কুরআনুল কারীমের অর্থসমূহের অনুবাদ - কুরআনুল কারীমের সংক্ষিপ্ত তাফসীরের ইন্দোনেশীয় ভাষায় অনুবাদ। * - অনুবাদসমূহের সূচী


অর্থসমূহের অনুবাদ সূরা: সূরা আত-তাওবা   আয়াত:

Surah At-Taubah

সূরার কতক উদ্দেশ্য:
البراءة من المشركين والمنافقين وجهادهم، وفتح باب التوبة للتائبين.
Berlepas diri dari kaum musyrikin dan munafikin, dan berjihad melawan mereka, serta terbukanya pintu tobat bagi mereka yang bertobat.

بَرَآءَةٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦٓ إِلَى ٱلَّذِينَ عَٰهَدتُّم مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ
Ini adalah pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya, dan pengumuman untuk kalian -wahai kaum muslimin- tentang berakhirnya perjanjian-perjanjian yang kalian buat dengan orang-orang musyrik di Jazirah Arab.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَسِيحُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ أَرۡبَعَةَ أَشۡهُرٖ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّكُمۡ غَيۡرُ مُعۡجِزِي ٱللَّهِ وَأَنَّ ٱللَّهَ مُخۡزِي ٱلۡكَٰفِرِينَ
Oleh karena itu, berjalanlah kalian -wahai orang-orang musyrik- di muka bumi dengan aman selama empat bulan. Setelah itu, tidak ada lagi perjanjian dan jaminan keamanan bagi kalian. Yakinlah bahwa kalian tidak akan luput dari azab dan hukuman Allah jika kalian tetap melanjutkan kekafiran kalian kepada Allah dan yakinlah bahwa Allah akan menistakan orang-orang kafir dengan menjadikan mereka sebagai sasaran pembunuhan dan penawanan di dunia, dan memasukkan mereka ke dalam neraka di hari Kiamat kelak. Pengumuman ini juga mencakup orang-orang yang melanggar janji mereka dan orang-orang yang memiliki waktu perjanjian tak terbatas. Namun, bagi mereka yang memiliki waktu perjanjian terbatas, meskipun batas waktunya lebih dari empat bulan maka perjanjian tersebut harus dijalankan sampai batas waktu yang telah disepakati.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَأَذَٰنٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦٓ إِلَى ٱلنَّاسِ يَوۡمَ ٱلۡحَجِّ ٱلۡأَكۡبَرِ أَنَّ ٱللَّهَ بَرِيٓءٞ مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ وَرَسُولُهُۥۚ فَإِن تُبۡتُمۡ فَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۖ وَإِن تَوَلَّيۡتُمۡ فَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّكُمۡ غَيۡرُ مُعۡجِزِي ٱللَّهِۗ وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
Pengumuman dari Allah serta pengumuman dari Rasul-Nya kepada seluruh manusia pada hari Idul Adha bahwasanya Allah -Subḥānahu- berlepas diri dari orang-orang musyrik dan bahwa Rasul-Nya juga berlepas diri dari mereka. Jika kalian -wahai orang-orang musyrik- bertobat dari kemusyrikan maka tobat kalian itu akan lebih baik bagi kalian. Namun, jika kalian enggan bertobat maka yakinlah bahwa kalian tidak akan bisa melarikan diri dari Allah dan tidak akan luput dari hukuman-Nya. Sampaikanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang kafir kepada Allah tentang hal buruk yang akan menimpa mereka, yaitu azab sangat pedih yang menanti mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِلَّا ٱلَّذِينَ عَٰهَدتُّم مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ ثُمَّ لَمۡ يَنقُصُوكُمۡ شَيۡـٔٗا وَلَمۡ يُظَٰهِرُواْ عَلَيۡكُمۡ أَحَدٗا فَأَتِمُّوٓاْ إِلَيۡهِمۡ عَهۡدَهُمۡ إِلَىٰ مُدَّتِهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَّقِينَ
 Kecuali orang-orang musyrik yang membuat perjanjian dengan kalian lalu mereka menepati janji mereka dan tidak pernah melanggarnya. Mereka ini mendapat pengecualian dari ketentuan hukum di atas. Untuk mereka penuhilah perjanjian mereka sampai batas waktunya berakhir. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya, termasuk menepati janji, dan menjauhi larangan-larangan-Nya, termasuk mengkhianati janji.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَإِذَا ٱنسَلَخَ ٱلۡأَشۡهُرُ ٱلۡحُرُمُ فَٱقۡتُلُواْ ٱلۡمُشۡرِكِينَ حَيۡثُ وَجَدتُّمُوهُمۡ وَخُذُوهُمۡ وَٱحۡصُرُوهُمۡ وَٱقۡعُدُواْ لَهُمۡ كُلَّ مَرۡصَدٖۚ فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُاْ ٱلزَّكَوٰةَ فَخَلُّواْ سَبِيلَهُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
Apabila bulan-bulan haram, yang di dalamnya kalian memberikan jaminan keamanan kepada musuh-musuh kalian, telah berakhir maka bunuhlah orang-orang musyrik di mana pun kalian menemukan mereka, tawanlah mereka, kepunglah mereka di benteng-benteng mereka, dan intailah mereka di jalan-jalan mereka. Jika mereka bertobat kepada Allah dari kemusyrikan mereka, mendirikan salat, dan membayarkan zakat harta mereka maka mereka menjadi saudara-saudara kalian dalam agama Islam, sebab itu berhentilah memerangi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِنۡ أَحَدٞ مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ ٱسۡتَجَارَكَ فَأَجِرۡهُ حَتَّىٰ يَسۡمَعَ كَلَٰمَ ٱللَّهِ ثُمَّ أَبۡلِغۡهُ مَأۡمَنَهُۥۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٞ لَّا يَعۡلَمُونَ
  Jika ada orang musyrik yang halal darah dan hartanya menemuimu -wahai Rasul- dan meminta perlindungan kepadamu, maka penuhilah permintaannya agar ia mendengar (bacaan) Al-Qur`ān, kemudian kirimlah ia ke tempat yang aman baginya. Hal itu karena orang-orang kafir adalah kaum yang tidak mengetahui hakikat (fakta yang sebenarnya) agama ini. Jika mereka mengetahuinya melalui bacaan Al-Qur`ān yang didengarnya boleh jadi mereka mendapatkan hidayah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• في الآيات دليل واضح على حرص الإسلام على تسوية العلاقات الخارجية مع الأعداء على أساس من السّلم والأمن والتّفاهم.
· Ayat-ayat di atas secara gamblang menunjukkan bahwa Islam berupaya keras menjaga keseimbangan hubungan luar negerinya dengan pihak musuh berdasarkan prinsip-prinsip perdamaian, keamanan dan kesepahaman.

• الإسلام يُقَدِّر العهود، ويوجب الوفاء بها، ويجعل حفظها نابعًا من الإيمان، وملازمًا لتقوى الله تعالى.
· Islam sangat menghargai perjanjian dan mewajibkan umatnya untuk menepatinya, bahwa menganggap tindakan menjaga perjanjian sebagai buah dari keimanan dan konsekuensi dari ketakwaan kepada Allah -Ta'ālā-.

• أَنَّ إقامة الصّلاة وإيتاء الزّكاة دليل على الإسلام، وأنهما يعصمان الدّم والمال، ويوجبان لمن يؤدّيهما حقوق المسلمين من حفظ دمه وماله إلا بحق الإسلام؛ كارتكاب ما يوجب القتل من قتل النفس البريئة، وزنى الزّاني المُحْصَن، والرّدّة إلى الكفر بعد الإيمان.
· Mendirikan salat dan membayar zakat merupakan tanda keislaman seseorang. Keduanya dapat melindungi darah dan harta seseorang. Orang yang melaksanakan keduanya harus dipenuhi hak-haknya sebagai seorang muslim, yaitu dilindungi darah dan hartanya, kecuali ada alasan yang dibenarkan dalam Islam, seperti melakukan perbuatan yang membuat pelakunya diancam dengan hukuman mati, seperti membunuh orang yang tidak bersalah, perbuatan zina yang dilakukan oleh orang yang sudah menikah, dan murtad menjadi kafir setelah beriman.

• مشروعيّة الأمان؛ أي: جواز تأمين الحربي إذا طلبه من المسلمين؛ ليسمع ما يدلّ على صحّة الإسلام، وفي هذا سماحة وتكريم في معاملة الكفار، ودليل على إيثار السِّلم.
· Disyariatkannya memberi jaminan keamanan, yaitu boleh memberikan jaminan keamanan bagi seorang kafir harbi apabila ia memintanya kepada orang Islam supaya ia dapat mendengar penjelasan tentang kebenaran agama Islam. Syariat ini mengandung unsur toleransi dan sikap menghormati orang-orang kafir. Ini menunjukkan bahwa Islam lebih mengutamakan perdamaian.

كَيۡفَ يَكُونُ لِلۡمُشۡرِكِينَ عَهۡدٌ عِندَ ٱللَّهِ وَعِندَ رَسُولِهِۦٓ إِلَّا ٱلَّذِينَ عَٰهَدتُّمۡ عِندَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِۖ فَمَا ٱسۡتَقَٰمُواْ لَكُمۡ فَٱسۡتَقِيمُواْ لَهُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَّقِينَ
Orang-orang yang menyekutukan Allah dengan sesuatu tidak dibenarkan memiliki perjanjian damai dan jaminan keamanan di sisi Allah dan Rasul-Nya, kecuali perjanjian yang kalian -wahai orang-orang Islam- adakan bersama orang-orang musyrik itu di dekat Masjidilharam dalam Perjanjian Hudaibiyah. Sepanjang mereka menghormati perjanjian yang kalian buat dengan mereka itu dan tidak melanggarnya maka kalian pun harus menghormatinya dan tidak boleh melanggarnya. Sesungguhnya Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang bertakwa, yaitu yang menjalankan perintah-perintah-Nya, dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
كَيۡفَ وَإِن يَظۡهَرُواْ عَلَيۡكُمۡ لَا يَرۡقُبُواْ فِيكُمۡ إِلّٗا وَلَا ذِمَّةٗۚ يُرۡضُونَكُم بِأَفۡوَٰهِهِمۡ وَتَأۡبَىٰ قُلُوبُهُمۡ وَأَكۡثَرُهُمۡ فَٰسِقُونَ
Bagaimana mungkin mereka memiliki perjanjian damai dan jaminan keamanan, sedangkan mereka adalah musuh kalian? Dan sekiranya mereka berhasil mengalahkan kalian pasti mereka tidak akan mengacuhkan Allah, hubungan kekerabatan maupun perjanjian apa pun dalam memperlakukan kalian, melainkan mereka akan menimpakan azab yang sangat buruk kepada kalian. Mereka menyenangkan hati kalian dengan kata-kata manis yang mereka ucapkan, sedangkan hati mereka tidak sejalan dengan mulut mereka. Mereka tidak pernah menepati apa yang mereka ucapkan dan kebanyakan dari mereka tidak taat kepada Allah, karena mereka suka melanggar perjanjian.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱشۡتَرَوۡاْ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ ثَمَنٗا قَلِيلٗا فَصَدُّواْ عَن سَبِيلِهِۦٓۚ إِنَّهُمۡ سَآءَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Mereka menukar dan mengganti kesediaan mereka untuk mengikuti ayat-ayat Allah, termasuk menepati janji dengan harga yang sangat murah, yaitu berupa harta dunia yang mereka gunakan untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasan hati mereka. Mereka menghalang-halangi diri mereka sendiri dari kebenaran dan berpaling darinya, serta menghalang-halangi orang lain dari kebenaran. Sungguh buruk perbuatan yang telah mereka lakukan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَا يَرۡقُبُونَ فِي مُؤۡمِنٍ إِلّٗا وَلَا ذِمَّةٗۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُعۡتَدُونَ
Mereka tidak mengacuhkan Allah, hubungan kekerabatan, dan perjanjian apa pun dalam memperlakukan orang mukmin karena mereka menyimpan rasa permusuhan kepadanya. Mereka melanggar batas-batas Allah karena mereka adalah orang-orang yang zalim dan melampaui batas.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُاْ ٱلزَّكَوٰةَ فَإِخۡوَٰنُكُمۡ فِي ٱلدِّينِۗ وَنُفَصِّلُ ٱلۡأٓيَٰتِ لِقَوۡمٖ يَعۡلَمُونَ
Jika kemudian mereka bertobat kepada Allah dari kekafiran dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan salat, dan membayarkan zakat harta mereka maka mereka menjadi orang Islam dan menjadi saudara-saudara kalian yang seiman. Mereka mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan kalian dan kalian tidak boleh memerangi mereka karena keislaman mereka telah melindungi darah, harta, serta kehormatan mereka. Kami menerangkan dan menjelaskan ayat-ayat Kami kepada orang-orang yang mengerti karena merekalah yang bisa mendapatkan manfaat darinya dan membagikan manfaat itu kepada orang lain.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِن نَّكَثُوٓاْ أَيۡمَٰنَهُم مِّنۢ بَعۡدِ عَهۡدِهِمۡ وَطَعَنُواْ فِي دِينِكُمۡ فَقَٰتِلُوٓاْ أَئِمَّةَ ٱلۡكُفۡرِ إِنَّهُمۡ لَآ أَيۡمَٰنَ لَهُمۡ لَعَلَّهُمۡ يَنتَهُونَ
Jika orang-orang musyrik yang telah mengadakan perjanjian damai dengan kalian sampai batas waktu tertentu itu melanggar perjanjian mereka dan menghina agama kalian, maka perangilah mereka. Mereka adalah para pemimpin dan pemuka kekafiran. Mereka tidak memiliki perjanjian yang dapat melindungi darah mereka. Perangilah mereka agar mereka berhenti dari kekafiran mereka, berhenti melanggar perjanjian mereka dan berhenti menghina agama kalian.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَلَا تُقَٰتِلُونَ قَوۡمٗا نَّكَثُوٓاْ أَيۡمَٰنَهُمۡ وَهَمُّواْ بِإِخۡرَاجِ ٱلرَّسُولِ وَهُم بَدَءُوكُمۡ أَوَّلَ مَرَّةٍۚ أَتَخۡشَوۡنَهُمۡۚ فَٱللَّهُ أَحَقُّ أَن تَخۡشَوۡهُ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ
Mengapa kalian -wahai orang-orang mukmin- tidak memerangi orang-orang yang melanggar perjanjian mereka dan melakukan persekongkolan di Dār an-Nadwah untuk mengusir Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dari Kota Makkah, dan mereka telah memulai perang dengan kalian ketika mereka membantu suku Bakr, sekutu Quraisy untuk menyerang suku Khuzā’ah, sekutu Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-?! Apakah kalian takut kepada mereka sehingga kalian tidak berani berperang melawan mereka? Allah -Subḥānahu- lebih berhak kalian takuti jika kalian benar-benar beriman kepada-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• دلَّت الآيات على أن قتال المشركين الناكثين العهد كان لأسباب كثيرة، أهمها: نقضهم العهد.
· Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa perang melawan orang-orang musyrik yang melanggar perjanjian dapat terjadi karena banyak sebab, di antara yang paling penting ialah karena mereka melanggar perjanjian.

• في الآيات دليل على أن من امتنع من أداء الصلاة أو الزكاة فإنه يُقاتَل حتى يؤديهما، كما فعل أبو بكر رضي الله عنه.
· Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa orang yang enggan menunaikan salat dan membayar zakat dapat diperangi sampai ia mau menunaikannya, sebagaimana dilaksanakan oleh Khalifah Abu Bakar -raḍiyallāhu 'anhu-.

• استدل بعض العلماء بقوله تعالى:﴿وَطَعَنُوا فِي دِينِكُمْ﴾ على وجوب قتل كل من طعن في الدّين عامدًا مستهزئًا به.
· Sebagian ulama menjadikan firman Allah -Ta'ālā-: “dan menghina agama kalian” sebagai dalil yang mewajibkan hukuman mati bagi setiap orang yang menghina agama (Islam) secara sengaja.

• في الآيات دلالة على أن المؤمن الذي يخشى الله وحده يجب أن يكون أشجع الناس وأجرأهم على القتال.
· Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa orang mukmin yang takut hanya kepada Allah pasti lebih berani untuk maju ke medan perang.

قَٰتِلُوهُمۡ يُعَذِّبۡهُمُ ٱللَّهُ بِأَيۡدِيكُمۡ وَيُخۡزِهِمۡ وَيَنصُرۡكُمۡ عَلَيۡهِمۡ وَيَشۡفِ صُدُورَ قَوۡمٖ مُّؤۡمِنِينَ
Perangilah -wahai orang-orang mukmin- orang-orang musyrik itu. Jika kalian memerangi mereka niscaya Allah akan mengazab mereka melalui tangan kalian, yaitu kalian akan membunuh dan menghinakan mereka dengan kekalahan dan menjadikan mereka sebagai tawanan perang. Allah akan menolong kalian untuk mengalahkan mereka dengan memberikan kemenangan kepada kalian, serta Dia akan memuaskan hati orang-orang mukmin yang belum pernah menyaksikan perang dengan apa yang dialami oleh musuh mereka, yaitu terbunuh, tertawan, dan kalah dari orang-orang mukmin, serta keberhasilan orang-orang mukmin mengalahkan mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَيُذۡهِبۡ غَيۡظَ قُلُوبِهِمۡۗ وَيَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَىٰ مَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Allah juga menjauhkan amarah dari hati hamba-hamba-Nya yang beriman dengan kemenangan yang mereka peroleh atas musuh-musuh mereka dan Dia akan menerima pertobatan orang-orang kafir yang dikehendaki-Nya apabila mereka bertobat, seperti yang terjadi pada sebagian penduduk Makkah pada waktu pembebasan Kota Makkah. Allah Maha Mengetahui kesungguhan mereka yang bertobat itu, lagi Mahabijaksana dalam mengatur makhluk-Nya dan menetapkan syariat-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَمۡ حَسِبۡتُمۡ أَن تُتۡرَكُواْ وَلَمَّا يَعۡلَمِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ جَٰهَدُواْ مِنكُمۡ وَلَمۡ يَتَّخِذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَا رَسُولِهِۦ وَلَا ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَلِيجَةٗۚ وَٱللَّهُ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
Apakah kalian -wahai orang-orang mukmin- mengira bahwa Allah akan membiarkan kalian tanpa ujian? Ujian merupakan serangkaian dari sunatullah. Kalian akan diuji sampai Allah mengetahui secara nyata siapa di antara kalian yang berjihad dengan tulus kepada Allah dan tidak menjadikan orang kafir sebagai pelindung yang diloyali serta teman setia yang dicintai selain Allah, Rasul-Nya, dan kaum mukminin. Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya, dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian.
আরবি তাফসীরসমূহ:
مَا كَانَ لِلۡمُشۡرِكِينَ أَن يَعۡمُرُواْ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ شَٰهِدِينَ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِم بِٱلۡكُفۡرِۚ أُوْلَٰٓئِكَ حَبِطَتۡ أَعۡمَٰلُهُمۡ وَفِي ٱلنَّارِ هُمۡ خَٰلِدُونَ
Tidak sepatutnya orang-orang musyrik memakmurkan masjid-masjid Allah dengan kegiatan-kegiatan ibadah dan ketaatan-ketaatan lainnya, sedangkan mereka mengakui kekafiran mereka secara terbuka. Amal perbuatan mereka itu sia-sia karena tidak memenuhi salah satu syarat diterimanya amal, yaitu iman. Kelak di hari Kiamat mereka akan masuk ke dalam neraka dan menetap di dalamnya untuk selama-lamanya, kecuali apabila mereka bertobat dari kemusyrikan mereka sebelum mereka meninggal dunia.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّمَا يَعۡمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمۡ يَخۡشَ إِلَّا ٱللَّهَۖ فَعَسَىٰٓ أُوْلَٰٓئِكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ ٱلۡمُهۡتَدِينَ
Sesungguhnya yang berhak memakmurkan dan mengurus masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, beriman pada hari kiamat, mendirikan salat, membayar zakat, dan tidak takut kepada siapa pun selain Allah -Subḥānahu-. Mereka itulah orang-orang yang diharapkan mendapat petunjuk ke jalan yang lurus, sedangkan orang-orang musyrik terlalu jauh dari harapan itu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ أَجَعَلۡتُمۡ سِقَايَةَ ٱلۡحَآجِّ وَعِمَارَةَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ كَمَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَجَٰهَدَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۚ لَا يَسۡتَوُۥنَ عِندَ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Apakah kalian -wahai orang-orang musyrik- menganggap bahwa orang-orang yang menyediakan air minum bagi jemaah haji dan mengurus Masjidilharam itu sama dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan beriman kepada hari Kiamat, serta berjihad dengan jiwa dan hartanya untuk menjunjung tinggi kalimat Allah dan menjatuhkan kalimat orang-orang kafir? Apakah kalian beranggapan bahwa mereka memiliki keutamaan yang sama di sisi Allah? Mereka sama sekali tidak sama di sisi Allah karena Allah tidak akan memberikan taufik kepada orang-orang zalim yang berbuat syirik, walaupun mereka melakukan perbuatan yang baik, seperti menyediakan air minum bagi jemaah haji.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَٰهَدُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ أَعۡظَمُ دَرَجَةً عِندَ ٱللَّهِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَآئِزُونَ
Orang-orang yang memadukan antara iman kepada Allah, hijrah dari negeri kafir ke negeri Islam, dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya akan mendapatkan tempat yang lebih agung di sisi Allah daripada orang lain. Orang-orang semacam itulah yang akan mendapatkan keberuntungan berupa surga.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• في الآيات دلالة على محبة الله لعباده المؤمنين واعتنائه بأحوالهم، حتى إنه جعل من جملة المقاصد الشرعية شفاء ما في صدورهم وذهاب غيظهم.
· Ayat-ayat di atas menunjukkan kecintaan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan perhatian-Nya terhadap keadaan mereka, bahkan Dia menjadikan kepuasan hati mereka dan hilangnya kemarahan mereka sebagai salah satu tujuan syariat-Nya.

