কুরআনুল কারীমের অর্থসমূহের অনুবাদ - কুরআনুল কারীমের সংক্ষিপ্ত তাফসীরের ইন্দোনেশীয় ভাষায় অনুবাদ। * - অনুবাদসমূহের সূচী


অর্থসমূহের অনুবাদ সূরা: সূরা আল-আরাফ   আয়াত:

Surah Al-A'rāf

সূরার কতক উদ্দেশ্য:
انتصار الحق في صراعه مع الباطل، وبيان عاقبة المستكبرين في الدنيا والآخرة.
Kemenangan kebenaran dalam pertarungannya dengan kebatilan, serta penjelasan tentang akibat yang akan didapatkan oleh orang-orang yang membangkang terhadap kebenaran di dunia dan di akhirat.

الٓمٓصٓ
Alif, Lām, Mīm, Ṣād. Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
كِتَٰبٌ أُنزِلَ إِلَيۡكَ فَلَا يَكُن فِي صَدۡرِكَ حَرَجٞ مِّنۡهُ لِتُنذِرَ بِهِۦ وَذِكۡرَىٰ لِلۡمُؤۡمِنِينَ
Al-Qur`ān al-Karīm adalah kitab suci yang Allah turunkan kepadamu -wahai Rasul- maka janganlah ada kesempitan dan keraguan di dalam dadamu terhadap kitab suci ini. Allah menurunkannya kepadamu agar kamu gunakan untuk memperingatkan manusia, menegakkan hujah, dan memberikan pelajaran kepada orang-orang mukmin karena hanya orang-orang mukminlah yang bisa mendapatkan manfaat dari pelajaran yang diberikan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱتَّبِعُواْ مَآ أُنزِلَ إِلَيۡكُم مِّن رَّبِّكُمۡ وَلَا تَتَّبِعُواْ مِن دُونِهِۦٓ أَوۡلِيَآءَۗ قَلِيلٗا مَّا تَذَكَّرُونَ
Ikutilah -wahai manusia- kitab suci yang Tuhanmu turunkan kepada kalian dan Sunah Nabi kalian dan janganlah kalian mengikuti hawa nafsu orang-orang yang kalian lihat menjadi teman-teman setan atau pendeta-pendeta yang jahat dengan berteman dekat dengan mereka seraya meninggalkan kitab suci yang diturunkan kepada kalian demi mengikuti kemauan hawa nafsu mereka. Sesungguhnya kalian jarang sekali mengambil pelajaran, sebab sekiranya kalian mau mengambil pelajaran tentu kalian akan lebih memilih kebenaran daripada yang lain dan tentu kalian pun akan mengikuti dan mengamalkan agama yang dibawa oleh rasul kalian dan meninggalkan agama lainnya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَكَم مِّن قَرۡيَةٍ أَهۡلَكۡنَٰهَا فَجَآءَهَا بَأۡسُنَا بَيَٰتًا أَوۡ هُمۡ قَآئِلُونَ
Betapa banyak negeri yang Kami binasakan dengan azab Kami tatkala mereka bersikeras mempertahankan kekafiran dan kesesatannya. Lalu azab Kami yang sangat keras turun ke negeri itu di saat penduduknya lengah di waktu malam atau siang, sehingga mereka tidak mampu melindungi diri mereka dari azab tersebut. Bahkan, tuhan-tuhan yang mereka sembah pun tidak mampu melindungi mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَمَا كَانَ دَعۡوَىٰهُمۡ إِذۡ جَآءَهُم بَأۡسُنَآ إِلَّآ أَن قَالُوٓاْ إِنَّا كُنَّا ظَٰلِمِينَ
Maka, sesudah turunnya azab itu mereka tidak punya pilihan lain selain mengakui kesalahan mereka karena telah kafir kepada Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَلَنَسۡـَٔلَنَّ ٱلَّذِينَ أُرۡسِلَ إِلَيۡهِمۡ وَلَنَسۡـَٔلَنَّ ٱلۡمُرۡسَلِينَ
Sungguh, kelak pada hari Kiamat Kami benar-benar akan bertanya kepada umat-umat yang menerima kedatangan rasul-rasul Kami tentang tanggapan yang mereka berikan kepada para rasul itu. Kami juga benar-benar akan bertanya kepada para rasul itu tentang tugas mereka untuk menyampaikan apa yang Kami perintahkan untuk mereka sampaikan dan tentang tanggapan yang diberikan oleh umat-umat mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَلَنَقُصَّنَّ عَلَيۡهِم بِعِلۡمٖۖ وَمَا كُنَّا غَآئِبِينَ
Sungguh Kami benar-benar akan menceritakan kepada seluruh makhluk tentang apa yang mereka perbuat di dunia berdasarkan pengetahuan Kami karena Kami benar-benar mengetahui seluruh perbuatan mereka. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan Kami dan Kami tidak pernah jauh dari mereka sepanjang waktu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱلۡوَزۡنُ يَوۡمَئِذٍ ٱلۡحَقُّۚ فَمَن ثَقُلَتۡ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
Timbangan amal di hari Kiamat itu akan dilakukan secara adil, tidak ada kecurangan maupun kezaliman. Barang siapa yang timbangan amal baiknya lebih berat dari amal buruknya mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan dan selamat dari apa yang mereka takutkan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمَنۡ خَفَّتۡ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَهُم بِمَا كَانُواْ بِـَٔايَٰتِنَا يَظۡلِمُونَ
Sebaliknya, barang siapa yang timbangan amal buruknya lebih berat dari timbangan amal baiknya maka mereka telah merugikan dirinya sendiri dengan menjerumuskan diri mereka sendiri ke dalam jurang kehancuran di hari Kiamat karena mereka telah ingkar kepada ayat-ayat Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَقَدۡ مَكَّنَّٰكُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَجَعَلۡنَا لَكُمۡ فِيهَا مَعَٰيِشَۗ قَلِيلٗا مَّا تَشۡكُرُونَ
Sungguh Kami telah menempatkan kalian -wahai anak-anak Adam- di bumi dan menyediakan banyak sarana untuk menunjang kehidupan kalian di sana. Oleh karena itu, kewajiban kalian ialah bersyukur kepada Allah atas karunia tersebut, tetapi syukur kalian hanya sedikit.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَٰكُمۡ ثُمَّ صَوَّرۡنَٰكُمۡ ثُمَّ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ لَمۡ يَكُن مِّنَ ٱلسَّٰجِدِينَ
Sungguh -wahai manusia- Kami telah menciptakan bapak kalian, Adam, dan membentuknya dalam wujud terbaik. Kemudian Kami perintahkan malaikat agar bersujud untuk memuliakannya. Lalu para malaikat pun melaksanakan perintah itu dan bersujud, kecuali Iblis, ia enggan bersujud karena sombong dan angkuh.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• من مقاصد إنزال القرآن الإنذار للكافرين والمعاندين، والتذكير للمؤمنين.
· Salah satu tujuan diturunkannya Al-Qur`ān ialah memberikan peringatan kepada orang-orang kafir dan memberikan pelajaran kepada orang-orang mukmin.

• أنزل الله القرآن إلى المؤمنين ليتبعوه ويعملوا به، فإن فعلوا ذلك كملت تربيتهم، وتمت عليهم النعمة، وهُدُوا لأحسن الأعمال والأخلاق.
· Allah menurunkan Al-Qur`ān kepada orang-orang mukmin untuk diikuti dan diamalkan. Jika mereka melaksanakan hal itu maka sempurnalah pendidikan mereka, lengkaplah nikmat mereka dan mereka telah melaksanakan amal dan akhlak yang terbaik.

• الوزن يوم القيامة لأعمال العباد يكون بالعدل والقسط الذي لا جَوْر فيه ولا ظلم بوجه.
· Timbangan amal manusia di hari Kiamat akan dilakukan secara adil, tidak ada kecurangan dan kezaliman sedikit pun.

• هَيَّأ الله الأرض لانتفاع البشر بها، بحيث يتمكَّنون من البناء عليها وحَرْثها، واستخراج ما في باطنها للانتفاع به.
· Allah menyiapkan bumi untuk dimanfaatkan oleh manusia, sehingga mereka dapat membuat bangunan di atasnya, bercocok tanam, dan mengeluarkan apa-apa yang terkandung di dalamnya untuk diambil manfaatnya.

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسۡجُدَ إِذۡ أَمَرۡتُكَۖ قَالَ أَنَا۠ خَيۡرٞ مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِي مِن نَّارٖ وَخَلَقۡتَهُۥ مِن طِينٖ
Allah -Ta'ālā- mencela sikap Iblis dengan firman-Nya, “Apa yang membuatmu enggan melaksanakan perintah-Ku bersujud kepada Adam?” Iblis menjawab firman Tuhannya dengan mengatakan, “Aku enggan bersujud kepadanya karena aku lebih baik darinya. Engkau menciptakan aku dari api dan menciptakannya (Adam) dari tanah, dan api lebih mulia dari tanah."
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ فَٱهۡبِطۡ مِنۡهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَٱخۡرُجۡ إِنَّكَ مِنَ ٱلصَّٰغِرِينَ
Allah berfirman kepada Iblis, “Turunlah kamu dari surga! Karena kamu tidak berhak bersikap sombong di dalamnya. Surga adalah tempat tinggal bagi orang-orang yang baik dan bersih. Sebab itu, kamu tidak boleh tinggal di surga lantaran kamu -wahai Iblis- termasuk golongan orang-orang yang rendah dan hina, meskipun kamu merasa bahwa dirimu lebih mulia dari Adam.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ أَنظِرۡنِيٓ إِلَىٰ يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ
Iblis menjawab, “Wahai Tuhanku! Berilah aku kesempatan hidup sampai hari kebangkitan agar aku bisa menyesatkan manusia yang bisa kusesatkan.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ إِنَّكَ مِنَ ٱلۡمُنظَرِينَ
Allah berfirman kepadanya, “Hai Iblis! Sesungguhnya kamu termasuk yang diberi kesempatan hidup yang akan mati pada saat tiupan sangkakala yang pertama tatkala seluruh makhluk mati dan hanya Sang Pencipta saja yang tersisa.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ فَبِمَآ أَغۡوَيۡتَنِي لَأَقۡعُدَنَّ لَهُمۡ صِرَٰطَكَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ
Iblis berkata, “Karena Engkau telah menyesatkanku sehingga aku tidak melaksanakan perintah-Mu bersujud kepada Adam, maka aku benar-benar akan menghalang-halangi manusia dari jalan-Mu yang lurus. Aku akan memalingkan dan menyesatkan mereka dari jalan-Mu sebagaimana aku yang tersesat (berpaling) dari sujud kepada bapak mereka, Adam.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ثُمَّ لَأٓتِيَنَّهُم مِّنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ وَعَنۡ أَيۡمَٰنِهِمۡ وَعَن شَمَآئِلِهِمۡۖ وَلَا تَجِدُ أَكۡثَرَهُمۡ شَٰكِرِينَ
Kemudian aku benar-benar akan mendatangi mereka dari segala arah untuk menggoda mereka supaya enggan terhadap urusan akhirat dan bersemangat terhadap urusan dunia, untuk melontarkan keragu-raguan di dalam hati mereka dan membuat hawa nafsu mereka tampak baik di mata mereka. Lalu Engkau -wahai Tuhan kami- akan mendapati sebagian besar dari mereka tidak bersyukur kepada-Mu karena aku telah mengarahkan kekafiran kepada mereka.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ ٱخۡرُجۡ مِنۡهَا مَذۡءُومٗا مَّدۡحُورٗاۖ لَّمَن تَبِعَكَ مِنۡهُمۡ لَأَمۡلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنكُمۡ أَجۡمَعِينَ
Allah berfirman kepada Iblis, “Keluarlah -wahai Iblis- dari surga dalam keadaan tercela dan dijauhkan dari rahmat Allah dan Aku benar-benar akan memenuhi neraka Jahanam pada hari Kiamat dengan dirimu dan semua orang yang mengikuti dan mematuhimu serta membangkang terhadap perintah Tuhannya.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَيَٰٓـَٔادَمُ ٱسۡكُنۡ أَنتَ وَزَوۡجُكَ ٱلۡجَنَّةَ فَكُلَا مِنۡ حَيۡثُ شِئۡتُمَا وَلَا تَقۡرَبَا هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Allah berfirman kepada Adam, “Wahai Adam! Tinggallah kamu bersama istrimu, Hawa di surga. Makanlah dari buah-buahan yang baik yang kamu sukai, tetapi jangan memakan (buah) dari pohon ini (yaitu pohon yang ditentukan oleh Allah kepada keduanya) karena jika kalian berdua memakannya setelah adanya larangan dari-Ku, kalian akan termasuk golongan orang-orang yang melanggar ketentuan Allah.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَوَسۡوَسَ لَهُمَا ٱلشَّيۡطَٰنُ لِيُبۡدِيَ لَهُمَا مَا وُۥرِيَ عَنۡهُمَا مِن سَوۡءَٰتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَىٰكُمَا رَبُّكُمَا عَنۡ هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةِ إِلَّآ أَن تَكُونَا مَلَكَيۡنِ أَوۡ تَكُونَا مِنَ ٱلۡخَٰلِدِينَ
Kemudian Iblis menggoda mereka berdua untuk memperlihatkan kepada mereka aurat mereka yang tertutup. Iblis berkata, “Sesungguhnya Allah melarang kalian memakan (buah) dari pohon itu karena Dia tidak ingin kalian menjadi malaikat dan tidak ingin kalian kekal di dalam surga.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقَاسَمَهُمَآ إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ ٱلنَّٰصِحِينَ
 Iblis bersumpah demi Allah untuk meyakinkan mereka berdua. Dia mengatakan, “Sesungguhnya aku benar-benar tulus dalam memberikan nasihat kepada kalian berdua, wahai Adam dan Hawa.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَدَلَّىٰهُمَا بِغُرُورٖۚ فَلَمَّا ذَاقَا ٱلشَّجَرَةَ بَدَتۡ لَهُمَا سَوۡءَٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخۡصِفَانِ عَلَيۡهِمَا مِن وَرَقِ ٱلۡجَنَّةِۖ وَنَادَىٰهُمَا رَبُّهُمَآ أَلَمۡ أَنۡهَكُمَا عَن تِلۡكُمَا ٱلشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَآ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ لَكُمَا عَدُوّٞ مُّبِينٞ
Lalu Iblis berhasil menjatuhkan mereka berdua dari kedudukan mereka semula melalui tipu daya dan rekayasa. Lalu tatkala keduanya memakan (buah) dari pohon yang terlarang itu aurat mereka berdua terbuka dan terlihat jelas oleh keduanya. Lalu keduanya berusaha menutupi aurat mereka masing-masing dengan dedaunan surga. Kemudian Allah menyeru kepada keduanya, “Bukankah Aku sudah melarang kalian berdua memakan (buah) dari pohon itu? Dan bukankah Aku sudah mengingatkan kalian berdua dengan mengatakan bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi kalian berdua?”
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• دلّت الآيات على أن من عصى مولاه فهو ذليل.
· Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa orang yang durhaka kepada Tuhannya adalah orang yang hina.

• أعلن الشيطان عداوته لبني آدم، وتوعد أن يصدهم عن الصراط المستقيم بكل أنواع الوسائل والأساليب.
· Setan telah memproklamirkan permusuhannya kepada anak cucu Adam. Dia juga mengancam akan menghalang-halangi mereka dari jalan yang lurus dengan segala cara dan upaya.

• خطورة المعصية وأنها سبب لعقوبات الله الدنيوية والأخروية.
· Bahayanya kemaksiatan dan bahwasanya kemaksiatan adalah penyebab dari datangnya siksaan Allah baik di dunia maupun di akhirat.

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
Adam dan Hawa berkata, “Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dengan melakukan apa yang Engkau larang, yakni memakan (buah) dari pohon itu. Jika Engkau tidak mengampuni dosa kami dan melimpahkan kasih sayang-Mu kepada kami, niscaya kami benar-benar termasuk golongan orang-orang yang merugi karena kami telah menyia-nyiakan nasib kami di dunia dan di akhirat.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ ٱهۡبِطُواْ بَعۡضُكُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوّٞۖ وَلَكُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ مُسۡتَقَرّٞ وَمَتَٰعٌ إِلَىٰ حِينٖ
Allah berfirman kepada Adam, Hawa, dan Iblis, “Turunlah kalian dari surga menuju bumi dan kalian akan menjadi musuh satu sama lain. Kalian akan memiliki tempat tinggal di bumi sampai batas waktu tertentu dan kalian dapat menikmati apa yang ada di sana sampai batas waktu tertentu.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ فِيهَا تَحۡيَوۡنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنۡهَا تُخۡرَجُونَ
Allah berfirman kepada Adam, Hawa, dan anak cucu keduanya, “Di bumi ini kalian akan menjalani hidup sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh Allah bagi kalian. Di sanalah kalian akan mati dan dikuburkan. Kemudian kalian akan dikeluarkan dari dalam kubur kalian untuk dibangkitkan."
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ قَدۡ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكُمۡ لِبَاسٗا يُوَٰرِي سَوۡءَٰتِكُمۡ وَرِيشٗاۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقۡوَىٰ ذَٰلِكَ خَيۡرٞۚ ذَٰلِكَ مِنۡ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمۡ يَذَّكَّرُونَ
Wahai anak-anak Adam! Kami telah menyediakan pakaian utama untuk menutupi aurat kalian dan Kami pun menyediakan pakaian pelengkap bagi kalian untuk mempercantik penampilan kalian di depan umum. Tetapi, pakaian takwa yang tidak lain adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya itu lebih baik dari pakaian fisik. Pakaian tersebut adalah bagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, agar kalian mengingat dan mensyukuri nikmat-nikmat-Nya yang diberikan kepada kalian.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ لَا يَفۡتِنَنَّكُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ كَمَآ أَخۡرَجَ أَبَوَيۡكُم مِّنَ ٱلۡجَنَّةِ يَنزِعُ عَنۡهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوۡءَٰتِهِمَآۚ إِنَّهُۥ يَرَىٰكُمۡ هُوَ وَقَبِيلُهُۥ مِنۡ حَيۡثُ لَا تَرَوۡنَهُمۡۗ إِنَّا جَعَلۡنَا ٱلشَّيَٰطِينَ أَوۡلِيَآءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ
Wahai anak keturunan Adam! Jangan sekali-kali kalian terkena tipu daya setan yang membuat kemaksiatan tampak indah di mata kalian dengan cara menanggalkan pakaian fisik yang digunakan untuk menutupi aurat atau menanggalkan pakaian takwa karena setan telah memperdaya bapak-ibu kalian dengan cara menggoda mereka berdua agar memakan (buah) dari pohon terlarang itu yang pada akhirnya membuat keduanya terusir dari surga dan terbuka auratnya. Sesungguhnya setan dan keturunannya bisa melihat dan menyaksikan kalian, sedangkan kalian tidak bisa melihat dan menyaksikan mereka. Oleh karena itulah, kalian harus waspada terhadap setan dan keturunannya. Sesungguhnya Kami menjadikan setan-setan itu sebagai teman setia bagi orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, sedangkan orang-orang yang beriman yang senantiasa beramal saleh maka setan-setan itu tidak akan sanggup menggoda mereka.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذَا فَعَلُواْ فَٰحِشَةٗ قَالُواْ وَجَدۡنَا عَلَيۡهَآ ءَابَآءَنَا وَٱللَّهُ أَمَرَنَا بِهَاۗ قُلۡ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَأۡمُرُ بِٱلۡفَحۡشَآءِۖ أَتَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ
Apabila orang-orang musyrik melakukan perbuatan yang sangat keji seperti syirik, tawaf di Ka'bah tanpa pakaian, dan kemungkaran lainnya, mereka beralasan bahwa leluhur mereka pun melakukannya dan bahwa mereka melakukannya atas perintah Allah. Katakanlah -wahai Muhammad- untuk membantah alasan mereka itu, “Sesungguhnya Allah tidak pernah menyuruh berbuat maksiat. Justru Dia melarang perbuatan maksiat. Jadi, bagaimana mungkin kalian beranggapan bahwa Allah memerintahkan perbuatan maksiat? Apakah kalian -wahai orang-orang musyrik- mengatakan hal yang tidak kalian ketahui atas nama Allah secara dusta dan mengada-ada?!”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلۡ أَمَرَ رَبِّي بِٱلۡقِسۡطِۖ وَأَقِيمُواْ وُجُوهَكُمۡ عِندَ كُلِّ مَسۡجِدٖ وَٱدۡعُوهُ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَۚ كَمَا بَدَأَكُمۡ تَعُودُونَ
Katakanlah -wahai Muhammad- kepada orang-orang musyrik itu, “Sesungguhnya Allah menyuruh berbuat adil, tidak pernah menyuruh berbuat keji dan mungkar, dan Dia menyuruh kalian untuk memurnikan ibadah kepada-Nya secara umum, terkhusus di dalam masjid-masjid. Dia juga menyuruh kalian memanjatkan doa hanya kepada-Nya, seraya memurnikan ketaatan kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kalian yang sebelumnya belum ada, Dia juga akan membuat kalian hidup kembali (sesudah mati) karena yang mampu menciptakan kalian dari awal pasti mampu mengembalikan dan membangkitkan kalian.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَرِيقًا هَدَىٰ وَفَرِيقًا حَقَّ عَلَيۡهِمُ ٱلضَّلَٰلَةُۚ إِنَّهُمُ ٱتَّخَذُواْ ٱلشَّيَٰطِينَ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَيَحۡسَبُونَ أَنَّهُم مُّهۡتَدُونَ
Allah telah membagi manusia menjadi dua golongan. Ada golongan yang diberi-Nya petunjuk, diberi-Nya kemudahan untuk mendapatkan petunjuk, dan dijauhkan dari hal-hal yang menjadi penghalangnya, serta ada golongan lain yang dipastikan tersesat dari jalan yang benar. Hal itu disebabkan mereka menjadikan setan-setan sebagai pelindung selain Allah. Mereka tunduk kepada setan-setan lantaran kebodohan mereka dan mereka mengira bahwa mereka berada di jalan yang lurus.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• من أَشْبَهَ آدم بالاعتراف وسؤال المغفرة والندم والإقلاع - إذا صدرت منه الذنوب - اجتباه ربه وهداه. ومن أَشْبَهَ إبليس - إذا صدر منه الذنب بالإصرار والعناد - فإنه لا يزداد من الله إلا بُعْدًا.
· Barang siapa meniru Adam dalam mengakui kesalahan dan mohon ampunan serta menyesal apabila berbuat dosa, niscaya Tuhannya akan mengampuninya dan memberinya petunjuk. Sebaliknya, barang siapa meniru iblis apabila berbuat dosa dengan tetap meneruskan perbuatannya dan menunjukkan penentangan maka dia hanya menambah jauh jarak antara dirinya dengan Allah.

• اللباس نوعان: ظاهري يستر العورةَ، وباطني وهو التقوى الذي يستمر مع العبد، وهو جمال القلب والروح.
· Ada dua jenis pakaian, pakaian lahir yang menutupi aurat seseorang, dan pakaian batin -yaitu pakaian takwa- yang terus dipakai oleh seseorang dan menjadi keindahan dan perhiasan bagi hati dan jiwanya.

• كثير من أعوان الشيطان يدعون إلى نزع اللباس الظاهري؛ لتنكشف العورات، فيهون على الناس فعل المنكرات وارتكاب الفواحش.
· Banyak teman setan yang menganjurkan untuk menanggalkan pakaian lahir agar aurat mereka terbuka, sehingga akan mudah bagi manusia untuk melakukan kemungkaran dan berbuat keji.

• أن الهداية بفضل الله ومَنِّه، وأن الضلالة بخذلانه للعبد إذا تولَّى -بجهله وظلمه- الشيطانَ، وتسبَّب لنفسه بالضلال.
· Petunjuk ke jalan yang benar didapatkan berkat anugerah dan karunia Allah. Sedangkan kesesatan diperoleh oleh seseorang karena Allah menelantarkannya di saat ia -dengan kebodohan dan kezalimannya- berteman dengan setan dan menjerumuskan dirinya sendiri ke dalam kesesatan.

