap-tiap umat. Hal itu karena hendak menguji mereka semua agar terlihat siapa yang taat dan siapa yang tidak. Sebab itu, bergegaslah kalian melaksanakan kebajikan dan meninggalkan kemungkaran. Lalu hanya kepada Allah kalian akan kembali di hari kiamat kelak. Dia akan memberitahukan kepada kalian perihal apa yang dahulu kalian perselisihkan dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal dengan apa yang telah kalian perbuat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَأَنِ ٱحۡكُم بَيۡنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَهُمۡ وَٱحۡذَرۡهُمۡ أَن يَفۡتِنُوكَ عَنۢ بَعۡضِ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ إِلَيۡكَۖ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَٱعۡلَمۡ أَنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ أَن يُصِيبَهُم بِبَعۡضِ ذُنُوبِهِمۡۗ وَإِنَّ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلنَّاسِ لَفَٰسِقُونَ
Kamu seharusnya -wahai Rasul- memutuskan perkara di antara mereka berdasarkan hukum yang Allah turunkan kepadamu. Janganlah kamu mengikuti pendapat-pendapat mereka yang bersumber dari hawa nafsu dan berhati-hatilah agar mereka tidak menyesatkanmu dari sebagian hukum yang Allah turunkan kepadamu karena mereka akan terus bekerja keras untuk melakukan hal itu. Jika mereka berpaling dari menerima keputusan berdasarkan hukum yang Allah turunkan kepadamu maka ketahuilah bahwasanya Allah hendak menghukum mereka dengan hukuman dunia atas dasar sebagian dosa mereka dan hendak menghukum mereka di akhirat atas dasar semua dosa-dosa mereka. Sesungguhnya banyak sekali manusia yang tidak taat kepada Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَفَحُكۡمَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ يَبۡغُونَۚ وَمَنۡ أَحۡسَنُ مِنَ ٱللَّهِ حُكۡمٗا لِّقَوۡمٖ يُوقِنُونَ
Apakah mereka berpaling dari keputusanmu seraya mencari keputusan dari orang-orang jahiliah penyembah berhala yang memberikan keputusan berdasarkan selera hati mereka?! Tidak ada yang lebih baik keputusan hukumnya dari Allah bagi orang-orang yang meyakini dan memahami apa yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, bukan bagi orang-orang jahiliah dan pemuja hawa nafsu yang hanya mau menerima apa yang sejalan dengan selera hati mereka meskipun batil.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• الأنبياء متفقون في أصول الدين مع وجود بعض الفروق بين شرائعهم في الفروع.
· Para nabi memiliki kesamaan dalam pokok ajaran agama, meskipun memiliki beberapa perbedaan dalam masalah-masalah cabang yang terdapat pada syariat-syariat mereka.

• وجوب تحكيم شرع الله والإعراض عمّا عداه من الأهواء.
· Kewajiban melaksanakan syariat Allah dan meninggalkan selainnya yang berupa kecenderungan hawa nafsu belaka.

• ذم التحاكم إلى أحكام أهل الجاهلية وأعرافهم.
· Kecaman terhadap kebiasaan menjadikan tradisi dan hukum jahiliah sebagai sumber hukum.

۞ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّخِذُواْ ٱلۡيَهُودَ وَٱلنَّصَٰرَىٰٓ أَوۡلِيَآءَۘ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمۡ فَإِنَّهُۥ مِنۡهُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya! Janganlah kalian menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai sekutu dan orang-orang pilihan yang kalian jadikan sebagai wali (pemimpin) kalian karena orang-orang Yahudi hanya menjadi wali bagi para pemeluk agama mereka saja dan orang-orang Nasrani pun hanya menjadi wali bagi para pemeluk agama mereka saja, padahal kedua golongan itu sama-sama memusuhi kalian. Barang siapa di antara kalian menjadikan mereka sebagai walinya berarti ia termasuk ke dalam golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim karena menjadikan orang-orang kafir sebagai teman setia.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَتَرَى ٱلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٞ يُسَٰرِعُونَ فِيهِمۡ يَقُولُونَ نَخۡشَىٰٓ أَن تُصِيبَنَا دَآئِرَةٞۚ فَعَسَى ٱللَّهُ أَن يَأۡتِيَ بِٱلۡفَتۡحِ أَوۡ أَمۡرٖ مِّنۡ عِندِهِۦ فَيُصۡبِحُواْ عَلَىٰ مَآ أَسَرُّواْ فِيٓ أَنفُسِهِمۡ نَٰدِمِينَ
Sebab itu, kamu -wahai Rasul- akan melihat kaum munafik yang lemah imannya bergegas menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai wali mereka seraya berkata, “Kami khawatir kelak mereka akan menang dan berdaulat kemudian kami akan mendapatkan perlakuan yang buruk dari mereka.” Mudah-mudahan Allah memberikan kemenangan kepada Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, atau mendatangkan sesuatu dari sisi-Nya yang dapat meredam kekuatan orang-orang Yahudi dan sekutu mereka, sehingga orang-orang yang bergegas menjadikan orang-orang Yahudi sebagai wali itu pun menyesali kemunafikan yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka akibat gagalnya usaha-usaha lemah yang mereka andalkan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَيَقُولُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَهَٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ أَقۡسَمُواْ بِٱللَّهِ جَهۡدَ أَيۡمَٰنِهِمۡ إِنَّهُمۡ لَمَعَكُمۡۚ حَبِطَتۡ أَعۡمَٰلُهُمۡ فَأَصۡبَحُواْ خَٰسِرِينَ
Orang-orang mukmin merasa heran dengan kondisi orang-orang munafik itu dan berkata, “Inikah orang-orang yang bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa mereka benar-benar bergabung bersama kalian -wahai orang-orang mukmin- dalam keimanan, pertolongan, dan pertemanan?!" Hanguslah amal perbuatan mereka, sehingga mereka pun merugi karena gagal mencapai tujuan mereka dan karena adanya azab yang telah disiapkan untuk mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَن يَرۡتَدَّ مِنكُمۡ عَن دِينِهِۦ فَسَوۡفَ يَأۡتِي ٱللَّهُ بِقَوۡمٖ يُحِبُّهُمۡ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ يُجَٰهِدُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوۡمَةَ لَآئِمٖۚ ذَٰلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Barang siapa di antara kalian yang meninggalkan agamanya dan kembali kepada kekafiran maka Allah akan mendatangkan kaum lain sebagai penggantinya. Allah mencintai kaum itu dan mereka pun mencintai-Nya karena keteguhan hati mereka. Mereka bersikap lemah lembut kepada orang-orang mukmin, namun keras terhadap orang-orang kafir. Mereka berjuang dengan harta dan jiwa mereka untuk menjunjung tinggi kalimat Allah, dan tidak takut kepada celaan yang dilontarkan oleh para pencela karena mereka lebih mendahulukan rida Allah daripada kerelaan makhluk. Itu merupakan bagian dari anugerah yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. Allah Mahaluas anugerah dan kebaikan-Nya, lagi Maha Mengetahui siapa saja yang berhak mendapatkan anugerah-Nya maka Dia pun memberikannya, dan siapa saja yang tidak berhak mendapatkannya maka Dia tidak memberikannya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَهُمۡ رَٰكِعُونَ
Orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang kafir lainnya bukanlah wali kalian. Sesungguhnya wali dan penolong kalian hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin yang menunaikan salat secara sempurna, membayarkan zakat harta mereka, dan tunduk serta patuh kepada Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمَن يَتَوَلَّ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ فَإِنَّ حِزۡبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلۡغَٰلِبُونَ
Barang siapa yang menjadikan Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin sebagai walinya dengan memberikan dukungan dan pertolongannya maka dia termasuk golongan Allah, dan golongan Allah adalah golongan yang menang karena Allahlah yang menjadi penolong mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّخِذُواْ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ دِينَكُمۡ هُزُوٗا وَلَعِبٗا مِّنَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ مِن قَبۡلِكُمۡ وَٱلۡكُفَّارَ أَوۡلِيَآءَۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian menjadikan Ahli Kitab sebelum kalian dari kalangan Yahudi dan Nasrani, dan orang-orang musyrik yang suka menghina dan mempermainkan agama kalian sebagai sekutu dan teman setia. Bertakwalah kalian kepada Allah dengan menjauhi larangan-Nya, tidak menjadikan orang-orang tersebut sebagai teman setia, jika kalian benar-benar beriman kepada-Nya dan kepada kitab suci yang Dia turunkan kepada kalian.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• التنبيه علي عقيدة الولاء والبراء التي تتلخص في الموالاة والمحبة لله ورسوله والمؤمنين، وبغض أهل الكفر وتجنُّب محبتهم.
· Peringatan akan pentingnya akidah walā` dan barā` yang terangkum dalam sikap setia dan cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan membenci serta menjauhi orang-orang kafir.

• من صفات أهل النفاق: موالاة أعداء الله تعالى.
· Salah satu sifat orang-orang munafik ialah berteman setia dengan musuh-musuh Allah -Ta'ālā-.

• التخاذل والتقصير في نصرة الدين قد ينتج عنه استبدال المُقَصِّر والإتيان بغيره، ونزع شرف نصرة الدين عنه.
· Ketidakpedulian dan pengabaian terhadap upaya membela agama dapat berujung pada digantinya generasi yang lalai tersebut dengan generasi lain dan hilangnya kemuliaan membela agama dari yang bersangkutan.

• التحذير من الساخرين بدين الله تعالى من الكفار وأهل النفاق، ومن موالاتهم.
· Peringatan dari mencintai orang-orang kafir dan munafik yang gemar menghina dan melecehkan agama Allah -Ta'ālā-, serta dari menjadikan mereka sebagai teman setia.