• شرع الله الجهاد ليحصل به هذا المقصود الأعظم، وهو أن يتميز الصادقون الذين لا يتحيزون إلا لدين الله من الكاذبين الذين يزعمون الإيمان.
· Allah mensyariatkan jihad sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih besar, yaitu pemisahan antara orang-orang yang sungguh-sungguh berjuang untuk agama Allah dan orang-orang yang pura-pura beriman.

• عُمَّار المساجد الحقيقيون هم من وُصِفوا بالإيمان الصادق، وبالقيام بالأعمال الصالحة التي أُمُّها الصلاة والزكاة، وبخشية الله التي هي أصل كل خير.
· Pemakmur masjid yang sejati ialah orang-orang yang memiliki iman yang sungguh-sungguh dan rajin mengerjakan amal saleh, terutama mendirikan salat dan membayar zakat, serta memiliki rasa takut kepada Allah yang merupakan pangkal setiap kebajikan.

• الجهاد والإيمان بالله أفضل من سقاية الحاج وعمارة المسجد الحرام بدرجات كثيرة؛ لأن الإيمان أصل الدين، وأما الجهاد في سبيل الله فهو ذروة سنام الدين.
· Berjihad dan beriman kepada Allah lebih utama beberapa derajat dibanding menyediakan air minum bagi jemaah haji dan mengurus Masjidilharam; karena iman adalah pondasi bangunan agama, sedangkan jihad fi sabilillah adalah puncak tertinggi bangunan agama.

يُبَشِّرُهُمۡ رَبُّهُم بِرَحۡمَةٖ مِّنۡهُ وَرِضۡوَٰنٖ وَجَنَّٰتٖ لَّهُمۡ فِيهَا نَعِيمٞ مُّقِيمٌ
Allah, Tuhan mereka menyampaikan kepada mereka sesuatu yang menyenangkan hati mereka, yaitu kasih sayang dan keridaan dari-Nya untuk mereka, sehingga Dia tidak akan pernah murka kepada mereka dan Dia akan memasukkan mereka ke dalam surga-surga, di dalamnya mereka akan mendapatkan kenikmatan abadi yang tidak akan pernah berhenti.
আরবি তাফসীরসমূহ:
خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًاۚ إِنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥٓ أَجۡرٌ عَظِيمٞ
Mereka tinggal di dalam surga itu tanpa batas akhir sebagai balasan atas amal saleh yang telah mereka kerjakan di dunia. Sesungguhnya di sisi Allah terdapat pahala yang sangat besar bagi orang-orang yang menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya dengan memurnikan agama hanya kepada-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّخِذُوٓاْ ءَابَآءَكُمۡ وَإِخۡوَٰنَكُمۡ أَوۡلِيَآءَ إِنِ ٱسۡتَحَبُّواْ ٱلۡكُفۡرَ عَلَى ٱلۡإِيمَٰنِۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti apa yang dibawa oleh Rasul-Nya! Janganlah kalian menjadikan bapak-bapak dan saudara-saudara kalian, baik saudara kandung maupun lainnya sebagai sekutu-sekutu yang bahu-membahu dengan kalian dalam menyebarluaskan rahasia-rahasia kaum mukminin dan bertukar pikiran dengan mereka, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran daripada keimanan kepada Allah semata. Barang siapa yang menjadikan mereka sebagai sekutu-sekutu sedangkan mereka tetap mempertahankan kekafiran mereka sembari menampakkan kasih sayang kepada mereka maka ia telah durhaka kepada Allah dan menganiaya dirinya sendiri dengan menjerumuskannya ke jurang kebinasaan disebabkan perbuatan maksiat itu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلۡ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمۡ وَأَبۡنَآؤُكُمۡ وَإِخۡوَٰنُكُمۡ وَأَزۡوَٰجُكُمۡ وَعَشِيرَتُكُمۡ وَأَمۡوَٰلٌ ٱقۡتَرَفۡتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٞ تَخۡشَوۡنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرۡضَوۡنَهَآ أَحَبَّ إِلَيۡكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٖ فِي سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّىٰ يَأۡتِيَ ٱللَّهُ بِأَمۡرِهِۦۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَٰسِقِينَ
Katakanlah -wahai Rasul-, “Jika bapak-bapak kalian -wahai orang-orang mukmin-, anak-anak kalian, saudara-saudara kalian, istri-istri kalian, karib kerabat kalian, harta benda yang kalian dapatkan, perniagaan yang kalian harapkan keuntungannya dan kalian takutkan kerugiannya, serta rumah-rumah yang menjadi tempat tinggal kesukaan kalian, jika semua itu lebih kalian cintai daripada Allah dan Rasul-Nya, dan lebih kalian utamakan daripada berjihad di jalan Allah, maka tunggulah hukuman yang akan Allah turunkan kepada kalian. Allah tidak akan membimbing orang-orang yang tidak taat kepada-Nya untuk mengerjakan sesuatu yang diridai oleh-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَقَدۡ نَصَرَكُمُ ٱللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٖ وَيَوۡمَ حُنَيۡنٍ إِذۡ أَعۡجَبَتۡكُمۡ كَثۡرَتُكُمۡ فَلَمۡ تُغۡنِ عَنكُمۡ شَيۡـٔٗا وَضَاقَتۡ عَلَيۡكُمُ ٱلۡأَرۡضُ بِمَا رَحُبَتۡ ثُمَّ وَلَّيۡتُم مُّدۡبِرِينَ
Sungguh Allah telah menolong kalian -wahai orang-orang mukmin- untuk mengalahkan orang-orang musyrik yang menjadi musuh kalian di banyak pertempuran, meskipun jumlah pasukan kalian sedikit dan peralatan perang kalian tidak kuat, yaitu tatkala kalian berserah diri kepada Allah, melakukan upaya-upaya yang diperlukan, dan tidak membanggakan banyaknya jumlah pasukan kalian, karena banyaknya jumlah pasukan bukanlah penentu kemenangan kalian atas musuh-musuh kalian. Dia juga menolong kalian pada perang Ḥunain ketika kalian merasa bangga dengan banyaknya jumlah pasukan kalian hingga kalian berkata, “Hari ini kita tidak akan dikalahkan karena sedikitnya jumlah pasukan,” ternyata banyaknya jumlah pasukan yang kalian banggakan itu sama sekali tidak menguntungkan kalian, sehingga kalian dikalahkan oleh musuh kalian dan bumi yang luas ini terasa sempit bagi kalian, kemudian kalian melarikan diri dari musuh-musuh kalian.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ثُمَّ أَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَعَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَأَنزَلَ جُنُودٗا لَّمۡ تَرَوۡهَا وَعَذَّبَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْۚ وَذَٰلِكَ جَزَآءُ ٱلۡكَٰفِرِينَ
Kemudian setelah kalian melarikan diri dari musuh kalian, Allah menurunkan rasa tenteram ke dalam hati Rasul-Nya dan menurunkannya ke dalam hati orang-orang mukmin sehingga mereka bertahan di medan perang. Allah juga menurunkan malaikat yang tidak terlihat oleh kalian, lalu Dia menghukum orang-orang kafir dengan apa yang menimpa mereka, yaitu terbunuh, tertawan, kehilangan harta benda, dan tertawannya keluarga mereka. Balasan yang mereka terima itu merupakan balasan bagi orang-orang kafir yang mendustakan rasul mereka dan berpaling dari ajaran yang dibawanya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• مراتب فضل المجاهدين كثيرة، فهم أعظم درجة عند الله من كل ذي درجة، فلهم المزية والمرتبة العلية، وهم الفائزون الظافرون الناجون، وهم الذين يبشرهم ربهم بالنعيم.
· Tingkatan keutamaan para mujahid banyak sekali. Tingkatan mereka di sisi Allah lebih tinggi dari siapa pun yang mempunyai tingkatan di sisi-Nya. Mereka mempunyai keistimewaan dan tingkatan yang sangat tinggi. Mereka adalah orang-orang yang beruntung, menang, dan selamat, serta merekalah orang-orang yang dijanjikan surga an-Na'īm oleh Tuhan mereka.

• في الآيات أعظم دليل على وجوب محبة الله ورسوله، وتقديم هذه المحبة على محبة كل شيء.
· Ayat-ayat di atas sangat jelas menunjukkan kewajiban mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan mendahulukan cinta itu dibanding cinta yang lain.

• تخصيص يوم حنين بالذكر من بين أيام الحروب؛ لما فيه من العبرة بحصول النصر عند امتثال أمر الله ورسوله صلى الله عليه وسلم وحصول الهزيمة عند إيثار الحظوظ العاجلة على الامتثال.
· Penyebutan perang Hunain secara khusus di sini di antara perang-perang yang ada karena perang Hunain ini mengandung pelajaran yang sangat berharga bahwa kemenangan hanya dapat diraih dengan cara menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya, dan sebaliknya kekalahan akan diterima apabila umat Islam lebih mementingkan keuntungan duniawi dibanding menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya.

• فضل نزول السكينة، فسكينة الرسول صلى الله عليه وسلم سكينة اطمئنان على المسلمين الذين معه وثقة بالنصر، وسكينة المؤمنين سكينة ثبات وشجاعة بعد الجَزَع والخوف.
· Keutamaan turunnya ketenangan. Ketenangan Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- adalah ketenangan berupa ketenteraman hati beliau terhadap kaum muslimin yang menyertainya dan keyakinan akan datangnya pertolongan Allah. Adapun ketenangan orang-orang mukmin adalah ketenangan berupa keteguhan hati dan keberanian setelah sempat merasa panik dan gentar.

ثُمَّ يَتُوبُ ٱللَّهُ مِنۢ بَعۡدِ ذَٰلِكَ عَلَىٰ مَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
Kemudian jika sesudah turunnya azab itu ada orang yang bertobat dari kekafiran dan kesesatannya maka Allah akan menerima tobatnya. Sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat karena Dia masih menerima tobat mereka setelah mereka menganut ajaran kafir atau berbuat maksiat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّمَا ٱلۡمُشۡرِكُونَ نَجَسٞ فَلَا يَقۡرَبُواْ ٱلۡمَسۡجِدَ ٱلۡحَرَامَ بَعۡدَ عَامِهِمۡ هَٰذَاۚ وَإِنۡ خِفۡتُمۡ عَيۡلَةٗ فَسَوۡفَ يُغۡنِيكُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦٓ إِن شَآءَۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٞ
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengikuti apa yang disyariatkan-Nya untuk mereka! Sesungguhnya orang-orang musyrik itu adalah najis karena di dalam diri mereka terkandung kekafiran, kezaliman, akhlak tercela, dan kebiasaan yang buruk. Oleh sebab itu, jangan sampai mereka memasuki tanah suci Makkah, termasuk Masjidilharam, walaupun mereka bermaksud menunaikan ibadah haji atau umrah, setelah tahun ini, yaitu tahun 9 Hijriah. Namun, jika kalian -wahai orang-orang mukmin- takut miskin disebabkan terhentinya pasokan makanan dan barang perdagangan lainnya, sesungguhnya Allah akan mencukupi kebutuhan kalian dari karunia-Nya jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui keadaan kalian lagi Mahabijaksana dalam mengatur urusan kalian.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قَٰتِلُواْ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَلَا بِٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَلَا يَدِينُونَ دِينَ ٱلۡحَقِّ مِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ حَتَّىٰ يُعۡطُواْ ٱلۡجِزۡيَةَ عَن يَدٖ وَهُمۡ صَٰغِرُونَ
Perangilah -wahai orang-orang mukmin- orang-orang kafir yang tidak beriman kepada Allah sebagai sembahan yang tiada sekutu bagi-Nya dan tidak beriman kepada hari Kiamat, tidak menjauhi apa yang diharamkan bagi mereka oleh Allah dan Rasul-Nya, seperti bangkai, daging babi, khamar, riba, dan lainnya, serta tidak tunduk kepada syariat Allah, dari golongan Yahudi dan Nasrani, sampai mereka memberikan jizyah dengan tangan mereka sendiri sambil menunjukkan sikap yang rendah dan tunduk.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقَالَتِ ٱلۡيَهُودُ عُزَيۡرٌ ٱبۡنُ ٱللَّهِ وَقَالَتِ ٱلنَّصَٰرَى ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ ٱللَّهِۖ ذَٰلِكَ قَوۡلُهُم بِأَفۡوَٰهِهِمۡۖ يُضَٰهِـُٔونَ قَوۡلَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قَبۡلُۚ قَٰتَلَهُمُ ٱللَّهُۖ أَنَّىٰ يُؤۡفَكُونَ
Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani itu semuanya adalah orang-orang musyrik. Orang-orang Yahudi menjadi musyrik ketika mereka beranggapan bahwa 'Uzair adalah anak Allah dan orang-orang Nasrani menjadi musyrik ketika mereka beranggapan bahwa Almasih Isa adalah anak Allah. Anggapan yang mereka buat-buat sendiri itu mereka ucapkan dengan mulut mereka tanpa dalil maupun argumen yang jelas. Ucapan mereka itu menyerupai ucapan orang-orang musyrik sebelum mereka yang mengatakan bahwa malaikat adalah anak perempuan Allah. Allah Mahatinggi dari itu semua dengan setinggi-tingginya. Semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimana mungkin mereka berpaling dari kebenaran yang nyata kepada kebatilan?!
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱتَّخَذُوٓاْ أَحۡبَارَهُمۡ وَرُهۡبَٰنَهُمۡ أَرۡبَابٗا مِّن دُونِ ٱللَّهِ وَٱلۡمَسِيحَ ٱبۡنَ مَرۡيَمَ وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُوٓاْ إِلَٰهٗا وَٰحِدٗاۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۚ سُبۡحَٰنَهُۥ عَمَّا يُشۡرِكُونَ
Orang-orang Yahudi menjadikan para ulama mereka dan orang-orang Nasrani menjadikan para rahib mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah yang menghalalkan bagi mereka apa yang Allah haramkan dan mengharamkan bagi mereka apa yang Allah halalkan. Orang-orang Nasrani juga menjadikan Almasih Isa putra Maryam sebagai tuhan yang disembah bersama Allah, padahal Allah tidak menyuruh para ulama Yahudi, para rahib Nasrani, 'Uzair, dan Isa putra Maryam selain perintah menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu karena Allah -Subḥānahu- adalah Tuhan yang tunggal. Tidak ada yang berhak disembah selain Dia. Mahasuci dan Mahaagung Allah dari segala macam sekutu yang dikatakan oleh orang-orang musyrik itu dan oleh selain mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• في الآيات دليل على أن تعلق القلب بأسباب الرزق جائز، ولا ينافي التوكل.
· Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa keterpautan hati dengan upaya-upaya untuk mengais rizki tidak dilarang dan tidak bertentangan dengan tawakkal (berserah diri kepada Allah).

• في الآيات دليل على أن الرزق ليس بالاجتهاد، وإنما هو فضل من الله تعالى تولى قسمته.
· Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa rizki tidak didapat dengan kerja keras melainkan anugerah dari Allah -Ta'ālā- yang berwenang membaginya.

• الجزية واحد من خيارات ثلاثة يعرضها الإسلام على الأعداء، يقصد منها أن يكون الأمر كله للمسلمين بنزع شوكة الكافرين.
· Membayar jizyah adalah satu dari tiga pilihan yang ditawarkan Islam kepada musuh-musuhnya. Tujuannya ialah menjadikan segala urusan berada di bawah kendali kaum muslimin dengan cara melucuti seluruh kekuatan orang-orang kafir.

• في اليهود من الخبث والشر ما أوصلهم إلى أن تجرؤوا على الله، وتنقَّصوا من عظمته سبحانه.
· Kekejian dan kejahatan yang ada di dalam diri orang-orang Yahudi sampai mendorong mereka untuk bersikap lancang kepada Allah dan melecehkan keagungan-Nya.