۞ يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ خُذُواْ زِينَتَكُمۡ عِندَ كُلِّ مَسۡجِدٖ وَكُلُواْ وَٱشۡرَبُواْ وَلَا تُسۡرِفُوٓاْۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُسۡرِفِينَ
Wahai anak-anak Adam! Kenakanlah pakaian yang menutupi aurat dan mempercantik penampilan kalian, yaitu pakaian yang bersih dan suci, ketika kalian menunaikan salat dan melaksanakan tawaf. Makanlah dan minumlah apa saja yang baik yang dihalalkan oleh Allah, tetapi jangan berlebih-lebihan dan jangan melampaui batasan yang wajar dalam hal itu dan jangan beralih dari yang halal menuju yang haram. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas-batas yang wajar.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلۡ مَنۡ حَرَّمَ زِينَةَ ٱللَّهِ ٱلَّتِيٓ أَخۡرَجَ لِعِبَادِهِۦ وَٱلطَّيِّبَٰتِ مِنَ ٱلرِّزۡقِۚ قُلۡ هِيَ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا خَالِصَةٗ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۗ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ ٱلۡأٓيَٰتِ لِقَوۡمٖ يَعۡلَمُونَ
Katakanlah -wahai Rasul- untuk membantah ucapan orang-orang kafir yang mengharamkan apa-apa yang Allah halalkan, baik dalam urusan pakaian, makanan, maupun lainnya, “Siapakah yang telah mengharamkan kalian memakai pakaian yang menjadi perhiasan bagi kalian? Siapakah yang telah mengharamkan makanan, minuman, dan lain-lain yang Allah jadikan rezeki bagi kalian?” Katakanlah -wahai Rasul-, “Sesungguhnya makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain yang termasuk dalam kategori baik itu diperuntukkan bagi orang-orang mukmin selama hidup di dunia. Meskipun ada golongan lain yang menikmatinya di dunia, tetapi di hari Kiamat kelak hanya akan diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman. Ketika itu tidak ada orang kafir yang bisa menikmatinya bersama mereka karena surga diharamkan bagi orang-orang kafir. Kami menjelaskan ayat-ayat itu secara rinci kepada orang-orang yang mau berpikir karena merekalah yang bisa mendapatkan manfaat darinya.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلۡ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ ٱلۡفَوَٰحِشَ مَا ظَهَرَ مِنۡهَا وَمَا بَطَنَ وَٱلۡإِثۡمَ وَٱلۡبَغۡيَ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَأَن تُشۡرِكُواْ بِٱللَّهِ مَا لَمۡ يُنَزِّلۡ بِهِۦ سُلۡطَٰنٗا وَأَن تَقُولُواْ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik yang mengharamkan apa yang Allah halalkan itu, “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan hal-hal yang keji bagi hamba-hamba-Nya, yaitu dosa-dosa yang jelek, baik lahir maupun batin. Dia juga mengharamkan segala macam perbuatan maksiat dan pelanggaran atas hak-hak orang lain, baik menyangkut darah, harta benda, maupun harga dirinya secara semena-mena. Dia juga mengharamkan kalian menyekutukan Allah dengan yang lain tanpa landasan yang benar, serta mengharamkan kalian berbicara tanpa ilmu tentang nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, tindakan-tindakan-Nya, dan ketentuan-ketentuan syariat-Nya.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٞۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمۡ لَا يَسۡتَأۡخِرُونَ سَاعَةٗ وَلَا يَسۡتَقۡدِمُونَ
Tiap-tiap generasi dan kurun mempunyai masa dan waktu yang ditetapkan bagi ajal mereka. Jika batas waktu yang telah ditetapkan itu sudah tiba, mereka tidak dapat menundanya atau memajukannya sedikitpun.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ إِمَّا يَأۡتِيَنَّكُمۡ رُسُلٞ مِّنكُمۡ يَقُصُّونَ عَلَيۡكُمۡ ءَايَٰتِي فَمَنِ ٱتَّقَىٰ وَأَصۡلَحَ فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ
Wahai anak-anak Adam! Apabila kalian didatangi utusan-utusan-Ku yang berasal dari kaum kalian sendiri untuk membacakan kitab suci yang Aku turunkan kepada mereka maka patuhilah mereka dan ikutilah ajaran yang mereka bawa karena orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya, dan melaksanakan amal saleh tidak akan ada kekhawatiran atas mereka di hari Kiamat dan mereka tidak bersedih hati atas kekayaan dunia yang tidak mereka dapatkan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَا وَٱسۡتَكۡبَرُواْ عَنۡهَآ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Sebaliknya, orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Kami, tidak beriman kepadanya, dan enggan melaksanakan ajaran yang dibawa oleh para rasul mereka secara angkuh, sesungguhnya mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka yang akan menetap di sana untuk selama-lamanya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوۡ كَذَّبَ بِـَٔايَٰتِهِۦٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ يَنَالُهُمۡ نَصِيبُهُم مِّنَ ٱلۡكِتَٰبِۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُنَا يَتَوَفَّوۡنَهُمۡ قَالُوٓاْ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ تَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِۖ قَالُواْ ضَلُّواْ عَنَّا وَشَهِدُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ أَنَّهُمۡ كَانُواْ كَٰفِرِينَ
Tidak ada seorang pun yang lebih zalim dari orang yang membuat kebohongan atas nama Allah dengan mengatakan bahwa Dia mempunyai sekutu, atau memiliki kekurangan, atau mengatakan bahwa Allah telah mengatakan sesuatu padahal Dia tidak pernah mengatakannya, atau mendustakan ayat-ayat-Nya yang nyata-nyata menunjukkan ke jalan yang benar. Orang-orang seperti itu akan mendapatkan bagian dunia yang telah ditetapkan bagi mereka di loh mahfuz, baik berupa kebaikan ataupun keburukan, sampai ketika Malaikat Maut dan para pembantunya mendatangi mereka untuk mencabut nyawa mereka, para malaikat itu akan datang seraya mencela mereka dengan mengatakan, “Di manakah tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Allah itu? Panggillah mereka untuk membantu kalian!” Orang-orang musyrik itu berkata kepada para malaikat, “Tuhan-tuhan yang kami sembah itu sudah pergi meninggalkan kami. Kami tidak tahu di mana mereka berada.” Mereka pun mengakui bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. Akan tetapi, pengakuan mereka di saat seperti itu justru menjadi bumerang bagi mereka serta tidak ada gunanya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• المؤمن مأمور بتعظيم شعائر الله من خلال ستر العورة والتجمل في أثناء صلاته وخاصة عند التوجه للمسجد.
· Setiap orang mukmin diperintahkan untuk menghormati syi’ar-syi’ar Allah dengan cara menutup aurat dan berpenampilan yang baik pada saat melaksanakan salat, terutama ketika berangkat menuju masjid.

• من فسر القرآن بغير علم أو أفتى بغير علم أو حكم بغير علم فقد قال على الله بغير علم وهذا من أعظم المحرمات.
· Barang siapa menafsirkan Al-Qur`ān tanpa didasari ilmu, berfatwa tanpa didasari illmu, atau memutuskan sesuatu tanpa didasari ilmu, maka dia telah berkata atas nama Allah tanpa didasari ilmu. Perbuatan ini termasuk dosa yang terbesar.

• في الآيات دليل على أن المؤمنين يوم القيامة لا يخافون ولا يحزنون، ولا يلحقهم رعب ولا فزع، وإذا لحقهم فمآلهم الأمن.
· Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa kelak pada hari Kiamat orang-orang yang beriman tidak akan merasa takut maupun bersedih hati. Mereka tidak akan mengalami ketakutan maupun kepanikan. Kalaupun mereka merasakannya pada akhirnya mereka akan merasakan kedamaian dan ketentraman.

• أظلم الناس من عطَّل مراد الله تعالى من جهتين: جهة إبطال ما يدل على مراده، وجهة إيهام الناس بأن الله أراد منهم ما لا يريده الله.
· Orang yang paling zalim ialah orang yang merusak maksud yang dikehendaki oleh Allah -Ta'ālā- dari dua sisi, yaitu: dari sisi merusak makna yang dimaksudkan oleh Allah, dan dari sisi menggiring manusia untuk meyakini bahwa Allah menghendaki supaya mereka meyakini apa yang tidak dikehendaki oleh Allah.

قَالَ ٱدۡخُلُواْ فِيٓ أُمَمٖ قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلِكُم مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ فِي ٱلنَّارِۖ كُلَّمَا دَخَلَتۡ أُمَّةٞ لَّعَنَتۡ أُخۡتَهَاۖ حَتَّىٰٓ إِذَا ٱدَّارَكُواْ فِيهَا جَمِيعٗا قَالَتۡ أُخۡرَىٰهُمۡ لِأُولَىٰهُمۡ رَبَّنَا هَٰٓؤُلَآءِ أَضَلُّونَا فَـَٔاتِهِمۡ عَذَابٗا ضِعۡفٗا مِّنَ ٱلنَّارِۖ قَالَ لِكُلّٖ ضِعۡفٞ وَلَٰكِن لَّا تَعۡلَمُونَ
Para malaikat berkata kepada mereka, “Masuklah kalian -wahai orang-orang musyrik- ke dalam golongan umat-umat kafir dan sesat yang telah berlalu sebelum kalian, baik dari bangsa jin maupun manusia, di dalam neraka. Setiap kali suatu umat masuk (ke dalam neraka) mereka selalu mengutuk umat lain yang telah mendahuluinya ke dalam neraka. Sampai ketika mereka semua berjumpa dan berkumpul di dalamnya maka orang-orang yang paling akhir masuknya (yaitu para bawahan dan pengikut) berkata kepada orang-orang yang lebih dahulu masuknya (yaitu para pemimpin dan pemuka), “Wahai Tuhan kami! Para pemimpin itulah yang telah menyesatkan kami dari jalan yang benar. Oleh karena itu, hukumlah mereka dengan hukuman yang berlipat ganda karena mereka telah membuat sebuah kesesatan tampak baik di mata kami.” Allah lalu menjawab ucapan mereka itu, “Masing-masing dari kalian akan mendapatkan bagian dari azab yang berlipat ganda. Tetapi, kalian tidak mengerti dan tidak mengetahuinya.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقَالَتۡ أُولَىٰهُمۡ لِأُخۡرَىٰهُمۡ فَمَا كَانَ لَكُمۡ عَلَيۡنَا مِن فَضۡلٖ فَذُوقُواْ ٱلۡعَذَابَ بِمَا كُنتُمۡ تَكۡسِبُونَ
Para pemimpin yang menjadi panutan berkata kepada para pengikut mereka, “Kalian -wahai para pengikut- tidak memiliki kelebihan apa pun atas kami yang dapat meringankan azab kalian karena yang menjadi pertimbangan ialah amal yang sudah kalian perbuat dan kalian tidak punya alasan untuk membenarkan tindakan kalian mengikuti kebatilan. Sebab itu, rasakanlah -wahai para pengikut- azab seperti yang kami rasakan, akibat kekafiran dan kemaksiatan yang telah kalian perbuat.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَا وَٱسۡتَكۡبَرُواْ عَنۡهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمۡ أَبۡوَٰبُ ٱلسَّمَآءِ وَلَا يَدۡخُلُونَ ٱلۡجَنَّةَ حَتَّىٰ يَلِجَ ٱلۡجَمَلُ فِي سَمِّ ٱلۡخِيَاطِۚ وَكَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُجۡرِمِينَ
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami yang terang-benderang dan enggan untuk tunduk dan patuh kepadanya akan berputus asa dari segala kebaikan, sehingga pintu-pintu langit tidak akan dibuka untuk menerima amal perbuatan mereka karena kekafiran mereka, dan juga tidak akan dibuka untuk menerima roh mereka ketika mereka meninggal dunia. Mereka juga tidak akan pernah masuk surga sampai ada unta -yang merupakan salah satu binatang bertubuh besar- masuk ke lubang jarum yang merupakan salah satu lubang yang sangat kecil. Ini hal yang mustahil. Jadi, sesuatu yang digantungkan padanya (yaitu masuknya mereka ke dalam surga) pun merupakan perkara yang mustahil. Balasan seperti itulah yang Allah berikan kepada para pelaku dosa terbesar.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَهُم مِّن جَهَنَّمَ مِهَادٞ وَمِن فَوۡقِهِمۡ غَوَاشٖۚ وَكَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلظَّٰلِمِينَ
Orang-orang yang mendustakan dan sombong itu akan mendapatkan hamparan di neraka Jahanam dan dari atas mereka ada naungan yang terbuat dari api neraka. Balasan seperti itulah yang akan Kami berikan kepada orang-orang yang melanggar ketentuan-ketentuan Allah lantaran kekafiran dan sikap mereka yang berpaling darinya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَا نُكَلِّفُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَآ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَنَّةِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Sebaliknya, orang-orang yang beriman kepada Tuhan mereka dan mengerjakan amal saleh menurut kemampuan mereka (dan Allah memang tidak memberikan beban kepada seseorang di atas kemampuannya) adalah penghuni surga yang akan masuk dan tinggal di dalamnya untuk selama-lamanya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَنَزَعۡنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنۡ غِلّٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهِمُ ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ وَقَالُواْ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي هَدَىٰنَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهۡتَدِيَ لَوۡلَآ أَنۡ هَدَىٰنَا ٱللَّهُۖ لَقَدۡ جَآءَتۡ رُسُلُ رَبِّنَا بِٱلۡحَقِّۖ وَنُودُوٓاْ أَن تِلۡكُمُ ٱلۡجَنَّةُ أُورِثۡتُمُوهَا بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
Salah satu pelengkap kenikmatan yang mereka terima di surga ialah Allah mencabut rasa benci dan dendam dari dalam hati mereka dan mengalirkan sungai-sungai di bawah tempat tinggal mereka. Lalu mereka mengakui karunia yang Allah berikan kepada mereka dengan mengatakan, “Segala puji bagi Allah yang telah membimbing kami untuk melaksanakan amal saleh ini yang membuat kami mendapatkan tempat ini. Sungguh, kami tidak mungkin bisa melaksanakan amal saleh ini dengan kemampuan kami sendiri sekiranya Allah tidak membimbing kami untuk melaksanakannya. Sungguh utusan-utusan Tuhan kami telah datang kepada kami dengan membawa kebenaran yang tidak ada keraguan sedikit pun terhadapnya dan membawa janji serta ancaman yang benar.” Lalu diserukan kepada mereka, “Sesungguhnya surga ini, yang pernah diberitahukan oleh para rasul-Ku di dunia, Allah wariskan kepada kalian disebabkan amal saleh yang telah kalian perbuat dengan tujuan untuk mengharap wajah Allah.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• المودة التي كانت بين المكذبين في الدنيا تنقلب يوم القيامة عداوة وملاعنة.
· Kasih sayang yang ada di antara orang-orang kafir selama di dunia akan berubah menjadi permusuhan dan saling mengutuk di hari Kiamat.

• أرواح المؤمنين تفتح لها أبواب السماء حتى تَعْرُج إلى الله، وتبتهج بالقرب من ربها والحظوة برضوانه.
· Roh orang-orang mukmin akan disambut dengan dibukanya pintu-pintu langit, sehingga roh tersebut bisa naik ke hadirat Allah dan menikmati kedekatannya dengan Tuhannya serta mendapatkan rida-Nya.

• أرواح المكذبين المعرضين لا تفتح لها أبواب السماء، وإذا ماتوا وصعدت فهي تستأذن فلا يؤذن لها، فهي كما لم تصعد في الدنيا بالإيمان بالله ومعرفته ومحبته، فكذلك لا تصعد بعد الموت، فإن الجزاء من جنس العمل.
· Roh orang-orang yang mendustakan lagi yang berpaling (dari ayat-ayat Allah) tidak akan dibukakan pintu-pintu langit untuknya. Jika mereka mati dan roh mereka naik ke atas untuk meminta izin naik, mereka tidak akan diizinkan karena selama di dunia roh tersebut tidak pernah naik bersama keimanan, pengetahuan dan kecintaan kepada Allah, maka setelah kematiannya pun roh tersebut terhalang naik kepada-Nya. Hal itu karena setiap perbuatan akan dibalas dengan perbuatan yang serupa.

• أهل الجنة نجوا من النار بعفو الله، وأدخلوا الجنة برحمة الله، واقتسموا المنازل وورثوها بالأعمال الصالحة وهي من رحمته، بل من أعلى أنواع رحمته.
· Penduduk surga bisa selamat dari api neraka berkat pengampunan dari Allah. Mereka bisa masuk ke dalam surga berkat rahmat Allah dan mereka bisa mendapatkan dan mewarisi tempat tinggal di surga berkat amal saleh yang mereka lakukan. Amal saleh itu adalah bagian dari rahmat Allah, bahkan ia termasuk jenis rahmat Allah yang paling tinggi.

وَنَادَىٰٓ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَنَّةِ أَصۡحَٰبَ ٱلنَّارِ أَن قَدۡ وَجَدۡنَا مَا وَعَدَنَا رَبُّنَا حَقّٗا فَهَلۡ وَجَدتُّم مَّا وَعَدَ رَبُّكُمۡ حَقّٗاۖ قَالُواْ نَعَمۡۚ فَأَذَّنَ مُؤَذِّنُۢ بَيۡنَهُمۡ أَن لَّعۡنَةُ ٱللَّهِ عَلَى ٱلظَّٰلِمِينَ
Para penduduk surga berseru kepada para penduduk neraka setelah mereka masuk ke tempat masing-masing, “Sungguh kami mendapati surga yang dijanjikan Tuhan kami kepada kami itu benar-benar ada. Kami telah dimasukkan ke dalamnya. Apakah kalian -wahai orang-orang kafir- mendapati neraka yang Allah ancamkan kepada kalian itu benar adanya?” Orang-orang kafir menjawab, “Sungguh kami mendapati neraka yang Dia peringatkan kepada kami itu benar-benar ada.” Kemudian seseorang berseru kepada Allah agar Dia mengusir orang-orang yang zalim (kafir) itu dari rahmat-Nya karena Dia telah membuka pintu-pintu rahmat-Nya untuk mereka selama di dunia tetapi mereka berpaling darinya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱلَّذِينَ يَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ وَيَبۡغُونَهَا عِوَجٗا وَهُم بِٱلۡأٓخِرَةِ كَٰفِرُونَ
Mereka itulah orang-orang yang zalim, yaitu orang-orang yang dengan sadar berpaling dari jalan Allah dan mendorong orang lain untuk berpaling darinya, serta berharap agar jalan yang benar berubah menjadi bengkok supaya tidak dilalui oleh manusia. Mereka kafir terhadap akhirat dan tidak bersiap-siap untuk menghadapinya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَبَيۡنَهُمَا حِجَابٞۚ وَعَلَى ٱلۡأَعۡرَافِ رِجَالٞ يَعۡرِفُونَ كُلَّۢا بِسِيمَىٰهُمۡۚ وَنَادَوۡاْ أَصۡحَٰبَ ٱلۡجَنَّةِ أَن سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمۡۚ لَمۡ يَدۡخُلُوهَا وَهُمۡ يَطۡمَعُونَ
Di antara dua golongan itu -yakni penduduk surga dan penduduk neraka- terdapat dinding pemisah yang tinggi yang bernama al-A’rāf (tempat tertinggi). Di atas dinding pemisah itu terdapat orang-orang yang amal baiknya setara dengan amal buruknya. Mereka bisa mengenali penduduk surga dengan melihat tanda-tandanya, seperti wajah mereka yang putih. Mereka juga bisa mengenali penduduk neraka dengan melihat tanda-tandanya, seperti wajah mereka yang hitam. Lalu orang-orang itu menyapa para penduduk surga dengan nada hormat, “Salāmun 'alaikum (semoga kesejahteraan tercurahkan atas kalian).” Para penghuni al-A’rāf saat itu belum masuk ke dalam surga, dan mereka sedang berharap untuk masuk surga dengan rahmat Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ وَإِذَا صُرِفَتۡ أَبۡصَٰرُهُمۡ تِلۡقَآءَ أَصۡحَٰبِ ٱلنَّارِ قَالُواْ رَبَّنَا لَا تَجۡعَلۡنَا مَعَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Apabila pandangan orang-orang yang ada di atas al-A'rāf dialihkan ke arah para penduduk neraka dan menyaksikan beratnya azab yang mereka terima, mereka berdoa kepada Allah, “Wahai Tuhan kami! Jangan Engkau kumpulkan kami bersama orang-orang yang zalim lantaran berbuat kufur dan menyekutukan-Mu."
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَنَادَىٰٓ أَصۡحَٰبُ ٱلۡأَعۡرَافِ رِجَالٗا يَعۡرِفُونَهُم بِسِيمَىٰهُمۡ قَالُواْ مَآ أَغۡنَىٰ عَنكُمۡ جَمۡعُكُمۡ وَمَا كُنتُمۡ تَسۡتَكۡبِرُونَ
Para penghuni al-A’rāf itu berseru kepada sejumlah penduduk neraka dari kalangan orang-orang kafir yang mereka kenali melalui tanda-tanda mereka, seperti wajah mereka yang hitam dan mata mereka yang berwarna biru, seraya berkata, “Harta benda dan teman yang banyak tidak bermanfaat untuk kalian, demikian juga halnya dengan sikap kalian yang berpaling dari kebenaran karena kesombongan dan keangkuhan tidak berguna bagi kalian.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَهَٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ أَقۡسَمۡتُمۡ لَا يَنَالُهُمُ ٱللَّهُ بِرَحۡمَةٍۚ ٱدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ لَا خَوۡفٌ عَلَيۡكُمۡ وَلَآ أَنتُمۡ تَحۡزَنُونَ
Allah berfirman seraya menegur keras terhadap orang-orang kafir, “Apakah mereka ini orang-orang yang kalian sumpahi bahwa mereka tidak akan mendapatkan rahmat dari Allah?” Allah lalu berfirman kepada orang-orang mukmin, “Masuklah kalian -wahai orang-orang mukmin- ke dalam surga. Tidak ada kekhawatiran sedikit pun terhadap masa depan kalian dan kalian pun tidak bersedih hati atas kekayaan duniawi yang luput dari kalian setelah kalian berjumpa dengan kenikmatan yang abadi.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَنَادَىٰٓ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِ أَصۡحَٰبَ ٱلۡجَنَّةِ أَنۡ أَفِيضُواْ عَلَيۡنَا مِنَ ٱلۡمَآءِ أَوۡ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُۚ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ
Para penduduk neraka berseru kepada penduduk surga dengan nada meminta, “Wahai para penduduk surga! Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang Allah berikan kepada kalian.” Para penduduk surga menjawab, “Sesungguhnya Allah mengharamkannya bagi orang-orang yang kafir lantaran kekafiran mereka dan kami tidak akan menolong kalian dengan sesuatu yang diharamkan oleh Allah bagi kalian.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ دِينَهُمۡ لَهۡوٗا وَلَعِبٗا وَغَرَّتۡهُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَاۚ فَٱلۡيَوۡمَ نَنسَىٰهُمۡ كَمَا نَسُواْ لِقَآءَ يَوۡمِهِمۡ هَٰذَا وَمَا كَانُواْ بِـَٔايَٰتِنَا يَجۡحَدُونَ
Orang-orang kafir itu adalah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai bahan gurauan serta permainan dan mereka teperdaya oleh kehidupan dunia dengan kemegahan dan keelokannya. Oleh sebab itu, pada hari Kiamat kelak mereka dilupakan oleh Allah dan dibiarkan berhadapan dengan azab yang sangat keras karena mereka dahulu melupakan perjumpaan di hari Kiamat, sehingga mereka tidak berbuat sesuatu dan bersiap-siap untuk menghadapinya. Juga karena mereka dahulu menolak dan ingkar kepada dalil-dalil dan bukti-bukti yang Allah berikan, padahal sebenarnya mereka mengetahui bahwa itu semua benar.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• عدم الإيمان بالبعث سبب مباشر للإقبال على الشهوات.
· Tidak percaya adanya hari Kiamat akan mendorong seseorang untuk memperturutkan kesenangan hawa nafsunya.

• يتيقن الناس يوم القيامة تحقق وعد الله لأهل طاعته، وتحقق وعيده للكافرين.
· Pada hari Kiamat manusia akan merasa yakin bahwa janji Allah kepada orang-orang yang taat kepada-Nya benar-benar terbukti dan ancaman-Nya kepada orang-orang kafir benar-benar terlaksana.

• الناس يوم القيامة فريقان: فريق في الجنة وفريق في النار، وبينهما فريق في مكان وسط لتساوي حسناتهم وسيئاتهم، ومصيرهم إلى الجنة.
· Pada hari Kiamat nanti manusia akan terbagi menjadi dua golongan; golongan yang satu berada di surga, sedangkan golongan yang lain berada di neraka. Di antara kedua golongan itu ada golongan lain yang berada di tempat yang terletak antara surga dan neraka. Mereka berada di sana karena amal baik mereka setara dengan amal buruk mereka, tetapi pada akhirnya mereka akan masuk surga.

• على الذين يملكون المال والجاه وكثرة الأتباع أن يعلموا أن هذا كله لن يغني عنهم من الله شيئًا، ولن ينجيهم من عذاب الله.
· Orang-orang yang memiliki kekayaan, jabatan dan pengikut yang banyak harus tahu bahwa semua itu tidak akan dapat melindungi mereka dari Allah dan tidak akan dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah.

وَلَقَدۡ جِئۡنَٰهُم بِكِتَٰبٖ فَصَّلۡنَٰهُ عَلَىٰ عِلۡمٍ هُدٗى وَرَحۡمَةٗ لِّقَوۡمٖ يُؤۡمِنُونَ
Sesungguhnya Kami telah mendatangkan kepada merek Al-Qur`ān ini, yaitu kitab suci yang diturunkan kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Kami telah menjelaskan kitab suci ini berdasarkan ilmu yang berasal dari Kami, ia adalah petunjuk bagi orang-orang mukmin ke jalan yang baik serta benar dan sebagai rahmat bagi mereka karena mengandung petunjuk untuk menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
هَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّا تَأۡوِيلَهُۥۚ يَوۡمَ يَأۡتِي تَأۡوِيلُهُۥ يَقُولُ ٱلَّذِينَ نَسُوهُ مِن قَبۡلُ قَدۡ جَآءَتۡ رُسُلُ رَبِّنَا بِٱلۡحَقِّ فَهَل لَّنَا مِن شُفَعَآءَ فَيَشۡفَعُواْ لَنَآ أَوۡ نُرَدُّ فَنَعۡمَلَ غَيۡرَ ٱلَّذِي كُنَّا نَعۡمَلُۚ قَدۡ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ وَضَلَّ عَنۡهُم مَّا كَانُواْ يَفۡتَرُونَ
Orang-orang kafir itu hanya menunggu datangnya azab pedih yang telah disampaikan kepada mereka, yang akan menjadi akhir dari perjalanan nasib mereka di akhirat, yaitu pada hari ketika azab yang diberitakan kepada mereka akan tiba dan ganjaran yang beritakan kepada orang-orang mukmin akan datang. Ketika itulah orang-orang yang melupakan Al-Qur`ān semasa hidupnya di dunia dan tidak mau mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya akan berkata, “Sesungguhnya utusan-utusan Tuhan kami telah datang kepada kami dengan membawa kebenaran yang tidak ada keraguan sedikit pun terhadapnya dan tidak ada kebimbangan bahwa kebenaran itu berasal dari sisi Allah. Oh, seandainya saja kami mempunyai perantara yang dapat menolong kami di sisi Allah sehingga kami terbebas dari azab itu, atau seandainya saja kami bisa kembali ke dunia agar kami bisa mengerjakan amal saleh untuk mengganti perbuatan-perbuatan buruk kami, sehingga kami bisa selamat dari siksa tersebut.” Orang-orang kafir itu telah merugikan diri mereka sendiri dengan menjerumuskan diri mereka sendiri ke dalam jurang kehancuran akibat kekafiran mereka. Adapun tuhan-tuhan yang mereka sembah selain Allah semasa di dunia menjauh dari mereka sehingga tidak dapat memberikan manfaat apa pun kepada mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٖ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يُغۡشِي ٱلَّيۡلَ ٱلنَّهَارَ يَطۡلُبُهُۥ حَثِيثٗا وَٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتِۭ بِأَمۡرِهِۦٓۗ أَلَا لَهُ ٱلۡخَلۡقُ وَٱلۡأَمۡرُۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Sesungguhnya Tuhan kalian -wahai manusia- adalah Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya dalam enam hari. Kemudian Dia meninggi dan bersemayam di atas Arasy dengan cara yang sesuai dengan keagungan-Nya, kita tidak tahu bagaimana caranya. Dia menghilangkan gelapnya malam dengan terangnya siang dan menghilangkan terangnya siang dengan gelapnya malam. Keduanya saling menyusul dengan cepat, tidak ada yang terlambat. Jika yang satu menghilang maka yang lain langsung datang. Dia -Subḥānahu- juga menciptakan matahari, bulan, dan bintang-bintang yang ditundukkan dan dipersiapkan. Ingatlah! Hanya Allahlah pencipta seluruh makhluk. Adakah pencipta lain selain Allah?! Dialah satu-satunya pemilik perintah, kebaikan-Nya amat agung dan berlimpah. Dialah pemilik semua sifat keagungan dan kesempurnaan dan sebagai Tuhan alam semesta.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱدۡعُواْ رَبَّكُمۡ تَضَرُّعٗا وَخُفۡيَةًۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُعۡتَدِينَ
Berdoalah kalian -wahai orang-orang mukmin- kepada Tuhan kalian dengan penuh kerendahan dan ketundukan, dan dengan suara yang pelan dan samar, serta tulus dalam berdoa, tidak memperlihatkannya kepada manusia dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas dalam berdoa. Di antara tindakan terbesar yang melampaui batas dalam berdoa ialah memanjatkan doa kepada selain Allah di samping berdoa kepada-Nya seperti yang dilakukan oleh orang-orang musyrik.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَا تُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ بَعۡدَ إِصۡلَٰحِهَا وَٱدۡعُوهُ خَوۡفٗا وَطَمَعًاۚ إِنَّ رَحۡمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٞ مِّنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
Janganlah pula kalian membuat kerusakan di muka bumi dengan melakukan perbuatan maksiat setelah Allah memperbaiki keadaannya melalui pengutusan para rasul -‘alaihimussalām- dan memakmurkannya dengan ketaatan makhluk-Nya hanya kepada-Nya. Juga berdoalah kalian kepada Allah semata seraya merasa takut akan siksa-Nya dan menunggu datangnya ganjaran dari-Nya. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik. Sebab itu, jadilah kalian orang-orang yang baik.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَهُوَ ٱلَّذِي يُرۡسِلُ ٱلرِّيَٰحَ بُشۡرَۢا بَيۡنَ يَدَيۡ رَحۡمَتِهِۦۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَقَلَّتۡ سَحَابٗا ثِقَالٗا سُقۡنَٰهُ لِبَلَدٖ مَّيِّتٖ فَأَنزَلۡنَا بِهِ ٱلۡمَآءَ فَأَخۡرَجۡنَا بِهِۦ مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِۚ كَذَٰلِكَ نُخۡرِجُ ٱلۡمَوۡتَىٰ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
Allah -Subḥānahu- adalah Tuhan yang mengirimkan angin untuk memberi kabar gembira akan datangnya hujan. Sampai ketika angin itu membawa gumpalan awan pekat yang berisi air maka Kami giring awan itu ke daerah yang gersang, lalu Kami turunkan air hujan di daerah tersebut. Kemudian dengan air itu Kami menumbuhkan segala macam buah-buahan. Seperti menumbuhkan buah-buahan dengan gambaran seperti itulah Kami akan mengeluarkan orang-orang yang mati dari dalam kuburnya dalam kondisi hidup. Kami melakukan hal itu dengan harapan agar kalian -wahai manusia- mengingat kekuasaan Allah dan keindahan ciptaan-Nya. Sesungguhnya Dia Mahakuasa untuk menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• القرآن الكريم كتاب هداية فيه تفصيل ما تحتاج إليه البشرية، رحمة من الله وهداية لمن أقبل عليه بقلب صادق.
· Al-Qur`ān adalah buku petunjuk yang berisi penjelasan rinci tentang apa yang dibutuhkan oleh manusia sebagai wujud kasih sayang Allah kepada mereka dan petunjuk bagi orang yang menghadap kepada-Nya dengan hati yang jujur.