وَإِذَا نَادَيۡتُمۡ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ ٱتَّخَذُوهَا هُزُوٗا وَلَعِبٗاۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٞ لَّا يَعۡقِلُونَ
Mereka juga menghina dan bermain-main apabila kamu mengumandangkan suara azan untuk menunaikan salat yang merupakan ibadah paling agung. Hal itu disebabkan mereka adalah orang-orang yang tidak mengerti makna yang terkandung di dalam ibadah dan syariat yang Allah tetapkan bagi manusia.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلۡ يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ هَلۡ تَنقِمُونَ مِنَّآ إِلَّآ أَنۡ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيۡنَا وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبۡلُ وَأَنَّ أَكۡثَرَكُمۡ فَٰسِقُونَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang suka mengolok-olok dari kalangan Ahli Kitab itu, “Apakah kalian mencela kami hanya karena kami beriman kepada Allah, kepada kitab suci yang diturunkan kepada kami, kitab suci yang turunkan kepada umat-umat sebelum kami, dan karena kami percaya bahwa sebagian besar dari kalian tidak taat kepada Allah lantaran kalian tidak mau beriman dan enggan menjalankan perintah-Nya?! Celaan yang kalian lontarkan kepada kami itu sejatinya sebuah pujian bagi kami, bukan celaan.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلۡ هَلۡ أُنَبِّئُكُم بِشَرّٖ مِّن ذَٰلِكَ مَثُوبَةً عِندَ ٱللَّهِۚ مَن لَّعَنَهُ ٱللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيۡهِ وَجَعَلَ مِنۡهُمُ ٱلۡقِرَدَةَ وَٱلۡخَنَازِيرَ وَعَبَدَ ٱلطَّٰغُوتَۚ أُوْلَٰٓئِكَ شَرّٞ مَّكَانٗا وَأَضَلُّ عَن سَوَآءِ ٱلسَّبِيلِ
Katakanlah -wahai Rasul-, “Maukah kuberitahukan kepada kalian siapa yang lebih pantas dicela dan lebih berat hukumannya dari mereka? Mereka adalah para pendahulu mereka yang Allah usir dari rahmat-Nya serta dimurkai-Nya, dan yang Allah ubah wujud mereka menjadi monyet dan babi. Allah juga menjadikan sebagian dari mereka sebagai penyembah tagut. Tagut ialah segala sesuatu yang disembah secara sukarela selain Allah. Orang-orang tersebut akan mendapatkan tempat yang paling buruk di hari kiamat kelak dan mereka adalah orang-orang yang paling tersesat dari jalan yang benar.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذَا جَآءُوكُمۡ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا وَقَد دَّخَلُواْ بِٱلۡكُفۡرِ وَهُمۡ قَدۡ خَرَجُواْ بِهِۦۚ وَٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِمَا كَانُواْ يَكۡتُمُونَ
Apabila kalian -wahai orang-orang mukmin- didatangi oleh orang-orang munafik dari kalangan mereka maka mereka akan menampakkan keimanan di hadapan kalian sebagai bentuk kemunafikan mereka, padahal sebenarnya mereka datang dan pergi sambil membawa kekafiran dan tidak melepaskannya sedikit pun. Allah Maha Mengetahui kekafiran yang mereka sembunyikan walaupun mereka menampakkan keimanan di hadapan kalian, dan Allah akan membalas perbuatan mereka tersebut dengan balasan yang setimpal.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَتَرَىٰ كَثِيرٗا مِّنۡهُمۡ يُسَٰرِعُونَ فِي ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِ وَأَكۡلِهِمُ ٱلسُّحۡتَۚ لَبِئۡسَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Kamu -wahai Rasul- sering melihat banyak orang-orang Yahudi dan orang-orang munafik yang bergegas melakukan perbuatan maksiat seperti berdusta, berlaku tidak adil, dan memakan harta manusia secara haram. Sungguh buruk perbuatan mereka itu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَوۡلَا يَنۡهَىٰهُمُ ٱلرَّبَّٰنِيُّونَ وَٱلۡأَحۡبَارُ عَن قَوۡلِهِمُ ٱلۡإِثۡمَ وَأَكۡلِهِمُ ٱلسُّحۡتَۚ لَبِئۡسَ مَا كَانُواْ يَصۡنَعُونَ
Tidakkah para pemuka dan para ulama mereka melarang mereka bergegas berbuat dosa, seperti berkata dusta, memberikan kesaksian palsu dan memakan harta orang lain secara tidak sah?! Sungguh buruk perilaku para pemimpin dan para ulama mereka yang tidak mau melarang mereka berbuat dosa itu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقَالَتِ ٱلۡيَهُودُ يَدُ ٱللَّهِ مَغۡلُولَةٌۚ غُلَّتۡ أَيۡدِيهِمۡ وَلُعِنُواْ بِمَا قَالُواْۘ بَلۡ يَدَاهُ مَبۡسُوطَتَانِ يُنفِقُ كَيۡفَ يَشَآءُۚ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرٗا مِّنۡهُم مَّآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَ طُغۡيَٰنٗا وَكُفۡرٗاۚ وَأَلۡقَيۡنَا بَيۡنَهُمُ ٱلۡعَدَٰوَةَ وَٱلۡبَغۡضَآءَ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِۚ كُلَّمَآ أَوۡقَدُواْ نَارٗا لِّلۡحَرۡبِ أَطۡفَأَهَا ٱللَّهُۚ وَيَسۡعَوۡنَ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَسَادٗاۚ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ
Tatkala orang-orang Yahudi ditimpa kesulitan dan kekeringan mereka berkata, “Tangan Allah terbelenggu, tidak mau memberikan kebaikan dan kemurahan. Dia tidak mau memberikan apa yang ada di sisi-Nya kepada kami”. Ketahuilah bahwa tangan merekalah yang terbelenggu, tidak mau berbagi kebaikan dan kemurahan. Akibat ucapan ini mereka dijauhkan dari rahmat Allah. Justru sebaliknya, kedua tangan Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- terbuka melimpahkan kebaikan dan kemurahan. Dia memberikan karunia menurut kehendak-Nya. Dia dapat melapangkan dan menyempitkannya. Tidak ada yang dapat menghalangi-Nya atau memaksa-Nya. Apa yang diturunkan kepadamu -wahai Rasul-, tidak menambah apa pun bagi orang-orang Yahudi selain kesesatan dan kekafiran mereka. Hal itu disebabkan oleh rasa dengki yang ada di dalam hati mereka. Kami menyematkan rasa permusuhan dan kebencian antargolongan di tengah kalangan Yahudi, sehingga setiap kali mereka menghimpun kekuatan untuk berperang atau bersekongkol untuk menyalakan api peperangan, Allah cerai-beraikan persatuan mereka dan Dia hancurkan kekuatan mereka. Namun, mereka tidak pernah berhenti berusaha untuk membuat kerusakan di muka bumi dan berupaya untuk menghancurkan agama Islam serta ingin memperdayakannya, sedangkan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• ذمُّ العالم على سكوته عن معاصي قومه وعدم بيانه لمنكراتهم وتحذيرهم منها.
· Kecaman terhadap ulama yang mendiamkan kemaksiatan yang dilakukan oleh masyarakatnya, tidak mau menjelaskan kemungkarannya, dan tidak mau mengingatkan mereka.

• سوء أدب اليهود مع الله تعالى، وذلك لأنهم وصفوه سبحانه بأنه مغلول اليد، حابس للخير.
· Kekurangajaran orang-orang Yahudi kepada Allah -Ta'ālā- karena mereka menuduh Allah -Subḥānahu- terbelenggu tangan-Nya, tidak mau berbagi kebaikan.

• إثبات صفة اليدين، على وجه يليق بذاته وجلاله وعظيم سلطانه.
· Penetapan adanya dua tangan bagi Allah dalam bentuk yang sesuai dengan zat-Nya, keagungan-Nya, dan kebesaran kekuasaan-Nya.

• الإشارة لما وقع فيه بعض طوائف اليهود من الشقاق والاختلاف والعداوة بينهم نتيجة لكفرهم وميلهم عن الحق.
· Isyarat bahwa sebagian golongan orang-orang Yahudi ditimpa perpecahan, perselisihan, dan permusuhan akibat kekafiran dan keengganan mereka menerima kebenaran.

وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَكَفَّرۡنَا عَنۡهُمۡ سَيِّـَٔاتِهِمۡ وَلَأَدۡخَلۡنَٰهُمۡ جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ
Sekiranya orang-orang Yahudi dan Nasrani beriman kepada agama yang dibawa oleh Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan bertakwa kepada Allah dengan menghindari maksiat, niscaya Kami akan menghapus dosa-dosa yang mereka perbuat, sekalipun jumlahnya banyak. Kami pasti akan memasukkan mereka ke dalam surga Na’īm pada hari kiamat kelak, di sana mereka dapat menikmati segala macam kenikmatan untuk selama-lamanya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَوۡ أَنَّهُمۡ أَقَامُواْ ٱلتَّوۡرَىٰةَ وَٱلۡإِنجِيلَ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيۡهِم مِّن رَّبِّهِمۡ لَأَكَلُواْ مِن فَوۡقِهِمۡ وَمِن تَحۡتِ أَرۡجُلِهِمۚ مِّنۡهُمۡ أُمَّةٞ مُّقۡتَصِدَةٞۖ وَكَثِيرٞ مِّنۡهُمۡ سَآءَ مَا يَعۡمَلُونَ
Sekiranya orang-orang Yahudi mengamalkan apa yang tertera di dalam kitab suci Taurat dan orang-orang Nasrani mengamalkan apa yang tertera di dalam kitab suci Injil, dan mereka semua mengamalkan kitab suci Al-Qur`ān yang diturunkan kepada mereka, niscaya Aku akan memudahkan jalan rezeki mereka dengan menurunkan hujan dan menumbuhkan tanam-tanaman. Sebagian dari Ahli Kitab ada yang bersikap adil dan memegang teguh kebenaran, tetapi kebanyakan dari mereka buruk perilakunya karena mereka tidak beriman.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ يَٰٓأَيُّهَا ٱلرَّسُولُ بَلِّغۡ مَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَۖ وَإِن لَّمۡ تَفۡعَلۡ فَمَا بَلَّغۡتَ رِسَالَتَهُۥۚ وَٱللَّهُ يَعۡصِمُكَ مِنَ ٱلنَّاسِۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡكَٰفِرِينَ
Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu secara lengkap dan jangan menyembunyikan sesuatu darinya. Jika kamu menyembunyikan sesuatu darinya berarti kamu tidak menyampaikan risalah Tuhanmu. Pada kenyataannya Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah menyampaikan semua yang diperintahkan untuk disampaikannya. Barang siapa yang menuduh sebaliknya berarti ia telah membuat kebohongan besar atas nama Allah. Sesudah hari ini Allah akan melindungimu dari manusia sehingga mereka tidak akan dapat menimpakan sesuatu yang buruk kepadamu. Jadi, tugasmu hanyalah menyampaikan wahyu dan Allah tidak akan membimbing orang-orang kafir yang tidak menginginkan petunjuk ke jalan yang benar.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلۡ يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ لَسۡتُمۡ عَلَىٰ شَيۡءٍ حَتَّىٰ تُقِيمُواْ ٱلتَّوۡرَىٰةَ وَٱلۡإِنجِيلَ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكُم مِّن رَّبِّكُمۡۗ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرٗا مِّنۡهُم مَّآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَ طُغۡيَٰنٗا وَكُفۡرٗاۖ فَلَا تَأۡسَ عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ
Katakanlah -wahai Rasul-, “Kalian -wahai orang-orang Yahudi dan Nasrani- tidak mengikuti agama yang diakui sampai kalian mengamalkan apa yang tertera di dalam kitab Taurat dan Injil, dan juga mengamalkan apa yang diturunkan kepada kalian melalui kitab suci Al-Qur`ān yang iman kalian tidak sah tanpa beriman kepadanya serta mengamalkan isinya. Apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu benar-benar akan menambah kesesatan dan kekafiran Ahli Kitab, akibat rasa dengki yang ada di dalam hati mereka. Sebab itu, janganlah kamu menyesali perbuatan orang-orang yang kafir itu. Cukuplah kamu beserta orang-orang mukmin yang menjadi pengikutmu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱلَّذِينَ هَادُواْ وَٱلصَّٰبِـُٔونَ وَٱلنَّصَٰرَىٰ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Ṣābi`īn (pengikut sebagian para nabi), dan orang-orang Nasrani, siapa pun di antara mereka yang percaya kepada Allah dan hari Akhir, serta beramal saleh maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka mengenai apa yang kelak akan mereka hadapi dan mereka pun tidak bersedih hati atas kekayaan dunia yang luput dari jangkauan mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَقَدۡ أَخَذۡنَا مِيثَٰقَ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ وَأَرۡسَلۡنَآ إِلَيۡهِمۡ رُسُلٗاۖ كُلَّمَا جَآءَهُمۡ رَسُولُۢ بِمَا لَا تَهۡوَىٰٓ أَنفُسُهُمۡ فَرِيقٗا كَذَّبُواْ وَفَرِيقٗا يَقۡتُلُونَ
Sungguh Kami telah mengambil perjanjian yang kukuh dari Bani Israil agar mereka mau mendengar dan patuh dan Kami pun mengutus kepada mereka para rasul untuk menyampaikan pada mereka syariat Allah. Tetapi, kemudian mereka melanggar perjanjian yang diambil dari mereka tersebut dan mengikuti hawa nafsu, yaitu berpaling dari ajaran agama yang dibawa oleh rasul-rasul mereka dan mendustakan sebagian dari rasul-rasul itu dan sebagian lainnya mereka bunuh.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• العمل بما أنزل الله تعالى سبب لتكفير السيئات ودخول الجنة وسعة الأرزاق.
· Mengamalkan kitab suci yang Allah -Ta'ālā- turunkan adalah sarana untuk terhapusnya dosa, masuk surga, dan kelapangan rezeki.