يُرِيدُونَ أَن يُطۡفِـُٔواْ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفۡوَٰهِهِمۡ وَيَأۡبَى ٱللَّهُ إِلَّآ أَن يُتِمَّ نُورَهُۥ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡكَٰفِرُونَ
Orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir lainnya ingin menghabisi dan merusak agama Islam dengan membuat berbagai macam kebohongan dan mendustakan ajaran yang dibawa oleh Muhammad -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam. Mereka juga ingin merusak hujah-hujah yang jelas dan bukti-bukti yang nyata tentang keesaan Allah dan kebenaran agama yang dibawa oleh rasul-Nya. Tetapi, Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- menolak keinginan mereka tersebut, sebab Dia ingin menyempurnakan, memenangkan, dan menjadikan agamanya unggul atas agama-agama lainnya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukainya karena Allah yang menyempurnakannya, memenangkannya, dan menjadikannya unggul. Namun, apabila Allah menghendaki sesuatu maka batallah apa yang dikehendaki oleh yang lain.
আরবি তাফসীরসমূহ:
هُوَ ٱلَّذِيٓ أَرۡسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلۡهُدَىٰ وَدِينِ ٱلۡحَقِّ لِيُظۡهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡمُشۡرِكُونَ
Allah -Subḥānahu- yang telah mengutus Rasul-Nya, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan membawa Al-Qur`ān yang merupakan petunjuk jalan bagi manusia, dan membawa agama yang benar, yaitu agama Islam, untuk menjadikannya unggul di atas agama-agama lainnya dengan hujah-hujah, bukti-bukti, dan hukum-hukum yang ada di dalamnya, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai hal itu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلۡأَحۡبَارِ وَٱلرُّهۡبَانِ لَيَأۡكُلُونَ أَمۡوَٰلَ ٱلنَّاسِ بِٱلۡبَٰطِلِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِۗ وَٱلَّذِينَ يَكۡنِزُونَ ٱلذَّهَبَ وَٱلۡفِضَّةَ وَلَا يُنفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ فَبَشِّرۡهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٖ
Wahai orang-orang yang beriman dan menjalankan syariat Allah! Sungguh banyak ulama Yahudi dan rahib Nasrani yang mengambil harta manusia tanpa hak secara syariat, mereka mengambilnya melalui suap-menyuap dan lain-lain. Mereka menghalang-halangi manusia yang ingin masuk agama Allah. Adapun bagi orang-orang yang mengumpulkan emas dan perak tetapi tidak mau membayarkan kewajiban zakatnya maka sampaikanlah -wahai Rasul- kepada mereka tentang kabar buruk berupa azab pedih yang akan mereka terima di hari Kiamat nanti.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَوۡمَ يُحۡمَىٰ عَلَيۡهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكۡوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمۡ وَجُنُوبُهُمۡ وَظُهُورُهُمۡۖ هَٰذَا مَا كَنَزۡتُمۡ لِأَنفُسِكُمۡ فَذُوقُواْ مَا كُنتُمۡ تَكۡنِزُونَ
Pada hari Kiamat nanti apa yang mereka kumpulkan dan tidak mereka bayarkan kewajibannya itu akan dipanaskan di dalam neraka Jahanam. Kemudian jika sudah sangat panas akan diletakkan di kening mereka, di lambung mereka, dan di punggung mereka. Lalu mereka akan dicela dengan kata-kata, "Inilah harta kalian yang tidak kalian bayarkan kewajibannya, maka rasakanlah akibat dari apa yang kalian kumpulkan dan tidak kalian tunaikan kewajibannya."
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثۡنَا عَشَرَ شَهۡرٗا فِي كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوۡمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ مِنۡهَآ أَرۡبَعَةٌ حُرُمٞۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُۚ فَلَا تَظۡلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمۡۚ وَقَٰتِلُواْ ٱلۡمُشۡرِكِينَ كَآفَّةٗ كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمۡ كَآفَّةٗۚ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلۡمُتَّقِينَ
Sesungguhnya jumlah bulan dalam setahun menurut keputusan dan ketentuan Allah ialah dua belas bulan. Itulah yang ditetapkan Allah di dalam Loh Mahfuz pada awal Dia menciptakan langit dan bumi. Di antara dua belas bulan itu ada empat bulan haram, yaitu bulan-bulan yang di dalamnya perang diharamkan oleh Allah. Tiga bulan di antaranya berurutan, yakni Zulkaidah, Zulhijah dan Muharam, dan satu bulan terpisah, yakni Rajab. Hal tersebut yaitu jumlah bulan dalam setahun dan larangan berperang pada empat bulan di antaranya merupakan ajaran agama yang lurus. Oleh karena itu, janganlah kalian menzalimi diri sendiri dengan mengobarkan perang pada bulan-bulan haram itu dan menginjak-injak kehormatannya. Perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka memerangi kalian semuanya dan ketahuilah bahwa Allah bersama dengan orang-orang yang bertakwa kepada-Nya dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya melalui pertolongan dan dukungan-Nya. Siapa yang dibersamai oleh Allah niscaya tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkannya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• دين الله ظاهر ومنصور مهما سعى أعداؤه للنيل منه حسدًا من عند أنفسهم.
· Agama Allah akan tetap unggul dan menang walaupun musuh-musuhnya senantiasa berusaha menjelek-menjelekkannya karena kedengkian yang ada di dalam diri mereka.

• تحريم أكل أموال الناس بالباطل، والصد عن سبيل الله تعالى.
· Larangan memakan harta orang lain secara tidak sah dan larangan menghalang-halangi orang lain dari jalan (agama) Allah -Ta'ālā-.

• تحريم اكتناز المال دون إنفاقه في سبيل الله.
· Larangan menyimpan harta tanpa membelanjakannya di jalan Allah.

• الحرص على تقوى الله في السر والعلن، خصوصًا عند قتال الكفار؛ لأن المؤمن يتقي الله في كل أحواله.
· Anjuran untuk senantiasa menerapkan sifat takwa kepada Allah di kala sepi maupun ramai, terutama dalam berperang melawan orang-orang kafir karena orang mukmin senantiasa bertakwa kepada Allah dalam keadaan apa pun.

إِنَّمَا ٱلنَّسِيٓءُ زِيَادَةٞ فِي ٱلۡكُفۡرِۖ يُضَلُّ بِهِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يُحِلُّونَهُۥ عَامٗا وَيُحَرِّمُونَهُۥ عَامٗا لِّيُوَاطِـُٔواْ عِدَّةَ مَا حَرَّمَ ٱللَّهُ فَيُحِلُّواْ مَا حَرَّمَ ٱللَّهُۚ زُيِّنَ لَهُمۡ سُوٓءُ أَعۡمَٰلِهِمۡۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡكَٰفِرِينَ
Sesungguhnya menunda keharaman bulan haram ke bulan lain yang tidak haram dan menjadikannya sebagai penggantinya (seperti yang dilakukan oleh orang-orang Arab di masa jahiliah) merupakan kekafiran yang menambah kekafiran mereka kepada Allah; karena mereka telah mengingkari ketentuan hukum Allah tentang bulan-bulan haram. Kebiasaan buruk itu digunakan oleh setan untuk menyesatkan orang-orang yang kafir kepada Allah, yaitu dengan menghalalkan pada mereka bulan haram selama setahun dengan cara menggantinya dengan bulan lain di luar bulan haram dan mempertahankan keharaman bulan haram selama setahun agar sesuai dengan jumlah bulan-bulan haram yang telah ditetapkan oleh Allah, walaupun nama-nama bulannya berbeda. Jadi, setiap kali mereka menghalalkan satu bulan haram mereka mengharamkan satu bulan halal sebagai gantinya. Dengan demikian mereka menghalalkan bulan-bulan haram yang telah Allah tetapkan dan melanggar ketentuan hukum-Nya. Setan telah membuat banyak perbuatan buruk tampak baik di mata mereka sehingga mereka tergoda untuk melakukannya. Salah satunya ialah perbuatan bidah mereka yang menunda pelaksanaan bulan haram ke bulan lainnya. Sungguh Allah tidak akan memberikan bimbingan-Nya kepada orang-orang kafir yang bersikeras mempertahankan kekafirannya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَا لَكُمۡ إِذَا قِيلَ لَكُمُ ٱنفِرُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ ٱثَّاقَلۡتُمۡ إِلَى ٱلۡأَرۡضِۚ أَرَضِيتُم بِٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا مِنَ ٱلۡأٓخِرَةِۚ فَمَا مَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا فِي ٱلۡأٓخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan menjalankan syariat-Nya! Mengapa kalian jika kalian diajak berjihad di jalan Allah untuk berperang melawan musuh, kalian menjadi malas dan memilih tinggal di rumah?! Apakah kalian merasa puas dengan kesenangan hidup di dunia yang sementara dan kenikmatannya yang terbatas dan mengabaikan kenikmatan hidup di akhirat yang kekal dan abadi yang disiapkan oleh Allah untuk orang-orang yang berjihad di jalan-Nya?! Kesenangan hidup di dunia terlalu kecil bila dibandingkan dengan kesenangan hidup di akhirat? Jadi, bagaimana mungkin orang yang berakal sehat memilih sesuatu yang sementara dibanding sesuatu yang kekal, dan mengutamakan sesuatu yang kecil dibanding sesuatu yang besar?!
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِلَّا تَنفِرُواْ يُعَذِّبۡكُمۡ عَذَابًا أَلِيمٗا وَيَسۡتَبۡدِلۡ قَوۡمًا غَيۡرَكُمۡ وَلَا تَضُرُّوهُ شَيۡـٔٗاۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌ
Jika kalian -wahai orang-orang mukmin- tidak mau pergi berjihad di jalan Allah untuk berperang melawan musuh, niscaya Allah akan menghukum kalian dengan kekalahan, kehinaan, dan lain-lain. Lalu Dia akan mengganti kalian dengan orang-orang yang taat kepada Allah, yang apabila mereka diajak pergi berjihad, mereka pasti berangkat. Allah sama sekali tidak merugi dengan sikap kalian yang melanggar perintah-Nya karena Dia sama sekali tidak membutuhkan kalian, sedangkan kalian sangat membutuhkan-Nya. Sungguh Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu yang dapat melemahkan-Nya. Dia sanggup menolong agama-Nya dan Nabi-Nya tanpa kalian.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِلَّا تَنصُرُوهُ فَقَدۡ نَصَرَهُ ٱللَّهُ إِذۡ أَخۡرَجَهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ ثَانِيَ ٱثۡنَيۡنِ إِذۡ هُمَا فِي ٱلۡغَارِ إِذۡ يَقُولُ لِصَٰحِبِهِۦ لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَاۖ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَيۡهِ وَأَيَّدَهُۥ بِجُنُودٖ لَّمۡ تَرَوۡهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ ٱلسُّفۡلَىٰۗ وَكَلِمَةُ ٱللَّهِ هِيَ ٱلۡعُلۡيَاۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Apabila kalian -wahai orang-orang mukmin- tidak mau menolong Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- maupun memenuhi seruannya untuk berjihad di jalan Allah maka sebenarnya Allah telah menolongnya tanpa kalian, yaitu di saat orang-orang musyrik mengusirnya bersama Abu Bakar -raḍiallāhu ‘anhu-. Ketika itu keduanya bersembunyi di dalam Gua Ṡūr untuk menghindari kejaran orang-orang kafir, yaitu ketika Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda kepada sahabatnya, Abu Bakr aṣ-Ṣiddīq tatkala ia mencemaskan beliau kalau-kalau orang-orang musyrik berhasil menemukan beliau, "Jangan bersedih. Sesungguhnya Allah bersama kita melalui dukungan dan pertolongan-Nya." Kemudian Allah menurunkan ketenteraman ke dalam hati Rasulullah, dan juga menurunkan bala tentara yang tidak bisa mereka lihat, yakni para malaikat, untuk mendukung beliau. Lalu Allah pun menjadikan kalimat orang-orang musyrik jatuh ke tingkat terbawah dan membuat kalimat Allah naik ke tingkat tertinggi ketika Dia menjunjung tinggi agama Islam. Sungguh Allah Mahaperkasa di dalam zat-Nya, kekuasaan-Nya, dan kerajaan-Nya, tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Mahabijaksana dalam pengaturan-Nya, ketetapan-Nya, dan ketentuan syariat-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• العادات المخالفة للشرع بالاستمرار عليها دونما إنكار لها يزول قبحها عن النفوس، وربما ظُن أنها عادات حسنة.
· Kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan syariat bila dilakukan secara terus-menerus tanpa ada pengingkaran sama sekali akan menghilangkan kesan buruknya di dalam jiwa manusia. Bahkan terkadang membuatnya dianggap sebagai kebiasaan-kebiasaan yang baik.

• عدم النفير في حال الاستنفار من كبائر الذنوب الموجبة لأشد العقاب، لما فيها من المضار الشديدة.
· Menolak pergi ke medan perang ketika ada perintah untuk berangkat merupakan dosa besar yang layak diganjar dengan hukuman seberat-beratnya karena tindakan itu sangat berbahaya.

• فضيلة السكينة، وأنها من تمام نعمة الله على العبد في أوقات الشدائد والمخاوف التي تطيش فيها الأفئدة، وأنها تكون على حسب معرفة العبد بربه، وثقته بوعده الصادق، وبحسب إيمانه وشجاعته.
· Keutamaan rasa tenteram. Rasa tenteram merupakan penyempurna nikmat Allah kepada hamba-Nya di saat-saat sulit dan dalam situasi-situasi gawat dan mengguncang jiwa. Rasa tenteram itu tergantung pada tingkat pengetahuan seseorang tentang Tuhannya dan keyakinannya akan janji-Nya yang benar, serta tergantung pada keimanan dan keberaniannya.

• أن الحزن قد يعرض لخواص عباد الله الصدِّيقين وخاصة عند الخوف على فوات مصلحة عامة.
· Rasa sedih terkadang mendera hamba-hamba Allah yang khusus dan memiliki iman yang sangat kuat, terutama ketika ada kekhawatiran akan hilangnya kemaslahatan yang luas.

ٱنفِرُواْ خِفَافٗا وَثِقَالٗا وَجَٰهِدُواْ بِأَمۡوَٰلِكُمۡ وَأَنفُسِكُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ
Berangkatlah kalian -wahai orang-orang mukmin- ke medan jihad fi sabilillah dalam keadaan sulit maupun mudah, dalam usia muda maupun tua, dalam keadaan ringan maupun berat, serta berjihadlah dengan harta dan diri kalian karena berjihad dengan harta dan jiwa itu lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat dibanding duduk berpangku tangan dan mengharapkan keselamatan bagi harta dan jiwa kalian. Jika kalian mengetahui hal itu maka usahakanlah dengan sekuat tenaga.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَوۡ كَانَ عَرَضٗا قَرِيبٗا وَسَفَرٗا قَاصِدٗا لَّٱتَّبَعُوكَ وَلَٰكِنۢ بَعُدَتۡ عَلَيۡهِمُ ٱلشُّقَّةُۚ وَسَيَحۡلِفُونَ بِٱللَّهِ لَوِ ٱسۡتَطَعۡنَا لَخَرَجۡنَا مَعَكُمۡ يُهۡلِكُونَ أَنفُسَهُمۡ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ إِنَّهُمۡ لَكَٰذِبُونَ
Sekiranya apa yang kamu serukan kepada orang-orang munafik yang meminta izin kepadamu untuk tidak pergi ke medan perang itu adalah untuk mengambil rampasan perang yang mudah dan perjalanan yang tidak berat, niscaya mereka mau mengikuti seruanmu, -wahai Nabi-. Akan tetapi, karena jarak yang kamu serukan kepada mereka untuk ditempuh agar sampai ke tempat musuh itu sangat jauh maka mereka memilih tinggal di rumah. Orang-orang munafik yang meminta izin kepadamu untuk tidak pergi ke medan jihad itu akan bersumpah dengan nama Allah ketika kamu kembali kepada mereka dan berkata, “Seandainya kami bisa pergi ke medan jihad bersama kalian, pasti kami pergi bersama kalian.” Mereka mencelakakan diri mereka sendiri dengan menjadikannya sebagai sasaran hukuman Allah akibat keengganan mereka pergi ke medan jihad dan akibat sumpah mereka yang palsu ini. Sungguh Allah mengetahui dengan pasti perihal kebohongan mereka dalam pengakuan dan sumpah mereka itu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
عَفَا ٱللَّهُ عَنكَ لِمَ أَذِنتَ لَهُمۡ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْ وَتَعۡلَمَ ٱلۡكَٰذِبِينَ
Mudah-mudahan Allah mengampunimu -wahai Rasul- atas ijtihadmu yang mengizinkan mereka untuk tidak pergi ke medan jihad. Mengapa kamu mengizinkan mereka melakukan hal itu? Seharusnya jangan mengizinkan sampai jelas siapa di antara mereka yang jujur dalam menyampaikan alasan-alasannya dan siapa yang berdusta. Kemudian kamu bisa memberikan izin (untuk tidak pergi ke medan perang) kepada mereka yang jujur dan bukan mereka yang berdusta.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَا يَسۡتَـٔۡذِنُكَ ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ أَن يُجَٰهِدُواْ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡۗ وَٱللَّهُ عَلِيمُۢ بِٱلۡمُتَّقِينَ
Adapun orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari Kiamat mereka tidak akan meminta izin kepadamu -wahai Rasul- untuk tidak pergi ke medan jihad fi sabilillah dengan harta dan jiwa mereka. Mereka selalu siaga kapan saja mereka diminta pergi ke medan jihad dan selalu siap berjihad dengan harta dan jiwa mereka. Allah Maha Mengetahui hamba-hamba-Nya yang bertakwa, yang tidak meminta izin (untuk tidak pergi ke medan jihad) kecuali benar-benar ada uzur (halangan) yang menghalangi keberangkatan mereka bersamamu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّمَا يَسۡتَـٔۡذِنُكَ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَٱرۡتَابَتۡ قُلُوبُهُمۡ فَهُمۡ فِي رَيۡبِهِمۡ يَتَرَدَّدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu -wahai Rasul- untuk tidak pergi ke medan jihad fi sabilillah ialah orang-orang munafik, yaitu orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak beriman kepada hari Kiamat dan hati mereka diselimuti keraguan terhadap agama Allah. Mereka terombang-ambing oleh kebimbangan mereka tanpa bisa menemukan jalan yang benar.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ وَلَوۡ أَرَادُواْ ٱلۡخُرُوجَ لَأَعَدُّواْ لَهُۥ عُدَّةٗ وَلَٰكِن كَرِهَ ٱللَّهُ ٱنۢبِعَاثَهُمۡ فَثَبَّطَهُمۡ وَقِيلَ ٱقۡعُدُواْ مَعَ ٱلۡقَٰعِدِينَ
Seandainya mereka jujur dengan pengakuan mereka bahwa mereka ingin pergi ke medan jihad fi sabilillah bersamamu tentu mereka telah bersiap-siap untuk itu dengan menyiapkan perlengkapan perang mereka. Akan tetapi Allah tidak merestui kepergian mereka bersamamu. Maka Allah menunda kepergian mereka dan menistakan mereka. Dan dikatakan kepada mereka, “Duduklah kalian bersama orang-orang yang duduk dari kalangan wanita, anak-anak dan orang-orang sakit.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَوۡ خَرَجُواْ فِيكُم مَّا زَادُوكُمۡ إِلَّا خَبَالٗا وَلَأَوۡضَعُواْ خِلَٰلَكُمۡ يَبۡغُونَكُمُ ٱلۡفِتۡنَةَ وَفِيكُمۡ سَمَّٰعُونَ لَهُمۡۗ وَٱللَّهُ عَلِيمُۢ بِٱلظَّٰلِمِينَ
Merupakan hal baik bila orang-orang munafik itu tidak ikut pergi bersama kalian (ke medan jihad) karena apabila mereka pergi bersama kalian mereka hanya akan merusak suasana dengan ulah mereka yang mengabaikan kalian dan melontarkan kata-kata yang mengganggu keyakinan kalian. Mereka juga pasti akan bergerak cepat di tengah-tengah barisan kalian untuk mengadu domba dan memecah-belah persatuan kalian, sementara di antara kalian -wahai orang-orang mukmin- ada orang-orang yang mau mendengar isu-isu yang mereka hembuskan, kemudian menerimanya dan menyebarkannya, sehingga akan timbul perselisihan di antara kalian. Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim dari kalangan orang-orang munafik yang menghembuskan isu-isu dan keragu-raguan di antara orang-orang mukmin.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• وجوب الجهاد بالنفس والمال كلما دعت الحاجة.
· Kewajiban berjihad dengan jiwa dan harta harus dilaksanakan bilamana dibutuhkan.