• خلق الله السماوات والأرض في ستة أيام لحكمة أرادها سبحانه، ولو شاء لقال لها: كوني فكانت.
· Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari untuk suatu hikmah yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah menginginkan lebih cepat maka Dia tinggal berfirman kepadanya, “Jadilah!” niscaya langit dan bumi akan langsung jadi.

• يتعين على المؤمنين دعاء الله تعالى بكل خشوع وتضرع حتى يستجيب لهم بفضله.
· Orang-orang mukmin wajib berdoa kepada Allah -Ta'ālā- dengan penuh kekhusyukan dan ketundukan agar Dia berkenan mengabulkannya.

• الفساد في الأرض بكل صوره وأشكاله منهيٌّ عنه.
· Membuat kerusakan di muka bumi dalam bentuk apa pun adalah perbuatan terlarang.

وَٱلۡبَلَدُ ٱلطَّيِّبُ يَخۡرُجُ نَبَاتُهُۥ بِإِذۡنِ رَبِّهِۦۖ وَٱلَّذِي خَبُثَ لَا يَخۡرُجُ إِلَّا نَكِدٗاۚ كَذَٰلِكَ نُصَرِّفُ ٱلۡأٓيَٰتِ لِقَوۡمٖ يَشۡكُرُونَ
Tanah yang baik akan menumbuhkan tanamannya secara baik dan sempurna dengan izin Allah. Begitu pula orang yang beriman akan mendengarkan nasihat dan mendapatkan manfaat darinya, kemudian menghasilkan amal perbuatan yang baik. Sebaliknya, tanah yang gersang dan tandus tidak akan menumbuhkan tanamannya kecuali dengan susah payah dan tidak baik. Begitu juga orang yang kafir tidak akan mendapatkan manfaat dari nasihat yang diterimanya, sehingga tidak menghasilkan amal perbuatan yang baik dan bermanfaat. Seperti deretan contoh-contoh yang beragam dan indah itulah Kami memberikan bukti-bukti dan argumen-argumen yang beragam untuk membuktikan kebenaran bagi orang-orang yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah, sehingga mereka tidak mengingkarinya dan senantiasa patuh kepada Tuhan mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوۡمِهِۦ فَقَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥٓ إِنِّيٓ أَخَافُ عَلَيۡكُمۡ عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٖ
Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya sebagai seorang rasul untuk mengajak mereka mengesakan Allah dan melarang mereka menyembah selain Allah. Lalu ia berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah semata karena kalian tidak punya tuhan lain yang berhak disembah selain Dia. Sesungguhnya aku khawatir kalian akan ditimpa azab pada hari yang besar (hari Kiamat) apabila kalian mempertahankan kekafiran kalian.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ ٱلۡمَلَأُ مِن قَوۡمِهِۦٓ إِنَّا لَنَرَىٰكَ فِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٖ
Para pemuka dan pemimpin kaumnya menjawab, “Sesungguhnya kami benar-benar melihatmu -wahai Nuh- berada dalam kesesatan yang nyata.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ يَٰقَوۡمِ لَيۡسَ بِي ضَلَٰلَةٞ وَلَٰكِنِّي رَسُولٞ مِّن رَّبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Nuh berkata kepada para pemuka kaumnya, “Aku tidak tersesat seperti anggapan kalian. Justru aku sedang mengikuti petunjuk dari Tuhanku karena aku adalah seorang rasul yang diutus kepada kalian dari Allah yang merupakan Tuhanku, Tuhan kalian, dan Tuhan segenap alam semesta.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أُبَلِّغُكُمۡ رِسَٰلَٰتِ رَبِّي وَأَنصَحُ لَكُمۡ وَأَعۡلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ
Aku menyampaikan kepada kalian wahyu yang Allah berikan kepadaku. Aku bermaksud baik kepada kalian dengan menganjurkan kalian agar menjalankan perintah Allah dan mendapatkan pahala dari-Nya, dan dengan memperingatkan kalian agar meninggalkan laranganNya dan menghindari hukuman-Nya. Dan aku mengetahui banyak hal dari Allah -Subḥānahu- yang tidak kalian ketahui melalui wahyu yang Dia berikan kepadaku.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَوَعَجِبۡتُمۡ أَن جَآءَكُمۡ ذِكۡرٞ مِّن رَّبِّكُمۡ عَلَىٰ رَجُلٖ مِّنكُمۡ لِيُنذِرَكُمۡ وَلِتَتَّقُواْ وَلَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
Apakah kalian merasa heran bahwa kalian menerima wahyu dan peringatan dari Tuhan kalian melalui seorang laki-laki yang kalian kenal dari lingkungan kalian sendiri? Ia tumbuh dan besar di lingkungan kalian, ia bukan seorang pendusta, dan bukan orang yang tersesat, serta ia bukan berasal dari bangsa lain. Dia datang kepada kalian untuk memperingatkan kalian akan hukuman Allah jika kalian berdusta dan durhaka. Hendaklah kalian bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, dan mudah-mudahan kalian mendapat rahmat-Nya jika kalian beriman kepada-Nya.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَكَذَّبُوهُ فَأَنجَيۡنَٰهُ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥ فِي ٱلۡفُلۡكِ وَأَغۡرَقۡنَا ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَآۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ قَوۡمًا عَمِينَ
Kemudian kaumnya mendustakannya dan tidak beriman kepadanya, melainkan tetap mempertahankan kekafiran mereka. Lalu Nuh pun memohon kepada Allah agar membinasakan mereka. Lalu Kami menyelamatkannya beserta orang-orang mukmin yang berada di atas kapal bersamanya dari air bah dan membinasakan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami serta mempertahankan kekafirannya dengan menenggelamkan mereka dalam air bah yang Kami turunkan sebagai hukuman bagi mereka karena hati mereka buta terhadap kebenaran.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمۡ هُودٗاۚ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥٓۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ
Kepada kaum ‘Ād Kami utus seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yaitu Hud -‘alaihissalām-, ia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah semata karena kalian tidak punya tuhan lain yang berhak disembah selain Dia. Tidakkah kalian bertakwa kepada-Nya dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya agar kalian selamat dari azab-Nya?”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ ٱلۡمَلَأُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قَوۡمِهِۦٓ إِنَّا لَنَرَىٰكَ فِي سَفَاهَةٖ وَإِنَّا لَنَظُنُّكَ مِنَ ٱلۡكَٰذِبِينَ
Para pemimpin dan pemuka kaumnya yang kafir kepada Allah dan mendustakan rasul-Nya berkata, “Sesungguhnya kami tahu bahwa kamu -wahai Hud- benar-benar bodoh dan pandir ketika kamu mengajak kami menyembah Allah semata dan tidak menyembah berhala. Kami benar-benar merasa yakin dan mantap bahwa kamu berdusta tentang pengakuanmu bahwa kamu adalah seorang rasul.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ يَٰقَوۡمِ لَيۡسَ بِي سَفَاهَةٞ وَلَٰكِنِّي رَسُولٞ مِّن رَّبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Hud menjawab ucapan kaumnya dengan mengatakan, “Wahai kaumku! Aku tidak bodoh maupun pandir, namun aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam."
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• الأرض الطيبة مثال للقلوب الطيبة حين ينزل عليها الوحي الذي هو مادة الحياة، وكما أن الغيث مادة الحياة، فإن القلوب الطيبة حين يجيئها الوحي، تقبله وتعلمه وتنبت بحسب طيب أصلها، وحسن عنصرها، والعكس.
· Tanah yang baik adalah ibarat hati yang baik tatkala ada wahyu yang merupakan materi kehidupan turun kepadanya seperti air hujan yang merupakan materi kehidupan. Oleh karena itu, bila hati yang baik didatangi oleh wahyu ia akan menerimanya, mengamalkannya, dan menumbuhkan kebaikan yang sesuai dengan asal usul dan unsurnya yang baik. Begitu pula sebaliknya

• الأنبياء والمرسلون يشفقون على الخلق أعظم من شفقة آبائهم وأمهاتهم.
· Para nabi dan rasul sangat menyayangi umat mereka melebihi kasih sayang ayah dan ibu mereka sendiri.

• من سُنَّة الله إرسال كل رسول من قومه وبلسانهم؛ تأليفًا لقلوب الذين لم تفسد فطرتهم، وتيسيرًا على البشر.
· Salah satu sunatullah yang berlaku ialah Allah selalu mengutus seorang rasul dari lingkungan kaumnya sendiri dan menggunakan bahasa mereka sendiri. Hal itu dimaksudkan untuk meluluhkan hati orang-orang yang fitrahnya masih sehat dan memudahkan manusia untuk memahami ajaran para rasul.

• من أعظم السفهاء من قابل الحق بالرد والإنكار، وتكبر عن الانقياد للعلماء والنصحاء، وانقاد قلبه وقالبه لكل شيطان مريد.
· Salah satu orang yang paling bodoh ialah orang yang menanggapi kebenaran dengan penolakan, tidak mau mengikuti para ulama dan membiarkan hati dan pikirannya tunduk kepada setan yang durjana.

أُبَلِّغُكُمۡ رِسَٰلَٰتِ رَبِّي وَأَنَا۠ لَكُمۡ نَاصِحٌ أَمِينٌ
Aku menyampaikan pesan Allah kepada kalian tentang keharusan mengesakan-Nya dan menjalankan syariat-Nya. Aku benar-benar peduli memberikan nasihat kepada kalian dan aku dapat dipercaya dalam menyampaikan apa yang harus kusampaikan, dengan tidak menambah atau menguranginya sedikit pun.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَوَعَجِبۡتُمۡ أَن جَآءَكُمۡ ذِكۡرٞ مِّن رَّبِّكُمۡ عَلَىٰ رَجُلٖ مِّنكُمۡ لِيُنذِرَكُمۡۚ وَٱذۡكُرُوٓاْ إِذۡ جَعَلَكُمۡ خُلَفَآءَ مِنۢ بَعۡدِ قَوۡمِ نُوحٖ وَزَادَكُمۡ فِي ٱلۡخَلۡقِ بَصۜۡطَةٗۖ فَٱذۡكُرُوٓاْ ءَالَآءَ ٱللَّهِ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
Apakah kalian merasa heran dan aneh bahwa kalian mendapatkan peringatan dari Tuhan kalian melalui seorang laki-laki dari bangsa kalian sendiri -bukan dari bangsa malaikat atau jin- untuk mengingatkan kalian? Bersyukurlah dan berterimakasihlah kalian kepada Tuhan kalian yang telah menempatkan kalian di bumi dan menjadikan kalian sebagai penerus kaum Nuh yang telah dibinasakan oleh Allah karena kekafiran mereka. Bersyukurlah kalian kepada Allah karena Dia telah memberikan keistimewaan kepada kalian berupa tubuh yang besar, kuat, dan perkasa, dan ingatlah nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada kalian dengan seluas-luasnya agar kalian mendapatkan apa yang kalian inginkan dan terhindar dari apa yang kalian cemaskan.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالُوٓاْ أَجِئۡتَنَا لِنَعۡبُدَ ٱللَّهَ وَحۡدَهُۥ وَنَذَرَ مَا كَانَ يَعۡبُدُ ءَابَآؤُنَا فَأۡتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ
Kaumnya berkata, “Apakah engkau -wahai Hud- datang kepada kami untuk menyuruh kami menyembah Allah semata dan meninggalkan apa yang disembah oleh leluhur kami? Datangkanlah azab yang engkau ancamkan kepada kami, jika engkau benar dalam hal itu.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ قَدۡ وَقَعَ عَلَيۡكُم مِّن رَّبِّكُمۡ رِجۡسٞ وَغَضَبٌۖ أَتُجَٰدِلُونَنِي فِيٓ أَسۡمَآءٖ سَمَّيۡتُمُوهَآ أَنتُمۡ وَءَابَآؤُكُم مَّا نَزَّلَ ٱللَّهُ بِهَا مِن سُلۡطَٰنٖۚ فَٱنتَظِرُوٓاْ إِنِّي مَعَكُم مِّنَ ٱلۡمُنتَظِرِينَ
Hud menjawab ucapan mereka dengan mengatakan, “Kalian benar-benar pantas menerima azab dan murka dari Allah. Azab itu pasti akan datang kepada kalian, bukan sesuatu yang mustahil. Apakah kalian hendak berdebat denganku tentang berhala-berhala yang kalian dan leluhur kalian sebut sebagai tuhan, padahal sebenarnya tidak nyata? Sungguh, Allah tidak pernah menurunkan hujah yang bisa kalian jadikan landasan untuk penyebutan berhala-berhala tersebut sebagai tuhan. Sebab itu, tunggulah azab yang kalian minta untuk disegerakan itu dan aku pun menunggu bersama kalian sebab azab itu pasti datang.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَأَنجَيۡنَٰهُ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥ بِرَحۡمَةٖ مِّنَّا وَقَطَعۡنَا دَابِرَ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَاۖ وَمَا كَانُواْ مُؤۡمِنِينَ
Kemudian Kami selamatkan Hud -‘alaihissalām- dan para pengikutnya dengan rahmat Kami dan Kami musnahkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami karena mereka bukan orang-orang mukmin, tetapi orang-orang kafir, sehingga mereka pantas mendapat azab.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمۡ صَٰلِحٗاۚ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥۖ قَدۡ جَآءَتۡكُم بَيِّنَةٞ مِّن رَّبِّكُمۡۖ هَٰذِهِۦ نَاقَةُ ٱللَّهِ لَكُمۡ ءَايَةٗۖ فَذَرُوهَا تَأۡكُلۡ فِيٓ أَرۡضِ ٱللَّهِۖ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٖ فَيَأۡخُذَكُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٞ
Kepada kaum Ṡamūd Kami utus saudara laki-laki mereka, Saleh untuk mendakwahi mereka mengesakan dan menyembah Allah. Saleh berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah semata karena kalian tidak punya tuhan lain yang berhak disembah selain Dia. Telah datang kepada kalian bukti nyata dari Allah yang menunjukkan kebenaran dari ajaran yang kubawa. Bukti itu ada pada unta yang keluar dari dalam batu. Unta itu mempunyai waktu sendiri untuk minum dan kalian pun mempunyai hari tertentu untuk minum. Sebab itu, biarkanlah unta itu makan di bumi Allah karena kalian tidak berkewajiban membiayai unta itu sedikit pun dan janganlah kalian mengganggunya, karena jika kalian mengganggunya kalian akan ditimpa azab yang sangat menyakitkan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• ينبغي التّحلّي بالصبر في الدعوة إلى الله تأسيًا بالأنبياء عليهم السلام.
· Sifat sabar harus dimiliki dalam menunaikan tugas dakwah sebagaimana dicontohkan oleh para nabi -'alaihimussalām-.

• من أولويات الدعوة إلى الله الدعوة إلى عبادة الله وحده لا شريك له، ورفض الإشراك به ونبذه.
· Salah satu prioritas dalam berdakwah ialah mengajak masyarakat untuk menyembah Allah semata, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu dan menolak perbuatan dan praktik syirik.

• الاغترار بالقوة المادية والجسدية يصرف صاحبها عن الاستجابة لأوامر الله ونواهيه.
· Terpesona dengan kekuatan materi dan fisik dapat membuat seseorang enggan menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

• النبي يكون من جنس قومه، لكنه من أشرفهم نسبًا، وأفضلهم حسبًا، وأكرمهم مَعْشرًا، وأرفعهم خُلُقًا.
· Setiap nabi berasal dari lingkungan kaumnya sendiri. Tetapi, dia berasal dari kalangan yang memiliki nasab terbaik, status sosial terhormat, keluarga terpandang, dan perangai paling mulia.

• الأنبياء وورثتهم يقابلون السّفهاء بالحِلم، ويغضُّون عن قول السّوء بالصّفح والعفو والمغفرة.
· Para nabi dan ahli waris mereka selalu menghadapi orang-orang jahil dengan penuh kesabaran dan memaafkan kata-kata mereka yang buruk.

وَٱذۡكُرُوٓاْ إِذۡ جَعَلَكُمۡ خُلَفَآءَ مِنۢ بَعۡدِ عَادٖ وَبَوَّأَكُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ تَتَّخِذُونَ مِن سُهُولِهَا قُصُورٗا وَتَنۡحِتُونَ ٱلۡجِبَالَ بُيُوتٗاۖ فَٱذۡكُرُوٓاْ ءَالَآءَ ٱللَّهِ وَلَا تَعۡثَوۡاْ فِي ٱلۡأَرۡضِ مُفۡسِدِينَ
Ingatlah nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kalian ketika Dia menjadikan kalian sebagai penerus kaum ‘Ād di muka bumi, menempatkan kalian di sana sehingga kalian bisa menikmati apa yang ada di sana, dan menemukan apa yang kalian cari. Hal itu terjadi setelah kaum ‘Ād dibinasakan karena mereka telah kufur dan ingkar. Kalian membangun istana-istana di tanah yang datar dan memahat gunung-gunung menjadi tempat tinggal kalian. Oleh sebab itu, ingatlah nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kalian agar kalian bersyukur kepada-Nya dan tinggalkanlah perbuatan yang mendatangkan kerusakan di muka bumi, yaitu dengan meninggalkan kekufuran terhadap Allah dan menjauhi perbuatan maksiat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ ٱلۡمَلَأُ ٱلَّذِينَ ٱسۡتَكۡبَرُواْ مِن قَوۡمِهِۦ لِلَّذِينَ ٱسۡتُضۡعِفُواْ لِمَنۡ ءَامَنَ مِنۡهُمۡ أَتَعۡلَمُونَ أَنَّ صَٰلِحٗا مُّرۡسَلٞ مِّن رَّبِّهِۦۚ قَالُوٓاْ إِنَّا بِمَآ أُرۡسِلَ بِهِۦ مُؤۡمِنُونَ
Para pemuka dan pemimpin yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang mukmin dari kaumnya yang mereka anggap lemah, “Apakah kalian yakin -wahai orang-orang mukmin- bahwa Saleh benar-benar utusan Allah?” Orang-orang mukmin yang mereka anggap lemah menjawab, “Sesungguhnya kami percaya, yakin, dan tunduk kepada ajaran yang dibawa oleh Saleh dan mengamalkan syariat yang dibawanya."
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ ٱلَّذِينَ ٱسۡتَكۡبَرُوٓاْ إِنَّا بِٱلَّذِيٓ ءَامَنتُم بِهِۦ كَٰفِرُونَ
Orang-orang yang sombong di antara kaumnya berkata, “Sesungguhnya kami kafir terhadap apa yang kalian percayai itu, wahai orang-orang mukmin. Kami tidak akan beriman kepadanya dan tidak akan mengamalkan syariatnya.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَعَقَرُواْ ٱلنَّاقَةَ وَعَتَوۡاْ عَنۡ أَمۡرِ رَبِّهِمۡ وَقَالُواْ يَٰصَٰلِحُ ٱئۡتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ إِن كُنتَ مِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ
Kemudian mereka menyembelih unta yang telah dilarang untuk mereka ganggu itu dengan menunjukkan keangkuhan dari menjalankan perintah Allah. Mereka melecehkan ancaman yang disampaikan oleh Saleh dengan mengatakan, “Wahai Saleh! Datangkanlah kepada kami azab pedih yang kau ancamkan itu, jikalau kamu benar-benar utusan Allah!."
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَأَخَذَتۡهُمُ ٱلرَّجۡفَةُ فَأَصۡبَحُواْ فِي دَارِهِمۡ جَٰثِمِينَ
Kemudian orang-orang kafir itu ditimpa azab yang mereka minta itu. Mereka dilanda gempa bumi yang sangat dahsyat. Mereka semua tewas dengan muka dan lutut menghunjam ke tanah. Tidak ada satupun dari mereka yang selamat dari bencana itu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَتَوَلَّىٰ عَنۡهُمۡ وَقَالَ يَٰقَوۡمِ لَقَدۡ أَبۡلَغۡتُكُمۡ رِسَالَةَ رَبِّي وَنَصَحۡتُ لَكُمۡ وَلَٰكِن لَّا تُحِبُّونَ ٱلنَّٰصِحِينَ
Lalu Saleh -‘alaihissalām- meninggalkan kaumnya setelah ia merasa bahwa mereka tidak akan mengikuti seruannya dan ia berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Aku telah menyampaikan kepada kalian apa yang Allah perintahkan untuk kusampaikan kepada kalian. Aku juga telah menasihati kalian agar kalian berbuat baik dan meninggalkan keburukan. Akan tetapi, kalian adalah kaum yang tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat yang benar-benar ingin menunjukkan kalian kepada kebaikan dan menjauhkan kalian dari keburukan."
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلُوطًا إِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهِۦٓ أَتَأۡتُونَ ٱلۡفَٰحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنۡ أَحَدٖ مِّنَ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Ingatlah Lut saat ia mengingkari kaumnya seraya berkata, “Apakah kalian melakukan perbuatan keji serta menjijikkan, yaitu homoseks? yang merupakan perbuatan baru yang kalian adakan, karena belum pernah dilakukan oleh siapa pun sebelum kalian."
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّكُمۡ لَتَأۡتُونَ ٱلرِّجَالَ شَهۡوَةٗ مِّن دُونِ ٱلنِّسَآءِۚ بَلۡ أَنتُمۡ قَوۡمٞ مُّسۡرِفُونَ
Sesungguhnya kalian mendatangi sesama laki-laki untuk melampiaskan syahwat kalian dan mengabaikan kaum wanita yang diciptakan untuk menyalurkan syahwat bersama kalian. Sungguh kalian benar-benar tidak mengikuti akal sehat, ajaran agama, maupun fitrah yang suci. Kalian telah melanggar aturan Allah karena kalian telah keluar dari kondisi normal yang ada pada diri manusia, serta menyimpang dari konsekuensi akal sehat dan fitrah yang mulia.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• الاستكبار يتولد غالبًا من كثرة المال والجاه، وقلة المال والجاه تحمل على الإيمان والتصديق والانقياد غالبًا.
· Biasanya kesombongan itu muncul karena banyaknya harta dan tingginya pangkat, sedangkan minimnya harta dan rendahnya pangkat biasanya akan mendorong seseorang untuk beriman, percaya, dan tunduk pada aturan (agama).

• جواز البناء الرفيع كالقصور ونحوها؛ لأن من آثار النعمة: البناء الحسن مع شكر المنعم.
· Boleh membuat bangunan yang megah seperti istana dan semisalnya karena di antara tanda keberadaan nikmat Allah pada hamba ialah adanya bangunan yang bagus yang disertai dengan rasa syukur kepada Sang Pemberi nikmat.

• الغالب في دعوة الأنبياء أن يبادر الضعفاء والفقراء إلى الإصغاء لكلمة الحق التي جاؤوا بها، وأما السادة والزعماء فيتمردون ويستعلون عليها.
· Pada umumnya dakwah para nabi disambut dengan antusias oleh orang-orang lemah dan orang-orang miskin, sedangkan para pemuka dan para pemimpin lebih suka membangkang dan menyombongkan diri.

• قد يعم عذاب الله المجتمع كله إذا كثر فيه الخَبَث، وعُدم فيه الإنكار.
· Azab Allah dapat menimpa seluruh anggota masyarakat apabila keburukan merajalela di antara mereka dan tidak ada yang memprotesnya.

وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوۡمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُوٓاْ أَخۡرِجُوهُم مِّن قَرۡيَتِكُمۡۖ إِنَّهُمۡ أُنَاسٞ يَتَطَهَّرُونَ
Jawaban kaumnya yang melakukan perbuatan keji (homoseks) itu terhadap teguran yang diberikan kepada mereka tiada lain selain berpaling dari kebenaran sembari berkata, “Usirlah Lut beserta keluarganya dari desa kalian. Sesungguhnya mereka adalah manusia-manusia yang menghindari perbuatan kita ini. Jadi, mereka tidak layak berada di tengah-tengah kita.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَأَنجَيۡنَٰهُ وَأَهۡلَهُۥٓ إِلَّا ٱمۡرَأَتَهُۥ كَانَتۡ مِنَ ٱلۡغَٰبِرِينَ
Kemudian Kami menyelamatkannya (Lut) beserta keluarganya dengan menyuruh mereka keluar di malam hari dari desa yang akan ditimpa azab itu, kecuali istrinya yang memilih tinggal bersama kaumnya, sehingga ia pun terkena azab yang menimpa mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَأَمۡطَرۡنَا عَلَيۡهِم مَّطَرٗاۖ فَٱنظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُجۡرِمِينَ
Kami turunkan hujan kepada mereka dengan hujan yang sangat besar, Kami menghujani mereka dengan batu dari neraka, lalu Kami balik desa itu sehingga bagian atasnya berada di bawah. Oleh sebab itu, renungkanlah -wahai Rasul- bagaimana akhir dari perjalanan nasib kaum Lut yang durjana itu? Nasib mereka berakhir dengan kebinasaan dan kehinaan yang abadi.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِلَىٰ مَدۡيَنَ أَخَاهُمۡ شُعَيۡبٗاۚ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥۖ قَدۡ جَآءَتۡكُم بَيِّنَةٞ مِّن رَّبِّكُمۡۖ فَأَوۡفُواْ ٱلۡكَيۡلَ وَٱلۡمِيزَانَ وَلَا تَبۡخَسُواْ ٱلنَّاسَ أَشۡيَآءَهُمۡ وَلَا تُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ بَعۡدَ إِصۡلَٰحِهَاۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ
Kepada kaum Madyan Kami telah mengutus saudara mereka, Syuaib -‘alaihissalām-. Lalu ia berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah semata karena kalian tidak punya tuhan lain yang berhak disembah selain Dia. Telah datang kepada kalian bukti yang nyata dari Allah dan dalil yang jelas-jelas menunjukkan bahwa ajaran yang kubawa kepada kalian benar-benar berasal dari Tuhanku. Berikanlah hak-hak manusia dengan menyempurnakan takaran dan timbangan dan jangan mengurangi hak-hak mereka dengan cara menjelek-jelekkan dan merendahkan barang dagangan mereka, atau menipu mereka. Janganlah pula kalian membuat kerusakan di muka bumi dengan melakukan kekafiran dan kemaksiatan setelah bumi ini diperbaiki oleh para nabi yang diutus sebelumnya. Hal tersebut akan lebih baik dan lebih bermanfaat bagi kalian jika kalian beriman karena hal itu berarti meninggalkan perbuatan maksiat dalam rangka menjauhi larangan Allah dan mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَا تَقۡعُدُواْ بِكُلِّ صِرَٰطٖ تُوعِدُونَ وَتَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ مَنۡ ءَامَنَ بِهِۦ وَتَبۡغُونَهَا عِوَجٗاۚ وَٱذۡكُرُوٓاْ إِذۡ كُنتُمۡ قَلِيلٗا فَكَثَّرَكُمۡۖ وَٱنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُفۡسِدِينَ
Janganlah kalian duduk di setiap jalan seraya mengancam setiap orang yang melaluinya untuk merampas harta bendanya dan janganlah kalian menghalang orang-orang yang hendak mengikuti agama Allah seraya membuat jalan Allah menjadi bengkok (tampak sulit) agar tidak diikuti oleh manusia. Ingatlah nikmat yang Allah berikan kepada kalian agar kalian bersyukur kepada-Nya karena dahulu jumlah kalian sedikit, kemudian Allah memperbanyak jumlah kalian, serta perhatikanlah bagaimana nasib orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi sebelum kalian. Nasib mereka berakhir dengan kebinasaan dan kehancuran.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِن كَانَ طَآئِفَةٞ مِّنكُمۡ ءَامَنُواْ بِٱلَّذِيٓ أُرۡسِلۡتُ بِهِۦ وَطَآئِفَةٞ لَّمۡ يُؤۡمِنُواْ فَٱصۡبِرُواْ حَتَّىٰ يَحۡكُمَ ٱللَّهُ بَيۡنَنَاۚ وَهُوَ خَيۡرُ ٱلۡحَٰكِمِينَ
Jika ada sekelompok orang di antara kalian yang beriman pada ajaran yang kubawa dari Tuhanku dan ada kelompok lain yang tidak beriman padanya maka tunggulah -wahai orang-orang yang mendustakanku- keputusan yang akan Allah berikan di antara kalian, Dialah yang terbaik dan paling adil dalam memutuskan dan menetapkan perkara."
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• اللواط فاحشة تدلُّ على انتكاس الفطرة، وناسب أن يكون عقابهم من جنس عملهم فنكس الله عليهم قُراهم.
· Liwat (homoseks) merupakan perbuatan keji yang menunjukkan terbaliknya fitrah manusia. Sebab itu, pantas apabila siksa atas mereka sesuai dengan perbuatan mereka, yaitu Allah pun menjungkirbalikkan desa-desa mereka.

• تقوم دعوة الأنبياء - ومنهم شعيب عليه السلام - على أصلين: تعظيم أمر الله: ويشمل الإقرار بالتوحيد وتصديق النبوة. والشفقة على خلق الله: ويشمل ترك البَخْس وترك الإفساد وكل أنواع الإيذاء.
· Dakwah para nabi -termasuk Syuaib -'alaihissalām- memiliki dua pondasi. Pertama, menghormati perintah Allah. Ini meliputi pengakuan terhadap ajaran tauhid dan percaya kepada kenabian. Kedua, menyayangi sesama makhluk. Ini mencakup tindakan tidak berlaku curang, membuat kerusakan, dan segala sesuatu yang menyakiti sesama makhluk.

• الإفساد في الأرض بعد الإصلاح جُرْم اجتماعي في حق الإنسانية؛ لأن صلاح الأرض بالعقيدة والأخلاق فيه خير للجميع، وإفساد الأرض عدوان على الناس.
· Membuat kerusakan di muka bumi setelah diperbaiki merupakan kejahatan sosial terhadap kemanusiaan karena memperbaiki bumi dengan akidah dan akhlak akan membawa kebaikan bagi semua makhluk. Sebaliknya, membuat kerusakan di bumi berarti merugikan semua makhluk.

• من أعظم الذنوب وأكبرها وأشدها وأفحشها أخذُ ما لا يحقُّ أخذه شرعًا من الوظائف المالية بالقهر والجبر؛ فإنه غصب وظلم وعسف على الناس وإذاعة للمنكر وعمل به ودوام عليه وإقرار له.
· Salah satu dosa yang paling besar dan paling keji ialah mengambil harta orang lain secara ilegal dengan cara merampas atau memaksa karena hal itu berarti melakukan perampasan, kezaliman, dan kesewenang-wenangan terhadap orang lain, serta tindakan itu berarti menyebarluaskan kemungkaran, mempraktikkan, melanggengkan dan mengakui keberadaan kemungkaran tersebut.

۞ قَالَ ٱلۡمَلَأُ ٱلَّذِينَ ٱسۡتَكۡبَرُواْ مِن قَوۡمِهِۦ لَنُخۡرِجَنَّكَ يَٰشُعَيۡبُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَكَ مِن قَرۡيَتِنَآ أَوۡ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَاۚ قَالَ أَوَلَوۡ كُنَّا كَٰرِهِينَ
Para pemimpin dan pemuka kaum Syuaib yang menyombongkan diri berkata kepada Syuaib -‘alaihissalām-, “Sungguh, kami benar-benar memilih akan mengusirmu -wahai Syuaib- dari kampung kami ini bersama dengan para pengikutmu yang mempercayaimu atau kamu yang harus memilih kembali kepada agama kami.” Syuaib menjawab mereka dengan nada mengingkari berpikir dan heran, “Apakah kami harus mengikuti agama dan keyakinan kalian sekalipun kami membencinya karena kami tahu bahwa agama yang kalian anut itu salah?!
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَدِ ٱفۡتَرَيۡنَا عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا إِنۡ عُدۡنَا فِي مِلَّتِكُم بَعۡدَ إِذۡ نَجَّىٰنَا ٱللَّهُ مِنۡهَاۚ وَمَا يَكُونُ لَنَآ أَن نَّعُودَ فِيهَآ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ رَبُّنَاۚ وَسِعَ رَبُّنَا كُلَّ شَيۡءٍ عِلۡمًاۚ عَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلۡنَاۚ رَبَّنَا ٱفۡتَحۡ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَ قَوۡمِنَا بِٱلۡحَقِّ وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلۡفَٰتِحِينَ
Sungguh kami telah membuat kebohongan atas nama Allah jika kami mengakui kekafiran dan kemusyrikan yang kalian anut itu setelah Allah menyelamatkan kami darinya dengan karunia-Nya. Kami tidak boleh dan tidak pantas kembali kepada agama kalian yang batil itu, kecuali apabila Tuhan kami menghendakinya karena segala sesuatu tunduk kepada kehendak Allah -Subḥānahu-. Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Hanya kepada Allahlah kami bersandar agar Dia berkenan memantapkan hati kami di jalan yang lurus dan melindungi kami dari jalan menuju neraka Jaḥīm. Ya Tuhan kami! Berilah keputusan yang benar di antara kami dan kaum kami yang kafir itu, lalu tolonglah pihak yang benar dan yang teraniaya untuk mengalahkan pihak yang salah dan ingkar karena Engkau -wahai Tuhan kami- adalah sebaik-baik pemberi keputusan.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقَالَ ٱلۡمَلَأُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قَوۡمِهِۦ لَئِنِ ٱتَّبَعۡتُمۡ شُعَيۡبًا إِنَّكُمۡ إِذٗا لَّخَٰسِرُونَ
Para pemimpin dan pemuka kaumnya yang menolak dakwah tauhid itu memperingatkan kaumnya agar waspada terhadap Syuaib dan agamanya. Mereka mengatakan, “Sungguh, jika kalian masuk ke dalam agama Syuaib -wahai kaum kami- dan meninggalkan agama kalian dan leluhur kalian, pasti kalian benar-benar akan celaka karenanya.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَأَخَذَتۡهُمُ ٱلرَّجۡفَةُ فَأَصۡبَحُواْ فِي دَارِهِمۡ جَٰثِمِينَ
Kemudian mereka dilanda gempa bumi yang sangat dahsyat hingga mereka tewas di dalam rumah-rumah mereka sendiri. Mereka tewas dalam posisi telungkup dengan lutut tertekuk di dalam rumah-rumah mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ شُعَيۡبٗا كَأَن لَّمۡ يَغۡنَوۡاْ فِيهَاۚ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ شُعَيۡبٗا كَانُواْ هُمُ ٱلۡخَٰسِرِينَ
Orang-orang yang mendustakan Syuaib tewas semua sehingga seolah-olah mereka tidak pernah tinggal di rumah mereka dan tidak menikmati apa pun di dalamnya. Orang-orang yang mendustakan Syuaib itu adalah orang-orang yang benar-benar merugi karena mereka kehilangan nyawa dan harta benda mereka. Adapun kaumnya yang beriman bukanlah orang-orang yang merugi sebagaimana anggapan orang-orang yang kafir dan ingkar itu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَتَوَلَّىٰ عَنۡهُمۡ وَقَالَ يَٰقَوۡمِ لَقَدۡ أَبۡلَغۡتُكُمۡ رِسَٰلَٰتِ رَبِّي وَنَصَحۡتُ لَكُمۡۖ فَكَيۡفَ ءَاسَىٰ عَلَىٰ قَوۡمٖ كَٰفِرِينَ
Setelah mereka binasa, Syuaib -‘alaihissalām- pergi meninggalkan mereka seraya berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku telah menyampaikan apa yang harus kusampaikan kepada kalian dari Tuhanku dan aku pun telah menasihati kalian, tetapi kalian tidak mau menerima nasihatku dan tidak mau mengikuti saranku. Bagaimana mungkin aku bersedih atas orang-orang yang kafir kepada Allah dan bersikeras mempertahankan kekafirannya?”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمَآ أَرۡسَلۡنَا فِي قَرۡيَةٖ مِّن نَّبِيٍّ إِلَّآ أَخَذۡنَآ أَهۡلَهَا بِٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ لَعَلَّهُمۡ يَضَّرَّعُونَ
Tidaklah Kami mengutus seorang nabi kepada suatu negeri kemudian penduduknya mendustakannya dan kafir kepadanya melainkan Kami akan menghukum mereka dengan kesulitan, kemiskinan, dan penyakit, agar mereka tunduk kepada Allah dan meninggalkan kekafiran serta kesombongan mereka. Ini adalah peringatan bagi orang-orang Quraisy dan semua orang yang kafir dan mendustakan (para nabi) dengan menyebutkan sunatullah yang diberlakukan kepada umat-umat yang mendustakan mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ثُمَّ بَدَّلۡنَا مَكَانَ ٱلسَّيِّئَةِ ٱلۡحَسَنَةَ حَتَّىٰ عَفَواْ وَّقَالُواْ قَدۡ مَسَّ ءَابَآءَنَا ٱلضَّرَّآءُ وَٱلسَّرَّآءُ فَأَخَذۡنَٰهُم بَغۡتَةٗ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُونَ
Kemudian Kami ganti kesulitan hidup dan penyakit yang mereka derita itu dengan kebaikan, kekayaan, dan kedamaian, hingga jumlah mereka bertambah banyak dan harta mereka berlimpah ruah. Lalu mereka berkata, “Nasib buruk dan nasib baik yang kami alami itu adalah tradisi yang selalu dialami oleh para pendahulu kami di masa lalu.” Mereka tidak menyadari bahwa penderitaan yang mereka alami itu dimaksudkan untuk dijadikan sebagai pelajaran dan mereka tidak pula mengerti bahwa nikmat yang mereka terima adalah istidraj bagi mereka. Oleh sebab itu, Kami hukum mereka dengan azab yang tiba-tiba sedangkan mereka tidak pernah menyadarinya dan tidak pernah mengira datangnya azab itu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• من مظاهر إكرام الله لعباده الصالحين أنه فتح لهم أبواب العلم ببيان الحق من الباطل، وبنجاة المؤمنين، وعقاب الكافرين.
· Salah satu bentuk kemuliaan yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang saleh ialah dibukakan pintu-pintu ilmu pengetahuan dengan cara menjelaskan perkara yang hak dan perkara yang batil, menyelamatkan orang-orang mukmin dan menghukum orang-orang kafir.

• من سُنَّة الله في عباده الإمهال؛ لكي يتعظوا بالأحداث، ويُقْلِعوا عما هم عليه من معاص وموبقات.
· Salah satu sunatullah terhadap hamba-hamba-Nya ialah memberikan kelonggaran waktu, agar mereka mengambil pelajaran dari segala peristiwa yang terjadi dan meninggalkan perbuatan dosa dan maksiat yang mereka jalani.

• الابتلاء بالشدة قد يصبر عليه الكثيرون، ويحتمل مشقاته الكثيرون، أما الابتلاء بالرخاء فالذين يصبرون عليه قليلون.
· Ujian berupa kesulitan boleh jadi banyak orang yang sabar dan tahan terhadapnya, tetapi ujian berupa kemakmuran hanya sedikit yang sabar terhadapnya.

وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ
Sekiranya penduduk negeri-negeri ini, yang Kami mengutus rasul-rasul Kami kepada mereka percaya pada ajaran yang dibawa oleh para rasul itu dan bertakwa kepada Tuhan mereka dengan meninggalkan kekafiran dan kemaksiatan serta menjalankan perintah-perintah-Nya niscaya Kami akan membukakan untuk mereka pintu-pintu kebaikan dari segala penjuru. Tetapi, mereka tidak percaya dan tidak bertakwa kepada Allah, bahkan mendustakan ajaran yang dibawa oleh rasul-rasul mereka. Sebab itu, Kami hukum mereka dengan azab yang datang secara tiba-tiba akibat dosa-dosa yang telah mereka perbuat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَفَأَمِنَ أَهۡلُ ٱلۡقُرَىٰٓ أَن يَأۡتِيَهُم بَأۡسُنَا بَيَٰتٗا وَهُمۡ نَآئِمُونَ
 Apakah penduduk negeri-negeri kafir itu merasa aman dari datangnya azab Kami di malam hari ketika mereka tengah tertidur pulas dengan santai dan tenang?
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَوَأَمِنَ أَهۡلُ ٱلۡقُرَىٰٓ أَن يَأۡتِيَهُم بَأۡسُنَا ضُحٗى وَهُمۡ يَلۡعَبُونَ
 Atau apakah mereka merasa aman dari datangnya azab Kami di siang hari pada waktu dhuha ketika mereka sedang lengah karena kesibukan mereka dengan urusan dunia mereka?
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَفَأَمِنُواْ مَكۡرَ ٱللَّهِۚ فَلَا يَأۡمَنُ مَكۡرَ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ
Perhatikanlah apa yang Allah berikan kepada mereka berupa tenggang waktu, kekuatan dan rezeki yang berlimpah ruah sebagai istidraj bagi mereka. Apakah orang-orang kafir dari penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari azab dan rencana Allah yang tersembunyi? Tidak ada yang merasa aman dari azab Allah selain orang-orang yang celaka, sebaliknya orang-orang yang mendapat petunjuk pasti senantiasa takut akan azab Allah. Mereka tidak terlena dengan karunia yang Dia berikan kepada mereka, melainkan menganggapnya sebagai anugerah-Nya kepada mereka kemudian mereka bersyukur kepada-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَوَلَمۡ يَهۡدِ لِلَّذِينَ يَرِثُونَ ٱلۡأَرۡضَ مِنۢ بَعۡدِ أَهۡلِهَآ أَن لَّوۡ نَشَآءُ أَصَبۡنَٰهُم بِذُنُوبِهِمۡۚ وَنَطۡبَعُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ فَهُمۡ لَا يَسۡمَعُونَ
 Belum jelaskah bagi orang-orang yang mewarisi bumi setelah umat-umat yang mendahului mereka binasa akibat dosa-dosa mereka kemudian mereka tidak mengambil pelajaran dari apa yang menimpa mereka tetapi justru berbuat seperti mereka, belum jelaskah bagi mereka bahwa sekiranya Allah berkehendak menghukum mereka karena dosa-dosa mereka niscaya Dia akan menghukum mereka sesuai dengan kebiasaan (sunnah)-Nya? Dan Allah pun mengunci mati hati mereka sehingga mereka tidak bisa menerima nasihat dan tidak menghiraukan peringatan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
تِلۡكَ ٱلۡقُرَىٰ نَقُصُّ عَلَيۡكَ مِنۡ أَنۢبَآئِهَاۚ وَلَقَدۡ جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ فَمَا كَانُواْ لِيُؤۡمِنُواْ بِمَا كَذَّبُواْ مِن قَبۡلُۚ كَذَٰلِكَ يَطۡبَعُ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِ ٱلۡكَٰفِرِينَ
Negeri-negeri di masa lalu itu -yaitu negeri-negeri kaum Nuh, Hud, Saleh, dan Syuaib- Kami ceritakan kepadamu -wahai Rasul- sebagian dari kisah pembangkangan mereka dan kehancuran mereka agar menjadi pelajaran serta peringatan bagi siapa saja yang mau menjadikannya sebagai pelajaran dan peringatan. Para rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata atas kebenaran dakwah mereka, tetapi saat para rasul datang mereka tidak mau beriman dan Allah tahu bahwa mereka memang akan mendustakan para rasul. Sebagaimana Allah mengunci mati hati penduduk negeri-negeri yang mendustakan rasul-rasul mereka itu Allah juga mengunci mati hati orang-orang yang mendustakan Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- sehingga mereka tidak mengetahui jalan iman.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمَا وَجَدۡنَا لِأَكۡثَرِهِم مِّنۡ عَهۡدٖۖ وَإِن وَجَدۡنَآ أَكۡثَرَهُمۡ لَفَٰسِقِينَ
Kami tidak mendapati kebanyakan dari umat-umat yang didatangi oleh para rasul itu memiliki keteguhan hati dan kesetiaan terhadap pesan yang diberikan oleh Allah. Kami tidak mendapati mereka tunduk kepada perintah-perintah-Nya. Tetapi, Kami mendapati kebanyakan dari mereka tidak taat kepada Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ثُمَّ بَعَثۡنَا مِنۢ بَعۡدِهِم مُّوسَىٰ بِـَٔايَٰتِنَآ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ وَمَلَإِيْهِۦ فَظَلَمُواْ بِهَاۖ فَٱنظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُفۡسِدِينَ
Kemudian sepeninggal rasul-rasul itu Kami mengutus Musa -‘alaihissalām- dengan membawa mukjizat-mukjizat yang nyata-nyata menunjukkan kebenarannya kepada Firaun dan kaumnya. Tetapi, mereka menolak dan mengingkari mukjizat-mukjizat tersebut. Oleh sebab itu, renungkanlah -wahai Rasul- bagaimana akhir perjalanan nasib Firaun beserta kaumnya, yaitu Allah membinasakan mereka dengan cara menenggelamkan mereka di laut dan mengutuk mereka di dunia dan akhirat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقَالَ مُوسَىٰ يَٰفِرۡعَوۡنُ إِنِّي رَسُولٞ مِّن رَّبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Tatkala Allah mengutus Musa dan mendatangi Firaun, ia berkata, “Wahai Firaun! Sesungguhnya aku adalah utusan dari Tuhan yang menciptakan seluruh makhluk, yang memilikinya, dan mengatur segala urusannya.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• الإيمان والعمل الصالح سبب لإفاضة الخيرات والبركات من السماء والأرض على الأمة.
· Iman dan amal saleh adalah penyebab bertambahnya kebaikan dan berkah dari langit dan bumi atas seluruh umat.

• الصلة وثيقة بين سعة الرزق والتقوى، وإنْ أنعم الله على الكافرين فإن هذا استدراج لهم ومكر بهم.
· Ada hubungan yang sangat kuat antara keluasan rezeki dengan ketakwaan. Namun, jika Allah memberikan nikmat kepada orang-orang kafir, sebenarnya itu hanyalah istidraj (tipuan) dan jebakan bagi mereka.

• على العبد ألا يأمن من عذاب الله المفاجئ الذي قد يأتي في أية ساعة من ليل أو نهار.
· Tidak semestinya manusia merasa aman dari azab Allah yang mengejutkan dan bisa datang kapan saja, baik di malam hari maupun siang hari.

• يقص القرآن أخبار الأمم السابقة من أجل تثبيت المؤمنين وتحذير الكافرين.
· Al-Qur`ān menceritakan sejarah umat-umat di masa lalu untuk meneguhkan hati orang-orang mukmin dan memperingatkan orang-orang kafir.

حَقِيقٌ عَلَىٰٓ أَن لَّآ أَقُولَ عَلَى ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡحَقَّۚ قَدۡ جِئۡتُكُم بِبَيِّنَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ فَأَرۡسِلۡ مَعِيَ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ
Musa berkata, “Karena aku adalah utusan dari-Nya maka sudah semestinya bila aku hanya mengatakan yang benar atas nama-Nya. Aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata-nyata menunjukkan kebenaranku, dan menunjukkan bahwa aku adalah utusan dari Tuhanku kepadamu. Oleh karena itu, lepaskanlah orang-orang Bani Israil bersamaku dari penahanan dan penindasan.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ إِن كُنتَ جِئۡتَ بِـَٔايَةٖ فَأۡتِ بِهَآ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ
Firaun berkata kepada Musa, “Kalau kamu datang dengan membawa bukti seperti pengakuanmu, maka tunjukkanlah bukti itu jika pengakuanmu itu benar.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَأَلۡقَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ ثُعۡبَانٞ مُّبِينٞ
Kemudian Musa melemparkan tongkatnya. Lalu tongkat itu langsung berubah menjadi ular yang sangat besar dan bisa dilihat oleh semua orang.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَنَزَعَ يَدَهُۥ فَإِذَا هِيَ بَيۡضَآءُ لِلنَّٰظِرِينَ
  Lalu Musa mengeluarkan tangannya dari belahan bajunya di bagian dada atau di bawah ketiaknya dan tangan itu terlihat putih menyala -bukan karena penyakit kusta- dan tampak berkilauan bagi siapa saja yang melihatnya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ ٱلۡمَلَأُ مِن قَوۡمِ فِرۡعَوۡنَ إِنَّ هَٰذَا لَسَٰحِرٌ عَلِيمٞ
Tatkala para pembesar dan pemuka melihat tongkat Musa berubah menjadi ular dan tangannya menjadi putih berkilau bukan karena penyakit kusta, mereka berkata, “Tidaklah status Musa ini kecuali sebagai penyihir yang sangat hebat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يُرِيدُ أَن يُخۡرِجَكُم مِّنۡ أَرۡضِكُمۡۖ فَمَاذَا تَأۡمُرُونَ
Dengan sihirnya itu ia ingin mengusir kalian dari negeri kalian ini, yaitu negeri Mesir." Kemudian Firaun meminta pendapat mereka terkait masalah Musa -‘alaihissalām- seraya berkata, “Apa saran kalian kepadaku?”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالُوٓاْ أَرۡجِهۡ وَأَخَاهُ وَأَرۡسِلۡ فِي ٱلۡمَدَآئِنِ حَٰشِرِينَ
Mereka berkata kepada Firaun, “Tangguhkanlah urusan Musa dan saudaranya, Harun. Lalu kirimlah sejumlah orang ke kota-kota yang ada di Mesir untuk mengumpulkan para penyihir yang ada di sana.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَأۡتُوكَ بِكُلِّ سَٰحِرٍ عَلِيمٖ
Setiap orang yang kamu kirim untuk mengumpulkan para penyihir dari berbagai kota akan membawa penyihir yang sangat mahir dan hebat."
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَجَآءَ ٱلسَّحَرَةُ فِرۡعَوۡنَ قَالُوٓاْ إِنَّ لَنَا لَأَجۡرًا إِن كُنَّا نَحۡنُ ٱلۡغَٰلِبِينَ
Kemudian Firaun mengirim sejumlah orang untuk mengumpulkan para penyihir. Tatkala para penyihir datang mereka bertanya kepada Firaun; apakah mereka akan mendapatkan imbalan jika mereka berhasil menang dan mengalahkan Musa dengan sihir mereka?
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ نَعَمۡ وَإِنَّكُمۡ لَمِنَ ٱلۡمُقَرَّبِينَ
Firaun menjawab pertanyaan mereka dengan berkata, “Ya. Kalian akan mendapatkan imbalan dan upah. Bahkan, kalian akan menjadi orang-orang yang dekat dengan raja dengan mengampu jabatan yang tinggi.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالُواْ يَٰمُوسَىٰٓ إِمَّآ أَن تُلۡقِيَ وَإِمَّآ أَن نَّكُونَ نَحۡنُ ٱلۡمُلۡقِينَ
Dengan penuh keyakinan akan menang terhadap Musa sembari menunjukkan kesombongan, mereka berkata, “Wahai Musa! Terserah kamu, apakah kamu yang akan memulai dengan melemparkan sesuatu? Ataukah kami yang akan memulai?”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ أَلۡقُواْۖ فَلَمَّآ أَلۡقَوۡاْ سَحَرُوٓاْ أَعۡيُنَ ٱلنَّاسِ وَٱسۡتَرۡهَبُوهُمۡ وَجَآءُو بِسِحۡرٍ عَظِيمٖ
Musa menjawab dengan keyakinan penuh akan pertolongan Tuhannya tanpa menghiraukan mereka, “Lemparkanlah tali-tali dan tongkat-tongkat kalian!” Setelah mereka melemparkannya, mereka berhasil menyihir mata manusia yang melihatnya dengan memalingkannya dari penglihatan yang benar dan membuat mereka ketakutan. Mereka berhasil menunjukkan sihir yang hebat di depan mata orang-orang yang melihatnya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنۡ أَلۡقِ عَصَاكَۖ فَإِذَا هِيَ تَلۡقَفُ مَا يَأۡفِكُونَ
Lalu Allah mewahyukan kepada nabi sekaligus orang yang diajak-Nya berbicara, yaitu Musa -‘alaihissalām-, “Lemparkanlah tongkatmu, wahai Musa!” Lalu Musa pun melemparkan tongkatnya. Kemudian tongkat itu berubah menjadi ular dan langsung menelan tali-tali dan tongkat-tongkat yang digunakan oleh para penyihir untuk mengubah kenyataan dan mengelabui manusia bahwa tali-tali dan tongkat-tongkat itu adalah ular-ular yang bergerak.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَوَقَعَ ٱلۡحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Seketika muncullah kebenaran yang nyata. Kebenaran dari ajaran yang dibawa oleh Musa -‘alaihissalām- menjadi nyata dan kepalsuan dari apa yang dibuat oleh para penyihir itu pun menjadi jelas.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَغُلِبُواْ هُنَالِكَ وَٱنقَلَبُواْ صَٰغِرِينَ
Lalu para penyihir itu pun berhasil dikalahkan dan ditaklukkan. Musa telah mengalahkan mereka dalam pertunjukan itu sehingga para penyihir itu berbalik menjadi hina dina.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَأُلۡقِيَ ٱلسَّحَرَةُ سَٰجِدِينَ
 Setelah menyaksikan betapa besarnya kekuasaan Allah dan melihat bukti-bukti yang nyata para penyihir itu tidak punya pilihan lain selain tunduk dan bersujud kepada Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā-.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• من حكمة الله ورحمته أن جعل آية كل نبي مما يدركه قومه، وقد تكون من جنس ما برعوا فيه.
· Salah satu wujud kebijaksanaan dan kasih sayang Allah ialah membekali setiap nabi-Nya dengan jenis mukjizat yang dikenal masyhur oleh kaumnya, bahkan bisa jadi sejenis dengan keterampilan hebat mereka.