• توجيه الدعاة إلى أن التبليغ المُعتَدَّ به والمُبْرِئ للذمة هو ما كان كاملًا غير منقوص، وفي ضوء ما ورد به الوحي.
· Arahan bagi para juru dakwah bahwa tablig (penyampaian risalah agama) yang diakui dan menggugurkan kewajiban ialah penyampaian yang dilakukan secara lengkap dan tuntas, tanpa ada yang dikurangi, dan selaras dengan apa yang termaktub di dalam wahyu.

• لا يُعْتد بأي معتقد ما لم يُقِمْ صاحبه دليلًا على أنه من عند الله تعالى.
· Keyakinan apa pun tidak dapat diakui kebenarannya sepanjang pemiliknya tidak dapat menunjukkan dalil bahwa keyakinan itu berasal dari sisi Allah -Ta'ālā-.

وَحَسِبُوٓاْ أَلَّا تَكُونَ فِتۡنَةٞ فَعَمُواْ وَصَمُّواْ ثُمَّ تَابَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡ ثُمَّ عَمُواْ وَصَمُّواْ كَثِيرٞ مِّنۡهُمۡۚ وَٱللَّهُ بَصِيرُۢ بِمَا يَعۡمَلُونَ
Mereka mengira bahwa tindakan mereka melanggar perjanjian, mendustakan para rasul, dan membunuh para nabi tidak akan berakibat buruk terhadap mereka. Kemudian mereka menerima akibat yang tidak pernah mereka duga sebelumnya. Mereka buta terhadap kebenaran sehingga mereka tidak mengetahui jalan yang benar. Mereka tuli dari kebenaran sehingga mereka tidak bisa mendengar dan menerimanya. Kemudian berkat kemurahan-Nya Allah menerima tobat mereka. Tetapi, setelah itu mereka buta kembali terhadap kebenaran dan telinga mereka tuli, tidak dapat mendengarkan kebenaran. Hal itu dialami oleh sebagian besar dari mereka. Allah Maha Melihat apa yang mereka perbuat, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengawasan-Nya, dan Dia akan membalas perbuatan mereka dengan balasan yang setimpal.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ مَرۡيَمَۖ وَقَالَ ٱلۡمَسِيحُ يَٰبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمۡۖ إِنَّهُۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٖ
Sungguh telah kafir orang-orang Nasrani yang menyatakan bahwa Allah adalah Isa Almasih putra Maryam karena telah menisbahkan sifat ketuhanan kepada selain Allah. Padahal, Isa Almasih putra Maryam sendiri berkata kepada mereka, “Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah saja, karena Dia adalah Tuhanku dan juga Tuhan kalian. Jadi, kita sama-sama hamba Allah.” Hal itu karena siapa saja yang menyekutukan Allah dengan sesuatu maka Allah melarangnya masuk ke dalam surga untuk selama-lamanya, dan tempat tinggalnya adalah neraka Jahanam. Tidak ada yang dapat menolong dan membantunya di sisi Allah dan tidak ada yang dapat menyelamatkannya dari azab yang menunggunya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَّقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ ثَالِثُ ثَلَٰثَةٖۘ وَمَا مِنۡ إِلَٰهٍ إِلَّآ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞۚ وَإِن لَّمۡ يَنتَهُواْ عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Sungguh telah kafir orang-orang Nasrani yang menyatakan bahwa Allah itu terdiri dari tiga unsur, Bapak, Anak, dan Roh Kudus. Mahatinggi Allah dari pernyataan mereka itu, karena Allah tidak berbilang. Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Jika mereka tidak berhenti dari pernyataan yang keji itu, niscaya mereka akan terkena azab yang memilukan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَفَلَا يَتُوبُونَ إِلَى ٱللَّهِ وَيَسۡتَغۡفِرُونَهُۥۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
Tidakkah mereka mau menarik pernyataan mereka itu dan bertaubat kepada Allah seraya memohon ampun kepadaNya atas kemusyrikan yang telah mereka perbuat? Sedangkan Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat dari dosa apapun walaupun dosa itu berupa kufur kepada-Nya dan Maha Pengasih bagi orang-orang yang beriman.
আরবি তাফসীরসমূহ:
مَّا ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ مَرۡيَمَ إِلَّا رَسُولٞ قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلِهِ ٱلرُّسُلُ وَأُمُّهُۥ صِدِّيقَةٞۖ كَانَا يَأۡكُلَانِ ٱلطَّعَامَۗ ٱنظُرۡ كَيۡفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ ٱلۡأٓيَٰتِ ثُمَّ ٱنظُرۡ أَنَّىٰ يُؤۡفَكُونَ
Isa Almasih putra Maryam hanyalah seorang utusan Allah sebagaimana para rasul lainnya. Ia akan mengalami kematian sebagaimana yang lain, dan ibunya, Maryam -‘alaihassalām- adalah seorang wanita yang jujur dan beriman. Keduanya mengonsumsi makanan karena keduanya memang membutuhkannya. Bagaimana mungkin keduanya menjadi tuhan, sedangkan keduanya membutuhkan makanan?! Sebab itu, perhatikanlah -wahai Rasul-, bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka tanda-tanda yang menunjukkan keesaan Tuhan dan menunjukkan kesalahan sikap mereka yang berlebih-lebihan dalam menyematkan sifat ketuhanan kepada selain Allah -Subḥānahu-, sedangkan mereka menolak tanda-tanda tersebut. Perhatikanlah! Bagaimana mereka dipalingkan dari kebenaran, padahal sudah terdapat tanda-tanda yang terang benderang menunjukkan keesaan Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلۡ أَتَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَمۡلِكُ لَكُمۡ ضَرّٗا وَلَا نَفۡعٗاۚ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ
Katakanlah -wahai Rasul-, untuk membantah argumen orang-orang yang menyembah selain Allah, “Apakah kalian menyembah tuhan yang tidak dapat mendatangkan manfaat bagi kalian dan tidak dapat melindungi kalian dari mudarat?! Tuhan semacam itu adalah tuhan yang lemah, sedangkan Allah jauh dari kelemahan. Hanya Allah Yang Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian. Tidak ada satu pun ucapan yang luput dari pendengaran-Nya. Dia juga Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan kalian, tidak ada satu pun perbuatan kalian yang luput dari pengetahuan-Nya, dan Dia akan membalas kalian dengan balasan yang setimpal.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلۡ يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ لَا تَغۡلُواْ فِي دِينِكُمۡ غَيۡرَ ٱلۡحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوٓاْ أَهۡوَآءَ قَوۡمٖ قَدۡ ضَلُّواْ مِن قَبۡلُ وَأَضَلُّواْ كَثِيرٗا وَضَلُّواْ عَن سَوَآءِ ٱلسَّبِيلِ
Katakanlah -wahai Rasul-, kepada orang-orang Nasrani, “Janganlah kalian melampaui batas dalam mengikuti kebenaran yang diperintahkan kepada kalian. Janganlah pula kalian berlebih-lebihan dalam menghormati orang yang diperintahkan kepada kalian untuk menghormatinya, seperti para nabi, sehingga kalian berkeyakinan bahwa orang tersebut memiliki sifat ketuhanan, sebagaimana yang kalian lakukan terhadap Isa putra Maryam. Hal itu disebabkan karena kalian mengikuti para pendahulu kalian yang tersesat dan menyesatkan banyak orang dan mereka pun tersesat dari jalan yang benar.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• بيان كفر النصارى في زعمهم ألوهية المسيح عليه السلام، وبيان بطلانها، والدعوةُ للتوبة منها.
· Penjelasan tentang kekafiran orang-orang Nasrani yang mengklaim ketuhanan Isa Almasih -'alaihissalām-, penjelasan tentang batilnya klaim mereka, dan ajakan untuk bertobat darinya.

• من أدلة بشرية المسيح وأمه: أكلهما للطعام، وفعل ما يترتب عليه.
· Salah satu bukti kemanusiaan Almasih dan ibunya ialah bahwa keduanya mengonsumsi makanan dan melakukan apa yang menjadi konsekuensinya.

• عدم القدرة على كف الضر وإيصال النفع من الأدلة الظاهرة على عدم استحقاق المعبودين من دون الله للألوهية؛ لكونهم عاجزين.
· Ketidakmampuan untuk menolak mudarat dan mendatangkan manfaat merupakan salah satu bukti nyata akan ketidaklayakan mereka sebagai sesembahan yang menyandang predikat tuhan, karena kelemahan yang dimilikinya.

• النهي عن الغلو وتجاوز الحد في معاملة الصالحين من خلق الله تعالى.
· Larangan berlebih-lebihan dan melampaui batas dalam memperlakukan orang-orang saleh oleh makhluk Allah -Ta'ālā-.

لُعِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۢ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُۥدَ وَعِيسَى ٱبۡنِ مَرۡيَمَۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّكَانُواْ يَعۡتَدُونَ
Allah -Subḥānahu- menceritakan bahwa Dia telah mengusir orang- orang kafir dari Bani Israil dari rahmatNya di dalam Kitab Suci yang diturunkanNya kepada Daud, yaitu Zabur, dan di dalam Kitab Suci yang diturunkan-Nya kepada Isa putera Maryam, yaitu Injil. Pengusiran mereka dari rahmat Allah itu disebabkan karena mereka telah melakukan banyak perbuatan maksiat dan melanggar larangan-larangan Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
كَانُواْ لَا يَتَنَاهَوۡنَ عَن مُّنكَرٖ فَعَلُوهُۚ لَبِئۡسَ مَا كَانُواْ يَفۡعَلُونَ
Mereka tidak saling melarang satu sama lain dari berbuat maksiat. Bahkan, para pendosa di antara mereka melakukan perbuatan maksiat dan kemungkaran secara terang-terangan karena tidak ada yang melarangnya. Sungguh buruk sekali sikap mereka yang tidak mau melarang kemungkaran tersebut.
আরবি তাফসীরসমূহ:
تَرَىٰ كَثِيرٗا مِّنۡهُمۡ يَتَوَلَّوۡنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْۚ لَبِئۡسَ مَا قَدَّمَتۡ لَهُمۡ أَنفُسُهُمۡ أَن سَخِطَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡ وَفِي ٱلۡعَذَابِ هُمۡ خَٰلِدُونَ
Kamu -wahai Rasul- sering sekali menyaksikan kaum kafir dari kalangan Yahudi menyukai serta condong terhadap orang-orang kafir dan melakukan permusuhan terhadap dirimu dan orang-orang yang menganut agama tauhid. Sungguh buruk tindakan mereka yang bersekongkol dengan orang-orang kafir itu karena tindakan itu adalah penyebab datangnya murka Allah kepada mereka dan penyebab masuknya mereka ke dalam neraka untuk selama-lamanya tanpa akan pernah keluar darinya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَوۡ كَانُواْ يُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلنَّبِيِّ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيۡهِ مَا ٱتَّخَذُوهُمۡ أَوۡلِيَآءَ وَلَٰكِنَّ كَثِيرٗا مِّنۡهُمۡ فَٰسِقُونَ
Sekiranya orang-orang Yahudi itu benar-benar beriman kepada Allah dan Nabi-Nya, niscaya mereka tidak akan menjadikan orang-orang musyrik sebagai sekutu yang mereka cintai dan condongi, di luar orang-orang mukmin karena sebenarnya mereka dilarang menjadikan orang-orang kafir sebagai sekutu. Namun, banyak sekali orang-orang Yahudi yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan keluar dari persekutuan dengan Allah serta orang-orang mukmin.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ ٱلنَّاسِ عَدَٰوَةٗ لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱلۡيَهُودَ وَٱلَّذِينَ أَشۡرَكُواْۖ وَلَتَجِدَنَّ أَقۡرَبَهُم مَّوَدَّةٗ لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّا نَصَٰرَىٰۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّ مِنۡهُمۡ قِسِّيسِينَ وَرُهۡبَانٗا وَأَنَّهُمۡ لَا يَسۡتَكۡبِرُونَ
Sungguh kamu -wahai Rasul-, benar-benar akan mendapati bahwa orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman kepadamu dan kepada ajaran yang engkau bawa adalah orang-orang Yahudi; karena rasa dengki, iri hati, dan kesombongan yang ada di dalam hati mereka, juga para penyembah berhala dan orang-orang musyrik lainnya. Kamu juga benar-benar akan mendapati bahwa orang yang paling dekat kecintaannya dengan orang-orang yang beriman kepadamu dan kepada ajaran yang kamu bawa ialah orang-orang yang berkata tentang diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang Nasrani. Mereka itu lebih bersahabat dengan orang-orang mukmin karena di antara mereka terdapat para ulama yang tekun beribadah, rendah hati, dan tidak sombong; karena hati orang-orang yang sombong tidak bisa dimasuki kebaikan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذَا سَمِعُواْ مَآ أُنزِلَ إِلَى ٱلرَّسُولِ تَرَىٰٓ أَعۡيُنَهُمۡ تَفِيضُ مِنَ ٱلدَّمۡعِ مِمَّا عَرَفُواْ مِنَ ٱلۡحَقِّۖ يَقُولُونَ رَبَّنَآ ءَامَنَّا فَٱكۡتُبۡنَا مَعَ ٱلشَّٰهِدِينَ
Hati mereka itu (seperti an-Najāsyiy dan para sahabatnya) sangat lembut, sehingga mereka mudah menangis ketika mereka mendengar ayat Al-Qur`ān yang diturunkan manakala mereka mengetahui bahwa Al-Qur`ān adalah benar lantaran mereka mengetahui ajaran agama yang dibawa oleh Isa -‘alaihissalām-. Mereka berkata, “Ya Tuhan kami! Sesungguhnya kami beriman kepada apa yang Engkau turunkan kepada Rasul-Mu, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- maka masukkanlah kami -wahai Tuhan kami- bersama dengan umat Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- yang menjadi hujah bagi manusia kelak di hari kiamat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• ترك الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر موجب لِلَّعْنِ والطرد من رحمة الله تعالى.
· Meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar akan menyebabkan datangnya laknat dan terusir dari rahmat Allah -Ta'ālā-.

• من علامات الإيمان: الحب في الله والبغض في الله.
· Salah satu tanda iman ialah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah.

• موالاة أعداء الله توجب غضب الله عز وجل على فاعلها.
· Bersekutu dengan musuh-musuh Allah akan mengundang murka Allah -'Azza wa Jalla- kepada yang bersangkutan.

• شدة عداوة اليهود والمشركين لأهل الإسلام، وفي المقابل وجود طوائف من النصارى يدينون بالمودة للإسلام؛ لعلمهم أنه دين الحق.
· Kerasnya permusuhan orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik kepada orang-orang Islam. Sebaliknya, ada sebagian orang Nasrani yang bersahabat dengan orang-orang Islam karena mereka mengetahui bahwa Islam adalah agama yang benar.

وَمَا لَنَا لَا نُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَمَا جَآءَنَا مِنَ ٱلۡحَقِّ وَنَطۡمَعُ أَن يُدۡخِلَنَا رَبُّنَا مَعَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلصَّٰلِحِينَ
Faktor apa yang menghalangi kami untuk beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang dibawa oleh Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-?! Sedangkan kami berharap masuk surga bersama para nabi dan para pengikutnya yang taat kepada Allah serta takut akan siksa-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَأَثَٰبَهُمُ ٱللَّهُ بِمَا قَالُواْ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ وَذَٰلِكَ جَزَآءُ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
Lalu Allah membalas keimanan dan pengakuan mereka terhadap kebenaran itu dengan surga-surga yang di bawah istana-istana dan pepohonannya mengalir sungai-sungai, di sana mereka akan tinggal untuk selama-lamanya. Itulah balasan bagi orang-orang yang berbuat baik dalam mengikuti kebenaran dan tunduk kepadanya tanpa batas dan tanpa syarat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَكَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَآ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَحِيمِ
Orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mendustakan ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, mereka itu adalah penghuni neraka yang berkobar-kobar; menetap di sana dan tidak akan keluar darinya untuk selama-lamanya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُحَرِّمُواْ طَيِّبَٰتِ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكُمۡ وَلَا تَعۡتَدُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُعۡتَدِينَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian mengharamkan hal-hal nikmat yang mubah berupa makanan, minuman, dan pernikahan yang dihalalkan bagi kalian. Janganlah kalian mengharamkannya dengan niat bersikap zuhud atau beribadah dan janganlah kalian melanggar larangan-larangan yang Allah haramkan atas kalian. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melanggar larangan-larangan-Nya, bahkan Dia membenci mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَكُلُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلٗا طَيِّبٗاۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِيٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤۡمِنُونَ
Makanlah dari rezeki yang Allah berikan kepada kalian dalam kondisi yang halal lagi baik, bukan dalam kondisi haram, seperti rezeki yang diambil secara paksa atau menjijikkan. Juga bertakwalah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya karena Dialah yang kalian imani dan iman kalian kepada-Nya mengharuskan kalian bertakwa kepada-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَا يُؤَاخِذُكُمُ ٱللَّهُ بِٱللَّغۡوِ فِيٓ أَيۡمَٰنِكُمۡ وَلَٰكِن يُؤَاخِذُكُم بِمَا عَقَّدتُّمُ ٱلۡأَيۡمَٰنَۖ فَكَفَّٰرَتُهُۥٓ إِطۡعَامُ عَشَرَةِ مَسَٰكِينَ مِنۡ أَوۡسَطِ مَا تُطۡعِمُونَ أَهۡلِيكُمۡ أَوۡ كِسۡوَتُهُمۡ أَوۡ تَحۡرِيرُ رَقَبَةٖۖ فَمَن لَّمۡ يَجِدۡ فَصِيَامُ ثَلَٰثَةِ أَيَّامٖۚ ذَٰلِكَ كَفَّٰرَةُ أَيۡمَٰنِكُمۡ إِذَا حَلَفۡتُمۡۚ وَٱحۡفَظُوٓاْ أَيۡمَٰنَكُمۡۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ
Allah tidak akan menghukum kalian -wahai orang-orang mukmin- berdasarkan sumpah yang mengalir dari lisan kalian tanpa sengaja, tetapi Dia akan menghukum kalian berdasarkan sumpah yang disengaja dan hati kalian bertekad untuk itu, kemudian kalian melanggar sumpah itu. Kafarat untuk dosa dari sumpah yang kalian sengajai dan diucapkan dengan sungguh-sungguh bila kalian melanggarnya ialah salah satu dari tiga pilihan, yaitu: memberi makan 10 orang miskin dengan jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh rata-rata penduduk negerimu, masing-masing orang miskin mendapat setengah ṣā’ (sekitar satu setengah kilogram), atau memberikan pakaian kepada mereka dengan jenis yang dianggap sebagai pakaian menurut kebiasaan masyarakat, atau memerdekakan seorang budak belian yang beriman (muslim). Jika seseorang tidak mampu menebus dengan salah satu dari tiga pilihan tersebut, ia boleh berpuasa selama 3 hari. Hal itu semua merupakan kafarat sumpah kalian -wahai kaum mukminin- bila kalian bersumpah atas nama Allah lantas melanggarnya. Hindarilah bersumpah atas nama Allah dengan maksud berdusta, banyak bersumpah, serta tidak memenuhi sumpah selama tindakan memenuhi sumpah tersebut mengandung kebaikan, maka kerjakanlah hal yang baik tersebut. Bayarlah kafarat sumpah kalian sebagaimana yang Allah jelaskan kepada kalian terkait kafarat sumpah. Allah menerangkan kepada kalian hukum-hukum-Nya yang jelas mengenai yang halal dan haram, agar kalian bersyukur kepada Allah lantaran Dia telah mengajarkan kepada kalian hal-hal yang belum kalian ketahui sebelumnya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّمَا ٱلۡخَمۡرُ وَٱلۡمَيۡسِرُ وَٱلۡأَنصَابُ وَٱلۡأَزۡلَٰمُ رِجۡسٞ مِّنۡ عَمَلِ ٱلشَّيۡطَٰنِ فَٱجۡتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras yang memabukkan, judi yang mengandung taruhan dari kedua belah pihak, batu yang digunakan oleh orang-orang sebagai tempat menyembelih hewan ternak mereka untuk menghormatinya atau batu yang dipasang untuk disembah, dan batang-batang kayu yang mereka gunakan untuk mengundi nasib mereka yang masih gaib, semua itu adalah perbuatan dosa yang dianjurkan oleh setan. Sebab itu, jauhilah perbuatan itu agar kalian memperoleh kehidupan yang mulia di dunia dan meraih kenikmatan surga di akhirat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• الأمر بتوخي الطيب من الأرزاق وترك الخبيث.
· Perintah untuk memilih rezeki yang baik dan menghindari rezeki yang kotor.