• الأيمان الكاذبة توجب الهلاك.
· Iman yang palsu pasti mendatangkan kehancuran.

• وجوب الاحتراز من العجلة، ووجوب التثبت والتأني، وترك الاغترار بظواهر الأمور، والمبالغة في التفحص والتريث.
· Keharusan menghindari ketergesa-gesaan, kewajiban melakukan verifikasi secara teliti, tidak menilai sesuatu berdasarkan tampilan luarnya saja, dan melakukan penelitian serta pemeriksaan yang mendalam sebelum memutuskan sesuatu.

• من عناية الله بالمؤمنين تثبيطه المنافقين ومنعهم من الخروج مع عباده المؤمنين، رحمة بالمؤمنين ولطفًا من أن يداخلهم من لا ينفعهم بل يضرهم.
· Salah satu bentuk perhatian Allah kepada orang-orang mukmin ialah menghalangi dan mencegah keberangkatan orang-orang munafik ke medan jihad bersama mereka. Hal itu sebagai rahmat dan kasih sayang Allah terhadap orang-orang mukmin supaya mereka tidak terganggu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat atau bahkan yang justru merugikan mereka.

لَقَدِ ٱبۡتَغَوُاْ ٱلۡفِتۡنَةَ مِن قَبۡلُ وَقَلَّبُواْ لَكَ ٱلۡأُمُورَ حَتَّىٰ جَآءَ ٱلۡحَقُّ وَظَهَرَ أَمۡرُ ٱللَّهِ وَهُمۡ كَٰرِهُونَ
Sungguh orang-orang munafik itu telah berusaha keras untuk membuat kerusakan dengan memecah belah persatuan dan kesatuan orang-orang mukmin sebelum perang Tabuk. Mereka melancarkan berbagai macam tipu daya kepadamu -wahai Rasul- untuk menggoyahkan semangat jihadmu sampai pertolongan dan dukungan Allah datang kepadamu, dan Allah memenangkan agama-Nya serta mengalahkan musuh-musuh-Nya, sedangkan orang-orang kafir tidak menyukai hal itu. Hal itu lantaran orang-orang kafir itu menginginkan agar kebatilan dapat mengalahkan kebenaran.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمِنۡهُم مَّن يَقُولُ ٱئۡذَن لِّي وَلَا تَفۡتِنِّيٓۚ أَلَا فِي ٱلۡفِتۡنَةِ سَقَطُواْۗ وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةُۢ بِٱلۡكَٰفِرِينَ
Di antara orang-orang munafik ada orang yang menyampaikan alasan-alasan yang dibuat-buat. Ia berkata, "Ya Rasulullah! Izinkanlah kami untuk tidak pergi ke medan jihad. Janganlah kamu membebaniku dengan keharusan pergi (ke medan jihad) bersamamu, agar aku tidak jatuh ke dalam perbuatan dosa karena tergoda oleh pesona wanita-wanita musuh (Romawi) apabila aku melihat mereka." Ingatlah, sesungguhnya mereka telah terjerumus ke dalam malapetaka yang jauh lebih besar dari apa yang mereka kira, yaitu malapetaka kemunafikan dan enggan pergi ke medan jihad. Sesungguhnya kelak di hari Kiamat neraka Jahanam benar-benar akan mengurung orang-orang kafir. Tidak ada satu pun dari mereka yang akan luput dari siksanya dan mereka tidak akan menemukan tempat berlindung dari azabnya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِن تُصِبۡكَ حَسَنَةٞ تَسُؤۡهُمۡۖ وَإِن تُصِبۡكَ مُصِيبَةٞ يَقُولُواْ قَدۡ أَخَذۡنَآ أَمۡرَنَا مِن قَبۡلُ وَيَتَوَلَّواْ وَّهُمۡ فَرِحُونَ
Jika kamu -wahai Rasul- mendapatkan nikmat dari Allah berupa sesuatu yang menyenangkan hatimu, seperti kemenangan atau rampasan perang, mereka pasti tidak menyukainya dan merasa sedih karenanya. Sebaliknya, jika kamu ditimpa musibah, seperti mengalami kesulitan atau dikalahkan oleh lawan, orang-orang munafik itu akan berkata, "Kami telah berhati-hati untuk diri kami dan kami telah mengambil keputusan yang tegas ketika kami tidak pergi ke medan perang bersama orang-orang mukmin. Kemudian mereka mengalami apa yang mereka alami, yaitu terbunuh dan tertawan oleh musuh." Lalu orang-orang munafik itu pulang ke rumah keluarga mereka dengan suka cita karena mereka pulang dengan selamat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوۡلَىٰنَاۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang munafik itu, "Kami tidak akan mengalami sesuatu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk kami karena Dialah -Subḥānahu- Tuhan kami dan tempat berlindung kami. Kami berserah diri kepada-Nya dalam semua urusan kami dan hanya kepada-Nya orang-orang mukmin menyerahkan urusan mereka. Dialah pelindung mereka yang merupakan sebaik-baik pelindung.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلۡ هَلۡ تَرَبَّصُونَ بِنَآ إِلَّآ إِحۡدَى ٱلۡحُسۡنَيَيۡنِۖ وَنَحۡنُ نَتَرَبَّصُ بِكُمۡ أَن يُصِيبَكُمُ ٱللَّهُ بِعَذَابٖ مِّنۡ عِندِهِۦٓ أَوۡ بِأَيۡدِينَاۖ فَتَرَبَّصُوٓاْ إِنَّا مَعَكُم مُّتَرَبِّصُونَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Apakah kalian menunggu-nunggu apa yang terjadi pada kami, yang tidak lain adalah kemenangan atau gugur sebagai syahid? Adapun kami maka kami menunggu Allah yang akan menimpakan azab-Nya kepada kalian untuk membinasakan kalian, atau hukuman yang diberikan oleh-Nya melalui tangan kami yang akan mencabut nyawa kalian dan menjadikan kalian sebagai tawanan perang manakala Allah mengizinkan kami untuk memerangi kalian. Oleh sebab itu, tunggulah kesudahan kami karena sesungguhnya kami juga menunggu kesudahan kalian.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
قُلۡ أَنفِقُواْ طَوۡعًا أَوۡ كَرۡهٗا لَّن يُتَقَبَّلَ مِنكُمۡ إِنَّكُمۡ كُنتُمۡ قَوۡمٗا فَٰسِقِينَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Keluarkanlah sebanyak mungkin harta kalian dengan sukarela maupun terpaksa, Allah tidak akan menerima infak kalian karena kalian telah berbuat kafir kepada Allah dan tidak taat kepada-Nya."
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمَا مَنَعَهُمۡ أَن تُقۡبَلَ مِنۡهُمۡ نَفَقَٰتُهُمۡ إِلَّآ أَنَّهُمۡ كَفَرُواْ بِٱللَّهِ وَبِرَسُولِهِۦ وَلَا يَأۡتُونَ ٱلصَّلَوٰةَ إِلَّا وَهُمۡ كُسَالَىٰ وَلَا يُنفِقُونَ إِلَّا وَهُمۡ كَٰرِهُونَ
 Tidak ada alasan yang membuat infaq mereka itu tidak diterima oleh Allah selain tiga hal, mereka ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka malas dan berat ketika melaksanakan salat, dan mereka tidak menginfaqkan harta mereka dengan sukarela, melainkan karena terpaksa. Hal itu karena mereka tidak mengharapkan pahala dalam menunaikan salat mereka dan dalam menginfaqkan harta mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• دأب المنافقين السعي إلى إلحاق الأذى بالمسلمين عن طريق الدسائس والتجسس.
· Pekerjaan orang-orang munafik ialah menyakiti orang-orang Islam dengan cara menyebarkan desas-desus dan mencari-cari kekurangan mereka.

• التخلف عن الجهاد مفسدة كبرى وفتنة عظمى محققة، وهي معصية لله ومعصية لرسوله.
· Menolak pergi ke medan jihad adalah dosa besar dan merupakan bencana yang nyata. Sikap itu merupakan pembangkangan kepada Allah dan Rasul-Nya.

• في الآيات تعليم للمسلمين ألا يحزنوا لما يصيبهم؛ لئلا يَهِنوا وتذهب قوتهم، وأن يرضوا بما قدَّر الله لهم، ويرجوا رضا ربهم؛ لأنهم واثقون بأن الله يريد نصر دينه.
· Ayat-ayat di atas mengajarkan kepada orang-orang Islam agar tidak bersedih hati atas musibah yang menimpa mereka. Hal itu supaya mereka tidak lemah maupun kehilangan kekuatan. Mereka harus menerima takdir Allah dengan sukarela dan senantiasa berharap kepada-Nya karena mereka percaya bahwa Allah akan menolong agama-Nya.

• من علامات ضعف الإيمان وقلة التقوى التكاسل في أداء الصلاة والإنفاق عن غير رضا ورجاء للثواب.
· Salah satu tanda lemahnya iman dan kurangnya takwa ialah bermalas-malasan dalam menunaikan salat dan mengeluarkan infaq tanpa disertai kerelaan hati maupun harapan akan mendapatkan pahala dari Allah.

فَلَا تُعۡجِبۡكَ أَمۡوَٰلُهُمۡ وَلَآ أَوۡلَٰدُهُمۡۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُم بِهَا فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَتَزۡهَقَ أَنفُسُهُمۡ وَهُمۡ كَٰفِرُونَ
Oleh karena itu, jangan sekali-kali kamu -wahai Rasul- terkecoh dan terpesona oleh kekayaan dan keturunan orang-orang munafik karena kekayaan dan keturunan mereka itu akan berakhir dengan buruk. Bahkan Allah akan menjadikannya sebagai siksaan bagi mereka, yaitu dengan membuat mereka bekerja keras dan bersusah payah untuk mendapatkannya, serta dengan menurunkan berbagai musibah terhadapnya hingga ajal menjemput mereka dalam keadaan kafir. Kemudian Allah akan menyiksa mereka secara kekal di dalam kerak neraka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَيَحۡلِفُونَ بِٱللَّهِ إِنَّهُمۡ لَمِنكُمۡ وَمَا هُم مِّنكُمۡ وَلَٰكِنَّهُمۡ قَوۡمٞ يَفۡرَقُونَ
Orang-orang munafik itu mengucapkan sumpah palsu di hadapan kalian -wahai orang-orang mukmin- bahwa mereka adalah bagian dari kalian. Padahal di dalam batin mereka tidaklah demikian adanya, walaupun mereka menyatakan bahwa mereka adalah bagian dari kalian. Akan tetapi, mereka adalah orang-orang yang khawatir dan takut dibunuh atau dijadikan tawanan perang seperti yang terjadi pada orang-orang musyrik. Oleh karena itulah, mereka menyatakan keislaman mereka untuk menyembunyikan jati diri mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَوۡ يَجِدُونَ مَلۡجَـًٔا أَوۡ مَغَٰرَٰتٍ أَوۡ مُدَّخَلٗا لَّوَلَّوۡاْ إِلَيۡهِ وَهُمۡ يَجۡمَحُونَ
 Sekiranya orang-orang munafik itu menemukan tempat berlindung seperti benteng yang dapat mereka jadikan sebagai tempat untuk melindungi diri mereka, atau menemukan gua di gunung yang dapat mereka jadikan sebagai tempat persembunyian, atau menemukan terowongan yang dapat mereka masuki, tentu mereka akan berlindung di sana dan masuk ke dalamnya secepat kuda.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمِنۡهُم مَّن يَلۡمِزُكَ فِي ٱلصَّدَقَٰتِ فَإِنۡ أُعۡطُواْ مِنۡهَا رَضُواْ وَإِن لَّمۡ يُعۡطَوۡاْ مِنۡهَآ إِذَا هُمۡ يَسۡخَطُونَ
Sebagian dari orang-orang munafik itu mencelamu -wahai Rasul- dalam pembagian zakat tatkala mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jika kamu memberi mereka apa yang mereka minta mereka suka kepadamu, tetapi jika kamu tidak memberi mereka apa yang mereka minta mereka akan menunjukkan kekecewaan mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَوۡ أَنَّهُمۡ رَضُواْ مَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَقَالُواْ حَسۡبُنَا ٱللَّهُ سَيُؤۡتِينَا ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦ وَرَسُولُهُۥٓ إِنَّآ إِلَى ٱللَّهِ رَٰغِبُونَ
Seandainya orang-orang munafik yang mencelamu dalam pembagian zakat itu mau menerima apa yang Allah tetapkan untuk mereka dan apa yang Rasul-Nya berikan kepada mereka dengan sukarela sembari berkata, "Cukuplah Allah bagi kami. Dialah yang akan memberi kami sebagian dari karunia-Nya menurut kehendak-Nya, serta Rasul-Nya akan memberi kami sebagian dari apa yang Allah berikan kepadanya. Sesungguhnya hanya kepada Allah kami berharap bahwa Dia akan memberikan sebagian dari karunia-Nya kepada kami", seandainya mereka melakukan hal itu niscaya hal itu akan lebih baik bagi mereka daripada melontarkan celaan kepadamu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ إِنَّمَا ٱلصَّدَقَٰتُ لِلۡفُقَرَآءِ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱلۡعَٰمِلِينَ عَلَيۡهَا وَٱلۡمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمۡ وَفِي ٱلرِّقَابِ وَٱلۡغَٰرِمِينَ وَفِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِۖ فَرِيضَةٗ مِّنَ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٞ
Sesungguhnya zakat-zakat yang wajib itu harus diberikan kepada orang-orang fakir, yaitu orang-orang yang membutuhkan bantuan, yang sebenarnya mereka mempunyai harta dari profesi atau pekerjaan mereka tetapi tidak bisa mencukupi kebutuhan mereka namun kondisi mereka itu tidak kelihatan; kepada orang-orang miskin yang nyaris tidak mempunyai apa-apa dan keadaan mereka bisa diketahui orang lain dengan melihat kondisi mereka atau ucapan mereka; kepada para petugas yang ditugaskan oleh pemerintah untuk menghimpun zakat; kepada orang-orang kafir yang diluluhkan hatinya supaya mau memeluk Islam, atau orang-orang mukmin yang lemah iman supaya imannya menjadi kuat, atau orang-orang yang dikhawatirkan kejahatannya; kepada para budak yang ingin memerdekakan dirinya; kepada orang-orang yang terlilit hutang yang bukan dalam rangka berboros-borosan dan tidak digunakan untuk kemaksiatan apabila mereka tidak mampu membayar hutangnya; kepada pihak-pihak yang menyiapkan perbekalan untuk berangkat berjihad di jalan Allah; dan kepada para musafir yang kehabisan bekal di tengah perjalanan. Membatasi pembagian harta zakat pada golongan-golongan tersebut adalah kewajiban dari Allah dan Allah Maha Mengetahui kemaslahatan hamba-hamba-Nya, lagi Mahabijaksana dalam pengaturan dan penetapan syariat-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمِنۡهُمُ ٱلَّذِينَ يُؤۡذُونَ ٱلنَّبِيَّ وَيَقُولُونَ هُوَ أُذُنٞۚ قُلۡ أُذُنُ خَيۡرٖ لَّكُمۡ يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَيُؤۡمِنُ لِلۡمُؤۡمِنِينَ وَرَحۡمَةٞ لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡۚ وَٱلَّذِينَ يُؤۡذُونَ رَسُولَ ٱللَّهِ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٞ
Di antara orang-orang munafik itu ada orang yang menyakiti Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan kata-kata. Tatkala melihat kesantunan Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, mereka mengatakan bahwa beliau mendengarkan ucapan siapa saja dan memercayainya, tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Sesungguhnya rasul itu hanya mendengarkan ucapan yang baik. Dia percaya kepada Allah dan memercayai apa yang disampaikan oleh orang-orang mukmin yang tulus serta menyayangi mereka. Dia juga memberikan kasih sayang kepada mereka lantaran pengutusannya ialah bentuk rahmat dan kasih sayang kepada mereka." Adapun orang-orang yang menyakitinya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dalam bentuk apa pun akan mendapatkan azab yang sangat menyakitkan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• الأموال والأولاد قد تكون سببًا للعذاب في الدنيا، وقد تكون سببًا للعذاب في الآخرة، فليتعامل العبد معهما بما يرضي مولاه، فتتحقق بهما النجاة.
· Harta dan anak terkadang menjadi penyebab datangnya azab di dunia dan terkadang menjadi penyebab datangnya azab di akhirat. Oleh karena itu, setiap orang hendaknya memperlakukan keduanya dengan cara yang diridai Allah supaya keduanya mendatangkan keselamatan baginya.

• توزيع الزكاة موكول لاجتهاد ولاة الأمور يضعونها على حسب حاجة الأصناف وسعة الأموال.
· Pembagian dana zakat diserahkan kepada ijtihad para pejabat yang berwenang untuk diberikan kepada golongan-golongan yang ada menurut kebutuhan masing-masing dan melihat besaran dana yang ada.

• إيذاء الرسول صلى الله عليه وسلم فيما يتعلق برسالته كفر، يترتب عليه العقاب الشديد.
· Menyakiti Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- terkait ajaran yang dibawanya termasuk tindakan kufur yang pelakunya layak mendapatkan hukuman berat.

• ينبغي للعبد أن يكون أُذن خير لا أُذن شر، يستمع ما فيه الصلاح والخير، ويُعرض ترفُّعًا وإباءً عن سماع الشر والفساد.
· Setiap orang hendaknya menjadi pendengar yang baik bagi setiap kebaikan, bukan keburukan. Dia harus mendengarkan sesuatu yang mengandung kesalehan dan kebaikan, serta dia harus menolak mendengarkan sesuatu yang mengandung keburukan dan kerusakan.