• أنّ فرعون كان عبدًا ذليلًا مهينًا عاجزًا، وإلا لما احتاج إلى الاستعانة بالسحرة في دفع موسى عليه السلام.
· Sesungguhnya Firaun adalah orang yang rendah, hina, dan tidak berdaya. Buktinya dia membutuhkan bantuan para penyihir untuk menghadapi Musa -'alaihissalām-.

• يدل على ضعف السحرة - مع اتصالهم بالشياطين التي تلبي مطالبهم - طلبهم الأجر والجاه عند فرعون.
· Yang menunjukkan bahwa para penyihir itu lemah -meski mereka berhubungan dengan setan-setan yang senantiasa mengabulkan keinginan-keinginan mereka- adalah bahwa mereka minta upah dan kedudukan di sisi Firaun.

قَالُوٓاْ ءَامَنَّا بِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Para penyihir berkata, “Kami beriman kepada Tuhan yang menciptakan segenap makhluk,
আরবি তাফসীরসমূহ:
رَبِّ مُوسَىٰ وَهَٰرُونَ
yaitu Tuhan Nabi Musa dan Harun -‘alaihimassalām-. Hanya Dialah yang berhak disembah, bukan sembahan-sembahan lain yang dianggap sebagai tuhan."
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ فِرۡعَوۡنُ ءَامَنتُم بِهِۦ قَبۡلَ أَنۡ ءَاذَنَ لَكُمۡۖ إِنَّ هَٰذَا لَمَكۡرٞ مَّكَرۡتُمُوهُ فِي ٱلۡمَدِينَةِ لِتُخۡرِجُواْ مِنۡهَآ أَهۡلَهَاۖ فَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ
Setelah para penyihir itu menyatakan beriman kepada Allah semata, Firaun langsung mengancam mereka dengan mengatakan, “Kalian menyatakan beriman kepada Allah sebelum aku mengizinkan kalian untuk beriman kepada-Nya? Sesungguhnya pernyataan kalian untuk beriman kepada-Nya dan percaya kepada ajaran yang dibawa oleh Musa pasti sebuah rekayasa serta tipu daya yang kalian rencanakan bersama Musa untuk mengusir penduduk kota ini. Kalian -wahai para penyihir- akan segera tahu apa hukuman dan siksaan yang akan kalian terima.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَأُقَطِّعَنَّ أَيۡدِيَكُمۡ وَأَرۡجُلَكُم مِّنۡ خِلَٰفٖ ثُمَّ لَأُصَلِّبَنَّكُمۡ أَجۡمَعِينَ
Sungguh, aku benar-benar akan memotong tangan kanan kalian dan kaki kiri kalian, atau tangan kiri kalian dan kaki kanan kalian. Kemudian aku akan menggantung kalian semua di pohon kurma agar menjadi pelajaran bagi siapa saja yang melihat kalian dalam keadaan seperti itu.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالُوٓاْ إِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ
Para penyihir menjawab ancaman Firaun dengan mengatakan, “Sesungguhnya kami hanya akan kembali kepada Tuhan kami. Jadi, kami tidak peduli dengan ancamanmu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمَا تَنقِمُ مِنَّآ إِلَّآ أَنۡ ءَامَنَّا بِـَٔايَٰتِ رَبِّنَا لَمَّا جَآءَتۡنَاۚ رَبَّنَآ أَفۡرِغۡ عَلَيۡنَا صَبۡرٗا وَتَوَفَّنَا مُسۡلِمِينَ
Kamu -wahai Firaun- tidak mengingkari dan mencela kami melainkan lantaran kami beriman kepada mukjizat (bukti-bukti kebenaran) dari Tuhan kami ketika mukjizat itu datang kepada kami melalui Musa. Jika hal ini dianggap dosa yang patut dicela, maka itulah dosa kami.” Kemudian mereka mamanjatkan doa kepada Allah dengan khusyuk seraya berkata, “Wahai Tuhan kami! Berilah kami kesabaran yang berlimpah agar kami bertahan di atas kebenaran. Matikanlah kami sebagai orang-orang yang berserah diri kepada-Mu, tunduk kepada perintah-Mu, dan mengikuti rasul-Mu.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقَالَ ٱلۡمَلَأُ مِن قَوۡمِ فِرۡعَوۡنَ أَتَذَرُ مُوسَىٰ وَقَوۡمَهُۥ لِيُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَيَذَرَكَ وَءَالِهَتَكَۚ قَالَ سَنُقَتِّلُ أَبۡنَآءَهُمۡ وَنَسۡتَحۡيِۦ نِسَآءَهُمۡ وَإِنَّا فَوۡقَهُمۡ قَٰهِرُونَ
Lalu para pemuka dan pembesar kaum Firaun berkata kepada Firaun untuk menganjurkannya melakukan sesuatu kepada Musa dan para pengikutnya yang beriman, “Apakah kamu -wahai Firaun- akan membiarkan Musa dan kaumnya menyebarkan kerusakan di muka bumi dan meninggalkan dirimu dan tuhan-tuhanmu serta mengajak orang untuk menyembah kepada Allah semata?” Firaun menjawab, “Kita akan membunuh anak-anak laki-laki dari Bani Israil, mempertahankan anak-anak perempuan mereka untuk melayani kita, serta kita akan menguasai mereka, menindas, dan menjajah mereka.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ مُوسَىٰ لِقَوۡمِهِ ٱسۡتَعِينُواْ بِٱللَّهِ وَٱصۡبِرُوٓاْۖ إِنَّ ٱلۡأَرۡضَ لِلَّهِ يُورِثُهَا مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۖ وَٱلۡعَٰقِبَةُ لِلۡمُتَّقِينَ
Musa berpesan kepada kaumnya dengan mengatakan, “Wahai kaumku! Mintalah pertolongan hanya kepada Allah dalam mengusir kesulitan yang kalian hadapi dan mendatangkan manfaat yang kalian harapkan. Bersabarlah atas cobaan yang kalian hadapi karena bumi ini adalah milik Allah semata, bukan milik Firaun atau yang lainnya hingga membuatnya merasa berhak memaksakan kehendaknya di sana. Allahlah yang memutar bumi ini di antara manusia sesuai dengan kehendak-Nya. Tetapi, kesudahan yang baik di bumi ini akan menjadi milik orang-orang mukmin yang menjalankan perintah-perintah Tuhan mereka dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Kesudahan yang baik akan menjadi milik mereka walaupun mereka ditimpa berbagai macam ujian dan cobaan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالُوٓاْ أُوذِينَا مِن قَبۡلِ أَن تَأۡتِيَنَا وَمِنۢ بَعۡدِ مَا جِئۡتَنَاۚ قَالَ عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يُهۡلِكَ عَدُوَّكُمۡ وَيَسۡتَخۡلِفَكُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَيَنظُرَ كَيۡفَ تَعۡمَلُونَ
Kaum Musa dari kalangan Bani Israil berkata kepada Musa -‘alaihissalām-, “Wahai Musa! Kami mendapatkan cobaan melalui Firaun yang membunuh anak-anak laki-laki kami dan mempertahankan anak-anak perempuan kami sebelum dan sesudah kamu datang kepada kami.” Lalu Musa -‘alaihissalām- menasihati mereka dan memberikan kabar gembira kepada mereka akan adanya jalan bagi mereka, “Mudah-mudahan Tuhan kalian segera membinasakan musuh kalian, Firaun dan para pengikutnya, dan sesudah itu mudah-mudahan Allah memberikan tempat yang layak bagi kalian di bumi ini. Kemudian Dia akan melihat perbuatan kalian, apakah kalian akan bersyukur ataukah kufur.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَقَدۡ أَخَذۡنَآ ءَالَ فِرۡعَوۡنَ بِٱلسِّنِينَ وَنَقۡصٖ مِّنَ ٱلثَّمَرَٰتِ لَعَلَّهُمۡ يَذَّكَّرُونَ
Kami telah menghukum keluarga Firaun dengan kekeringan dan paceklik, dan Kami uji mereka dengan kekurangan buah-buahan dan hasil bumi agar mereka ingat dan mengambil pelajaran bahwa apa yang menimpa mereka itu adalah hukuman bagi mereka atas kekafiran mereka, lalu mereka mau bertobat kepada Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• موقف السّحرة وإعلان إيمانهم بجرأة وصراحة يدلّ على أنّ الإنسان إذا تجرّد عن هواه، وأذعن للعقل والفكر السّليم بادر إلى الإيمان عند ظهور الأدلّة عليه.
· Sikap para penyihir yang menyatakan keimanan mereka dengan berani dan terbuka menunjukkan bahwa apabila manusia melepaskan diri dari pengaruh hawa nafsunya dan mendengarkan suara akal dan pikirannya yang sehat pasti segera beriman ketika bukti-bukti kebenaran itu terlihat secara nyata.

• أهل الإيمان بالله واليوم الآخر هم أشدّ الناس حزمًا، وأكثرهم شجاعة وصبرًا في أوقات الأزمات والمحن والحروب.
· Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir adalah orang-orang yang paling tangguh, berani dan sabar dalam menghadapi krisis, ujian dan peperangan.

• المنتفعون من السّلطة يُحرِّضون ويُهيِّجون السلطان لمواجهة أهل الإيمان؛ لأن في بقاء السلطان بقاء لمصالحهم.
· Orang-orang yang mengambil keuntungan dari kekuasaan senantiasa mendorong dan memprovokasi penguasa untuk menumpas orang-orang yang beriman; karena keberadaan si penguasa akan melanggengkan kepentingan mereka.

• من أسباب حبس الأمطار وغلاء الأسعار: الظلم والفساد.
· Salah satu penghalang turunnya air hujan dan pemicu naiknya harga-harga ialah kemaksiatan dan kerusakan moral.

فَإِذَا جَآءَتۡهُمُ ٱلۡحَسَنَةُ قَالُواْ لَنَا هَٰذِهِۦۖ وَإِن تُصِبۡهُمۡ سَيِّئَةٞ يَطَّيَّرُواْ بِمُوسَىٰ وَمَن مَّعَهُۥٓۗ أَلَآ إِنَّمَا طَٰٓئِرُهُمۡ عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ
Apabila keluarga Firaun mendapatkan tanah yang subur, buah-buahan yang bagus, dan harga-harga yang murah mereka berkata, “Kami mendapatkan ini karena kami berhak mendapatkannya dan dikhususkan bagi kami.” Namun, apabila mereka ditimpa musibah seperti kekeringan, gagal panen, penyakit, dan musibah lainnya, mereka akan menganggap bahwa Musa dan para pengikutnya dari Bani Israil sebagai biang kesialan. Padahal sesungguhnya apa yang menimpa mereka itu adalah ketentuan dari Allah -Subḥānahu-. Musa dan para pengikutnya tidak punya andil sedikit pun di dalamnya selain doa yang dipanjatkan oleh Musa untuk mengutuk mereka. Tetapi, kebanyakan dari mereka tidak mengetahuinya sehingga mereka menganggap bahwa pelakunya bukan Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقَالُواْ مَهۡمَا تَأۡتِنَا بِهِۦ مِنۡ ءَايَةٖ لِّتَسۡحَرَنَا بِهَا فَمَا نَحۡنُ لَكَ بِمُؤۡمِنِينَ
Para pengikut Firaun menolak kebenaran seraya berkata kepada Musa -‘alaihissalām-, “Manakah tanda serta dalil yang kamu bawa kepada kami? Manakah hujah yang menunjukkan bahwa keyakinan yang kami anut ini salah sehingga kamu menyuruh kami meninggalkannya, serta manakah bukti yang menunjukkan bahwa ajaran yang kamu bawa itu benar? Kami tidak akan percaya kepadamu.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَأَرۡسَلۡنَا عَلَيۡهِمُ ٱلطُّوفَانَ وَٱلۡجَرَادَ وَٱلۡقُمَّلَ وَٱلضَّفَادِعَ وَٱلدَّمَ ءَايَٰتٖ مُّفَصَّلَٰتٖ فَٱسۡتَكۡبَرُواْ وَكَانُواْ قَوۡمٗا مُّجۡرِمِينَ
Kemudian Kami kirimkan air bah kepada mereka sebagai hukuman atas penolakan dan pembangkangan mereka sehingga menenggelamkan lahan pertanian dan buah-buahan mereka. Lalu Kami kirimkan kepada mereka belalang untuk memakan hasil pertanian mereka. Kami juga mengirim kutu yang menyerang tanaman serta menyakiti manusia di rambut kepalanya. Lalu Kami kirimkan kepada mereka katak yang memenuhi wadah-wadah mereka, merusak makanan mereka, dan mengganggu tidur mereka. Kami juga kirimkan kepada mereka darah yang membuat air sumur dan sungai mereka berubah menjadi darah. Kami mengirimkan itu semua sebagai bukti nyata yang datang silih berganti secara berturut-turut. Meskipun begitu banyak hukuman yang menimpa mereka, tetapi mereka tetap enggan untuk beriman kepada Allah dan percaya kepada ajaran yang dibawa oleh Musa -‘alaihissalām-. Mereka adalah orang-orang yang suka berbuat maksiat, tidak mau meninggalkan kebatilan, dan enggan mengikuti jalan yang benar.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَمَّا وَقَعَ عَلَيۡهِمُ ٱلرِّجۡزُ قَالُواْ يَٰمُوسَى ٱدۡعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ عِندَكَۖ لَئِن كَشَفۡتَ عَنَّا ٱلرِّجۡزَ لَنُؤۡمِنَنَّ لَكَ وَلَنُرۡسِلَنَّ مَعَكَ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ
Tatkala mereka ditimpa beragam azab tersebut, mereka datang kepada Musa -‘alaihissalām- dan berkata, “Wahai Musa! Berdoalah kepada Tuhanmu untuk kebaikan kami dengan memanfaatkan keistimewaanmu sebagai nabi dan apa yang Dia janjikan kepadamu untuk menghentikan azab dengan tobat. Mudah-mudahan Dia menghentikan azab yang menimpa kami. Jika kamu berhasil menghentikan azab itu dari kami niscaya kami benar-benar akan beriman kepadamu dan kami benar-benar akan melepaskan orang-orang Bani Israil dan membiarkan mereka pergi bersamamu.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَلَمَّا كَشَفۡنَا عَنۡهُمُ ٱلرِّجۡزَ إِلَىٰٓ أَجَلٍ هُم بَٰلِغُوهُ إِذَا هُمۡ يَنكُثُونَ
Kemudian tatkala Kami telah menghentikan azab itu dari mereka sampai batas waktu tertentu sebelum menenggelamkan mereka di laut, ternyata mereka melanggar janji mereka sendiri untuk percaya kepada Musa dan melepaskan orang-orang Bani Israil. Mereka tetap melanjutkan kekafiran mereka dan menolak membebaskan orang-orang Bani Israil bersama Musa -‘alaihissalām-.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَٱنتَقَمۡنَا مِنۡهُمۡ فَأَغۡرَقۡنَٰهُمۡ فِي ٱلۡيَمِّ بِأَنَّهُمۡ كَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَا وَكَانُواْ عَنۡهَا غَٰفِلِينَ
Maka tatkala waktu yang ditetapkan untuk membinasakan mereka telah tiba, Kami menurunkan azab Kami kepada mereka dengan menenggelamkan mereka di laut. Hal itu disebabkan oleh perilaku mereka yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling dari kebenaran nyata yang ditunjukkan oleh ayat-ayat tersebut yang tidak mengandung keraguan sedikit pun.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَأَوۡرَثۡنَا ٱلۡقَوۡمَ ٱلَّذِينَ كَانُواْ يُسۡتَضۡعَفُونَ مَشَٰرِقَ ٱلۡأَرۡضِ وَمَغَٰرِبَهَا ٱلَّتِي بَٰرَكۡنَا فِيهَاۖ وَتَمَّتۡ كَلِمَتُ رَبِّكَ ٱلۡحُسۡنَىٰ عَلَىٰ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ بِمَا صَبَرُواْۖ وَدَمَّرۡنَا مَا كَانَ يَصۡنَعُ فِرۡعَوۡنُ وَقَوۡمُهُۥ وَمَا كَانُواْ يَعۡرِشُونَ
Kami wariskan kepada Bani Israil yang sebelumnya ditindas oleh Firaun dan para pengikutnya itu bumi bagian timur dan barat. Maksudnya ialah negeri-negeri Syam, yaitu negeri yang diberkati oleh Allah dengan mengeluarkan hasil pertanian dan buah-buahannya dengan kualitas terbaik, sehingga sempurnalah kalimat Tuhanmu yang terbaik yang terdapat dalam firman-Nya -Ta'ālā-, "Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin serta menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi).” (QS. Al-Qaṣaṣ: 5). Kemudian Allah memberi mereka kejayaan di muka bumi berkat kesabaran mereka atas kekejaman Firaun dan kaumnya terhadap mereka. Kami menghancurkan lahan-lahan pertanian dan pemukiman yang dibuat oleh Firaun dan juga istana-istana yang ia bangun.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• الخير والشر والحسنات والسيئات كلها بقضاء الله وقدره، لا يخرج منها شيء عن ذلك.
· Kebaikan dan kejahatan, kebajikan dan keburukan semuanya terjadi berdasarkan kada dan kadar Allah. Tidak ada sesuatu pun yang keluar dari keputusan dan ketentuan-Nya.

• شأن الناس في وقت المحنة والمصائب اللجوء إلى الله بدافع نداء الإيمان الفطري.
· Watak manusia pada saat menghadapi musibah ialah berlindung kepada Allah berkat adanya dorongan dari panggilan iman yang ada di dalam fitrahnya.

• يحسن بالمؤمن تأمل آيات الله وسننه في الخلق، والتدبر في أسبابها ونتائجها.
· Seorang mukmin hendaknya rajin memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah dan sunatullah yang diberlakukan-Nya pada makhluk-Nya, dan rajin merenungkan hukum sebab-akibat yang ada padanya.

• تتلاشى قوة الأفراد والدول أمام قوة الله العظمى، والإيمان بالله هو مصدر كل قوة.
· Kekuatan perorangan dan negara akan pudar di hadapan kekuatan Allah yang Mahabesar dan iman kepada Allah adalah sumber dari segala kekuatan.

• يكافئ الله تعالى عباده المؤمنين الصابرين بأن يمكِّنهم في الأرض بعد استضعافهم.
· Allah akan membalas kesabaran hamba-hamba-Nya yang beriman dengan memberi mereka kejayaan di muka bumi setelah mereka mengalami penindasan.

وَجَٰوَزۡنَا بِبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱلۡبَحۡرَ فَأَتَوۡاْ عَلَىٰ قَوۡمٖ يَعۡكُفُونَ عَلَىٰٓ أَصۡنَامٖ لَّهُمۡۚ قَالُواْ يَٰمُوسَى ٱجۡعَل لَّنَآ إِلَٰهٗا كَمَا لَهُمۡ ءَالِهَةٞۚ قَالَ إِنَّكُمۡ قَوۡمٞ تَجۡهَلُونَ
Kami bawa orang-orang Bani Israil menyeberangi lautan tatkala Musa memukulkan tongkatnya dan laut terbelah. Kemudian mereka berjumpa dengan kaum yang sedang menyembah berhala. Mereka menyembah berhala-berhala mereka selain Allah. Lalu orang-orang Bani Israil berkata kepada Musa -‘alaihissalām-, “Wahai Musa! Buatkanlah berhala untuk kami agar kami bisa menyembahnya sebagaimana mereka menyembah berhala-berhala mereka selain Allah.” Lalu Musa berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang tidak mengerti apa yang harus kalian lakukan kepada Allah, yaitu mengagungkan dan mengesakan-Nya dan kalian juga tidak mengerti apa yang tidak boleh kalian lakukan terhadap Allah, yaitu menyekutukan-Nya dengan sesuatu maupun menyembah tuhan lain selain Dia.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ مُتَبَّرٞ مَّا هُمۡ فِيهِ وَبَٰطِلٞ مَّا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang menyembah berhala itu dihancurkan keyakinannya dalam menyembah selain Allah dan hangus semua (pahala) amal kebajikan yang pernah mereka lakukan, karena mereka menyekutukan Allah dan menyembah tuhan lain selain Allah."
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ أَغَيۡرَ ٱللَّهِ أَبۡغِيكُمۡ إِلَٰهٗا وَهُوَ فَضَّلَكُمۡ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ
Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Bagaimana mungkin aku mencari tuhan lain untuk kalian sembah selain Allah? Kalian telah menyaksikan betapa besarnya tanda-tanda kekuasaan Allah. Dia -Subḥānahu wa Ta'ālā- telah mengunggulkan kalian atas seluruh umat manusia yang ada pada masa kalian karena Allah telah memberi kalian anugerah berupa kehancuran musuh kalian, menjadikan kalian penguasa bumi, dan memberi kalian kejayaan di muka bumi.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذۡ أَنجَيۡنَٰكُم مِّنۡ ءَالِ فِرۡعَوۡنَ يَسُومُونَكُمۡ سُوٓءَ ٱلۡعَذَابِ يُقَتِّلُونَ أَبۡنَآءَكُمۡ وَيَسۡتَحۡيُونَ نِسَآءَكُمۡۚ وَفِي ذَٰلِكُم بَلَآءٞ مِّن رَّبِّكُمۡ عَظِيمٞ
Ingatlah -wahai Bani Israil- tatkala Kami menyelamatkan kalian dengan membebaskan kalian dari penindasan Firaun dan kaumnya, yaitu ketika mereka menimpakan beragam tekanan kepada kalian, membunuh anak-anak laki-laki kalian dan mempertahankan anak-anak perempuan kalian untuk dijadikan sebagai pelayan. Pembebasan kalian dari penindasan Firaun dan kaumnya itu merupakan ujian besar dari Tuhan kalian yang menuntut kalian untuk bersyukur kepada-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ وَوَٰعَدۡنَا مُوسَىٰ ثَلَٰثِينَ لَيۡلَةٗ وَأَتۡمَمۡنَٰهَا بِعَشۡرٖ فَتَمَّ مِيقَٰتُ رَبِّهِۦٓ أَرۡبَعِينَ لَيۡلَةٗۚ وَقَالَ مُوسَىٰ لِأَخِيهِ هَٰرُونَ ٱخۡلُفۡنِي فِي قَوۡمِي وَأَصۡلِحۡ وَلَا تَتَّبِعۡ سَبِيلَ ٱلۡمُفۡسِدِينَ
Kemudian Allah menjanjikan kepada rasul-Nya, Musa, untuk bermunajat dengan-Nya selama tiga puluh malam. Kemudian Allah menyempurnakannya dengan menambah sepuluh malam sehingga menjadi empat puluh malam. Ketika hendak pergi bermunajat dengan Tuhannya Musa berkata kepada saudaranya, Harun, “Wahai Harun! Gantikanlah kedudukanku di tengah-tengah kaumku. Uruslah urusan mereka dengan baik dan lemah lembut dan janganlah kamu mengikuti jejak orang-orang yang membuat kerusakan dengan melakukan perbuatan maksiat dan menjadi penolong bagi orang-orang yang bermaksiat.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَمَّا جَآءَ مُوسَىٰ لِمِيقَٰتِنَا وَكَلَّمَهُۥ رَبُّهُۥ قَالَ رَبِّ أَرِنِيٓ أَنظُرۡ إِلَيۡكَۚ قَالَ لَن تَرَىٰنِي وَلَٰكِنِ ٱنظُرۡ إِلَى ٱلۡجَبَلِ فَإِنِ ٱسۡتَقَرَّ مَكَانَهُۥ فَسَوۡفَ تَرَىٰنِيۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُۥ لِلۡجَبَلِ جَعَلَهُۥ دَكّٗا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقٗاۚ فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبۡحَٰنَكَ تُبۡتُ إِلَيۡكَ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
Tatkala Musa datang untuk bermunajat kepada Tuhannya pada waktu yang telah ditentukan, yaitu selama empat puluh hari penuh, dan Tuhannya telah berfirman kepadanya untuk memberikan perintah-perintah-Nya, larangan-larangan-Nya, dan lain-lain, tiba-tiba Musa ingin sekali melihat Tuhannya. Lalu Musa memohon kepada-Nya agar diperkenankan melihat-Nya. Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- menjawab, “Kamu tidak akan bisa melihat-Ku selama hidup di dunia ini karena kamu tidak punya kemampuan untuk itu. Tetapi, lihatlah ke arah gunung itu. Jika Aku menampakkan diri kemudian gunung itu tetap berada di tempatnya dan tidak terpengaruh sedikit pun, niscaya kamu akan bisa melihat-Ku. Namun, jika gunung itu hancur dan rata dengan tanah maka kamu tidak akan bisa melihat-Ku di dunia ini.” Kemudian tatkala Allah menampakkan diri-Nya di hadapan gunung itu tiba-tiba gunung itu hancur lebur dan rata dengan tanah, sedangkan Musa jatuh tersungkur tak sadarkan diri. Setelah siuman Musa berkata, “Mahasuci Engkau -wahai Tuhanku- dari segala sesuatu yang tidak layak bagi-Mu. Kini aku bertobat kepada-Mu dari permintaanku untuk melihat-Mu di dunia ini dan aku adalah orang mukmin pertama di antara kaumku.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• تؤكد الأحداث أن بني إسرائيل كانوا ينتقلون من ضلالة إلى أخرى على الرغم من وجود نبي الله موسى بينهم.
· Sejarah menegaskan bahwa orang-orang Bani Israil terus berpindah-pindah dari satu kesesatan ke kesesatan lainnya meskipun Nabi Musa berada di tengah-tengah mereka.