• عدم المؤاخذة على الحلف عن غير عزم للقلب، والمؤاخذة على ما كان عن عزم القلب ليفعلنّ أو لا يفعلنّ.
· Tidak ada tuntutan hukum atas sumpah yang tidak disengaja. Tuntutan hukum hanya berlaku atas sumpah yang dilakukan secara sengaja bahwa yang bersangkutan benar-benar akan melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.

• بيان أن كفارة اليمين: إطعام عشرة مساكين، أو كسوتهم، أو عتق رقبة مؤمنة، فإذا لم يستطع المكفِّر عن يمينه الإتيان بواحد من الأمور السابقة، فليكفِّر عن يمينه بصيام ثلاثة أيام.
· Penjelasan bahwa kafarat sumpah adalah memberi makan sepuluh orang miskin, atau memberikan pakaian kepada mereka, atau memerdekakan seorang budak belian yang beriman. Jika orang yang membayar kafarat sumpahnya tidak mampu melaksanakan salah satu dari tiga hal tersebut, hendaklah dia membayar kafarat sumpahnya dengan berpuasa selama tiga hari.

• قوله تعالى: ﴿... إنَّمَا الْخَمْرُ ...﴾ هي آخر آية نزلت في الخمر، وهي نص في تحريمه.
· Firman Allah: "Sesungguhnya khamar …" adalah ayat terakhir yang menjelaskan hukum khamar sekaligus mempertegas haramnya khamar.

إِنَّمَا يُرِيدُ ٱلشَّيۡطَٰنُ أَن يُوقِعَ بَيۡنَكُمُ ٱلۡعَدَٰوَةَ وَٱلۡبَغۡضَآءَ فِي ٱلۡخَمۡرِ وَٱلۡمَيۡسِرِ وَيَصُدَّكُمۡ عَن ذِكۡرِ ٱللَّهِ وَعَنِ ٱلصَّلَوٰةِۖ فَهَلۡ أَنتُم مُّنتَهُونَ
Sesungguhnya tujuan setan menganjurkan minuman keras dan perjudian ialah memunculkan rasa permusuhan dan kebencian dalam hati antarsesama dan memalingkan orang dari zikir maupun salat. Apakah kalian -wahai orang-orang mukmin- sudah meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa tersebut? Tidak ada keraguan bahwa hal itulah yang lebih pantas bagi kalian. Sebab itu, berhentilah dari perbuatan-perbuatan dosa tersebut.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَٱحۡذَرُواْۚ فَإِن تَوَلَّيۡتُمۡ فَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا عَلَىٰ رَسُولِنَا ٱلۡبَلَٰغُ ٱلۡمُبِينُ
Patuhlah kalian kepada Allah dan kepada Rasul dengan melaksanakan perintah-perintah syariat dan menjauhi larangan-larangan-Nya, dan jangan sekali-kali kalian melanggarnya, sebab jika kalian berpaling dari syariat itu maka ketahuilah bahwa tugas Rasul Kami hanyalah menyampaikan apa yang Allah perintahkan untuk disampaikan, dan beliau benar-benar telah menyampaikannya. Sebab itu, jika kalian mengikuti jalan yang benar niscaya manfaatnya akan kembali kepada diri kalian sendiri. Sebaliknya, jika kalian berlaku buruk niscaya akibat buruknya akan menimpa diri kalian sendiri.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَيۡسَ عَلَى ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جُنَاحٞ فِيمَا طَعِمُوٓاْ إِذَا مَا ٱتَّقَواْ وَّءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ ثُمَّ ٱتَّقَواْ وَّءَامَنُواْ ثُمَّ ٱتَّقَواْ وَّأَحۡسَنُواْۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah atas perbuatan mereka mengonsumsi khamar sebelum diharamkan, apabila mereka menjauhi hal-hal yang dilarang karena takut akan murka Allah disertai dengan keimanan kepada-Nya dan beramal saleh. Kemudian perasaan mereka yang merasa diawasi oleh Allah semakin menguat, sehingga mereka beribadah kepada-Nya seolah-olah mereka melihat-Nya. Allah menyukai orang-orang yang beribadah kepada-Nya seolah-olah mereka melihat-Nya karena sikap itu menandakan adanya perasaan selalu diawasi oleh Allah dan hal itu akan mendorong orang yang beriman untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan sempurna.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَيَبۡلُوَنَّكُمُ ٱللَّهُ بِشَيۡءٖ مِّنَ ٱلصَّيۡدِ تَنَالُهُۥٓ أَيۡدِيكُمۡ وَرِمَاحُكُمۡ لِيَعۡلَمَ ٱللَّهُ مَن يَخَافُهُۥ بِٱلۡغَيۡبِۚ فَمَنِ ٱعۡتَدَىٰ بَعۡدَ ذَٰلِكَ فَلَهُۥ عَذَابٌ أَلِيمٞ
Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji kalian dengan mengirimkan hewan buruan di darat ketika kalian sedang berihram. Hewan-hewan yang kecil dapat kalian tangkap dengan tangan kalian dan hewan-hewan yang besar dapat kalian tangkap dengan tombak kalian. Hal itu karena Allah hendak mendapatkan bukti yang nyata untuk dijadikan sebagai dasar penilaian atas hamba-hamba-Nya; siapa di antara mereka yang takut kepada-Nya dalam kesendirian karena memiliki iman yang sempurna, menurut pengetahuan Allah, sehingga dia menahan diri untuk tidak berburu karena dia takut kepada penciptanya yang mengetahui semua perbuatannya. Namun, siapa di antara mereka yang melanggar larangan-Nya dan berburu sedangkan dia sedang berihram baik dalam rangka menunaikan ibadah haji maupun umrah maka dia akan mendapatkan azab yang pedih di hari kiamat nanti karena ia telah melanggar larangan Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَقۡتُلُواْ ٱلصَّيۡدَ وَأَنتُمۡ حُرُمٞۚ وَمَن قَتَلَهُۥ مِنكُم مُّتَعَمِّدٗا فَجَزَآءٞ مِّثۡلُ مَا قَتَلَ مِنَ ٱلنَّعَمِ يَحۡكُمُ بِهِۦ ذَوَا عَدۡلٖ مِّنكُمۡ هَدۡيَۢا بَٰلِغَ ٱلۡكَعۡبَةِ أَوۡ كَفَّٰرَةٞ طَعَامُ مَسَٰكِينَ أَوۡ عَدۡلُ ذَٰلِكَ صِيَامٗا لِّيَذُوقَ وَبَالَ أَمۡرِهِۦۗ عَفَا ٱللَّهُ عَمَّا سَلَفَۚ وَمَنۡ عَادَ فَيَنتَقِمُ ٱللَّهُ مِنۡهُۚ وَٱللَّهُ عَزِيزٞ ذُو ٱنتِقَامٍ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian membunuh hewan buruan darat ketika kalian sedang berihram untuk haji atau umrah. Barang siapa yang membunuh hewan buruan darat itu secara sengaja, ia harus menggantinya dengan hewan ternak yang setara dengannya seperti unta, sapi, atau kambing. Hewan pengganti itu harus diputuskan oleh dua orang muslim yang adil. Hewan pengganti yang telah diputuskan itu harus diperlakukan sebagaimana perlakuan terhadap hewan hadyu, yaitu harus dikirim ke Mekah dan disembelih di tanah haram, atau diganti dengan bahan makanan yang senilai dengan hewan itu dan dibagikan kepada orang-orang miskin yang ada di tanah haram; setiap orang mendapatkan setengah ṣā’ (sekitar satu setengah kilogram), atau diganti dengan puasa satu hari untuk tiap-tiap setengah ṣā’ dari bahan makanan. Semua itu ditujukan agar orang yang membunuh hewan buruan itu merasakan akibat perbuatannya membunuh hewan buruan tersebut. Allah mengampuni apa yang terjadi di masa lalu terkait pembunuhan hewan buruan di tanah haram dan pembunuhan hewan buruan darat oleh orang yang sedang berihram sebelum itu diharamkan. Barang siapa yang mengulanginya setelah ada pengharaman atas hal itu maka Allah akan membalasnya dengan azab yang pedih. Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa; salah satu bukti kekuatan-Nya ialah Dia kuasa menghukum siapa saja yang durhaka kepada-Nya jika Dia menghendakinya, tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• عدم مؤاخذة الشخص بما لم يُحَرَّم أو لم يبلغه تحريمه.
· Seseorang tidak akan dihukum atas perbuatan yang belum dilarang atau belum ia ketahui pelarangannya.

• تحريم الصيد على المحرم بالحج أو العمرة، وبيان كفارة قتله.
· Larangan berburu (hewan darat) bagi orang yang sedang menunaikan ihram haji atau umrah dan penjelasan kafarat bagi orang yang membunuhnya.

• من حكمة الله عز وجل في التحريم: ابتلاء عباده، وتمحيصهم، وفي الكفارة: الردع والزجر.
· Salah satu hikmah di balik adanya larangan-larangan yang ditetapkan oleh Allah -'Azza wa Jalla- ialah memberikan ujian kepada manusia dan menyeleksi mereka. Dalam kafarat yang disebutkan terdapat upaya menimbulkan efek jera dan peringatan bagi manusia.