يَحۡلِفُونَ بِٱللَّهِ لَكُمۡ لِيُرۡضُوكُمۡ وَٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَحَقُّ أَن يُرۡضُوهُ إِن كَانُواْ مُؤۡمِنِينَ
Orang-orang munafik itu bersumpah demi Allah di hadapan kalian -wahai orang-orang mukmin- bahwa mereka tidak pernah mengatakan sesuatu yang menyakiti Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Hal itu mereka lakukan agar kalian rida kepada mereka. Padahal, Allah dan Rasul-Nya lebih berhak mereka harapkan ridanya dengan cara beriman dan beramal saleh, jikalau mereka benar-benar beriman.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَلَمۡ يَعۡلَمُوٓاْ أَنَّهُۥ مَن يُحَادِدِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَأَنَّ لَهُۥ نَارَ جَهَنَّمَ خَٰلِدٗا فِيهَاۚ ذَٰلِكَ ٱلۡخِزۡيُ ٱلۡعَظِيمُ
Tidakkah orang-orang munafik itu menyadari bahwa dengan perbuatan mereka itu berarti mereka sedang melawan Allah dan Rasul-Nya, dan bahwa orang yang melawan Allah dan Rasul-Nya kelak akan masuk ke dalam neraka Jahanam di hari Kiamat untuk selama-lamanya? Itulah kehinaan dan kenistaan yang besar.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَحۡذَرُ ٱلۡمُنَٰفِقُونَ أَن تُنَزَّلَ عَلَيۡهِمۡ سُورَةٞ تُنَبِّئُهُم بِمَا فِي قُلُوبِهِمۡۚ قُلِ ٱسۡتَهۡزِءُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ مُخۡرِجٞ مَّا تَحۡذَرُونَ
Orang-orang munafik itu takut jikalau Allah akan menurunkan kepada Rasul-Nya satu surah yang memberitahukan kepada orang-orang mukmin perihal kekafiran yang mereka (orang-orang munafik) sembunyikan di dalam hati mereka. Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Teruslah kalian -wahai orang-orang munafik- mengolok-olok agama karena Allah akan menyingkap apa yang kalian takutkan dengan cara menurunkan surah atau memberitahu Rasul-Nya tentang hal itu."
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَئِن سَأَلۡتَهُمۡ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلۡعَبُۚ قُلۡ أَبِٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمۡ تَسۡتَهۡزِءُونَ
Sungguh jikalau kamu -wahai Rasul- bertanya kepada orang-orang munafik tentang tuduhan dan celaan yang mereka layangkan kepada orang-orang mukmin setelah Allah memberitahukan hal itu kepadamu, pasti mereka akan menjawab, "Ketika itu kami hanya bercanda dan tidak bersungguh-sungguh." Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Apakah Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kalian jadikan sebagai bahan olok-olok?!"
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَا تَعۡتَذِرُواْ قَدۡ كَفَرۡتُم بَعۡدَ إِيمَٰنِكُمۡۚ إِن نَّعۡفُ عَن طَآئِفَةٖ مِّنكُمۡ نُعَذِّبۡ طَآئِفَةَۢ بِأَنَّهُمۡ كَانُواْ مُجۡرِمِينَ
Janganlah kalian mengemukakan alasan-alasan palsu tersebut karena kalian telah memperlihatkan kekafiran dengan olok-olok itu setelah kalian menyembunyikannya. Apabila Kami mengampuni sebagian dari kalian karena telah meninggalkan kemunafikannya, bertobat darinya, dan menunjukkan keikhlasannya kepada Allah maka Kami akan menghukum sebagian dari kalian karena kekerasan hatinya dalam mempertahankan kemunafikannya dan tidak mau bertobat darinya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱلۡمُنَٰفِقُونَ وَٱلۡمُنَٰفِقَٰتُ بَعۡضُهُم مِّنۢ بَعۡضٖۚ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡمُنكَرِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَقۡبِضُونَ أَيۡدِيَهُمۡۚ نَسُواْ ٱللَّهَ فَنَسِيَهُمۡۚ إِنَّ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ
Orang-orang munafik laki-laki dan wanita memiliki kesamaan dalam hal kemunafikan. Sifat mereka bertolak belakang dengan orang-orang mukmin karena orang-orang munafik itu gemar menyuruh berbuat mungkar dan mencegah berbuat yang makruf. Mereka kikir dengan harta mereka, sehingga mereka tidak mau mendermakannya di jalan Allah. Mereka tidak patuh kepada Allah, sehingga Allah tidak memberikan mereka petunjuk ke jalan yang benar. Sesungguhnya orang-orang munafik itu tidak taat kepada Allah dan keluar dari jalan yang benar ke jalan maksiat dan jalan yang sesat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ وَٱلۡمُنَٰفِقَٰتِ وَٱلۡكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ هِيَ حَسۡبُهُمۡۚ وَلَعَنَهُمُ ٱللَّهُۖ وَلَهُمۡ عَذَابٞ مُّقِيمٞ
Allah mengancam orang-orang munafik dan orang-orang kafir yang tidak mau bertobat bahwa Dia akan memasukkan mereka ke dalam neraka Jahanam untuk selama-lamanya sebagai hukuman yang cukup berat bagi mereka, serta menjauhkan mereka dari rahmat-Nya, dan menyediakan azab yang tiada henti bagi mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• قبائح المنافقين كثيرة، ومنها الإقدام على الأيمان الكاذبة، ومعاداة الله ورسوله، والاستهزاء بالقرآن والنبي والمؤمنين، والتخوف من نزول سورة في القرآن تفضح شأنهم، واعتذارهم بأنهم هازلون لاعبون، وهو إقرار بالذنب، بل هو عذر أقبح من الذنب.
· Keburukan orang-orang munafik banyak sekali, yaitu antara lain, berani bersumpah palsu; memusuhi Allah dan Rasul-Nya; mengolok-olok Al-Qur`ān, Nabi dan orang-orang mukmin; merasa ketakutan akan turunnya surah dalam Al-Qur`ān yang menyingkap aib mereka; dan mengemukakan alasan bahwa mereka hanya bercanda dan bermain-main. Ini merupakan pengakuan dosa, bahkan alasan mereka tersebut lebih buruk dari dosa itu sendiri.

• لا يُقبل الهزل في الدين وأحكامه، ويعد الخوض بالباطل في كتاب الله ورسله وصفاته كفرًا.
· Tidak dibenarkan menjadikan agama dan hukum-hukumnya sebagai bahan olok-olok dan senda gurau. Menjadikan kitab Allah, Rasul-Nya, dan sifat-sifat-Nya sebagai bahan pergunjingan yang semena-mena merupakan suatu kekufuran.

• النّفاق: مرض عُضَال متأصّل في البشر، وأصحاب ذلك المرض متشابهون في كل عصر وزمان في الأمر بالمنكر والنّهي عن المعروف، وقَبْض أيديهم وإمساكهم عن الإنفاق في سبيل الله للجهاد، وفيما يجب عليهم من حق.
· Kemunafikan adalah penyakit kronis yang menancap pada diri seseorang. Orang-orang yang mempunyai penyakit ini mempunyai kesamaan di setiap tempat dan zaman dalam hal menyuruh kepada kemungkaran dan melarang dari kebaikan serta pelit dan kikir untuk berinfak di jalan Allah, juga dalam hal yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban mereka.

• الجزاء من جنس العمل، فالذي يترك أوامر الله ويأتي نواهيه يتركه من رحمته.
· Balasan itu sesuai dengan jenis perbuatan. Barang siapa meninggalkan perintah-perintah Allah dan melakukan larangan-larangan-Nya, maka Allah pun meninggalkan mereka dengan tidak mendapat rahmat-Nya.

كَٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ كَانُوٓاْ أَشَدَّ مِنكُمۡ قُوَّةٗ وَأَكۡثَرَ أَمۡوَٰلٗا وَأَوۡلَٰدٗا فَٱسۡتَمۡتَعُواْ بِخَلَٰقِهِمۡ فَٱسۡتَمۡتَعۡتُم بِخَلَٰقِكُمۡ كَمَا ٱسۡتَمۡتَعَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُم بِخَلَٰقِهِمۡ وَخُضۡتُمۡ كَٱلَّذِي خَاضُوٓاْۚ أُوْلَٰٓئِكَ حَبِطَتۡ أَعۡمَٰلُهُمۡ فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ
Kalian -wahai orang-orang munafik- sama seperti orang-orang kafir sebelum kalian dalam hal kekafiran dan mengolok-olok agama Allah. Mereka dahulu lebih kuat dan mempunyai harta dan anak keturunan yang lebih banyak dari kalian. Mereka telah menikmati kenikmatan dan kesenangan duniawi yang telah ditetapkan untuk mereka. Kemudian kalian juga menikmati kenikmatan dan kesenangan duniawi yang ditetapkan untuk kalian -wahai kaum munafik- sebagaimana orang-orang kafir di masa lalu menikmati bagian mereka. Tindakan kalian mendustakan kebenaran dan menghina Rasulullah, serupa dengan tindakan mereka yang mendustakan kebenaran dan menghina para rasul Allah yang diutus kepada mereka. Orang-orang yang memiliki sifat-sifat tercela itu adalah orang-orang yang amal perbuatannya akan hangus karena dinilai rusak oleh Allah akibat kekafiran mereka dan mereka adalah orang-orang yang benar-benar merugi karena mereka menjerumuskan diri mereka sendiri ke dalam jurang kehancuran.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَلَمۡ يَأۡتِهِمۡ نَبَأُ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ قَوۡمِ نُوحٖ وَعَادٖ وَثَمُودَ وَقَوۡمِ إِبۡرَٰهِيمَ وَأَصۡحَٰبِ مَدۡيَنَ وَٱلۡمُؤۡتَفِكَٰتِۚ أَتَتۡهُمۡ رُسُلُهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِۖ فَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظۡلِمَهُمۡ وَلَٰكِن كَانُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ يَظۡلِمُونَ
Tidakkah orang-orang munafik itu mendengar kabar tentang apa yang telah diperbuat oleh umat-umat yang kafir di masa lalu dan hukuman apa yang menimpa mereka, yaitu kaum Nuh, kaum Hud, kaum Ṣāliḥ, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan permukiman kaum Lūṭ? Mereka telah didatangi oleh rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan hujah-hujah yang jelas. Allah tidak pernah menzalimi mereka karena rasul-rasul mereka telah memberikan peringatan kepada mereka. Tetapi, mereka sendirilah yang menzalimi diri mereka sendiri dengan kafir kepada Allah dan mendustakan rasul-rasul-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتُ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ سَيَرۡحَمُهُمُ ٱللَّهُۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٞ
Orang-orang mukmin laki-laki dan orang-orang mukmin wanita satu sama lain saling mendukung karena mereka disatukan oleh iman. Mereka menyuruh berbuat yang makruf, yaitu segala sesuatu yang dicintai Allah -Ta'ālā- dari beragam ketaatan, seperti menjalankan ajaran tauhid dan salat, mereka mencegah perbuatan yang mungkar, yaitu segala sesuatu yang dibenci Allah -Ta'ālā- dari berbagai maksiat, seperti menjalankan kekafiran dan praktik riba, mereka menunaikan salat dengan sebaik-baiknya, taat kepada Allah, dan taat kepada Rasul-Nya. Orang-orang yang memiliki sifat-sifat terpuji itu akan Allah masukkan ke dalam rahmat-Nya. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa, tidak ada sesuatu pun yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Mahabijaksana dalam menciptakan makhluk-Nya, mengatur alam semesta, dan menetapkan syariat-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا وَمَسَٰكِنَ طَيِّبَةٗ فِي جَنَّٰتِ عَدۡنٖۚ وَرِضۡوَٰنٞ مِّنَ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ
Allah berjanji kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya, baik laki-laki maupun wanita, bahwa Dia kelak pada hari Kiamat akan memasukkan mereka ke dalam surga-surga yang di bawah bangunan-bangunan istananya mengalir sungai-sungai. Mereka akan menetap di sana untuk selama-lamanya. Di sana mereka tidak akan pernah mati dan kenikmatan yang mereka terima tidak akan pernah habis. Allah berjanji untuk memasukkan mereka ke dalam rumah-rumah yang bagus di dalam surga-surga sebagai tempat tinggal mereka selamanya. Namun, limpahan rida yang Allah anugerahkan kepada mereka lebih besar dari itu semua. Balasan tersebut adalah kemenangan besar yang tidak tertandingi oleh kemenangan apa pun.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• سبب العذاب للكفار والمنافقين واحد في كل العصور، وهو إيثار الدّنيا على الآخرة والاستمتاع بها، وتكذيب الأنبياء والمكر والخديعة والغدر بهم.
· Penyebab datangnya azab kepada orang-orang kafir dan orang-orang munafik di setiap masa adalah sama saja, yaitu lebih mementingkan kesenangan hidup di dunia daripada akhirat, serta mendustakan, memperdaya, menipu, dan mengkhianati para nabi.

• إهلاك الأمم والأقوام الغابرة بسبب كفرهم وتكذيبهم الأنبياء فيه عظة وعبرة للمعتبر من العقلاء.
· Pembinasaan bangsa-bangsa dan kaum-kaum di masa lalu yang disebabkan kekafiran dan sikap mereka yang mendustakan para nabi mengandung pelajaran berharga bagi orang-orang berakal sehat yang mau berpikir.

• أهل الإيمان رجالًا ونساء أمة واحدة مترابطة متعاونة متناصرة، قلوبهم متحدة في التوادّ والتحابّ والتعاطف.
· Orang-orang yang beriman laki-laki dan wanita adalah satu umat yang saling terkait, bantu-membantu dan tolong-menolong satu sama lain. Hati mereka menyatu dalam cinta dan kasih sayang.

• رضا رب الأرض والسماوات أكبر من نعيم الجنات؛ لأن السعادة الروحانية أفضل من الجسمانية.
· Rida Allah yang merupakan Rabb bumi dan seluruh langit lebih besar dari semua kenikmatan yang ada di surga karena kebahagiaan rohani lebih baik dari kebahagiaan jasmani.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ جَٰهِدِ ٱلۡكُفَّارَ وَٱلۡمُنَٰفِقِينَ وَٱغۡلُظۡ عَلَيۡهِمۡۚ وَمَأۡوَىٰهُمۡ جَهَنَّمُۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ
Wahai Rasul! Berjihadlah melawan orang-orang kafir dengan cara memerangi mereka dengan senjata dan berjihadlah melawan orang-orang munafik dengan menggunakan lisan dan hujah. Hadapilah kedua golongan itu dengan tegas karena mereka pantas mendapatkan perlakuan seperti itu. Kelak tempat tinggal mereka di hari Kiamat ialah neraka Jahanam dan seburuk-buruk tempat kembali ialah tempat kembali mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَحۡلِفُونَ بِٱللَّهِ مَا قَالُواْ وَلَقَدۡ قَالُواْ كَلِمَةَ ٱلۡكُفۡرِ وَكَفَرُواْ بَعۡدَ إِسۡلَٰمِهِمۡ وَهَمُّواْ بِمَا لَمۡ يَنَالُواْۚ وَمَا نَقَمُوٓاْ إِلَّآ أَنۡ أَغۡنَىٰهُمُ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ مِن فَضۡلِهِۦۚ فَإِن يَتُوبُواْ يَكُ خَيۡرٗا لَّهُمۡۖ وَإِن يَتَوَلَّوۡاْ يُعَذِّبۡهُمُ ٱللَّهُ عَذَابًا أَلِيمٗا فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِۚ وَمَا لَهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ مِن وَلِيّٖ وَلَا نَصِيرٖ
Orang-orang munafik itu bersumpah palsu dengan nama Allah bahwa mereka tidak pernah mengatakan caci maki terhadapmu dan mencela agamamu sebagaimana berita yang sampai ke telingamu. Padahal mereka benar-benar mengatakan sesuatu yang sampai ke telingamu, yaitu mengatakan kata-kata yang menjerumuskan mereka ke dalam kekafiran. Mereka memperlihatkan kekafiran setelah mereka memperlihatkan keimanan. Mereka benar-benar mengharapkan sesuatu yang belum berhasil mereka capai, yaitu menyerang Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Tidaklah mereka mengingkari sesuatu kecuali sesuatu yang tidak mungkin diingkari, yaitu bahwa Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka dengan memberi mereka kekayaan yang berasal dari harta rampasan perang yang Allah berikan kepada Nabi-Nya. Jika mereka bertobat kepada Allah dan meninggalkan kemunafikan mereka, niscaya tobat mereka itu akan lebih baik bagi mereka daripada mempertahankan kemunafikan. Sebaliknya, jika mereka enggan bertobat kepada Allah, niscaya Allah akan menghukum mereka dengan azab yang sangat menyakitkan, baik di dunia dengan menjadikan mereka terbunuh atau tertawan, maupun di akhirat dengan memasukkan mereka ke dalam neraka, dan mereka tidak memiliki siapa pun yang dapat menyelamatkan dan melindungi mereka dari azab tersebut.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ وَمِنۡهُم مَّنۡ عَٰهَدَ ٱللَّهَ لَئِنۡ ءَاتَىٰنَا مِن فَضۡلِهِۦ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
 Di antara orang-orang munafik itu ada orang-orang yang berjanji kepada Allah seraya berkata, "Sungguh, jika Allah memberikan sebagian karunia-Nya kepada kami, niscaya kami benar-benar akan menyedekahkannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Dan kami benar-benar akan menjadi orang-orang saleh yang gemar berbuat baik."
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَلَمَّآ ءَاتَىٰهُم مِّن فَضۡلِهِۦ بَخِلُواْ بِهِۦ وَتَوَلَّواْ وَّهُم مُّعۡرِضُونَ
 Kemudian tatkala Allah memberikan sebagian karunia-Nya kepada mereka ternyata mereka tidak menepati janji mereka kepada Allah. Sebaliknya, mereka justru kikir dan enggan menyedekahkan harta mereka sedikitpun. Dan mereka pun enggan beriman kepada-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَأَعۡقَبَهُمۡ نِفَاقٗا فِي قُلُوبِهِمۡ إِلَىٰ يَوۡمِ يَلۡقَوۡنَهُۥ بِمَآ أَخۡلَفُواْ ٱللَّهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُواْ يَكۡذِبُونَ
Kemudian Dia pun menghukum mereka dengan menjadikan kemunafikan itu tetap bertahan di dalam hati mereka sampai hari Kiamat. Hal itu merupakan hukuman bagi mereka atas pengingkaran janji mereka kepada Allah dan kebohongan mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَلَمۡ يَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ سِرَّهُمۡ وَنَجۡوَىٰهُمۡ وَأَنَّ ٱللَّهَ عَلَّٰمُ ٱلۡغُيُوبِ
Tidakkah orang-orang munafik itu menyadari bahwa Allah mengetahui tipu daya dan makar yang mereka sembunyikan di tempat-tempat berkumpul mereka dan bahwa Allah -Subḥānahu- Maha Mengetahui perkara-perkara gaib? Sebab itu, tidak ada sedikit pun amal perbuatan mereka yang luput dari pengetahuan-Nya dan Dia akan memberi mereka balasan yang setimpal dengan amal perbuatan mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱلَّذِينَ يَلۡمِزُونَ ٱلۡمُطَّوِّعِينَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ فِي ٱلصَّدَقَٰتِ وَٱلَّذِينَ لَا يَجِدُونَ إِلَّا جُهۡدَهُمۡ فَيَسۡخَرُونَ مِنۡهُمۡ سَخِرَ ٱللَّهُ مِنۡهُمۡ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Orang-orang yang mencela kaum mukminin yang dengan sukarela memberikan sedekah dalam jumlah yang sedikit karena hanya sedikit itulah kemampuan mereka, maka orang-orang itu menghina orang-orang mukmin dengan mengatakan, "Apa gunanya sedekah mereka itu?" Allah pasti menghina mereka sebagai balasan atas penghinaan mereka terhadap orang-orang mukmin dan mereka akan mendapatkan azab yang sangat menyakitkan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• وجوب جهاد الكفار والمنافقين، فجهاد الكفار باليد وسائر أنواع الأسلحة الحربية، وجهاد المنافقين بالحجة واللسان.
· Kewajiban berjihad melawan orang-orang kafir dan munafik. Berjihad melawan orang-orang kafir dilakukan dengan menggunakan kekuatan tangan dan berbagai jenis senjata tempur, sedangkan berjihad melawan orang-orang munafik dilakukan dengan menggunakan argumentasi dan kata-kata.

• المنافقون من شرّ الناس؛ لأنهم غادرون يقابلون الإحسان بالإساءة.
· Orang-orang munafik adalah manusia yang paling jahat karena mereka adalah orang-orang curang yang membalas kebaikan dengan kejahatan.

• في الآيات دلالة على أن نقض العهد وإخلاف الوعد يورث النفاق، فيجب على المسلم أن يبالغ في الاحتراز عنه.
· Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa melanggar kesepakatan dan ingkar janji akan melahirkan kemunafikan. Oleh karena itu, setiap muslim wajib bersikap ekstra waspada terhadapnya.