• من مظاهر خذلان الأمة أن تُحَسِّن القبيح، وتُقَبِّح الحسن بمجرد الرأي والأهواء.
· Salah satu fenomena hinanya sebuah umat ialah bila mereka menganggap baik sesuatu yang buruk dan menganggap buruk sesuatu yang baik hanya berdasarkan pandangan dan selera pribadi.

• إصلاح الأمة وإغلاق أبواب الفساد هدف سام للأنبياء والدعاة.
· Memperbaiki umat dan menutup pintu-pintu kerusakan adalah tujuan mulia para nabi dan para dai.

• قضى الله تعالى ألا يراه أحد من خلقه في الدنيا، وسوف يكرم من يحب من عباده برؤيته في الآخرة.
· Allah -Ta'ālā- memutuskan bahwa diri-Nya tidak bisa dilihat oleh makhluk-Nya selama di dunia. Namun, Dia akan bermurah hati kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya untuk melihat-Nya kelak di akhirat.

قَالَ يَٰمُوسَىٰٓ إِنِّي ٱصۡطَفَيۡتُكَ عَلَى ٱلنَّاسِ بِرِسَٰلَٰتِي وَبِكَلَٰمِي فَخُذۡ مَآ ءَاتَيۡتُكَ وَكُن مِّنَ ٱلشَّٰكِرِينَ
Allah berfirman kepada Musa, “Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilihmu dan lebih mengutamakanmu dari orang lain untuk menyampaikan risalah-Ku kepada mereka. Aku pun memberimu kelebihan dengan berbicara langsung kepadamu tanpa perantara. Sebab itu, terimalah kemuliaan yang Aku berikan kepadamu ini dan jadilah kamu orang yang bersyukur kepada Allah atas karunia yang sangat besar ini.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَكَتَبۡنَا لَهُۥ فِي ٱلۡأَلۡوَاحِ مِن كُلِّ شَيۡءٖ مَّوۡعِظَةٗ وَتَفۡصِيلٗا لِّكُلِّ شَيۡءٖ فَخُذۡهَا بِقُوَّةٖ وَأۡمُرۡ قَوۡمَكَ يَأۡخُذُواْ بِأَحۡسَنِهَاۚ سَأُوْرِيكُمۡ دَارَ ٱلۡفَٰسِقِينَ
Dan Kami telah menuliskan untuk Musa di dalam lembaran terbuat dari kayu dan materi lainnya segala sesuatu yang dibutuhkan oleh Bani Israil dalam urusan agama dan dunia mereka, agar menjadi pelajaran bagi mereka yang mau menjadikannya sebagai pelajaran, dan menjadi penjelasan yang rinci bagi ketentuan-ketentuan hukum yang memerlukan penjelasan secara rinci. Oleh karena itu, ambillah Kitab Taurat itu -wahai Musa- dengan penuh kesungguhan dan keseriusan dan perintahkanlah kepada kaummu, Bani Israil agar mengambil ketentuan-ketentuan terbaik yang ada di dalamnya yang menjanjikan pahala yang lebih besar, seperti melaksanakan perintah dengan sebaik-baiknya, bersabar, dan memaafkan. Aku akan menunjukkan kepada kalian akibat yang diterima oleh orang yang melanggar perintah-Ku dan tidak taat kepada-Ku, yaitu nasibnya akan berakhir dengan kebinasaan dan kehancuran.
আরবি তাফসীরসমূহ:
سَأَصۡرِفُ عَنۡ ءَايَٰتِيَ ٱلَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَإِن يَرَوۡاْ كُلَّ ءَايَةٖ لَّا يُؤۡمِنُواْ بِهَا وَإِن يَرَوۡاْ سَبِيلَ ٱلرُّشۡدِ لَا يَتَّخِذُوهُ سَبِيلٗا وَإِن يَرَوۡاْ سَبِيلَ ٱلۡغَيِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلٗاۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ كَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَا وَكَانُواْ عَنۡهَا غَٰفِلِينَ
Aku akan memalingkan orang-orang yang sombong kepada hamba-hamba Allah dan enggan menerima kebenaran tanpa alasan yang jelas dari kemauan untuk mengambil pelajaran pada tanda-tanda kekuasaan-Ku yang ada di jagat raya dan di dalam diri manusia, dan dari kemauan untuk memahami ayat-ayat yang ada di dalam kitab suci-Ku. Jika mereka melihat setiap ayat mereka tidak percaya kepadanya karena mereka menentangnya, berpaling darinya, dan karena mereka sengaja melawan Allah dan rasul-Nya. Jika mereka melihat jalan yang benar dan mengantarkan kepada rida Allah mereka tidak mau mengikutinya. Sebaliknya, jika mereka melihat jalan menyimpang dan sesat yang mengantarkan kepada murka Allah mereka selalu mengikutinya. Apa yang menimpa mereka itu semata-mata akibat dari sikap mereka yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan Allah yang sangat agung yang menjadi bukti kebenaran ajaran yang dibawa oleh para rasul, dan juga akibat dari kelalaian mereka dalam mempelajarinya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَا وَلِقَآءِ ٱلۡأٓخِرَةِ حَبِطَتۡ أَعۡمَٰلُهُمۡۚ هَلۡ يُجۡزَوۡنَ إِلَّا مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan Kami yang menjadi bukti kebenaran rasul-rasul Kami dan mendustakan perjumpaan dengan Allah di hari Kiamat pasti amal perbuatan mereka berupa ketaatan akan hangus. Mereka tidak akan mendapatkan ganjaran atas amal ibadah mereka karena tidak memenuhi salah satu syaratnya, yaitu iman. Kelak pada hari Kiamat mereka tidak akan mendapatkan balasan apa pun kecuali untuk kekafiran mereka kepada Allah dan perbuatan syirik mereka, dan balasan untuk hal itu ialah kekal di dalam neraka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱتَّخَذَ قَوۡمُ مُوسَىٰ مِنۢ بَعۡدِهِۦ مِنۡ حُلِيِّهِمۡ عِجۡلٗا جَسَدٗا لَّهُۥ خُوَارٌۚ أَلَمۡ يَرَوۡاْ أَنَّهُۥ لَا يُكَلِّمُهُمۡ وَلَا يَهۡدِيهِمۡ سَبِيلًاۘ ٱتَّخَذُوهُ وَكَانُواْ ظَٰلِمِينَ
Setelah Musa pergi untuk bermunajat terhadap Tuhannya, kaumnya membuat sebuah patung anak sapi dari perhiasan mereka. Patung itu tidak bernyawa tetapi bisa bersuara. Tidakkah mereka tahu bahwa patung anak sapi itu tidak bisa berbicara kepada mereka, tidak bisa membimbing mereka ke jalan kebaikan baik yang lahir maupun yang batin, dan tidak bisa mendatangkan manfaat apa pun bagi mereka atau menghilangkan kesulitan dari mereka? Mereka menjadikan patung anak sapi itu sebagai sembahan. Mereka benar-benar menganiaya diri mereka sendiri dengan tindakan itu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَمَّا سُقِطَ فِيٓ أَيۡدِيهِمۡ وَرَأَوۡاْ أَنَّهُمۡ قَدۡ ضَلُّواْ قَالُواْ لَئِن لَّمۡ يَرۡحَمۡنَا رَبُّنَا وَيَغۡفِرۡ لَنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
Tatkala mereka menyesali perbuatan mereka, bimbang, dan menyadari bahwa mereka telah menyimpang dari jalan yang lurus dengan tindakan mereka menyembah patung anak sapi di samping menyembah Allah, mereka berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah seraya berkata, “Sungguh, jika Tuhan kami tidak berbelas kasih kepada kami dengan membimbing kami pada ketaatan kepada-Nya dan tidak mengampuni kesalahan kami dalam menyembah patung anak sapi itu niscaya kami benar-benar akan tergolong orang-orang merugi di dunia dan akhirat.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• على العبد أن يكون من المُظْهِرين لإحسان الله وفضله عليه، فإن الشكر مقرون بالمزيد.
· Setiap orang harus memperlihatkan kebaikan dan kemurahan Allah pada dirinya (sebagai ungkapan rasa syukur) karena syukur akan diiringi dengan tambahan nikmat.

• على العبد الأخذ بالأحسن في الأقوال والأفعال.
· Setiap orang harus memilih ucapan dan perbuatan yang terbaik.

• يجب تلقي الشريعة بحزم وجد وعزم على الطاعة وتنفيذ ما ورد فيها من الصلاح والإصلاح ومنع الفساد والإفساد.
· Syari’at (hukum Allah) harus diterima dengan penuh kesungguhan dan keseriusan, dan disertai tekad yang kuat untuk mematuhinya dan melaksanakan kebaikan dan perbaikan yang ada di dalamnya serta menahan diri dari segala bentuk kerusakan dan segala sesuatu yang merusak.

• على العبد إذا أخطأ أو قصَّر في حق ربه أن يعترف بعظيم الجُرْم الذي أقدم عليه، وأنه لا ملجأ من الله في إقالة عثرته إلا إليه.
· Seorang hamba yang melakukan kesalahan atau kelalaian kepada Tuhannya harus mengakui besarnya dosa yang telah dilakukannya dan meyakini bahwa tidak ada yang dapat mengampuni dosanya selain Allah.

وَلَمَّا رَجَعَ مُوسَىٰٓ إِلَىٰ قَوۡمِهِۦ غَضۡبَٰنَ أَسِفٗا قَالَ بِئۡسَمَا خَلَفۡتُمُونِي مِنۢ بَعۡدِيٓۖ أَعَجِلۡتُمۡ أَمۡرَ رَبِّكُمۡۖ وَأَلۡقَى ٱلۡأَلۡوَاحَ وَأَخَذَ بِرَأۡسِ أَخِيهِ يَجُرُّهُۥٓ إِلَيۡهِۚ قَالَ ٱبۡنَ أُمَّ إِنَّ ٱلۡقَوۡمَ ٱسۡتَضۡعَفُونِي وَكَادُواْ يَقۡتُلُونَنِي فَلَا تُشۡمِتۡ بِيَ ٱلۡأَعۡدَآءَ وَلَا تَجۡعَلۡنِي مَعَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Tatkala Musa -setelah bermunajat dengan Tuhannya- kembali kepada kaumnya dengan hati yang penuh kemarahan dan kesedihan karena mendapati mereka menyembah patung anak sapi, ia berkata, “Alangkah buruknya keadaan yang kalian ciptakan sesudah kepergianku dari kalian karena keadaan itu bisa menyebabkan datangnya kehancuran dan kesengsaraan. Apakah kalian bosan menungguku, sehingga kalian menyembah patung anak sapi itu?” Lalu Musa melemparkan lembaran-lembaran (Taurat) karena terbakar kemarahan dan kesedihan yang sangat hebat dan ia pun memegang kepala dan janggut saudaranya, Harun dan menariknya ke arahnya. Hal itu karena Harun tinggal bersama kaumnya tetapi tidak berbuat apa-apa ketika melihat mereka menyembah patung anak sapi. Harun meminta maaf kepada Musa seraya berkata, “Wahai putra ibuku! Sesungguhnya orang-orang itu menganggapku lemah sehingga mereka meremehkanku, bahkan mereka nyaris membunuhku. Jadi, janganlah kamu menghukumku dengan hukuman yang membuat musuh-musuhku bersuka ria dan janganlah kemarahanmu membuatku termasuk ke dalam golongan orang-orang zalim yang menyembah selain Allah.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَالَ رَبِّ ٱغۡفِرۡ لِي وَلِأَخِي وَأَدۡخِلۡنَا فِي رَحۡمَتِكَۖ وَأَنتَ أَرۡحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ
Kemudian Musa berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku! Ampunilah aku dan ampunilah saudaraku, Harun. Masukkanlah kami ke dalam rahmat-Mu dan lingkupilah kami dengan rahmat-Mu dari segala penjuru karena Engkau -wahai Tuhanku- lebih menyayangi kami dari siapa pun.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ ٱلۡعِجۡلَ سَيَنَالُهُمۡ غَضَبٞ مِّن رَّبِّهِمۡ وَذِلَّةٞ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۚ وَكَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُفۡتَرِينَ
Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan patung anak sapi sebagai tuhan yang mereka sembah itu akan mendapatkan murka yang sangat keras dari Tuhan mereka. Mereka akan mendapatkan kehinaan di dalam hidup ini karena mereka telah mengundang murka Tuhan mereka dan merendahkan-Nya. Balasan semacam itulah yang akan Kami berikan kepada orang-orang yang suka membuat kebohongan atas nama Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱلَّذِينَ عَمِلُواْ ٱلسَّيِّـَٔاتِ ثُمَّ تَابُواْ مِنۢ بَعۡدِهَا وَءَامَنُوٓاْ إِنَّ رَبَّكَ مِنۢ بَعۡدِهَا لَغَفُورٞ رَّحِيمٞ
Orang-orang yang melakukan keburukan seperti menyekutukan Allah dan berbuat maksiat, kemudian bertobat kepada Allah dengan beriman kepada-Nya dan meninggalkan perbuatan maksiat yang telah mereka lakukan, sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- setelah pertobatan ini dan kembali dari musyrik menuju iman dan dari kemaksiatan menuju ketaatan Maha Pengampun dengan menutupi dan memaafkan mereka lagi Maha Penyayang terhadap mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَمَّا سَكَتَ عَن مُّوسَى ٱلۡغَضَبُ أَخَذَ ٱلۡأَلۡوَاحَۖ وَفِي نُسۡخَتِهَا هُدٗى وَرَحۡمَةٞ لِّلَّذِينَ هُمۡ لِرَبِّهِمۡ يَرۡهَبُونَ
Setelah kemarahan Musa -‘alaihissalām- reda, ia mengambil lembaran-lembaran (Taurat) yang dilemparkannya karena besarnya amarahnya. Papan-papan tersebut berisi petunjuk dari jalan yang sesat menuju jalan yang benar dan juga berisi rahmat bagi orang-orang yang takut kepada Tuhan dan takut akan hukuman-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱخۡتَارَ مُوسَىٰ قَوۡمَهُۥ سَبۡعِينَ رَجُلٗا لِّمِيقَٰتِنَاۖ فَلَمَّآ أَخَذَتۡهُمُ ٱلرَّجۡفَةُ قَالَ رَبِّ لَوۡ شِئۡتَ أَهۡلَكۡتَهُم مِّن قَبۡلُ وَإِيَّٰيَۖ أَتُهۡلِكُنَا بِمَا فَعَلَ ٱلسُّفَهَآءُ مِنَّآۖ إِنۡ هِيَ إِلَّا فِتۡنَتُكَ تُضِلُّ بِهَا مَن تَشَآءُ وَتَهۡدِي مَن تَشَآءُۖ أَنتَ وَلِيُّنَا فَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَاۖ وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلۡغَٰفِرِينَ
Musa memilih tujuh puluh orang terbaik dari kaumnya untuk memohon ampun kepada Tuhan mereka atas tindakan orang-orang awam yang telah menyembah patung anak sapi. Allah memerintahkan kepada mereka agar datang di tempat dan waktu yang ditentukan. Setelah mereka tiba di tempat itu, tiba-tiba mereka bersikap lancang kepada Allah dengan meminta kepada Musa agar memperlihatkan Allah kepada mereka secara nyata. Kemudian mereka diguncang gempa bumi yang sangat dahsyat hingga mereka jatuh pingsan. Lalu Musa menundukkan diri kepada Tuhannya dan berkata, “Ya Tuhanku! Sekiranya Engkau berkehendak membinasakan mereka dan membinasakan aku bersama mereka sebelum kedatangan mereka, niscaya Engkau telah membinasakan mereka. Apakah Engkau hendak membinasakan kami disebabkan perbuatan yang dilakukan orang-orang yang bodoh di antara kami? Apa yang dilakukan oleh kaumku yang menyembah patung anak sapi itu tidak lain hanyalah sebuah cobaan dan ujian yang Engkau jadikan sebagai sarana untuk menyesatkan orang-orang yang Engkau kehendaki dan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang Engkau kehendaki. Engkaulah yang mengendalikan urusan kami maka ampunilah dosa-dosa kami dan limpahkanlah kepada kami rahmat-Mu yang sangat luas karena Engkau adalah sebaik-baik pengampun dosa dan pemaaf kesalahan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• في الآيات دليل على أن الخطأ في الاجتهاد مع وضوح الأدلة لا يعذر فيه صاحبه عند إجراء الأحكام عليه، وهو ما يسميه الفقهاء بالتأويل البعيد.
· Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa kesalahan dalam ijtihad ketika ada dalil yang jelas tidak bisa dijadikan alasan untuk membenarkan pemberlakuan hukum berdasarkan ijtihad tersebut. Hal itulah yang disebut “takwil yang jauh” oleh para fukaha.

• من آداب الدعاء البدء بالنفس، حيث بدأ موسى عليه السلام دعاءه فطلب المغفرة لنفسه تأدُّبًا مع الله فيما ظهر عليه من الغضب، ثم طلب المغفرة لأخيه فيما عسى أن يكون قد ظهر منه من تفريط أو تساهل في رَدْع عَبَدة العجل عن ذلك.
· Salah satu adab dan etika dalam berdoa ialah memulai dengan diri sendiri. Musa -'alaihissalām- memulai doanya dengan memohon ampun untuk dirinya sendiri untuk menjaga sopan santunnya kepada Allah karena dia telah memperlihatkan kemarahannya secara terbuka. Kemudian dia memohon ampun untuk saudaranya, Harun atas keteledoran atau kecerobohan yang mungkin dilakukannya dalam mencegah kaumnya menyembah patung anak sapi.

• التحذير من الغضب وسلطته على عقل الشخص؛ ولذلك نسب الله للغضب فعل السكوت كأنه هو الآمر والناهي.
· Peringatan atas bahaya marah dan akibatnya terhadap akal seseorang. Karena itulah, Allah menisbahkan pada marah tersebut istilah "diam", karena seolah-olah marah itulah yang memerintah dan melarang.

• ضرورة التوقي من غضب الله، وخوف بطشه، فانظر إلى مقام موسى عليه السلام عند ربه، وانظر خشيته من غضب ربه.
· Keharusan mewaspadai murka Allah dan takut akan hukuman-Nya. Lihatlah bagaimana posisi Musa -'alaihissalām- di sisi Tuhannya, lalu bandingkan bagaimana ketakutannya akan murka Tuhannya.

۞ وَٱكۡتُبۡ لَنَا فِي هَٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ إِنَّا هُدۡنَآ إِلَيۡكَۚ قَالَ عَذَابِيٓ أُصِيبُ بِهِۦ مَنۡ أَشَآءُۖ وَرَحۡمَتِي وَسِعَتۡ كُلَّ شَيۡءٖۚ فَسَأَكۡتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلَّذِينَ هُم بِـَٔايَٰتِنَا يُؤۡمِنُونَ
Jadikanlah kami bagian dari orang-orang yang Engkau muliakan di dalam hidup ini dengan beragam nikmat, jauh dari marabahaya, dan gemar berbuat baik, serta masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang saleh yang Engkau siapkan surga di akhirat kelak. Sesungguhnya kami telah bertobat kepada-Mu dan kembali ke jalan-Mu seraya mengakui kekeliruan kami.” Allah -Ta'ālā- berfirman, “Azab-Ku akan Aku timpakan kepada siapa saja yang Aku kehendaki di antara mereka yang berbuat kesesatan, sedangkan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu yang ada di dunia. Tidak ada satu pun makhluk yang tidak menerima rahmat, karunia dan kebaikan Allah. Kemudian Aku akan menetapkan rahmat-Ku di akhirat bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan mejauhi larangan-larangan-Nya, bagi orang-orang yang membayarkan zakat atas harta kekayaan mereka kepada orang-orang yang berhak menerimanya, dan juga bagi orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱلَّذِينَ يَتَّبِعُونَ ٱلرَّسُولَ ٱلنَّبِيَّ ٱلۡأُمِّيَّ ٱلَّذِي يَجِدُونَهُۥ مَكۡتُوبًا عِندَهُمۡ فِي ٱلتَّوۡرَىٰةِ وَٱلۡإِنجِيلِ يَأۡمُرُهُم بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَىٰهُمۡ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيۡهِمُ ٱلۡخَبَٰٓئِثَ وَيَضَعُ عَنۡهُمۡ إِصۡرَهُمۡ وَٱلۡأَغۡلَٰلَ ٱلَّتِي كَانَتۡ عَلَيۡهِمۡۚ فَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِهِۦ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَٱتَّبَعُواْ ٱلنُّورَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ مَعَهُۥٓ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
Mereka itu orang-orang yang menjadi pengikut Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Dia adalah seorang nabi yang buta huruf, tidak bisa membaca dan menulis, dan hanya menerima wahyu dari Tuhannya. Ialah sosok nabi yang namanya, sifat-sifatnya, dan kenabiannya mereka dapati tertulis di dalam Kitab Taurat yang diturunkan kepada Musa -‘alaihissalām- dan Kitab Injil yang diturunkan kepada Isa -‘alaihissalām-. Ia menyuruh mereka melakukan sesuatu yang diketahui sebagai sebuah kebaikan dan keselamatan, melarang mereka melakukan sesuatu yang diketahui sebagai suatu keburukan menurut akal yang sehat dan fitrah yang normal, menghalalkan segala nikmat yang baik dan tidak mengandung mudarat, seperti makanan, minuman, dan pernikahan, sekaligus mengharamkan hal-hal yang dianggap menjijikkan dari hal-hal tersebut, dan menanggalkan beban berat yang semula mereka pikul, seperti wajibnya membunuh seorang pembunuh secara kisas, baik pembunuhannya secara sengaja atau tidak sengaja. Orang-orang Bani Israil maupun lainnya yang beriman kepadanya, mengagungkannya, menghormatinya, membelanya dari serangan orang-orang kafir yang memusuhinya, dan mengikuti ajaran Al-Qur`ān yang diturunkan kepadanya layaknya cahaya yang memberi jalan, mereka itulah orang-orang beruntung yang akan mendapatkan apa yang mereka inginkan dan dijauhkan dari apa yang mereka takutkan."
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلۡ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنِّي رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيۡكُمۡ جَمِيعًا ٱلَّذِي لَهُۥ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ يُحۡيِۦ وَيُمِيتُۖ فَـَٔامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِ ٱلنَّبِيِّ ٱلۡأُمِّيِّ ٱلَّذِي يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَكَلِمَٰتِهِۦ وَٱتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ
Katakanlah -wahai Rasul-, “Wahai manusia! Sesungguhnya aku adalah utusan Allah yang diutus kepada kalian semua, baik bangsa Arab maupun 'Ajam (non-Arab). Dialah satu-satunya tuhan yang memiliki kerajaan langit dan bumi. Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia -Subḥānahu-. Dialah yang menghidupkan makhluk-makhluk yang mati dan mematikan makhluk-makhluk yang hidup. Oleh karena itu, berimanlah kalian -wahai manusia- kepada Allah dan berimanlah kalian kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, seorang nabi yang tidak bisa membaca dan menulis. Dia datang dengan membawa wahyu yang diwahyukan oleh Tuhan kepadanya. Ia beriman kepada Allah dan beriman kepada kitab suci yang diturunkan kepadanya serta kitab suci yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya tanpa membedakan satu sama lain. Ikutilah ajaran yang dibawanya dari Tuhannya agar kalian mendapatkan petunjuk yang akan mengantarkan kalian pada keuntungan di dunia dan di akhirat.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمِن قَوۡمِ مُوسَىٰٓ أُمَّةٞ يَهۡدُونَ بِٱلۡحَقِّ وَبِهِۦ يَعۡدِلُونَ
Dan di antara kaum Musa dari kalangan Bani Israil ada golongan yang konsisten memegang ajaran agama yang benar, menunjukkan manusia kepadanya, dan berlaku adil dalam memutuskan perkara di antara manusia, tanpa melakukan kezaliman.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• تضمَّنت التوراة والإنجيل أدلة ظاهرة على بعثة النبي محمد صلى الله عليه وسلم وعلى صدقه.
· Taurat dan Injil menyimpan dalil-dalil yang nyata-nyata menunjukkan tentang kenabian dan kebenaran Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.

• رحمة الله وسعت كل شيء، ولكن رحمة الله عباده ذات مراتب متفاوتة، تتفاوت بحسب الإيمان والعمل الصالح.
· Rahmat Allah meliputi segala sesuatu. Tetapi rahmat Allah kepada hamba-hamba-Nya bertingkat-tingkat menurut kadar keimanan dan amal saleh mereka.

• الدعاء قد يكون مُجْملًا وقد يكون مُفَصَّلًا حسب الأحوال، وموسى في هذا المقام أجمل في دعائه.
· Doa terkadang menggunakan kata-kata yang ringkas dan terkadang menggunakan kata-kata yang rinci sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing. Dalam kondisi ini Musa memilih menggunakan kata-kata yang ringkas di dalam doanya.