أُحِلَّ لَكُمۡ صَيۡدُ ٱلۡبَحۡرِ وَطَعَامُهُۥ مَتَٰعٗا لَّكُمۡ وَلِلسَّيَّارَةِۖ وَحُرِّمَ عَلَيۡكُمۡ صَيۡدُ ٱلۡبَرِّ مَا دُمۡتُمۡ حُرُمٗاۗ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِيٓ إِلَيۡهِ تُحۡشَرُونَ
Allah menghalalkan bagi kalian memburu hewan yang hidup di air dan mengonsumsi ikan laut yang terlempar ke darat baik dalam kondisi hidup maupun mati, baik bagi penduduk setempat maupun bagi orang yang sedang dalam perjalanan sebagai bekal. Sebaliknya, Dia mengharamkan bagi kalian memburu hewan buruan darat selama kalian sedang berihram dalam haji atau umrah. Bertakwalah kalian kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya karena hanya kepada-Nya kalian akan dikembalikan pada hari Kiamat kelak, kemudian Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ جَعَلَ ٱللَّهُ ٱلۡكَعۡبَةَ ٱلۡبَيۡتَ ٱلۡحَرَامَ قِيَٰمٗا لِّلنَّاسِ وَٱلشَّهۡرَ ٱلۡحَرَامَ وَٱلۡهَدۡيَ وَٱلۡقَلَٰٓئِدَۚ ذَٰلِكَ لِتَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ وَأَنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٌ
Allah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pokok kehidupan bagi manusia. Pokok kehidupan itu menjadi sandaran bagi tegaknya kepentingan agama manusia, seperti salat, haji, dan umrah, serta menjadi sandaran bagi kepentingan duniawi mereka dengan adanya jaminan keamanan di tanah haram dan tersalurnya berbagai macam buah-buahan dan hasil bumi dari berbagai penjuru kepadanya. Allah juga menjadikan bulan-bulan haram (Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab) sebagai pokok kehidupan bagi mereka dengan memberikan jaminan kepada mereka bahwa pada bulan-bulan itu mereka aman dari serangan lawan. Allah menjadikan hewan hadyu dan qalā`id yang diberi tanda bahwa hewan-hewan itu digiring ke tanah haram sebagai penopang kehidupan bagi mereka dengan memberikan jaminan keamanan bagi para pemiliknya dari gangguan dari pihak mana pun. Anugerah yang Allah berikan kepada kalian itu dimaksudkan agar kalian tahu bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu; karena penetapan ketentuan syariat -yang akan mewujudkan maslahat bagi kalian dan menghindarkan kalian dari mudarat sebelum terjadi- itu menunjukkan bahwa Allah mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ وَأَنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
Ketahuilah -wahai manusia- bahwasanya Allah Mahaberat hukuman-Nya bagi orang yang durhaka kepada-Nya. Tetapi Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi orang yang mau bertaubat kepada-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
مَّا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا ٱلۡبَلَٰغُۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تُبۡدُونَ وَمَا تَكۡتُمُونَ
Tugas seorang rasul hanyalah menyampaikan apa yang Allah perintahkan untuk disampaikannya. Dia tidak berkewajiban menyadarkan manusia ke jalan yang benar karena hal itu adalah wewenang Allah sendiri. Allah mengetahui hidayah dan kesesatan yang kalian tunjukkan dan yang kalian sembunyikan dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal atas hal itu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُل لَّا يَسۡتَوِي ٱلۡخَبِيثُ وَٱلطَّيِّبُ وَلَوۡ أَعۡجَبَكَ كَثۡرَةُ ٱلۡخَبِيثِۚ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
Katakanlah -wahai Rasul-, "Tidaklah sama antara sesuatu yang baik dan sesuatu yang buruk dilihat dari sisi mana pun, walaupun banyaknya sesuatu yang buruk itu membuatmu takjub; karena banyaknya jumlah sesuatu tidak menunjukkan kemuliaannya. Oleh karena itu, bertakwalah kalian -wahai orang-orang yang berakal sehat- kepada Allah dengan meninggalkan sesuatu yang buruk dan melakukan sesuatu yang baik. Mudah-mudahan kalian berhasil mendapatkan surga.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَسۡـَٔلُواْ عَنۡ أَشۡيَآءَ إِن تُبۡدَ لَكُمۡ تَسُؤۡكُمۡ وَإِن تَسۡـَٔلُواْ عَنۡهَا حِينَ يُنَزَّلُ ٱلۡقُرۡءَانُ تُبۡدَ لَكُمۡ عَفَا ٱللَّهُ عَنۡهَاۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٞ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian bertanya kepada rasul kalian tentang hal-hal yang tidak kalian butuhkan dan tidak membantu kalian dalam mengurus urusan agama kalian, karena apabila hal-hal semacam itu dijelaskan kepada kalian maka hal itu akan memberatkan kalian lantaran di dalamnya mengandung berbagai kesulitan. Jika kalian menanyakan hal-hal yang tidak boleh kalian tanyakan itu pada saat turunnya wahyu kepada rasul, niscaya hal-hal tersebut akan dijelaskan kepada kalian karena itu sangat mudah bagi Allah. Sesungguhnya Allah telah melewatkan hal-hal yang tidak dibicarakan oleh Al-Qur`ān maka janganlah kalian menanyakannya; karena jika kalian menanyakannya maka akan turun wahyu yang akan membebani kalian pada ketentuan hukumnya. Allah Maha Pengampun terhadap dosa-dosa para hamba yang bertobat kepada-Nya dan Maha Penyantun dengan tidak menyegerakan hukuman terhadap mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَدۡ سَأَلَهَا قَوۡمٞ مِّن قَبۡلِكُمۡ ثُمَّ أَصۡبَحُواْ بِهَا كَٰفِرِينَ
Orang-orang sebelum kamu pernah menanyakan hal-hal semacam itu, kemudian tatkala mereka dibebani ketentuan hukum tertentu ternyata mereka tidak mau menjalankannya. Kemudian mereka menjadi kafir karenanya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
مَا جَعَلَ ٱللَّهُ مِنۢ بَحِيرَةٖ وَلَا سَآئِبَةٖ وَلَا وَصِيلَةٖ وَلَا حَامٖ وَلَٰكِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يَفۡتَرُونَ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَۖ وَأَكۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡقِلُونَ
Allah menghalalkan hewan ternak, dan Dia tidak pernah mengharamkan hewan ternak yang diharamkan oleh orang-orang musyrik atas diri mereka untuk menghormati berhala-berhala mereka; seperti hewan baḥīrah (yaitu unta yang dipotong telinganya apabila sudah melahirkan dalam jumlah tertentu), sā`ibah (yaitu unta yang apabila sudah mencapai usia tertentu akan dibiarkan bebas sebagai persembahan untuk berhala-berhala mereka), waṣīlah (yaitu unta yang melahirkan unta betina kemudian melahirkan unta betina lagi), dan ḥāmī (yaitu unta jantan yang ditugaskan mengawini unta betina sampai melahirkan anak-anak unta dalam jumlah tertentu). Akan tetapi, orang-orang kafir telah berdusta dan mengada-ada bahwa Allah telah mengharamkan hewan-hewan tersebut. Sungguh, kebanyakan orang-orang kafir tidak bisa membedakan antara kebenaran dan kebatilan serta antara halal dan haram.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• الأصل في شعائر الله تعالى أنها جاءت لتحقيق مصالح العباد الدنيوية والأخروية، ودفع المضار عنهم.
· Pada dasarnya syiar-syiar Allah -Ta'ālā- ditetapkan untuk mewujudkan kemaslahatan bagi manusia, baik yang sifatnya duniawi maupun ukhrawi, dan untuk menghindarkan mereka dari mudarat.

• عدم الإعجاب بالكثرة، فإنّ كثرة الشيء ليست دليلًا على حِلِّه أو طِيبه، وإنما الدليل يكمن في الحكم الشرعي.
· Tidak boleh terkecoh dengan banyaknya jumlah karena banyaknya jumlah sesuatu tidak serta merta menunjukkan bahwa dia itu halal atau baik. Namun, dalil penentuan baik dan buruk terletak pada hukum syarak.

• من أدب المُسْتفتي: تقييد السؤال بحدود معينة، فلا يسوغ السؤال عما لا حاجة للمرء ولا غرض له فيه.
· Salah satu etika orang yang bertanya ialah membatasi pertanyaan pada batas-batas tertentu. Tidak boleh menanyakan sesuatu yang tidak perlu dan tidak punya tujuan yang jelas.