• في الآيات ثناء على قوة البدن والعمل، وأنها تقوم مقام المال، وهذا أصل عظيم في اعتبار أصول الثروة العامة والتنويه بشأن العامل.
· Ayat-ayat di atas berisi pujian terhadap kekuatan fisik dan perbuatan. Keduanya dapat menjadi pengganti harta. Ini adalah prinsip dasar yang sangat agung dalam mempertimbangkan pokok-pokok kekayaan publik dan menghargai orang yang berbuat sesuatu.

ٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ أَوۡ لَا تَسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ إِن تَسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ سَبۡعِينَ مَرَّةٗ فَلَن يَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَهُمۡۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ كَفَرُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَٰسِقِينَ
Mintalah -wahai Rasul- ampunan untuk mereka, atau tidak usah kamu meminta ampunan untuk mereka. Seandainya kamu meminta ampunan sebanyak tujuh puluh kali maka jumlah permintaan ampunan yang banyak itu tidak akan menjadikan Allah mengampuni mereka karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya, sedangkan Allah tidak akan memberikan petunjuk ke jalan yang benar kepada orang-orang yang sengaja menyimpang dari syariat-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَرِحَ ٱلۡمُخَلَّفُونَ بِمَقۡعَدِهِمۡ خِلَٰفَ رَسُولِ ٱللَّهِ وَكَرِهُوٓاْ أَن يُجَٰهِدُواْ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَقَالُواْ لَا تَنفِرُواْ فِي ٱلۡحَرِّۗ قُلۡ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرّٗاۚ لَّوۡ كَانُواْ يَفۡقَهُونَ
Orang-orang munafik yang tidak ikut dalam perang Tabuk merasa bangga dengan ketidakhadiran mereka di medan jihad fi sabilillah seraya menyalahi seruan Rasulullah. Mereka enggan berjihad dengan harta dan jiwa mereka sebagaimana jihad yang dilakukan oleh orang-orang mukmin. Mereka menghasut kawan-kawan mereka sesama orang-orang munafik dengan mengatakan, "Janganlah kalian pergi di tengah cuaca yang panas." Perang Tabuk saat itu bertepatan dengan waktu musim panas. Katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Neraka Jahanam yang menanti kedatangan orang-orang munafik lebih panas dari cuaca panas yang mereka hindari itu, sekiranya mereka mengetahuinya.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَلۡيَضۡحَكُواْ قَلِيلٗا وَلۡيَبۡكُواْ كَثِيرٗا جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ
Maka hendaklah orang-orang munafik yang menolak pergi ke medan jihad itu tertawa sedikit saja di dunia yang fana ini. Hendaklah mereka menangis sebanyak-banyaknya kelak di akhirat yang kekal, sebagai balasan atas kekafiran, kemaksiatan, dan dosa-dosa yang telah mereka perbuat di dunia.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَإِن رَّجَعَكَ ٱللَّهُ إِلَىٰ طَآئِفَةٖ مِّنۡهُمۡ فَٱسۡتَـٔۡذَنُوكَ لِلۡخُرُوجِ فَقُل لَّن تَخۡرُجُواْ مَعِيَ أَبَدٗا وَلَن تُقَٰتِلُواْ مَعِيَ عَدُوًّاۖ إِنَّكُمۡ رَضِيتُم بِٱلۡقُعُودِ أَوَّلَ مَرَّةٖ فَٱقۡعُدُواْ مَعَ ٱلۡخَٰلِفِينَ
Jika Allah mengembalikanmu -wahai Rasul- kepada sekelompok orang-orang munafik yang tetap mempertahankan kemunafikan mereka, kemudian mereka meminta izin kepadamu untuk pergi ke medan jihad bersamamu dalam perang lain, maka katakanlah kepada mereka, "Kalian -wahai orang-orang munafik- tidak akan pergi bersamaku ke medan jihad fi sabilillah untuk selama-lamanya sebagai hukuman untuk kalian dan juga sebagai antisipasi terhadap potensi kerugian-kerugian yang timbul akibat keberadaan kalian bersamaku. Hal itu karena kalian sudah puas dengan penolakan kalian untuk pergi ke medan perang Tabuk, sehingga tetaplah kalian menetap bersama orang-orang yang tidak ikut berjihad dari kalangan orang-orang sakit, para wanita, dan anak-anak.”
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَا تُصَلِّ عَلَىٰٓ أَحَدٖ مِّنۡهُم مَّاتَ أَبَدٗا وَلَا تَقُمۡ عَلَىٰ قَبۡرِهِۦٓۖ إِنَّهُمۡ كَفَرُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَمَاتُواْ وَهُمۡ فَٰسِقُونَ
Janganlah kamu -wahai Rasul- menyalatkan mayat orang munafik untuk selama-lamanya dan janganlah kamu berdiri di dekat makamnya untuk mendoakannya. Hal itu dikarenakan mereka telah kafir kepada Allah, kafir kepada rasul-Nya, dan mati dalam kondisi durhaka kepada Allah. Orang (yang mati dalam kondisi) semacam itu tidak perlu disalatkan dan tidak pula didoakan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَا تُعۡجِبۡكَ أَمۡوَٰلُهُمۡ وَأَوۡلَٰدُهُمۡۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ أَن يُعَذِّبَهُم بِهَا فِي ٱلدُّنۡيَا وَتَزۡهَقَ أَنفُسُهُمۡ وَهُمۡ كَٰفِرُونَ
Janganlah kamu -wahai Rasul- takjub dengan kekayaan dan anak-anak orang-orang munafik itu karena sesungguhnya Allah hendak menjadikannya sebagai sarana untuk mengazab mereka di dunia, yaitu dengan adanya segala kesulitan yang mereka hadapi dalam mencarinya, dengan adanya berbagai musibah yang menimpa mereka di dunia, dan dengan keluarnya nyawa dari raga mereka dalam keadaan kafir.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذَآ أُنزِلَتۡ سُورَةٌ أَنۡ ءَامِنُواْ بِٱللَّهِ وَجَٰهِدُواْ مَعَ رَسُولِهِ ٱسۡتَـٔۡذَنَكَ أُوْلُواْ ٱلطَّوۡلِ مِنۡهُمۡ وَقَالُواْ ذَرۡنَا نَكُن مَّعَ ٱلۡقَٰعِدِينَ
Apabila Allah menurunkan surah kepada Nabi-Nya, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- yang berisi perintah untuk beriman kepada Allah dan berjihad fi sabilillah maka orang-orang kaya mereka meminta izin kepadamu untuk tidak menyertaimu. Mereka berkata, "Biarkan kami tinggal bersama orang-orang yang punya uzur, seperti orang-orang yang lemah dan orang-orang jompo."
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• الكافر لا ينفعه الاستغفار ولا العمل ما دام كافرًا.
· Orang kafir tidak mendapatkan manfaat apa pun dari istigfar dan amal kebaikan selama ia berstatus kafir.

• الآيات تدل على قصر نظر الإنسان، فهو ينظر غالبًا إلى الحال والواقع الذي هو فيه، ولا ينظر إلى المستقبل وما يتَمَخَّض عنه من أحداث.
· Ayat-ayat di atas menunjukkan betapa terbatasnya pandangan manusia. Pada umumnya manusia hanya melihat keadaan dan kenyataan yang ada di hadapannya. Ia tidak melihat masa depan dan apa yang akan terjadi di kemudian hari.

• التهاون بالطاعة إذا حضر وقتها سبب لعقوبة الله وتثبيطه للعبد عن فعلها وفضلها.
· Meremehkan suatu ibadah apabila telah tiba saatnya merupakan penyebab datangnya siksa Allah, serta penyebab semakin beratnya seorang hamba untuk menunaikannya dan meraih keutamaannya.

• في الآيات دليل على مشروعية الصلاة على المؤمنين، وزيارة قبورهم والدعاء لهم بعد موتهم، كما كان النبي صلى الله عليه وسلم يفعل ذلك في المؤمنين.
· Ayat-ayat di atas menunjukkan adanya anjuran untuk menyalatkan jenazah orang-orang mukmin, berziarah ke makam mereka, dan mendoakan mereka setelah kematian mereka. Hal inilah yang dahulu dilakukan oleh Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- kepada orang-orang mukmin.

رَضُواْ بِأَن يَكُونُواْ مَعَ ٱلۡخَوَالِفِ وَطُبِعَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ فَهُمۡ لَا يَفۡقَهُونَ
Orang-orang munafik itu dengan senang hati menempatkan diri mereka di dalam kehinaan dan kenistaan manakala mereka dengan senang hati duduk berpangku tangan bersama orang-orang yang berhalangan yang tidak pergi ke medan perang. Allah mengunci mati hati mereka disebabkan oleh kekafiran dan kemunafikan mereka, sehingga mereka sama sekali tidak mengetahui hal yang bermanfaat untuk diri mereka sendiri.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَٰكِنِ ٱلرَّسُولُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُۥ جَٰهَدُواْ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلۡخَيۡرَٰتُۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
Sebaliknya, Rasulullah dan orang-orang mukmin bersamanya tidak enggan pergi ke medan jihad fi sabilillah seperti orang-orang munafik itu. Orang-orang mukmin telah berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka, sehingga balasan yang mereka terima dari Allah ialah tercapainya keuntungan-keuntungan duniawi untuk mereka, seperti kemenangan dan rampasan perang, tercapainya keuntungan-keuntungan ukhrawi, seperti masuk surga, tercapainya apa yang diinginkan, serta terhindar dari apa yang ditakutkan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ ذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ
Allah telah menyiapkan untuk mereka (orang-orang mukmin) surga-surga yang di bawah istana-istananya mengalir sungai-sungai. Mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan mereka tidak akan binasa. Balasan itu adalah keberuntungan besar yang tidak tertandingi oleh keberuntungan lainnya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَجَآءَ ٱلۡمُعَذِّرُونَ مِنَ ٱلۡأَعۡرَابِ لِيُؤۡذَنَ لَهُمۡ وَقَعَدَ ٱلَّذِينَ كَذَبُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥۚ سَيُصِيبُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٞ
Sejumlah orang Arab Badui Madinah dan sekitarnya datang kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- untuk meminta izin tidak pergi ke medan jihad fi sabilillah. Namun, ada juga sejumlah kaum lainnya sama sekali tidak meminta izin kepada beliau untuk tidak pergi ke medan jihad karena mereka tidak percaya kepada Nabi dan tidak percaya akan janji Allah. Mereka itu akan mendapatkan azab yang sangat menyakitkan akibat kekafiran mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَّيۡسَ عَلَى ٱلضُّعَفَآءِ وَلَا عَلَى ٱلۡمَرۡضَىٰ وَلَا عَلَى ٱلَّذِينَ لَا يَجِدُونَ مَا يُنفِقُونَ حَرَجٌ إِذَا نَصَحُواْ لِلَّهِ وَرَسُولِهِۦۚ مَا عَلَى ٱلۡمُحۡسِنِينَ مِن سَبِيلٖۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
Para wanita, anak-anak, orang-orang sakit, orang-orang jompo, orang-orang buta, dan orang-orang miskin yang tidak memiliki harta untuk membiayai jihadnya, mereka semua tidak berdosa bila tidak pergi ke medan jihad karena mereka memiliki alasan yang dibenarkan, apabila mereka benar-benar tulus kepada Allah dan Rasul-Nya dan menerapkan syariat-Nya. Tidak ada alasan untuk menjatuhkan hukuman kepada orang-orang baik yang benar-benar memiliki alasan kuat itu. Sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada orang-orang yang berbuat baik.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَا عَلَى ٱلَّذِينَ إِذَا مَآ أَتَوۡكَ لِتَحۡمِلَهُمۡ قُلۡتَ لَآ أَجِدُ مَآ أَحۡمِلُكُمۡ عَلَيۡهِ تَوَلَّواْ وَّأَعۡيُنُهُمۡ تَفِيضُ مِنَ ٱلدَّمۡعِ حَزَنًا أَلَّا يَجِدُواْ مَا يُنفِقُونَ
Dan juga tidak ada dosa bagi orang-orang yang tidak pergi ke medan perang bersamamu -wahai Rasul- apabila mereka datang kepadamu untuk meminta kendaraan yang bisa mengangkut mereka ke medan jihad, sedangkan engkau berkata kepada mereka, "Aku tidak menemukan kendaraan yang dapat mengangkut kalian." Mereka pergi dari hadapanmu sambil berurai air mata. Mereka sangat menyesal karena tidak memiliki harta untuk membiayai jihad mereka, baik dari harta pribadi mereka maupun dari sisimu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ إِنَّمَا ٱلسَّبِيلُ عَلَى ٱلَّذِينَ يَسۡتَـٔۡذِنُونَكَ وَهُمۡ أَغۡنِيَآءُۚ رَضُواْ بِأَن يَكُونُواْ مَعَ ٱلۡخَوَالِفِ وَطَبَعَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ فَهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ
Tatkala Allah menjelaskan bahwa kalangan yang berhalangan untuk berjihad tidak layak dihukum, Allah juga menerangkan kalangan yang berhak menerima hukuman serta sanksi, seraya berfirman, "Sesungguhnya hukuman dan sanksi hanya dijatuhkan kepada mereka yang meminta izin kepadamu -wahai Rasul- untuk tidak pergi ke medan perang, sedangkan mereka memiliki kemampuan untuk itu dan mempunyai harta untuk membiayai jihadnya. Mereka merelakan diri mereka berada dalam kehinaan dan kenistaan dengan berdiam diri di rumah bersama yang lain. Allah benar-benar telah mengunci mati hati mereka sehingga tidak tersentuh oleh nasihat dan peringatan. Karena hati mereka telah dikunci mati maka mereka tidak tahu apa yang baik bagi diri mereka untuk mereka pilih dan apa yang buruk bagi mereka untuk mereka hindari.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• المجاهدون سيحصِّلون الخيرات في الدنيا، وإن فاتهم هذا فلهم الفوز بالجنة والنجاة من العذاب في الآخرة.
· Orang-orang yang berjihad akan mendapatkan banyak kebaikan di dunia. Jikalau mereka tidak mendapatkannya (di dunia) mereka akan mendapatkan keberuntungan di surga dan selamat dari siksa di akhirat.

• الأصل أن المحسن إلى الناس تكرمًا منه لا يؤاخَذ إن وقع منه تقصير.
· Pada prinsipnya orang yang berbuat baik kepada orang lain dengan sukarela tidak perlu dijatuhi hukuman apabila dia melakukan kekhilafan.

• أن من نوى الخير، واقترن بنيته الجازمة سَعْيٌ فيما يقدر عليه، ثم لم يقدر- فإنه يُنَزَّل مَنْزِلة الفاعل له.
· Orang yang berniat melakukan kebaikan dan niatnya yang kuat itu disertai dengan upaya sekuat tenaga, tetapi dia tidak berhasil melakukannya, maka dia akan mendapat pahala sama seperti orang yang telah melakukannya.

• الإسلام دين عدل ومنطق؛ لذلك أوجب العقوبة والمأثم على المنافقين المستأذنين وهم أغنياء ذوو قدرة على الجهاد بالمال والنفس.
· Islam adalah agama yang adil dan logis. Oleh karena itu, Islam menjatuhkan hukuman dan dosa kepada orang-orang munafik yang meminta izin untuk tidak pergi ke medan jihad padahal mereka memiliki harta yang cukup dan fisik yang kuat untuk pergi ke medan jihad.

يَعۡتَذِرُونَ إِلَيۡكُمۡ إِذَا رَجَعۡتُمۡ إِلَيۡهِمۡۚ قُل لَّا تَعۡتَذِرُواْ لَن نُّؤۡمِنَ لَكُمۡ قَدۡ نَبَّأَنَا ٱللَّهُ مِنۡ أَخۡبَارِكُمۡۚ وَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمۡ وَرَسُولُهُۥ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
Orang-orang munafik yang tidak pergi ke medan jihad mengajukan alasan-alasan yang lemah kepada kaum muslimin yang kembali dari medan jihad. Allah memberikan petunjuk kepada Nabi-Nya dan orang-orang mukmin agar menjawab ucapan mereka dengan mengatakan, "Jangan membuat alasan-alasan palsu. Kami tidak akan percaya pada apa yang kalian sampaikan kepada kami. Allah telah memberitahu kami sebagian dari apa yang ada di dalam hati kalian. Allah dan Rasul-Nya akan melihat apakah kalian akan bertobat kemudian tobat kalian diterima oleh Allah, ataukah kalian akan terus mempertahankan kemunafikan kalian?
Kemudian kalian akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui segala sesuatu. Lalu Dia akan memberitahu kalian perihal apa yang telah kalian perbuat dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada kalian. Sebab itu, segeralah bertobat kepada Allah dan mengerjakan amal saleh."
আরবি তাফসীরসমূহ:
سَيَحۡلِفُونَ بِٱللَّهِ لَكُمۡ إِذَا ٱنقَلَبۡتُمۡ إِلَيۡهِمۡ لِتُعۡرِضُواْ عَنۡهُمۡۖ فَأَعۡرِضُواْ عَنۡهُمۡۖ إِنَّهُمۡ رِجۡسٞۖ وَمَأۡوَىٰهُمۡ جَهَنَّمُ جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ
Orang-orang yang tidak pergi ke medan jihad itu akan bersumpah demi Allah ketika kalian -wahai orang-orang mukmin- kembali dari medan jihad. Hal itu mereka lakukan untuk memperkuat alasan-alasan palsu mereka untuk menghindari celaan dan kecaman kalian. Oleh karena itu, tinggalkanlah mereka dan jauhilah mereka dengan tegas karena mereka adalah orang-orang yang najis lagi buruk hatinya dan tempat tinggal yang akan mereka tempati ialah neraka Jahanam. Itulah balasan atas kemunafikan dan dosa-dosa yang telah mereka lakukan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَحۡلِفُونَ لَكُمۡ لِتَرۡضَوۡاْ عَنۡهُمۡۖ فَإِن تَرۡضَوۡاْ عَنۡهُمۡ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يَرۡضَىٰ عَنِ ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡفَٰسِقِينَ
Orang-orang yang tidak pergi ke medan jihad itu bersumpah di hadapan kalian -wahai orang-orang mukmin- supaya kalian rida kepada mereka dan mau menerima alasan mereka. Oleh karena itu, janganlah kalian rida kepada mereka. Jika kalian rida kepada mereka, kalian telah menyelisihi Tuhan kalian. Sesungguhnya Dia tidak rida kepada orang-orang yang membangkang kepada-Nya dengan memilih menjadi kafir dan munafik. Oleh karena itu, jangan sekali-kali kalian -wahai orang-orang mukmin- rida kepada orang-orang yang tidak Allah ridai.
আরবি তাফসীরসমূহ:
ٱلۡأَعۡرَابُ أَشَدُّ كُفۡرٗا وَنِفَاقٗا وَأَجۡدَرُ أَلَّا يَعۡلَمُواْ حُدُودَ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِۦۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٞ
Jikalau orang-orang badui memilih menjadi kafir atau munafik tentu kekafiran dan kemunafikan mereka lebih parah daripada orang-orang yang tinggal di perkotaan karena orang-orang badui tersebut kemungkinan besar tidak paham perihal ilmu agama dan lebih berpotensi untuk tidak mengetahui kewajiban-kewajiban, sunah-sunah, dan ketentuan-ketentuan hukum yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya. Hal itu karena mereka memiliki watak yang keras, kasar, dan kurang bergaul. Allah Maha Mengetahui hal ihwal mereka, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya, dan Dia Mahabijaksana dalam mengatur makhluk-Nya dan menetapkan syariat-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمِنَ ٱلۡأَعۡرَابِ مَن يَتَّخِذُ مَا يُنفِقُ مَغۡرَمٗا وَيَتَرَبَّصُ بِكُمُ ٱلدَّوَآئِرَۚ عَلَيۡهِمۡ دَآئِرَةُ ٱلسَّوۡءِۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٞ
Sebagian dari orang-orang badui yang munafik itu beranggapan bahwa harta yang mereka infakkan di jalan Allah adalah kerugian dan beban yang memberatkan karena ia beranggapan bahwa Allah tidak akan memberinya balasan apabila ia menginfakkan hartanya dan tidak akan memberinya hukuman apabila ia enggan menginfakkan hartanya di jalan Allah. Meskipun demikian ia terkadang berinfak dengan tujuan ria dan berpura-pura. Ia selalu menunggu-nunggu waktu agar kalian -wahai orang-orang mukmin- ditimpa bencana supaya ia bisa melepaskan diri dari kalian. Akan tetapi, Allah justru membuat musibah serta perputaran masa yang akhirnya tidak terpuji yang mereka harapkan menimpa orang-orang mukmin itu menimpa diri mereka sendiri, bukan menimpa orang-orang mukmin. Allah Maha Mendengar apa yang mereka ucapkan dan Maha Mengetahui apa yang mereka sembunyikan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمِنَ ٱلۡأَعۡرَابِ مَن يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَيَتَّخِذُ مَا يُنفِقُ قُرُبَٰتٍ عِندَ ٱللَّهِ وَصَلَوَٰتِ ٱلرَّسُولِۚ أَلَآ إِنَّهَا قُرۡبَةٞ لَّهُمۡۚ سَيُدۡخِلُهُمُ ٱللَّهُ فِي رَحۡمَتِهِۦٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
Ada di antara kalangan badui tersebut, orang yang beriman kepada Allah, beriman kepada hari Kiamat, dan menjadikan harta yang ia infakkan di jalan Allah sebagai ketaatan untuk mendekatkan dirinya kepada Allah dan sebagai sarana untuk mendapatkan doa dan istigfar dari Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Ketahuilah bahwa apa yang ia infakkan di jalan Allah dan doa Rasulullah untuknya adalah sarana untuk mendekatkan dirinya kepada Allah. Dia kelak akan mendapatkan balasannya di sisi Allah, yaitu akan memasukkannya ke dalam rahmat-Nya yang luas yang meliputi ampunan-Nya dan surga-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat kepada-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• ميدان العمل والتكاليف خير شاهد على إظهار كذب المنافقين من صدقهم.
· Ladang amal dan kewajiban adalah sebaik-baik bukti yang dapat membongkar kebohongan orang-orang munafik atau kejujuran mereka.