• من صور عدل الله عز وجل إنصافه للقِلَّة المؤمنة، حيث ذكر صفات بني إسرائيل المنافية للكمال المناقضة للهداية، فربما توهَّم متوهِّم أن هذا يعم جميعهم، فَذَكَر تعالى أن منهم طائفة مستقيمة هادية مهدية.
· Salah satu bentuk keadilan Allah -'Azza wa Jalla- ialah keadilan-Nya kepada kelompok minoritas yang beriman. Tatkala Allah menceritakan sifat-sifat Bani Israil yang tidak baik dan menyimpang dari jalan yang benar, boleh jadi ada orang yang beranggapan bahwa sifat-sifat itu dimiliki oleh semua Bani Israil. Karena itulah, Allah -Ta'ālā- menceritakan bahwa di antara mereka ada golongan yang lurus dan mengikuti jalan yang benar.

وَقَطَّعۡنَٰهُمُ ٱثۡنَتَيۡ عَشۡرَةَ أَسۡبَاطًا أُمَمٗاۚ وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ إِذِ ٱسۡتَسۡقَىٰهُ قَوۡمُهُۥٓ أَنِ ٱضۡرِب بِّعَصَاكَ ٱلۡحَجَرَۖ فَٱنۢبَجَسَتۡ مِنۡهُ ٱثۡنَتَا عَشۡرَةَ عَيۡنٗاۖ قَدۡ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٖ مَّشۡرَبَهُمۡۚ وَظَلَّلۡنَا عَلَيۡهِمُ ٱلۡغَمَٰمَ وَأَنزَلۡنَا عَلَيۡهِمُ ٱلۡمَنَّ وَٱلسَّلۡوَىٰۖ كُلُواْ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقۡنَٰكُمۡۚ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَٰكِن كَانُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ يَظۡلِمُونَ
Kami membagi Bani Israil menjadi dua belas suku dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya memintanya berdoa kepada Allah agar mengalirkan air kepada mereka, "Pukullah batu itu -wahai Musa- dengan tongkatmu!” Kemudian Musa memukul batu itu dengan tongkatnya, tiba-tiba dari batu itu memancar dua belas mata air sesuai dengan jumlah suku mereka, dan setiap suku sudah mengetahui mana tempat air minumnya masing-masing, sehingga tidak ada suku lain yang bergabung dengannya di tempat air minum itu. Kami juga menaungi mereka dengan awan yang bergerak bersama mereka ke mana pun mereka pergi dan berhenti di mana pun mereka berhenti dan Kami turunkan kepada mereka di antara nikmat-nikmat Kami berupa minuman manis seperti madu dan burung kecil yang dagingnya bagus sejenis puyuh. Kami katakan kepada mereka, “Makanlah makanan-makanan yang baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepada kalian.” Mereka sama sekali tidak menganiaya Kami ketika mereka berlaku tidak adil, mengingkari nikmat, dan tidak menghargainya dengan semestinya. Tetapi, mereka hanya menganiaya diri mereka sendiri ketika mereka menjerumuskan diri mereka sendiri ke jurang kehancuran dengan melanggar perintah Allah dan mengingkari nikmat-nikmat-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذۡ قِيلَ لَهُمُ ٱسۡكُنُواْ هَٰذِهِ ٱلۡقَرۡيَةَ وَكُلُواْ مِنۡهَا حَيۡثُ شِئۡتُمۡ وَقُولُواْ حِطَّةٞ وَٱدۡخُلُواْ ٱلۡبَابَ سُجَّدٗا نَّغۡفِرۡ لَكُمۡ خَطِيٓـَٰٔتِكُمۡۚ سَنَزِيدُ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
Ingatlah -wahai Rasul- tatkala Allah berfirman kepada Bani Israil, “Masuklah kalian ke Baitulmaqdis dan makanlah dari buah-buahan yang ada di daerah itu, di mana saja dan kapan saja kalian mau, dan ucapkanlah, ‘Ya Tuhan kami! Hapuslah dosa-dosa kami!.’ Masuklah ke pintu gerbang itu sambil rukuk serta menundukkan diri kalian kepada Tuhan kalian. Bila kalian melaksanakan itu niscaya Kami akan mengampuni dosa-dosa kalian dan Kami akan menambahkan kebaikan di dunia dan di akhirat bagi orang-orang yang suka berbuat baik.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَبَدَّلَ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنۡهُمۡ قَوۡلًا غَيۡرَ ٱلَّذِي قِيلَ لَهُمۡ فَأَرۡسَلۡنَا عَلَيۡهِمۡ رِجۡزٗا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ بِمَا كَانُواْ يَظۡلِمُونَ
Kemudian orang-orang yang zalim di antara mereka mengganti ucapan yang diperintahkan kepada mereka dengan ucapan lain. Mereka berkata, “Ada satu biji dalam rambut”; sebagai pengganti doa permohonan ampunan yang diperintahkan kepada mereka. Mereka juga merubah amalan yang diperintahkan kepada mereka dengan masuk ke pintu gerbang sambil merayap dengan menggunakan pantat mereka, mereka tidak mau masuk sambil menunjukkan ketundukan mereka kepada Allah dengan menundukkan kepala mereka. Kemudian Kami kirimkan kepada mereka azab dari langit disebabkan oleh kezaliman mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَسۡـَٔلۡهُمۡ عَنِ ٱلۡقَرۡيَةِ ٱلَّتِي كَانَتۡ حَاضِرَةَ ٱلۡبَحۡرِ إِذۡ يَعۡدُونَ فِي ٱلسَّبۡتِ إِذۡ تَأۡتِيهِمۡ حِيتَانُهُمۡ يَوۡمَ سَبۡتِهِمۡ شُرَّعٗا وَيَوۡمَ لَا يَسۡبِتُونَ لَا تَأۡتِيهِمۡۚ كَذَٰلِكَ نَبۡلُوهُم بِمَا كَانُواْ يَفۡسُقُونَ
Tanyakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang Yahudi untuk mengingatkan mereka akan hukuman yang pernah Allah timpakan kepada para pendahulu mereka tentang kisah penduduk desa yang ada di dekat laut, yaitu ketika mereka melanggar larangan Allah dengan menangkap ikan di hari Sabtu setelah mereka dilarang melakukan hal itu. Ketika itu Allah menguji mereka dengan membuat ikan-ikan muncul ke permukaan air laut di hari Sabtu, sedangkan di hari-hari lainnya tidak muncul. Allah memberi mereka ujian itu karena mereka tidak taat kepada Allah dan berbuat maksiat. Kemudian mereka membuat taktik menangkap ikan dengan cara memasang jaring dan menggali lubang-lubang sehingga ikan-ikan yang muncul pada hari Sabtu terjebak di sana. Lalu mereka mengambil ikan-ikan yang terjebak di sana pada hari Ahad dan memakannya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• الجحود والكفران سبب في الحرمان من النعم.
· Ingkar dan kufur adalah penyebab terhalangnya seseorang dari nikmat Allah.

• من أسباب حلول العقاب ونزول العذاب التحايل على الشرع؛ لأنه ظلم وتجاوز لحدود الله.
· Salah satu penyebab datangnya hukuman dan turunnya azab dari Allah ialah membuat rekayasa atas syariat Allah. Karena tindakan itu merupakan kezaliman dan pelanggaran terhadap batas-batas Allah.

وَإِذۡ قَالَتۡ أُمَّةٞ مِّنۡهُمۡ لِمَ تَعِظُونَ قَوۡمًا ٱللَّهُ مُهۡلِكُهُمۡ أَوۡ مُعَذِّبُهُمۡ عَذَابٗا شَدِيدٗاۖ قَالُواْ مَعۡذِرَةً إِلَىٰ رَبِّكُمۡ وَلَعَلَّهُمۡ يَتَّقُونَ
Ingatlah -wahai Rasul- ketika ada sekelompok orang dari mereka yang melarang mereka melakukan perbuatan terlarang itu kemudian ada kelompok lain yang berkata kepada mereka, “Mengapa kalian menasihati sekelompok orang yang akan dibinasakan oleh Allah di dunia akibat perbuatan maksiat yang mereka lakukan, atau akan menimpakan azab yang berat kepada mereka di hari Kiamat?” Kelompok yang memberi nasihat menjawab, “Nasihat yang kami berikan kepada mereka adalah alasan yang akan kami ajukan kepada Allah bahwa kami telah melaksanakan perintah-Nya, yaitu melakukan amar makruf nahi mungkar, sehingga kami tidak dihukum oleh-Nya karena dianggap melalaikan perintah itu, serta barangkali saja mereka mau menerima nasihat itu kemudian mereka meninggalkan perbuatan maksiat itu.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَلَمَّا نَسُواْ مَا ذُكِّرُواْ بِهِۦٓ أَنجَيۡنَا ٱلَّذِينَ يَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلسُّوٓءِ وَأَخَذۡنَا ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ بِعَذَابِۭ بَـِٔيسِۭ بِمَا كَانُواْ يَفۡسُقُونَ
Kemudian tatkala orang-orang yang durhaka itu menolak peringatan yang diberikan oleh kelompok pemberi nasihat itu dan tidak mau menghentikan kemaksiatan mereka maka Kami selamatkan kelompok yang mencegah perbuatan mungkar tersebut dari azab Kami dan Kami hukum kelompok yang menganiaya diri mereka sendiri dengan melakukan penangkapan ikan di hari Sabtu itu dengan azab yang sangat berat. Hal itu karena mereka tidak taat kepada Allah dan bersikeras mempertahankan kemaksiatan mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَلَمَّا عَتَوۡاْ عَن مَّا نُهُواْ عَنۡهُ قُلۡنَا لَهُمۡ كُونُواْ قِرَدَةً خَٰسِـِٔينَ
Lalu tatkala mereka telah melampaui batas dalam melanggar ketentuan Allah secara angkuh dan sombong dan tidak mau menerima nasihat, Kami berfirman kepada mereka, “Wahai orang-orang yang durhaka! Jadilah kalian kera-kera yang hina!” Lalu mereka pun langsung berubah menjadi seperti yang Kami kehendaki karena sesungguhnya apabila Kami menghendaki sesuatu Kami hanya perlu berfirman, “Jadilah!” maka jadilah apa yang Kami kehendaki itu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكَ لَيَبۡعَثَنَّ عَلَيۡهِمۡ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ مَن يَسُومُهُمۡ سُوٓءَ ٱلۡعَذَابِۗ إِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيعُ ٱلۡعِقَابِ وَإِنَّهُۥ لَغَفُورٞ رَّحِيمٞ
Ingatlah -wahai Rasul- tatkala Allah memberikan informasi yang sangat jelas dan tidak diragukan lagi bahwa Dia benar-benar mengirimkan orang yang akan menghinakan dan menistakan orang-orang Yahudi selama hidup mereka di dunia ini sampai hari kiamat. Sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- benar-benar Mahacepat hukuman-Nya bagi orang yang durhaka kepada-Nya. Bahkan terkadang Dia menyegerakan hukuman bagi orang tersebut di dunia. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun terhadap dosa-dosa hamba-hamba-Nya yang bertobat kepada-Nya lagi Maha Penyayang terhadap mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقَطَّعۡنَٰهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ أُمَمٗاۖ مِّنۡهُمُ ٱلصَّٰلِحُونَ وَمِنۡهُمۡ دُونَ ذَٰلِكَۖ وَبَلَوۡنَٰهُم بِٱلۡحَسَنَٰتِ وَٱلسَّيِّـَٔاتِ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ
Kami cerai-beraikan mereka di muka bumi dan Kami cabik-cabik mereka di sana menjadi beberapa golongan setelah sebelumnya mereka bersatu padu. Di antara mereka ada orang-orang saleh yang menjalankan hak-hak Allah dan hak-hak sesama makhluk, ada orang-orang yang bersikap pertengahan, dan ada juga orang-orang yang melampaui batas terhadap diri sendiri dengan berbuat maksiat. Kami beri mereka ujian berupa kemudahan dan kesulitan agar mereka menyadari kesalahan mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَخَلَفَ مِنۢ بَعۡدِهِمۡ خَلۡفٞ وَرِثُواْ ٱلۡكِتَٰبَ يَأۡخُذُونَ عَرَضَ هَٰذَا ٱلۡأَدۡنَىٰ وَيَقُولُونَ سَيُغۡفَرُ لَنَا وَإِن يَأۡتِهِمۡ عَرَضٞ مِّثۡلُهُۥ يَأۡخُذُوهُۚ أَلَمۡ يُؤۡخَذۡ عَلَيۡهِم مِّيثَٰقُ ٱلۡكِتَٰبِ أَن لَّا يَقُولُواْ عَلَى ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡحَقَّ وَدَرَسُواْ مَا فِيهِۗ وَٱلدَّارُ ٱلۡأٓخِرَةُ خَيۡرٞ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ
Lalu sepeninggal mereka, datanglah orang-orang jahat yang menjadi generasi penerus mereka. Orang-orang jahat itu mengambil Kitab Taurat dari para pendahulu mereka. Mereka membacanya tetapi enggan mengamalkannya. Mereka mengambil keuntungan duniawi yang sangat rendah sebagai suap untuk mengubah Kitab Allah dan menetapkan hukum berdasarkan sesuatu yang tidak pernah diturunkan oleh Allah. Mereka juga membesarkan harapan mereka sendiri bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka dan bahwa jika keuntungan duniawi yang datang kepada mereka itu sedikit, mereka akan mengambilnya secara berulang-ulang. Bukankah Allah telah mengambil perjanjian atas mereka bahwa mereka tidak akan mengatakan sesuatu atas nama Allah selain ucapan yang benar tanpa melakukan perubahan atau penggantian sedikit pun?! Keengganan mereka untuk mengamalkan isi kitab suci itu bukan karena mereka tidak tahu, bahkan mereka mengetahuinya dengan baik lantaran mereka sudah mempelajari isinya dan menguasainya, maka dosa mereka pun lebih besar. Padahal kehidupan di akhirat dan kenikmatan abadi yang ada di dalamnya jauh lebih baik dari kesenangan sementara bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Tidakkah orang-orang yang mengambil keuntungan yang sedikit itu mengerti bahwa apa yang Allah siapkan untuk orang-orang yang bertakwa di akhirat akan lebih baik dan lebih kekal?!
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱلَّذِينَ يُمَسِّكُونَ بِٱلۡكِتَٰبِ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجۡرَ ٱلۡمُصۡلِحِينَ
Adapun orang-orang yang memegang teguh kitab suci itu, mengamalkan isinya, dan mendirikan salat dengan menjaga waktu-waktunya, syarat-syarat, kewajiban-kewajiban, dan sunah-sunahnya maka Allah akan membalas amal perbuatan mereka karena Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• إذا نزل عذاب الله على قوم بسبب ذنوبهم ينجو منه من كانوا يأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر فيهم.
· Apabila azab Allah turun menimpa suatu kaum disebabkan dosa-dosa mereka niscaya orang-orang yang melaksanakan amar makruf dan nahi munkar di antara mereka akan selamat dari azab itu.

• يجب الحذر من عذاب الله؛ فإنه قد يكون رهيبًا في الدنيا، كما فعل سبحانه بطائفة من بني إسرائيل حين مَسَخَهم قردة بسبب تمردهم.
· Azab Allah wajib diwaspadai, karena terkadang azab di dunia itu sangat mengerikan, seperti yang Allah -Subḥānahu- turunkan terhadap sekelompok orang dari Bani Israil yang Dia ubah wujud mereka menjadi kera akibat pembangkangan mereka.

• نعيم الدنيا مهما بدا أنه عظيم فإنه قليل تافه بجانب نعيم الآخرة الدائم.
· Allah menghukum Bani Israil dengan kehinaan dan kenistaan dan Allah mengumumkan bahwa setiap saat Dia akan mengirimkan kepada mereka pasukan yang menimpakan azab dan penderitaan bagi mereka disebabkan oleh kezaliman dan kesesatan mereka.

• أفضل أعمال العبد بعد الإيمان إقامة الصلاة؛ لأنها عمود الأمر.
· Walaupun tampak sangat besar, sesungguhnya kesenangan duniawi itu sangatlah kecil dan remeh bila dibandingkan dengan kenikmatan akhirat yang abadi.

• كتب الله على بني إسرائيل الذلة والمسكنة، وتأذن بأن يبعث عليهم كل مدة من يذيقهم العذاب بسبب ظلمهم وانحرافهم.
· Amalan terbaik seorang hamba setelah keimanan adalah mendirikan salat, karena dia merupakan tiang urusan (agama).

۞ وَإِذۡ نَتَقۡنَا ٱلۡجَبَلَ فَوۡقَهُمۡ كَأَنَّهُۥ ظُلَّةٞ وَظَنُّوٓاْ أَنَّهُۥ وَاقِعُۢ بِهِمۡ خُذُواْ مَآ ءَاتَيۡنَٰكُم بِقُوَّةٖ وَٱذۡكُرُواْ مَا فِيهِ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
Ingatlah -wahai Muhammad- ketika Kami mencabut gunung itu dan mengangkatnya ke atas Bani Israil tatkala mereka menolak apa yang terkandung di dalam Kitab Taurat, kemudian gunung itu menjadi seperti awan yang menaungi mereka, sehingga mereka merasa yakin bahwa gunung itu akan jatuh menimpa mereka, dan dikatakan kepada mereka, “Ambillah apa yang Kami berikan kepada kalian dengan sungguh-sungguh, serius, dan tekad yang kuat, dan ingatlah hukum-hukum yang terkandung di dalamnya yang telah Allah tetapkan bagi kalian serta jangan pernah melupakannya agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa kepada Allah apabila kalian menjalankannya."
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذۡ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِيٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَأَشۡهَدَهُمۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ أَلَسۡتُ بِرَبِّكُمۡۖ قَالُواْ بَلَىٰ شَهِدۡنَآۚ أَن تَقُولُواْ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنۡ هَٰذَا غَٰفِلِينَ
Ingatlah pula -wahai Muhammad- ketika Tuhanmu mengeluarkan dari tulang punggung anak-anak Adam keturunan mereka dan meminta pengakuan mereka akan sifat rubūbiyyah-Nya (ketuhanan-Nya) yang telah Dia sematkan di dalam fitrah mereka, yaitu pengakuan bahwa Allah adalah pencipta dan Tuhan mereka. Dia bertanya kepada mereka, “Bukankah Aku ini Tuhan kalian?” Mereka semua menjawab, “Ya. Engkau adalah Tuhan kami.” Lalu Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami hanya menguji kalian dan mengambil perjanjian dari kalian agar kelak di hari Kiamat kalian tidak mengingkari hujah yang Allah tunjukkan kepada kalian dan supaya kalian tidak beralasan bahwa kalian tidak mengetahui hal itu,
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَوۡ تَقُولُوٓاْ إِنَّمَآ أَشۡرَكَ ءَابَآؤُنَا مِن قَبۡلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةٗ مِّنۢ بَعۡدِهِمۡۖ أَفَتُهۡلِكُنَا بِمَا فَعَلَ ٱلۡمُبۡطِلُونَ
atau supaya kalian tidak beralasan bahwa para leluhur kalianlah yang melanggar perjanjian itu kemudian menyekutukan Allah dengan sesuatu, sedangkan kalian hanya meniru praktik syirik yang kalian dapatkan dari para leluhur kalian. Lalu kalian berkata, 'Apakah Engkau -wahai Tuhan kami- akan menghukum kami dengan azab yang disebabkan perbuatan para leluhur kami yang membatalkan amal perbuatan mereka lantaran mereka telah menyekutukan Allah? Jadi, kami sama sekali tidak bersalah karena kami tidak tahu apa-apa dan karena kami hanya meniru para leluhur kami'."
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَكَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ ٱلۡأٓيَٰتِ وَلَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ
Sebagaimana Kami menjelaskan ayat-ayat tentang nasib yang menimpa umat-umat yang kafir itu, Kami juga menjelaskan ayat-ayat itu kepada mereka agar mereka mau meninggalkan perbuatan syirik mereka untuk beralih kepada ajaran tauhid dan menyembah kepada Allah semata, seperti yang tertuang di dalam perjanjian yang telah mereka buat sendiri untuk Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱتۡلُ عَلَيۡهِمۡ نَبَأَ ٱلَّذِيٓ ءَاتَيۡنَٰهُ ءَايَٰتِنَا فَٱنسَلَخَ مِنۡهَا فَأَتۡبَعَهُ ٱلشَّيۡطَٰنُ فَكَانَ مِنَ ٱلۡغَاوِينَ
Bacakanlah -wahai Rasul- kepada Bani Israil tentang kisah salah seorang dari mereka yang Kami beri ayat-ayat Kami, kemudian ia mengetahuinya dan memahaminya maksudnya dengan benar, tetapi ia tidak mau mengamalkannya, bahkan ia meninggalkannya dan melepaskan diri darinya. Lalu setan merangkul dirinya dan menjadi kawannya, sehingga ia pun menjadi orang yang sesat dan celaka setelah sebelumnya ia tergolong orang-orang yang mengikuti petunjuk dan selamat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَوۡ شِئۡنَا لَرَفَعۡنَٰهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُۥٓ أَخۡلَدَ إِلَى ٱلۡأَرۡضِ وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُۚ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ ٱلۡكَلۡبِ إِن تَحۡمِلۡ عَلَيۡهِ يَلۡهَثۡ أَوۡ تَتۡرُكۡهُ يَلۡهَثۚ ذَّٰلِكَ مَثَلُ ٱلۡقَوۡمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَاۚ فَٱقۡصُصِ ٱلۡقَصَصَ لَعَلَّهُمۡ يَتَفَكَّرُونَ
Sekiranya Kami hendak memberinya manfaat dari ayat-ayat itu di dunia niscaya Kami akan mengangkat derajatnya dengan memberinya bimbingan untuk mengamalkannya, sehingga derajatnya terangkat di dunia dan di akhirat. Akan tetapi, ia memilih sesuatu yang membuat martabatnya jatuh tatkala ia lebih cenderung kepada kesenangan duniawi. Ia lebih mengutamakan kepentingan dunianya daripada kepentingan akhiratnya dan memilih mengikuti kesenangan hawa nafsunya yang batil. Kerakusannya terhadap dunia tak ubahnya seperti anjing yang terus-menerus menjulurkan lidahnya setiap saat; saat posisi duduk ia akan menjulurkan lidahnya, dan ketika dihalau pun akan menjulurkan lidahnya. Itulah perumpamaan bagi orang-orang sesat yang mendustakan ayat-ayat Kami. Oleh karena itu, ceritakanlah -wahai Rasul- kisah-kisah tersebut kepada mereka agar mereka berpikir dan mau meninggalkan kekafiran serta kesesatan mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
سَآءَ مَثَلًا ٱلۡقَوۡمُ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَا وَأَنفُسَهُمۡ كَانُواْ يَظۡلِمُونَ
Ia tidak lebih buruk dari orang-orang yang mendustakan ayat-ayat dan bukti-bukti kekuasaan Kami karena dengan tindakan itu mereka telah menganiaya diri mereka sendiri dengan menjerumuskannya ke jurang kehancuran.
আরবি তাফসীরসমূহ:
مَن يَهۡدِ ٱللَّهُ فَهُوَ ٱلۡمُهۡتَدِيۖ وَمَن يُضۡلِلۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ
Barang siapa yang dibimbing oleh Allah ke jalan yang lurus maka ia termasuk orang yang benar-benar mendapatkan petunjuk. Sebaliknya, barang siapa yang dijauhkan oleh Allah dari jalan yang lurus maka orang-orang semacam itu adalah orang-orang yang benar-benar mengurangi kebahagiaan mereka sendiri. Mereka merugikan diri mereka sendiri dan merugikan keluarga mereka kelak di hari Kiamat. Ketahuilah bahwa itu adalah kerugian yang nyata.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• المقصود من إنزال الكتب السماوية العمل بمقتضاها لا تلاوتها باللسان وترتيلها فقط، فإن ذلك نَبْذ لها.
· Tujuan diturunkannya kitab-kitab suci dari langit ialah untuk diamalkan isinya bukan sekadar dibaca karena membaca kitab suci tanpa mengamalkannya sama dengan mencampakkannya.

• أن الله خلق في الإنسان من وقت تكوينه إدراك أدلة الوحدانية، فإذا كانت فطرته سليمة، ولم يدخل عليها ما يفسدها أدرك هذه الأدلة، وعمل بمقتضاها.
· Sesungguhnya sejak awal penciptaannya, Allah telah membekali manusia dengan kemampuan untuk memahami bukti-bukti keesaan-Nya. Jika fitrahnya masih sehat dan tidak terkotori oleh sesuatu yang merusaknya, pasti manusia mampu memahami bukti-bukti tersebut dan melaksanakan apa yang menjadi tuntutannya.

• في الآيات عبرة للموفَّقين للعمل بآيات القرآن؛ ليعلموا فضل الله عليهم في توفيقهم للعمل بها؛ لتزكو نفوسهم.
· Ayat-ayat di atas mengandung pelajaran berharga bagi orang-orang yang dikaruniai kemauan untuk mengamalkan ayat-ayat Al-Qur`ān, agar mereka menyadari anugerah yang Allah berikan kepada mereka dengan membimbing mereka untuk mengamalkan ayat-ayat Al-Qur`ān itu, supaya jiwa mereka menjadi bersih.

• في الآيات تلقين للمسلمين للتوجه إلى الله تعالى بطلب الهداية منه والعصمة من مزالق الضلال.
· Ayat-ayat di atas berisi bimbingan bagi orang-orang Islam untuk bersimpuh di hadapan Allah -Ta'ālā- untuk meminta petunjuk ke jalan yang benar dan memohon perlindungan dari jebakan kesesatan.