• ذم مسالك المشركين فيما اخترعوه وزعموه من محرمات الأنعام ك: البَحِيرة، والسائبة، والوصِيلة، والحامي.
· Kecaman terhadap perilaku orang-orang musyrik yang mengada-ada dalam mengharamkan hewan ternak tertentu; seperti bahīrah, sā`ibah, waṣīlah dan hāmī.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمۡ تَعَالَوۡاْ إِلَىٰ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ وَإِلَى ٱلرَّسُولِ قَالُواْ حَسۡبُنَا مَا وَجَدۡنَا عَلَيۡهِ ءَابَآءَنَآۚ أَوَلَوۡ كَانَ ءَابَآؤُهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ شَيۡـٔٗا وَلَا يَهۡتَدُونَ
Jika orang-orang yang berdusta atas nama Allah dengan mengharamkan beberapa jenis hewan ternak itu diseru, “Mari mengikuti Al-Qur`ān yang diturunkan oleh Allah dan mengikuti Sunnah Rasul -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, agar kalian mengetahui mana yang halal dan mana yang haram,” mereka menjawab, “Kami cukup mengikuti keyakinan, ucapan, dan perbuatan yang kami terima dan kami warisi dari para leluhur kami.” Bagaimana mungkin itu cukup bagi mereka sedangkan para leluhur mereka tidak tahu apa-apa dan tidak mengetahui jalan yang benar?! Jadi, tidak ada yang mau mengikuti mereka kecuali orang yang lebih bodoh dari mereka dan lebih tersesat jalannya. Mereka adalah orang-orang bodoh dan tersesat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ عَلَيۡكُمۡ أَنفُسَكُمۡۖ لَا يَضُرُّكُم مَّن ضَلَّ إِذَا ٱهۡتَدَيۡتُمۡۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِيعٗا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah diri kalian dengan mengharuskannya melakukan hal-hal yang berguna baginya. Orang yang tersesat dan tidak mengikuti seruan kalian, mereka tidak akan mendatangkan mudarat bagi diri kalian jika kalian sendiri telah mengikuti jalan yang benar. Salah satu bukti bahwa diri kalian mengikuti jalan yang benar ialah kalian melakukan amar makruf nahi mungkar. Hanya kepada Allah kalian akan dikembalikan pada hari kiamat kelak. Kemudian Dia akan memberitahu kalian apa yang pernah kalian perbuat di dunia dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan itu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ شَهَٰدَةُ بَيۡنِكُمۡ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ حِينَ ٱلۡوَصِيَّةِ ٱثۡنَانِ ذَوَا عَدۡلٖ مِّنكُمۡ أَوۡ ءَاخَرَانِ مِنۡ غَيۡرِكُمۡ إِنۡ أَنتُمۡ ضَرَبۡتُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَأَصَٰبَتۡكُم مُّصِيبَةُ ٱلۡمَوۡتِۚ تَحۡبِسُونَهُمَا مِنۢ بَعۡدِ ٱلصَّلَوٰةِ فَيُقۡسِمَانِ بِٱللَّهِ إِنِ ٱرۡتَبۡتُمۡ لَا نَشۡتَرِي بِهِۦ ثَمَنٗا وَلَوۡ كَانَ ذَا قُرۡبَىٰ وَلَا نَكۡتُمُ شَهَٰدَةَ ٱللَّهِ إِنَّآ إِذٗا لَّمِنَ ٱلۡأٓثِمِينَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kematian salah seorang di antara kalian sudah dekat yang ditandai dengan munculnya salah satu dari tanda-tanda kematian maka hendaklah dia mempersaksikan wasiatnya kepada dua orang muslim yang adil atau dua orang kafir manakala dibutuhkan jika tidak ada dua orang muslim. Hal itu bila kalian bepergian kemudian ajal datang menjemput. Namun, jika kalian ragu akan kesaksian kedua orang saksi itu maka tahanlah keduanya sesudah salat. Kemudian mintalah keduanya bersumpah demi Allah bahwa keduanya tidak akan menjual pahala mereka dari Allah dengan imbalan apa pun, tidak akan berpihak kepada salah satu kerabat, tidak akan menyembunyikan kesaksian mereka demi Allah, dan bahwa jika keduanya melakukan hal tersebut mereka akan tergolong orang-orang yang berdosa dan durhaka kepada Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَإِنۡ عُثِرَ عَلَىٰٓ أَنَّهُمَا ٱسۡتَحَقَّآ إِثۡمٗا فَـَٔاخَرَانِ يَقُومَانِ مَقَامَهُمَا مِنَ ٱلَّذِينَ ٱسۡتَحَقَّ عَلَيۡهِمُ ٱلۡأَوۡلَيَٰنِ فَيُقۡسِمَانِ بِٱللَّهِ لَشَهَٰدَتُنَآ أَحَقُّ مِن شَهَٰدَتِهِمَا وَمَا ٱعۡتَدَيۡنَآ إِنَّآ إِذٗا لَّمِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Jika sesudah pengambilan sumpah itu keduanya menunjukkan kebohongan dalam kesaksiannya atau sumpahnya, atau memperlihatkan gejala pengkhianatan maka sebaiknya ada dua orang dari kerabat terdekat si mayat yang menggantikan keduanya untuk bersaksi atau bersumpah atas hal yang sebenarnya. Lalu keduanya bersumpah dengan nama Allah, "Sesungguhnya kesaksian kami atas kebohongan dan pengkhianatan kedua orang itu lebih benar daripada kesaksian keduanya atas kejujuran dan amanah mereka berdua. Kami tidak melakukan sumpah palsu. Sungguh, jika kami memberikan kesaksian palsu niscaya kami akan termasuk ke dalam golongan orang-orang zalim yang melanggar larangan Allah."
আরবি তাফসীরসমূহ:
ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يَأۡتُواْ بِٱلشَّهَٰدَةِ عَلَىٰ وَجۡهِهَآ أَوۡ يَخَافُوٓاْ أَن تُرَدَّ أَيۡمَٰنُۢ بَعۡدَ أَيۡمَٰنِهِمۡۗ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَٱسۡمَعُواْۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَٰسِقِينَ
Hal tersebut, yakni meminta dua orang saksi bersumpah sesudah salat ketika ada keraguan terhadap kesaksian keduanya dan penolakan atas kesaksian kedua saksi itu, lebih dekat untuk membuat kedua saksi tersebut memberikan kesaksian dengan cara yang dibenarkan oleh syariat, sehingga keduanya tidak mengubah maupun mengkhianati kesaksian mereka, serta lebih dekat untuk membuat kedua saksi itu khawatir kalau-kalau kesaksian keduanya ditolak oleh sumpahnya para ahli waris yang bertolak belakang dengan kesaksian keduanya, sehingga aib keduanya terbongkar. Bertakwalah kalian kepada Allah dengan tidak melakukan kebohongan maupun pengkhianatan dalam bersaksi dan bersumpah dan dengarkanlah apa yang diperintahkan kepada kalian dengan pendengaran yang disertai penerimaan; karena Allah tidak akan memberi taufik kepada orang-orang yang tidak taat kepada-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• إذا ألزم العبد نفسه بطاعة الله، وأمر بالمعروف ونهى عن المنكر بحسب طاقته، فلا يضره بعد ذلك ضلال أحد، ولن يُسْأل عن غيره من الناس، وخاصة أهل الضلال منهم.
· Apabila seseorang telah mewajibkan dirinya untuk taat kepada Allah dan melaksanakan amar makruf dan nahi mungkar menurut kemampuannya, maka sesudah itu ia tidak akan dirugikan oleh kesesatan siapa pun, dan tidak akan diminta bertanggung jawab atas perbuatan orang lain, terutama orang-orang yang sesat.

• الترغيب في كتابة الوصية، مع صيانتها بإشهاد العدول عليها.
· Anjuran menulis wasiat dan menjaganya dengan meminta kesaksian dari orang-orang yang adil.

• بيان الصورة الشرعية لسؤال الشهود عن الوصية.
· Penjelasan tentang cara yang dibenarkan oleh syariat dalam menanyakan masalah wasiat kepada para saksi.

۞ يَوۡمَ يَجۡمَعُ ٱللَّهُ ٱلرُّسُلَ فَيَقُولُ مَاذَآ أُجِبۡتُمۡۖ قَالُواْ لَا عِلۡمَ لَنَآۖ إِنَّكَ أَنتَ عَلَّٰمُ ٱلۡغُيُوبِ
Ingatlah -wahai manusia- akan hari kiamat yang Allah akan mengumpulkan semua rasul-Nya dan berfirman kepada mereka, “Apa jawaban umat-umat kalian yang Aku tugaskan kalian berdakwah kepada mereka?” Mereka menjawab seraya menyerahkan jawabannya kepada Allah, “Kami tidak tahu. Hanya Engkaulah Yang Maha Mengetahui, wahai Tuhan kami. Sesungguhnya hanya Engkaulah yang mengetahui perkara-perkara yang gaib.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِذۡ قَالَ ٱللَّهُ يَٰعِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ ٱذۡكُرۡ نِعۡمَتِي عَلَيۡكَ وَعَلَىٰ وَٰلِدَتِكَ إِذۡ أَيَّدتُّكَ بِرُوحِ ٱلۡقُدُسِ تُكَلِّمُ ٱلنَّاسَ فِي ٱلۡمَهۡدِ وَكَهۡلٗاۖ وَإِذۡ عَلَّمۡتُكَ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَٱلتَّوۡرَىٰةَ وَٱلۡإِنجِيلَۖ وَإِذۡ تَخۡلُقُ مِنَ ٱلطِّينِ كَهَيۡـَٔةِ ٱلطَّيۡرِ بِإِذۡنِي فَتَنفُخُ فِيهَا فَتَكُونُ طَيۡرَۢا بِإِذۡنِيۖ وَتُبۡرِئُ ٱلۡأَكۡمَهَ وَٱلۡأَبۡرَصَ بِإِذۡنِيۖ وَإِذۡ تُخۡرِجُ ٱلۡمَوۡتَىٰ بِإِذۡنِيۖ وَإِذۡ كَفَفۡتُ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ عَنكَ إِذۡ جِئۡتَهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ فَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡهُمۡ إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا سِحۡرٞ مُّبِينٞ
Ingatlah tatkala Allah berfirman kepada Isa -‘alaihissalām-, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah akan nikmat yang Aku berikan kepadamu tatkala Aku menciptakanmu tanpa seorang ayah, ingatlah nikmat yang Aku berikan kepada ibumu, Maryam -‘alaihassalām- saat Aku memilihnya di antara wanita-wanita yang ada pada masanya, dan ingatlah salah satu nikmat yang Aku berikan kepadamu ketika Aku mendukungmu dengan menghadirkan Malaikat Jibril -‘alaihissalām-. Kamu berbicara kepada manusia -sewaktu kamu masih bayi- berkat doa yang mereka panjatkan kepada Allah dan kamu berbicara kepada mereka setelah dewasa untuk menyampaikan risalah yang Aku perintahkan untuk kamu sampaikan kepada mereka. Di antara nikmat yang Aku berikan kepadamu ialah Aku mengajarkan kepadamu tulis-menulis, mengajarkan kitab suci Taurat yang Aku turunkan kepada Musa -‘alaihissalām-, mengajarkan kitab suci Injil yang Aku turunkan kepadamu, dan Aku juga mengajarkan kepadamu rahasia-rahasia, faidah-faidah, dan hikmah-hikmah yang ada di balik syariat agama. Di antara nikmat lain yang Aku berikan kepadamu ialah kamu mampu membuat bentuk seperti burung dari tanah liat kemudian kamu tiup dan langsung berubah menjadi burung, kamu dapat menyembuhkan orang yang buta sejak lahir, dan orang yang sakit lepra hingga kulitnya menjadi sembuh total. Bahkan kamu dapat menghidupkan orang yang sudah mati melalui doa yang kamu panjatkan kepada Allah. Semuanya terjadi atas izin-Ku. Nikmat lain yang Aku berikan kepadamu ialah Aku melindungi dirimu dari orang-orang Bani Israil tatkala mereka berniat membunuh dirimu setelah kamu datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, lantas mereka menolaknya dan mengatakan bahwa apa yang dibawa oleh Isa tidak lebih dari sihir yang nyata.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذۡ أَوۡحَيۡتُ إِلَى ٱلۡحَوَارِيِّـۧنَ أَنۡ ءَامِنُواْ بِي وَبِرَسُولِي قَالُوٓاْ ءَامَنَّا وَٱشۡهَدۡ بِأَنَّنَا مُسۡلِمُونَ
Ingatlah nikmat yang Aku berikan kepadamu berupa kemudahan untuk mendapatkan pendukung tatkala Aku ilhamkan kepada orang-orang ḥawāriyyīn agar beriman kepada-Ku dan beriman kepadamu. Kemudian mereka mengikuti dan menjawab ilham itu seraya berkata, “Kami telah beriman dan saksikanlah -wahai Tuhan kami- bahwa kami tunduk dan patuh kepada-Mu.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِذۡ قَالَ ٱلۡحَوَارِيُّونَ يَٰعِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ هَلۡ يَسۡتَطِيعُ رَبُّكَ أَن يُنَزِّلَ عَلَيۡنَا مَآئِدَةٗ مِّنَ ٱلسَّمَآءِۖ قَالَ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ
Ingatlah tatkala orang-orang Hawari bertanya, “Apakah Tuhanmu bisa mengabulkan permintaanmu apabila kamu meminta-Nya menurunkan hidangan makanan dari langit?” Kemudian Isa -‘alaihissalām- menjawab pertanyaan mereka dengan menyuruh mereka bertakwa kepada Allah dan tidak meminta apa yang mereka minta tersebut; karena boleh jadi permintaan itu akan menjadi fitnah (cobaan besar) bagi mereka. Dia hanya berkata kepada mereka, “Bertawakallah kalian kepada Tuhan kalian dalam mencari rezeki jika kalian benar-benar beriman.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالُواْ نُرِيدُ أَن نَّأۡكُلَ مِنۡهَا وَتَطۡمَئِنَّ قُلُوبُنَا وَنَعۡلَمَ أَن قَدۡ صَدَقۡتَنَا وَنَكُونَ عَلَيۡهَا مِنَ ٱلشَّٰهِدِينَ
Orang-orang Hawari berkata kepada Isa, “Kami ingin makan dari hidangan itu agar hati kami merasa yakin bahwa kekuasaan Allah itu sempurna dan dirimu adalah rasul-Nya, dan agar kami mengetahui secara nyata bahwa kamu telah berkata jujur kepada kami tentang apa yang kamu bawa dari sisi Allah, serta atas dasar itulah kami akan menjadi saksi untuk orang-orang yang tidak hadir saat ini.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• إثبات جمع الله للخلق يوم القيامة جليلهم وحقيرهم.
· Penegasan bahwa Allah akan mengumpulkan segenap makhluk di hari kiamat, baik yang besar maupun yang kecil.