• أهل البادية إن كفروا فهم أشد كفرًا ونفاقًا من أهل الحضر؛ لتأثير البيئة.
· Apabila orang-orang badui menjadi kafir dan munafik pasti kekafiran dan kemunafikan mereka lebih parah dari orang-orang yang tinggal di perkotaan karena pengaruh lingkungan mereka.

• الحض على النفقة في سبيل الله مع إخلاص النية، وعظم أجر من فعل ذلك.
· Anjuran berinfak di jalan Allah dengan niat yang ikhlas, dan balasan yang sangat besar bagi orang yang mau melakukannya.

• فضيلة العلم، وأن فاقده أقرب إلى الخطأ.
· Keutamaan ilmu, dan orang yang tidak berilmu lebih dekat pada kesalahan.

وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلۡأَوَّلُونَ مِنَ ٱلۡمُهَٰجِرِينَ وَٱلۡأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحۡسَٰنٖ رَّضِيَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُ وَأَعَدَّ لَهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي تَحۡتَهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدٗاۚ ذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ
Orang-orang yang lebih dahulu beriman, baik dari kalangan kaum Muhajirin yang berhijrah meninggalkan rumah dan kampung halaman mereka menuju kepada Allah, maupun dari kalangan kaum Ansar yang menolong Nabi-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, dan orang-orang yang mengikuti jejak kaum Muhajirin dan Ansar yang beriman dengan baik dalam hal keyakinan, ucapan, dan perbuatan, mereka telah Allah ridai dan Allah terima ketaatan mereka, serta mereka pun rida kepada-Nya tatkala Dia memberi mereka ganjaran yang sangat besar dan menyiapkan surga-surga yang di bawah istana-istananya mengalir sungai-sungai untuk mereka tempati selama-lamanya. Balasan itu adalah keberuntungan yang sangat besar.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمِمَّنۡ حَوۡلَكُم مِّنَ ٱلۡأَعۡرَابِ مُنَٰفِقُونَۖ وَمِنۡ أَهۡلِ ٱلۡمَدِينَةِ مَرَدُواْ عَلَى ٱلنِّفَاقِ لَا تَعۡلَمُهُمۡۖ نَحۡنُ نَعۡلَمُهُمۡۚ سَنُعَذِّبُهُم مَّرَّتَيۡنِ ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَىٰ عَذَابٍ عَظِيمٖ
Di antara orang-orang badui yang tinggal di sekitar Madinah ada orang-orang munafik, dan di antara penduduk Madinah ada orang-orang munafik yang gigih mempertahankan kemunafikan mereka. Kamu tidak mengetahui perihal mereka, wahai Rasul. Allahlah yang mengetahui perihal mereka dan Allah akan menimpakan azab kepada mereka sebanyak dua kali. Pertama, Allah akan menimpakan azab-Nya di dunia dengan mengungkap kemunafikan mereka, membunuh mereka, dan menjadikan mereka sebagai tawanan perang. Kedua, Allah akan menimpakan azab kepada mereka di akhirat dalam bentuk azab kubur, kemudian pada hari Kiamat kelak mereka akan dikembalikan kepada azab yang sangat besar di dalam kerak neraka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَءَاخَرُونَ ٱعۡتَرَفُواْ بِذُنُوبِهِمۡ خَلَطُواْ عَمَلٗا صَٰلِحٗا وَءَاخَرَ سَيِّئًا عَسَى ٱللَّهُ أَن يَتُوبَ عَلَيۡهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٌ
 Dan di antara penduduk Madinah ada orang-orang lain yang tidak pergi ke medan perang tanpa alasan yang dibenarkan, kemudian mereka mengakui bahwa mereka tidak mempunyai alasan yang dibenarkan, dan mereka tidak mengemukakan alasan-alasan palsu. Mereka mencampur amal saleh di masa lalu, seperti taat kepada Allah, memegang teguh syari'at-Nya dan berjihad di jalan-Nya, dengan amal buruk. Mereka berharap Allah berkenan menerima taubat mereka dan memaafkan kesalahan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
خُذۡ مِنۡ أَمۡوَٰلِهِمۡ صَدَقَةٗ تُطَهِّرُهُمۡ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيۡهِمۡۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٞ لَّهُمۡۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Ambillah -wahai Rasul- dari harta mereka sebagai zakat yang akan membersihkan mereka dari noda-noda maksiat serta dosa dan mengembangkan kebaikan mereka. Lalu panjatkanlah doa untuk mereka setelah kamu mengambil zakat dari mereka. Sesungguhnya doamu adalah rahmat dan ketenteraman bagi mereka. Sungguh Allah Maha Mendengar doamu lagi Maha Mengetahui amal perbuatan dan niat mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَلَمۡ يَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ هُوَ يَقۡبَلُ ٱلتَّوۡبَةَ عَنۡ عِبَادِهِۦ وَيَأۡخُذُ ٱلصَّدَقَٰتِ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
Hendaklah orang-orang yang tidak pergi ke medan jihad dan orang-orang yang bertobat kepada Allah itu tahu bahwa Allah menerima tobat dari hamba-hamba-Nya yang bertobat kepada-Nya, Allah menerima sedekah-sedekah kendati Dia sama sekali tidak membutuhkannya, dan memberikan pahala kepada orang-orang yang bersedekah sesuai dengan sedekahnya, serta hendaklah mereka tahu bahwa Allah -Subḥānahu- Maha Menerima tobat lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَقُلِ ٱعۡمَلُواْ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمۡ وَرَسُولُهُۥ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang tidak pergi ke medan jihad dan bertobat dari dosanya, "Tutupilah kerugian yang timbul dari kesalahan kalian di masa lalu, ikhlaskanlah amal kalian kepada Allah, dan lakukanlah hal-hal yang diridai-Nya, karena Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat amal perbuatan kalian dan kelak di hari Kiamat kalian akan dikembalikan kepada Tuhan kalian yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Dia mengetahui apa saja yang kalian sembunyikan dan apa saja yang kalian perlihatkan. Dia akan memberitahukan kepada kalian apa yang telah kalian perbuat di dunia dan Dia akan memberikan balasan sesuai dengan amal perbuatan kalian.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَءَاخَرُونَ مُرۡجَوۡنَ لِأَمۡرِ ٱللَّهِ إِمَّا يُعَذِّبُهُمۡ وَإِمَّا يَتُوبُ عَلَيۡهِمۡۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٞ
Di antara orang-orang yang tidak ikut serta dalam perang Tabuk ada kaum lain yang tidak punya alasan yang dibenarkan. Mereka itu ditangguhkan urusannya dan diserahkan keputusan hukumnya kepada ketentuan Allah. Boleh jadi Allah akan menimpakan azab kepada mereka apabila mereka tidak bertobat atau Allah akan menerima tobat mereka apabila mereka bertobat kepada-Nya. Allah Maha Mengetahui siapa yang pantas mendapatkan hukuman-Nya dan siapa yang pantas mendapatkan ampunan-Nya, serta Mahabijaksana dalam menetapkan syariat-Nya dan mengatur makhluk-Nya. Mereka itu adalah Murārah bin ar-Rabī', Ka'b bin Mālik dan Hilāl bin Umayyah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• فضل المسارعة إلى الإيمان، والهجرة في سبيل الله، ونصرة الدين، واتباع طريق السلف الصالح.
· Keutamaan bergegas memilih iman, berhijrah di jalan Allah, dan mendukung agama (Islam), serta mengikuti jejak generasi salaf yang saleh.

• استئثار الله عز وجل بعلم الغيب، فلا يعلم أحد ما في القلوب إلا الله.
· Monopoli Allah -'Azza wa Jalla- atas pengetahuan tentang perkara yang gaib. Tidak seorang pun yang mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati kecuali Allah.

• الرجاء لأهل المعاصي من المؤمنين بتوبة الله عليهم ومغفرته لهم إن تابوا وأصلحوا عملهم.
· Harapan orang-orang mukmin yang berbuat maksiat untuk diterima tobatnya oleh Allah dan mendapatkan ampunan dari-Nya apabila mereka bertobat dan memperbaiki amal perbuatan mereka.

• وجوب الزكاة وبيان فضلها وأثرها في تنمية المال وتطهير النفوس من البخل وغيره من الآفات.
· Kewajiban membayar zakat, keutamaannya dan pengaruh positifnya dalam mengembangkan harta serta membersihkan hati dari sifat-sifat yang buruk, seperti kikir dan penyakit-penyakit lainnya.

وَٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مَسۡجِدٗا ضِرَارٗا وَكُفۡرٗا وَتَفۡرِيقَۢا بَيۡنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَإِرۡصَادٗا لِّمَنۡ حَارَبَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ مِن قَبۡلُۚ وَلَيَحۡلِفُنَّ إِنۡ أَرَدۡنَآ إِلَّا ٱلۡحُسۡنَىٰۖ وَٱللَّهُ يَشۡهَدُ إِنَّهُمۡ لَكَٰذِبُونَ
Salah satu golongan orang-orang munafik lain ialah mereka yang mendirikan masjid bukan dalam rangka taat kepada Allah, melainkan bertujuan mengganggu orang-orang Islam dan mendukung orang-orang kafir dengan cara memperkuat barisan orang-orang munafik dan memecah belah barisan orang-orang mukmin, serta dalam rangka bersiap-siap dan menunggu orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya sebelum masjid itu didirikan. Orang-orang munafik itu benar-benar akan bersumpah di hadapan kalian, "Sungguh kami tidak punya maksud lain selain berbuat baik kepada orang-orang Islam." Namun, Allah bersaksi bahwa mereka benar-benar berdusta dengan pengakuan mereka itu.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَا تَقُمۡ فِيهِ أَبَدٗاۚ لَّمَسۡجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقۡوَىٰ مِنۡ أَوَّلِ يَوۡمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِۚ فِيهِ رِجَالٞ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُواْۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُطَّهِّرِينَ
Janganlah kamu -wahai Nabi- memenuhi ajakan orang-orang munafik untuk menunaikan salat di masjid yang memiliki kriteria semacam itu karena Masjid Qubā` yang sejak awal didirikan atas dasar takwa lebih pantas untuk dijadikan tempat salat dibanding masjid yang didirikan atas dasar kekafiran itu. Di Masjid Qubā` itu ada orang-orang yang gemar bersuci dari hadas dan najis dengan menggunakan air, serta gemar membersihkan diri mereka dari noda-noda maksiat dengan tobat dan istigfar, sedangkan Allah mencintai orang-orang yang gemar membersihkan dirinya dari hadas, najis, dan dosa.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَفَمَنۡ أَسَّسَ بُنۡيَٰنَهُۥ عَلَىٰ تَقۡوَىٰ مِنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٍ خَيۡرٌ أَم مَّنۡ أَسَّسَ بُنۡيَٰنَهُۥ عَلَىٰ شَفَا جُرُفٍ هَارٖ فَٱنۡهَارَ بِهِۦ فِي نَارِ جَهَنَّمَۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Apakah sama antara orang yang mendirikan bangunannya atas dasar takwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, dan atas dasar rida kepada Allah seraya mengerjakan amal kebajikan seluas-luasnya, dengan orang yang mendirikan masjid untuk mengganggu orang-orang Islam, memperkuat barisan orang-orang kafir, dan memecah belah barisan orang-orang mukmin?! Keduanya sungguh berbeda. Yang pertama bangunannya kuat, kokoh, dan tidak dikhawatirkan runtuh, sedangkan yang satunya ibarat orang yang mendirikan bangunan di tepi jurang yang rapuh, kemudian bangunan tersebut jatuh bersamanya ke dalam neraka Jahanam. Allah tidak akan membimbing orang-orang yang zalim akibat kekafirannya, kemunafikannya, dan perbuatan buruknya yang lain.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَا يَزَالُ بُنۡيَٰنُهُمُ ٱلَّذِي بَنَوۡاْ رِيبَةٗ فِي قُلُوبِهِمۡ إِلَّآ أَن تَقَطَّعَ قُلُوبُهُمۡۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Masjid yang mereka bangun dengan niat jahat itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dan kemunafikan yang menancap kuat di dalam hati mereka hingga hati mereka tercabik-cabik oleh kematian atau tewas di ujung pedang. Allah Maha Mengetahui amal perbuatan hamba-hamba-Nya, lagi Mahabijaksana dalam memutuskan balasan yang setimpal atas kebaikan atau keburukan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ إِنَّ ٱللَّهَ ٱشۡتَرَىٰ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَنفُسَهُمۡ وَأَمۡوَٰلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلۡجَنَّةَۚ يُقَٰتِلُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ فَيَقۡتُلُونَ وَيُقۡتَلُونَۖ وَعۡدًا عَلَيۡهِ حَقّٗا فِي ٱلتَّوۡرَىٰةِ وَٱلۡإِنجِيلِ وَٱلۡقُرۡءَانِۚ وَمَنۡ أَوۡفَىٰ بِعَهۡدِهِۦ مِنَ ٱللَّهِۚ فَٱسۡتَبۡشِرُواْ بِبَيۡعِكُمُ ٱلَّذِي بَايَعۡتُم بِهِۦۚ وَذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ
Sesungguhnya Allah membeli jiwa orang-orang mukmin -padahal sebenarnya mereka adalah milik-Nya; untuk menunjukkan kemurahan-Nya kepada mereka- dengan harga yang sangat mahal, yaitu surga. Hal itu karena mereka berperang melawan orang-orang kafir supaya kalimat Allah menjadi yang paling tinggi, kemudian mereka membunuh orang-orang kafir dan dibunuh oleh orang-orang kafir. Allah menjanjikan hal itu dengan janji yang benar di dalam Taurat, kitab suci Musa, Injil, kitab suci Isa -‘alaihimassalām- dan Al-Qur`ān, kitab suci Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Tidak ada yang lebih menepati janjinya selain Allah -Subḥānahu-. Oleh sebab itu, bergembiralah dan bersuka citalah -wahai orang-orang mukmin- dengan akad jual-beli yang kalian lakukan dengan Allah itu karena kalian benar-benar mendapatkan keuntungan yang sangat besar darinya dan jual-beli itu merupakan keberuntungan yang sangat besar.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• محبة الله ثابتة للمتطهرين من الأنجاس البدنية والروحية.
· Cinta Allah senantiasa diberikan kepada orang-orang yang membersihkan diri dari noda-noda jasmani dan rohani.

• لا يستوي من عمل عملًا قصد به وجه الله؛ فهذا العمل هو الذي سيبقى ويسعد به صاحبه، مع من قصد بعمله نصرة الكفر ومحاربة المسلمين؛ وهذا العمل هو الذي سيفنى ويشقى به صاحبه.
· Tidaklah sama antara orang yang melakukan suatu amal dengan tujuan mendapatkan rida Allah karena ia akan kekal dan membawa kebahagiaan bagi pelakunya, dengan orang yang melakukan suatu amal dengan tujuan mendukung orang-orang kafir dan memusuhi orang-orang Islam karena ia akan musnah dan mendatangkan penderitaan bagi pelakunya.

• مشروعية الجهاد والحض عليه كانت في الأديان التي قبل الإسلام أيضًا.
· Penetapan syariat jihad dan anjuran berjihad juga terdapat di dalam agama-agama sebelum Islam.

• كل حالة يحصل بها التفريق بين المؤمنين فإنها من المعاصي التي يتعين تركها وإزالتها، كما أن كل حالة يحصل بها جمع المؤمنين وائتلافهم يتعين اتباعها والأمر بها والحث عليها.
· Semua hal yang dapat memecah belah persatuan orang-orang mukmin dapat dikategorikan sebagai kemaksiatan yang harus ditinggalkan dan dihilangkan. Sebaliknya, semua hal yang dapat mempersatukan dan mempererat persatuan orang-orang mukmin harus diikuti, diserukan, dan dianjurkan.