وَلَقَدۡ ذَرَأۡنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِۖ لَهُمۡ قُلُوبٞ لَّا يَفۡقَهُونَ بِهَا وَلَهُمۡ أَعۡيُنٞ لَّا يُبۡصِرُونَ بِهَا وَلَهُمۡ ءَاذَانٞ لَّا يَسۡمَعُونَ بِهَآۚ أُوْلَٰٓئِكَ كَٱلۡأَنۡعَٰمِ بَلۡ هُمۡ أَضَلُّۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡغَٰفِلُونَ
Sungguh Kami telah menciptakan banyak manusia dan jin untuk mengisi neraka Jahanam karena Kami mengetahui bahwa mereka akan melakukan apa yang dilakukan oleh para penghuni neraka. Mereka mempunyai hati tetapi tidak mau menggunakannya untuk memahami apa yang bermanfaat dan apa yang berbahaya bagi mereka. Mereka mempunyai mata tetapi mereka tidak mau menggunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di di dalam diri mereka dan yang ada di alam semesta untuk dijadikan sebagai pelajaran. Mereka juga mempunyai telinga tetapi mereka tidak mau menggunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah kemudian merenungkan apa yang terkandung di dalamnya. Mereka itu seperti binatang ternak yang tidak mempunyai akal, bahkan mereka lebih sesat dari binatang ternak. Mereka itu adalah orang-orang yang tidak mau beriman kepada Allah dan hari Akhir.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَاۖ وَذَرُواْ ٱلَّذِينَ يُلۡحِدُونَ فِيٓ أَسۡمَٰٓئِهِۦۚ سَيُجۡزَوۡنَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Allah mempunyai al-asmā` al-ḥusnā (nama-nama yang terbaik) yang menunjukkan keagungan dan kesempurnaan-Nya. Oleh karena itu, gunakanlah nama-nama itu untuk bertawasul kepada Allah dalam meminta sesuatu yang kalian inginkan dan pujilah Dia dengan menggunakan nama-nama terbaik tersebut. Tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari jalan yang benar dalam memperlakukan nama-nama itu, yaitu dengan menjadikannya sebagai nama untuk selain Allah, menafikannya dari Allah, menyelewengkan maknanya, atau menyerupakannya dengan selain Allah. Kami akan membalas orang-orang yang menyelewengkan nama-nama itu dari kebenaran dengan azab yang sangat pedih disebabkan apa yang telah mereka perbuat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمِمَّنۡ خَلَقۡنَآ أُمَّةٞ يَهۡدُونَ بِٱلۡحَقِّ وَبِهِۦ يَعۡدِلُونَ
 Di antara makhluk-makhluk Kami ada umat yang mendapatkan petunjuk dengan kebenaran dan mengajak orang lain kepadanya sehingga mereka pun mendapatkan petunjuk, dan dengan kebenaran itu pula mereka berlaku adil dan tidak curang dalam memutuskan perkara.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَٰتِنَا سَنَسۡتَدۡرِجُهُم مِّنۡ حَيۡثُ لَا يَعۡلَمُونَ
Adapun orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan tidak beriman kepadanya, melainkan ingkar kepadanya, Kami akan buka untuk mereka pintu-pintu rezeki, bukan untuk memuliakan mereka, tetapi untuk mengelabui mereka agar mereka terus melanjutkan kesesatan yang tengah mereka jalani, kemudian azab Kami akan menimpa di saat mereka jaya dan lengah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَأُمۡلِي لَهُمۡۚ إِنَّ كَيۡدِي مَتِينٌ
Aku juga menunda hukuman mereka sampai mereka mengira bahwa mereka tidak dihukum, sehingga mereka terus melanjutkan kedustaan dan kekafiran mereka hingga azab mereka dilipatgandakan. Sesungguhnya tipu daya-Ku sangat kuat, sehingga Aku memperlihatkan kebaikan kepada mereka, padahal Aku menghendaki kehinaan bagi mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَوَلَمۡ يَتَفَكَّرُواْۗ مَا بِصَاحِبِهِم مِّن جِنَّةٍۚ إِنۡ هُوَ إِلَّا نَذِيرٞ مُّبِينٌ
Tidakkah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan rasul-Nya itu mau berpikir dan menggunakan akal sehat mereka agar mereka mendapatkan kejelasan bahwa Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bukanlah orang gila, melainkan utusan dari Allah yang bertugas memberikan peringatan dengan jelas akan adanya azab Allah?
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَوَلَمۡ يَنظُرُواْ فِي مَلَكُوتِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا خَلَقَ ٱللَّهُ مِن شَيۡءٖ وَأَنۡ عَسَىٰٓ أَن يَكُونَ قَدِ ٱقۡتَرَبَ أَجَلُهُمۡۖ فَبِأَيِّ حَدِيثِۭ بَعۡدَهُۥ يُؤۡمِنُونَ
Tidakkah mereka mau memperhatikan kekuasaan Allah di langit dan di bumi dan melihat apa yang Allah ciptakan di dalamnya, seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain, dan memikirkan ajal mereka yang boleh jadi waktunya sudah dekat, kemudian mereka bertobat sebelum terlambat? Jika mereka tidak mau beriman kepada Al-Qur`ān dan isinya, baik berupa janji maupun ancaman, maka kitab apa lagi selain Al-Qur`ān yang akan mereka yakini?
আরবি তাফসীরসমূহ:
مَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَلَا هَادِيَ لَهُۥۚ وَيَذَرُهُمۡ فِي طُغۡيَٰنِهِمۡ يَعۡمَهُونَ
Barang siapa yang tidak diberi petunjuk oleh Allah kepada kebenaran dan Dia sesatkan dari jalan yang lurus, maka tidak ada seorang pun yang dapat menunjukkannya ke jalan yang benar dan Allah akan membiarkan mereka kebingungan tanpa arah di dalam kesesatan dan kekafiran mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرۡسَىٰهَاۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّيۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقۡتِهَآ إِلَّا هُوَۚ ثَقُلَتۡ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ لَا تَأۡتِيكُمۡ إِلَّا بَغۡتَةٗۗ يَسۡـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنۡهَاۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ
Orang-orang yang mendustakan serta ingkar kepada hari Kiamat bertanya kepadamu; kapan ia akan terjadi dan dapat diketahui? Katakanlah -wahai Muhammad-, “Pengetahuan tentang hal itu tidak ada padaku atau orang lain. Pengetahuan tentang hal itu hanya dimiliki oleh Allah semata. Tidak ada yang dapat memunculkannya pada waktu yang telah ditentukan untuknya kecuali Allah. Urusan kemunculannya adalah rahasia bagi seluruh penduduk langit dan bumi. Hari Kiamat tidak akan datang kepada kalian kecuali dengan tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu tentang hari Kiamat, menganggap seolah-olah kamu memiliki ambisi yang sangat kuat untuk mengetahuinya, padahal mereka tidak tahu bahwa kamu tidak bertanya (terus-menerus kepada Tuhanmu) tentang hari Kiamat itu karena kamu benar-benar mengetahui tentang siapa Tuhanmu. Katakanlah -wahai Muhammad- kepada mereka, “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu hanya dimiliki oleh Allah. Tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahui hal itu.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• خلق الله للبشر آلات الإدراك والعلم - القلوب والأعين والآذان - لتحصيل المنافع ودفع المضار.
· Allah membekali manusia dengan sejumlah alat -yaitu hati, mata dan telinga- untuk menangkap khabar dan menyerap ilmu pengetahuan agar dapat mendatangkan manfaat dan menghindari mudarat.

• الدعاء بأسماء الله الحسنى سبب في إجابة الدعاء، فيُدْعَى في كل مطلوب بما يناسب ذلك المطلوب، مثل: اللهمَّ تب عَلَيَّ يا تواب.
· Memanjatkan doa dengan cara menyebut nama-nama Allah yang terbaik (al-asmā` al-ḥusnā) dapat mempermudah terkabulnya doa tersebut. Namun, nama yang disebut hendaknya disesuaikan dengan apa yang diminta di dalam setiap doa. Misalnya, “Ya Allah! Terimalah tobatku, Ya Tawwāb (wahai Tuhan Yang Maha Menerima tobat).”

• التفكر في عظمة السماوات والأرض، والتوصل بهذا التفكر إلى أن الله تعالى هو المستحق للألوهية دون غيره؛ لأنه المنفرد بالصنع.
· Memikirkan kebesaran langit dan bumi dapat mengantarkan pada kesimpulan bahwa Allah -Ta'ālā- adalah satu-satunya tuhan yang berhak disembah karena Dialah satu-satunya pencipta alam semesta.

قُل لَّآ أَمۡلِكُ لِنَفۡسِي نَفۡعٗا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُۚ وَلَوۡ كُنتُ أَعۡلَمُ ٱلۡغَيۡبَ لَٱسۡتَكۡثَرۡتُ مِنَ ٱلۡخَيۡرِ وَمَا مَسَّنِيَ ٱلسُّوٓءُۚ إِنۡ أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٞ وَبَشِيرٞ لِّقَوۡمٖ يُؤۡمِنُونَ
Katakanlah -wahai Muhammad-, “Aku tidak punya kemampuan untuk mendatangkan manfaat bagi diriku sendiri, dan aku pun tak dapat menghindarkan diriku dari mara bahaya, kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah. Sesungguhnya semua itu berpulang kepada Allah dan aku juga tidak mengetahui apa pun selain apa yang Allah ajarkan kepadaku. Sebab itu, aku tidak mengetahui perkara yang gaib. Sekiranya aku mengetahui perkara yang gaib niscaya aku akan melakukan hal-hal yang kuketahui dapat mendatangkan keuntungan bagiku dan menghindarkan diriku dari kerugian, karena (jika demikian) aku akan mengetahui segala sesuatu sebelum terjadi dan mengetahui hasil akhirnya. Aku bukanlah siapa-siapa melainkan utusan dari Allah. Aku memperingatkan akan adanya siksa Allah yang sangat pedih dan memberikan kabar gembira akan adanya balasan yang mulia bagi orang-orang yang beriman bahwa aku adalah utusan Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- dan mereka membenarkan ajaran yang kubawa.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ هُوَ ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٖ وَٰحِدَةٖ وَجَعَلَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا لِيَسۡكُنَ إِلَيۡهَاۖ فَلَمَّا تَغَشَّىٰهَا حَمَلَتۡ حَمۡلًا خَفِيفٗا فَمَرَّتۡ بِهِۦۖ فَلَمَّآ أَثۡقَلَت دَّعَوَا ٱللَّهَ رَبَّهُمَا لَئِنۡ ءَاتَيۡتَنَا صَٰلِحٗا لَّنَكُونَنَّ مِنَ ٱلشَّٰكِرِينَ
Dialah yang telah menciptakan kalian -wahai kaum laki-laki dan wanita- dari satu jiwa, yaitu Adam -‘alaihissalām-. Lalu dari Adam -‘alaihissalām- itulah Dia menciptakan istrinya, Hawa. Dia menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam agar ia merasa damai dan tenteram di sisi istrinya. Lalu tatkala seorang suami mencampuri istrinya ia pun mengandung dengan kondisi kehamilan yang ringan sehingga ia tidak merasakannya karena masih pada fase awal kehamilannya. Dalam kondisi kehamilan seperti itu ia terus beraktivitas seperti biasa tanpa kendala. Kemudian tatkala ia merasa berat dengan kehamilannya karena perutnya yang terus membesar keduanya memanjatkan doa kepada Tuhan mereka berdua seraya berkata, “Sungguh, jika Engkau -ya Tuhan kami- memberi kami anak dengan fisik yang baik dan sempurna niscaya kami benar-benar akan bersyukur atas segala nikmat yang Engkau berikan kepada kami.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَلَمَّآ ءَاتَىٰهُمَا صَٰلِحٗا جَعَلَا لَهُۥ شُرَكَآءَ فِيمَآ ءَاتَىٰهُمَاۚ فَتَعَٰلَى ٱللَّهُ عَمَّا يُشۡرِكُونَ
Lalu tatkala Allah mengabulkan doa mereka berdua dan memberi mereka seorang anak yang baik sebagaimana doa yang mereka panjatkan, tiba-tiba keduanya menyekutukan Allah dengan sembahan-sembahan lain-Nya terkait apa yang Allah berikan kepada mereka berdua. Mereka menjadikan anak mereka sebagai hamba bagi selain Allah dan memberi nama anak mereka 'Abdul-Ḥāriṡ (hamba petani). Mahatinggi Allah dan Mahasuci Dia dari segala sesuatu yang dijadikan sekutu bagi-Nya karena Dialah satu-satu-Nya pemilik sifat rubūbiyyah (ketuhanan) dan ulūhiyyah (keilahian).
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَيُشۡرِكُونَ مَا لَا يَخۡلُقُ شَيۡـٔٗا وَهُمۡ يُخۡلَقُونَ
Apakah mereka menjadikan berhala-berhala itu dan lainnya sebagai sekutu-sekutu bagi Allah dalam beribadah, sedangkan mereka tahu bahwa berhala-berhala dan yang lainnya itu tidak pernah menciptakan sesuatu yang membuatnya berhak disembah karena berhala-berhala itu adalah makhluk yang diciptakan? Jadi, bagaimana mungkin mereka menjadikan berhala-berhala itu sebagai sekutu-sekutu bagi Allah?!
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَا يَسۡتَطِيعُونَ لَهُمۡ نَصۡرٗا وَلَآ أَنفُسَهُمۡ يَنصُرُونَ
 Sesembahan-sesembahan selain Allah itu tidak mampu menolong orang yang menyembahnya, bahkan tidak mampu menolong dirinya sendiri. Maka kenapa mereka masih menyembahnya?
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِن تَدۡعُوهُمۡ إِلَى ٱلۡهُدَىٰ لَا يَتَّبِعُوكُمۡۚ سَوَآءٌ عَلَيۡكُمۡ أَدَعَوۡتُمُوهُمۡ أَمۡ أَنتُمۡ صَٰمِتُونَ
Jika kalian -wahai orang-orang musyrik- mengajak berhala-berhala yang kalian jadikan sebagai sembahan selain Allah itu ke jalan yang benar, pasti mereka tidak akan menyambut ajakan kalian dan tidak akan mau mengikuti kemauan kalian. Jadi, akan sama saja bagi mereka antara kalian mengajak mereka atau diam saja karena mereka tidak lebih dari benda-benda mati yang tidak bisa berpikir, mendengar, maupun berbicara.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّ ٱلَّذِينَ تَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ عِبَادٌ أَمۡثَالُكُمۡۖ فَٱدۡعُوهُمۡ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لَكُمۡ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ
Sesungguhnya berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah itu -wahai orang-orang musyrik- adalah makhluk yang diciptakan dan dimiliki oleh Allah. Jadi, mereka itu adalah makhluk ciptaan Allah seperti kalian, bahkan kondisi kalian lebih baik dari mereka karena kalian adalah makhluk hidup yang bisa berbicara, berjalan, mendengar, dan melihat, sedangkan berhala-berhala kalian itu tidak demikian keadaannya. Sebab itu, cobalah kalian memanggil mereka dan persilakan mereka menjawabnya jika memang benar anggapan kalian tentang mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَلَهُمۡ أَرۡجُلٞ يَمۡشُونَ بِهَآۖ أَمۡ لَهُمۡ أَيۡدٖ يَبۡطِشُونَ بِهَآۖ أَمۡ لَهُمۡ أَعۡيُنٞ يُبۡصِرُونَ بِهَآۖ أَمۡ لَهُمۡ ءَاذَانٞ يَسۡمَعُونَ بِهَاۗ قُلِ ٱدۡعُواْ شُرَكَآءَكُمۡ ثُمَّ كِيدُونِ فَلَا تُنظِرُونِ
Apakah berhala-berhala yang kalian jadikan sembahan itu mempunyai kaki untuk berjalan guna memenuhi kebutuhan kalian? Apakah mereka mempunyai tangan untuk melindungi kalian dengan kekuatannya? Apakah mereka mempunyai mata untuk melihat sehingga mampu memberitahukan hal yang tidak bisa kalian lihat? Atau apakah mereka mempunyai telinga untuk mendengar hal yang tersembunyi dari kalian lantas menyampaikannya kepada kalian? Jika memang semuanya itu tidak berfungsi, bagaimana mungkin kalian menyembahnya dengan harapan kalian akan mendapatkan manfaat dan terhindar dari mudarat? Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Panggillah berhala-berhala yang kalian anggap setara dengan Allah, kemudian buatlah rekayasa untuk mencelakakanku, dan jangan memberiku kesempatan untuk menghindar.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• في الآيات بيان جهل من يقصد النبي صلى الله عليه وسلم ويدعوه لحصول نفع أو دفع ضر؛ لأن النفع إنما يحصل من قِبَلِ ما أرسل به من البشارة والنذارة.
· Ayat-ayat di atas mengandung penjelasan bahwa orang yang mendatangi Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan memanjatkan doa kepadanya untuk mendatangkan manfaat dan menghindarkan mudarat adalah orang-orang bodoh; karena manfaat yang bisa didapatkan dari beliau hanyalah ajaran agama yang beliau bawa.

• جعل الله بمنَّته من نوع الرجل زوجه؛ ليألفها ولا يجفو قربها ويأنس بها؛ لتتحقق الحكمة الإلهية في التناسل.
· Dengan nikmat-Nya, Allah menganugerahkan pada laki-laki seorang istri yang berasal dari bangsa yang sama agar dia merasa damai dan tenteram saat berada di dekatnya untuk mewujudkan hikmah ilahiah dalam bereproduksi.

• لا يليق بالأفضل الأكمل الأشرف من المخلوقات وهو الإنسان أن يشتغل بعبادة الأخس والأرذل من الحجارة والخشب وغيرها من الآلهة الباطلة.
· Tidak layak makhluk yang lebih utama, lebih sempurna, dan lebih mulia -yaitu manusia- menyembah makhluk yang lebih rendah dan lebih hina, seperti batu, kayu, dan lain-lain yang dipertuhankan secara batil.

إِنَّ وَلِـِّۧيَ ٱللَّهُ ٱلَّذِي نَزَّلَ ٱلۡكِتَٰبَۖ وَهُوَ يَتَوَلَّى ٱلصَّٰلِحِينَ
Sesungguhnya penolongku adalah Allah yang senantiasa menjagaku, sehingga aku tidak pernah berharap kepada selain Allah dan aku tidak takut sedikit pun pada berhala-berhala kalian karena Allahlah yang telah menurunkan Al-Qur`ān kepadaku sebagai petunjuk bagi umat manusia. Dia pulalah yang melindungi orang-orang saleh di antara hamba-hamba-Nya, serta menjaga dan menolong mereka."
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱلَّذِينَ تَدۡعُونَ مِن دُونِهِۦ لَا يَسۡتَطِيعُونَ نَصۡرَكُمۡ وَلَآ أَنفُسَهُمۡ يَنصُرُونَ
Berhala-berhala yang kalian berdoa kepadanya selain Allah itu -wahai orang-orang musyrik- tidak kuasa menolong kalian dan tidak mampu menolong diri mereka sendiri. Mereka lemah tak berdaya. Lalu bagaimana mungkin kalian berdoa kepada mereka selain Allah?!
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِن تَدۡعُوهُمۡ إِلَى ٱلۡهُدَىٰ لَا يَسۡمَعُواْۖ وَتَرَىٰهُمۡ يَنظُرُونَ إِلَيۡكَ وَهُمۡ لَا يُبۡصِرُونَ
Jika kalian -wahai orang-orang musyrik- mengajak berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah itu ke jalan yang benar mereka pasti tidak mendengar ajakanmu, dan kalian akan melihat mereka menyambutmu dengan mata buatan yang mati dan tidak bisa melihat. Dahulu mereka membuat patung-patung dalam bentuk manusia atau hewan. Patung-patung buatan mereka itu mempunyai tangan, kaki, dan mata. Tetapi, patung-patung itu tetap benda mati yang tidak hidup dan tidak bisa bergerak.
আরবি তাফসীরসমূহ:
خُذِ ٱلۡعَفۡوَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡعُرۡفِ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡجَٰهِلِينَ
Terimalah -wahai Rasul- perbuatan dan perangai yang mampu dan mudah dilakukan oleh manusia. Jangan membebani mereka dengan sesuatu yang sulit diterima oleh tabiat mereka karena hal itu akan membuat mereka menjauh darimu. Berikanlah mereka perintah dengan kata-kata yang sangat lembut dan tindakan yang baik dan abaikanlah orang-orang yang bodoh; jangan membalas kebodohan mereka dengan tindakan serupa. Siapa yang menyakitimu jangan kamu balas dengan menyakitinya dan siapa yang kikir kepadamu jangan kamu balas dengan kikir kepadanya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ نَزۡغٞ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِۚ إِنَّهُۥ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Jika kamu -wahai Rasul- merasa bahwa setan menggodamu atau menghalang-halangimu agar tidak berbuat baik maka berlindunglah kepada Allah karena Dia Maha Mendengar ucapanmu dan Maha Mengetahui usahamu untuk meminta perlindungan, sehingga Dia akan melindungimu dari gangguan setan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ إِذَا مَسَّهُمۡ طَٰٓئِفٞ مِّنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ تَذَكَّرُواْ فَإِذَا هُم مُّبۡصِرُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya apabila mereka tergoda oleh bisikan setan kemudian berbuat dosa niscaya mereka akan teringat pada kebesaran Allah, hukuman yang akan diberikan oleh-Nya kepada orang-orang yang durhaka, dan ganjaran yang disediakan-Nya bagi orang-orang yang taat kepada-Nya. Kemudian mereka akan bertobat dari dosa-dosa dan kembali ke jalan Tuhan mereka, lalu tiba-tiba mereka istikamah di jalan yang benar, menyadari kesalahan yang telah mereka perbuat, dan berhenti melakukannya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِخۡوَٰنُهُمۡ يَمُدُّونَهُمۡ فِي ٱلۡغَيِّ ثُمَّ لَا يُقۡصِرُونَ
Teman-teman setan yaitu orang-orang jahat dan orang-orang kafir senantiasa dibantu oleh setan untuk terus berada di dalam kesesatan dengan perbuatan dosa demi dosa, tidak akan menyerah. Setan-setan tidak pernah berhenti menyesatkan, sedangkan orang-orang jahat tidak pernah berhenti tunduk kepada setan dan berbuat jahat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذَا لَمۡ تَأۡتِهِم بِـَٔايَةٖ قَالُواْ لَوۡلَا ٱجۡتَبَيۡتَهَاۚ قُلۡ إِنَّمَآ أَتَّبِعُ مَا يُوحَىٰٓ إِلَيَّ مِن رَّبِّيۚ هَٰذَا بَصَآئِرُ مِن رَّبِّكُمۡ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٞ لِّقَوۡمٖ يُؤۡمِنُونَ
Apabila kamu -wahai Rasul- datang dengan membawa ayat, mereka mendustakannya dan berpaling darinya. Namun, apabila kamu datang tanpa membawa ayat, mereka berkata, “Mengapa kamu tidak membuat ayat sendiri?” Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul-, “Aku tidak berhak membuat ayat menurut kemauanku sendiri. Aku hanya mengikuti apa yang Allah wahyukan kepadaku. Al-Qur`ān yang kubacakan kepada kalian ini adalah hujah dan bukti yang berasal dari Allah, pencipta kalian dan pengatur urusan kalian, serta petunjuk dan rahmat bagi hamba-hamba-Nya yang beriman, sedangkan orang-orang yang tidak beriman adalah orang-orang yang sesat dan celaka.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذَا قُرِئَ ٱلۡقُرۡءَانُ فَٱسۡتَمِعُواْ لَهُۥ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
Apabila Al-Qur`ān dibaca maka dengarkanlah bacaannya dengan seksama, jangan berbicara atau menyibukkan diri dengan hal lain agar kalian mendapatkan rahmat Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱذۡكُر رَّبَّكَ فِي نَفۡسِكَ تَضَرُّعٗا وَخِيفَةٗ وَدُونَ ٱلۡجَهۡرِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ بِٱلۡغُدُوِّ وَٱلۡأٓصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡغَٰفِلِينَ
Sebutlah -wahai Rasul- nama Allah, Tuhanmu, dengan khusyuk, rendah hati, dan disertai rasa takut, dan panjatkanlah doamu dengan suara yang sedang, antara keras dan lirih di pagi hari dan petang hari, mengingat keutamaan dua waktu ini, serta janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai dari mengingat Allah -Ta'ālā-.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّ ٱلَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ لَا يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِهِۦ وَيُسَبِّحُونَهُۥ وَلَهُۥ يَسۡجُدُونَۤ۩
Sesungguhnya para malaikat yang ada di sisi Tuhanmu -wahai Rasul- tidak segan untuk beribadah kepada Allah -Subḥānahu-. Bahkan mereka senantiasa tunduk dan patuh kepada-Nya tanpa henti. Mereka terus menyucikan-Nya dari segala sesuatu yang tidak pantas bagi-Nya siang dan malam dan hanya kepada-Nya mereka bersujud.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• في الآيات بشارة للمسلمين المستقيمين على صراط نبيهم صلى الله عليه وسلم بأن ينصرهم الله كما نصر نبيه وأولياءه.
· Wajib bagi orang yang berakal untuk menyembah Allah -Ta'ālā- karena hanya Dialah yang memberikan padanya manfaat agamawi dengan menurunkan kitab suci yang mengandung ilmu-ilmu mulia dalam persoalan agama, serta manfaat duniawi dengan melindungi, menjaga, dan memenangkan hamba-hamba-Nya yang saleh; sehingga mereka pun tak akan mendapatkan mara bahaya dari permusuhan orang-orang yang memusuhi mereka.

• في الآيات جماع الأخلاق، فعلى العبد أن يعفو عمن ظلمه، ويعطي من حرمه، ويصل من قطعه.
· Ayat-ayat di atas berisi kabar gembira bagi orang-orang Islam yang berjalan lurus di jalan Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, yaitu bahwa Allah akan menolong mereka sebagaimana Dia menolong Nabi-Nya dan para wali-Nya.

• على العبد إذا مَسَّه سوء من الشيطان - فأذنب بفعل محرم، أو ترك واجب - أن يستغفر الله تعالى، ويستدرك ما فرط منه بالتوبة النصوح والحسنات الماحية.
· Ayat-ayat di atas berisi kumpulan akhlak yang baik. Oleh karena itu, seorang hamba harus memaafkan orang yang menzaliminya, memberi orang yang kikir kepadanya, dan menyambung tali persaudaraan dengan orang yang memutuskannya.

• الواجب على العاقل عبادة الله تعالى؛ لأنه هو الذي يحقق له منافع الدين بإنزال الكتاب المشتمل على العلوم العظيمة في الدّين، ومنافع الدنيا بتولّي الصالحين من عباده وحفظه لهم ونصرته إياهم، فلا تضرهم عداوة من عاداهم.
· Seorang hamba jika diganggu oleh setan sehingga dia berdosa dengan melakukan perbuatan haram atau meninggalkan perbuatan wajib maka hendaklah dia segera meminta ampun dan mengerjakan apa yang ditinggalkannya disertai dengan tobat nasuha dan perbuatan baik yang bisa menghapus dosa-dosanya.

 
অর্থসমূহের অনুবাদ সূরা: সূরা আল-আরাফ
সূরাসমূহের সূচী পৃষ্ঠার নাম্বার
 
কুরআনুল কারীমের অর্থসমূহের অনুবাদ - কুরআনুল কারীমের সংক্ষিপ্ত তাফসীরের ইন্দোনেশীয় ভাষায় অনুবাদ। - অনুবাদসমূহের সূচী

কুরআনুল কারীমের সংক্ষিপ্ত তাফসীরের ইন্দোনেশীয় ভাষায় অনুবাদ। মারকাযু তাফসীর লিদ-দিরাসাতিল কুরআনিয়্যাহ থেকে প্রকাশিত।

বন্ধ