• إثبات بشرية المسيح عليه السلام وإثبات آياته الحسية من إحياء الموتى وإبراء الأكمه والأبرص التي أجراها الله على يديه.
· Penegasan tentang kemanusiaan Isa Almasih -'alaihissalām-, serta penegasan tentang mukjizat-mukjizatnya yang nyata, seperti menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang sakit lepra.

• بيان أن آيات الأنبياء تهدف لتثبيت الأتباع وإفحام المخالفين، وأنها ليست من تلقاء أنفسهم، بل تأتي بإذن الله تعالى.
· Penjelasan bahwa mukjizat-mukjizat para nabi bertujuan untuk meneguhkan hati para pengikut mereka dan membungkam para penentang mereka. Juga penjelasan bahwa mukjizat-mukjizat itu bukan berasal dari keinginan mereka sendiri, melainkan berasal dari izin Allah -Ta'ālā-.

قَالَ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ ٱللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلۡ عَلَيۡنَا مَآئِدَةٗ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدٗا لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةٗ مِّنكَۖ وَٱرۡزُقۡنَا وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلرَّٰزِقِينَ
Kemudian Isa mengabulkan permintaan mereka, lantas ia pun berdoa kepada Allah, “Ya Tuhan kami! Turunkanlah kepada kami hidangan makanan yang pada hari turunnya dapat kami jadikan sebagai hari raya yang kami agungkan sebagai ungkapan rasa syukur kami kepada-Mu, baik untuk hari raya kami yang sedang hidup saat ini ataupun untuk orang-orang yang akan hidup setelah kami. Juga agar hal itu dapat menjadi tanda dan bukti atas keesaan-Mu dan kebenaran dari agama yang kubawa. Berilah kami rezeki yang dapat membantu kami dalam beribadah kepada-Mu karena Engkau -wahai Tuhan kami- sebaik-baik pemberi rezeki”.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ ٱللَّهُ إِنِّي مُنَزِّلُهَا عَلَيۡكُمۡۖ فَمَن يَكۡفُرۡ بَعۡدُ مِنكُمۡ فَإِنِّيٓ أُعَذِّبُهُۥ عَذَابٗا لَّآ أُعَذِّبُهُۥٓ أَحَدٗا مِّنَ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Lalu Allah mengabulkan doa Isa -‘alaihissalām- dan Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku menurunkan hidangan yang kamu minta ini. Lalu barang siapa yang kafir sesudah turunnya hidangan ini, jangan sekali-kali ia mencela siapa pun selain dirinya sendiri karena Aku akan mengazabnya dengan azab yang sangat berat yang belum pernah Aku timpakan untuk mengazab siapa pun.” Hal itu karena ia telah menyaksikan bukti yang terang benderang, sehingga jenis kafirnya adalah kafir ‘inād (menolak sesuatu yang nyata-nyata benar). Allah benar-benar mewujudkan janji-Nya untuk mereka dengan menurunkan hidangan makanan tersebut kepada mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذۡ قَالَ ٱللَّهُ يَٰعِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ ءَأَنتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ ٱتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَٰهَيۡنِ مِن دُونِ ٱللَّهِۖ قَالَ سُبۡحَٰنَكَ مَا يَكُونُ لِيٓ أَنۡ أَقُولَ مَا لَيۡسَ لِي بِحَقٍّۚ إِن كُنتُ قُلۡتُهُۥ فَقَدۡ عَلِمۡتَهُۥۚ تَعۡلَمُ مَا فِي نَفۡسِي وَلَآ أَعۡلَمُ مَا فِي نَفۡسِكَۚ إِنَّكَ أَنتَ عَلَّٰمُ ٱلۡغُيُوبِ
Ingatlah tatkala Allah berfirman kepada Isa putra Maryam -‘alaihissalām- pada hari kiamat nanti, “Wahai Isa putra Maryam! Pernahkah kamu berkata kepada manusia, ‘Jadikanlah aku dan ibuku sesembahan selain Allah?'" Isa menjawab seraya menyucikan Tuhannya, “Tidak sepatutnya aku berkata yang tidak benar kepada mereka. Seandainya aku benar-benar mengatakan hal itu kepada mereka niscaya Engkau telah mengetahuinya karena tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Mu. Engkau mengetahui apa yang kusembunyikan di dalam diriku, sedangkan aku tidak tahu apa yang ada di dalam zat-Mu. Sesungguhnya hanya Engkaulah yang mengetahui segala sesuatu yang gaib, segala sesuatu yang samar, serta segala sesuatu yang nyata.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
مَا قُلۡتُ لَهُمۡ إِلَّا مَآ أَمَرۡتَنِي بِهِۦٓ أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمۡۚ وَكُنتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيدٗا مَّا دُمۡتُ فِيهِمۡۖ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِي كُنتَ أَنتَ ٱلرَّقِيبَ عَلَيۡهِمۡۚ وَأَنتَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ شَهِيدٌ
Isa berkata kepada Tuhannya, “Aku tidak pernah mengatakan sesuatu kepada manusia selain apa yang Engkau perintahkan kepadaku, yaitu menyuruh mereka mengesakan-Mu dalam beribadah. Dahulu, aku senantiasa mengawasi apa yang mereka ucapkan sepanjang aku berada di tengah-tengah mereka. Setelah Engkau menghentikan masa keberadaanku di tengah-tengah mereka dengan mengangkatku hidup-hidup ke atas langit maka Engkaulah -wahai Tuhanku- yang mengawasi amal perbuatan mereka. Engkau Maha Menyaksikan segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengawasan-Mu, sehingga Engkau pasti mengetahui apa yang kukatakan kepada mereka dan apa yang mereka katakan sepeninggalku.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِن تُعَذِّبۡهُمۡ فَإِنَّهُمۡ عِبَادُكَۖ وَإِن تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَإِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ
Jika Engkau -wahai Tuhanku- mengazab mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu yang dapat Engkau perlakukan menurut kehendak-Mu. Namun, jika Engkau bermurah hati dengan memberikan ampunan kepada orang yang beriman di antara mereka maka tidak ada masalah bagi-Mu karena Engkau adalah Tuhan Yang Mahaperkasa yang tidak mungkin terkalahkan lagi Mahabijaksana dalam mengatur urusan-Mu.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ ٱللَّهُ هَٰذَا يَوۡمُ يَنفَعُ ٱلصَّٰدِقِينَ صِدۡقُهُمۡۚ لَهُمۡ جَنَّٰتٞ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدٗاۖ رَّضِيَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُۚ ذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ
Allah berfirman kepada Isa -‘alaihissalām-, “Ini adalah hari di saat orang-orang yang memiliki niat, perbuatan, dan ucapan tulus akan mendapatkan keuntungan dari ketulusannya. Mereka akan mendapatkan surga-surga yang sungai-sungainya mengalir di bawah istana-istana dan pohon-pohonnya. Mereka akan tinggal di sana untuk selama lamanya tanpa pernah mati. Allah akan meridai mereka dan tidak akan murka kepada mereka untuk selama-lamanya. Sebaliknya, mereka pun rida kepada Allah atas kenikmatan abadi yang mereka terima. Balasan dan keridaan Allah terhadap mereka itu adalah kemenangan terbesar yang tiada banding.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
لِلَّهِ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا فِيهِنَّۚ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرُۢ
Hanya Allah pemilik kerajaan langit dan bumi ini karena Dialah pencipta dan pengatur urusan keduanya. Dialah pula pemilik seluruh makhluk yang ada di dalamnya. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu sehingga tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan kekuasaan-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• توعد الله تعالى كل من أصرَّ على كفره وعناده بعد قيام الحجة الواضحة عليه.
· Allah -Ta'ālā- mengancam akan mengazab semua orang yang tetap kafir dan durhaka kepada-Nya setelah adanya hujah dan bukti kebenaran yang nyata.

• تَبْرئة المسيح عليه السلام من ادعاء النصارى بأنه أبلغهم أنه الله أو أنه ابن الله أو أنه ادعى الربوبية أو الألوهية.
· Pembersihan nama Isa Almasih -'alaihissalām- dari tuduhan orang-orang Nasrani yang menyatakan bahwa dia telah menyampaikan kepada mereka bahwa dirinya adalah Allah, atau putra Allah, atau mengaku bahwa dirinya adalah tuhan yang menciptakan alam semesta atau tuhan yang harus disembah.

• أن الله تعالى يسأل يوم القيامة عظماء الناس وأشرافهم من الرسل، فكيف بمن دونهم درجة؟!
· Kelak pada hari kiamat, Allah -Ta'ālā- akan meminta pertanggungjawaban dari para pembesar dan para rasul yang menjadi pemimpin umat manusia. Tentu hal itu akan lebih dimintai juga dari orang yang derajatnya di bawah mereka!

• علو منزلة الصدق، وثناء الله تعالى على أهله، وبيان نفع الصدق لأهله يوم القيامة.
· Penjelasan bahwa kejujuran memiliki kedudukan yang tinggi, pemiliknya dipuji oleh Allah -Ta'ālā-, dan penjelasan bahwa kejujuran akan bermanfaat bagi pemiliknya di hari kiamat.

 
অর্থসমূহের অনুবাদ সূরা: সূরা আল-মায়েদা
সূরাসমূহের সূচী পৃষ্ঠার নাম্বার
 
কুরআনুল কারীমের অর্থসমূহের অনুবাদ - কুরআনুল কারীমের সংক্ষিপ্ত তাফসীরের ইন্দোনেশীয় ভাষায় অনুবাদ। - অনুবাদসমূহের সূচী

কুরআনুল কারীমের সংক্ষিপ্ত তাফসীরের ইন্দোনেশীয় ভাষায় অনুবাদ। মারকাযু তাফসীর লিদ-দিরাসাতিল কুরআনিয়্যাহ থেকে প্রকাশিত।

বন্ধ