ٱلتَّٰٓئِبُونَ ٱلۡعَٰبِدُونَ ٱلۡحَٰمِدُونَ ٱلسَّٰٓئِحُونَ ٱلرَّٰكِعُونَ ٱلسَّٰجِدُونَ ٱلۡأٓمِرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱلنَّاهُونَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡحَٰفِظُونَ لِحُدُودِ ٱللَّهِۗ وَبَشِّرِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
Orang-orang yang mendapatkan balasan tersebut ialah orang-orang yang kembali dari apa yang Allah benci dan murkai dan menuju kepada apa yang Allah cintai dan ridai. Mereka senantiasa takut kepada Allah dan merendahkan diri di hadapan-Nya, sehingga bersungguh-sungguh menaati-Nya. Mereka selalu memuji Tuhan mereka dalam setiap keadaan, berpuasa, menunaikan salat, menyuruh melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah atau Rasul-Nya, melarang apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, menjaga perintah-perintah Allah dengan mengikutinya, dan waspada terhadap larangan-larangan-Nya dengan cara menjauhinya. Sampaikanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang mukmin yang memiliki sifat-sifat seperti itu bahwa mereka akan meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَن يَسۡتَغۡفِرُواْ لِلۡمُشۡرِكِينَ وَلَوۡ كَانُوٓاْ أُوْلِي قُرۡبَىٰ مِنۢ بَعۡدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمۡ أَنَّهُمۡ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَحِيمِ
Tidak sepatutnya bagi seorang nabi dan orang-orang mukmin memohonkan ampunan kepada Allah untuk orang-orang musyrik, walaupun mereka adalah kerabat dekatnya, setelah mereka mengetahui dengan jelas bahwa orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka karena mereka meninggal dunia dalam kemusyrikan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمَا كَانَ ٱسۡتِغۡفَارُ إِبۡرَٰهِيمَ لِأَبِيهِ إِلَّا عَن مَّوۡعِدَةٖ وَعَدَهَآ إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُۥٓ أَنَّهُۥ عَدُوّٞ لِّلَّهِ تَبَرَّأَ مِنۡهُۚ إِنَّ إِبۡرَٰهِيمَ لَأَوَّٰهٌ حَلِيمٞ
Permohonan ampunan yang dilakukan Ibrahim untuk bapaknya tidak lain disebabkan oleh janji Ibrahim kepada bapaknya bahwa ia benar-benar akan memohonkan ampunan kepada Allah untuknya agar mau menganut Islam. Kemudian tatkala Ibrahim mengetahui dengan jelas bahwa bapaknya adalah musuh Allah karena ia enggan menerima nasihat yang baik, atau karena ia mengetahui dari wahyu bahwa bapaknya akan mati sebagai orang kafir maka Ibrahim berlepas diri darinya. Permohonan ampunan yang dilakukan oleh Ibrahim itu adalah hasil ijtihadnya sendiri, bukan melawan hukum yang Allah wahyukan kepadanya. Sesungguhnya Ibrahim -‘alaihissalām- adalah sosok orang yang rajin berdoa kepada Allah dan suka memaafkan kaumnya yang berbuat semena-mena kepadanya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُضِلَّ قَوۡمَۢا بَعۡدَ إِذۡ هَدَىٰهُمۡ حَتَّىٰ يُبَيِّنَ لَهُم مَّا يَتَّقُونَۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٌ
 Allah tidak akan menjatuhkan vonis sesat kepada kaum yang telah diberi-Nya petunjuk sebelum Dia menjelaskan kepada mereka larangan-larangan yang harus mereka jauhi. Apabila mereka melanggar larangan-larangan itu setelah mereka mengetahuinya maka Allah akan menjatuhkan vonis sesat kepada mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, tidak ada sesuatupun yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia telah mengajarkan kepada kalian apa-apa yang dahulu tidak kalian ketahui.
আরবি তাফসীরসমূহ:
إِنَّ ٱللَّهَ لَهُۥ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ يُحۡيِۦ وَيُمِيتُۚ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِن وَلِيّٖ وَلَا نَصِيرٖ
Sesungguhnya Allah adalah pemilik kerajaan langit dan kerajaan bumi dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kedua keraajan tersebut. Tidak ada sesuatu pun pada keduanya yang luput dari pengetahuan-Nya. Dia dapat menghidupkan siapa saja yang Dia kehendaki dan mematikan siapa saja yang Dia kehendaki, sedangkan kalian -wahai manusia- tidak mempunyai pengurus yang mengurus urusan-urusan kalian dan tidak mempunyai pelindung yang dapat melindungi kalian dari semua keburukan dan dari musuh-musuh kalian selain Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَّقَد تَّابَ ٱللَّهُ عَلَى ٱلنَّبِيِّ وَٱلۡمُهَٰجِرِينَ وَٱلۡأَنصَارِ ٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُ فِي سَاعَةِ ٱلۡعُسۡرَةِ مِنۢ بَعۡدِ مَا كَادَ يَزِيغُ قُلُوبُ فَرِيقٖ مِّنۡهُمۡ ثُمَّ تَابَ عَلَيۡهِمۡۚ إِنَّهُۥ بِهِمۡ رَءُوفٞ رَّحِيمٞ
Sungguh Allah telah menerima tobat Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tatkala ia mengizinkan orang-orang munafik untuk tidak ikut serta dalam perang Tabuk. Sungguh Allah juga telah menerima tobat kaum Muhajirin dan Ansar yang tidak mangkir darinya, melainkan ikut serta dalam perang Tabuk, meskipun cuaca sangat panas, perbekalan sangat sedikit, dan musuh sangat kuat, setelah hati sebagian dari mereka berniat untuk meninggalkan perang akibat beratnya situasi yang sedang mereka hadapi. Kemudian Allah memberikan bimbingan pada mereka untuk bertahan dan tetap pergi ke medan perang. Allah pun menerima tobat mereka karena sesungguhnya Dia -Subḥānahu- Maha Penyantun lagi Maha Penyayang kepada mereka. Salah satu bentuk kasih sayang-Nya ialah Dia membimbing mereka untuk bertobat dan menerima tobat mereka.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• بطلان الاحتجاج على جواز الاستغفار للمشركين بفعل إبراهيم عليه السلام.
· Kesalahan pendapat orang yang membolehkan permohonan ampunan untuk orang-orang musyrik dengan dalih mengikuti apa yang dilakukan oleh Ibrahim -'alaihissalām-.

• أن الذنوب والمعاصي هي سبب المصائب والخذلان وعدم التوفيق.
· Perbuatan dosa dan maksiat adalah penyebab terjadinya musibah, kehinaan, dan ketiadaan taufik dari Allah.

• أن الله هو مالك الملك، وهو ولينا، ولا ولي ولا نصير لنا من دونه.
· Allah adalah pemilik semua kerajaan. Dialah pemelihara dan pelindung kita. Tidak ada pengurus dan pelindung bagi kita selain Allah.

• بيان فضل أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم على سائر الناس.
· Penjelasan tentang keutamaan sahabat-sahabat Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dibanding golongan manusia lainnya.

وَعَلَى ٱلثَّلَٰثَةِ ٱلَّذِينَ خُلِّفُواْ حَتَّىٰٓ إِذَا ضَاقَتۡ عَلَيۡهِمُ ٱلۡأَرۡضُ بِمَا رَحُبَتۡ وَضَاقَتۡ عَلَيۡهِمۡ أَنفُسُهُمۡ وَظَنُّوٓاْ أَن لَّا مَلۡجَأَ مِنَ ٱللَّهِ إِلَّآ إِلَيۡهِ ثُمَّ تَابَ عَلَيۡهِمۡ لِيَتُوبُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
Sungguh Allah telah menerima tobat tiga orang, yaitu Ka'b bin Mālik, Murārah bin ar-Rabī', dan Hilāl bin Umayyah yang sebelumnya ditangguhkan penerimaan tobat mereka setelah mereka tidak pergi bersama Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- ke Tabuk, kemudian Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memerintahkan kepada para sahabat untuk menjauhi mereka, dan mereka bertiga pun didera kesedihan dan kegelisahan yang luar biasa hingga bumi yang luas ini terasa sempit bagi mereka dan dada mereka tersiksa oleh rasa kesepian yang mencekam karena dijauhi oleh semua orang. Mereka tahu bahwasanya tidak ada tempat lari dari (siksaan) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Oleh karena itu, Allah pun memberikan belas kasih-Nya kepada mereka dengan membimbing mereka bertobat, kemudian menerima tobat mereka. Sesungguhnya Dia Maha Menerima tobat lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَكُونُواْ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah, mengikuti Rasul-Nya, dan menjalankan syariat-Nya! Bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, serta bergabunglah bersama orang-orang yang jujur dalam keimanan, ucapan, dan perbuatannya karena tidak ada keselamatan bagi kalian kecuali di dalam kejujuran.
আরবি তাফসীরসমূহ:
مَا كَانَ لِأَهۡلِ ٱلۡمَدِينَةِ وَمَنۡ حَوۡلَهُم مِّنَ ٱلۡأَعۡرَابِ أَن يَتَخَلَّفُواْ عَن رَّسُولِ ٱللَّهِ وَلَا يَرۡغَبُواْ بِأَنفُسِهِمۡ عَن نَّفۡسِهِۦۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ لَا يُصِيبُهُمۡ ظَمَأٞ وَلَا نَصَبٞ وَلَا مَخۡمَصَةٞ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَطَـُٔونَ مَوۡطِئٗا يَغِيظُ ٱلۡكُفَّارَ وَلَا يَنَالُونَ مِنۡ عَدُوّٖ نَّيۡلًا إِلَّا كُتِبَ لَهُم بِهِۦ عَمَلٞ صَٰلِحٌۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجۡرَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
Tidak ada hak bagi penduduk Madinah dan orang-orang badui yang tinggal di sekitarnya untuk tidak bergabung bersama Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- apabila beliau berangkat ke medan jihad. Tidak sepatutnya mereka menyayangi dan melindungi nyawa mereka sendiri dengan merelakan nyawa Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- terancam bahaya. Seharusnya mereka rela mengorbankan nyawa mereka untuk melindungi nyawa Nabi. Hal itu karena setiap rasa haus, rasa letih, dan rasa lapar yang mereka rasakan di jalan Allah, setiap keberadaan mereka di negeri yang mereka singgahi yang memicu kemarahan orang-orang kafir, dan apa saja yang mereka dapatkan dari musuh, seperti keberhasilan mereka membunuh musuh atau menangkapnya, atau mengambil harta bendanya, atau kekalahan darinya, semuanya pasti dicatat oleh Allah sebagai pahala amal saleh yang diterima oleh-Nya dari mereka. Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan ganjaran orang-orang yang berbuat kebajikan. Dia pasti akan memberi mereka balasan yang sempurna dan bahkan memberikan tambahan.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَلَا يُنفِقُونَ نَفَقَةٗ صَغِيرَةٗ وَلَا كَبِيرَةٗ وَلَا يَقۡطَعُونَ وَادِيًا إِلَّا كُتِبَ لَهُمۡ لِيَجۡزِيَهُمُ ٱللَّهُ أَحۡسَنَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Tidaklah mereka mengorbankan harta, baik sedikit maupun banyak, serta tidaklah mereka berjalan melewati lembah melainkan pengorbanan dan perjalanan mereka itu akan dicatat sebagai amal baik mereka untuk diberikan balasan yang setimpal oleh Allah dan kelak di akhirat Allah akan memberi mereka ganjaran yang terbaik atas apa yang telah mereka perbuat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
۞ وَمَا كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةٗۚ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرۡقَةٖ مِّنۡهُمۡ طَآئِفَةٞ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوۡمَهُمۡ إِذَا رَجَعُوٓاْ إِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُونَ
Tidak semestinya orang-orang mukmin itu berangkat semua ke medan perang karena mereka bisa ditumpas habis apabila musuh mereka berhasil mengalahkan mereka. Semestinya sebagian dari mereka pergi ke medan jihad dan sisanya tinggal di rumah untuk menemani Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan memperdalam ilmu agama melalui ayat-ayat Al-Qur`ān dan ketentuan-ketentuan hukum syariat yang mereka dengar dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Kemudian mereka bisa mengajarkan ilmu yang telah mereka pelajari kepada kaum mereka setelah kembali ke rumah mereka, agar mereka dapat menghindari azab dan hukuman Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Hal ini terkait dengan pasukan-pasukan ekspedisi yang dikirim oleh Rasulullah ke berbagai daerah dan para personelnya dipilih oleh beliau dari kalangan para sahabatnya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• وجوب تقوى الله والصدق وأنهما سبب للنجاة من الهلاك.
· Kewajiban bertakwa kepada Allah dan jujur, keduanya adalah sebab keselamatan dari kebinasaan.

• عظم فضل النفقة في سبيل الله.
· Besarnya keutamaan membelanjakan harta di jalan Allah.

• وجوب التفقُّه في الدين مثله مثل الجهاد، وأنه لا قيام للدين إلا بهما معًا.
· Kewajiban memperdalam ilmu agama dan bahwa ia setara dengan jihad fi sabilillah. Agama tidak tegak kecuali dengan keduanya.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قَٰتِلُواْ ٱلَّذِينَ يَلُونَكُم مِّنَ ٱلۡكُفَّارِ وَلۡيَجِدُواْ فِيكُمۡ غِلۡظَةٗۚ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلۡمُتَّقِينَ
Allah -Ta'ālā- memerintahkan kepada orang-orang mukmin agar memerangi orang-orang kafir yang ada di dekat mereka karena keberadaan orang-orang kafir di dekat mereka itu merupakan ancaman bagi mereka. Allah juga memerintahkan kepada orang-orang mukmin agar memperlihatkan kekuatan dan ketangguhan mereka untuk menakut-nakuti orang-orang kafir dan melawan kejahatan mereka. Allah -Ta'ālā- senantiasa bersama dengan orang-orang mukmin yang bertakwa dengan pertolongan dan dukungan-Nya.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذَا مَآ أُنزِلَتۡ سُورَةٞ فَمِنۡهُم مَّن يَقُولُ أَيُّكُمۡ زَادَتۡهُ هَٰذِهِۦٓ إِيمَٰنٗاۚ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ فَزَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنٗا وَهُمۡ يَسۡتَبۡشِرُونَ
Apabila Allah menurunkan sebuah surah (Al-Qur`ān) kepada Rasul-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- maka sebagian orang munafik akan bertanya dengan nada mengejek dan menghina, "Siapa di antara kalian yang imannya kepada ajaran yang dibawa Muhammad bertambah karena surah yang turun itu?" Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan percaya kepada Rasul-Nya maka turunnya surah itu pasti menambah iman mereka yang sudah ada sebelumnya. Mereka pasti gembira dengan turunnya wahyu dari Allah karena wahyu itu membawa banyak manfaat bagi mereka di dunia dan akhirat.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَأَمَّا ٱلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٞ فَزَادَتۡهُمۡ رِجۡسًا إِلَىٰ رِجۡسِهِمۡ وَمَاتُواْ وَهُمۡ كَٰفِرُونَ
Sementara bagi orang-orang munafik turunnya ayat-ayat Al-Qur`ān yang berisi ketentuan-ketentuan hukum dan kisah-kisah nyata justru membuat mereka bertambah sakit hati dan keji karena mereka mendustakan ayat-ayat tersebut, sehingga sakit hati mereka akan bertambah dengan bertambahnya ayat-ayat Al-Qur`ān yang turun. Hal itu karena setiap ada ayat Al-Qur`ān yang turun mereka selalu meragukan apa yang terkandung di dalamnya sehingga mereka pun mati dalam kekafiran.
আরবি তাফসীরসমূহ:
أَوَلَا يَرَوۡنَ أَنَّهُمۡ يُفۡتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٖ مَّرَّةً أَوۡ مَرَّتَيۡنِ ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ وَلَا هُمۡ يَذَّكَّرُونَ
Tidakkah orang-orang munafik itu mau mengambil pelajaran dari cobaan yang Allah berikan kepada mereka dengan membuka kedok mereka dan mengungkap kemunafikan mereka setiap tahun satu atau dua kali? Kemudian meskipun mereka tahu bahwa hanya Allah -Ta'ālā- yang melakukan hal itu kepada mereka, tetapi mereka tidak mau bertobat dari kekafiran mereka dan menanggalkan kemunafikan mereka, bahkan mereka pun enggan mengambil pelajaran dari apa yang sedang menimpa mereka dan tidak mau mengakui bahwa itu semua berasal dari Allah.
আরবি তাফসীরসমূহ:
وَإِذَا مَآ أُنزِلَتۡ سُورَةٞ نَّظَرَ بَعۡضُهُمۡ إِلَىٰ بَعۡضٍ هَلۡ يَرَىٰكُم مِّنۡ أَحَدٖ ثُمَّ ٱنصَرَفُواْۚ صَرَفَ ٱللَّهُ قُلُوبَهُم بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٞ لَّا يَفۡقَهُونَ
Apabila Allah menurunkan kepada Rasul-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- suatu surah yang menceritakan hal ihwal orang-orang munafik maka sebagian dari mereka memandang sebagian yang lain seraya berkata, "Apakah ada orang yang melihat kalian?" Jika tidak ada orang yang melihat mereka maka mereka langsung pergi meninggalkan tempat itu. Ketahuilah bahwa Allah telah memalingkan hati mereka dari jalan kebenaran dan kebaikan, dan menghinakan mereka karena mereka adalah kaum yang tidak mengerti.
আরবি তাফসীরসমূহ:
لَقَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُولٞ مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡكُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٞ رَّحِيمٞ
Sungguh telah datang kepada kalian -wahai bangsa Arab- seorang rasul yang berasal dari bangsa kalian sendiri. Ia orang Arab seperti kalian, ia merasa berat dengan sesuatu yang terasa berat bagi kalian, ia sangat peduli agar kalian mendapat hidayah, serta ia sangat memperhatikan kalian, dan ia sangat penyantun lagi penyayang kepada orang-orang yang beriman.
আরবি তাফসীরসমূহ:
فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَقُلۡ حَسۡبِيَ ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ عَلَيۡهِ تَوَكَّلۡتُۖ وَهُوَ رَبُّ ٱلۡعَرۡشِ ٱلۡعَظِيمِ
Jika mereka berpaling darimu dan tidak mau beriman kepada ajaran yang kamu bawa maka katakanlah -wahai Rasul- kepada mereka, "Cukuplah bagiku Allah yang tiada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bersandar dan Dia -Subḥānahu- penguasa Arasy yang agung."
আরবি তাফসীরসমূহ:
এই পৃষ্ঠার আয়াতগুলোর কতক ফায়দা:
• وجوب ابتداء القتال بالأقرب من الكفار إذا اتسعت رقعة الإسلام، ودعت إليه حاجة.
· Keharusan memulai perang dengan orang-orang kafir yang terdekat apabila wilayah kedaulatan Islam sudah meluas dan ada tuntutan untuk berperang.

• بيان حال المنافقين حين نزول القرآن عليهم وهي الترقُّب والاضطراب.
· Penjelasan tentang perilaku orang-orang munafik ketika turun ayat-ayat Al-Qur`ān yang menyindir mereka, yaitu mereka gemar mengintai dan gelisah.

• بيان رحمة النبي صلى الله عليه وسلم بالمؤمنين وحرصه عليهم.
· Penjelasan tentang kasih sayang dan kepedulian Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- kepada orang-orang mukmin.

• في الآيات دليل على أن الإيمان يزيد وينقص، وأنه ينبغي للمؤمن أن يتفقد إيمانه ويتعاهده فيجدده وينميه؛ ليكون دائمًا في صعود.
· Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa iman dapat bertambah dan berkurang. Setiap mukmin hendaknya rajin mengontrol dan memperhatikan imannya agar ia terus memperbarui dan meningkatkannya sehingga kadarnya selalu naik.

 
অর্থসমূহের অনুবাদ সূরা: সূরা আত-তাওবা
সূরাসমূহের সূচী পৃষ্ঠার নাম্বার
 
কুরআনুল কারীমের অর্থসমূহের অনুবাদ - কুরআনুল কারীমের সংক্ষিপ্ত তাফসীরের ইন্দোনেশীয় ভাষায় অনুবাদ। - অনুবাদসমূহের সূচী

কুরআনুল কারীমের সংক্ষিপ্ত তাফসীরের ইন্দোনেশীয় ভাষায় অনুবাদ। মারকাযু তাফসীর লিদ-দিরাসাতিল কুরআনিয়্যাহ থেকে প্রকাশিত।

বন্ধ